Quantcast
Channel: Mugniar | Mamak Blogger Makassar
Viewing all 2036 articles
Browse latest View live

Trendi dengan Tote Bag, Ini Kelebihannya

$
0
0
Istilah TOTE BAG belum terlalu lama saya kenal. Sejak kecil, sampai di awal pernikahan saya belum mengenal istilah ini. Ketika booming istilahnya, pada awalnya saya pikir jenis tas baru ini. Rupanya bukan. Saya sudah tahu jenis tasnya hanya baru nge-trend istilah ini. Dulu sih disebut TAS JINJINGsaja.  
Sekarang ini, tote bag menjadi pilihan model tas yang digemari kaum Hawa. Beberapa kawan saya senang membawa tote bag. Terkadang saya memakinya juga, tergantung situasi dan kondisi.


Pada beberapa kesempatan saya membawa tote bag sebagai tas tambahan karena barang-barang yang dibawa tak muat lagi di dalam tas sandang atau ransel yang saya kenakan. Dasar mamak rempong, yak. 😝

Definisi Tote Bag

Tas jenis ini dapat digolongkan sebagai tas yang dibawa cukup satu tangan saja (istilahnya tas jinjing). Tote bag dapat dipakai untuk membawa buku, atau benda-benda keperluan apa saja. Kalau saya menggunakannya untuk membawa mukena, payung, dan tempat air minum.

Penggunaan tote bag sangat fleksibel yang mengharuskan tas jenis ini diproduksi dengan menggunakan bahan yang kuat seperti kanvas, nilon, jins, atau jenis bahan kain lainnya yang karakternya kokoh dan tidak mudah rapuh.

Secara tekstur, tote bag dilengkapi dengan dua tali pegangan di bagian atasnya, dimana berdasarkan fungsi serta tujuannya, jenis tas jinjing ini biasa diproduksi dalam berbagai ukuran serta desain, dari ukuran kecil hingga jumbo.


Dalam masyarakat kita, desain tas jenis ini yang beraneka ragam merupakan bagian pelengkap mode busana yang cukup praktis untuk menemani aktivitas sehari-hari. Jadi, tote bag tidak hanya didesain kuat membawa beban namun juga modis dan menjadikan pemakainya bergaya.

Di samping itu, tas jenis ini sudah digunakan sebagai alternatif terbaik untuk berbelanja karena biasanya dibuat dari kain kanvas yang lumayan kuat dan tahan lama. Tote bag juga sangat dikenal ramah lingkungan (eco-friendly).

Mereka yang peduli dengan gerakan mengurangi sampah plastik pun biasa membawa tote bag kosong di dalam tas utamanya. Tujuannya agar bisa digunakan jika sewaktu-waktu harus berbelanja. Dengan demikian, tak perlu lagi meminta kantong plastik kepada kasir mini/super market.

Dengan demikian, tote bag menjadi peluang usaha yang cukup menjanjikan. Di samping karena modelnya tak rumit sehingga membuatnya lebih mudah dibanding tas jenis lain, yang tak kalah pentingnya adalah biaya produksi sablon tote bag ini murah dan tidak banyak menguras modal usaha.


Nah, buat kalian yang sedang mencari peluang usaha, bisa nih dipertimbangkan. Sebab, selain bisa digunakan sebagai pelengkap fashion perempuan trendi jaman now, bisa disimpulkan dari pengamatan dan menurut berbagai sumber, inilah beberapa kelebihan tote bag di antaranya:

1. Simple digunakan
Tidak seperti ransel yang agak ribet ketika dilepas dari punggung, tote bag akan terkesan lebih sederhana untuk digunakan. Tas ini telah dilengkapi dengan pegangan yang sempurna dan menggantung di bahu tas. Kita hanya cukup memindahkan tangan untuk meraih benda-benda yang diinginkan di dalam tas.

2. Memiliki banyak fungsi
Dalam segala aktivitas seperti kongkow di cafeatau kampus, bahkan di tepi pantai saat anda berjemur, tas ini layak menemani anda karena kebersahajaannya dan sangat fleksibel. Cukup merogoh kantong untuk mengambil sesuatu tanpa perlu membuka resletingnya.

3. Penampilan elegan
Tote bag dapat diadaptasikan dengan jenis busana yang kita pakai. Untuk acara resmi maupun acara non resmi pun, tas ini akan melengkapi penampilan elegan anda seraya tak perlu lagi merasa tidak nyaman. Tak hanya itu, di kala santai pun, tas ini dapat digunakan. Menariknya, pembuat tas jenis ini banyak yang memilih desain yang universal dan menyeluruh yang bisa dipakai di segala kesempatan.

4. Desain yang unik
Tas jenis ini memiliki ragam desain yang memanjakan mata. Kita dapat memilih tas ini sesuai dengan keperluan, ukuran, bentuk, dan berbagai karakter lainnya. bahkan ada sebagian desain memiliki dua pegangannya, dimana pegangan utama untuk menggantung di bagian bahu serta berfungsi sebagai tali tambahan yang karenanya dapat langsung dilipat atau digantung. 


Tas jenis tote bag ini cocok untuk bermacam kepribadian manusia. Tinggal mencocokkan dengan desainnya saja. Sekali lagi, sudah banyak yang menggunakannya dalam berbagai kesempatan jadi tidak perlu ragu menjadikan tote bag sebagai tas kesayangan atau kalau ingin menjadikannya produk wira usaha.

Makassar, 22 Juni 2019


Keterangan:
Sumber gambar: dari porinto.com

Selalu Ada Saat Pertama dalam Berpetualang dan Keberuntungan Ketika Lolos dari Maut

$
0
0
“Ma, pegal ki pahaku,” lapor si sulung sepulang dari tempat kawannya. Saya pikir ini hal biasa, bukan karena pengalaman pertama berpetualang. Ternyata saya salah ...

“Kenapa bisa?” pertanyaan standard ini saya lemparkan kalau ada pernyataan seperti yang dikeluarkannya.

“Tadi pergi ka’ sama temanku naik motor ke Rammang-rammang,” jawabnya enteng.

Heh? Dari Makassar ke wilayah Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros? Naik motor? Seumur-umur baru kali ini dia naik motor sejauh itu. Tidak bilang-bilang ke saya lagi.



Walau sempat kaget, reaksi saya wajar saja. Saya tertawa. Pemuda sesekali melakukan petualangan tak apalah ya. Apalagi lepas ujian SMA yang berderet-deret. Saya juga pernah muda. Walaupun bukan bocah petualang, saya tahu sesekali perlu juga menjelajah. Perlu ada “saat pertama” dalam melakukan sesuatu yang berbeda.

    Saya tak marah karena saya tahu dia pasti pergi dengan temannya tanpa rencana sebelumnya. Perjalanan yang tak direncanakan. Yang begitu ngumpul, tercetus lalu saling mengompori untuk berangkat. Saya tahu sebagian anak muda melakukannya. Mungkin malah hanya saya yang tak pernah tak terencana dalam bepergian jauh seperti itu. Saya orangnya suka yang terencana, sih. 😊

    Saya ingat, beberapa bulan lalu, si sulung pernah pulang habis magrib. “Kenapa baru pulang, Nak?” pertanyaan standard ini saya tanyakan kalau pulangnya setelah magrib dan tidak berencana sebelumnya. Lalu mengalirlah cerita dari mulutnya.

    “Saya bawa motornya adik kelasku tadi,” ujarnya. Saya melongo. Soalnya dia belum punya SIM dan belum pernah berkendara di jalan raya. Saya dan papanya ingin dia patuh aturan, tak berkendara sendiri di jalan umum jika belum cukup umur dan belum punya SIM.

    “Kau kan belum punya SIM. Kenapa bisa?” tanya saya.

    “Guruku yang suruh ka’,” jawabnya.


    Jadi ceritanya, saat usai pelajaran sekolah, ada adik kelasnya yang tiba-tiba sakit. Badannya demam. Guru yang mengetahui kondisi tersebut menyuruhnya membawa kendaraan si adik kelas.

    “Kenapa bukan yang lain yang disuruh bawa motor adik kelasmu?” tanya saya lagi.

    “Yang lain ada kendaraannya, saya ji yang tidak.”

    “Ooh, itu mi makanya Kamu yang disuruh bawa motornya adik kelasmu.”

    Jadi begitulah, si sulung membawa motor adik kelasnya dengan perasaan deg-degan sampai di rumah si adik kelas. Gurunya melarang adik kelas ini membawa sendiri motornya, khawatir kenapa-kenapa di jalan karena sedang sakit. Si adik kelas pulang ke rumahnya naik kendaraan umum.

    Untungnya rumah si adik kelas tak jauh dari sekolah, juga tak jauh dari rumah kami. Untungnya juga tak ada polisi yang memeriksa kelengkapan surat-surat yang dibawanya. Saya yang mendengar ceritanya mengucap hamdalah dalam hati.

    Bersyukur karena si sulung terlibat dalam perbuatan baik sore itu, karena dia tiba dengan selamat sampai di rumah, dan karena dia tak menyembunyikannya dari saya.

    Case was closed karena kasus khusus. Tentu saja saya tak marah. Saya paham sekali bahwa perlu ada “saat pertama” dalam melakukan sesuatu. Kalau saat pertama si sulung berkendara sendiri adalah pada sore itu. Apa boleh buat. Sudah terjadi dan bukan disengaja, bukan pula untuk iseng.

    Teringat cerita seorang teman yang saat pertamanya membawa mobil sendiri ketika mahasiswa, ada pekerjaan sebuah kepanitiaan yang harus diselesaikan malam itu juga dan hanya dia yang bisa melakukannya. Jadilah saat itu merupakan pengalaman pertamanya menyetir mobil sendiri.

    Kalau ada kejadian seperti ini, saya spontan teringat ibu saya. Terefleksi ke masa lalu, apa yang terjadi jika adik laki-laki saya mengalami hal yang sama seperti yang dialami si sulung. Kalau terjadi, dia pasti tidak akan melaporkannya kepada ibu kami.

    Saya ingat pengalaman saya saat pertama kali belajar mengendarai sepeda motor dan terjatuh ke dalam got. Saya sama sekali tak pernah dan tak mau menceritakannya kepada Ibu, sampai sekarang pun. Oya, selain itu saya punya pengalaman pertama kali naik sepeda yang modelnya macam sepeda balap. Cerita ini tak pernah pula saya ceritakan kepada ibu saya.

    Gambar dari mobil.mitula.co.id

    Di saat itu, zaman saya SMP, sepeda balap disebut “specil” alias sepeda cicilan karena banyak yang berusaha memilikinya dengan cara mencicilnya. Dan sepeda ini menjadi primadona saat itu, anak-anak ABG banyak yang memilikinya.

    Ketika itu, saya ingin mencoba sepeda milik kawan saya. Ukurannya cukup tinggi. Saya belum pernah naik sepeda seperti itu sebelumnya. Saya hanya bisa mengendarai sepeda mini jadi penasaran juga merasakan mengendarai sepeda balap.

    Saya meminjam sepeda itu, membawanya keluar dari jalan dr. Soetomo menuju jalan Botolempangan. Tiba-tiba, saat masih di jalan Botolempangan, saya merasa tidak bisa menguasai diri. Dari arah depan terlihat mobil lurus mengarah ke saya. Seingat saya mobil itu jenis VW Combi.

    Seketika saya panik dan berpikir mungkin inilah akhir hidup saya. Saya membeku, tak bisa membelokkan sepeda. Sepeda terarah lurus ke depan. Entah kenapa saya juga tak sanggup mengerem. Konyolnya, saya malah memejamkan mata selama beberapa menit sementara kaki tetap mengayuh sepeda.

    Beberapa detik berlalu. Tak terjadi apa-apa. Hanya saja jari tangan kelingking sebelah kanan saya tersambar sesuatu. Saya masih terus mengayuh dengan mata tertutup. Masih tak terjadi sesuatu yang dahsyat. Saya masih hidup! Saya kemudian memberanikan diri membuka mata. Tak mungkin kan mengayuh dengan mata yang terus tertutup?

    Alhamdulillah, saya selamat dari maut. Saya melanjutkan mengayuh dengan dada berdebar-debar, berbelok di tikungan berikutnya dan kembali ke rumah sahabat di jalan dr. Soetomo lalu mengembalikan sepedanya. Jari kelingking kanan saya terasa sakit. Rupanya tersambar mobil yang tadi mengarah lurus ke arah saya.

    Akibat dari peristiwa itu masih bisa saya kenang hingga sekarang pada bentuk jari kelingking kanan saya. Khusus di jari itu saja, tulangnya membengkok. Untungnya tidak sampai patah. Nantilah kalau kalian bertemu saya dan ingin melihatnya, saya perlihatkan, ya. 😊

    Makassar, 23 Juni 2019

    Selalu ada saat pertama, Nak dan adalah sebuah keberuntungan jika lolos dari maut maka berhati-hatilan di mana saja berada dan selalu ingat Allah Ingat juga untuk membagi ceritamu pada Mama 💙💚💛💜💝

      Awet Muda dengan Renner Beauty Cosmetics

      $
      0
      0
      Awet Muda dengan Renner Beauty CosmeticsSudah lama tak bertemu kawan blogger satu ini, ketika bertemu pada acara  Ramadan blogger Makassar. Ketika bersalaman, dia menatap saya dan berkata, “Kak Niar …. makin awet muda.”

      Eh, benarkah?

      Renner Beauty Cosmetics

      Sekira dua bulan sebelumnya, ada juga yang berkomentar mirip. Katanya sih, wajah saya terlihat makin fresh. Iyakah? Senada dengan itu, seorang teman putri saya berkomentar yang mirip sembari menatap wajah saya. Masya Allah.

      Ketika saya ceritakan ke pak suami dan diakhiri dengan pertanyaan semacam “iyakah?”… eh do’i malah tersenyum dan berkata bahwa kawan itu cuma menyenangkan hati saya.

      😑😒😬

      “Eh, kalau memang benar itu, berarti yang saya pakai selama ini bagus khasiatnya, toh, Pa? Saya kan lagi pakai produknya Renner. Bukan ja’ mau dibilangi awet muda,” sergah saya membela diri.

      Saya tak mengada-ada! Saya tak haus pujian sekarang. Tahu diri. Tahu usia. Saya bukan jenis perempuan penggila pujian. Pujian itu melenakan, sering kali malah berefek tak baik. Bisa-bisa malah jadi korban penyakit ain. Karena hanya Allah yang layak dipuji.

      Pada usia 45 ini, siapapun yang melihat saya pasti menyapa saya dengan “BU”, tak ada lagi yang berani menyapa “DIK”. Bahkan untuk menyapa “KAK” saja, sudah ada yang tak bersedia melakukannya #kasihannyadeh.

      Tak seperti dua puluh tahun lalu, masih ada yang ikhlas menyapa saya dengan kata DIK. Pada usia 27,  dan jelang 30, masih ada yang mengira belum nikah. Pada usia 30-an, masih ada yang mengira saya masih mahasiswa S1. Setahun lalu ada sih yang mengira saya mahasiswa tapi kayaknya dia mengira saya mahasiswa S3 😩.

      Renner Beauty Cosmetics

      Ndak papa …ndak papa. Saya sudah legowo menerima keadaan sebagai ibu-ibu berusia cantik. Saya malah sulit menerima kalau ada yang usianya jauh lebih muda daripada saya dan memanggil saya dengan nama saja.

      Nah, saya kadang-kadang menguji produk yang saya pakai, apakah memang benar-benar berkhasiat atau tidak. Kalau memang benar berkhasiat berarti klaim produknya benar dong ya. Kalau tidak, berarti sudah waktunya ditinggalkan.

      Sekarang saya lebih care dengan urusan perawatan wajah karena di usia kepala 4 ternyata kulit makin mudah terlihat kusam. Terlihat kusam means bukan sekadar tampak di mata kan, berarti secara fisik sesuatu yang tak baik sedang terjadi pada kulit. Dan kalau kulit kusam tak dirawat maka akan makin kusam dan makin kusam.

      Usia kepala 4 tak sama dengan sewaktu masih berusia kepala 2. Kalau mau cuek, tidak terlalu besar efeknya. Pada usia kepala 4 ini, saya takutnya kalau cuek, kulit saya mengalami hal yang tak bagus. Terlebih jika mengingat saya kurang konsumsi sayur dan buah.

      Ketika ada yang mengatakan wajah saya terlihat berbeda dalam artian positif, saya merasa bersyukur telah memakain produk yang tepat. "Awet muda" hanyalah efeknya. Nah, sewaktu kawan tersebut mengatakannya, saya tengah memakai beberapa dari rangkaian produk Renner Beauty Cosmeticsini:

      Renner Peeling Spray dan Peeling Lotion


      Kandungan vitamin E, mineraloil dan exfoliants-nya berfungsi untuk membersihkan pori-pori di wajah yang disebabkan oleh penumpukan sel kulit mati. Selanjutnya peeling spray/peeling lotion meregenerasi kulit wajah agar tetap bersih, sehat, bebas noda, bebas kerut, dan awet muda.

      Renner Beauty Cosmetics

      Produknya ini dua macam, saya menggunakannya secara bergantian, sepekan 2 – 3 kali. Lotion untuk wajah, sementara yang spray (liquid) bisa untuk wajah dan anggota tubuh lainnya.

      Selain itu fungsinya lain baik lotion maupun spray adalah mengecilkan pori-pori, mencerahkan dan mengencangkan kulit wajah, menghilangkan komedo, memudakan bekas jeawat. Untuk peeling spray ada fungsi tambahannya lagi, yaitu: mencerahkan leher yang kusam, mencerahkan kulit tangan, dan mencerahkan kulit kaki.


      Renner Facial Wash


      Facial wash terbuat dari bahan alami, yaitu PYRUS MALUS ( APPLE ) FRUIT EXTRACT, COCONUT OIL, dan OLIVE OIL. Selain itu juga mengandung  Salicylic acid, sehingga cocok untuk kulit berjerawat. Sifatnya tidak menghilangkan kelembaban alami kulit.

