Quantcast
Channel: Mugniar | Mamak Blogger Makassar
Viewing all 2036 articles
Browse latest View live

Ketagihan Setelah Merasakan Manfaat Bekam

$
0
0
Usai menjalani untuk kedua kalinya, tubuh saya merasakan manfaat bekam yang lebih signifikan. Pegal-pegal di badan berkurang banyak. Selain itu, keruwetan di benak juga terasa berkurang. Kali ini saya minta dibekam pada dahi karena sakit kepala di titik tertentu mulai lagi muncul setelah sempat hilang selama berbulan-bulan.

Hari Selasa, tanggal 13 Agustus kemarin, saya Bersama Nana – adik ipar yang sedang berada di Makassar mengunjungi Ruko RJA Cabang Alauddin, tempat Rehab Hatimenyelenggarakan bekam untuk perempuan.

Tekad saya bulat untuk berbekam kembali setelah pertama kali dibekam oleh Unga– teman bloggeryang juga mempelajari teknik bekam ini. Saya berbekam pertama kali dua bulan lalu. Saat itu sudah besar sekali keinginan saya untuk menjalani praktik yang dicontohkan Rasulullah ini agar bisa maksimal usaha mendetoksifikasi tubuh.

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berpesan dalam sabdanya yang berarti: “Jika dalam metode pengobatan kalian ada kebaikan maka itu ada dalam bekam.” Beliau juga bersabda: “Sebaik-baik pengobatan yang kalian gunakan adalah bekam.”

Setelah sebelumnya berusaha menghindari zat-zat kimiawi sebisa mungkin, saya ingin menjalani bekam sebagai metode pengobatan yang dianjurkan dalam Islam. Bekam adalah metode pengobatan dengan cara menyedot keluar darah kotor. Istilah bekam ini berasal dari Bahasa Melayu. Dalam Bahasa Indonesia, istilah disebut sebagai “kop” atau “cantuk”.


Manfaat Bekam

Manfaat Bekam


Dalam bahasa Arab, bekam dikenal dengan istilah hijamah (pelepasan darah kotor). Sementara di China, istilah ini terkenal dengan sebutan gua-sha.Negara-negara lain pun memiliki istilah berbeda, yaitu kuyugaku, bentusa, badkesh, bahnkes, gak hoi, buhang, dan lainnya. Dalam Bahasa Inggris bekam disebut dengan istilah cupping.

Melalui hijamah, darah kotor yang mengandung racun dikeluarkan dari dalam tubuh melalui pelukaan kulit. Proses menggunakan gelas bekam (kop) itu biasanya didahului pemvakuman kulit (bekam kering) dan diikuti pelukaan menggunakan jarum, dan pengeluaran darah dari tubuh (bekam basah).

Bukan sekadar mengeluarkan darah kotor dong, pastinya ada manfaatnya. Mengutip dari website Doktersehat.Com, manfaat bekam disebutkan ada 9, yaitu:
1. Membuang racun, angin, dan kolesterol.
2. Melancarkan peredaran darah.
3. Mengatasi demam.
4. Mengatasi kelelahan.
5. Meredakan nyeri dan keluhan.
6. Menyembuhkan banyak penyakit.
7. Mengobati banyak masalah kulit.
8. Memperbaiki beberapa sistem tubuh.
9. Menghilangkan sihir.

Ketika menjalani bekam untuk kedua kalinya 3 hari yang lalu, saya merasa lebih mudah menjalaninya. Jarum-jarum yang ditusuk tidak begitu sakit malah ada yang tak terasa di kulit. Berbeda ketika pertama kali berbekam, lebih terasa tusukan jarum-jarumnya.  

Manfaat Bekam
Pertama kali saya berbekam di salon Bungawalie, milik Unga.

Jarum-jarum, lho ya, Mak. Entah berapa banyak tusukannya, banyak pokoknya. Saya ndak nakut-nakutin, kenyataannya demikian, ya. Tapi kenyataan lainnya, saya nagih, pengen dibekam lagi. Rasanya tak sabar menunggu waktu hijamah ketiga kalinya. 😍

Awal mula saya mau kop adalah karena badan sering pegal dan sudah setahun lebih, setiap menjelang haid muncul jerawat secara suka-suka. Kalau munculnya di bagian terduga semisal di lengan atau punggung ndak mengapa. Lha, ini bisa munculnya di bagian sangat tersembunyi dan menyakitkan. Padahal dulunya saya tidak begini, lho.

Alhamdulillah, kini berkurang banyak jerawat yang muncul menjelang haid. Badan terasa lebih ringan. Sakit kepala pun berkurang dan pikiran yang tadinya mudah sekali ruwet, sekarang sudah lebih terurai. Bagaimana saya ndak nagih, mau bekam lagi coba? 😄

Bagaimana Caranya Jika Mau  Berbekam di Makassar?


Suami saya sudah lebih dulu menjalani bekam. Awalnya Rifai adik ipar – suami dari adik saya yang membekamnya. Adik perempuan saya ini tinggalnya di Sorowako (sebuah kota di Kabupaten Luwu Timur). Sesekali, ketika datang ke Makassar, mereka membawa peralatan bekam.

Adik ipar saya ini mempelajari cara melakukan hijamah pada orang. Tentunya yang bisa dibekamnya adalah sesama lelaki atau kepada mahram-nya sendiri. Saat butuh berbekam lagi, suami menghubungi Arfan.

Manfaat Bekam

Arfan ini adik dari Rifai yang juga telah mempelajari cara kop dan biasa melayani permintaan bekam di seantero kota hingga ke kota-kota sebelah. Pasiennya bukan sesama lelaki muslim saja, ada juga yang beragama lain.

Nah, kalau saya … untungnya saya menyimak percakapan Mami Ery (Eryvia Maronie) dan Unga di grup blogger. Waktu itu Ery menceritakan pengalamannya berbekam kepada Dian – kawan Unga. Makanya ketika butuh, saya langsung menghubungi Unga.

Tanya-tanya beberapa hal … eh ternyata Unga bisa nge-hijamah perempuan, jadilah saya janjian sama Unga ke salon Bungawalie miliknya di Jalan Daeng Tata dua bulan lalu. Sudah cukup lama mengenal Unga, baru kali ini saya ke salon khusus muslimah miliknya. Duh, ke mana saja saya. 😅

Rupanya Unga menyelenggarakan beberapa pelayanan/perawatan di Bungawalie selain bekam, seperti spa, facial, dan gunting rambut. Di ruang khusus dalam salonnya, saya dibekam Unga selama sekira 45 menit.

Sewaktu ingin kop untuk yang kedua kalinya, saya menghubungi Unga lagi. Karena ada sedikit hambatan, batallah janjian kami. Beberapa hari setelah itu, adik laki-laki saya beserta istri dan kedua anaknya datang dari Bandung. Nana – istrinya, tertarik untuk berbekam juga.

Karena harus menghemat waktu, saya bertanya kepada Unga, apakah bisa kami dibekam bersamaan di salon Unga. Rupanya tidak bisa. Unga menyarankan menghubungi Dian – kawannya di Rehab Hati. Alhamdulillah, Dian bersedia meladeni permintaan saya.

Manfaat Bekam
Tempat saya berbekam untuk yang kedua kalinya. Foto:
https://rja-makassar-alauddin.business.site/

Lantai 2 Ruko RJA Cabang Alauddin tempatnya luas. Saya dan Nana dibekam oleh dua orang berbeda. Seperti cara Unga melakukan hijamah, keduanya berzikir sembari memasang peralatan dan melakukan proses bekam di punggung kami. Sebelumnya, mereka menanyakan keluhan kami apa dan berkonsentrasi di situ.

“Badan rasanya lebih ringan,” ucap Nana. Tak berapa lama saya pun merasakan hal yang sama. Bahu dan punggung terasa lebih ringan. Di jidat kami ada bekas kop namun beda warna. Bekas kop Nana warnanya hitam, bekas kop di dahi saya berwarna keunguan.

Tiap orang reaksi kopnya berbeda. Malah untuk orang yang sama, reaksinya bisa berbeda juga. Waktu pertama kali dibekam, bekas di kulit saya sekira sebulan baru hilang namun kali kedua ini jauh lebih cepat. Rasanya pun berbeda, tidak terasa sesakit saat pertama dibekam.

Ingin Berbekam? Mantapkan Hati!


Menjalani bekam ini cocok-cocokan di hati juga, sih. Saya menjalaninya berbekal keyakinan pengobatan cara Nabi Muhammad (thibunnabawi). Dalam Panduan Pengajaran Bekam, Asosiasi Bekam Indonesia, 2012[1], manfaat bekam memang lebih banyak dilakukan oleh kalangan medis Timur Tengah. Studi tentang bekam jarang dipublikasikan dalam jurnal kedokteran Barat.

Manfaat Bekam
Sumber gambar:
http://kolesterol.co.id/titik-bekam-kolesterol-dan-asam-urat

Dalam website National Certification Commision for Acupuncture and Oriental Medicine[2] menyebutkan bahwa cupping digunakan di lebih dari 60 negara untuk mengobati sakit kepala, nyeri otot, infeksi, gigitan serangga, hipertensi, gangguan pernapasan, gangguan kulit, masalah pencernaan, dan infertilitas.

Disebutkan pula bahwa William Osleryang dianggap sebagai Bapak Kedokteran Modern dan salah satu pendiri Rumah Sakit Johns Hopkins, merekomendasikan bekam untuk bronkopneumonia dan mielitis akut pada awal tahun 1900-an.

Nah, kalian yang sudah pernah menjalani bekam, pastinya setuju dengan saya. Yang belum dan sedang mempertimbangkan untuk melakukannya, silakan mantapkan hati dulu supaya hasilnya lebih maksimal. 😇

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya cara pengobatan paling ideal yang kalian pergunakan adalah hijamah (bekam).”(Muttafaq ‘alaihi).

Makassar, 18 Agustus 2019

 Catatan kaki:


[1] https://sains.kompas.com/read/2016/10/16/17304251/bekam.tradisi.dan.sains.modern?page=all, diakses pada 18 Agustus 2019, pukul 08.38

[2] https://www.nccaom.org/science-of-cupping/, , diakses pada 18 Agustus 2019, pukul 08.48



KLIKKK ABG: Inovasi untuk Akselerasi Menuju Budaya K3

$
0
0
Semua orang akan mengakui kalau keselamatan dan kesehatan itu penting namun sayangnya, ada saja orang yang teledor menjaga keselamatan dan kesehatannya. Begitu pun di dalam dunia kerja, tak ada yang menginginkan terjadi sesuatu atas keselamatan dan kesehatan kerja namun pada kenyataannya beberapa keteledoran terjadi dan memakan korban.

Target Indonesia Berbudaya K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) tahun 2015 mundur ke tahun 2020. Harapannya tentu saja agar angka kematian akibat kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja bisa ditekan sekecil mungkin. Balai Besar Pengembangan K3 Makassar punya cara jitu untuk mengakselerasinya, yaitu melalui KLIKKK ABG.


Pak Syukur, S.T. – Fungsional Penguji K3 Ahli Pertamadalam presentasinya mengatakan, “Ini langkah kongkrit untuk menggabungkan academic, business, dan government. Kalau tidak akan terpisah-pisah, tidak ada satu titik yang mempertemukannya. Forum ini bisa mempertemukan semuanya.”

KLIKKK ABGadalah singkatan dari Kolaborasi Layanan Informasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Academics, Business dan Government,merupakan aplikasi yang terdiri atas dua komponen utama, yakni forum diskusi informasi dan permohonan pengujian dan pelatihan yang mempertemukan 3 unsur penting: akademisi, pemilik usaha, dan pemerintah.

Aplikasi ini sengaja dirancang web based, bukan aplikasi untuk ponsel supaya lebih mudah diakses tanpa di-install terlebih dulu. Di dalamnya ada dua hal: forum diskusi informasi dan penawaran pengujian, termasuk permohonan pelatihan.

Ibu Aminah

Saya terkesan mendengar pemaparan Pak Syukur. Inovasi dalam mendekatkan akses terhadap kebutuhan K3 bagi ketiga unsur penting tersebut harus diapresiasi. Walaupun Pak Syukur mengakui bahwa aplikasi ini belum maksimal, ada inisiatif baik yang harus dihargai dan diberi ruang untuk berkembang.

Dalam sambutannya, Ibu Dr. Hj. Aminah AS, M.Kes – Kepala Balai Besar Pengembangan K3 Makassar berharap dengan adanya aplikasi ini, kebutuhan informasi tentang K3 dapat terpenuhi dan alur proses layanan permintaan pengujian K3, pemeriksaan kesehatan kerja dan pelatihan semakin transparan, cepat dan tertelusur.

Ibu Aminah mengapresiasi semua hadirin. Satu hal disampaikannya mengenai KLIKKK ABG in – beliau berharap bisa mengantarkan Sulawesi Selatan menjadi salah satu Balai Pengembangan K3 terbaik di Indonesia menyusul Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara yang sudah mendapatkan penghargaan di tingkat nasional. Semoga, ya, Bu. Saya sih optimis dengan inovasi ini.


Tentang Balai Besar Pengembangan K3 (B2PK3) Makassar


Oya, buat kalian yang belum tahu tentang Balai Besar Pengembangan K3 (B2PK3) Makassar, saya jelaskan sedikit ya. B2PK3 Makassar merupakan salah satu unit pelaksanaan teknis Kementerian Ketenagakerjaan RI. Unit ini didirikan pada tahun 1976 dengan nama “Lembaga Daerah Hiperkes dan Keselamatan Kerja”.

Terjadi beberapa kali perubahan nama. Terakhir, berdasarkan Pernaker RI NO. 23 tahun 2015, Lembaga ini berubah nama menjadi Balai Besar Pengembangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang wilayah kerjanya meliputi provinsi-provinsi di kawasan timur Indonesia.

Bapak Antonius Yun Saptono, S.Si. – Kepala Seksi Penyelenggaraan menjelaskan tentang balai ini kepada kami. BBPK3 ini memiliki tugas untuk pengembangan pengujian dan pemeriksaan keselamatan dan kesehatan kerja, peningkatan kapasitas tenaga keselamatan dan kesehatan kerja, serta pemberdayaan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja.


Berkenalan Lebih Dekat dengan KLIKKK ABG


Tentunya tak lengkap soft launching ini tanpa uji coba aplikasi KLIKKK ABG. Hadirin dipersilakan membuat akun di website http://klikkk-abg.kemnaker.go.id/. Di dalam website ini ada 3 bagian besar: Forum Diskusi, Permohonan Pengujian, dan Monitoring.

Berkaitan dengan Permohonan Pengujian dan Monitoring, tujuan dimasukannya dalam aplikasi ini adalah karena jasa pengujian yang bersentuhan langsung dengan data yang dinamis akan menjadi ringkas bila disentuh dengan teknologi informasi. Dibandingkan dengan cara konvensional, dengan cara ini akan menjadi lebih efektif dan efisien.

Terkait administrasi yang lebih cepat, mudah, dan transparan– hal ini akan menjadikan citra balai menjadi jauh lebih unggul. Cocok nih dengan slogan "Indonesia Unggul" pada HUT Kemerdekaan negara kita baru-baru ini.


Ah ya, untuk monitoring, user dapat melakukan tracking samplesehingga dapat melihat sampai tahap mana proses pengujian telah dilakukan. Dengan demikian transparansi proses pengujian terlihat jelas. Tracking sample ini belum pernah ada sebelumnya, lho.

Saya belum menjelaskan tentang Forum Diskusi, ya. Forum ini diadakan untuk: wujud peran serta pemerintah dalam mengupayakan percepatan budaya K3, sebagai pusat komunikasi bagi 3 elemen ABG, dan menjadi pusat informasi sekaligus tanya-jawab tentang K3.

Forum Diskusi mengadopsi model Kaskus, dilengkapi emotikon standard agar suasana segar dan akrab, akan ada admin yang memeriksa chat dan menindak kalau-kalau ada yang keluar dari norma yang berlaku, dan ada notifikasi jika ada pesan terbaru.


Melalui forum berbasis website ini diharapkan bisa diperoleh manfaat-manfaat sebagai berikut:
  • Memberdayakan fungsional K3 yang ada di BBPK3 Makassar
  • Meningkatkan kerja sama dengan stake holder dalam studi banding, konsultasi, promosi, dan pembinaan K3.
  • Media informasi BBPK3 Makassar yang dalam hal ini mewakili Kementerian Ketenagakerjaan.
  • Kementerian Ketenagakerjaan bisa menyentuh stake holder lebih banyak melalui BBPK3 Makassar dengan aplikasi KLIKKK ABG.
Masuk akal, yah, tinggal klik-klik, bisa dengan menggunakan ponsel saja, ketiga unsur “ABG” ini bisa berinteraksi di dalam forum. Terpikir oleh saya, andai masyarakat umum juga bisa mengaksesnya, tentunya kasus-kasus pelanggaran K3 bisa ditindak sesegera mungkin untuk meminimalkan atau bahkan menolkan jumlah korban akibat kelalaian.

Kemungkinan Masyarat Terlibat dalam KLIKKK ABG?


Terpikirkan oleh saya, bagaimana jika masyarakat umum atau bloggeratau jurnalis hendak meminta data, apakah akan ada peluang dipenuhi dengan cepat melalui KLIKKK ABG ini nantinya? Teringat betapa ribetnya proses akses data di  beberapa instansi yang membuat orang malas melakukannya.


Teringat pula kasus-kasus pencemaran air dan tanah oleh limbah kimia yang saya tonton di televisi, juga kasus kematian warga karena terjatuh ke dalam lobang-lobang galian perusahaan di beberapa tempat di Indonesia. Kalau masyarakat bisa berpartisipasi sebagai social control dengan mengirimkan bukti pelanggaran K3 maka budaya K3 akan lebih cepat terdorongnya.

Apa yang saya pikirkan, dipertanyakan oleh dua orang penanya pada sesi tanya-jawab. Seorang bapak berharap agar masyarakat lebih banyak dilibatkan dalam KLIKKK ABG, bapak yang lain berharap akses untuk akademisi dan mahasiswa dalam keperluan perolehan data lebih terbuka.

Yah, Namanya saja baru soft launching, ya. Saya kira pihak BBPK3 Makassar akan mempertimbangkan masukan-masukan yang diterima di acara yang berlangsung tanggal 20 Agustus di Aula BBPK3, Jalan K. H. Abdul Jabbar Akhsiri No 35 KM 17 Makassar ini. Bukan begitu?



Makassar, 21 Agustus 2019

Catatan:

  • Foto-foto berasal dari Balai Besar Pengembangan K3, Alfu Laila, Nanie, dan dokumen pribadi.
  • Silakan simak informasi di akun Twitter dan Instagram BBPK3 Makassar: @bbpk3_makassar, serta di website: http://b2pk3makassar.com

Drama Ojek Online: Ketika Titah Alamat Membingungkan untuk Ditelusuri

$
0
0
Drama Ojek Online: Ketika Titah Alamat Membingungkan untuk Ditelusuri- Bersalah sekali rasanya jika memberikan alamat yang tak sesuai kepada driver ojek online. Kalau sudah selesai proses dan baru diketahui, duh entah bagaimana memperbaikinya. Ini pernah saya alami dua kali ketika memesankan kedua orang tua saya Go-Car dengan tujuan Moncongloe (Kabupaten Maros).

“Kan bisa mengetahui titik dari ancar-ancar yang diberikan,” mungkin ada yang mengatakan demikian. Ya kali kalau akurat. Kali kedua memesankan mobil ke Moncongloe, saya sudah menelepon kakak sepupu yang tinggal di sana untuk memastikan titik terdekat yang bisa saya lihat dari peta.

Saya kira aman. Sudah ada petunjuk “dekat situ”, “dekat anu” sembari saya membuka peta dan menentukan titik. Eh ternyata, masih ada 2 kilo meter jaraknya dari lokasi yang sesungguhnya. Rasanya pengen gigit rantai besi kalau sudah begini huhuhu 🙈. Terbayangkan ekspresi driver-nya kayak mana.