      Kandungan lainnya adalah Glutathione, yaitu enzim yang memiliki kandungan anti Oksidan tinggi  yang mampu menangkal radikal bebas. Kemampuan anti oksidan ini mampu memberikan effect tingkat kecerahan yang maksimal.

      Renner Beauty Cosmetics

      Berfungsi untuk mencerahkan kulit wajah, menghilangkan noda/flek hitam dan bekas jerawat, memiliki pH yang seimbang sehingga aman buat kulit, dan cocok untuk semua jenis kulit.

      Renner Serum


      Berfungsi memberi nutrisi ke dalam kulit sehingga kulit wajah menjadi lembab dan sempurna karena bebas flek hitam dan jerawat. Saya sebenarnya pernah menuliskan tentang serum tersebut di blog ini. Saya suka serumnya karena wajah terasa lebih kenyal dan tidak terasa lengket di wajah setelah dioleskan.

      Renner Beauty Cosmetics


      Testimoni saya selengkapnya tentang serum vitamin C dari Renner ini bisa dibaca di Testimoni Renner Beauty Serum Vitamin C untuk Anti Aging.

      Renner Lip Cream


      Teksturnya yang lembut dan ringan, halus, dan bebas kerut menjaga bibir agar tetap lembab dalam waktu lama. Lip cream yang kiss proof karena anti transferini diperkaya vitamin E, Beta Glucan, Gluthatione, dan Aloe vera.

      Favorit saya yang warna nude.

      BETA GLUCAN adalah suatu bentuk serat larut yang digunakan dalam perawatan kulit berabad-abad lamanya, serta membantu meringankan rasa gatal dan nyeri dan membantu menyembuhkan luka ringan. Beta glucan ini dikenal karena efek pelembab dan peredaman  pada kulit. Fungsinya utamanya adalah dapat membantu mengurangi keriput dan anti aging.

      ***

      Efek besar yang saya rasakan selama mengaplikasikan produk untuk wajah adalah berkurangnya keriput dan menyamarkan efek mata panda ketika tidurnya kemalaman. Akhir-akhir ini di bawah mata saya sering timbul efek mata panda berupa warna yang menggelap di area bawah mata.



      Kulit di situ jadi lebih kering. Namun sejak menggunakan serum, sabun, spray, dan lotion Renner, efek mata panda itu tak timbul lagi. Jadi, menurut saya kesemua produk ini memang lebih mencerahkan dan mengencangkan kulit wajah saya.  

      Selain jaminan kualitas, tentunya rangkaian Renner Beauty Cosmetics sudah dilengkapi dengan sertifikat BPOM dan sertifikat halal dari MUI sehingga buat yang menginginkan kehalalan dan keberkahan produk, tak perlu khawatir lagi.

      Lebih percaya diri bergaul dengan yang muda-muda 💚


      Makassar, 27 Juni 2019


       Catatan:

      Untuk keterangan lebih lanjut tentang produk ini, hubungi 081343734447 (WA). Bisa juga menghubungi saya via media sosial.

      Drama Ojek Online: Ketika Si Bungsu Dituduh Merusakkan Mobil

      $
      0
      0
      Drama Ojek Online - “Bu, anak ta’ kasih rusak itu,” tunjuk driver mobil ojek online yang kami tumpangi menuju gedung Haji Bate di Sungguminasa, Kabupaten Gowa. Mata saya beralih pada pegangan pintu mobil di samping si bungsu yang ditunjuknya, pada bagian dalam pintu mobil yang ditunjuk si driver di jok depan. Terlihat ada yang tak beres di situ. Ada bagian pegangan pintu mobil yang rusak.

      Afyad sudah duduk di samping pak sopir. Saya yang duduk tepat di belakang Afyad menepis tangan Afyad yang hendak meraih pegangan pintu mobil. Saya bengong. Mencoba mencerna dengan cepat apa yang sebenarnya terjadi. Ini kasus serius. Anak bungsu saya dituduh merusakkan pegangan bagian dalam pintu mobil!


      Bagaimana bisa seorang anak kecil merusakkan pegangan pintu mobil? Ini kan bukan mobil kaleng-kaleng?

      Saya diam saja. Tak berkomentar apa-apa. “Barangkali Afyad tutup pintunya terlalu keras?” Athifah berkomentar. Saya masih diam saja. Masih mencoba mencerna apa yang terjadi dengan segala kemungkinannya. Saya tak ingin langsung menyalahkan si bungsu ataupun si driver karena saya tak menyaksikannya sendiri.

      Saya lihat ada penahan yang terlepas di situ. Kata si sopir, ada baut yang dipasangnya tapi terlepas. Saat anak saya menutup pintu mobil, bagian yang ditariknya terbuka. Bagian yang terbuka itu ditutup kembali tetapi bautnya sudah tak ada di situ.

      Saya yakin kalau kondisi mobil tentunya bukan yang masih benar-benar bagus. Pasti sudah ada kerusakan sehingga tangan seorang anak kecil bisa merusakkannya. Saya tak mau kami dipersalahkan sepenuhnya.

      Bisa jadi sudah ada yang merusakkan bagian dalam pintu mobil itu. Kalau memang ada baut yang menahan, mana baut itu?

      Ketika saya pertanyakan, sopir itu mengatakan bahwa tadi ada bautnya. Nanti dia akan tunjukkan apa yang rusak. Saat saya pertanyakan, “Mana bautnya?” Dia menjawab, “Saya tidak tahu, Bu.”

      “Kalau masih bagus, tidak akan langsung rusak. Ini memang tidak benar-benar bagus toh?” saya bertanya pada si sopir. Dia mengakui kalau memang ada kerusakan tetapi dia sudah memperbaikinya dan menambalnya dengan satu baut. Sekarang anak saya melepaskan baut itu.

      Dalam pikiran saya, kalau memang ada bautnya, seharusnya jatuhnya tidak jauh-jauh dari Afyad dan pintu mobil namun sampai kami turun dan menelisik bagian itu, baut itu tak ditemukan. Si sopir tetap mengatakan, “Saya tidak tahu, Bu.”

      Bagian yang dilingkari itu yang terlepas ketika Afyad
      menutup pintu mobil

      Sungguh sebuah perjalanan yang kaku. Berdiam diri sepanjang jarak lebih 6 kilo meter itu sama sekali tak asyik. Anak-anak mengerti apa yang terjadi. Mereka diam saja, tak berkata sepatah kata pun sepanjang perjalanan hingga tiba di Gedung Haji Bate.

      Hari itu kami harus menghadiri pernikahan ponakan saya yang jauh-jauh datang dari kota Palu. Anak dari sepupu saya yang blasteran Palu – Gorontalo menikahi perempuan asal Gowa. Sepupusaya – Kak Sri namanya, dia anak bungsu dari kakak sulung ibu saya.

      Dalam pikiran saya berkecamuk segala kemungkinan yang akan terjadi. Diam-diam saya menghubungi suami saya dan menceritakan masalah ini. Kami berdiskusi. Suami saya menginstruksikan supaya membayar saja kalau si driver minta bayaran, ganti rugi atas kejadian ini. Asalkan masih wajar, tak mengapa.

      Saya kira masuk akal. Toh kami juga sama sekali tidak bisa bebas dari “kesalahan” ini. Kami sudah membuat si sopir tak nyaman. Saya memang harus mengakui bagian mana kesalahan kami. Tetapi saya juga sudah siap berdebat jika perdebatan yang akan terjadi. Bahan baku mobil yang kami tumpangi seharusnya bukan terbuat dari kaleng yang gampang terlepas!

      Saya menyadari pula bahwa di saat ini anak-anak bisa belajar bagaimana cara saya mengatasi masalah. Mereka kelak akan meniru sikap dan cara saya. Apakah saya role model yang tenang atau pemarah? Apakah saya role model yang angkuh atau legowo? Dan apakah saya role model yang bisa membereskan masalah atau seorang pecundang?

      Saya memikirkan semuanya hingga mobil diparkir di halaman gedung. Si sopir bertanya apakah saya mau melihat kondisi bagian dalam pintu mobil yang dirusak anak saya. Saya mengiyakan. Kami turun dan berkumpul pada sisi kiri mobil.

      Seharusnya seperti ini jika belum rusak.

      Saya kira saya akan menemukan baut yang dikatakan di driver terpasang di situ. Ternyata tak ada. Saya pertanyakan hal tersebut. Saya bilang padanya bahwa kondisi mobil itu tidak prima. Tentunya kalau masih bagus tak akan secepat ini rusaknya.

      “Saya minta maaf atas kondisi ini. Tapi pintu mobil ta’ tidak sama sekali bagus kondisinya, kan? Anak saya sudah sering duduk di bagian depan dan tidak pernah ada kejadian apa-apa,” ucap saya.

      “Iya, Bu. Saya cuma sampaikan ke kita’ supaya jadi bahan pelajaran. Supaya tidak terulang lagi. Jangan sampai nanti dapat ki’driver yang pemarah. Jangan sampai nanti anak ta’ kacca-kacca,” ucap si sopir. Maksudnya, jangan sampai tangan anak saya usil memegang-megang yang ada di mobil orang.

      “Anak saya biasa ji duduk di depan dan selama ini tidak apa-apa. Lain kali bilang ki’ sama penumpang ta’ untuk tidak duduk di kursi depan!” sejak tadi saya menjaga nada suara untuk tidak terdengar lemah. Saya usahakan bersuara tegas meskipun volume suara saya tidak keras.

      “Jadi, bagaimana, saya kasih ki’ tip?” saya mengajukan solusi yang kira-kira bisa sama-sama enak.

      “Jangan mi, Bu. Tidak usah. Saya hanya menyampaikan saja supaya tidak terjadi lagi.”

      “Oke, saya minta maaf ya, Dek. Terima kasih.”

      Si driver yang masih nampak tegang mengangguk dan kembali ke bangku pengemudi. Saya mengajak anak-anak untuk masuk ke dalam gedung sembari mengoperasikan aplikasi. Saya memberikan si driver bintang 5 dan memberikan dia tip sejumlah Rp. 30.000.

      Alhamdulillah, masalah ini selesai win-win solution bagi saya. Entah bagi si driver. Saya bersyukur dia tak memperpanjang masalah ini. Seandainya dia mempermasalahkannya terus, saya siap berdebat dengannya dan siap memperkarakannya ke kantor ojek online.

      Tentunya tak elok menimpakan kesalahan sepenuhnya kepada penumpang atas kondisi mobil yang sudah mulai rusak, hanya ditambal seadanya. Syukurlah dia tak melakukannya. Saya meminta Afyad untuk tak lagi naik di bangku depan ojek online. Dan semoga, baik Afyad maupun Athifah merekam cara penyelesaian masalah ini dengan catatan yang baik.

      Makassar, 30 Juni 2019

      Baca juga:





      Setelah Huru-hara SBMPTN dan PPDB: Jauh dari "Orang Dalam"

      $
      0
      0
      SBMPTN(Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) tahun ini jadi istimewa bagi saya. Karena saya dan dua anak kami menjadi yang terlibat di dalamnya. Si sulung Affiq tamat SMA sementara si tengah Athifah tamat SD. Istimewanya lagi, ada perubahan pada penyelenggaraan SBMPTN dan PPDB tahun ini.


      Kalau dirunut-runut lagi ke belakang, ada banyak hal yang bisa kami pelajari dari kedua hal ini sehubungan dengan proses yang kami jalani dan dampaknya bagi kami. Yang pertama adalah:
      Jauhkan istilah “orang dalam” jika menyangkut pendidikan kalau ingin bermartabat.

      Entah berapa kali sudah saya membantah anggapan bahwa untuk masuk ke sekolah negeri favorit itu “harus punya kenalan orang dalam”. Jika saya mendengar seseorang mengatakannya di dekat saya dan jika situasi memungkinkan, seketika akan saya bantah.

      Soalnya mendengar hal itu bikin saya jengah. Seolah-olah semua anak yang bersekolah di sekolah favorit itu masuk dengan cara tak murni. Seolah-olah harus KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) untuk masuk ke sekolah negeri favorit. Padahal kan tidak demikian adanya.

      Benar, ada saja anak-anak yang diusahakan oleh orang tuanya masuk sekolah pakai jalur belakang atau istilah lainnya “letjen” (lewat jendela). Tapi mereka tak banyak. Paling banyak sekitar 1 di antara 30 – 40 anak di sekolah yang bersangkutan.

      Ketika banyak orang yang tiba-tiba pindah domisili demi mengejar SMP impian agar anaknya masuk melalui jalur zonasi, kami tak melakukannya. Seorang kawan berkata, “Andai saya tahu, Kak, saya masukkan ki’ di Kartu Keluargaku.”


      Pengumuman diakses di website ini.
      Sumber: Kabar24 - Bisnis.com

      “Tidak, saya ndak pake cara begitu,” ucap saya padanya. Bukankah hal tersebut sama dengan berbohong? Apakah perlu berbohong untuk mencari berkah? Ah, saya kira tidak perlu. Jangan sampai nanti anak-anak berusaha mencari celah untuk mengakali aturan.

      Sulung saya lulus dari SMP dan SMA negeri favorit tanpa ada kenalan kami yang memasukkannya. Nilainya memang memadai untuk lulus tanpa perlu kami mencarikan kenalan orang dalam untuk meluluskannya.

      Sebaliknya ketika si tengah lulus SD, nilainya tak memadai untuk masuk ke sekolah kakaknya dulu walaupun sekolah itu tak menerapkan sistem zonasi sepenuhnya (MtsN 1 dan MAN 2 (Model) berada di bawah Departemen Agama jadi sah-sah saja melakukannya).

      Ketika mengantar Athifah tes masuk di MTsN 1, suami saya bertemu beberapa guru dan petugas keamanan (Satpam) yang menegurnya karena masih mengenalinya. Apakah kami menggunakan jasa mereka? No. Kami tak melakukannya meskipun ketika dia dinyatakan tak lulus.

      Usaha masuk sekolah dengan “lewat jendela” sebenarnya melanggar hak anak lain yang nilainya lebih tinggi untuk masuk. Memang pihak sekolah seolah melegalkan tapi tetap saja tak benar adanya jika anak kami tak berhak masuk karena nilainya tak memadai. Hal ini jadi seperti “pasar”, ada pembeli karena ada yang dijual.


      Jika tak berhak lalu mengambil langkah memaksakan diri, kata teman saya akibatnya akan menjadi tidak berkah. Kaum muslim yang beriman tentu lebih memilih cara-cara berkah dalam menjalani kehidupannya.

      Masuk PTN (perguruan tinggi negeri) pun, masih ada orang yang beranggapan “butuh kenalan orang dalam”. Beberapa kali pula saya harus meluruskan pikiran orang yang menyatakan hal ini. Saya dan suami saya lulusan dari PTN dan fakultas favorit di kota ini, kami bisa menceritakan banyak bukti yang membantah anggapan tersebut.

      Ujiannya tiba ketika si sulung lulus SMA tahun ini dan mengincar jurusan favorit. Jurusan yang ada hubungannya dengan aktivitas yang disukainya: seputar utak-atik desain dan animasi di laptop. Saat ini, pada 4 universitas negeri di Makassar, kami punya teman-teman yang sudah menjadi dosen senior bahkan ada yang sudah menjabat sebagai Ketua Jurusan di jurusan yang disasar.

      “Kadang-kadang saya tergoda pengen bicara sama teman-teman kita, Pa - minta diuruskan begitu. Tapi rasanya malu. Rasanya seperti menggadaikan harga diri kalau sampai saya berani bicara sama mereka,” ungkap saya kepada suami pada suatu hari.

      Saya bersyukur masih ada kekuatan besar yang menahan diri untuk menggadaikan harga diri. Ketika reuni kelas saat SMA dan seorang kawan mengetahui anak saya mendaftar untuk ikut ujian masuk sebuah kampus negeri, seorang kawan mengungkapkan kepada kawan lain yang dosen di kampus tersebut dukungan untuk saya.

      Dia mengatakan, “Itue anaknya mau masuk di kampusmu, bantu dulu tawwa!”

      Tidak ... biar dia berusaha sendiri,” ujar saya. Saya memang hanya mengabarkan, tak minta diuruskan.

      Sang teman yang dosen tentunya tidak begitu saja mengiyakan. Dia menceritakan ada kasus di mana seorang mahasiswa diterima karena dia orang dekat dari “orang dalam” dan ternyata tak sesuai harapan. Jadinya si mahasiswa itu malah berpotensi membuat orang yang memasukkannya merasa malu.

      Mama, tidak melakukannya, Affiq. Alhamdulillah kamu bisa lulus di pilihanmu. In syaa Allah berkah. Dan kamu masuk dengan membawa harga diri,” ucap saya kepada Affiq usai pengumuman diterimanya dia di salah satu kampus pilihannya.

      Saya menceritakan kepada Affiq semua hal di atas dan kesyukuran kami. Dia yang bertanggung jawab atas pilihannya dan apa yang dia jalani. Dia bisa masuk kampus yang dipilihnya dengan kepala tegak.Semoga harga diri dan berkah membawanya kepada kesuksesan. Baarakallahu fiik, Nak.

      Makassar, 10 Juli 2019

      Catatan:
      Ini pendapat saya, kalau ada yang berpendapat berbeda, silakan. Bisa saja tak ada yang benar atau salah. Yang jelas semuanya kembali kepada kita sebagai pelaku karena kita yang akan mempertanggungjawabkannya kepada Sang Pencipta. 😇

      Setelah Huru-hara SBMPTN dan PPDB: Belajar dari Proses

      $
      0
      0
      Sebagaimana yang saya ceritakan di tulisan sebelumnya bahwa SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) tahun ini istimewa bagi saya maka saya menuliskannya secara khusus di sini.

      Kalau di tulisan yang lalu saya menceritakan mengenai isu ORANG DALAM, kali ini saya mau bercerita tentang bagaimana kami BELAJAR DARI PROSES yang dilalui, baik itu menyenangkan ataupun tidak.


      Dua anak kami terlibat dalam SBMPTN dan PPDB tahun ini. Si sulung Affiq tamat SMA sementara si tengah Athifah tamat SD. Istimewanya lagi, ada perubahan pada penyelenggaraan SBMPTN dan PPDB tahun ini. SBMPTN mengharuskan ada UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) dan PPDB lebih banyak memberikan kesempatan pada JALUR ZONASI.

      Kalau dirunut-runut lagi ke belakang, ada banyak hal yang bisa kami pelajari dari kedua hal ini sehubungan dengan proses yang kami jalani dan dampaknya bagi kami. Selain membantah isu “harus ada orang dalam”, pelajaran berikutnya adalah belajar menyelami proses.
      Memang usaha tak akan mengkhianati hasil. Kalau tak selamanya bagus, pasti ada hikmah di baliknya.

      Jatuh-bangun, tak selamanya mulus. Mulanya Affiq dinyatakan berhak ikut seleksi bebas tes ke PTN (SNMPTN: Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Saya berpesan supaya realistis. Tidak usah ikut kalau keinginannya melampaui kemampuan. Bisa ketahuan karena setelah diurut nilai, untuk satu sekolah saja bisa dicari tahu siapa-siapa saja saingannya.

      Dia tak mungkin lolos kalau dalam satu sekolah ada yang nilainya lebih tinggi daripadanya mengambil jurusan yang persis sama dengannya. “Pilih jurusan/kampus lain. Kalau tetap ngotot percuma, lebih baik tak usah ikut karena akan buang-buang energi percuma!” tegas saya.

      Sumber gambar: Tribun Jogja - Tribunnews.com

      Qadarullah, Affiq tak lulus seleksi bebas tes ini. Lucunya, dia malah senang karena ada kampus yang lebih dia senangi yang masih berpeluang dia masuki pada tahap SBMPTN (seleksi dengan tes). Berikut susul-menyusul segala ujian.

      Untuk madrasah, lebih banyak ujiannya daripada sekolah umum yang harus dia lalui sebelum Ujian Nasional. Sebelum pelaksanaan Ujian Nasional, dia sudah harus mendaftar UTBK sebagai syarat mengikuti SBMPTN.

      Dua kali kesempatan mengikuti UTBK dia lalui. Kata Affiq soalnya sulit. Sayangnya pada kesempatan kedua nilai rata-ratanya malah turun. Saya memprediksi dia tidak bisa lolos di pilihan pertamanya dengan nilai segitu. Tapi papanya menegur saya, katanya saya pesimis pada anak. Ya gimana, bukannya pesimis toh hasilnya sudah kelihatan, hehe.

      Ketika seorang teman yang berprofesi sebagai dosen di Politeknik Negeri UP mengabari ada seleksi di kampusnya, saya manganjurkan Affiq untuk ikut. Alhamdulillah, Affiq lulus murnipada pilihan pertamanya, tanpa bantuan orang dalam tentu. Sampai di sini sudah tenang, ada “pegangan”.

      Tinggal menunggu pengumuman SBMPTN dan alhamdulillah, Affiq lulus untuk pilihan keduanya pada SBMPTN. Sekarang ada dua "pegangan", lulus murni. Tinggal Affiq, memilih yang mana. 

      Sementara itu proses bagi Athifah pada PPDB berlangsung. Kami sudah sejak lama deg-degan karena tak ada SMP Negeri yang benar-benar dekat dari rumah.

      Athifah tak lulus MTsN 1, sekolah terdekat dari rumah kami yang mengharuskan para pelamarnya melalui tes. Dari 1500-an pendaftar hanya diterima 400 orang. Lalu di SMP Negeri lain, yang cukup dekat, jarak tempuhnya sekira 3 km – dari aplikasi ojek online.

      Sebenarnya yang diukur adalah jarak dalam radius tetapi kami tak punya alat ukur/aplikasinya. Untuk jalur prestasi, putri satu-satunya ini tak bisa lolos karena nilainya pas-pasan. Dia punya piagam dari lomba bercerita dan tadarus namun sayangnya tak diperhitungkan karena “hanya” tingkat kotamadya.

      Piagam yang dinilai adalah yang memenangkan kompetisi tingkat provinsi dan nasional. Masuk jalur Inklusi ataupum Prasejahtera juga bukan kategorinya. Hingga tiba masa pendaftaran jalur Zonasi, suami saya mencoba mengecek jarak radius rumah kami dengan sebuah SMP yang jaraknya relatif dekat itu.

      Ternyata radiusnya berjararak 1,5 km. Aha, sepertinya ini sebuah harapan. Maka berdesak-desakanlah saya dengan 500-an orang tua untuk mendapatkan 200-an kursi. Pilihan kedua kami tetapkan di sekolah yang lebih jauh. Namanya juga usaha, walau tak begitu yakin ya dijalani saja.

      Pengumuman tak berpihak kepada kami. Apa hendak dikata kalau sekitar sekolah tersebut padat penduduknya? Untuk pilihan pertama, yang diterima paling jauh berjarak radius 600 meter dari sekolah.

      Mari belajar dari proses. Pic: Pixabay.

      Sementara untuk pilihan kedua yang diterima paling jauh berjarak 900 meter dari sekolah. Sedangkan dari rumah kami, sekolah ini jarak radiusnya 2,4 km. Yaaah, saya ketawa terbahak-bahak saja. Ndakmau saya mengeluh. Ndakada gunanya, kan.

      Saya ikut senang peraturan pemerintah mengenai sistem Zonasi ini menyenangkan banyak pihak. Peraturan manusia memang tak mungkin menyenangkan semuanya. Kalau kali ini saya termasuk yang tidak diuntungkan, tentunya bukan alasan bagi saya untuk mencak-mencak.

      Yang terpikirkan adalah mereka-merekayang tinggalnya di wilayah yang saya tempati dan hanya mengandalkan sekolah negeri, apalagi bila nilai anaknya pas-pasan pastilahkesulitan juga mencarinya karena tak ada SMP negeri dalam radius di bawah 2 km dekat sini.

      Tapi apa mau dikata. Begitulah adanya. Pasti ada cara lain yang masih bisa dilakukan yang tak melanggar aturan agar anak bisa berkah pendidikannya. Pasti ada.

      Makassar, 11 Juli 2019

      Baca tulisan sebelumnya:

      Setelah Huru-hara SBMPTN dan PPDB: Jauh dari "Orang Dalam"



      Mengunjungi Butik Haflah Bersama Kasih Palestina

      $
      0
      0
      Kurang update banget saya. Saya pikir kegiatan yang dilaksanakan pada 20 Juni lalu hanya kegiatan bagi para mitra Haflah Wedding/ Haflah Butik Pengantin. Ternyata kegiatan ini merupakan Grand Lauching Kasih Palestina, sebuah lembaga dan gerakan yang berfokus kepada “kepalestinaan”.


      Tak sulit menemukan lokasi tempat acara yang sekarang menjadi butik Haflah – di Kompleks Minasa Upa Blok J6 No. 12 karena rumah mertua adik saya di dekat situ. Di depan rumah itu, di luar pagar terpasang tenda. Di bawah tenda berjejer barisan kursi. Beberapa lelaki duduk di situ.

      Di teras, sejumlah perempuan berjilbab sedang menyiapkan konsumsi. Saya menyalami mereka setelah bertemu dengan Liza Nurkhalisahbrand owner dari Haflah, sekaligus penggagas Kasih Palestina di Makassar.

      Liza sedang berbicara

      Liza mempersilakan saya masuk ke dalam ruangan serupa paviliun di sisi kiri depan rumah. Di situ terpanjang pakaian-pakaian pengantin milik Haflah. Saya menyalami 3 perempuan yang sedang duduk di dalam ruangan itu.

      Dari website Kasih Palestina, saya peroleh keterangan mengenai visi Kasih Palestina, yaitu menjadi lembaga kemanusiaan internasional yang peduli terhadap Palestina dan Al Aqsha. Pada sambutannya, Liza menjelaskan, mengapabutik pengantin ada di sini.

      Kegiatan sosial itu harus ditopang oleh kegiatan ekonomi sehingga kita tidak selalu berharap kepada donatur,” Liza menjelaskan bagaimana agar kita berdaya dan mampu menghasilkan kegiatan ekonomi yang halal yang in syaa Allah dari situ rezeki dari Allah senantiasa terbuka.

      Prof. Veni Hadju (berdiri)
      Lembaga Kasih Paletina memang fokus menyalurkan bantuan untuk isu kemanusiaan di Palestina, donasi akan disalurkan secara langsung kepada korban perang di Palestina. Mohon doanya agar lembaga Kasih Palestina bisa terus eksis, bisa memberi manfaat kepada masyarakat luas,” imbuh Liza.

      Ada 3 misi gerakan Kasih Palestina di Indonesia, yaitu: berperan aktif untuk mengumpulkan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina, menjalin kerja sama positif perorangan dan lembaga untuk berkontribusi menyelesaikan permasalahan kemanusiaan di Palestina, dan memberikan edukasi seputar permasalahan Palestina dan Al Aqsha .

      Sejak Januari berkegiatan di Sulawesi Selatan, Kasih Palestina telah menghimpun donasi di atas 500 juta rupiah (dari 2 kali berkegiatan). Liza optimis, target dana 2 miliar bisa terpenuhi atas izin Allah. Selain butik pengantin, di Makassar, ada “Dapur Kekasih Palestina” dengan layanan catering yang sebagian keuntungannya untuk donasi kemanusiaan.

      Bulan Ramadhan lalu, Dapur Kekasih Palestina menyalurkan 2000 snackbox dan 2000 porsi nasi kotak selama 20 hari. Lima ribu rupiah dari keuntungan per kotaknya disisihkan untuk Palestina. Nah, bagi yang mau beramal untuk Palestina bisa memesan di Dapur Kekasih Palestina.

      Foto: Liza

      Prof. dr. Veni Hadju memberikan tausiyahmengenai pentingnya mencintai semua makhluk ciptaan Allah, apalagi yang seiman. “Mengapa Palestina menjadi tujuan? Karena kita diciptakan Allah bukan saja memikirkan diri sendiri dan keluarga kita tetapi memikirkan masyarakat Islam di seluruh muka bumi,” ucap Prof. Veni.

      Prof. Veni, mengingatkan doa Nabi Ibrahim - “Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)”. (QS. Ibrahim; 41). Nabi Ibrahim berdoa bukan untuk dirinya sendiri, juga bukan untuk keluarganya sajatapi untuk seluruh muslim.

      Kenapa mendoakan seperti itu? Karena kita memang dianjurkan untuk melihat secara keseluruhan. Kita itu diberi kemampuan untuk memberi kasih sayang kepada seluruh umat manusia di muka bumi,” ucap Prof. Veni.

      Selanjutnya Prof. Veni menjelaskan mengenai otak manusia yang mempunyai 100 miliar sel. Sel-sel itu membuat otak kita luar biasa ketika diberdayakan. “Namun kekuatan hati kita lebih luar biasa lagi. Hati bisa mencintai semua makhluk yang ada di muka bumi. Sebaliknya juga bisa membenci semua orang yang ada di muka bumi ini,” ungkapnya.

      Makhluk Allah yang kita cintai di muka bumi ini, baik itu hewan maupun tumbuhan akan memberikan dampak yang luar biasa bagi kita. Efek kasih sayang kita kepada tumbuhan saja bisa dirasakan tumbuhan tersebut.

      Contohnya seperti yang dialami oleh seorang kawan dari Prof. Veni yang seorang pecinta bunga. Kawannya itu senantiasa bercengkrama dengan anggrek-anggreknya. Menyapa bebungaan itu dengan penuh kasih dan menyiramnya. Hingga pada suatu waktu dia kena penyakit kanker dan harus dirawat selama berbulan-bulan di rumah sakit.

      Prof. Veni Hadju (kiri). Foto: Liza

      Seperti ada hubungan batin dengan bebungaan peliharaannya, anggrek-anggreknya layu padahal asistennya di rumah tetap merawatnya dengan baik. Pada kenyataannya, sama-sama dirawat tetapi hubungan kasih sayang yang selama ini diperoleh bebungaannya tak ada lagi. Tak ada sapaan, teguran, dan ekspresi kasih sayang dari yang merawatnya.

      Kasih Palestina ini membangkitkan isu kasih sayang. Seberapa besar kasih sayang kita kepada saudara-saudara kita dan memberikan perhatian,” Prof. Veni mengajak hadirin untuk senantiasa melantunkan doa kepada saudara-saudari seiman.

      Doa yang dilantunkan untuk semua orang akan kembali kepada kita. Kita sehat, dilindungi Allah, diberi kemudahan, diberi petunjuk, adalah tanda doa sampai kembali kepada kita,” ucap Prof. Veni.

      Di samping ajakan mencintai saudara seiman, Prof Veni juga mengajak mencintai hewan. Karena seyogianya kita hidup bersama dengan hewan di bumi ini dan hendaknya hidup harmoni. Jika terpaksa membunuh jangan dengan amarah.

      Foto: Liza

      Terakhir, disampaikannya ajakan mendukung gerakan Kasih Palestina. Jika Anda di Makassar/sekitarnya dan berminat berdonasi secara langsung, melalui gaun pengantin atau box kue/makanan, bisa kontak nomor ini: 0853-4365-2626, ya.

      Makassar, 11 Juli 2019

      Baca juga:

      Gaun Pengantin Muslimah Gratis dari Haflah Wedding

      Belajar Seru di Public Speaking Mastery Workshop

      $
      0
      0
      Dulu tak pernah menyangka di kemudian hari saya bisa tertarik belajar Public Speaking. Saya sebenarnya sosok yang sangat introvertyang sampai sekarang pun tidak nyaman bertatapan mata dengan orang yang baru dikenal. Saya sering kali cenderung menghindari percakapan langsung, ketimbang menghadapinya.

      Jika harus berbicara di depan sekelompok orang saja dan tiba-tiba menyadari semua mata sedang tertuju ke arah saya, rasanya ingin cepat-cepat saja berhenti bicara. Namun itu semua sebagian besarnya telah menjadi masa lalu. Saya mulai menikmati berbagi dengan orang lain secara verbal walaupun masih ada sedikit hambatan dalam diri saya.

      Kursus Public Speaking di Makassar

      Ketika tiba giliran saya menceritakan apa saja hambatan saya dalam berbicara di depan banyak orang, hal ini menjadi salah satu poin yang saya kemukakan. Mentor yang juga founder dan CEO Ispeak Indonesia – Iskandarbersama 10 peserta lainnya mendengarkan sejumlah permasalahan yang saya kemukakan.

      Dua masalah lain yang saya kemukakan tidak lagi menjadi masalah besar karena saya berusaha mengatasinya dengan sadar setelah mengikuti kelas Public Speakingbagi para fasilitator Gapura Digital dan Womenwill yang berlangsung pada bulan Ramadan lalu.

      Kursus Public Speaking di Makassar
      Semua harus praktik beberapa kali

      Waktu itu Iskandar yang juga menjadi fasilitator Gapura Digital menjadi pemateri yang membantu memecahkan masalah kami. Saat itu saya mengemukakan masalah saya yang selalu saja stuck di satu spot.

      Stuck di satu posisi” ini saya laporkan sebagai masalah yang sedang dalam proses pembenahan di kelas Public Speaking Masteryini. Selain itu, ada satu lagi yang saya laporkan sedang berproses dalam perbaikan, yaitupengucapan pillar word“Eeeee” (Epepet) ketika bingung memilih kata yang hendak diucapkan.

      Kursus Public Speaking di Makassar
      Game. Foto: ISpeak Indonesia.

      Dalam Public Speaking Mastery Batch 24ini, para peserta belajar sembari praktik satu per satu dan melakukan simulasi melalui game. Tiap orang punya masalah dalam public speaking yang bisa berbeda dan bisa saja sama. Masalah-masalah itulah yang coba diatasi dalam pelatihan ini.

      GROGIternyata menjadi masalah yang dihadapi semua peserta. Rasanya tak percaya jika bapak dan ibu dosen yang sudah sangat terbiasa berbicara di depan mahasiswa bisa saja merasa grogi pada situasi dan kondisi yang khusus. Mengetahui ini, membuat saya merasa lebih percaya diri dengan menganggap GROGI itu wajar dan manusiawi.

      Kursus Public Speaking di Makassar

      Jadi, GROGI itu sejatinya perlu diatasi bukannya dihindari sehingga membuat kita menjauhi kesempatan berbicara di depan banyak orang. Saya melatih dengan sadar kemampuan berbicara saya sejak mahasiswa – tahun 90-an dengan aktif pada kegiatan kemahasiswaan dan menjadi pemateri pada Program Pengembangan Diri.

      Saya rasakan, bukanlahhal yang mudah bagi saya mengatasi grogi dan kawan-kawannya karena hambatan dari dalam diri saya sangat besar menguasai diri. Meskipun hingga sekarang saya sudah berkali-kali membawakan materi, hambatan dari dalam diri masih saja terasa.

      Kelas yang santai.

      Lama-kelamaan, hambatan yang pada mulanya terlihat seperti gunung, sekarang sudah sangat jauh mengecil. Dengan penuh kesadaran saya mencoba mengatasi masalah-masalah lain dengan memperbaiki diri pada setiap kesempatan.

      Sudah tiga kelas Pak MentorIskandar saya ikuti. Pertama kali, bertepatan dengan penyelenggaraan workshop Batch 1, saya hadiri di DiLo (tahun 2016) . Kedua kali, saya ikuti kelas training untuk para fasilitator Gapura Digital dan Womenwillbeberapa bulan lalu.