Drama Ojek Online Alamat Membingungkan sumber Pixabay

Untungnya dapat driver yang sabar. Seorang kakak sepupu yang juga pergi bersama kedua orang tua saya menceritakan prosesnya seperti apa. Kalau ibu saya, tak bisa santai. Parahnya, kalau ada yang tak sesuai harapan, dia marah-marah saja. Maklum, orang tua.

Makanya hanya dua kali saya berkenan memesankan mobil ke Moncongloe. Tak terbayangkan kalau-kalau mendapatkan sopir yang pemarah, bisa rendah performa saya di aplikasi sebagai user. Saya tak mau bintang saya sebagai pengguna ojek online ini turun. Akan berakibat buruk bagi saya kan.

Tak dinyana, pengalaman yang paling mendebarkan akhirnya saya alami lagi. Saat itu, saya harus menemani kedua orang tua pergi melayat keluarga yang meninggal dan saya belum pernah sekali pun ke daerah tersebut.

Alamat yang diberikan tak lengkap. Hanya ada nama jalan, blok, dan nomor. Tak memadai untuk mencari lokasi akuratnya di peta karena tak ada nama bloknya di dalam peta. Saya perhatikan, lokasi perumahan yang dimaksud membentang dari Jalan Tala Salapang hingga Jalan Monumen Emmi Saelan dengan penomoran blok yang tak berurutan. Area itu kan lumayan luas, dududu.

Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay

Sesorean itu saya habiskan waktu untuk mencari alamat selengkap-lengkapnya. Napas saya sudah mulai terasa memberat dan terusat di dalam dada. Seperti mau sesak napas! Sungguh situasi drama ojek online yang menguji adrenalin saya! 🙊

Rasa tegang mulai meningkat. Perjalanan menggunakan mobil ojek di waktu malam dengan ibunda yang sudah memiliki track record tidak sabaran dalam perjalanan tak jelas seperti ini sudah merupakan kode yang memadai dan membuat saya merasa tegang.

Ketegangan yang meningkat secara perlahan menuntun saya untuk terus mencari keterangan selengkap-lengkapnya mengenai alamat yang hendak kami datangi. Seorang sepupu yang saya hubungi hanya bisa mengatakan, “Bilang sama sopir, kalau masuk Tala Salapang, ada itu bendera putih, nanti belok kiri, ada bendera putih lagi. Pokoknya bilang saja di jalan anu, blok anu, sopir tahu itu!”

Oh Tuhan, penjelasan “pokoknya bilang saja sama sopir” dan “sopir tahu itu” yang paling saya takutkan. Rasanya saya terbebani karena tak bisa menentukan titik yang akurat di dalam peta. Saya tak ingin dicap sebagai user yang tak kompeten #halah 😒.

Gambar oleh Free-Photos dari Pixabay

Seorang sepupu yang lain baru mengabari setelah saya memesan GOJEK. “Dekat Puskesmas Mangasa,” katanya. Alhamdulillah, ada sedikit kejelasan. Area pencarian menjadi lebih sempit dengan petunjuk ini.

Untungnya sopir Go-Car yang saya hubungi mengatakan tak masalah dengan penentuan nama kompleks saja di peta. Untungnya lagi, sekarang sudah zaman media sosial. Saya mendapatkan tambahan informasi lagi ketika mencoba browsing di Facebook, berbekal kata kunci nama almarhumah dan kata “alamat”.

Maka dimulailah pencarian dalam kegelapan dengan tanda tanya memenuhi benak dan ketegangan memenuhi debaran jantung. Ibu saya sudah mulai ribut ketika mendapati kemacetan lalu-lintas di jalan A. P. Pettarani dan mengandalkan ingatannya yang pernah melalui Jalan Syech Yusuf menuju ke rumah duka.

Saya makin tegang saja karena jalan Syech Yusuf dari rumah kami itu lebih jauh jaraknya dibandingkan jalan Tala Salapang dan jalan Monumen Emmi Saelan. Mana mungkin kami ke sana dulu untuk mencari rumah duka? Hua, ini drama ojek online yang tak ingin saya hadapi lagi.  😰

Ketegangan saya menaik ketika kami berputar sejenak di sekitar Puskesmas Mangasa demi mencari rumah duka. Pak driver mengabaikan ketika saya bilang belok kanan. Dia malah lurus ke depan. Saya mencoba menelepon seorang sepupu. Darinya mendapatkan sinyal bahwa kami seharusnya belok kanan, seperti yang saya instruksikan kepada pak sopir sebelumnya.

Dalam perjalanan ini saya mendapatkan perjalanan bahwa persiapan informasimemang harus sebanyak-banyaknya diketahui. Ketidakakuratan di map bisa diakal-akali dengan mencari informasi pada orang-orang yang kira-kira tahu dan media sosial. Yang penting ada kata kunci yang akurat. Benarlah kata pepatah, “Di mana ada kemauan, di situ ada jalan”.

Gambar oleh Dariusz Sankowski dari Pixabay


Untungnya si sopir sabar menemani kami mencari alamat, dia tak mengeluh sama sekali. Akhirnya alamat kerabat yang berpulang itu ditemukan. Sekarang tinggal menikmati ketegangan menentukan titik jemput dan mengarahkan driver menemukan lokasi kami untuk pulang ke rumah. Itu cerita lain lagi.

Saya memperkirakan, ketegangan yang saya dapatkan bisa lebih lagi karena berdasarkan pengalaman, penentuan titik jemput kadang-kadang meleset jika hanya mengandalkan titik biru di map.

Bagaimana saya bisa menentukannya dengan akurat di peta sementara saya tak bisa mengarahkan si driver? Sementara orang-orang yang saya tanyakan hanya berkata, “Pokoknya bilang saja begini sama sopir, dia tahu itu!” Hiks.

Singkat cerita perkiraan saya tak terbukti. Pulang ke rumah jauh lebih mudah karena saya menemukan driver yang mengenal saya dan pak suami dan dia ingat jalan menuju rumah kami. Dia adik tingkat kami di kampus. Begitu saya muncul dia bertanya, “Kita’ Mugniar Marakarma? Istrinya Pak Solihin?”

Terkejut, saya menatapnya dan memeriksa kembali nama driver yang tertera di aplikasi. “Hei …. Kamu, rupanya ….” Suasana pulang ke rumah lebih tenang dan lega karena diantarai candaan. Baiknya lagi, dia tak mau dibayar sama sekali. Dia menggeleng keras ketika saya menyodorkan uang, “Tidak mau ka’ ambil,” katanya.

“Eh, jangan begitu. Ini kan tercatat di aplikasi. Ambil ki’,” ujar saya.

“Tidak. Pokoknya tidak mau ka’. Jangan maki’,” buru-buru dia menuju ke kursi pengemudi.

Alhamdulillah. Terima kasih, Kawan. Masya Allah, ini rezeki silaturahmi yang masih terjaga meskipun sudah lama sekali tak bersua. Semoga rezekimu lancar dan berkah, ya Kawan.

Makassar, 23 Agustus 2019

  

Baca juga:




Komunikasi Cinta: Sebuah Seni Merawat Cinta

$
0
0
Seberapa seringkah kalian perhatikan masalah pasangan suami-istri itu merupakan masalah komunikasi? Kalau saya, sering. Maka dari mereka yang bermasalah dan juga dari keadaan diri sendiri, saya berusaha terus belajar memperbaiki komunikasi cinta dengan pasangan.

Seberapa pentingkah memelihara komunikasi cinta? Penting bangetlah. Kalau tidak dipelihara, berujung pada pertengkaran yang tak berujung padahal masalahnya sebenarnya bisa diselesaikan. Nah, acara seperti Seminar Komunikasi Cinta yang diselenggarakan oleh KAF Learning Center (8/8), bekerja sama dengan berbagai pihak inilah salah satu cara saya untuk belajar memelihara KOMUNIKASI CINTA.



Komunikasi Produktif


Saya ingin mencatat kembali penyampaian Ibu Dr. Ina Sinardi di sini, mengenai membangun komunikasi produktif dan efektif di antara suami-istri. Perlu diingat bahwa dalam rumah tangga, suami dan istri punya frame of reference dan fame of experience masing-masing. Penting untuk membentuk "frame of us" dalam rumah tangga karena berumah tangga adalah team work.

Frame of reference terbentuk melalui pola pengasuhan sementara frame of experience terbentuk melalui pengalaman. Dua individu yang berumah tangga sudah pasti memiliki dua macam frame ini dan frame mereka berbeda.

Urusan meletakkan handuk basah di atas tempat tidur saja bisa jadi masalah besar. Juga hal-hal sepele lainnya. Maka kalau persepsi tak disamakan dan tak terbentu frame bersama maka siap-siap saja menjalani rumah tangga dalam kubangan pertengkaran tanpa ujung. Seram, ya!

“Usia pernikahan tidak menjamin
komunikasi (suami-istri) positif.
Yang sudah lama menikah harus makin
menjaga komunikasinya,” ujar aktivis IIP
(Institut Ibu Profesional) yang akrab
disapa Bunda Ina ini.

Salah satu contoh komunikasi yang tidak produktif adalah ketika istri memberi instruksi panjang kepada suaminya sementara otak lelaki biasanya hanya bisa mengingat satu saja, yang pertama atau terakhir. Lalu si istri gampang sekali ngambek jika keinginannya tidak terpenuhi.

Dr. Ina Sinardi (kiri), Liza Nurkhalisah, owner Haflah Wedding (kanan,
sebagai moderator). Foto: KAF Learning Center.

Kalau kata Bunda Ina, berikanlah satu per satu instruksinya, jangan sekaligus. Kalau kata suami saya, “Boleh dengan ditulis.” Ini sih kebiasaan saya kalau titip dicarikan banyak barang, hehe. Pesan yang disampaikan kepada pasangan harus “clear and clarified”. Jangan berharap pesan akan sampai jika kita sendiri tak mengerti apa yang kita katakan.

Hal yang penting lainnya adalah dengan memperhatikan bahwa pesan itu sampai: 7% dengan verbal, 38% intonasi, dan 55% dipengaruhi oleh bahasa tubuh. Kesemuanya hendaknya singkron. Selain itu, satu pesan penting lain dari Bunda Ina: “Berbicara sebaiknya mata ketemu mata.”

Suami Sebagai Pemimpin


Kalau kata Bunda Ina, “Istri itu manajer rumah tangga.” Maka kata Prof. Veni Hadju, “Laki-laki adalah pemimpin.” Sebagai pemimpin, tentunya bukan dengan seenaknya memerintah tetapi lebih ditunjukkan dengan sikap.


Prof. Veni Hadju sharing 32 tahun pengalaman berumahtangganya. Bahwa mencintai itu bukan mengusahakan yang dicintai supaya berubah melainkan mengusahakan pandangan diri sendiri berubah. Hal kecil misalnya berbeda kesukaan terhadap warna, Prof. Veni yang berusaha menyukai warna kesukaan istrinya dan kemudian bisa menerima pemakaian warna tersebut di dalam rumah.

Kalau saya bilang kedua belah pihak harus sadar untuk berubah dalam menyesuaikan diri, Prof. Veni berkata, "Suamilah yang punya inisiatif berubah karena dialah the leader dalam rumah tangga. Tetapi jangan berubah tanpa ilmu yang benar."

Pak Profesor juga tak menyalahkan istri atau anak
jika terjadi hal yang tak sesuai keinginan,
beliau lebih menyalahkan dirinya sendiri.
Maka kalau ada yang harus diperbaiki,
pertama-tama perbaikan datang dari dirinya.

Pak profesor menekankan pentingnya saling memahami, memiliki bekal ilmu agama yang memadai sebelum dan selama menikah, dan saling membantu. Saling membantu, misalnya dirinya tak segan-segan membantu istrinya cuci piring meskipun dia dibesarkan dalam budaya yang tak membiasakan lelaki mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Prof. Veni Hadhu (kanan). Sumber foto: KAF
Learning Center.

Saling Membantu dan Wawasan yang Baik


Saling membantu ini juga yang dikerjakan Pak Rahmat Hidayat– Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan. Di usia pernikahan menjelang setahun, dirinya berusaha belajar menjalani keseharian dengan istri.

Pak Rahmat menganggap istri perlu juga mengecap pendidikan tinggi karena butuh wawasan yang baik dalam keseharian. Contoh saja dalam menyediakan makanan bagi keluarganya, ilmu tentang gizi dan bagaimana menyediakan makanan yang sehat perlu dimiliki istri.

Benar sih, jangan sampai membatasi perempuan tak perlu sekolah tinggi-tinggi. Tetapi menurut saya, sebenarnya bukan sekadar pendidikan formal. Yang paling penting adalah istri punya kemauan untuk terus belajar mengenai segala hal dalam kehidupan. Dan suami mau mengakomodasinya, memberikan jalan kepada istrinya untuk terus mengembangkan diri.

Rahmat Hidayat. Foto: KAF Learning Center

Jangan sampai kejadian, suami malu membawa istrinya ke mana-mana karena kalau diajak ngobrol tidak nyambung. Maka, di sinilah perlunya mengenal karakter diri dan karakter pasangan dengan baik.

Mengenali Karakter Pasangan dan Memperlakukannya dengan Baik


Dr. Meisil Wulurmenyampaikan summary mengenai jenis-jenis kepribadian teori Personality Plus dari Florence Littaeur: koleris, plegmatis, sanguinis, dan melankolis. Kalau mengenali karakter pasangan kita, akan lebih mudah memperlakukannya dan berkomunikasi dengannya.

Tentang Komunikasi Cinta, menurut Bunda Meisil, perhatikan bentuk mana yang disukai pasangan. Apakah pelayanan, hadiah, sentuhan, atau kata-kata. Berikan bentuk komunikasi yang diinginkan pasangan. Suami-istri seharusnya tak ada sekat komunikasi. Kalau suka sentuhan dengan dirangkul misalnya, terus teranglah jika pasangan tidak menyadarinya. Jangan malu.

Bunda Meisil juga berpesan agar berhati-hati dengan perilaku negatifyang mengancam pernikahan. Bentuk-bentuknya adalah kritik/celaan, membela diri/bertahan, merendahkan/menghina, dan acuh tak acuh.

Dr. Meisil B. Wulur. Foto: KAF Learning Center/

***

Acara seperti ini selalu menarik buat saya. Belajar dari yang sudah lebih banyak bilangan tahunnya dalam menjalani pernikahan dan kepada yang baru menikah. Suka malu hati sama yang baru menikah tapi pemahamannya dalam menjalani rumah tangga demikian baiknya.

Memang benar, usia pernikahan tak menjamin orang makin positif. Karena interaksi dengan pasangan saja bisa menjadi sedemikian dinamisnya. Kalau tak solid, banyak noise tak perlu yang bisa mengganggu. Pasangan yang sudah puluhan tahun menikah pun ada yang bertengkar bak bertengkarnya pengantin baru.


Ingat kasus pasangan selebriti yang sampai menjadi isu senusantara setelah bercerai? Ih, amit-amit, jangan sampai terjadi semacam itu. Penting sekali adanya frame of us dalam menyikapi apapun. Dan patut diingat, urusan cuci piring bukan semata urusan istri.

Harap direnungkan wahai lelaki, kalian menikahi hanya seorang pengurus rumah tangga (baca: asisten rumah tangga) atau orang yang berperan jauh lebih daripada itu?

Makassar, 26 Agustus 2019

Harapan Itu Bernama Morula IVF

$
0
0
Harapan Itu Bernama Morula IVF - Ingin memiliki keturunan adalah dambaan para pengantin baru.  Saya pun merasakannya dulu. Apalagi ketika makin banyak yang menanyakan, “Sudah hamil, belum?” Salah seorang malah memandangi saya sembari membelalak, “Ih, kenapa belum ada anakmu?” Ish ish ish, bikin gegana - gelisah galau merana, kan 😓.

Padahal waktu itu usia pernikahan kami barulah setahun. Tapi yang namanya netizen ya, di mana-mana galak. Seolah mereka yang mengurusikalau kami dikaruniai anak, syukur-syukur kalo ngasih kado saat anaknya lahir. 😤

Namun demikian, saya dan pak suami memeriksakan diri ke dokter kandungan. Sampai tes kesuburan segala. Hasilnya memprihatinkan. Kondisi hormon kesuburan saya tak memadai, sel telur yang diproduksi terlalu kecil.


Sementara suami saya mengalami oligozoospermia (jumlah sperma kurang dari jumlah sperma yang sanggup membuahi) dan astenozoospermia(pergerakan kebanyakan sperma kurang bagus). Oleh dokter, kami diperhadapkan pada kemungkinan menjalani inseminasi buatan atau bayi tabung (In Vitro Fertilization– IVF).

Orang seenak-enaknya saja berkomentar, seperti tidak tahu kalau kehamilan itu kehendak Allah, ya. Masalah saya dan suami kompleks. Saya sering mendengar orang menyalahkan kondisi istri sebagai tertuduh yang tidak subur padahal sesungguhnya, baik istri maupun suami, keduanya punya peluang yang sama besarnya dalam menyumbang infertilitas.

Misalnya ada istilah oligoastenozoospermia, teratozoospermia, oligoastenoteratozoospermia, dan azoospermia yang menggambarkan kondisi sperma yang tak baik. Ada lagi istilah varicocele, idiopathic, sexual disfunction, dan sebagainya yang menunjukkan kondisi suami penyebab infertilitas.

Sementara bagi perempuan, masalah di organ-organ reproduksi pada endometrium, indung telur, mulut rahim, hormon, rahim, saluran telur, dan lain-lain bisa menjadi faktor lainnya. Maka terbayangkankah oleh kalian wahai netizen, jika kondisi dari kedua belah pihak yang bermasalah, apakah bisa dibantu dengan komentar-komentar miring yang tak semestinya? 😑

Morula IVF Makassar
Waode Nurfina – Operational Manager PT. Morula IVF Makassar

Seharusnya kalian menjadi seperti MORULA IVF yang membantu para pasangan pendamba momongan. Morula IVF Makassar, adalah salah satu klinik dalam jaringan Morula IVF Indonesia. Jika cikal-bakal Morula IVF Jakarta berdiri pada tahun 1997 sedangkan Morula IVF Makassar berdiri sejak tahun 2017.

Berkenalan dengan Morula IVF Makassar


Pada tanggal 25 Agustus kemarin, saya menghadiri acara 2 Fabulous Yearsof Morula IVF Makassar di Atrium Tokyo Mal Pipo. Waode Nurfina – Operational Manager Morula IVF Makassarmemperkenalkan klinik fertilitas yang beroperasi di lantai 9 Rumah Sakit Awal Bros ini.

Semua kasus yang ditangani dianalisa secara tim di klinik yang mengharuskan pasangan suami-istri (pasutri) yang menjadi pasien memperlihatkan bukti mereka sah sebagai pasutri saat registrasi ini. Ada 4 dokter spesialis Obgyn(spesialis kandungan) dan 1 orang dokter spesialis andrologi yang mengupas setiap kasus yang masuk.

Secara garis besar ada pemeriksaan laboratorium di klinik ini (untuk analisa sperma, sel telur, dan hormon), ada layanan USG, akunpuntur, konsultasi psikolog, inseminasi buatan, dan bayi tabung (IVF). Untuk bayi tabung, ada dua teknologi, yaitu ICSI dan IMSI.

Morula IVF Makassar
Ade Gustian (Managing Director Morula IVF Indonesia)

Untuk teknologi IMSI, Morula IVF Makassar adalah salah satu dari 3 klinik Morula yang memiliki teknologi terbaru IMSI yang launching hari ini – demikian dikatakan oleh Ade Gustian (Managing Director Morula IVF Indonesia). Menerbitkan optimisme baru, akan semakin banyak pasangan yang terbantu, menyusul 200-an kehamilan dan kelahiran 62 bayi melalui perantaraan Morula.

Selama ini digunakan teknologi ICSI (Intracytolasmic Sperm Injection), yang mana satu sperma aktif diinjeksikan ke sel telur. Ternyata disadari tidak selalu sperma yang aktif menunjukkan kualitas bagus. Nah, dengan teknologi Intracytoplasmic Morphologically Selected Sperm Injection (IMSI), bisa dipilih sperma yang berkualitas.

Kualitas spermamempengaruhi keberhasilan proses inseminasi buatan dan bayi tabung. Sperma yang jelek kualitasnya (bentuknya jelek) bisa terlihat dengan pembesaran 6000xmenggunakan teknologi IMSI. IMSI secara sederhananya merupakan teknik memilih sperma untuk mendapatkan sperma berkualitas karena bentuk sperma terlihat jelas.

Salah satu pesan penting dari acara ini adalah bahwa kualitas embrio yang nanti akan berkembang menjadi kualitas janin tergantung pada lelaki – pada kualitas spermanya. Dengan IMSI, kualitas sperma dapat diketahui. Nah, perhatikan hal ini wahai lelaki dengan menjaga kualitas kalian!

Prof. Arief Budiono, PhD

Khusus mengenai perbedaan teknologi ICSI dan IMSI beserta teknologi terbaru pada system freezingembrio di klinik Morula disampaikan oleh Prof. Arief Budiono, PhDpada sesi talkshow usai Tya Ariestya menginspirasi para pejuang dua garis.

Inspirasi Tya Aristya untuk Pejuang Dua Garis


Tya Ariestyatelah berhasil menjalani 2 kali persalinan melalui program bayi tabung di klinik Morula IVF Jakarta. Khusus bagi Anda yang merindukan buah hati, saya resumekan penyampaian Tya di sini, mengenai tips menjalani program IVF:

Rencanakan kapan ingin hamil.


Rencanakan sejak awal pernikahan kapan ingin dikaruniai buah hati. Pasangan dikatakan subur jika mereka tinggal Bersama dan dalam jangka waktu 1,5 tahun sudah dikaruniai momongan. Jika menikah sudah di atas 35 tahun, jangan tunggu hingga 1,5 tahun, segeralah periksakan diri karena kualitas sperma dan sel telur menurun seiring bertambahnya usia.

Periksakan diri beserta pasangan


Tya dan suaminya merupakan pasangan yang well prepared. Sejak sebelum menikah mereka sudah memeriksakan fertilitas. Pada saat itulah diketahui bahwa Tya mengalami gangguan hormon yang diistilahkan dengan PCO. Hormon laki-laki Tya lebih banyak daripada hormone perempuannya. Selain itu, sel telurnya terlalu banyak dan kecil-kecil, tidak mudah membesar sehingga sulit dibuahi.

Neng Kece (MC) dan Tya Aristya

Masalah hormon ini terjadi bisa karena faktor genetika atau kelebihan berat badan. Untuk kasus Tya, dia tidak obesitas saat itu, beratnya hanya 46 kg. Tya dan suami menjalani terapi alami untuk mengobati permasalahannya selama 1,5 tahun namun tak kunjung berhasil. Next step, mereka memutuskan mengikuti program bayi tabung.

Pilih klinik fertilitas yang nyaman.


Tya memilih klinik Morula IVF Jakarta, bukannya memilih ke luar negeri karena mempertimbangkan faktor kenyamanan. Dia merasa nyaman menjalani program bayi tabung “di rumah sendiri”. Berada dekat dengan keluarga dan beristirahat di rumah sendiri membuatnya merasakan rileks.

Cari informasi mengenai klinik fertilitas yang dituju.


“Setahu aku, Morula tempat bayi tabung paling bagus. Nggak di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara,” ungkap Tya Ariestya. Tya mengakui sudah mencari informasi mengenai Morula sebelum memutuskan menjalani program IVF di Morula IVF Jakarta.

Menyimak takshow ini, terlihat nyata kecerdasan Tya dalam berbagi kisah, terutama mengenai pengetahuannya tentang program bayi tabung di Morula. Program pertamanya berhasil, yang kedua gagal, yang ketiga berhasil dengan menggunakan teknologi IMSI.

dr. Sriwijaya, Sp.OG

Pada program ketiganya, Tya memperoleh 6 embrio. Kali ini bisa cek kromosom embrio, bagus atau tidak. Tya mengaku masih ingin menjalani proses bayi tabung lagi karena masih ada 3 embrionya yang di-freezing di Morula IVF Jakarta.

Hindari stres.


“Jaga stress. Lakukan apa saja yang bikin happy, dan jangan terbebani perasaan bersalah,” ucap Tya. Menurutnya, kegagalan bisa memicu rasa bersalah itu timbul. Jangan sampai terjadi karena akan berpengaruh pada proses menuju kehamilan.

Sayangnya, Tya tak bisa lama-lama, dia harus segera balik ke Jakarta untuk mengasuh buah hatinya. Dia masih memberikan ASI tiap dua jam. Sebelum ke Makassar, pada jam 5 dia masih menyempatkan diri memerah ASI untuk bayinya.

dr. Rossy Sintya Marthasari, Sp.And.
💚💛💜

Saya kira Tya berhasil menginspirasi para pejuang dua garis yang hadir di acara ini. Beberapa pasang mata saya lihat memerah setelah sesi talkshow Neng Kece – MC dengan Tya usai. Penjelasan Tya dan para dokter ahli setelahnya (dr. Sriwijaya, dr. Rossy, dan Prof. Arief) makin membuka wawasan saya mengenai program bayi tabung.

Menariknya lagi, pada acara ini diluncurkan film pendekberjudul CUCU yang diperankan oleh bintang-bintang Makassar pada peringatan ulang tahun kedua Morula IVF Makassar. Film ini digarap dengan serius dan dibintangi beberapa bintang di Makassar, di antaranya adalah Ikram dan Firza (pemeran utama)serta Tumming dan Abu

Pastinya, kalau ada Tumming dan Abu, film ini jadi lebih menarik karena berupa komedi. Memahami proses bayi tabung pun menjadi lebih mudah. Film ini memberi penjelasan yang mudah diterima oleh orang awam.

Beberapa pemain CUCU: Ikram, Firzam Tumming, dan Abu.
Peringatan 2 fabulous years of Morula IVF Makassar


Nah, semoga dengan tulisan ini, para pejuang dua garis bisa mendapatkan inspirasi baru dan terus berjuang untuk memperoleh momongan yang diimpikan. Tak ada yang tak mungkin kalau Allah berkehendak, tugas kita “hanyalah” berusaha semaksimal mungkin. Bahkan untuk kasus azoospermia[1]sekalipun, masih ada harapan kata para dokter di acara ini.

Makassar, 28 Agustus 2019

Film pendek CUCU, sumber: akun YouTube Morula Makassar


Catatan kaki:


[1]Azzospermia adalah kondisi tidak adanya sperma pada cairan ejakulasi selama orgasme (air mani).


Alhamdulillah, sekarang ketiga permata hati saya: berusia 18, 13,5, dan 9,5 tahun.

Baca beberapa kisah ketiganya:


Kisah Nekad Ikut Lomba Vlog Bela Negara Masa Kini

$
0
0
Informasi tentang lomba vlog Bela Negara Masa Kini beberapa kali lewat di time line akun-akun media sosial saya. Maka ketika mengetahui salah satu materi pada kegiatan orientasi mahasiswa baru di kampus PNUP (Politeknik Negeri Ujung Pandang), saya terpikir untuk mencoba melihat-lihat, apakah saya bisa mengikuti lomba ini atau tidak.

Lomba vlog sebenarnya bukan keahlian saya. Saya beberapa kali memenangkan lomba blog (portofolio saya ada di tab Jejak Saya dalam blog ini), sementara saya belum pernah mengikuti, apalagi memenangkan lomba vlog. Jadi, kalau mau dibilang nekad, ya … saya benar-benar nekad saat itu.


Begitu pun ketika berangkat ke PNUP untuk mengumpulkan informasi. Waktu itu sebenarnya saya sedang berada di sekolah si bungsu untuk menghadiri sebuah acara. Rupanya ada miss informasi. Acaranya baru berlangsung keesokan harinya. Iseng-iseng saya ceritakan kepada pak suami mengenai lomba Bela Negara itu. “Pas ki materi Bela Negara ini dengan tema lomba,” ucap saya.

“Mau ke sana?” suami saya bertanya apakah saya mau ke PNUP dan mengajak saya pergi meliput kalau saya mau. “Boleh juga,” jawab saya berhubung masih pagi, jam di HP menunjukkan pukul 8 lewat. Kami berembuk sebentar. Dalam pemahaman saya, kami pulang dulu supaya pak suami bisa makan dulu.

Namun di perjalanan, suami saya memutuskan untuk langsung ke kampus 2 PNUP. Epic-nya, kami lewat jalan Syekh Yusuf, mencari jalan yang melalui 2 kabupaten: Gowa dan Maros menuju PNUP. Kampus 2 PNUP terletak di perbatasan Makassar – Kabupaten Maros. Saya senang-senang saja karena melintasi daerah-daerah yang berlum pernah saya lewati.

Saat baru berangkat, saya menelepon Pak Lidemar Halide, ST, MT – Pembantu Direktur 3 PNUP, meminta izinnya untuk melihat dari dekat materi Bela Negara. “Bisa ji, ke sini maki’. Cari saja Posko Panitia, saya ada di Posko Panitia,”ucapnya.

Saya suka melihat tempat yang saya lalui menuju PNUP.

Dalam perjalanan saya membeli bekal minuman dan roti untuk kami berdua. Perjalanan kali ini tidak main-main. Dan entah apa yang membuat saya seberani ini. Tentunya bukan hanya karena saya mengenal Pak Lidemar sejak di Kampus Unhas. Mungkin karena proses yang sudah saya lalui sampai sejauh ini.

Saya ingat salah seorang kawan berkomentar pada status mengenai kegiatan orientasi mahasiswa baru di Fakultas Teknik Unhas. Dia mengatakan bahwa apa yang kami jalani dulu yang kata orang tidak memanusiakan manusia telah membuat kami paham bahwa kami bisa melalui batas-batas yang dulunya tak terpikirkan.

Saya membenarkan apa yang dia katakan. Saya pernah membuat tulisan berjudul Orientasi Mahasiswa Baru dan Setan yang Menyusup. Tulisan ini berisi manfaat apa yang saya rasakan ketika menjalani program orientasi maba pada tahun 1992 di Fakultas Teknik Unhas. Waktu itu kegiatannya bukan semata perpeloncoan, ada pesan/muatan yang disampaikan.

Tidak pernah lihat yang seperti ini di Kota Makassar

Saya berkata jujur kalau mengatakan ada manfaat yang saya rasakan. Saya tak ingin terjebak dalam pikiran-pikiran negatif. Lebih baik saya melihat sisi positifnya yang memang saya rasakan. Masa-masa itu telah mengantarkan saya melalui semua tantangan masa perkuliahan dengan segala dinamikanya yang tak mudah dengan cukup baik.

Lalu segala proses pengembangan diri yang saya alami semasa di kampus, turut menyumbang kepada terbentuknya karakter saya saat ini. Yang anehnya, justru di masa yang tidak muda lagi saya berani mencoba tantangan-tantangan baru di dalam dunia menulis, blog, dan media sosial. Yang terakhir, saya memberanikan diri mengikuti lomba ini.

Yang lucunya, meskipun saya tahu manfaatnya, saya tak ingin anak saya melalui hal yang saya lalui dulu. Saya berharap dia tak perlu mengalami proses kengkreng, berguling-guling, merayap, jalan jongkok sebanyak berkali-kali plus mendengar bentakan-bentakan selama masa pengenalan kampusnya.

Hasil video untuk lomba. Maklumkan kalau masih amatir banget.
Hasil wawancara lengkapnya akan saya posting di tulisan berikutnya.

Oya, kembali ke topiknya, ya. Kami tiba di tujuan menjelang pukul 10 pagi dan menelusuri kegiatan Bela Negara sampai sekira pukul 11.30. Segala sesuatunya berlangsung aman terkendali. Senior-seniornya baik-baik, apalagi dosen-dosennya. Bapak tentara yang saya wawancarai pun ramah dan menjawab dengan senang hati pertanyaan yang saya ajukan.

Mengenai bagaimana proses pengumpulan informasi, dengan mewawancarai Pak Lidemar, salah seorang mahasiswa anggota PMI, dan pak tentara yang melatih para maba, akan saya sampaikan di tulisan berikutnya. Ditunggu, ya.

Makassar, 31 Agustus 2019

Bersambung ke tulisan berikutnya.

Baca juga tulisan-tulisan lain:


Bela Negara Kekinian Ala PNUP

$
0
0
Jangan ada yang salah tafsir kalau saya ke Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) adalah semata untuk kepoin apakah masa pengenalan kampusnya aman terkendali untuk kepuasan pribadi. Saya awalnya berniat mencari bahan materi lomba vlog yang temanya pas dengan tema kegiatan pada dua hari terakhir (28 dan 29 Agustus, dalam 8 hari pelaksanaan pengenalan kampus), yaitu BELA NEGARA.

Saya baru tahu kalau materi ini ada di PNUP jadi buat saya ini hal yang menarik. Ternyata kata Ndy (teman bloger), saat dia mahasiswa baru Teknik Kimia pada tahun 2003, dia juga menjalani Bela Negara.

Kegiatan indoor Bela Negara di PNUP

Yang berbeda adalah, baru pada tahun ini Bela Negara dilaksanakan di dalam kampus PNUP. Pada tahun-tahun sebelumnya materi serupa berlangsung di kamp militer, berpindah-pindah di Raider, Kostrad, dan Rindam.

Tentunya ada alasan khusus mengapa sekarang dilaksanakan di dalam kampus. Selengkapnya bisa disimak pada video wawancara dengan Pak Lidemar Halide, ST., MT – Pembantu Direktur 3 Bidang Kemahasiswaan PNUP yang saya sisipkan di sini.

Kegiatan indoor Bela Negara, di dalam auditorium kampus 2 PNUP

Alasan yang dikemukakan oleh beliau juga relevan dengan hasil yang diharapkan olehnya, yaitu: diharapkan dengan durasi singkat, para mahasiswa baru mempunyai jiwa korsa – politeknik global, tidak lagi terkotak-kotak pada jurusan/prodinya sendiri.

Lebih bagus lagi jika nantinya bisa berkolaborasi sehingga menjadi kuat. Harapannya mereka bisa bergabung antar jurusan dan menciptakan karya. Pada era industrialisasi 4.0 ini diharapkan bisa menghasilkan pola baru sehingga lapangan kerja bisa teta terbuka dan membuka peluang kerja bagi orang lain.

Harapan lainnya diselenggarakannya Bela Negara di dalam kampus pada tahun ini adalah agar para mahasiswa baru menjadi lebih peduli dengan dosen-dosen dari jurusan lain dengan adanya pembinaan attitude dan akhlak mulia. Attitude yang baikpenting untuk dimiliki.

Wawancara dengan Pak PD 3 (Bidang Kemahasiswaan) PNUP

Karena sudah meminta izin pada Pak Lidemar, usai mewawancarainya, kami pun melihat pelaksanaan Bela Negara di dalam auditorium lalu berjalan-jalan di pekarangan kampus. Para peserta yang berjumlah 1650 orang dibagi 2, ada yang di dalam auditorium dan ada yang di luar ruangan. Setelah selesai, baru berganti shift.

Saya memperhatikan wajah-wajah maba yang sedang latihan yel-yel. Mereka terlihat capek dan banyak di antara mereka terlihat gembira. Beberapa lewat di hadapan saya dengan wajah ceria, pergi membeli minuman di warung yang letaknya tak jauh dari situ.

Saya masih mencari sosok yang bisa saya wawancarai lagi. Pak suami membuka pembicaraan dengan salah seorang anggota tim PMI lalu saya melanjutkan dengan bertanya beberapa hal padanya. Melalui Arini (Tim Medis KSR PMI PNUP)mohon maaf kalau ada kesalahan, catatan saya tentang nara sumber ini terhapus, saya mendapatkan beberapa informasi.

Wawancara lengkap dengan Arini, anggota tim medis dari PMI

Di antaranya mengenai para mahasiswa baru yang tumbang, biasanya karena kasus penyakit bawaan (asma), tak bisa terpapar sinar matahari, dehidrasi, dan tidak sarapan sebelum berangkat. Posko PMI ada di Posko Panitia – sempat saya lihat sebelumnya, para maba yang tumbang dibawa ke sana untuk diberikan pertolongan pertama.

Tim Medis dari PMI ini bertugas selama kegiatan Bela Negara. Arini sendiri juga merupaka mahasiswa PNUP semester 3. Salut deh sama anak-anak muda ini yang punya misi mulia sehingga mau bergabung dengan tim PMI. Senang juga ngobrol dengan Arini karena dia sudah menyapa saya dengan “Kak”.  Masih pantas dong, ya saya disapa “Kak” oleh mahasiswa semester 3. 😁


Menyenangkan sekali ngobrol dengan Arini, dia menjawab semua pertanyaan saya dengan ramah. Wawancara selengkapnya bisa disimak pada video yang saya sisipkan di sini. Setelah mewawancarai Arini, pandangan saya terpaku pada bapak-bapak tantara yang sedang mengamati pelaksanaan kegiatan outdoor.

Setiap kelompok didampingi oleh beberapa tentara pelatih sementara beberapa tentara lainnya terlihat mengamati pelaksanaan kegiatan Bela Negara. Suami saya membukakan pembicaraan sehingga saya bisa bertanya-tanya pada Sertu Kaharuddin dari Yonif Raider/WYC.

Wawancara lengkap dengan Sertu Kaharuddin

Pak tentara ini sudah sering melatih masyarakat sipil. Bukan hanya mahasiswa yang dilatihnya. Ibu-ibu pun pernah dilatih olehnya. Sebagaimana Pak Lidemar dan Arini, Pak Kaharuddin juga bersedia menjawab semua pertanyaan yang saya tanyakan kepadanya.

Pada intinya, dia menganggap materi ini penting supaya anak jaman nowtahu kondisi negaranya seperti apa dan tidak semata menjadi “budak teknologi”. Menurutnya, bela negara juga merupakan tugas anak muda milenial. Seperti apa penjelasan lengkapnya, mari simak di video yang saya sisipkan di sini, ya.

Perjalanan kali ini menjadi sesuatu yang berharga bagi saya. Saya jadi tahu kalau banyak (mungkin semua malah, ya) Politeknik sudah melaksanakan sistem penerimaan mahasiswa baru dengan cara seperti ini dan PNUP sudah meninggalkan pola lama yang mengandung perpeloncoan, bahkan mencoba melaksanakan Bela Negara di dalam kampus.


Secuil kegiatan outdoor, membuat yel-yel yang diperlombakan antar kelompok

Semoga saja ke depannya, apa yang dilakukan PNUP bisa menginspirasi kampus-kampus lainnya dan semua yang diharapkan bisa dituai hasilnya. Sukses buat PNUP.

Makassar 1 September 2019

Baca juga tulisan sebelumnya:

Baca juga tulisan-tulisan lain:


Walk the Talk, Lebih dari Sekadar Praktik Public Speaking

$
0
0
Walk the Talk, Lebih dari Sekadar Praktik Public Speaking Sebagai orang yang acapkali merasa tak nyaman berbicara di depan banyak orang, saya antusias kalau ada kesempatan belajar public speaking dari yang jauh lebih berpengalaman daripada saya. Makanya ketika tim pelaksana Gapura Digital & Womenwill menyelenggarakan mini training untuk para fasilitator Gapura Digital dan Womenwill, saya ikut serta.


Mbak Novita Sutopo – master trainer Gapura Digital dan Womenwill yang membawakan materi mengatakan bahwa public speaking itu luas sekali. Bukan berarti dirinya yang lama sekali menjadi penyiar radio, bisa mengandalkan semua pengalaman tersebut.

Materi berjudul Walk the Talk yang dibawakannya pada tanggal 24 Agustus lalu mengajak untuk menjadi pribadi yang jujur terlebih dulu – sampai selamanya, tentu. Kami diajak untuk belajar mendengarkan orang lain – deep listening.

Kemudian kami dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil. Dari setiap kelompok ditunjuk satu orang berbicara “kasus” tertentu dan yang lainnya diminta untuk mendengarkan. Para anggota berasal dari latar belakang yang berbeda-beda.