      Perubahan yang saya rasakan setelah
      kelas kedua sangat signifikan karena
      langsung saya terapkan secara sadar
      untuk mengoreksi kekurangan saat
      membawakan materi Media Sosial Bagi Usaha Anda
      pada tanggal 7 Juli lalu.

      Saat memberikan materi itu saya merasa lebih nyaman karena sudah lebih luwes bergerak di depan peserta. Saya mencoba saran Pak Mentor dengan bergerak 1 – 2 langkah ke kiri dan ke kanan. Tak berapa lama, saya bergerak dari ujung kiri ke ujung kanan, kembali ke ujung kiri, lalu ke ujung kanan sembari menatap lekat peserta yang antusias.

      Ketika para peserta yang lain masih sibuk merancang konsep presentasi untuk tugas
      yang diberikan, saya mencari kopi. Mumpung pak guru lagi berada di luar ruangan 😁

      Saya lalu mencoba bergerak ke bagian belakang ruangan. Mulanya agak berat namun saya memaksa diri. Tak lama kemudian saya sudah merasa ringan bergerak ke seantero ruangan. Yeah, memang benar ya, “jam terbang” itu ,sangat berpengaruh. Seperti pun dengan menulis, berbicara di depan banyak orang juga sebuah keterampilan!

      Masalah lain yang saya benahi dengan sadar saat itu adalah pengucapan “Eee” yang kata Pak Mentor lebih baik dihilangkan. Kata beliau, lebih baik diam daripada mengeluarkan kata-kata yang tak bermakna.

      Praktik, praktik, praktik. Foto: ISpeak Indonesia.

      Sejujurnya ada beberapa hal lagi yang sedang dalam proses perbaikan dalam ber-public speaking secara sadar saya lakukan. Mengikuti kelas seperti ini sangat membantu pengembangan diri, selain PRAKTIK nyata tentunya.

      Dari kelas ini, pengalaman mengesankan saya dapatkan karena segala permasalahan saya mendapatkan solusi dari Pak Mentor Iskandar. Saya pun belajar dari permasalahan teman-teman di kelas dan mencatat solusi yang ditawarkan.

      Foto keluarga terbaru saya. 😍

      Banyak hal yang saya catat dan saya rekam baik-baik di benak saya. Dua di antaranya adalah: PREPARATION(persiapan) mutlak adanya. Didadak sekali pun, usahakan mempersiapkan diri dalam waktu singkat.

      Yang kedua, tampil CONFIDENCEpunmutlak adanya. Bagaimana mungkin kita berharap orang percaya pada kita kalau kitanya sendiri tak percaya diri?

      Makassar, 18 Juli 2019

      Ispeak Indonesia | https://ispeakindonesia.id, selain menyelenggarakan training dalam bidang Public Speaking juga menyelenggarakan training dalam bidang Leadership. Training yang diselenggarakan bisa secara public dan private. Hubungi WA 082347908518.

      Baca juga catatan saya pada kelas-kelas lainnya:


      Buzzer Elegan, Ya Buzzer Positif

      $
      0
      0
      Kalau browsing istilah BUZZER di browser saat ini yang banyak muncul adalah pengertian buzzer dalamdunia politik. Tak dipungkiri, memang banyak buzzer dalam dunia ini yang bertugas memengaruhi opini publik melalui media sosial.

      Padahal sesungguhnya, jasa buzzer bisa dimanfaatkan untuk banyak hal, seperti mempromosikan produk, event, hingga gerakan sosial. Inilah yang saya perkenalkan ketika membawakan materi terkait EVENT BUZZERdi kantor BaKTI (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia), di jalan A. Mappanyukki pada tanggal 12 Juli kemarin.

      Event buzzer

      Dari sekian peserta, banyak wajah yang baru saya lihat. Berarti mereka yang datang ini memang antusias hendak mengetahui mengenai dunia buzzer yang saya akrabi. Di awal sharing saya katakan kepada hadirin bahwa apa yang saya sampaikanadalah dunia buzzeryang saya jalani (di samping dunia blogging) sejak tahun 2011.

      Istilah buzzer biasanya ditujukan kepada orang-orang yang memiliki follower yang jumlahnya tidak terlalu banyak– maksudnya bukan artis, juga bukan selebgram. Kalau selebgram dan artis kan bisa memiliki hingga jutaan follower.

      Tugasnya sebenarnya seperti influencer juga.Dalam dunia ini, ada kategori micro influencer, ada juga yang menyebutnya nano influencer. Buzzer tentunya menebar opini kepada lingkungan/follower-nya yang tak sebanyak lingkungan/followerselebgram atau artis.

      Event buzzer

      Saya persilakan kepada para peserta, jika memiliki pengalaman yang berbeda, bisa jugadi forum #SharingPerpustakaanBaKTI ini. Kalau dari saya sih, apa yang saya bagikan adalah seputar pentingnya konten, termasuk dalam membuat konten marketingketika menjadi buzzerdan attitude yang selayaknya dimiliki oleh buzzer.

      Gambaran mengenai bagaimana pengaruh buzzer, bisa dilihat diYouthmanual.com. Pada sebuah infografisnya disebutkan bahwa 68% konsumen percaya pada pendapat konsumen lain yang dipaparkan secara online. Disebutkan pula, sebanyak 20% perempuan mempertimbangkan membeli produk yang ditawarkan influencer.

      Sebanyak 92% konsumenmemercayai rekomendasi
      dari orang lain sekali pun mereka belum mengenalnya.
      Disebutkan pula bahwasebanyak 70% konsumen
      menggunakan onlinereviewsebagai
      sumber terpercaya kedua mereka.

      Barangkali Anda pun demikian? Kalaupun bukan Anda, ada orang-orang seperti demikian. Teman-teman saya mengalami, ketika mempromosikan produk atau event seolah mereka bertindak sebagai brand ambassadordari produk/event tersebut karena menerima banyak pertanyaan dan tanggapansehubungan dengan produk terkait.

      Event buzzer

      Kalau sampai bisa dipercayai seperti itu, tentunya attitude yang baik mutlak menjadi syarat yang dimiliki oleh buzzer. Etika dan etiketyang berlaku di dunia nyata tentunya berlaku pula bagi buzzerselama menjalankan tugasnya. Misalnya harus sopanketika berinteraksi dengan klien dan netizen.

      Contoh lainnya adalah buzzer harus memahami bahwa satu undangan itu berlaku untuk satu orang. Jangan sampai membawa orang lain ketika menghadiri sebuah acara. Kalau ingin mengajak orang lain, tanyakan kepada penyelenggara apakah kemungkinan itu ada.

      Marketing postifselayaknya dilakukan buzzer,
      misalnya dengan tidak melakukan black campaign.
      Mengabarkan hal baik dari sesuatu tentunya
      bukan berarti menjelek-jelekkan pihak lain, kan?

      Membahas tentang dunia ini, buzzer tak boleh berhentibelajar. Kemampuan dan kreativitas dalammengolah kata-kataagar menghasilkan caption dan tulisanyang bagus sangatlah dibutuhkan. Konten organikdiperlukan dalam blog/akunnya. Banyak referensi yang mengatakan, “Jangan biarkan akunmu seperti etalase.”
      Kata ORGANIK, dalam dunia internet marketing, ada yang mengartikannya dengan: memaksa banyak akun untuk menjadi likers dan friends di Facebook. Sebaliknya, di dalam dunia buzzer yang saya geluti, KETULUSAN adalah point pentingnya.

      Event buzzer
      Para penerima hadiah buku dari BaKTI

      Membuat konten atau caption yang original harus dibiasakan agar blog dan akun-akun media sosial selalu terisi dan “hidup”. Tidak dibenarkan cara mengakal-akali algoritma Google dan media sosial.

      Kalau dalam internet marketing ada cara membuat Google tak bisa mendeteksi konten yang plagiat, di dalam dunia blogging yang saya geluti, cara demikian TAK HALAL. Kami harus bisa membuat konten ORIGINALuntuk bisa eksis dan “abadi”.

      Dermawan Denassa, salah satu peserta yang hadir dan menyimak dengan antusias mendapatkan kata kunci dari penyampaian saya sore itu: “LITERASI DIGITAL”. Ya, selayaknyalah kita-kita yang eksis di dunia online ikutbertanggung jawabdalam MENCERDASKAN MASYARAKAT melalui konten positifdan cara-cara yang baik.


      Bagi saya, awalnya sederhana saja. Saya tak ingin anak-anak (semoga pula cucu-cucu saya) kelak berlaku negatif di dunia maya. Maka dari itu, saya yang terlebih dulu harus berupaya senantiasa POSITIF.

      Saya tak ingin anak-anak saya nyinyir dalam bermedia sosial maka tentunya saya harus sebisa mungkin menahan diri untuk TIDAK NYINYIRdalam berpendapat.

      Satu hal lain yang perlu diingat, bisa saja akan ada follower kita di media sosial yang meneladani cara-cara kita. Saya pribadi takut menanggung dosa orang yang melakukan kesalahan karena terinspirasi oleh saya. Lha dosa saya sendiri saja belum tentu sanggup saya pikul dan pertanggungjawabkan kepada Sang Pencipta kelak.

      Bagaimana mungkin saya kuat menanggung dosa orang yang melakukan kesalahan akibat contoh negatif yang saya perlihatkan? Maka dari itu, tentunya saya harus memperbaiki diri. Kalau kalian melihat saya tiba-tiba negatif, boleh menegur saya, boleh meminta penjelasan saya. Tapi tolong, lakukan dengan cara yang sopan ya? Saya orangnya mudah baper soalnya. 😔

      Makassar, 19 Juli 2019

      Keterangan:
      Semua foto berasal dari BaKTI

      Ketika Si Anak Bujang Bepergian Bersama Kawan-kawannya

      $
      0
      0
      Bagi saya yang punya anak bujang, adalah sebuah pengalaman baru yang cukup seru ketika tiba-tiba dia mengatakan ingin atau telah melakukan traveling ke kota di kabupaten lain. Seperti ketika dia melaporkan telah melakukan perjalanan dengan 3 orang kawan lainnya menggunakan sepeda motor.

      Malino Sulawesi Selatan by Affiq
      Foto Affiq bersama kawan-kawannya.

      Yang belum jadi mamak tidak akan memahami hal ini apalagi jika masa kecilmu berbeda seperti yang saya jalani. Dahulu, ibu saya sering tak mengizinkan putri sulungnya ini bepergian. Sampai setua ini pun terkadang beliau masih khawatir berlebihan kalau saya ingin ke luar rumah padahal masih di dalam kota saja.

      Nah, perjalanan pertama si sulung ke luar kota adalah ke tempat wisata Rammang-rammang yang letaknya di perbatasan Kabupaten Maros – Pangkep. Saya kaget ketika sepulang dari sana baru dia katakan perjalanan bermotornya kepada mamaknya ini.

      Sebagai mamak yang berusaha bersikap bijak, meskipun kaget, saya cuma mengatakan, “Ooh.” Saya memakluminya. Saya kan pernah muda dan punya banyak teman orang-orang muda yang bisa saja memutuskan bepergian jauh secara tiba-tiba tanpa berencana sebelumnya.

      Tentunya harapan saya dia mengatakan terlebih dulu kepada saya karena biar bagaimana pun kan restu ibu penting buatnya dalam melakukan perjalanan ke luar kota. Dia rupanya menyadarinya dan menyampaikan ketika ingin traveling bermotor untuk yang kedua kalinya.

      Malino Sulawesi Selatan by Affiq
      Air Terjun Ketemu Jodoh, Malino. Foto: Affiq.

      Rammang-rammang adalah sebuah tempat wisata yang paling dicari di Sulawesi Selatan saat ini. Terletak di gugusan pegunungan karst (kapur) Maros-Pangkep. Letaknya di desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, sekira 40 kilo meter dari Makassar. 

      Di Kawasan ini, si sulung mengunjungi Telaga Bidadari dan Hutan Batu Kapur. Selain kedua destinasi itu. Tempat-tempat lain yang tak kalah menarinya adalah Gua Telapak Tangan, Taman Gua Bulu' Barakka’, Gua Pasaung, Kampung Berua, dan Sungai Pute. Sayangnya, karena niatnya pergi-pulang dari/ke Makassar, tak mungkin dia kunjungi semuanya.

      Perjalanan kedua kali yang dilakukan anak muda ini, motoran dengan tiga kawannya adalah mengunjungi Malino yang terletak di Kabupaten Gowa. Malino adalah nama kelurahan yang terletak di Kecamatan Tinggimoncong. Letaknya 90 kilo meter dari Kota Makassar.

      Kali ini perjalanannya lebih terencana sehingga dia menyampaikan keinginannya kepada mamaknya ini. Jadi saya bisa mendoakan keselamatannya sepanjang perjalanan. Begini ini perasaan orang tua, ya. Ditinggal pesiar anak sebentar saja deg-degannya bisa berlangsung cukup lama.

      Rammang-rammang SUlawesi Selatan by Affiq
      Telaga Bidadari. Foto: Affiq

      Menuju ke Malino, harus melalui jalan berkelok-kelok dan menanjak karena terletak di daerah ketinggian. Malino yang berudara sejuk selalu menjadi tempat yang dirindukan, bahkan oleh warga Makassar. Ada yang mengatakannya sebagai “Puncak” – mengasosiasikan dengan Puncak di Jawa Barat.

      Menurut anak saya, tempat menarik yang disambanginya di Malino adalah Hutan Pinus, Air Terjun Ketemu Jodoh, Lembah Biru, dan Lembah Hijau. Kelak, perjalananannya itu akan  menjadi salah satu pengalaman yang tak terlupakan baginya.

      Di Malino, tempat-tempat wisata lain yang banyak dicari orang adalah Air Terjun Takapala, Air Terjun Seribu Tangga, Kebun Teh Nittoh, Bunkerpeninggalan Jepang, beberapa air terjun lain (“beberapa” lho, bukan cuma satu), dan Gunung Bawakaraeng.

      Banyak sekali tempat wisata di sekitar Makassar sebenarnya. Kalau mau dijelajahi mungkin butuh waktu berbulan-bulan saja untuk yang letaknya tidak begitu jauh dari Makassar, seperti Rammang-rammang dan Malino ini. Kalian yang tinggalnya di luar Makassar bisa memilih menginap di hotel atau penginapan yang ada di sekitar tempat-tempat wisata itu.

      Rammang-rammang SUlawesi Selatan by Affiq
      Rammang-rammang. Foto: Affiq

      Tinggal di Makassar selama traveling bisa juga. Kalian bisa tinggal di hotel atau sewa apartemen selama beberapa hari. Kitari Makassar jugalah. Banyak tempat yang bisa dikunjungi di kota ini. Salah satunya adalah Pantai Losari dan Fort Rotterdam. Selain itu, aneka kuliner yang memanjakan lidah bisa dinikmati di kota ini.

      Kalau kalian bertanya, apakah masih ada destinasi wisata lain yang bisa dikunjungi? Tenang, masih banyak. Salah satunya adalah Bukit Bossolo yang terletak di Kabupaten Jeneponto. Kabupaten ini jaraknya 91 kilo meter dari Kota Makassar.

      Masih ada yang lain lagi lho. Yaitu Batu Siping, Bukit Sinalu Bulu Jaya, Lembah Hijau Rumbia, Pantai Karsut, Pantai Tamarunang, Terjun Tamalulua, Pantai Garassikang, Danau Bulu Jaya, Makam Raja-raja Binamu, Britaria Kassi, Air Terjun Musim Hujan, dan Air Terjun Tuang Loe. Coba deh browsing nama-nama tersebut di gadget kalian dan simak keindahannya.

      By the way, anak mudaku baru-baru ini mengatakan ingin kembali bermotor Bersama kawan-kawannya mengunjungi Jeneponto. Sebaiknya diizinkan atau bagaimana ya? 😄

      Makassar, 22 Juli 2019

      Happy from the Inside Out: Bahagia Itu Pilihan Sekaligus Keharusan

      $
      0
      0
      Jujur saja, setelah beberapa kali ikut acara, baik yang bertujuan untuk sharingpengetahuan parentingmaupun pengembangan diri, barulah saya menyadari suatu hal. Yaitu bahwa rasa BAHAGIA itu kita usahakan sendiri. Sebab KEBAHAGIAAN besar peranannya dalam kehidupan kita.


      BAHAGIA Adalah Pondasi


      Mengapa? Karena dengan berbahagia, akan memudahkan kita menjadi orang yang positif. Persepsi atas apapun itu mudah terpengaruh oleh situasi dan kondisi, termasuk perasaan. Makanya rasa bahagia harus diusahakan, bukannya dipasrahkan kepada keadaan.

      Pada bulan November tahun lalu, saya menghidari parenting workshop. Inilah salah satu pengalaman saya.Kalian bisa membaca pengalaman saya pada tulisan berjudul Grow Happy: Orang Tua Bahagia Pangkal Anak Sehat dan Cerdas untuk lebih jelasnya.

      Nah, pada tanggal 17 Juli kemarin, saya menghadiri talkshow serupa yang berlangsung di Iconik Café, Jalan Amanagappa. Topiknya Happy from the Inside Outdan disajikan dengan interaktif. Psikolog Elizabeth Santosa, M. Psi, Psi, SFP, ACCkembali menjadi salah satu pembicara sebagaimana tahun lalu.

      Happy from the Inside Out


      Selain psikolog yang akrab disapa MISS LIZZYini, hadir pula Brand Executive Nestle LACTOGROW – Pramudita Sarastri dan Dokter Spesialis Anak – Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K) sebagai nara sumber yang berbicara mengenai pentingnya acara yang diselenggaakan ini berdasarkan sebuah penelitian dan dari sisi  ilmu gizi.