Di dalam ruang meeting di Confie ini, tiap orang bereaksi dengan respon emosinya sendiri. Kebanyakan sih mirip responnya namun cara menuliskan istilahnya berbeda-beda. Ada yang menyebutkan napasnya “natural”, ada yang “berhenti”, ada yang bernapas cepat, berdebar-debar, dan ada yang biasa saja.

Bagian ini menunjukkan apa yang dikatakan Mbak Novi sebagai “the words are not the event or the item they represent.” Kata-kata bukan peristiwa atau hal yang direpresentasikannya. Kalau boleh saya sok tahumenyimpulkan, simulasi ini menunjukkan bahwa siapapun punya potensi “memengaruhi” orang lain melalui penyampaiannya.

Konteks yang diceritakan oleh masing-masing nara sumber dengan jujurdan body language-nya sendiri lebih dari sekadar kata-kata yang diucapkannya. Hal itu ditangkap oleh sebagian besar peserta, ditunjukkan dengan respon emosi yang dirasakan oleh mereka (jantung berdebar-debar dan sebagainya itu).


Melalui kejujurannya, orang yang berbicara mendapatkan kredibilitas dan kepercayaan. Tentunya berbekal rasa percaya diri dan menghindari shame (rasa malu) dan fear (rasa takut) yang merusak. Jangan sampai terlalu sibuk dengan penampilan – memikirkan seperti apa orang menilai kita ketika tampil.

Seperti apa itu? Misalnya nih, rasa malu dan takut yang menjebak kita menjadi terlalu sibuk memikirkan, apakah kostum yang dikenakan sudah terlihat menarik atau memikirkan penilaian buruk seperti apa yang ada di benak orang-orang yang menyaksikan padahal sesungguhnya semuanya oke-oke saja.


Kata Brene Brown – peneliti kualitatif USA, setiap manusia itu ada dalam kondisi rapuh. Kerapuhan ini menimbulkan rasa malu dan rasa takut pada diri setiap orang. Kerapuhan adalah “rumah” dari rasa malu, rasa takut, dan perjuangan menjadi layak tetapi di sisi lain, kerapuhan juga merupakan tempat kelahiran sukacita, kreativitas, kepemilikan, dan cinta


Rasa malu dan rasa takut yang berlebihan bisa menjebak kita terlalu focus pada dua rasa itu dan mengabaikan yang lebih penting. Tidak selayaknya memelihara rasa malu dan takut berlebihan sehingga menghambat kita menyampaikan pesan kepada orang lain. 

Lalu jika merasa tidak nyaman atau merasa takut, bagaimana? “Say yes, terima rasa takut atau ketidaknyamanan itu maka akan terasa lebih plong,” ujar Mbak Novita Sutopo – founder Growing Project yang bergerak dalam bidang pengembangan diri ini.

Makna kerapuhan dalam diri, menurut Brene Brown (dapat ini dari
Mbak Novita). Dalam banget, ya ternyata. Kerapuhan itu bisa men-drive 
beberapa hal yang penting dalam diri kita.

Kali ini, angle belajar public speakingadalah dari sisi “mata hati”. Mbak Novita mengajak kami mengasah diri dalam “human to human connection”. Perempuan yang juga seorang entrepreneur sekaligus dosen Ilmu Komunikasi dan Manajemen dan praktisi PR Marcom ini memberikan saya insight baru tentang public speaking.

Selain itu, kami diajak membuat audience persona peserta Kelas Gapura Digital dan Womenwill dan menetapkan goals tertinggi sebagai fasilitator Gapura Digital dan Womenwill. Mendengarkan audience persona dari masing-masing kelompok, kami jadi bisa melihat cara menjangkau berbagai jenis audiens dan menetapkan hasil yang hendak dicapai.


Sedangkan menetapkan goals tertinggi atau termulia akan membantu para fasilitator Gapura Digital dan Womenwill “mampu bekerja dengan hati”. Ah, saya setuju. Pada sebuah bidang yang berhubungan langsung dengan manusia memang sebaiknya menggunakan hati, betul?

Makassar, 7 September 2019

Baca juga:



Pondok Pesantren Nurul Firdaus Sebagai Tempat Rehabilitasi Kecanduan Game Online

$
0
0
Pondok Pesantren Nurul Firdaus Sebagai Tempat Rehabilitasi Kecanduan Game Online -  Salah satu tantangan bagi masyarakat modern sekarang ini adalah tersedianya berbagai macam hiburan yang dapat membawa konsumennya mengalami berbagai gangguan termasuk gangguan mental. Di antaranya adalah hadirnya game online.

Permainan ini sangat populer dalam dunia remaja. Bahkan anak-anak pun telah banyak mengenal game ini. Karena ada sisi negatifnya, WHO sebagai lembaga kesehatan dunia sudah menetapkan bahwa kecanduan game onlineini termasuk dalam gangguan mental.

Sebagian pecandugame onlineberperilaku menyimpang dari kewajaran. Ada yang melakukan tindakan kriminaldemi mendapatkan uang sekadar memenuhi keinginan bermain game online.Ada pula yang mengarah pada perilaku untuk menyiksadiri sendiri. Karena asyiknya bermain, sampai lupa waktu, sehingga menimbulkan berbagai dampak buruk pada dirinya sendiri.


Hal tersebut sejalan dengan pendapat Dr. Gumilar, S.Pd.,MM.,CH., CHt., pNNLP yang dikutip dari blog pribadinya gumilar.net. Selaku pengasuh pondok pesantren Nurul Firdaus, Gumilar, menyatakan kecanduan game online merupakan fenomena yang sudah banyak terjadi di masyarakat, tak hanya di Indonesia tapi seluruh dunia.

Menurut penuturan Gumilar,ada santri yang sampai saat ini direhabilitasi memiliki perilaku tidak wajar akibat kecanduan game online. Beliau menjabarkan bahwa santri yang memiliki masalah kecanduan game online kadang lupa melakukan tugas utamanya.

Tugas utama yang dimaksud di sini contohnya adalah bekerja atau belajar. Yang paling parah, ada yang sampai lupa merawat dirinya sehingga lupa mandi, makan, bahkan tidur. Kasihan, ya.

Kiprah Pondok Pesantren Nurul Firdaus Sebagai Tempat Rehabilitasi Kecanduan Game Online


Pondok pesantren nurul Firdaus sekarang banyak didatangi mereka yang ingin merehabilitasi diri dari kecanduan game online. Layanan psikoterapidan farmakoterapiyang diberikan kepada pecandu dapat membawa mereka pada kehisupan normal.

Ponpes Nurul Firdaus. Foto dari: smart.koropak.co.id

Keterlibatan Pondok Pesantren Nurul Firdausdalam melakukan rehabilitasi mental terhadap pecandugame onlinedilakukan dengan berbagai kegiatan dan metode yakni metode Cognitive Behavior Therapy (CBT), Motivational Interview (MI)dan Terapi Perilaku.

Metode-metode tersebut menjadikan pondok pesantren Nurul Firdaus menjaditempat rehabilitasi kecanduan game onlineyang bagus. Berikut adalah metode yang diterapkan untuk menangani kasus kecanduan game onlineyang dilakukanPondok Pesantren Nurul Firdaus secara lebih jelasnya:

Cognitive Behavior Therapy (CBT)


Metode Cognitive Behavior Therapy (CBT) ini dipergunakan untuk memodifikasi pikiran-pikiran negatif agar dapat disubstitusi dengan pola pikir yang lebih positif. Hal ini disebabkan kerena pecandu game online akan mengalami kesalahan dalam berfikir, kurang produktif dalam berfikir, dan cenderung berpikir negatif.

Mereka akan diberikan berbagai rangkaian kegiatan yang bersifat positif seperti tadarus Al – Quran, olahraga, shalat sunnah dan shalat malam, serta kegiatan positif lain sehingga mereka tidak memiliki waktu luang yang tersia – siakan untuk memainkan game.

Hal tersebut dilakukan secara berulang terus-menerus hingga mereka terbiasa. Hal ini akan mengakibatkan pikiran–pikiran negatif hilang perlahan-lahan dan tergantikan dengan hal yang lebih positif.

Ponpes Nurul Firdaus ditayangkan di stasiun TV nasional

Metode Motivational Interview (MI)

Metode Motivational Interview (MI) merupakan metode yang dianggap paling cocok untuk digunakan bagi  para remaja. Pecandu tidak ditekan dengan keputusan yang diambil oleh pihak lain, tetapi pecandu diberikan kesempatan untuk mengambil keputusan sendiri sesuai dengan keinginannya.

Para santri dibimbing secara personal sehingga mereka merasa diperlakukan seperti keluarga sendiri. Para santri diperlakukan dengan hangat sehingga mereka merasa nyaman karena seperti dibimbing oleh keluarga sendiri.

Metode dengan Terapi Perilaku


Lingkungan banyak berpengaruh terhadap berbagai macam aktifitas manusia. Banyak sekali perilaku manusia yang munculnyasebagai akibat dari pengaruh lingkungan.

Untuk itu dalam melakukan rehabilitasi, pondok pesantren Nurul  Firdaus juga menerapkan metode terapi perilaku, dimana metode ini melibatkan modifikasi lingkungan untuk menurunkan motivasi pasien dalam melakukan hal-hal negatif yang sudah biasa dilakukan.

Lingkungan pondok pesantren Nurul Firdaus berada di kaki gunung yang menyebabkan suasananya lebih tenteram sehingga para santri dapat menikmati suasana yang damai menyatu dengan alam.

Lingkungan pondok pesantren juga akan dari penggunaan ponsel yang berlebihan, para santri hanya diberikan ponsel pada waktu–waktu tertentu sehingga mereka bisa lebih fokus pada kegiatan mereka.

Pondok Pesantren Nurul Firdaus sebagai Tempat Rehabilitasi Kecanduan Game Online


Dr. Gumilar, S.Pd.,MM., sebagai pengasuh pondok pesantren Nurul Firdaus mengungkapkan bahwa lembaga ini memiliki kiprah reputasi yang sangat baik dalam merehabilitasi pecandu narkotika, remaja nakal, gangguan kejiwaan hingga kecanduan game online.

Dr. Gumilar, S.Pd.,MM.,CH., CHt., pNNLP . Sumber: gumilar.net

Pondok Pesantren Nurul Firdaus menerapkan berbagai terapi berbasis pendekatan spiritual sehingga tiap santrinya diharapkan memiliki akhlak yang baik berlandaskan Al–Quran dan sunnah Rasul.

Apabila dalam keluarga Anda ada yang mengalami masalah kecanduan game online dan membutuhkan lembaga rehabilitasi yang baik maka silakan kunjungi lembaga yang saya ceritakan ini. Percayalah bahwa ada jalan untuk berubah menjadi lebih baik selama kita sungguh–sungguh untuk mengubahnya.

Typo Tapi Angkuh

$
0
0
Wajah orang itu berubah ketika suami saya mencoba memperlihatkan bentuk typo pada desain barang cetakan yang dibuatnya. Mereka sedang berada di percetakan yang sama saat itu. Dengan nada tidak senang, orang itu berkata, “Saya sudah jadi wartawan sekian puluh tahun!”

Yah, maksudnya semacam mau bilang, “Ngapain kamu kritik-kritik saya, saya kan sudah biasa menulis. Saya sudah berpengalaman jadi wartawan!” Namun tak berapa lama, orang itu membaca kembali desainnya dalam diam.

Dia tidak sadar, dalam hati suami saya mengatakan, “Sudah puluhan tahun jadi wartawan masih salah juga?” Duh, malah konyol, kan?

“Malu sendiri ji itu, Kak kalau dia sadari kesalahannya,” ujar saya.

Sebuah typo pada karangan bunga pemberian seorang pejabat untuk pelaksanaan sebuah event besar menjadi bahan ejekan. Urusan karangan bunga tentu urusan stafnya. Kesalahan entah ada pada oknum yang mana. Kata yang berubahmenjadi bahan banyolan beraroma jemawa yang sama sekali tak lucu.


Saya berharap Allah menjaga dari kejemawaan serupa itu. Saya sudah biasa menulis. Sudah lebih dari 2000 tulisan saya hasilkan, dengan sejumlah buku dan artikel di surat kabar. Tetapi saya menyadari, kadang-kadang masih saja ada typo (kesalahan ketik) di dalam tulisan saya.

Pun masih ada saja tata Bahasa Indonesia yang belum saya ketahui. Sejatinya ilmu itu luas sekali. Bak samudra. Tahu banyak, belum berarti tahu segalanya. Tahu banyak justru berarti masih banyak yang belum kita ketahui. Atau sebenarnya justru kita hanya merasa tahu alias sok tahu karena ibarat melihat puncak gunung es saja. Masih jauh lebih banyak yang tidak terlihat oleh mata kita.

Kalau saja lamanya seseorang menjadi sesuatu menjadi jaminan tidak adanya kesalahan yang dia lakukan maka tidak ada yang namanya kecelakaan lalu-lintas oleh mereka yang sudah bertahun-tahun terbiasa menyetir kendaraan.

Namun pada kenyataannya, masih ada saja sopir bus antar kota yang ceroboh sehingga terjadi kecelakaan. Tetap saja masih ada kecelakaan pesawat oleh kelalaian pilot atau petugas. Padahal mereka sudah bertahun-tahun atau malah puluhan tahun melaksanakan tugasnya.

Justru manusia bisa saja melakukan kesalahan karena menganggap enteng cek dan ricek atau teledor, atau tersebab yang lainnya karena kekurangan manusia maka terjadi hal yang tak diinginkan. Siapalah kita yang mau sok-sok bergantung pada kepiawaian yang nyatanya sok piawai?

Filsuf besar Yunani,
Socrates (469 SM – 399 SM)
pernah mengatakan, 
The only true wisdom is
in knowing you know nothing.”

Aku tahu bahwa aku tidak mengetahui apapun atau saya mengetahui satu hal, bahwa saya tak mengetahui apapun adalah paradoks Sokratik atau pepatah terkenal yang berasal dari catatan Plato mengenai Socrates (Wikipedia).

Tak banyak orang yang sampai kepada pemikiran seperti ini. Seorang ibu bahkan mengajarkan kepada anaknya bahwa karena dia seorang ibu, karena dia jauh lebih tua maka pastilah dia yang paling benar dan paling tahu.

Anda beruntung jika bukan ibu yang seperti itu karena bisa mengajarkan anak Anda untuk menjadi bijak. Bagaimana jadinya anak-anak yang memiliki ibu yang merasa maha benar? Akan jadi apa mereka nanti? Ah, saya tak berani membayangkannya.

Saya jadi ingat kejadian kemarin. Ketika menumpang mobil ojek online, ada seorang ibu mengendarai motor di sebelah kiri kami. Ibu itu berada di sisi paling kiri jalan. Persis di persimpangan, mobil yang saya tumpangi hendak berbelok.

Socrates. Sumber: Wikipedia.

Karena ibu itu berhenti maka mobil mengambil ancang-ancang berbelok ke kiri. Tiba-tiba motor ibu itu melaju ke depan. Nyaris saja terjadi tabrakan. Mata ibu itu lebih dulu menyala. Sorotnya mengandung amarah. Dari mulutnya keluar makian.

Bapak pengendara mobil terpancing emosinya. Menurutnya, si ibu seharusnya ada di sebelah kanan jika hendak lurus ke depan. Atau jangan berhenti di persimpangan jika hendak lurus dan tidak memperhatikan mobil yang di sebelah kanannya hendak berbelok.

Si bapak balas menurunkan kaca mobil dan mengeluarkan nama binatang secara kasar. “Pak, sudah mi. Orang ndak tahu aturan itu, bawa kendaraan baru seenaknya. Mana dia poeng yang duluan menyala matanya. Jangan maki’ ladeni!” pinta saya.

Hih, terbayangkan apa yang akan kita ajarkan kepada anak kita jika kita ibu yang demikian? Terbayangkah makhluk angkuh macam apa yang akan kita hasilkan?

Makassar, 15 September 2019


Kenangan Surabaya dan Obsesi Gili Iyang

$
0
0
Kenangan Surabaya dan Obsesi Gili Iyang - Sepupu – almarhum Mas Zendi mengantarkan kami berkeliling Kota Surabaya kala itu. Kalau perjalanan itu hendak diulang lagi, sekarang bisa mengandalkan rental mobil di Surabaya, ya. Untungnya jaman now sudah jauh lebih canggih dibandingkan tahun 1999 itu. Sekarang, segala informasi bisa dicari melalui ponsel. Asalkan tahu kata kunci apa yang dipergunakan.

Melalui https://www.traveloka.com/rental-mobil/city/surabaya pun sekarang bisa diperoleh dengan mudah. Sekaligus bisa diperoleh informasi jenis mobil apa saja yang tersedia, untuk berapa penumpang, tanpa sopir atau dengan sopir. Gampang, deh.

Surabaya adalah kota yang punya tempat istimewa di memori saya sewaktu kecil. Penyebabnya adalah, almarhum adik bungsu dari ayah saya menikah dengan orang Jawa Timur dan mereka berdomisili di Surabaya.

Jembatan suramadu (Wikipedia), fotografer: Bella indahsyah wardana

Teman-teman yang tahu saya asal Bugis-Gorontalo mungkin jika nanti melihat saya mengaku-aku orang-orang yang medok Jawa Timurnya kental sebagai sepupu atau keponakan mungkin akan heran jika tak mengetahui hal ini. 😄

Selain om saya, dua orang sepupu dekat – keduanya keponakan kandung Ayah, juga menikah dengan orang Jawa Timur. Jadi ponakan saya sudah banyak yang sama sekali tak berdialek Bugis atau Makassar lagi. Ada yang sesekali pulang ke Soppeng – kampung nenek kami dan ke Makassar namun ada juga yang sama sekali belum menginjakkan kakinya di Sulawesi Selatan.

Satu-satunya cara menyambung silaturahmi yang ada sekarang adalah melalui grup WA Tanawali. Nama grupnya diambil dari nama nenek (ibu dari ayah saya): Tanawali Daeng Sagala. Some day, saya pengen bisa jalan-jalan ke Surabaya lagi. Terakhir ke sana sudah lama sekali, waktu baru menikah tahun 1999.


Waktu itu, saya dan suami baru saja menikah dan kami berangkat dari Makassar menuju Riau. Naik pesawat ke Pekanbarunya dari Jakarta sih tapi kami mampir dulu di Surabaya dan menginap di rumah Om di Kawasan Tanjung Perak.

Tempat pertama yang akan saya datangi kalau bisa ke sana lagi adalah Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dengan Pulau Madura. Saya penasaran sekali dengan jembatan ini, ingin melihatnya dari dekat karena tahun 1999 lalu jembatan ini belum ada.

Nama Suramadu selalu saja terngiang-ngiang karena kalau bawa anak bercukur di tukang pangkas rambut dekat rumah, tempat pangkas rambutnya makin membuat saya penasaran dengan jembatan ini. Soalnya di dindingnya tertulis “Pangkas Rambut Rahmat Suramadu”.


Pemilik dan pekerjanya memang berasal dari Madura. Mau pangkas rambut di Makassar juga, di mana-mana ada tukang pangkas berasal dari Madura. Para pendatang dari Madura, banyak yang buka usaha pangkas rambut di Makassar, apa ndak makin penasaran tuh haha.

Lantas kalau sudah melintasi Jembatan Suramadu mau ke mana? Nah, obsesi saya setelah itu adalah bertemu sahabat blogger– Mbak Dian Ekawati yang tinggal di sana. Pengen bisa menelusuri yang pernah saya tuliskan tentang Mbak Dian ini di tulisan berjudul 3 Hal Menarik Tentang Madura di Blog Dian Ekawati Suryaman. Mbak Dian pasti bisa jadi guide yang asyik, saya yakin.

Mbak Dian banyak cerita tentang tempat-tempat wisata, tradisi, dan kuliner di Madura di dalam blognya. Ada satu pulau yang saya sudah lama bikin saya penasaran, sempat diceritakan oleh Mbak Dian juga di blognya, Pulau Gili Iyang namanya.