      Mbak Pramudita Sarastri

      Pramudita Sarastri mengatakan penting bagi orang tua untuk merasa happy dulu karena kebahagiaan keluarga datangnya dari orang tua. Bukan tanpa sebab Pramudita mengatakan hal itu. Bedasarkan sebuah penelitian di Indonesia, para ibu tidak memperhatikan kebahagiaan anak padahal kebahagiaan adalah salah satu pondasi.

      Maka dari itu Nestle LACTOGROW mengajak para orang tua mendukung buah hatinya untuk tumbuh bahagia dengan menggelar workshop Grow Happy Parenting: Happy from the Inside Out. Slide di depan kami menunjukkan quote dengan latar belakang gambar ibu dan anak yang bahagia:
      Happiness is not a given. To grow happy is a choice we make every day.

      BAHAGIA Adalah Pilihan yang Harus Diupayakan


      Nah lho. Ini yang harus kita sadari, bahwa kebahagiaan itu adalah sebuah pilihanyang keberadaannya harus diusahakansetiap harinya. Tidak bisa semena-mena, mentang-mentang ibunya lagi bad mood lantas menularkan emosi negatifnya ke seantero rumah. Ini sih utamanya menjadi catatan buat saya.

      A happy child has higher chance of a healthy development and success later in life.
      Adalah quote berikut yang tampil di layar. Kutipan ini makin membuat saya makin yakin akan pentingnya mengusahakan kebahagiaan dalam keluarga. Dan kebahagiaan bisa diupayakan melalui nutrisi. Bagaimana hubungannya, hal itulah yang disampaikan oleh Dokter Ariani.

      Dokter Ariani

      Mengupayakan Kebahagiaan Melalui Nutrisi


      Jaman now, sudah dipahami bahwa memperhatikan pemberian nutrisi kepada buah hati penting diupayakan pada 1000 hari pertama kehidupan anak. Masa emas ini dimulai sejak terjadinya pembuahan hingga 1000 hari ke depannya.

      Semua penyakit dimulai dari dalam usus [Hippocrates]
      Saluran pencernaan adalah aset untuk sistem pertahanan tubuh terbaik kita (60 – 70% dari keseluruhan daya tahan tubuh). Total luas area usus sekitar 200 meter persegi. Di dalamnya ada 100 miliar bakteri – bakteri baik dan “jahat”.

      Memang semua makanan melalui saluran pencernaan, termasuk usus. Tapi tidak semua makanan terserap dengan baik, lho di usus kita. Itulah pentingnya ada asupan dari luar yang mengandung probiotik (mikroorganisme hidup yang pada jumlah yang cukup dapat memberikan efek baik pada saluran pencernaan kita).


      Kalau dirinci, peranan bakteri baik pada tubuh kita adalah: untuk menjaga kekebalan tubuh, mencerna serat dan menghasilkan nutrisi yang mendukung kesehatan saluran cerna, melindungi dari penyakit, dan melindungi usus dari mikroba dan zat berbahaya lainnya.

      Nah, probiotik yang kita bicarakan di sini adalah Lactobacillus reuteri. Keunggulannya adalah: dapat bertahan pada pH rendah dan lingkungan yang diperkaya enzim, dapat menempel pada epitelium untuk interaksi host – probiotik, mampu berkompetisi dengan mikroorganisme patogenik, dan aman.

      Probiotik ini sudah terbukti bermanfaat bagi tubuh. Dokter Ariani mempresentasikan data dari penelitian yang bersangkutan. Paparannya menunjukkan bahwa probiotik ini bermanfaat dalam mengatasi diare, konstipasi, kolik, suasana hati, dan bagi kecerdasan.

      Para pemenang kuis interaktif

      Setelah Dokter Arianti, giliran Miss Lizzy memaparkan pentingnya keterlibatan orang tua dalam membahagiakan anak.
      Tugas orang tua adalah membuat anak Bahagia. Tugas menjaga kebahagiaan itu tidak gampang. Kalu mau bahagia, harus memaksa diri,” ujar Miss Lizzy.

      Nah, jelas kan maksud judul di atas:
      Bahagia itu pilihan sekaligus keharusan!

      Mengapa kebahagiaan penting diusahakan bagi buah hati kita?


      Untuk pertanyaan ini, saya pindahkan ke sini pernyataan ahli yang dikutip oleh Miss Lizzy:
      Seorang anak yang dicintai dan memiliki pola asuh yang baik sejak dini akan memiliki hippocampus 10% lebih besar. Yaitu bagian otak yang penting untuk proses belajar, memori, repon terhadap stress. Secara umum dapat diasumsikan bahwa masa kecil yang dipenuhi oleh cinta ibu adalah masa kecil yang bahagia [Joan L. Luby (2012) – Professor Child Psychiatry].

      Kesehatan emosional atau kebahagiaan di masa kecil adalah hal yang paling tepat untuk memprediksi life satisfaction dan well being pada orang dewasa. Hal ini paling berpengaruh daripada hal lainnya seperti prestasi, pekerjaan, atau kekayaan [Professor Richard Layard (2013)].

      Pertanyaan yang diberikan kepada sejumlah responden memperlihatkan hasil jauh lebih besar aktivitas yang dilakukan oleh anak dengan orang tua atau saudaranya (40%), setelah itu alasan lainnya.

      Yang Bisa Orang Tua Lakukan Agar Anak Bahagia


      Miss Lizzy

      Kebahagiaan harus diupayakan semaksimal mungkin, stimulasi perkembangan otak anak akan berlangsung maksimal pada anak yang berbahagia. Lalu muncullah pertanyaan, “Bagaimana membesarkan anak agar tumbuh bahagia?”Well, ini dia jawabannya:
      • Makanan makanan bergizi tepat waktu.
      • Manfaatkan waktu bermain dan ekplorasi.
      • Mengekspresikan emosi positif (mampu mengenali dan mengekspresikan).
      • Cukupi waktu tidur.
      • Berikan cinta tanpa syarat.
      • Antusiaslah saat mendengarkan anak (be an active listener).

      Untuk orang tua, Miss Lizzy memberikan tips terkait ekspresi emosi positif:memberikan dan mengungkapkan apa yang kita syukuri kepada dunia. Praktik sederhananya, di rumah, tanyakan ini kepada anak/pasangan/diri kita: “Ada kabar baik apa hari ini?”


      Orang tua yang mampu mengekspresikan emosi positif akan menuai manfaat: perubahan positif dalam aspek emosi anak, meningkatkan energi anak, meningkatkan kesejahteraan, kesehatan, dan kebahagiaan anak saat dewasa, anak menjadi optimis, dan anak mampu empati.

      Selain itu, dengan mengakomodir waktu bermain dan eksplorasi anak, menurut Donna Mathews, PhD manfaat yang diperoleh adalah: meningkatkan kebahagiaan, baik untuk tumbuh-kembang secara fisik dan mental, meningkatkan kemampuan kognitif, dan anak mampu memahami “cara kerja” lingkungan dan dunia sekitar.

      Praktik yang bisa dilakukan dengan anak, meskipun saat di rumah adalah dengan mencari pengetahuan “mengapa begini, mengapa begitu” terkait alam, misalnya serangga. Salah satu contohnya, Miss Lizzy meminta kami menebak serangga manakah yang berbahaya di alam bebas – apakah yang berwarna menyolok ataukah bangkai serangga?

      Penjurian game.

      Serunya pengalaman hari itu. Apalagi ketika kami dibagi berkelompok-kelompok dan mengikuti game membuat menu untuk anak menggunakan clay. Hadiahnya ada dong. Begitu pun sejumlah kuis diberikan, juga memberikan hadiah kepada para pemenangnya.

      Senang sekali, saya mendapatkan banyak tambahan wawasan lagi. Dalam hati saya membatin, ingin mengupayakan kebahagiaan sebaik mungkin untuk anak-anak walaupun ada berbagai keterbatasan di sekeliling kami. In syaa Allah.

      Foto bersama para mamak blogger. Foto: Nanie


      Makassar, 24 Juli 2019

      Simak juga tulisan-tulisan sebelumnya:


      Refleksi Hari Anak Nasional: Benarkah Hak-hak Anak Kita Sudah Terpenuhi Seutuhnya?

      $
      0
      0
      Refleksi Hari Anak Nasional: Benarkah Hak-hak Anak Kita Sudah Terpenuhi Seutuhnya?- DIFABEL yang berasal dari kata different ability sudah jelas menunjukkan bahwa subyek yang dirujuk “memiliki kemampuan berbeda”. Misalnya yang difabel netra bisa belajar dengan perantaraan laptop menggunakan voice maka dia seharusnya boleh menggunakannya selama di dalam kelas.

      Tahun lalu, lini masa Facebook saya diramaikan oleh kasus seorang anak SMA negeri yang difabel netra meminta bantuan untuk berbicara dengan pihak sekolah yang tidak mengakomodir kemampuannya menggunakan laptop dalam belajar. Malahan ada guru yang berkeinginan semua anak harus menulis dalam proses belajar.



      Sungguh ironi karena di jaman now, pemerintah Indonesia, pemerintah provinsi, hingga pemerintah Kota Makassar sebenarnya sudah mengakomodir terlaksananya sistem inklusi di sekolah. Yaitu bahwa semua sekolah seharusnya menerima anak-anak berkebutuhan khusus, sekira 5% dari total siswa yang diterima.


      Belum lama ini, anak kawan saya – seorang difabel daksa, ditolak oleh sekolah yang mengaku sebagai sekolah inklusi. Padahal sekolah itu sudah mengikuti pelatihan untuk penyelenggaraan sekolah inklusi. Syukurnya, anak tersebut malah diterima dengan empati oleh sekolah lain yang belum memfasilitasi dirinya dengan sistem inklusi namun bersedia menerapkannya.

      Peringatan Hari Anak Nasional yang dipusatkan di Makassar memang sudah dilangsungkan pada tanggal 23 Juli lalu di Lapangan Karebosi. Namun tentunya peringatan yang bersifat seremonial seperti itu bukanlah akhir dari terpecahkannya seluruh masalah anak di negeri ini.


      Masih banyak yang perlu dibenahi bahkan dari hal yang paling kecil sekali pun. Semisal dalam pelaksanaan kegiatan untuk anak-anak yang seharusnya memposisikan anak sebagai SUBYEK, bukan OBYEK, apakah memang sudah memperhatikan terpenuhinya hak anak dalam kegiatan itu?

      Misalnya saja, dalam acara yang melibatkan ratusan anak. Apakah anak nyaman di sana di dalam ruangan yang hanya ada satu pintu, tanpa jendela, dan tanpa berfungsinya pendingin ruangan? Apakah maksud dan tujuan penyelenggaraan acara dalam perspektif anak sebagai subyek terpenuhi?


      Atau, dalam sebuah acara outdoor di mana ribuan anak terlibat di dalamnya, apakah semua anak nyaman berada di sana? Apakah mereka tak terpanggang sinar matahari yang tak lagi sehat karena sudah mengandung ultraviolet? Apakah tujuan pelaksanaan acara sejatinya terpenuhi untuk si anak?

      Contoh lain, dalam sebuah acara yang tertunda-tunda selama berjam-jam demi menunggu orang penting datang sementara anak-anak sudah siap sejak pagi-pagi sekali. Acara tak kunjung dimulai demi urutan ceremony yang harus menunggu si orang penting. Alhasil sekian jam kemudian barulah acara dibuka, setelah si orang penting duduk nyaman di kursi kebesarannya.

      Image by Daniela Dimitrova from Pixabay 

      Terpikirkah, pesan apa yang disampaikan melalui kejadian seperti itu? Terpikirkah bahwa pesan yang terlihat adalah, “Wahai anak-anak, kelak jika kalian jadi orang penting, lakukan hal yang sama. Terlambatlah! Tak mengapa kalian terlambat sebab kalian adalah orang penting. Karena seisi dunia akan menunggu, bertekuk lutut, dan bertepuk tangan untuk kalian!”

      Maka sekian tahun ke depan, acara-acara ngaret akan terus berlangsung, terutama setelah anak-anak itu menjadi orang penting karena pesan demikian begitu seringnya mereka terima. Berkat pesan yang berkali-kali mereka terima telah masuk ke alam bawah sadar kemudian mengemuka dalam realita.

      Itu baru satu pesan negatif saja, belum lagi pesan-pesan lainnya. Kita harus menelaah kembali, kira-kira pesan-pesan penting apa yang kita berikan kepada anak-anak kita seumur hidup kita? Apakah pesan-pesan yang menguar dari keseharian kita positif atau negatif?

      Makassar, 26 Juli 2019

      Baca juga:


      Belajar dan Berjejaring untuk Isu Anak Jelang Hari Anak Nasional

      $
      0
      0
      Belajar dan Berjejaring untuk Isu Anak Jelang Hari Anak Nasional - Saya kira kegiatan yang berlangsung pada tanggal 22 Juli kemarin itu berdasarkan Pasal 20 UU Nomor 35 2014 Perubahan UU 23 2002 tentang Perlindungan Anak. Pasal tersebut berbunyi:

      Negara, pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, keluarga, dan orang tua atau wali berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak.

      Kegiatan yang saya maksud bertajuk Penguatan Jejaring Pemenuhan Hak Anak bagi Forum Media Komunitas dalam Rangka Memperingati Hari Anak Nasional Tahun (HAN) 2019. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Swissbel ini dihadiri sekira 20 blogger dan jurnalis media mainstream.

      Hari Anak Nasional 2019

      Paparan tentang pentingnya Perlindungan Anakdisampaikan oleh Bapak Drs. Fatahillah, M. Si – Asisten Deputi Partisipasi Media Kementerian Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA).

      Mengapa topik terkait perlindungan anak penting? Karena masih banyaknya permasalahan anak di sekitar kita. Anak di sini tentunya semua anak Indonesia, bukan anak kandung kita saja. Jangankan anak yang tak diasuh oleh keluarga (baik keluarga inti maupun keluarga besar), anak yang diasuh oleh orang tuanya sendiri saja masih banyak yang bermasalah.

      Hari Anak Nasional 2019
      Drs. Fatahillah, M. Si – Asisten Deputi Partisipasi Media Kemen PPPA

      Baru-baru ini ada kasus incestyang dilakukan selama bertahun oleh seorang bapak berikut dua anak lelakinya kepada anak perempuannya yang berusia 18 tahun di Lampung. Pilu sekali saya menonton berita ini di televisi. Kalau sudah seperti ini tentunya perlu partisipasi masyarakat agar anak yang menjadi korban bisa diselamatkan. Bapak dan dua anak lelakinya itu akhirnya ditangkap polisi.

      Definisi PERLINDUNGAN ANAK adalahsegala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

      Hari Anak Nasional 2019
      Hari Anak Nasional 2019
      Komitmen negara dalam melindungi anak. Sumber gambar:
      presentasi Pak Fatahillah

      Apakah kita sebagai masyarakat biasa bisa berperan? Bisa dong. Melalui media sosial, salah satu caranya. Soalnya kekerasan terhadap anak meningkat. Kekerasan dalam segala bentuknya, yaitu fisik, seksual, penelantaran, dan psikis.

      Di berbagai tempat di Indonesia, masih ada anak yang menjadi korban perdagangan, eksploitasi seksual, dipekerjakan secara tidak layak, dan pernikahan dini. Sebagai pengguna media sosial, kita bertanggung jawab memberikan informasi yang layak diakses oleh anak jika akun kita terbuka bagi siapa pun.

      Anak-anak yang menjadi korban kekerasan,
      suatu ketika bisa berpotensi menjadi pelaku
      yang bisa menyebabkan aneka permasalahan sosial.
      Jadi semacam lingkaran setan yang tak ada habisnya
      jika tak ada usaha menghentikannya, termasuk
      usaha perlindungan anak. Makanya menjadi
      kewajiban kita bersama untuk melakukan upaya
      perlindungan anak.

      Pasal 17 Konvensi Hak Anakyang juga diratifikasi oleh Indonesia bahkan mengatur seperti apa partisipasi media massa. Tentunya, sebagai pegiat media sosial, hal ini harus diperhatikan karena di zaman ini, jauh lebih mudah mengakses media sosial ketimbang media massa yang berupa media cetak.

      Hari Anak Nasional 2019
      Pasal 17 Konvensi Hak Anak. Sumber: presentasi Pak Fatahillah.

      Ada lho kriteria informasi layak anak. Pak Fatahillah menuturkan kriteria informasi layak anak
      sebagai berikut:
      • Informasi yang bebas pelanggaran hak anak dan tidak mengandung unsur kekerasan, ancaman, pornografi dan perjudian yang mudah ditiru anak.
      • Informasi yang tidak mengandung unsur anti sosial, provokatif, dan mistik yang dapat memengaruhi tumbuh kembang anak.
      • Informasi yang dapat meningkatkan kemampuan anak untuk membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik.
      • Informasi yang dapat mengembangkan kreatifitas dan potensi sesuai dengan tingkat usia dan kematangan anak.
      • Informasi yang mengandung nilai-nilai budaya, budi pekerti dan kearifan lokal.
      • Informasi yang mudah diakses dan dipahami oleh anak sesuai dengan tingkat usia dan kematangan.
      • Informasi yang akurat berdasarkan fakta dan dapat dipertanggungjawabkan.
      • Informasi yang disampaikan dengan bahasa yang sederhana, sopan, santun, dan beretika.

      Hari Anak Nasional 2019

      Sebelum menutup presentasinya, Pak Fatahillah mengingatkan pentingnya kualitas keluargadalam perlindungan anak. Ya iyalah ya, keluarga memang ring terdekat dan utama perlindungan anak. Sepertinya masih perlu upaya keras menyebarluaskannya agar banyak yang aware, mengingat kasus kekerasan oleh orang terdekat si anak masih banyak terjadi.

      Peringatan HAN dimaknai sebagaikepedulian seluruh bangsa Indonesia terhadap perlindungan anak Indonesia agar tumbuh dan berkembang secara optimal, dengan mendorong keluarga Indonesia menjadi lembaga pertama dan utama.

      Hari Anak Nasional 2019

      Keluarga seharusnya berperan besar dalam memberikan perlindungan kepada anak sehingga akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia dan cinta tanah air.

      Makassar, 26 Juli 2019

      Bersambung

      Baca juga tulisan-tulisan saya lainnya terkait perlindungan dan hak anak:



      Ribuan Hadiah untuk Indonesia pada Acer Day 2019

      $
      0
      0
      Ribuan Hadiah untuk Indonesia pada Acer Day 2019 – Seketika saya terpesona pada laptop yang diperuntukkan Acer bagi mereka yang bergerak dalam dunia kreatif, baik itu content creator hingga animator dan desainer grafis. Pak Nino Wirawan memperlihatkan kepada kami (25/07 di Golden Tulip) sebuah laptop berwarna putih dengan spesifikasi mumpuni. Concept D nama laptop itu.

      Acer Day 2019

      Seperti juga Acer Day tahun lalu, pada tahun ketiga ini Acer Day membuat gebrakan lagi dengan aneka hadiah yang bakal memanjakan para pelanggannya. Mulai dari traveling ke luar negeri, hadiah-hadiah lainnya, cash back hingga 2 juta rupiah, hingga pengumpulan poin yang dapat mendulang hadiah.

      Nino Wirawan – General Sales Manager Acer Indonesia menyampaikan mengenai penawaran menarik selama Acer Day yang berlangsung pada 18 Juli – 30 September. Melalui Acer Day, Acer ingin lebih mendekatkan diri dengan konsumen.

      Acer Day 2019
      Pak Nino Wirawan dengan Concept D untuk pasar pekerja kreatif.

      Apresiasi kepada konsumen Indonesia diberikan pula dalam bentuk program pointrewarddan hadiah langsung. Selain itu, Pak Nino mempertegas komitmen Acer dalam menghadirkan energi dan semangat baru melalui inovasi tanpa batas melalui produk-produk Acer yang tercanggih. Sasarannya adalah para pelajar, profesional, dan gamers.

      Yang masih terkenang-kenang hingga saya menuliskan ini adalah laptop Acer tipe Concept D. Tahun lalu belum ada nih laptop khusus bagi profesional yang bergerak dalam bidang kreatif, tahun ini Acer sudah mengkhususkannya. Kalau tahun kemarin saya jatuh cinta sama laptop Predator buat gaming, tahun ini cinta saya beralih pada Concept D. Jatuh cinta teruss ndak kunjung beli hahah.

      Acer Day 2019
      Acer Day 2019

      Concept D didukung oleh prosesor mobile Intel Core generasi terbaru dan dukungan graphic card mumpuni. Tipe ini memiliki kekuatan yang juga mumpuni dalam menjalankan berbagai aplikasi kreatif secara bersamaan.

      Desain body-nya pun elegan dengan pemrosesan tanpa suara setenang 40 dB. Akurasi warna yang ditampilkan lebih tinggi dengan 100% Adobe RGB colour gamut dan dukungan Delta E <1,5. Output tampilannya memiliki ketajaman gambar yang oke banget.

      Pada tahun ke-20 Acer di Indonesia, Concept D ini menjadi salah satu penanda kepedulian Acer terhadap pasar professional dalam dunia kreatif. Pada program Acer Point Reward, duahadiah utama trip ke Korea menanti Anda yang beruntung.

      Acer Day 2019
      Swift 3 banded dengan printer Canon selama persediaan masih ada selama
      Acer Day 2019.
      Acer Day 2019
      Nitro 5 untuk gamers.

      Selain itu ada 2220 hadiah menariklainnya. Lebih rincinya, hadiah-hadiah itu adalah laptop tipis Swift 3 Acer Day Edition, 200 Predator gaming headset, dan 2000 Nitro backpack. Oya, pembelian selama Acer Day mendapatkan garansi resmi selama 3 tahun, lho.

      Swift 3 termasuk laptop yang di-launching pada tahun ini. Menariknya, pembelian Swift 3 selama Acer Day akan mendapatkan secara gratis printer Canon– selama persedian masih ada. Pertemuan Acer dengan jurnalis media dan bloger di Makassar kali ini juga memperkenalkan Nitro 5 (untuk casual gamers) dan varian Nitro 7 (untuk visual gaming yang butuh kecepatan tinggi).

      Laptop ultra tipis nan keren Swift 7 menjadi salah satu yang dikagumi karena body rampingnya yang elegan. Dengan berat hanya 890 gram dan ketebalan < 1 cm, laptop fanlessini menawarkan keleluasaan layer 14” dengan dimensi laptop setara 12”.

      Acer Day 2019

      Tak heran, dengan dedikasi seperti ini terhadap customer, Acer mendapatkan Top Brand Awardon Laptop/Notebook Category (2008 – 2019) dan ICSA (Indonesian Customer Satisfaction Award) dalam kurun waktu 2008 – 2017.

      Theresia Hanydawati – Head of Consumer Product Acer Indonesia makin menegaskan keunggulan masing-masing produk yang disebutkan oleh Pak Nino. Penjelasannya tentang Concept D makin membuat saya jatuh cinta. Bu Theresia juga menceritakan mengenai cooling system yang mumpuni dari produk ini yang tidak berisik.

      Acer Day 2019
      Ibu Theresia Hanydawati

      Port folio yang lengkap dan berkualitas dimiliki oleh Concept D. Mulai dari monitor, desktop, notebook, hingga ke virtual reality. Mengapa sampai selengkap itu? Karena para profesional kreatif bermacam-macam jenisnya. Ada yang membutuhkan performa komputer yang sangat tinggi ataupun grafis yang sangat tinggi, tergantung kebutuhan.

      Jika penasaran dengan produk-produk tersebut di atas, songsong saja Acer Day 2019. Daftarkan produk yang dibeli selama Acer Day di www.acerid.com/acer-day. Kemeriahannya bisa diikuti di media sosial Acer Indonesia dengan menyimak hashtag #AcerDay2019.

      Acer Day 2019

      Makassar, 27 Juli 2019

      Simak juga tulisan lain saya tentang Acer:


      Membangun Kualitas dan Strategi di Media Sosial Ala Pakde Senggol

      $
      0
      0
      Membangun Kualitas dan Strategi di Media Sosial ala Pakde Senggol - Trimartono Muliawan– lelaki yang akrab disapa Pakde Senggolini membawakan materi berjudul Pengelolaan Konten di Media Sosial. Admin akun Twitter @JogjaUpdateyang memiliki > 800.000 followerini punya banyak pengalaman menarik dalam bermedia sosial, khususnya di Twitter.

      “Jogja Update tidak pernah minta follow,” ucap Pakde. Pengelola 100 akun Twitteryang menjalankan strategi tertentu dalam mengelola semua akunnya ini kemudian menceritakan bagaimana Jogja Update menjaga konten media sosialnya yang merupakan layanan masyarakat.

      Kualitas dan Strategi Media Sosial

      Saat memperkenalkannya, oleh Mas Budhi Hermanto, Jogja Update digambarkan sebagai akun media sosial tempat masyarakat Jogja update bermacam info. Bahkan Jogja Update menjadi sumber masyarakat Yogyakarta untuk mencari orang atau barang yang hilang.

      Pakde Senggol juga membagikan tips bermedia sosial secara sehat dengan konten berkualitas dalam pertemuan bertajuk Penguatan Jejaring Pemenuhan Hak Anak bagi Forum Media Komunitas dalam Rangka Memperingati Hari Anak Nasional Tahun (HAN) 2019pada tanggal 22 Julilalu di Hotel Swissbel Makassar.

      Menurutnya, karena sifat penyebaran informasi di media sosial cepat penetrasinya, siapapun bisa mem-posting apapun. Maka kemungkinan menjadi tak terkontrolbisa saja terjadi. Maka dari itu diperlukan manajemen media sosial.

      Kualitas dan Strategi Media Sosial

      Misalnya dalam penggunaan Twitter, perhatikan 6 hal ini: ide, format, sumber daya, sumber informasi, dukungan aplikasi, dan peraturan yang berlaku. Pakde Senggol menceritakan bahwa akun @JogjaUpdate sudah ada grand design-nya. Mau bikin konten apa dan kapan sudah direncanakan.

      Penting untuk melakukan riset agar bisa mengetahui karakter follower. Kalo berharap viral, lakukanlah hasil riset. Risetnya salah satunya dilakukan untuk mengetahui kapan dan bagaimana agar tweet mendapatkan engagement yang banyak.

      Dalam menciptakan engagement, penting untuk memiliki karakter khas, menggunakan gaya bahasayang tepat, dan alter egojika menjadi admin akun publik. “Alter ego” berasal dari bahas Latin yang berarti “aku yang lain” – merupakan diri kedua yang dipercaya berbeda daripada orang kebanyakan atau kepribadian sebenarnya (Wikipedia).

      Kualitas dan Strategi Media Sosial

      Ketika menjadi admin akun publik, memiliki alter ego sah-sah saja. Yang perlu diingat, segala permasalahan dihadapi dengan elegan. Jika terpaksa ada perdebatan, Pakde menerapkan “resep tiga kali jawab”. Pakde tidak akan memperpanjang lagi setelah 3 kali menjawab karena akan menjadi tak berkesudahan.

      Pernah mengalami di-bully selama sebulan karena belum memahami karakter para pendukung dua klub sepak bola yang berbeda, juga pernah dikomplain follower yang tidak di-follow balik adalah dua pengalaman yang berkesan. Pakde senantiasa cek dan ricek kebenaran kontenyang dibagikannya.

      Jika tanpa sengaja melakukan kesalahan, Pakde memilih tak menghapus postingan. Lebih baik mengunggah postingan klarifikasinyasupaya bisa ditelusuri. Benar juga, rasanya gemas kalau ada selebriti yang menghapus tweet-nya tanpa klarifikasi. 😆

      Kualitas dan Strategi Media Sosial

      Pakde juga menyampaikan mengenai asas pemanfaatan media sosial, yaitu interaktif, harmonis, dan etis. Khusus terkait etika, lelaki yang dulu pernah jadi arsitek, tentor multi media, dan guru IT ini mengingatkan pentingnya membangun dan menjaga kepercayaan follower.

      Sendirian mengasuh akun Twitter Jogja Update, Pakde Senggol senantiasa berkomitmen menjaga kepercayaan. Penjelasan pemilik akun @senggOL ini memberikan saya pemahaman bahwa dengan strategi yang tepat dan membangun kualitas dan kepercayaan dengan baik maka bertahan lama untuk eksis dan bermanfaat di dunia media sosial adalah keniscayaan.

      Makassar, 28 Juli 2019

      Bersambung

      Baca tulisan sebelum ini di:


      Baca juga tulisan-tulisan lainnya terkait bijak bermedia sosial:




      Kualitas dan Strategi Konten Media Sosial: Seputar Branding, Influencer, dan Perlindungan Anak

      $
      0
      0
      Budhi  Hermanto Ketua Masyarakat Peduli Media (MPM) yang juga dosen ini menegaskan sejak awal bahwa jumlah follower bukanlah segalanya. Point penting yang juga digarisbawahi oleh Mas Budhi, seperti yang digarisbawahi oleh Pakde Senggol adalah KUALITAS dan STRATEGI KONTEN di media sosialplus perlindungan anak.

      Walaupun berangkat dari data menakjubkan mengenai apa yang terjadi dalam setiap menit di internet, “hal mulia” yang harus diingat bisa terjadi dalam media sosial terkait komunikasi adalah bahwa komunikasi dapat mengubah 3 ranah.

      Ketiga ranah yang dimaksud adalah: pengetahuan, orang yang tidak tahu menjadi tahu, sikap– dari tidak suka menjadi suka atau dari setuju menjadi tidak setuju misalnya, dan mengubah perilaku. “Tinggal caranya saja bagaimana,” ujar Mas Budhi.


      Mas Budhi memperlihatkan data mengenai apa yang terjadi di internet dalam 1 menit selama tahun 2018. Saya kutip beberapa di antaranya:
      👉3,7 juta kueri pencarian di Google.
      👉973.000 login di Facebook.
      👉4,3 juta video ditonton di YouTube.
      👉735.000 aplikasi di-download di Google Play/App Store.
      👉174.000 scrolling di Instagram.
      👉481.000 tweet terkirim di Twitter.
      👉38 juta pesan di Whatsapp.

      Sungguh menjadi “kesempatan besar untuk bermain” di dunia online. Namun ditekankan berkali-kali oleh Mas Budhi, “Follower is not value.” Begitu pun trending topic (untuk di Twitter), bukanlah segalanya.

      Kuncinya, menurut Mas Budhi adalah: konten yang baik adalah yang positif. Pesan dengan nada negatif tidak akan sampai. Jangan membanding-membandingkan. Misalnya video yang di-posting, jangan bandingkan dengan sosok lain yang mirip sosok di video yang kita share.


      Jadi ingat banyaknya konten nyinyir di sekitar kita. Saya pribadi kalau baca konten nyinyir, bukan pesan yang ingin disampaikan oleh pembuat kontennya yang sampai melainkan kesan betapa nyinyirnya dia.

      Sayangnya, terkait NYINYIR ini, banyak yang tak sepaham. Malah ada orang yang biasanya berkoar-koar untuk tak nyinyir eh pada kesempatan lain dia malah nyinyir habis. Eh, ini saya sedang nyinyir atau curhat ya 😂.

      Oke, kembali ke laptop. Jadi begini, saya menangkap pesan kuat Mas Budhi bahwa pegiat media sosial itu berpotensi menjadi konsultan atau partner dalam menyusun strategi komunikasi di media sosial, lho. Mendengarkan ini saya terkesiap karena baru 2 hari sebelumnya saya berbicang dengan seorang trainer komunikasi yang menyatakan hal senada.

      Ketika itu saya memperkenalkan diri sebagai pegiat media sosial dan ikut terlibat sebagai fasilitator pelatihan para perempuan pelaku UMKM khusus untuk media sosial. Mbak trainer itu bilang ke saya, “Bisa jadi konsultan strategi komunikasi untuk media sosial.” Waktu itu saya bengong saja. Ealah, pas sekali dapat materi ini pada sesi Mas Budhi Hermanto.

      Nah, makanya KUALITAS penting banget menjadi perhatian pegiat media sosial aktif. Selain itu penting memiliki STRATEGI, semisal mengetahui kapan waktu terbaik untuk posting di media sosial dan konten seperti apa yang banyak disukai saat ini.


      Untuk ini, Mas Budhi mengingatkan pentingnya untuk mengadakan RISET. Jangan berpikir riset itu sesuatu yang rumit. Bisa dilakukan secara sederhana, misalnya menguji postingan pada jam/hari berbeda untuk mengetahui yang mana yang lebih disukai. Risetlah secara demografis, psikologis, dan psikografis.

      “Jadilah INFLUENCER, bukan BUZZER,” pesan Mas Budhi. Mengapa? Karena influencer lebih long lasting ketimbang buzzer. “Di ‘dunia jualan’ ada marketing, selling, dan branding,” selanjutnya Mas Budhi menjelaskan lebih detail lagi mengenai perbedaan mendasar dari ketiganya.

      “Dalam marketing tentang market size. Lalu ada market share. Cold dibuat jadi warm. Kalau jadi influencer, membuat sesuatu yang biasa jadi hangat dibicarakan,” ujar lelaki yang sejak tahun 1999 terlibat dalam pengembangan media komunitas ini.


      Selling umurnya sangat pendek karena orang bisa membelinya karena terpaksa, tidak enak, dan seterusnya.  Nah, buzzer bagian dari selling. Tentang branding, disebutkan oleh Mas Budhi bahwa produk apapun menciptakan kelasnya.

      Pengguna laptop mahal misalnya, bisa digambarkan cocoknya nongkrong di kafe mana. Branding dapat membangun sikap, loyalitas, dan emosionalmasyarakat. Nah, yang bekerja  membangun branding adalah influencer.

      Hua, menarik sekali materi yang disampaikan oleh Mas Budhi pada Penguatan Jejaring Pemenuhan Hak Anak bagi Forum Media Komunitas dalam Rangka Memperingati Hari Anak Nasional Tahun (HAN) 2019pada tanggal 22 Julikemarin. Ini menjadi wawasan baru bagi saya.


      Materi ini bukan hanya sampai di sini. Pada bagian lain kami diingatkan untuk pentingnya menjaga anak-anak kita dari dampak buruk internet. “Internet memberikan kemudahan, kemurahan tetapi kita memberikan data kepada mereka,” ungkapan Mas Budhi ini memang harus disikapi dengan hati-hati.


      Pada sebuah slide yang ditampilkan, disebutkan bahwa 78% anak bergabung dalam media sosial sebelum mencapai usia batas minimum yang diperbolehkan maka anak rentan terpapar konten berbahaya dan di luar sepengetahuan orang tua.

      Poin penting lain yang saya garis bawahi di slide ini adalah:
      Ajari anak dan keluarga melindungi privasi dengan tidak mengumbar informasi pribadi di media sosial. Membuka identitas nama, nomor telepon, alamat, sekolah dan sebagainya harus seizin orang tua.

      Catatan penting lainnya yang disampaikan oleh Mas Budhi adalah bahwa kita jangan membagi foto pada orang yang tidak dikenal. Berhati-hatilah dalam mem-postingfoto, khususnya foto anak. Lebih baik foto anak sedang beraktivitas, bukan tampak muka atau dalam pose tertentu. Bisa rentan diburu oleh penjahat pedofilia.

      Biasakan berdiskusi dengan anak mengenai kejahatan apa saja yang bisa terjadi di media sosial. Berpikirlah baik-baik sebelum posting, seleksi sepenuhnya ada dalam kendali kita. Hati-hati karena kejahatan online terbesar di Indonesia adalah kejahatan seksual.

      Foto keluarga, dari Mas Budhi.