Video Gili Iyang, dari akun Portal Madura

Dari informasi yang saya peroleh, disebutkan bahwa pulau ini merupakan tempat kedua di dunia setelah Laut Mati yang kadar oksigennya terbaik di dunia. Tak heran jika di pulau ini banyak orang yang berumur panjang. Pengen bisa menghirup udara di sana, deh.

Untuk sementara, obsesi ini disimpan di sini dulu deh ya. Semoga saja dengan menuliskannya, kelak akan terwujud keinginan ke Surabaya, Jembatan Suramadu, dan ke Pulau Gili Iyang. Ah iya, bukan hanya itu sih. Pastinya sudah begitu banyak perubahan yang terjadi di Surabaya apalagi sejak Ibu Rismarini menjabat sebagai walikota.

Semoga nanti bisa melihat dari dekat Kenpark Surabaya, Ekowisata Mangrove, Hutan Bambu Keputih, Food Junction Grand Pakuwon, Air Mancur Menari, Surabaya Carnival Night Market (apa lagi, ya?), sembari bersilaturahmi dengan para kerabat dan karib yang tinggal di sana.

Makassar, 18 September 2019


Baca juga:

TKJ PNUP Makassar: Menanam Inspirasi Menuju Program Studi Vokasi Unggul

$
0
0
TKJ PNUP Makassar: Menanam Inspirasi Menuju Program Studi Vokasi Unggul - Beberapa motivasi menjadi pendorong terbesar saya untuk sampai sejauh ini menjelajahi dunia blogging. Motivasi pun yang membawa saya Nekat Ikut Lomba Vlog Bela Negara Masa Kini. Lalu, ketika menyaksikan Bela Negara Kekinian Ala PNUPsecara dekat, saya bertemu dengan bentuk “motivasi-motivasi” lain.

Cerita Motivasi dan Inovasi


Selain cerita motivasi dari Pak Pembantu Direktur 3 – Lidemar Halidemengenai pelaksanaan materi Bela Negara dalam bentuk yang berbeda, cerita motivasi lain saya dengar dari Pak Irfan Syamsuddin, PhD. Hanya sekilas, tak banyak sebab saya sedang berkonsentrasi mewawancarai Pak PD 3 dan Pak Irfan tengah mengurus sesuatu.

Irfan Syamsuddin adalah teman sekelas saya di SMAN 2 dulu (1989 – 1992) sekaligus teman kuliah di Elektro Unhas (1992 – 1997). “Ada beberapa mahasiswa kami yang sekarang di luar negeri,” ucapannya yang saya ingat. Dia sempat menceritakan sedikit kisah tentang Efraim Novianto yang tengah studi S2 di Hiroshima, Jepang.

Pada sebuah percakapan lain, saya yang kepo ini bertanya kepada Pak Irfan sebagai salah satu pembimbing tugas akhir Efraim tentang inspirasi apa kira-kira yang diperoleh Efraim selama masa studinya di Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP). Irfan mengusahakan memberikan motivasi sebesar-besarnya. Di antaranya secara psikis, bahwa anak Makassar bisa tonji bersaing.

Aplikasi yang dihasilkan dari tugas akhir Efraim berjudul Sistem Informasi Penerbangan Berbasis ATS Interfacility Data Link Communication digunakan di Bandara Sultan Hasanuddin. Tugas akhir Efraim, mahasiswa Angkatan 2010 yang lulus tahun 2014 ini menemukan solusi untuk pengolahan data di Bandara.

Status Efraim tentang motivasi yang dia bawa dari TKJ PNUP
Efraim yang berjongkok di depan, paling kiri.

Melalui Whatsapp saya mewawancarai Efraim mengenai motivasi dalam perjalanan studinya di Program Studi Teknik Komputer dan Jaringan PNUP. Lelaki yang tengah mengambil jurusan Information Design and Corporate Communication di Hiroshima Kokusai Gakuin University ini mengatakan bahwa dia mulai termotivasi sewaktu merintis KARCA pada tahun 2012 ke Malaysia dan Singapura.

“Dari situ saya mulai pengen lanjut S2, kebetulan Pak Irfan dan Bu Iin di kampus yang saya tahu lanjut S2-nya ke luar negeri jadi saya minta rekomendasi beasiswa dari Pak Irfan dan Bu Iin,” ungkapnya.

KARCA untuk Mendunia


Sebelum menjalani studi program S2, Efraim pernah mendampingi para yuniornya ke Tokyo untuk mengikuti kegiatan KARCA (Knowledge Sharing and Community Gathering) pada tahun 2016. Para mahasiswa yang hendak melaksanakan KARCA ini terlebih dulu mencari dana sendiri untuk membiayai kegiatan mereka.

Sebelumnya, mereka mencari sendiri target negara yang dipilih. KARCA berlangsung sejak tahun 2013 dalam bentuk kunjungan akademik ke universitas-universitas luar negeri. Ke depannya diharapkan KARCA sudah memiliki koneksi ke pihak industri sehingga memungkinkan kunjungan dan workshopdi industri internasional

KARCA 2019 ke Malaysia

Saya tertarik dengan kegiatan ini dan bertanya lebih detail mengenai pencapaian KARCA sejauh ini kepada Rini Nur, ST., MT, teman kuliah yang sekarang menjabat sebagai Ketua Program Studi (KPS) TKJ sejak tahun 2017. Kekepoan saya mengemuka, maklum saya excited dan banggadengan pengalaman teman-teman dosen di TKJ PNUP ini.


In syaa Allah tanggal 20 – 23 September ada penandatangan MoU denganUniversiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) dan Universiti Kuala Lumpur British Malaysian Institute (UniKL-BMI) Malaysia,” jawabnya. 

Awalnya pada pelaksanaan KARCA tahun 2018, Irfan Syamsuddin, PhD mendampingi tim KARCA sekaligus merintis MoU tersebut. Kemudian dilanjutkan di tingkat Prodi TKJ dan Jurusan Teknik Elektro lalu dilanjutkan oleh Kepala Unit International Office PNUP.

Program Studi Teknik Komputer dan Jaringan PNUP


Program Studi (Prodi) TKJ berada di bawah Jurusan Teknik Elektro di PNUP. Prodi ini berdiri tahun 2008 dan menerima mahasiswa baru pada tahun 2009. Pada X banner di Ruang CAIR (Center of Applied ICT Research), saya membaca visi TKJ PNUP dan turut mengaminkannya.

Ngobrol-ngobrol di Ruang CAIR bersama Pak Irfan (kedua dari kiri)
dan Bu Rini (paling kanan).

Visinya adalah menjadi program studi pendidikan vokasi bidang Teknik Komputer dan Jaringan yang unggul di Indonesia pada tahun 2025 dan mampu bersaing secara global pada tahun 2040. Di samping visi tersebut, ada ada 3 misi yang dibawanya.

Misi TKJ PNUP adalah:
  • Menyelenggarakan proses pendidikan bidang TKJ yang profesional di Indonesia.
  • Melaksanakan riset secara berkesinambungan bidang Teknik Komputer dan Jaringan serta aktif menyebarluaskan hasil riset sebagai solusi atas kebutuhan masyarakat, industri, dan pemerintah.
  • Menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan, penelitian, pemerintahan, industri, dan masyarakat yang profesional dan berkelanjutan.
Mampu menjadi unggul di Indonesia dan mampu bersaing secara global – well, saya kira TKJ PNUP sudah menuju ke sana. Terbukti pada pencapaian Efraim dan usaha pelaksanaan target KARCA. Selain itu, ada kabar baik dari  delegasi TKJ yang baru saja mengikuti sebuah kompetisi nasional.

TKJ PNUP juara 2 KIMPN 2019

Pada Kompetisi Mahasiswa Bidang Informatika Politeknik Nasional (KMIPN) 2019yang diadakan di Politeknik Caltex Riau selama dua hari (11 – 12 September), dari 6 tim yang masuk ke final, tim Pocari meraih juara 2 untuk kategori e-government.

Selamat, ya buat Erasmus Tambing, Putri Lisanda dan Hendra dari tim Pocari, dan Prodi TKJ PNUP, atas pencapaiannya. Sebagai warga Makassar, saya turut bangga dengan pencapaian ini, apalagi dua kawan baik saya mengabdi di TKJ PNUP. 💚

Berproses, Berprestasi


Program Studi TKJ PNUP memang aktif mengikuti berbagai lomba berkaitan dengan bidangnya. Para dosennya pun senantiasa memotivasi dan membantu para mahasiswanya berlaga.

Juara 2 Lomba TTG Pemkot Makassar 2019

Baru-baru ini, 3 mahasiswa TKJ PNUP – Umar Lengke Batara, Muh. Fauzan Bakri, dan Ivana Yuni Astari berhasil meraih  juara 2 Lomba Inovasi Alat Teknologi Tepat Guna tahun 2019 yang diselenggarakan oleh pemerintah Kota Makassar.

Sebelumnya, pada tahun 2018 lalu tim mahasiswa Prodi TKJ yang mengirim 4 tim berhasil menjadi finalis pada KMIPN. Karena semangat juang yang tinggi, tim dari Indonesia Timur ini mendapat penghargaan sebagai "The Most Spirit Team".

TKJ PNUP finasli Gemastik 2016

Selain itu, mahasiswa Teknik Komputer dan Jaringan PNUP aktif mengikuti Lomba Pagelaran Mahasiswa Tingkat Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi  (Gemastik) dan berhasil menjadi finalis pada tahun 2016 kategori e-government, bersaing dengan universitas-universitas ternama di Indonesia. Event ini merupakan lomba TIK antar universitas paling bergengsi di Indonesia.

Secara konsisten mahasiswa TKJ setiap tahunnya lolos pada Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang  merupakan sebuah agenda nasional tahunan yang prestisius dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Persiapan Gemastik 2019

Untuk kegiatan PKM ini, dosen-dosen TKJ dengan serius berupaya mengarahkan dan membimbing para mahasiswa, mulai dari sosialisasi PKM, mengadakan kegiatan Teknik Penulisan Proposal PKM, hingga mendampingi tim mahasiswa membuat proposal keikutsertaan lomba.

Masih ada lagi yang membanggakan selain sederetan fakta. Mahasiswa Teknik Komputer dan Jaringan PNUP menjadi pemenang pada National Essay Competition Innovator Nusantara tahun 2017 (Reski Apriani) dan tahun 2018 (Hermansyah).


Bahkan untuk pertandingan olahraga, Prodi TKJ PNUP juga menorehkan prestasi. Para mahasiswanya berhasil menjadi juara 1, 2, dan 3 pada berbagai kategori cabang  olahraga pada Porseni Politeknik se-Indonesiapada tahun 2018.

Semua proses ini, saya percaya akan membawa Prodi TKJ Politeknik Negeri Ujung Pandang kepada visi yang diharapkan. Motivasi dan dukungan dari para pengajar dan kampus mampu memfasilitasi para mahasiswa untuk berkembang dan menjawab tantangan zaman dalam berkompetisi, juga berkolaborasi.

Selanjutnya, selaku masyarakat saya menantikan penyebarluasan hasil riset sebagai solusi atas kebutuhan masyarakat, industri, dan pemerintah dalam sajian popular, sebagaimana yang tercantum dalam poin 2 misi TKJ PNUP. Ditunggu, ya 😘

Makassar, 17 September 2019

Prodi Teknik Komputer dan Jaringan PNUP
Instagram: @cnc_pnup

Catatan: foto-foto berasal dari TKJ PNUP Makassar.

Baca juga:


Traveloka Xperience: Online Guide Bagi Mereka yang Aktif

$
0
0
Traveloka Xperience: Online Guide Bagi Mereka yang Aktif - Kalau baca-baca time line dan menemukan cerita tentang solo traveler, termasuk kisah perjalanan teman bloger Abby Onety saya selalu saja terkagum-kagum. Abby bahkan ke luar negeri berani saja jalan sendiri, dengan modal bahasa asing seadanya.

Para solo traveler bukanlah orang-orang yang asal berjalan, mereka sudah “cukup ilmu” sehingga berani melakukan perjalanan jauh. Persiapan fisik, mental, itinerary, informasi tentang tempat yang dituju, dan sebagainya sudah khatam mereka lakukan.

Gambar oleh _Alicja_ dari Pixabay

Apalagi di zaman sekarang di mana kita dimudahkan dengan teknologi komunikasi dan informasi,cari apa-apa gampang. Hampir 20 tahun yang lalu, teknologi belum seperti sekarang perkembangannya. Saya masih ingat ketika mendampingi suami mengikuti pelatihan kantornya ke Semarang. Saya hanya berdiam di hotel dan berkeliling-keliling sekitar hotel saja saat jam kantor.

Mau makan pun, itu-itu saja karena belinya di situ-situ saja 😁. Di jaman now, mendatangi tempat baru tantangannya tak sebesar dulu. Buka saja aplikasi, semisal Traveloka, cari deh makanan yang dijual di kota itu. Estimasi harganya ada, begitu pun peta menuju ke sananya.

Luar biasanya lagi, ada fitur yang bisa menjadi online guide bagi mereka yang aktif. Kalau macam saya dulu, ikut suami ke mana pun, saya bisa saja diam di dalam kamar hotel sampai suami pulang. Sesekali saja berjalan-jalan di mal di dekat hotel, misalnya.

Traveloka Xperience
Jaman now, bepergian dipermudah dengan adanya
aplikasi dan "online guide".

Lha kalau orangnya tidak bisa diam, mana betah seperti itu? Untungnya sekarang ada fitur yang bisa jadi online guidebagi mereka yang aktif. Datang ke kota lain, kalian tidak bengong saja. Buka saja fitur XPERIENCE di aplikasi Traveloka.

Nah, di dalam fitur itu ada 12 macam kategori yang mendatangkan kesenangan tersendiri yang bisa kalian ekplorasi experience-nya. Ke-12 kategori itu adalah: Attractions, Movies, Events, Entertainments, Sports, Beauty & Spa, Playgrounds, Transports, Tours, Travel Essentials, Food & Drink, dan Classes & Workshops!

Kurang banyak apa, coba. Datang ke sebuah kota selama sepekan, ikut suami. Bukan cuma suami makin berdaya karena beroleh pengetahuan mengikuti workshop, istri pun bisa jadi lebih cerdas karena bisa ikut workshop di kota itu dan bisa refreshing dengan travelingkeliling kota!

Kategori pada Traveloka Xperience.
Salah satu kelas workshop yang diadakan di Semarang

Atau kalaupun tidak ada workshop yang diinginkan, bisa memilih kategori lain seperti Attractions, Beauty & Spa, Entertainments, atau Events. Bisa susun jadwal sendiri. Hari Senin ikut kegiatan apa, hari Selasa menikmati spa di mana, hari Rabu nonton pertunjukan apa. Jadi semacam online guide, kan?

Misalnya nih, sedang berada di Semarang terus mau ke Gumuk Reco Tourist Village. Bisa cari informasinya di dalam fitur Attractions untuk kota Semarang. Di dalamnya bisa lihat foto-fotonya, jam beroperasi, keseruan apa yang ada di Gumuk Reco, harga tiket beserta diskonnya, fasilitas tempatnya, rate ulasan, detail lokasi, dan arahan menuju ke sana.

Ah iya, DISKON ini menjadi yang menarik bagi naluri mamak-mamak saya. Jadi pengen mengecek #XperienceSerumenarik apa dari Attractionsyang ada di kota saya. Eh, ada lho. Meskipun belum banyak tapi sudah lumayan ini.


Penggunaan Traveloka Xperience untuk eksplorasi Semarang

Ini saya habis ngecek, untuk kota saya – Makassar, ada keseruan apa saja. Rupanya untuk Attractions, ada 3 wahana yang tertera – Bugis Waterpark Adventure, Trans Studio, dan Lembah Hijau Camp and Resort Malino … dan kesemuanya memberikon diskon harga tiket masuk dari harga normal. Ulala!

Lalu, bagaimana mendapatkan tiketnya? Sama seperti mendapatkan tiket pesawat, saudara-saudara! Kalian bisa booking melalui aplikasi Traveloka ini juga. Metode pembayarannya bisa menggunakan kartu kredit, transfer bank, ATM, online banking, gerai-gerai mini market, dan fitur Pay Later.


Harga tiketnya diskon untuk Bugis Water Park, Makassar.


Ah ya, biar lebih jelasnya, saya tuliskan dengan lebih runut apa saja kelebihan Traveloka Xperience, ya. Keenam kelebihan ini sungguh bisa menjadi alasan kuat untuk menggunakan Traveloka Xperience:

1 Segala aktivitas ada di sini!


Mulai dari konser, spa, theme park, tur, play ground untuk anak, aktivitas outdoor yang menantang adrenalin, workshop, dan sebagainya bisa Anda eksplorasi. Anda takkan bengong saja di satu kota karena Traveloka Xperience will be your guide.


Eksplorasi Semarang

2 Bebas memilih metode pembayaran.


Membayar tinggal klik tombol. Bisa menggunakan kartu kredit, kartu debet, online banking, ATM, bahkan gerai mini market terdekat. Mudah sekali!

3 Pemesanan cepat dan konfirmasi instan


Bisa melakukan pemesanan secara cepat dan konfirmasi secara instan di tempat-tempat hiburan favorit. Tidak takut kehabisan tiket karena harus antre. Online guide ini akan membantumu!

4 Layanan 24/7.


Online guide ini juga bagaikan asisten pribadi karena kerjanya tak tanggung-tanggung: 24 jam sehari, 7 hari sepekan. Tak ada waktu libur!

5 Fiturnya lengkap.


Fiturnya sangat lengkap dengan foto-foto dan review dari para pengunjung sebelumnya yang bisa membuatmu menimbang-nimbang apakah kegiatan/tempat yang ingin Anda datangi itu memang layak untuk dikunjungi? No worry, kan kalau begini?

Foto-foto dalam fitur Traveloka Xperience menguatkan
pertimbangan dalam memilih destinasi wisata.

Sudah begitu, bisa tahu lebih dulu mengenai fasilitas yang ditawarkan dan ada panduan lengkap bagaimana menuju ke sana karena adanya map yang bisa memberikan gambaran. Sekalian saja untuk rental mobil, bisa melalui aplikasi Traveloka. Anda bisa keliling kota dengan nyaman.

6 Aktivitas lebih terencana.


Mengapa saya bilang lebih terencana? Karena memilih aktivitas di Traveloka Xperience sudah tertera jadwal/waktunya. Selain jam beroperasi bagi tempat hiburan yang memang buka setiap harinya, juga ada jadwal dari workshop atau hiburan yang sifatnya temporer. Jadi, kunjungan ke suatu tempat lebih terencana dan efektif.

Anda pun bisa mengatur keuangan dari jauh-jauh hari sebelumnya sehingga tidak mudah membuat kantong bolong karena perjalanan lebih terencana. Kan anggarannya sudah tertera di dalam Traveloka Xperience?


Anda bisa menyusu perencanaan eksplorasi Semarang lebih dulu.
6 kelebihan Traveloka Xperience.

Nah, apakah kalian berencana melakukan perjalanan ke luar kota dalam waktu dekat? Harus punya online guide-lah. Pasti hari-hari kalian menjadi lebih seru dengan bantuan online guide dalam Traveloka Xperience ini!

Makassar, 20 September 2019



Jalan jalan ke Bangunan Bersejarah Kota Makassar Ala Lembaga Lingkar

$
0
0
Sempat ragu tak bisa maksimal ikut wisata sejarah sembari jalan-jalan ke bangunan bersejarah Kota Makassar yang berlangsung tanggal 14 September karena stamina yang turun-naik, ternyata saya salah. Saya bisa juga menyelesaikan tantangan berjalan kaki sekira 2 kilometer setelah menghabiskan sebotol minuman ion.


Bermula dari Fort Rotterdam


Masih di benteng kebanggaan Fort Rotterdamsaya habiskan minuman ion itu. Fort Rotterdam  yang dibangun oleh Karaeng Tumapparsi Kallonna pada tahun 1545 menjadi titik kumpul kami – para peserta ajang yang diberi nama Djalan-djalan ke Bangoenan Bersedjarah Kota Makassar.