      Pada akhir sesinya, Mas Budhi sekali lagi menekankan bahwa melalui media sosial kita bisa mendorong perubahan apapun. Tujuan penggunaan media sosial adalah untuk menyampaikan pesan.

      Diharapkan pesan yang kita sampaikan akan membawa perubahan, yaitu perubahan di dalam hal pengetahuan, perubahan sikap, atau (yang paling bagus) perubahan perilaku, kepada yang lebih baik tentunya.

      Makassar, 28 Juli 2019

      Bersambung

      Baca tulisan sebelum ini di:



      Baca juga tulisan-tulisan lainnya terkait bijak bermedia sosial:



      Baca juga tulisan-tulisan saya lainnya terkait perlindungan dan hak anak:


      OPPO Reno 10x Zoom: Sensasi 10x Hybrid Zoom Kamera Smartphone Setara DSLR

      $
      0
      0
      Sensasi 10x Hybrid Zoom Kamera Smartphone Setara DSLR - “Bisa dipake intip tetangga,” ujar seorang kawan. “Bisa kelihatan pori-porinya orang. Eh, bisa dipake baca tulisan kecil,”saya mengucapkannya sembari mengarahkan kamera dari smartphoneOPPO Reno 10x Zoom ke depan. Saya mempraktikkan cara zoom in 10x ke obyek berjarak sekira 10 meter sembari mengamati layar HP.

      Perpindahan ke obyek yang saya tuju sebenarnya cepat sekali. Rencananya saya ingin melihat tulisan yang tertera di sana tetapi karena banyak orang berseliweran, kameranya kesulitan menyasar obyek yang saya ingin amati.

      OPPO Reno 10x Zoom Makassar

      Sebelumnya, Mas Aryo Meidianto A – PR Manager OPPO Indonesiamenceritakan pengalamannya menggunakan OPPO Reno 10x Zoom, selain menjelaskan spesifikasinya. Sebuah slide menunjukkan hasil foto pada lighting minimumnamun dari jarak jauh, tulisan di kejauhan masih bisa dilihat dengan memperbesar obyek yang diamati sebanyak 10 kali.

      Keunggulan utama perangkat baru keluaran OPPO ini terletak pada 3 kameranya, yaitu kamera utama 48 Megapixel SONY IMX586 F/1.7, kamera sudut lebar 8 Megapixel F/2.2 yang dapat menghasilkan pandangan 120o, dan kamera telefoto dengan pembesaran hybrid 10x zoom– menggunakan sensor 13 Megapixel dengan F/3.0.


      OPPO Reno 10x Zoom Makassar
      Aryo Meidiyanto

      Selain itu, kamera utama perangkat ini dilengkapi dengan fitur penstabil gambar OIS dan EIS. Fitur OIS-nya terdapat juga pada kamera telefoto Reno 10x Zoom. Sehubungan dengan perekaman videonya, resolusi yang dihasilkan sebesar 4K 60Fps.

      Mas Nala Rinaldo – fotografer profesionalyang akun Instagramnya @nala_rinaldodiikuti oleh 700 ribuan orang ini juga memaparkan kisahnya menggunakan OPPO Reno 10x Zoom selama mendampingi atlit skateboard mengikuti Pelatnas di Jepang baru-baru ini.

      OPPO Reno 10x Zoom Makassar
      Nala Rinaldo

      Foto yang diperlihatkan kepada kami – para blogger dan jurnalis yang hadir pada tanggal 29 Julikemarin itu keren-keren. Tanpa diedit, hasilnya tajam, obyek yang ingin diperlihatkan terlihat detail.

      Video yang diambilnya bagus, tak bikin pusing yang menontonnya karena smooth, tanpa getaran berkat adanya penstabil gambar di dalam perangkat OPPO Reno 10x Zoom yang digunakannya. Beda pasti hasilnya jika menggunakan kamera HP biasa.

      OPPO Reno 10x Zoom  Makassar
      Mas Nala memperlihatkan hasil memotret pakai Reno 10x Zoom tanpa edit.

      Begitu pun video lainnya yang merupakan hasil penggabungan video yang diambil menggunakan perangkat kelas premium high-endini dengan yang diambil menggunakan action camera terlihat mulus, tidak jomplang.

      Percakapan pada video yang diambil oleh Mas Nala terdengar cukup jelas padahal tidak menggunakan mikofon eksternal. Meskipun dilakukan di tengah sibuknya pelatnas, hal ini dimungkinkan karena perangkat berprosesor Snapdragon 855dan batere 4.065 mAhini dilengkapi 360o perekaman audio karena dilengkapi oleh 3 buah mikrofon.

      OPPO Reno 10x Zoom  Makassar
      Mas Nala dan Mas Aryo memamerkan OPPO Reno 10x Zoom

      Tampilan kamera depan OPPO tipe ini unik, seperti sirip hiu. Mas Aryo mengatakan bahwa rising cameraini didukung oleh 1 engsel dengan 1 motor di sebelah kiri sehingga rendah daya. Uji standard 200.000 kali telah dilalui oleh ponsel teranyar keluaran OPPO ini sehingga akan bertahan sampai dengan 5 tahun. “Aman dipakai 100 kali selfie per hari,” kata Mas Aryo. 😁

      Benar-benar bikin mupeng. Pegiat dunia kreatif macam blogger mana yang tak ngiler dengan penjelasan hari ini. Kebayang saja ketika sedang traveling atau meliput, bisa mengeluarkan ponsel dengan cepat dan memotret dengan cepat.

      OPPO Reno 10x Zoom Makassar
      Ini difoto dengan kamera HP OPPO Reno (bukan yang 10x Zoom),
      sudah memadai. Tidak berpendar cahaya dari lampu di depan kami.
      (Difoto oleh Mbak SPG)

      Kan kerjaan dan kegiatan bloger itu juga sangat mementingkan momen ketika mengambil gambar. Seperti yang dikatakan oleh Mas Nala pula, “Momen dan timingadalah faktor penting dalam memotret.” Ketika kami menghadiri sebuah acara, meskipun acaranya sama, sudut pandang kami dalam menulis dan sudut pengambilan foto/video berbeda.

      Apalagi kata Mas Nala, membawa OPPO Reno 10x Zoom ini boleh dibilang seperti membawa seperangkat kamera DLSR lengkap dengan lensa-lensanya – hingga 4 lensa! Selain mumpuni dalam zoom in hingga 10x, juga bisa untuk foto makro dan menghasilkan foto dengan efek bokeh.

      OPPO Reno 10x Zoom  Makassar
      Hasil foto saya. Saya memotret Susan (berjibab hitam). Kamera OPPO
      10x Zoom langsung fokus pada Susan sementara back light dan orang
      di belakangnya seketika blur.

      Efek bokeh ini juga saya coba lho, malahan ada back light dari arah atas – belakang obyek yang cukup merusak suasana kalau memotretnya pakai HP biasa. Menggunakan OPPO Reno 10x Zoom, back light-nya langsung diubah jadi efek blur.

      Saya mencoba memotret Susan yang berada tak jauh di depan saya. Di sebelahnya, agak di belakang Susan ada Ayi. Dari arah belakang Susan ada cahaya terang yang memancar dari jendela kaca bagian atas Goedang Popsa.

      OPPO Reno 10x Zoom Makassar
      Ketika Mbak SPG berdiri di samping Susan, kamera fokus kepada mereka
      berdua. Yang berada di belakang mereka langsung blur. Efek bokehnya oke.
      (Difoto oleh saya dengan OPPO Reno 10x Zoom)

      Dengan cepat kamera belakang device dengan OS ColorOS 6 (Android 9.0 Pie) ini mencari wajah Susan dan membuat Ayi terlihat blur. Tidak butuh waktu lama untuk menjepretnya, tahu-tahu saja hasilnya terlihat oke padahal semuanya berlangsung secara otomatis saja. Ini nih rupanya “fitur pelindung wajah” yang diceritakan Mas Aryo sebelumnya.

      Ketika mencoba membidik obyek berjarak 10 meter, dengan cepat zoom in - zoom out berubah-ubah ketika saya menggerak-gerakkan jemari pada layar. Uniknya, jika pada kebanyakan HP kenaikan/penurunan skalanya 1 satuan, pada OPPO Reno 10x Zoom ini tidak. 

      Misalnya dari pembesaran 10x turun ke 8,7. Lalu ketika jemari saya bergerak lebih lebar, penurunannya juga lebar, langsung melompat ke angka 3,9x. Pergerakannya dalam angka desimal, satu angka di belakang koma.

      Makin mupeng deh saya. Apalagi pengisian daya VOOC 3.0 mendukung pengisian daya secara cepat. Dukungan RAM 8 GB dan ROM 256 GB dan daya tahan baterenya yang bisa seharian (menurut pengalaman Mas Nala), plus tampilan elegan dengan Gorilla Glass 6-nya, pasti bloger mana pun bisa meliput dengan sangat kompeten bermodalkan perangkat ini.


      OPPO Reno 10x Zoom  Makassar
      Spesifikasi OPPO Reno dan OPPO Reno 10x Zoom

      Teknologi pendingin Reno ini ada 3, yaitu: Cooling Gel, Triple Graphite Layering,dan Copper Pipesyang berfungsi untuk mengontrol suhu perangkat secara efektif. Sistem pendingin ini dapat menurunkan suhu perangkat sebesar 13%.


      Selain itu, AI Ice Box mampu menghentikan secara cerdas aplikasi yang tidak digunakan setelah beberapa waktu. Dengan demikian, dapat menghemat daya untuk penggunaan baterai yang lebih lama. Pastinya dengan layar 6.6” fullini ketika dipakai bekerja sangatlah efektif. Kerjaan bisa cepat beres.

      Video official Reno 10x Zoom

      Pas banget diangan-angankan. Kalau kata Mas Aryo, RENO itu kependekan dari cREativity dan inNOvation– dua istilah yang lekat dengan dunia blog dan media sosial yang saya geluti. Dunia Mas Nala yang diundang OPPO ke Makassar kan tidak jauh dari dunia saya, sama-sama dunia digital.

      Bedanya cuma sedikit koq dunia kami ini. Bedanya, “hanyalah” bahwa Mas Nala pengguna OPPO Reno 10x Zoom dan sudah jauh lebih profesional daripada saya. Eh, itu mah beda jauh ya, hehehe.

      Makassar, 30 Juli 2019

      Catatan penting:


      Dalam acara bertajuk 10x Wonderful Journey ini, OPPO Reno Series yang diperkenalkan ada 2 macam. Selain OPPO Reno 10x Zoom ada juga OPPO Reno dengan prosesor Snapdragon 710, batere 3.765 mAh yang mumpuni buat main games.

      Baca juga:


      Pesan Kuat Tentang Pemenuhan Hak Anak pada Peringatan Hari Anak Nasional

      $
      0
      0
      Pesan Kuat Tentang Pemenuhan Hak Anak pada Peringatan Hari Anak Nasional - Tiba di Lapangan Karebosi, perut saya mulai terasa nyeri. Saya lupa sarapan. Pagi-pagi menyiapkan anak-anak, termasuk bekal dan sarapan mereka membuat perhatian saya tidak tertuju kepada badan sendiri.

      Peringatan Hari Anak dalam skala nasional, 23 Juli tahun ini diselenggarakan di Lapangan Karebosi Makassar. Sedianya 5000 anak akan berada di lapangan yang juga berfungsi sebagai alun-alun kota ini. Namun masih sulit menemukan penjual makanan yang sudah buka sepagi ini karena di sini area perkantoran dan mal.


      Setelah menyeberangi jalan Ahmad Yani, saya mendapati mobil yang menjual roti. Lumayanlah buat mengganjal perut. Sayangnya, menuju kembali ke tempat acara harus berjalan kaki beratus meter lagi. Sampai di lokasi, perut saya kembali keroncongan. 😥

      Makanan Sehat dan Dokter Cilik


      Tak ada tempat duduk khusus untuk media, untungnya saya bertemu dengan Ifa dan Raya. Kami bergerak menuju sisi kanan panggung. Sejumput harapan ada di booth Makanan Sehatyang terletak paling ujung. Ada Makaroni Schotel Kelor dan minuman temulawak yang bisa disantap gratis di sana. Alhamdulillah, bisa nge-charge lagi. 💪

      Kami agak lama di booth ini. Berbincang dengan Dokter Cilikcerdas dari SD Inpres Antang: Zahrah Siregar dan A. Nayla Haura. 

      "Kakak dari mana?” tanyanya pada Ifa. “Media. Hm, pernah dengar blogger?” Gadis berjas ala dokter itu mengangguk, “Yang menulis di internet, kan?” Waah, salut, dia tahu! 😍 Senang deh ketemu anak-anak yang paham apa itu bloger soalnya orang dewasa belum banyak yang tahu.

      Ifa bersama para Dokter Cilik dan Duta Badan Keamanan Pangan Sekolah

      Di booth ini, selain Dokter Cilik, ada juga adik-adik Duta Badan Keamanan Pangan Sekolah. Mereka datang dari 3 sekolah dasar di Makassar: SD Inpres Antang 1, SDN Sambung Jawa, dan SD Inpres Unggulan BTN Pemda. Mereka merupakan ujung tombak penyampai informasi kesehatan yang tentunya bukan hoaks kepada para sebayanya.

      Fasilitasi Anak untuk Berpendapat


      Area tenda utama sudah ramai oleh anak-anak yang datang dari semua provinsi di Indonesia. Sebagian dari mereka merupakan peserta Forum Anak Nasional yang berlangsung pada tanggal 20 – 22 Juli 2019. Forum anak bertema Kita Beda, Kita Bersaudara, Bersama Kita Maju ini dihadiri oleh 428 anak dari Forum Anak kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

      Perhatian saya masih di seputar sisi kanan tenda utama, sembari menanti Ibu Yohana Yembise, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dan rombongan pejabat provinsi Sulawesi Selatan dan Kota Makassardatang.

      Kak Seto diserbu hadirin untuk swafoto.

      Tak seberapa jauh dari tempat saya berdar, pada panggung-panggung kecil terbuka di bagian belakang tenda utama ada anak-anak yang beratraksi bela diri, tari, dan musik tradisional. Walaupun matahari sudah menyengat sejak pukul 7 pagi, mereka masih bersemangat beratraksi di sana.

      Selayaknya seremonial nasional, ketika tetamu tiba sederet rangkaian acara dilangsungkan. Seperti menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pemberian sambutan. Menariknya, hadir pula Zehra Zümrüt Selçuk – Menteri Tenaga Kerja dan Pelayanan Sosial Keluarga Turki dan Mahmut Erol Kılıç – Duta Besar Turki untuk Indonesia.

      Prof Dr Seto Mulyadi, S. Psi., M. Si.yang akrab disapa Kak Seto – Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak juga terlihat di antara tamu undangan yang hadir. Lelaki yang sudah akrab di mata saya sejak menikmati tayangan untuk anak-anak di layar kaca tahun 1980 ini masih kelihatan bugar dan selalu tersenyum meladeni khalayak yang memintanya berfoto bersama.

      Ribuan anak hadir di sini.

      Hal menarik lainnya adalah penetapan 11 Poin Suara Anak Nasionalyang berisi hak dan tanggungjawab anak dalam masyarakat. Hal partisipasi anak dalam pembangunan memang menjadi salah satu isu penting dalam peringatan Hari Anak Nasional kali ini.

      Cerita dari Booth Dongeng Anak Indonesia


      Sesekali melihat apa yang terjadi di area tenda utama, perhatian saya melompat dari satu booth ke booth lain di sisi kanan tenda utama. Di depan booth Dongeng Anak Indonesiasaya berbincang cukup lama dengan Kak Heru – bapak dongeng di Makassar. Entah berapa kali sudah saya berseloroh kalau saya ngiri sama beliau. 😁

      Ngiri akan hal receh hahah. Karena beliau yang usianya sekira 2 tahun di atas saya masih dipanggil KAK di mana-mana, mulai anak batita (usia bawah tiga tahun) hingga sekelas profesor senior menyapanya “Kak” sementara saya, sudah mulai banyak yang tidak mau memanggil dengan sebutan Kak, panggilnya “Ibu”. Hiks. 😴


      Aqila Naila Izzaperaih juara 3 dalam lomba bercerita SD/MI tingkat nasional tahun 2018menghibur dengan dongeng Timun Mas di booth berwarna dominan kuning ini. Ini kali kesekian saya menyimak aksinya. Kini Aqila tampak semakin luwes bercerita di depan banyak orang.

      Cerita dari Booth-booth Lain


      Di booth Yuk Mulai Bijak Plastik dari Kementerian Kehutanan dan Balai Besar KSDA Sulsel, diperlihatkan bagaimana memilah sampah dan aware dengan sampah plastik. Sampah-sampah yang bisa didaur ulang dipajang sebagai edukasi bahwa sampah yang masih bisa dimanfaatkan seyogianya di-recycle menjadi barang yang berguna.

      Di stan Edu Gamessaya menyaksikan anak-anak memainkan game interaktif yang edukatif pada tablet-tablet yang disediakan. Pin dan stiker yang mengandung pesan edukatif dan motivasi dibagi-bagikan secara gratis.


      Saya memasuki semua booth lain, seperti booth Program PeduliDari Deputi Bidang Perlindungan Anak, Program Peduli Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, booth Hebat Tanpa Narkobadari BNN, dan booth Partisipasi Anak.

      Sedianya saya ingin bertanya banyak hal di booth Partisipasi Anak. Namun saat saya masuk semua yang berada di sana sibuk sendiri. Kelihatannya tak ada yang siap menyambut tamu, jadi saya hanya melihat-lihat sebentar dan bergerak ke luar booth.

      Kesan Sekolah Ramah Anak di Booth Pendidikan


      Yang paling menarik perhatian saya adalah booth Pendidikan yang diisi oleh SMAN 3 Makassar, sekolah yang sudah dinobatkan sebagai SEKOLAH RAMAH ANAKpada Hari Anak tahun 2018. Di booth ini saya berbincang dengan para pengurus OSIS SMAN 3 Makassar: Nabila (Ketua OSIS), Jaisy Nurhasanah (Wakil Sekretaris), dan Salsabila Putri (Wakil Ketua).

      Trofi Sekolah Ramah Anak.

      Baru sekira 2 menit di dalam booth, anak-anak di sini langsung membuat saya terkesan karena sikap mereka siap sekali menyambut tetamu yang berkunjung. Mereka ramah dan terlihat senang menjelaskan perihal Sekolah Ramah Anak dan program-program yang ada di SMAN 3 (SMAGA).

      Ketika seorang bapak bertanya mengenai diagram besar di dinding, Salsabila dengan sigap menjelaskannya panjang lebar. Diagram itu menggambarkan flow chart penanganan masalah yang terjadi dan solusi yang ditawarkan.

      “Sekolah Ramah Anak adalah system di mana hak-hak anak benar-benar dipenuhi, di mana anak-anak diwadahi untuk menjadi dirinya sendiri,” ucap Nabila, dilanjutkan oleh Jaisy.


      Di SMAGA ada program SMAGA Care, yaitu bantuan dari sekolah ke luar sekolah untuk anak-anak yang mengalami masalah, semisal terjadi kecelakaan. Salah satu programnya adalah Salon Cukur, di sini anak-anak yang beralasan tak ada biaya untuk bercukur difasilitasi cukur rapi secara gratis. Jadi tak ada alasan untuk berambut gondrong.

      Perhatian kepada bullying juga menjadi fokus SMAGA Makassar. “Tak ada bully, tak ada senioritas,” ujar siswa yang saya tanyai. "Bagaimana guru-gurumu, Nak?" rasa penasaran membuat saya menanyakan ini.

      "Bagus, Bu. Guru mendidik kami dengan hati. Kalau ada masalah kami tidak stres," jawab seorang siswa. Maksudnya karena penanganan siswa di sana "ramah anak".


      Sekolah Ramah Anak (SRA) bukanlah sekadar gelar. Ada proses menuju ke sana yang boleh dikata “terstandardisasi” secara nasional. Indikator yang harus dipenuhi di antaranya adalah bebas rokok, miras, narkoba, memiliki kantin sehat, dan tidak ada kekerasan terhadap siswa.

      Sekolah harus secara sadar berupaya menjamin dan memenuhi hak-hak anak dalam setiap aspek kehidupan secara terencana dan bertanggung jawab. Prinsip utamanya adalah non diskriminasi kepentingan, hak hidup, serta penghargaan terhadap anak.

      Saya yang sudah terharu sejak awal memasuki booth ini, makin mengharu-biru. Usaha penerapan model SRA tampak jelas di mata saya, melalui sikap dan perilaku para siswa yang melayani para pengunjung di booth mereka.


      Santun, siap melayani (dalam hal ini siap menjelaskan), ramah, dan mampu menjelaskan dengan baik (memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik), di mata saya adalah pancaran dari hal-hal yang mereka alami, pelajari, dan peroleh – baik dari rumah maupun dari sekolah.

      Memang masih begitu banyak pekerjaan rumah dalam dunia Pendidikan dan pemenuhan hak anak di sekitar kita. Menyenangkan sekali mengetahui ada sekolah yang memang serius menerapkan hal-hal baik dan berinovasi dalam layanan kepada siswanya. Masih ada harapan agar anak-anak kita menjadi lebih baik karena orang-orang beritikad baik masih ada.

      Makassar, 6 Agustus 2019

      Tulisan terakhir dari rangkaian tulisan tentang Hari Anak Nasional 2019

      Baca tulisan sebelum ini di:


      Baca juga tulisan-tulisan saya lainnya terkait perlindungan dan hak anak:

      Pentingnya Asuransi Kesehatan untuk Hidup yang Lebih Baik

      $
      0
      0
      Punya asuransi kesehatan bisa bikin hidup jadi lebih baik? Ah, masa? Cukup banyak orang masih meragukan hal ini. Mereka beranggapan memiliki asuransi malah menambah beban keuangan tiap bulan atau tiap tahun karena harus membayar premi.

      Kebanyakan dari orang yang memiliki pemikiran seperti ini sebenarnya hanya belum tahu betapa pentingnya punya asuransi kesehatan untuk hidup yang lebih baik. Seperti kata pepatah “tak kenal maka tak saying” – tak tahu manfaatnya maka antipasti.


      Bisakah Punya Asuransi Kesehatan Membuat Hidup Lebih Baik?

      Oke, mari kita fokus pada bahasan ini dulu ya. Saya akan membagikan sedikit cerita tentang dua peristiwa berbeda dalam kasus yang sama.

      Pak Andy dan Pak Harto tinggal di kompleks perumahan yang sama. Pak Andy bersama keluarganya, seorang istri dan dua anak, hidup begitu sederhana. Pekerjaannya hanya sebagai karyawan bagian administrasi yang pergi pagi, pulang malam, dan sesekali lembur di tempat kerja.

      Sementara Pak Harto punya posisi lebih tinggi di kantornya, yaitu sebagai manager pemasaran di perusahaan properti. Penghasilan Pak Harto jelas jauh lebih berlimpah dibandingkan Pak Andy, apalagi istri Pak Harto juga bekerja. Pasangan suami istri hanya punya satu anak yang sudah menginjak remaja.

      Kehidupan berjalan pada umumnya dan semuanya baik-baik saja, sampai akhirnya dapat kabar anak Pak Harto mengalami kecelakaan yang menyebabkan anak tersebut luka parah dan yang bertabrakan dengan anaknya itu juga meninggal.

      Gambar oleh Arek Socha dari Pixabay

      Mau tak mau Pak Harto harus mengeluarkan uang ganti rugi yang cukup besar untuk keluarga korban, ditambah untuk mengobati anaknya hingga sembuh. Pasangan itu harus menghabiskan uang yang tersedia, bahkan hingga tabungan ludes.

      Di lain waktu, kejadian serupa menimpa keluarga Pak Andy. Ketika itu sedang ada wabah demam berdarah di kompleks perumahan yang mereka tinggali. Kedua anak Pak Andy tertular hingga harus masuk rumah sakit.

      Untunglah Pak Andy punya asuransi kesehatan yang melindungi dirinya serta seluruh keluarganya hingga biaya perawatan kedua anaknya di rumah sakit tidak perlu menggunakan uang pribadi, apalagi sampai mengambil uang di tabungan.

      Dan ketika di bulan berikutnya giliran Pak Andy yang sakit, biaya perawatan hingga sembuh telah tersedia dari asuransi yang dimilikinya. Istri Pak Andy yang hanya sebagai ibu rumah tangga tak perlu khawatir. Ibu dan dua anak tetap bisa hidup dengan baik walaupun untuk sementara Pak Andy tak bisa bekerja.

      Dari dua kasus yang baru saja kita baca bersama, bisakah Anda menemukan betapa pentingnya punya asuransi kesehatan untuk hidup yang lebih baik?

      Inilah Pentingnya Punya Asuransi Kesehatan untuk Hidup yang Lebih Baik

      Dalam hidup, sebaik apa pun kita merencanakan setiap langkah, selalu saja ada kejadian tak terduga yang tidak bisa kita hindari. Itulah mengapa ada pepatah lama yang mengatakan, sedialah payung sebelum hujan.

      Gambar oleh rawpixel dari Pixabay

      Selalu bersiap sedia. Dalam hal ini bisa melakukan seperti yang Pak Andy lakukan, memiliki asuransi kesehatan sebagai perlindungan tambahan bagi keluarganya agar bisa memiliki hidup yang lebih baik.

      Perlindungan tambahan juga bisa diberikan kepada anak melalui asuransi kesehatan, bukan hanya untuk ayah sebagai kepala keluarga. Dengan demikian pemenuhan hak anak bisa lebih maksimal diberikan.

      Kenapa perlu punya asuransi kesehatan? Mungkin inilah pertanyaan yang saat ini terbersit dalam pikiran Anda. Nah, berikut ini ada beberapa alasannya:

      Menyisihkan sebagian penghasilan secara konsisten

      Ketika memutuskan memiliki asuransi kesehatan, maka ada “kewajiban” menyisihkan penghasilan setiap bulan atau setiap tahun (sesuai kesepakatan) untuk membayar premi. Dengan kata lain, mau tak mau kita menabung secara rutin dan konsisten, serta tak bisa mengambil tabungan tersebut secara sembarangan.

      Manfaat Bisa Didapat Ketika Dibutuhkan

      Memang, “menabung” di asuransi tidak bisa diambil secara sembarangan, namun manfaat asuransi tersebut bisa dinikmati ketika benar-benar dibutuhkan. Bahkan kadang disertai dengan benefit tambahan.

      Benefit tambahan yang dimaksud misalnya mendapatkan biaya perawatan penuh, operasi, ambulans, obat, dan sebagainya. Jadi tak ada cerita lagi saat kejadian tak terduga terjadi, kita malah kebingungan gara-gara tabungan kosong dan uang tunai tak tersedia di dompet.

      Bisa Digunakan Sebagai Tabungan Sekaligus Investasi

      Gambar oleh Steve Buissinne dari Pixabay 

      Ada cukup banyak produk asuransi, seperti yang tersedia di website Lifepal yang menyediakan manfaat lebih. Maksud manfaat lebih di sini, pemegang asuransi kesehatan selain mendapatkan biaya perawatan, baik rawat inap maupun rawat jalan, juga bisa mendapatkan manfaat dalam bentuk uang tunai.

      Jadi selama kita sakit maka perusahaan asuransi akan memberi penghasilan kita yang hilang karena belum bisa bekerja.

      Semoga artikel Pentingnya Punya Asuransi Kesehatan untuk Hidup yang Lebih Baik ini memberi pandangan dan gambaran positif mengenai manfaat dancara menabung atau berinvestasi melalui asuransi. Tetapi keputusan tetap di tangan masing-masing. Pilihlah yang terbaik untuk masa depan, ya.

      Makassar, 6 Agustus 2019

      Menulis Konten Perjalanan Ala Blogger Makassar

      $
      0
      0
      Menulis Konten Perjalanan Ala Blogger Makassar - Keduanya suka traveling, bedanya Ibu Guru Abby Onetysuka solotravelingdan sudah beberapa kali ke luar negeri sendirian sementara Daeng Adda– nama sapaan Asdar Azis, sukanya traveling yang kalau dalam kacamata saya sudah bisalah disebut ekstrem karena petualangan bapak ini sembari bersepeda, bisa sampai ratusan kilo meter jauhnya.

      Tanggal 28 Juli lalu, bertempat di Pisang Nugget Hasanuddin, komunitas blogger Makassar Anging Mammiri mengadakan Tudang Sipulungyang menampilkan kedua traveler ini. Kalau biasanya saya membaca tulisan mereka di blog, kali ini saya bisa mendengar langsung tuturan pengalaman keduanya ketika melakukan perjalanan.


      Abby yang senang menuliskan kisah traveling-nya di blog www.abbyonety.comsenang dengan pengalaman baru dalam hal bertemu dengan warga setempat dan tempat baru. Menuliskan catatan perjalanan baginya bukan sekadar memberikan gambaran jujur, namun harus bertanggung jawab terhadap daerah dan masyarakat yang dikunjungi.

      Ketika mendapati ada hal buruk di tempat yang didatangi, jangan buru-buru dituliskankarena bisa jadi beberapa hari kemudian ada perbaikan. Sementara apa yang dituliskan akan menjadi abadi dan pembaca mendapatkan gambaran jelek yang juga mengabadi padahal kondisi yang terjadi hanya temporer.

      Melakukan riset sebelum bepergian adalah sebuah keharusan. Misalnya jika ingin mengunjungi daerah Kajang, jika kalian meriset apa saja yang harus dipersiapkan maka kalian akan mendapati bahwa mengunjungi Kajang harus dengan pakaian berwarna hitam/gelap.


      Menyusun intenerary adalah keharusan pula agar pemanfaatan waktu bisa semaksimal mungkin dalam beperjalanan. Penulisannya nanti berfokus pada tempat atau daerah dengan gaya penulisan masing-masing. Tujuan penulisan, tentunya akan memberikan informasikepada pembaca mengenai obyek wisata, bisa berupa tips ataupun saran.

      Abby berpesan agar pejalan mencatat segala yang dialami dan mampu mendeskripsikan tempat yang didatangi dengan baik setelah sebelumnya mengumpulkan informasi melalui literatur yang ada, baik itu melalui buku ataupun website.

      Dalam perjalanan, nikmati semua momen dan proses dalam perjalanan, observasi dan perhatikan semua yang terjadi, rasakan semua yang ditemui, dilihat, didengar, dicicipi, dan disentuh, nontonlah televisi dan stasiun radio lokal, wawancara/bertanyalah pada masyarakat sekitar, dan ingat untuk mencatat semuanya.


      Oya, dalam menuliskannya, ingatlah untuk mencari tahu sejarah dari tempat yang kita kunjungi supaya bisa menuliskan dengan lebih baik. Bukan hanya mendeskripsikan obyek wisata, tuliskan pula bagaimana mendapatkan tiket dan akomodasimenuju ke sana.

      Ketika sesi pertanyaan dibuka, saya bertanya mengenai manfaat apa yang diperoleh Abby selama beberapa kali menuliskan konten perjalanan ketika melakukan solo traveling. Dia menjawab, “Menjadi lebih care dengan orang dan alam dan bisa membantu orang lain yang hendak melakukan perjalanan ke tempat itu.”

      Berbeda dengan Abby yang bisa membuat orang tertarik untuk mendatangi tempat yang dikunjunginya, Daeng Addamengungkapkan bahwa catatan perjalanan yang dilaluinya bisa membuat orang tak ingin mendatangi suatu tempat (dengan caranya).


      Ya iyalah, saya tak akan pernah mau naik sepeda ratusan kilo meter hanya untuk mendatangi suatu tempat. Andai ke mana-mana bisa naik pesawat dengan harga murah, saya memilih naik pesawat saja meski untuk ke kabupaten lain di Sulawesi Selatan. 😆

      Meskipun demikian, saya selalu suka membaca catatan perjalanan Daeng Adda di blog www.daengadda.com. Daeng Adda menuliskannya dengan cara tak biasa. Tak biasanya itu, karena dia tak menuliskannya secara urut kronologi.

      Biasanya kan orang menulis secara urutan kronologi, nah tidak demikian dengan Daeng Adda. Alur tulisannya itu maju-mundur. Dalam tulisannya, kita bisa ikut merasakan ketegangan dan keseruanperjalanan bersepedanya yang tak bisa karena menuruni lembah yang jarang didatangi orang, misalnya.


      Bahkan ada satu tulisannya yang membuat saya deg-degan karena ada bagian yang menceritakan bagaimana kawannya jatuh ke dalam jurang dan dia harus berusaha menyelamatkan kawannya. Kalian yang suka petualangan, saya kira akan tertarik dengan cerita Daeng Adda. Saya yang bukan petualang ini pun suka tapi tak akan mengikuti jejaknya mengayuh sepeda jauh-jauh. 😅

      “Awali dengan indah,”kata Daeng Adda. Ya, saya bertestimoni, awal tulisan Daeng Adda ini membuat saya tertarik untuk melanjutkan membacanya. Sudut pandangyang diambilnya unik karena Daeng Adda mampu menampilkan sebuah hambatan menjadi menarik untuk diceritakan.

      Bagaimana bisa demikian, resepnya adalah dengan menggunakan mind mapping. Daeng Adda mampu membuat listmengenai apa saja yang menarik dari topik yang hendak diceritakannya. Misalnya ketika menceritakan kisah perjalanannya di sebuah sungai, beberapa poin dicatat olehnya.


      Poin mengenai orang yang baru pertama kali mengayuh kayak di sungai, mengenai desas-desus adanya buaya, mengenai mendayung memakai perahu karet, dan bagaimana agar berhasil mendayung perahu.

      Riset juga ditekankan oleh Daeng Adda. Misalnya kalau mau menulis mengenai buaya di sungai Jeneberang, carilah dulu data mengenai buaya di sungai Jeneberang. Dari sekian poin menarik, tentukan mana yang paling menarik. Misalnya bisa dicari tahu apakah ada topik yang sedang viral di antaranya, nah pakai itu sebagai starting point.

      Sebagaimana awal yang manis, Daeng Adda juga berpesan pentingnya memberikan penutupan yang menarik dan happy ending. Kalau bisa, yang bikin orang penasaran misalnya dengan memberikan ending yang menggantung. “Penting untuk memberikan kesan yang mendalam,” ujarnya.



      Video yang dibuat Daeng Adda, resume perjalanannya dalam tahun 2018

      Jujur saja, konten perjalanan ala Daeng Adda memberikan saya inspirasi untuk belajar menulis dengan cara tak biasa. Sejak membaca beberapa tulisannya dan mendapatkan insight dari seorang bloger seniornya Makassar, saya belajar menulis dengan kronologi tak runut.

      Satu hal yang saya tanyakan padanya saat sesi tanya jawab adalah mengenai bagaimana caranya melihat banyak daya tarikdari tempat yang dikunjungi. Ya, you know-lah, kebanyakan orang kalau bepergian ya jalan saja. Seorang teman mengakuinya di dalam forum ini, katanya sulit menentukan mana bagian paling menariknya karena rasanya “biasa-biasa saja”.




      “Buka rasa, pekalah melihat yang terjadi. Pasti ada yang menarik di tempat itu, pada sejarahnya, atau pada karakter orangnya,” jawab Daeng Adda. Ya, saya setuju, para penulis memang perlu mengasah kepekaannya dalam memaknai sebuah peristiwa, sekecil apapun itu agar mampu menulis dengan baik .

      Makassar, 14 Agustus 2019



      Viewing all 2036 articles
      Browse latest View live


      <script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>