Sembari menunggu para peserta hadir semua, kami mengganti kostum dengan baju kaos berwarna abu-abu dan name tag yang diberikan panitia dari Lembaga Lingkar. Lembaga Lingkar ini komunitas yang concern dengan sejarah dan kerap menyelenggarakan kegiatan yang mendekatkan sejarah dengan warga kota. Ini kegiatan Lembaga Lingkar kesekian kalinya yang saya ikuti.


Selalu saja menarik mengelilingi benteng yang memiliki luas bangunan 11.805,85 meter persegi ini. Pada lahan seluas 12,41 ha, terdapat 16 unit bangunan, sumur kuno, parit keliling, dan memiliki 5 bastion yang penamaannya sesuai kerajaan sekutu seperti, Bone, Bacan, Buton, Mandarsyah, dan Ambonia yang diisi pasukan sekutu.

Benteng ini dahulu berfungsi multi fungsi, mulai dari benteng pertahanan masa kerajaan Gowa-Tallo, benteng pertahanan, pemukiman pejabat dan elite Eropa, rumah sakit, kantor pemerintahan dan kantor dagang, dan gudang perdagangan pada masa VOC hingga Hindia Belanda.


Ketika masa pendudukan Jepang (1942 – 1945), Benteng Rotterdam digunakan sebagai pusat penelitian ilmu pertanian dan bahasa. Pada tahun 1945 – 1949, Benteng Rotterdam beralih fungsi menjadi pusat kegiatan pertahanan Belanda dalam menghadapi para pejuang Republik Indonesia.

Pada tahun 1950 benteng ini sempat menjadi tempat tinggal anggota TNI dan warga sipil sebelum akhirnya jatuh kembali ke tangan Belanda pada tahun yang sama dalam rangka pembentukan Negara Indonesia Timur.


Pada perkembangannya, Fort Rotterdam yang telah dipugar difungsikan menjadi kantor oleh pemerintah. Salah satunya yang kini berkantor di sana adalah Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan.

Saya pernah mendapatkan informasi bahwa benteng ini merupakan salah satu dari benteng tua paling terawat di dunia. Oya, Fort Rotterdam telah ditetapkan sebagai “benda cagar budaya” pada tanggal 22 Juni 2010 berdasarkan Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia Nomor PM.59/PW.007/MKP/2010.

Melintasi RRI


Dari Fort Rotterdam, kami berjalan kaki menuju tetangga terdekat di sebelah utara benteng, yaitu RRI (Radio Republik Indonesia). Sebagai orang yang berasal dari generasi X, tempat ini juga menjadi tempat bersejarah bagi saya. Dulu kami hanya mendapatkan hiburan dari satu-satunya stasiun televisi (TVRI) dan dari stasiun-stasiun radio AM/MW, salah satunya RRI.

Sewaktu duduk di taman kanak-kanak, tahun 1980 atau tahun 1981, saya pernah menjadi bagian dari tim sekolah – TK Indriya KWL yang melakukan pertunjukan radio di sana. Saat itu saya koq berani saja menyanyikan lagu Bunga Nusa Indah. Setelah itu sampai sekarang, jangan harap saya mau bernyanyi dengan gagah berani seperti itu lagi. 😂

Seorang kawan, mantan penyiar RRI menceritakan kisah horor dari gedung ini. Mulai dari suara alat musik yang  terdengar tanpa ada yang memainkannya, suara tangisan, kisah bunuh diri penyiar cantik, ketika tidur malam – bangunnya sudah di tempat berbeda, dan kisah sakit dan meninggalnya pegawai setiap jelang ulang tahun RRI. Begitulah, kisah bangunan bersejarah tak lepas dari kisah horor. 

Simak saja sejarahnya berikut ini. Radio pertama kali mengudara di Makassar pada tanggal 8 Desember 1942saat, Jepang pertama kali datang ke Makassar. Bangunan radio pertama di Makassar adalah rumah warga bernama Dg. Lala (seorang kontraktor bangunan).


Ketika itu nama stasiun radio Jepang ini adalah Makasaru Hozo Kyoku (MHK). Sekaligus menjadi stasiun radio pertama di Makassar bahkan di Indonesia timur. Siaran milik MHK berupa propaganda perang Asia Timur Raya yang diselingi lagu-lagu keroncong, Bugis, dan lagu Jepang.

Setelah akhir perang dunia II De Bruin (komandan pasukan) mengambil alih MHK lalu mengganti namanya menjadi Radio Oemroep Makassar (ROM) yang dipimpin oleh Mr. Sholtens. Pada tahun 1947, ROM berganti nama menjadi Radio Oemroep in Overgangtijd (ROIO). Pada bulan Mei tahun 1950, radio ini berganti nama menjadi RRI(Radio Republik Indonesia).

Melihat dari Dekat Rumah Leluhur Marga Lie/Lishi Jiamiao atau Eng Djoe Tongatau Wisma Sejahtera (1885)


Melintasi bagian depan RRI, kami menyeberang jalan Ahmad Yani, masuk ke Kawasan Pecinandi jalan Sulawesi untuk melihat dari dekat Rumah Leluhur Marga Lie. Menurut Inskripsi tahun 1888, bangunan ini didirikan setelah meninggalnya mantan Kapiten Lie Siauw Teak pada tahun 1885. Rumah abu ini didirikan di dalam kawasan rumahnya.

Lie Siauw Teak diduga bukan merupakan imigran pertama di Makssar tapi dia seseorang yang sukses sehingga berhasil mendapatkan sebidang tanah dari pemerintah Hindia Belanda untuk memperluas pekuburan tua yang saat itu mulai terlalu kecil. Pekuburan baru ini kemudian diberi nama Sintiong atau kuburan baru.


Lie Siauw Teak memiliki dua Putra Sanliang dan Dongyi yang meninggal sangat muda dan dua putri (Xingniang dan Heniang). Dia lalu mengadopsi dua putra dari adiknya Mingong dari tiongkok, Shanshu dan Shanjia.

Mengunjungi Klenteng Ibu Agung Bahari (1738)


Klenteng Ibu Agung Bahariterletak di seberang Rumah Abu Lie. Klenteng dibangun pada tahun 1738. Klenteng ini dibangun oleh Lie Lu Tjang pada masa kapitan Ong Goat Ko(Wang Yue dalam bahasa Mandarin) yang mulai membangun kehidupan sosio cultural masyarakat Tionghoa di Makassar.

Klenteng ini dibuat untuk dipersembahkan bagi Tianhou atau Dewi Langit (untuk memuja Dewi Ma Tjo Poh) yang dipercaya sebagai dewi pembawa berkah dan keselamatan di laut. Oleh karenanya itu patung di atas kleteng dibuat menghadap ke laut.


Bangunan ini pernah dipugar pada tahun 1805, 1831, dan 1867. Kapiten Nio Tek Hao mulai memugar saat bangunan rumah ibadah ini dalam kondisi rusak. Sayangnya karena kerusuhan anti ina yang pernah terjadi di Makassar pada 1997, yang tersisa dari bangunan awal hanyalah pintu gerbang depan.


Melihat-lihat Gedung Kesenian Sulawesi Selatan (1896)


Dari jalan Sulawesi, rombongan “Djalan-djalan ke Bangoenan Bersedjarah” kembali ke jalan Ahmad Yani dan memasuki sebuah gedung. Ingatan masa kanak-kanak saya mengingat gedung ini sebagai gedung yang bisa dipakai untuk pertunjukan, selain auditorium RRI.

Nama lain Gedung Kesenian Sul Sel ini adalah Societeit de Harmonie. Gedung ini dibangun ketika pemerintah kolonial Belanda menjadikan kota Makassar sebagai kota pemerintahan dan kota niaga (gemeente). Bangunan ini didirikan pada tahun 1896, untuk memenuhi kebutuhan akan tempat pertemuan, perkumpulan, pesta, pertunjukan sandiwara, musik, dan acara resmi lainnya.

Saat itu, pertemuan atau kegiatan yang diselenggarakan di situ dihadiri oleh tamu-tamu penting dan petinggi Belanda, orang-orang Belanda, orang-orang China kaya, dan segelintir bangsawan pribumi. Hiburan yang ditampilkan merupakan karya para dramawan Eropa terkenal tapi dimainkan secara amatir oleh para pemain drama lokal.

Societeit de Harmonie, foto dari Lembaga Lingkar

Pada masa pendudukan Jepang (1942-1945), gedung ini dijadikan balai kota masyarakat. Selain itu, Societeit de Harmonie juga digunakan sebagai tempat rapat untuk kepentingan Jepang, selain untuk pertunjukkan seni. Namanya diganti menjadi "Mikasa Kaikan" dan digunakan untuk kegiatan budaya bagi penduduk Jepang dan lokal.

Selepas Jepang angkat kaki, grup-grup seniman tidak bisa leluasa tampil karena Societeit de Harmonie dikuasai oleh Belanda, keturunan China, dan golong pribumi tertentu. Beruntung pada tahun 1952, atas dukungan Gubernur Sulawesi – Andi Pangerang Pettarani, seniman lokal berhasil mengambil alih gedung ini.

Tanggal 10 November – 7 Desember 1955 diadakan festival seni drama Indonesia 1 di gedung ini. Tahun 1960 – 1978, gedung ini dijadikan sebagai kantor DPRD Sulawesi Selatan. Pada tahun 1978 – 1980  menjadi sekretariat KNPI, kemudian diserahkan kepada Dewan Kesenian Makassar (DSM).  Pada tahun 1982 diselenggarakan festival teater IV yang diikuti 5 grup teater.

Salah satu bangunan tua di kawasan Pecinan. Kami melewatinya
dalam perjalanan menuju Societeit de Harmonie.

Bangunan dengan atap berbentuk limas berkemiringan tajam yang merupakan unsur lokal ini sekarang sering digunakan warga berkegiatan. Ada ruangan berbentuk teater di dalamnya yang sudah direnovasi dan memadai untuk digunakan.

Makassar, 23 September 2019

Bersambung

Ini baru sebagian perjalanan kami, selanjutnya saya tuliskan di tulisan berikut, ya. Oya, keterangan detail tentang tempat yang didatangi berasal dari Lembaga Lingkar.

Simak akun Instagram @lembagalingkar untuk mengetahui 
informasi kegiatan atau wisata sejarah Lembaga Lingkar berikutnya.

Baca juga tulisan terkait Lembaga Lingkar:



Berjalan Kaki Menyusuri Bangunan-bangunan Bersejarah dengan Lembaga Lingkar

$
0
0
Wisata sejarah dengan berjalan kaki dari Fort Rotterdammenuju gedung Societeit de Harmonie bersama Lembaga Lingkar ini sudah lumayan membuat badan berkeringat banyak. Saya tidak menyangka, ikon berikutnya, setelah Societeit de Harmonie juga merupakan bangunan bersejarah.

Jalan Ahmad Yani dulu menjadi bagian hidup saya. Saya bersekolah di SMP Negeri 6 yang beralamatkan di jalan Ahmad Yani dalam kurun 1986 – 1989. Bangunan lama SMPN 6 ini – yang terletak di bagian depan dulu berupa bangunan tua bergaya Eropa. Saya pernah mendiskusikannya dengan Anna Asriani – Ketua Lembaga Lingkar, bangunan sekolah itu berdiri tahun 1910.


Sewaktu duduk di kelas 2B, kelas saya terletak paling depan, persis di samping ruang guru. Ruang kelas saya itu berplafon amat tinggi. Ada dua pintunya, di depan dan belakang. Pintunya tinggi, begitu pun jendelanya. Saking besarnya itu jendela, teman-teman saya mudah saja keluar-masuk lewat jendela. Suatu hari, ketika kami sedang belajar tiba-tiba ada kelelawar terbang di atas kami.

Gedung CKC (Central Kantoor Voor de Comptabiliteit)


Stop dulu nostalgianya, ya. Kita kembali ke topik semula. Yang mau saya ceritakan selanjutnya adalah Gedung CKC (Central Kantoor Voor de Comptabiliteit). Bangunan ini pernah digunakan sebagai kantor gubernur selama setahun, sebelum pindah ke kantor baru yang menempati “Park”.

Lokasi CKC pada zaman pemerintahan Belanda (tahun 1800-an) ada di Medan, Padang, Palembang, Jakarta, Semarang, Pontianak, Banjarmasin dan Makassar. Pada masa pemerintahan Indonesia, gedung ini menjadi Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara (KPKN).

Sekarang bangunan ini terdiri atas dua kantor yaitu Kantor Anggarandan Balai Diklat Keuangan (STAN). Bangunan berdenah dasar segi empat ini memiliki  dua pintu masuk, yaitu di arah selatan sebagai pintu utama dan di arah barat. Atapnya berbentuk limas.

Gedung CKC didirikan pada tahun 1910. Sejak periode Hindia-Belanda, urusan perbendaharaan negara di daerah dilaksanakan oleh Central Kantoor Voor de Comptabiliteit (CKC) yang tugasnya melaksanakan wewenang ordonansering.

Kantor ini selanjutnya disebut Kantor Pusat Perbendaharaan Negara (KPPN). Setelah Proklamasi kemerdekaan, antara tahun 1945 – 1947, kas negara dipegang oleh bangsa Indonesia sendiri.

Kantor Balaikota Makassar


Dulu gedung ini bernama Gouvernement Kantoor. Dibangun oleh pemerintah kolonial pada tahun 1939 setelah terjadi perubahan dalam struktur pemerintahan Hindia Belanda. Mulanya gedung ini digunakan sebagai kantor gubernur. Letaknya bersebelahan dengan Kantor Balaikota Makassar (gemeentehuis).


Sekarang gedung ini disebut sebagai Kantor Balaikota Makassar, tempat walikota Makassar berkantor. Secara keseluruhan bangunan ini memiliki desain arsitektur berciri modernyang dikombinasikan dengan unsur-unsur tadisional tropis, dapat ilihat dari atapnya yang berbentuk limasan dan jendela dengan ventilasi lebar hampir memenuhi keseluruhan dindingnya.

Kantor ini masih terawat baik. Di dalamnya terdapat banyak bilik dengan koridor-koridor berukuran kecil. Pada bagian dalam/tengah berdiri kokoh Menara Balaikota yang dibangun pada tahun 2009. Di dalam gedung Menara Balaikota ini terdapat banyak ruangan yang berfungsi sebagai kantor dan ruang pertemuan.

Gereja Immanuel (1885)


Gereja besar di persimpangan jalan Balaikota – Ahmad Yani ini ternyata menyimpan sejarah panjang. Dibangun pada tahun 1885 dan diresmikan oleh DS.J.C. Knuttel pada tanggal 15 September 1885, gereja ini memenuhi kebutuhan akan tempat peribadatan bagi umat Kristen Protestan di luar kastel.

Gereja Immanuel yang masih berfungsi sebagai tempat ibadah berbentuk simetris dan bergaya arsitektur gotik klasik ini memiliki luas bangunan 600 meter persegi yang dibangun diatas lahan sebesar 3428 meter persegi. Di atas pintu masuk gereja terdapat menara lonceng yang tinggi dan runcing menyerupai gaya gotik klasik.



Dahulu, di bagian depan bangunan ini terdapat tanah kosong hingga bagian timur Benteng Rotterdam. Tanah kosong ini dijadikan taman dan diberi nama Kerkplein sehubungan dengan adanya Gereja Immanuel. Pada tahun 1939, tepat di depan gereja tersebut dibangun Kantor Gouvernour yang sekarang menjadi Kantor Balaikota.

Di depan gereja terdapat sebuah batu yang padanya ada tulisan berbahasa Belanda. Arti dari tulisan itu adalah: di sini adalah batu peringatan pembagunan gereja ini dan diresmikan oleh  J.C KNUTTEL pada tanggal 15 september 1885.

Batu bertulis di depan gereja.

Nah, mungkin untuk perjalanan berikutnya, setelah dari gereja, bisa melihat-lihat SMPN 6. Yang saya ingat sekali keunikannya adalah bagian depan sebagaimana yang saya ceritakan di atas. Namun seingat saya, di bagian dalam bentuk bangunannya khas juga.

SMPN 6 di zaman saya bersekolah di sana tahun 1986 – 1989, terdiri atas dua bagian. Yaitu bagian depan yang terletak di sisi kiri sekolah (TK, SD, SMP) Nusantara. Dan bagian belakang yang terletak di sisi kanan sekolah Nusantara, di belakang kantor KADIN.

Sewaktu duduk di kelas 1 dan 3, saya menempati ruang kelas gedung di bagian belakang. Bangunan ini juga memiliki jendela besar tetap tidak sebesar jendela pada bangunan bagian depan.

Kantor Pos dan Kantor Telegram


Didirikan tahun 1925, Kantor Pos Unit Divisi Paketini dahulu digunakan sebagai Kantor Pos atau Post Kantoor. Kantor ini terletak di Jalan Balai Kota nomor 5, yang dahulu Jalan Gouverneurs Laan. Sebagaimana semua bangunan di atas dan pada tulisan sebelumnya yang terpatri dalam ingatan saya, kantor pos ini pun. Semasa SMP saya pernah ke kantor pos ini.



Kantor ini berbatasan dengan Gereja Immanuel di sebelah utara, perkantoran di sebelah timur, Kantor Telkom disebelah selatan, dan Jalan Balai Kota di sebelah barat. Bangunan ini terdiri atas dua bagian, yaitu bagian utama terletak di bagian depan dan bagian belakang merupakan bangunan pendukung.

Kantor pos yang dibangun sebagai sarana untuk memperlancar korespondensi orang-orang Eropa di Makassar ini dipugar pada tahun 1992 oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Makassar.

Kantor Telegram


Saya masih ingat zaman telegram menjadi salah satu cara berkomunikasi. Dengan pesan yang sangat pendek, biasanya hanya satu paragraf saja, sudah bisa berkabar kepada keluarga di provinsi atau pulau lain.

Pada tahun 1980-an, Telegram Indah menjadi salah satu penyampaian ucapan selamat hari raya kepada keluarga. Mendapatkan Telegram Indah yang desainnya berbeda dari telegram biasa karena dibuat indah sudah bisa membuat perasaan senang luar biasa.


Nah Kantor Telegram dulu terletak di seberang Kantor Pos. Sekarang berfungsi menjadi Kantor Kandatel(Telkom). Bangunan kantor ini didirikan pada tahun 1940 oleh pemerintah kolonial Belanda, dengan gaya arsitektur modern. Bangunan ini menjadi sarana untuk memperlancar hubungan surat-menyurat dan komunikasi oleh orang-orang Eropa dan Bangsawan.

Bangunan yang dahulu bernama kantor Post en Telegraf Kantoorini pada tahun 1954 sepenuhnya digunakan oleh pemerintah Indonesia dan difungsikan sebagai kantor telekomunikasi sentral analog yang mencakup daerah Ujung Pandang (Makassar) dan sekitarnya. Tahun 1970 ditambah bangunan sebagai pelengkap prasarana dari kebutuhan telekomunikasi kala itu.

Museum Kota Makassar



Dan di sinilah eksplorasi kami berakhir. Pada bangunan yang awal pembangunannya diperuntukkan sebagai kantor Pemerintah “Gemente Makassar” (Bangunan kantor walikota/gemente). Bangunan tersebut merupakan bangunan kantor walikota pertama di luar Benteng Ujung Pandang (Fort Rotterdam).

Gedung ini dibangun pada tahun 1906 bersamaan dengan peningkatan status Makassar sebagai gemente (Kota Besar). Gedung itu selesai dibangun dan diresmikan penggunaannya oleh walikota pertama gemente Makassar yang berkebangsaan Belanda, yakni J.E. Danbrink, pada tahun 1918.

Para guru dan siswa Perguruan Nasional

Saya masih mengingat, zaman saya sekolah di sinilah kantor walikota berada. Dulu gedung ini disebut sebagai “Balaikota”. Gedung ini digunakan sebagai kantor Walikota Makassar hingga tahun 1997.  Kemudian beralih fungsi menjadi Kantor Dinas-Dinas Kota dan Kantor Bappeda hingga tahun 2000.

Setelah itu baru beralih menjadi museum yang sekarang dikenal sebagai “Museum Kota Makassar”. Bangunan ini tidak mengikuti konsep bangunan Eropa klasik namun menerapkan konsep “gardencity”, yakni bangunan yang dikelilingi oleh halaman baik depan, samping maupun belakang. Dari segi arsitektur bangunan itu bergaya Neo Klasik campuran Renaissance dan Gotik.


Di lantai 1 ada ruangan yang dipakai sebagai ruang pamer sejarah perang Makassar. Ruangan lain diperuntukan sebagai ruang pamer gemeente dan disebut sebagai “ruang Wilhemina”. Di lantai 1 ½ ada ruang teater yang sekarang sering difungsikan bagi masyarakat umum. Di lantai 2 ada ruang rapat yang di dalamnya berisi furniture tempo dulu, berupa meja dan kursi kayu khas yang sangat berat.

Entah sudah berapa kali saya ke sini namun selalu saja saya suka. Kepala Museum Kota yang sekarang – Ibu Nurul Chamisani berhasil membuat suasana di museum ini lebih kondusif dan bersahabat bagi masyarakat jaman now. Museum kota sudah berbenah diri menjadi tempat yang nyaman untuk dikunjungi.


Lelah dan dahaga terformat di sini sembari menikmati makan siang dalam diskusi riang. Semoga kegiatan seperti ini menjadi inspirasi terselanggaranya wisata sejarah yang dikelola secara profesional dan berkelanjutan sehingga sejarah bukan sekadar mata pelajaran namun bisa dihayati warga Makassar dan siapa pun yang tertarik dengan sejarah kota ini.

Makassar, 25 September 2019

Dengan berakhirnya tulisan ini, berakhir pula seri tulisan dari kegiatan
Djalan-djalan ke Bangoenan Bersedjarah Kota Makassar
yang diselenggarakan pada 14 September 2019 lalu.
Semoga kegiatan seperti ini bisa diselenggarakan
oleh Lembaga Lingkar secara berkelanjutan.
Terima kasih, Lembaga Lingkar.

Simak akun Instagram @lembagalingkar untuk mengetahui 
informasi kegiatan atau wisata sejarah Lembaga Lingkar berikutnya.

Baca juga tulisan sebelumnya:

Baca juga tulisan terkait Lembaga Lingkar dan Museum Kota Makassar:

Hayya: Kisah Kasih Palestina – Indonesia

$
0
0
Hayya adalah episode pendek tentang kasih Palestina dan Indonesia. Sependek nama gadis kecil Palestina itu, di dalam film ini, kisah-kasih itu tak berlangsung lama namun mesra dan menggugah. Saya mengenal Hayya bermula dari pesan WA dari Liza (Nurkhalisah).

Film Hayya

Inisiator Lembaga Kasih Palestina Sulawesi Selatan dan KAF Learning Center yang juga owner Haflah Wedding ini sudah sering menyelenggarakan kegiatan berupa kegiatan kemanusiaan dan pengembangan diri. Kali ini idenya unik, nonton bareng Hayya sekaligus Dakwah on BioskopBersama Syekh Syakir Aiman ‘Audayang berasal dari Palestina.

Pada sebuah pesan WA dari Liza tertera kata-kata ini:
100% hasil penjualan novelnya disumbangkan untuk anak-anak Palestina. Sebagian keuntungan film akan disumbangkan untuk anak-anak Indonesia dan anak-anak Palestina yang kurang beruntung.

Fix, saya pun memutuskan hadir pada tanggal 22 September sore di CGV Panakukang. Hampir saja saya tak kebagian tiket. Ketika ada yang membatalkan, saya pun bisa masuk ke studio 4. Di dalam studio 4 ini saya bersama kelompok terakhir dari 3200 orang Makassar yang nonton bareng hari ini. Wow, tidak main-main. Sebanyak 3200 orang mendukunga Hayya hari ini!

Film Hayya
Syekh Syakir (duduk, bergamis putih), sebelum film tayang di
CGV Panakukang, 22 September sore.

Beberapa nama yang sudah familiar mendukung film ini. Fauzi Baadila sebagai Rahmat. Meyda Safira sebagai Yasna. Asma Nadia sebagai Bibi. Ada Ria Ricis sebagai Ricis, pengasuh Hayya. Selain itu ada Adhin Abdul Hakim sebagai Adin, Amna Hasanah Sahab sebagai Hayya. Juga ada Hamas Syahid dan Fajar Lubis.

“Mudah-mudahan kemerdekaan Palestina akan terwujud nyata dengan dukungan dari kita semua. Banyak kegiatan membantu Palestina dilakukan, semuanya diketahui oleh orang-orang Palestina dan mereka merasa bahagia dengan apa yang kita lakukan untuk Palestina,” Liza menerjemahkan ungkapan Syekh Syakir sebelum film dimulai.

Film Hayya

Saya kira karena sudah sesore ini, syekh dari Palestina itu tidak mampir di studio kami karena dakwahnya berlangsung di CGV Daya di pagi hari. Rupanya Syekh Syakir memasuki semua studio sebelum pertunjukan dimulai. Masya Allah, really appreciated.

Saya menyempatkan membuat IG stories dengan tagar #jagahayya sebelum film dimulai. Tak lama kemudian terlihat adegan kejar-kejaran. Adin Bersama Hayya dikejar-kejar oleh tiga orang yang disebut oleh Adin sebagai “trio lendir”.

Film Hayya
Adin dan Rahmat

Cerita bergulir, diantar oleh point of view Adin dengan alur mundur. Saya tak sadar di mana suara Adin hilang lalu saya menempatkan diri pada point of view Rahmat. Fauzi Baadila, aktor yang juga bermain dalam film 212: The Power of Love, masih dalam karakter yang sama di dalam film Hayya: The Power of Love 2 ini.

Namun kini Rahmat sepenuhnya berada di jalan hijrahnya. Berusaha menebus segala dosa masa lalu dengan berbuat kebaikan. Usaha itulah yang membawanya ikut rombongan relawan Indonesia ke Palestina Bersama Adin sahabatnya.

Film Hayya
Kamp relawan di Palestina.

Sekarang bisa ditebak, kan, di mana Rahmat dan Adin bertemu Hayya? Yup, di Palestina tentu. Gadis cilik yang kehilangan semua anggota keluarganya ini memikat hati Rahmat dan Adin. Saya tak akan spoiler bagaimana Hayya sampai ke Indonesia. Yang jelas konflik-konflik terjalin karena keberadaan Hayya dalam lindungan Rahmat.

Hukum dua negara yang melarang anak korban negara berkonflik dibawa ke luar negaranya mendatangkan berbagai masalah sekaligus menguji itikad baik Rahmat. Yasna yang sedang dalam proses menuju pernikahannya dengan Rahmat beserta Abah (ayah Rahmat) tak urung ikut jatuh cinta pada Hayya. Yasna sampai berucap, ingin memiliki anak seperti Hayya.

Film Hayya
Nobar Hayya di Makassar. Foto: Liza, Kasih Palestina.

Konflik tak akan menuju klimaks jika tak didukung karakter keras hati yang dimiliki Rahmat. Dia tak ingin Hayya terluka. “Hayya aman bersamaku!” dengan yakinnya dia berucap. Saya suka alur menuju klimaks yang diciptakan dalam film ini.

Yaitu ketika situasi semakin genting dan puncaknya pada hari pernikahan Rahmat dan Yasna. Yasna memberondong Rahmat dengan pernyataan bahwa suaminya sesungguhnya telah terobsesi. Bahwa ada hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam mengambil sikap tanpa membahayakan diri sendiri. Tegas sekali kata-kata Yasna, diucapkan dengan intonasi keras.

Trailer film Hayya

Aih, di sini saya berucap, “Ini istri yang berkarakter!” Seorang istri harus bisa menasihati suami ketika ada masalah. Sebagaimana Yasna dengan tegas walaupun bercucuran air mata menasihati Rahmat. Dia bahkan bersedia ditampar untuk satu perbuatan yang membuat Rahmat marah besar.

Ah, saya tidak akan spoiler seperti yang saya katakan di awal tulisan ini. Saya setuju dengan pendapat Asma Nadia yang saya lansir dari liputan6.com:
“Untuk peduli pada saudara kita di Palestina, kan tidak perlu menjadi Islam. Cukup menjadi manusia. Jadi inti film ini sebenarnya kemanusiaan.”

Ya, film ini tentang kemanusiaan, empati kepada Palestina. Walaupun ber-genre drama, di dalamnya ada unsur komedi juga. Akting Ricis menghibur dalam setiap adegan yang ada dirinya. Hubungan persahabatan yang diperlihatkan Rahmat dan Adin juga cair sekali. Wajar, sewajarnya sahabat. Interaksi keduanya menimbulkan tawa, haru, hingga menitikkan air mata.

Film Hayya
Abah (Ki Zainal), ketika kedatangan Rahmat dan rombongan membawa
kekacauan di hadapan keluarga Yasna.

Dan Hayya … ah, akting gadis kecil itu bagus sekali. Wajah khas Palestinanya yang ketakutan dan bersedih sungguh menggugah. Ekspresi ceria dan tawanya sungguh menggemaskan. Secara resmi, Hayya tayang sejak 19 09 19, di bioskop-bioskop seluruh Indonesia, ya. Buat kalian yang punya jiwa relawan atau spirit kemanusiaan, patut menonton film besutan sutradara Jastis Arimba, produksi Warna Picture ini.

Makassar, 25 September 2019

Melirik Rumah Murah Tapi Mewah di Green Harmoni Residence Sindanglaya

$
0
0
Mencari rumah untuk ditempati bukan sesuatu yang mudah. Meski sering kali terbentur masalah harga, rasanya juga berat untuk berkompromi tentang kenyamanan seperti apa yang akan kita dapatkan dari rumah tersebut.

Bisa jadi, lingkungan sudah asyik kelihatannya namun keamanan tidak terjamin. Ataukah keamanan terjamin 24 jam namun lingkungannya tak asri berseri. Apalagi jika kita merupakan pendatang di daerah Bandung, misalnya. Mencari rumah yang aman dan nyaman bak  teka-teki besar.

Untuk yang tengah menghadapi masalah serupa, nah perumahan di Bandung Timur, tepatnya di Sindanglaya ini mungkin bisa jadi solusi. Green Harmoni Residence, namanya.


Green Harmoni Residence memiliki kualitas yang cukup mewah dengan harga yang relatif murah untuk kawasan sekitarnya, yaitu mulai dari 500 jutaan saja. Bahkan, saking bagusnya unit di Green Harmoni Residence ini, banyak media yang menyebutnya “rumah murah rasa villa” .

Rumah Rasa Villa Mulai Dari 500 Jutaan di Bandung Timur


Tentunya, point menarik dari rumah di Green Harmoni Residence ini seperti yang sebelumnya disebutkan adalah kualitas desainnya yang semi villa. Namun selain itu, perumahan Bandung Timur ini memiliki selling point lain yang tak kalah menarik, lho.

Hunian bergaya modern tropis yang menyerupai villa ini memiliki ruang terbuka hijau luas di lingkungannya. Hal yang sulit ditemui di daerah perkotaan, bukan?

Rumah Green Harmoni Residence tak hanya cocok sebagai rumah tinggal saja namun cocok juga sebagai investasi properti.

Hal ini dikarenakan perumahan Green Harmoni Residence yang lokasinya bisa diakses dengan mudah. Sindanglaya SECABA merupakan lokasi yang cukup dekat dengan pusat kota, jarak tempuh jika melalui tol Pasteur diperkirakan hanya sekitar 30 menit.

Bahkan, Jalan Sindanglaya akses masuknya sudah beton, sehingga memperlancar akses masuk ke lokasi. Hal ini memperkuat kesan mewah yang dibawakan perumahan Bandung Timur ini.

Rumah rasa villa mulai Rp. 500 jutaan.

Membeli rumah di Green Harmoni Residence ini, sertifikatnya sudah berupa SHM. Anda dapat mengubah bentuk rumah setalah akad dibuat. Entah itu membuat tingkat 2, memindahkan letak toilet, menambah kamar atau ruangan lainnya, mengubah daerah taman, dan lain-lain.

Dijaga 24 jam, tinggal di Green Harmoni Residence ini anda akan mendapat view terbaik di kota Bandung karena dari sisi ini menghadap ke pegunungan luas. Udara sejuk yang bebas polusi lebih mudah diperoleh.

Kawasan Bandung Timur sendiri memang sangat potensial dari segi sektor propertinya karena merupakan kawasan yang masih berkembang. Dengan kata lain, kawasan ini memiliki banyak hal yang belum tergali, sehingga akan terus meningkat nilainya dari waktu ke waktu.

Kawasan Bandung Timur yang Potensial dari Segi Properti


Mengapa perumahan seperti Green Harmoni Residence ini dapat menjadi pilihan yang sangat menarik?

Bandung diperkirakan akan memiliki akses yang kian berkembang, seiring dengan rencana pembangunan infrastruktur berupa proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, yang mempermudah akses kedua kota tersebut.

Selain infrastruktur antar kota, di dalam kotanya pun pemerintah setempat sedang merancang Bandung Urban Mobility Project yakni berupa Light Rail Transit (LRT) yang akan jadi penghubung dari stasiun kereta cepat di Tegalluar menuju pusat Kota Bandung.

Pembangunan LRT ini diharapkan bisa selesai bersamaan dengan operasi kereta cepat Jakarta-Bandung, sehingga nantinya penumpang kereta cepat bisa memanfaatkan LRT untuk menuju pusat kota.

Selain itu juga ada rencana pengadaan Metro Kapsul Bandung yang di antaranya akan melintasi Stasiun Bandung, Jalan Oto Iskandardinata, Jalan Dewi Sartika, Jalan Pungkur dan Jalan Buahbatu.

Kawasan Bandung Timur yang sangat potensial.

Khususnya Bandung Timur akan makin melesat perkembangannya dengan pembangunan Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) dengan panjang 27km lebih mulai dari Pasteur hingga Ujung Berung.

Rencana pembangunan BIUTR ini diyakini bisa menambah daya tarik properti di kawasan Bandung Timur karena membuatnya jadi satu kawasan yang terintegrasi secara bisnis dan pada akhirnya membuatnya jadi sorotan para pencari rumah dan investor properti.

Ditambah lagi dengan rencana besar lainnya seperti pemindahan pusat pemerintahan ke kawasan Gedebage, pembangunan Bandung Technopolis hingga pembukaan tol Gedebage.

Tak hanya rencana pembangunan di atas yang membuat Bandung Timur jadi sorotan saat ini, karena wacana pemekaran Kabupaten Bandung Timur yang sudah muncul sejak 2005 juga semakin menguat.

Apalagi kabarnya DPD menyetujui dan mengeluarkan rekomendasi terkait pembentukan beberapa daerah baru, salah satunya Kabupaten Bandung Timur. Pemekaran Kabupaten Bandung Timur meliputi 15 kecamatan di wilayah Timur kabupaten Bandung, di antaranya Bojongsoang, Cimenyan, Cilengkrang dan Cileunyi serta beberapa kawasan lainnya.

Pemekaran wilayah ini dianggap penting untuk mempercepat dan mempermudah masyarakat mendapatkan akses pelayanan publik serta tentunya untuk kemajuan mereka juga.

Wisata Bandung Timur Sekitar Sindanglaya yang Tak Kalah dari Kawasan Lainnya


Tidak dipungkiri bahwa Bandung Timur selama ini tidak terlalu mendapat banyak sorotan seperti halnya kawasan Bandung Utara atau yang lainnya. Padahal pesona kawasan ini juga tak kalah dengan daerah lainnya.

Sindanglaya adalah salah satu dari 7 desa di Kecamatan Cimenyan, Bandung, Jawa Barat. Daerah Bandung Timur seperti Sindanglaya, Arcamanik, Ujungberung dan beberapa daerah lainnya di kecamatan ini berada di dataran tinggi dan perbukitan, tepatnya di kaki pegunungan dengan ketinggian 700 – 1.200 meter di atas permukaan laut.

Wilayah Kecamatan Cimenyan, dan termasuk Sindanglaya, memiliki potensi wisata alam dan wisata kuliner yang menarik.

Setidaknya ada 12 tempat rekreasi, hutan lindung, 5 buah goa, dan dua tempat pemandian air panas alami di sekitar kecamatan ini. Produk unggulannya berupa produk pertanian dan olahannya, seperti singkong menjadi peuyeum, colenak, keripik singkong, getuk, dan lain sebagainya.

Beberapa destinasi di Bandung Timur sekitar Sindanglaya yang menarik dan perlu diketahui yang pertama adalah Saung Angklung Udjo. Saung legenda yang kiprahnya mendunia ini merupakan salah satu tempat di Indonesia yang bikin saya penasaran.

Tempat ini menjadi salah satu destinasi yang populer tidak saja  di kalangan wisatawan lokal tapi juga mancanegara. Ini merupakan tempat pertunjukan sekaligus pusat kerajinan tangan dan workshop instrumen musik dari bambu.

Pendirian SAU ditujukan pula sebagai pusat pendidikan dalam rangka memelihara dan melestarikan seni Sunda. Dan tidak sebatas bisa menikmati seni pertunjukan saja, di sini pengunjung pun bisa membeli berbagai produk alat musik bambu tradisional seperti angklung dan calung.

Lalu ada juga Curug Cinulang. Lokasinya memang masih cukup tersembunyi dan banyak orang yang belum mengetahuinya, karena berada di kawasan hutan lindung Gunung Masigit Kareumbi.

Selain air terjun, kawasan hutan lindung ini juga punya objek wisata lainnya yakni Bukit Teletubbies, dimana pengunjung bisa melakukan berbagai kegiatan seperti berkemah, bersantai ataupun sekedar berfoto.

Kampung Bamboo, wisata lainnya mengusung tema back to nature. Tempat yang jadi lokasi konservasi bambu ini memiliki berbagai wahana serta fasilitas yang terbuat dari bambu.

Ada berbagai kegiatan yang bisa Anda lakukan di Kampung Bamboo, antara lain adalah outbound dan camping.

Selain di Saung Angklung Udjo, di sini juga ada kegiatan membuat alat musik tradisional, contohnya karinding yang bisa disaksikan langsung oleh pengunjung.


Salah satu performance Saung Angklung Udjo.

Ada lagi Manglayang Jungle Place yang merupakan salah satu kawasan wisata terpadu di Bandung ini menawarkan fasilitas berupa waterboom, outbond, camping area, wisata kuliner, hingga wisata edukasi dan budaya.

Kawasan wisata terpadu lainnya di Bandung Timur adalah Villa Kancil yang menggabungkan keindahan alam dengan berbagai fasilitas menarik. Lingkungan yang masih asri dan khas alam pedesaan dengan udaranya yang sejuk, membuat tempat ini bisa jadi pilihan cocok bagi yang ingin refreshing.

Sementara yang ingin pengalaman seru, bisa coba wahana permainan seperti treetop adventure, climbing wall, fun gameshingga kegiatan seru lain seperti balap perahu dan sebagainya.

Masih banyak lagi potensi wisata yang dimiliki kawasan ini. Sudah umum diketahui, sebuah kawasan akan memiliki nilai yang tinggi apabila sektor pariwisatanya hidup. Dengan kata lain, sektor wisata di Bandung Timur ini berpengaruh besar terhadap sektor propertinya.

Perkembangan infrastruktur hingga keberadaan sejumlah objek wisata, membuat rumah di Bandung Timur bisa jadi pilihan hunian menarik, seperti Green Harmoni Residence yang menawarkan hunian murah nan mewah ini.

Untuk pilihan properti lainnya di Bandung Timur, pastikan anda mengecek situs properti www.99.co/idya!


ICN Creators Gathering Roadshow: 8 Karakter Agar Influencer Mengalami Repeat Order

$
0
0
IDN Creative Network (ICN), influencer marketing agency dari Jakarta mengadakan Creators Gathering Roadshowke beberapa kota di Indonesia. Ini kali kedua saya menghadiri gathering yang berlangsung pada tanggal 21 September lalu di Horison.

Rona Permatasari – Creator Development Manager – IDN Creator Networkmemaparkan bahwa brand membutuhkan influencer yang skalanya besar dan kecil. Peluang untuk yang berada di luar Jakarta terbuka lebar.

Mengapa brand sekarang memilih menggunakan influencer?Karena orang-orang lebih percaya review-nya influencer ketimbang iklan TV dan billboard. Alasan lainnya adalah melalui influencer orang bisa bertanya sehubungan dengan produk/brand terkait di kolom komentar akun media sosialnya.

Selain Rona, ada dua influencer yang kerap bekerja sama dengan ICN berbagi pengalaman dengan para content creator di Makassar. Mereka adalah Antik Arifani – hijab fashion and beauty creatordan Faiz Sadad – content creator.

Beruntung sekali bisa mengikuti acara ini karena influencer marketing agency ini tidak mengundang banyak orang. Sebagai “jembatan” antara influencer dan brand, ICN ingin memperluas networkdengan para influencer yang berada di daerah.

Rona Permatasari.

Menariknya, gathering yang diselenggarakan bukan hanya menyuguhkan jamuan berupa makanan kepada para peserta. Kami juga mendengarkan sharing pengalaman dari dua influencer ibukota yang sering bekerja sama dengan ICN. Nah, apa yang kami dapatkan saat itu, saya rangkum di dalam tulisan ini ya, Teman.

8 Karakter yang Harus Dimiliki InfluencerAgar Memperoleh Repeat Order


1. Fokus pada niche.


“Harus tahu bakatnya di mana,” kata Antik. Fokus pada satu niche saja apakah itu fashion, beauty, lifestyle, dan sebagainya yang sesuai dengan diri kita. Jangan ikut-ikutan orang lain.

2. Kreatif.


“Harus kreatif supaya banyak yang mau like. Kalau begitu-begitu terus, orang bosan,” demikian disampaikan oleh Antik.



3. Berusaha meningkatkan engagement.


Yang dilihat brand dalam memilih influencer ada 3, yaitu kategori (niche), kreativitas, engagement. “Perlu diketahui, memberikan rate card sekian kepada klien, akan ada engagement sekian yang bisa kita berikan sebagai influencer,” ucap Rona.

“Coba kulik apa yang membuat orang-orang tertarik dengan kehidupan kita, jangan hanya postingbrand. Akan berpengaruh ke engagement. Selingi dengan kehidupan sehari-hari,” ungkap Antik. Antik menceritakan bahwa follower-nya sedang tertarik dengan postingan tentang kedua anak dan keluarga kecilnya sehingga sesekali dia posting tentang mereka. Tujuannya adalah untuk menaikkan engagement.

“Ketahuilah follower maunya kalian nge-posttentang apa dan bagaimana. Balaslah story dan komentar agar engagementbisa naik. Jangan kebanyakan sponsorpost. Jangan ambil paid promote. Brand malas melihat poster. Sesekali tidak apa jika ingin posting tentang event tertentu,” Rona mengamini ungkapan Antik.

Bicarakan baik-baik kalau tak bisa melakukan sepenuhnya yang diminta oleh brand karena kita bisa di-DM (direct message), dikomentari, atau di-unlike. Dan itu akan berpengaruh kepada engagement.

Rona, Antik, Faiz, MC.

4. Berdedikasi tinggi.


“Harus posting tiap hari. Jadi influencertidak mudah, harus memiliki dedikasi yang tinggi dan tanggung jawab terhadap konten,” ucap Antik.

“Jangan cepat merasa puas. Misalnya merasa cukup dengan mengenakan model outfit yang sama terus ketika orang menyukai baju atau hijab yang dikenakan. Di saat bekerja, jadikan semuanya serius dan nikmati. Jadikan usaha kita sebanding dengan bayaran yang diberikan oleh brand,” imbuh perempuan yang aktif berbisnis sejak 2016 dan aktif sebagai influencer sejak 2017 ini.

5. Unik.


Jadilah diri sendiri. Jangan ikut-ikutan orang lain. Salah satu cara yang dilakukan Antik adalah dengan men-directfollower. Dia mengusahakan agar follower melihat endorsejob bukan sebagai endorsment melainkan sebagai bagian dari dirinya. Antik melakukan proses bridging terlebih dulu.

Faiz juga menyampaikan pentingnya uniqueness. Agar supaya influencer mudah diingat, entah itu oleh brand, agensi, ataupun oleh follower.



6. Soft selling.


Antik menyarankan untuk tidak langsung ujug-ujug posting tentang brand. Dia lebih tertarik melakukan soft selling dengan cara membuka informasi sedikit demi sedikit, semacam memberikan  teaser secara halus.

7. Profesional


Bersikaplah profesional. Siapa yang dealing duluan, itu yang diambil. Jangan lantaran ditawarkan harga yang lebih tinggi lantas berpindah ke lain agensi.

Kalau takut tak terpegang semua hak pribadi dan pekerjaan, jangan ragu membayar orang bekerja untuk kita. Contohnya Antik yang menjadikan influencer sebagai profesi utamanya. Dia menggaji beberapa orang untuk membantu kelancaran pekerjaannya.



Jangan mau ambil semua payment tapi hasil tak profesional, bisa-bisa malah tidak terpegang semuanya. Jadinya setengah-setengah. Dengan fee yang brand janjikan, kita sebaiknya memberikan lebih.

Mengenai rate card, Antik menyarankan untuk tidak kerendahan ataupun ketinggian dalam mematok harga jasa. Sediakanlah spaceuntuk ditawar. Kalau brand suka, bisa repeat order asalkan kontennya jangan asal-asalan.

“Jangan promosikan benda/jasa yang tidak dipakai” menurut saya adalah salah satu poin mengenai profesionalisme yang disampaikan oleh Rona. “Promosikan yang memang sudah dipakai, terpercaya. Pikirkan audiens kalian safe atau suka dengan produk itu,” imbuh Rona.

Workshop membuat terarium di akhir acara.

8. Menjaga idealisme.


Menjadi influencer bukan berarti tunduk kepada semua kemauan klien. Ada kalanya perlu bernegosiasi mengenai brief yang bertabrakan dengan idealisme. Faiz punya cara tersendiri bagaimana bisa mengambil pekerjaan tanpa meruntuhkan idealismenya.

Faiz mencari cara untuk mengemas karya dengan cara unik, yang tak ada influencer yang pernah melakukannya sebelumnya. Dia bernegosiasi dan membuat story board untuk diperlihatkan pada klien. Antik juga menggunakan kreativitasnya untuk mengakal-akali kompromi antara brief dan idealisme.


Duka yang Dirasakan Influencer


Hobi yang dibayar adalah pekerjaan yang paling asyik. Memang menyenangkan tetapi bukan berarti tanpa duka alias risiko. Dukanya apa? “Permintaan revisi dari klien,” ucap Faiz mantap.

Pengarahan workshop membuat terarium dari Kaktus Makassar
(sebuah komunitas).

Yang paling tidak enak adalah ketika sudah mengeluarkan biaya sewa tempat, harus mengulangi lagi take gambar. Jadi, harus kembali lagi ke lokasi, shot lagi, bayar lagi ongkos sewanya.

“Makanya harus buat story board/script sejelas mungkin supaya sebisa mungkin ada revisi hanya perlu edit saja bukan shot lagi,” saran Faiz.

Peran ICN


Sebagai agensiyang menjembatani dan memediasi influencerdengan brand, ICN mengusahakan agar brand dan influencer sama-sama enak kerjanya. ICN berusaha mengatasi potensi konflik yang bisa timbul antara influencerdengan brand. Sebisa mungkin dua-duanya senang.

Terarium saya.

Dari brand harus ada do dan don’ts. Sementara dari influencer harus gamblang memberi gambaran mengenai kesanggupannya. Termasuk jika ada rencana bepergian ke luar kota/negeri ketika sudah terikat kontrak dengan sebuah brand.

Kalau sudah ada kontrak dengan sebuah brand dan belum ada tanda-tanda kapan harus upload tetapi akan pergi beberapa lama, profesionallah dengan menghubungi duluan, mengabari rencana keberangkatan dan bertanya apakah kira-kira ada konten yang harus naik selama bepergian.

Sudah banyak menangani brand dan influencerdan juga rajin melakukan roadshow ke beberapa kota besar, ICN merupakan agensi yang bisa dipercaya. Antik dan Faiz sudah punya pengalaman baik dengan ICN dan berbagi cerita mengenai profesionalisme ICN.

Handling over pekerjaan jelas sehingga influencer tidak bingung jika tiba-tiba staf yang menghubunginya berhalangan. Dalam payment pun, menurut keduanya, IDN Creative Network selalu lancar menunaikannya.



Sungguh, road show ini merupakan wujud upaya branding dan bentuk hubungan kerja yang manis. Beruntung bisa menjadi bagian dari Creators Gathering Roadshow 2019 di Makassar.

Makassar, 30 September 2019

 Baca juga:


Jaga Kesehatan dengan Habbats Drink dari Kunikita

$
0
0
Jaga Kesehatan dengan Habbats Drink dari Kunikita - Masalah kesehatan yang sering muncul di usia cantik ini adalah stamina yang naik-turun. Jauh lebih cepat ketimbang dulu-dulu. Ibarat grafik berbentuk bukit dan lembah, siklus naik-turunnya lebih pendek sekarang.

Sudah lama saya tak mengalami sariawan di bibir. Sdah bertahun-tahun lamanya sejak membiasakan diri mengonsumsi kapsul berisi minyak habbatussauda (jintan hitam). Sebagai muslimah yang yakin dengan thibunnabawi (cara pengobatan dan kebersihan ala Rasulullah), saya percaya khasiat jintan hitam.


Sebagaimana termaktub dalam hadits dari Imam Bukhari yang meriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. Bahwasanya dia pernah mendengar Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
“Sungguh dalam habbatus sauda’ itu terdapat penyembuh segala penyakit, kecuali as-sam.” Saya bertanya, “Apakah as-samitu?” Beliau menjawab, “Kematian”.

Terasa benar efeknya mengonsumsi habbatussauda pada diri saya. Oleh sebab itu saya berani merekomendasikan kepada orang lain mengenai suplemen habbatussauda yang saya konsumsi. Paling terasa itu ketika batuk-batuk.

Sejak memasuki usia 40, lima tahun yang lalu, kalau terkena penyakit ini, sembuhnya lama. Mau minum obat batuk dan suplemen apapun, sembuhnya lama. Padahal dulu tidak seperti itu, lebih mudah sembuh dari batuk.

Suatu ketika saya memutar otak dan menaikkan konsumsi suplemen dengan bahan dasar jintan hitam ini sebanyak 3 x sehari 3 kapsul. Sebisa mungkin saya mengunyah kapsulnya atau membuka kapsulnya dulu dan menuangkan isinya langsung ke dalam mulut.


Saya tidak menelan kapsulnya secara langsung. Dengan mengunyahnya, saya berharap bisa berefek langsung terhadap tenggorokan dan saluran pernapasan. Waktu itu, sudah sekira 2 bulan saya batuk-batuk. Entah benar atau tidak spekulasi saya ini yang jelas setelah saya mencoba cara itu, batuk-batuk saya berhenti tak lama kemudian. Tahu begini, sejak awal diserang batuk saya lakukan cara ini.

Dampak positif lainnya yang saya rasakan adalah saya jarang terkena flu kecuali ketika stamina sedang sangat drop. Ya, setiap hari aktivitas saya selaku ibu RT tanpa ART sangat menguras tenaga dan emosi jadi butuh suplemen yang tokcer untuk membantu stamina fisik maupun mental. Makanya saya rajin konsumsi suplemen berbahan pokok habbatussauda.


Stamina fisik terbantu, saya jarang kena flu dan selama bertahun-tahun tak lagi sariawan. Namun qadarullah, baru-baru ini saya diserang sariawan parah. Perih sekali karen bibir sampai luka cukup besar dan mengganggu aktivitas makan/minum. Masih bisa disyukuri, untungnya sariawannya cuma 1 yang ukurannya besar. Ada sariawan lain lagi tapi ukurannya lebih kecil dan belum mengganggu.

Saya bisa memahami mengapa penyakit ini muncul. Stamina saya turun karena sangat kecapaian. Belum lagi seisi rumah bergantian flu di tengah kondisi cuaca ekstrem. Saya juga terkena flu dan bolak-balik pula penyakit itu menyerang tubuh. Andai tak seanjlok ini, seharusnya apa yang saya konsumsi bisa membantu.

Konsumsi suplemen jintan hitam saya tambah namun tak membantu penyembuhan sariawan. Setelah sekira sepekan belum teratasi, saya baru teringat, seharusnya saya atasi dengan bantuan konsumsi vitamin C berdosis tinggi. Sekira 3 hari saya konsumsi vitamin C 1000 mg sebanyak 2 x 1 botol per hari baru deh sariawan saya sembuh.

Kunikita

Setelah bibir istirahat beberapa pekan, sariawan muncul lagi. Saya sudah mulai mengira-ngira akan menaikkan dosis kapsul minyak habbatussaudalagi ketika paket dari KUNIKITA tiba. Salah satu pesanan saya adalah Habbats Drink, minuman serbuk yang mengandung jahe, habbatussauda, madu, gula aren, gula tebu, dan beberapa rempah pilihan.

Manfaat habbatussauda sudah dikenal luas. Ada yang menggunakannya untuk mengatasi ambeien, diare, konstipasi, asma, bronkitis, perut kembung. Bahkan ada yang mengonsumsinya agar bisa mengatasi penyakit yang jauh lebih serius seperti kanker, tekanan darah tinggi, kolesterol, dan imunitas rendah.

Yang disebut-sebut sebagai kunci efektivitas habbatussaudasebagai obat herbal terletak pada 3 senyawa alaminya, yaitu thymoquinone(TQ), thymohydroquinone (THQ), dan timol. Thymoquinone adalah senyawa kuat aktif yang berefek antikanker. Uji laboratorium menunjukkan senyawa ini efektif menghambat pertumbuhan sel limfoma mieloid dan kanker darah.

Kunikita
Albariyu Honey Berry

Habbatussauda dalam bentuk minuman: Habbats Drink ini saya suka rasanya. Berhubung saya biasa mengonsumsi serbuk jahe merah, biasa mengunyah kapsul habbatussauda, penyuka madu, dan pada dasarnya penyuka rasa rempah alami maka di lidah dan kerongkongan saya, minuman ini nikmat banget rasanya.

Mengenai madu, umat Islam tentunya meyakini Q.S. An-Nahl ayat 69 yang artinya:
“… Dari perut lebah itu keluar minuman yang bermacam-macam warnanya. Di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi orang-orang yang memikirkan.”

Maka segeralah saya konsumsi Habbats Drink. Coba tebak, apakah sariawan saya membaik? Jawabannya, “Iya dong!” Alhamdulillah, setelah 5 hari, sariawan saya sembuh. Setiap usai meminumnya, badan terasa lebih segar. Tahu kan, jahe juga sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Nah, Kunikita ini punya produk madu juga. Salah satunya adalah Albariyu varian Berry Honey. Berry Honey ini merupakan madu hutan yang dihasilkan oleh lebah Apis Dorsata. Madu jenis ini disinyalir lebih unggul dibandingkan madu ternak. Yang mana madu hutan mengambil makanan langsung dari alam.

Kunikita
Beberapa produk Cemilankunik dari Kunikita.
kUNIKITA
Abonda, abon ikan pedas, dari Kunikita.

Lebah penghasil madu hutan ini makanannya lebih dari 40 macam sari pati yang berasal dari berbagai macam tumbuhan serta bunga yang ada di hutan sehingga khasiatnya dipercayai memiliki kualitas tinggi.

Habbats Drink dan Albariyu adalah 2 dari 5 jenis branddi dalam kategori Healthy K di dalam website Kunikita. Selain Healthy K, di Kunikita kita bisa memilih produk-produk lain yang berada di dalam kategori: Cemilankunik (makanan ringan) , Bravka (fashion), dan Bia (produk kecantikan).

Di dalam Cemilankunik ada 16 brand dengan berbagai kreasi camilan yang bisa dipilih. Ada yang menggunakan bahan tepung kanji, talas, cokelat, ikan, ayam, susu, dan sebagainya. Di dalam kategori Bravka ada 2 brand dan di dalam keduanya ada berbagai produk untuk perempuan, seperti outfit, outer, dan handsock.

Kunikita
Munies dari Kunikita.
Kunikita
Shederma, serum vitamin C dari Kunikita.

Sementara itu, di dalam kategori Bia ada produk-produk Shederma. Salah satunya adalah She Derma From Marizk Serum Vitamin C yang diformulasikan dengan kandungan Glutathione, Hyaluronic Acid, Vitamin C, dan Extract Tephrosia Purperea.

Nah, dengan tag line Happy, Healty, Halal”, Kunikita mengajak menemukan keunikan dari kecenderungan cara hidup para muslim milenialhari ini. Yaitu tentang kesadarannya untuk hidup sesuai dengan cara dan ajaran Islam dalam setiap aktivitasnya. Mulai dari cara makan, minum, berpakaian, cara berpenampilan, dan menyikapi semua hal yang terjadi dalam hidupnya.

Kunikita

As a company and community, Kunikita menjadi tempat bagi mereka yang mencintai dan bangga menjadi muslim dalam perannya masing-masing. Apa saja perannya? Bisa sebagai penikmat, kreator, ataupun penghubung. Kalian mau ambil peran? Atau mau lihat-lihat produknya dulu? Cus, yuk telusuri website-nya: https://kunikita.com/katalog/.  

Makassar, 2 Oktober 2019

Filosofi Takut Dituduh Jorok

$
0
0
Filosofi Takut Dituduh Jorok - Mohon maaf sebelumnya kalau cerita kali ini rada-rada jorok karena berhubungan dengan toilet. Saya tertarik menuliskannya karena gemas dengan beberapa kejadian. Kejadiannya, ketika masuk toilet umum terus mendapati kondisinya yang minta ampun baunya menyengat hidung. 😷

Kalau kalian mendapatkan hal demikian, apa yang kalian lakukan? Kalau saya, jika air di toilet itu banyak maka saya akan menyiramkannya ke lantai dan ke tempat-tempat yang saya curigai menyimpan aroma tersebut.

Gambar oleh Mater Miliano dari Pixabay

Syukur-syukur kalau baunya berkurang bahkan hilang. Kalau tidak, saya menyerah. Tapi biasanya, saya keluar toilet dengan perasaan takut. TAKUT DITUDUH! Saya takut, orang berikutnya yang masuk setelah saya akan mengira saya penyebab bau tak enak itu dan mengingat wajah saya lalu memberi cap saya sebagai perempuan tak berguna. Duh aduh ... aduh.

Jangan sampai ada yang berpikir begini, “Cantik-cantik koq jorok!” Kan mendingan kalau dikatakan, “Cantik-cantik, pakai toiletnya bagus, tak meninggalkan bau.” Eh tapi tak ada yang begitu ya hahaha. Yang paling mungkin adalah tuduhan jorok itu karena kebusukan itu sangat berkesan, Kawan! 😁

Paling ndak enak mi kalau nemu kotoran “besar”. Ada yang habis BAB tapi meninggalkan kenang-kenangannya di dalam toilet. Dududu. Seperti waktu baru-baru ini di toilet umum Mal Nipah. Saya masuk setelah seorang ibu paruh baya. Baru masuk saja sudah ada bebauan yang bikin bergidik. Mau keluar, takutnya di toilet sebelah antre lagi.

Kalo keluar tanpa barang itu masuk, takutnya saya jadi tertuduh. Jadilah saya sibuk menekan tombol flush beberapa kali. Tampaknya pengguna toilet sebelum saya tak paham cara menggunakan tombol flush.

Sudah kebayang saja orang setelah saya akan mengingat saya sebagai orang yang tega meninggalkan masa lalu yang buruk di dalam toilet dan mewariskannya kepada pengguna toilet setelah saya. Untungnya tak perlu karena setelah menekan tombol flush beberapa kali, masa lalu si ibu tenggelam deh.

Saya tak pernah lupa ekpresi wajah orang yang memperbaiki toilet rumah kami ketika mendapati apa yang membuat saluran dari kloset ke septic tank tersumbat beberapa bulan lalu. Dia menatap saya sembari berkata, “Maaf ini, ya. Memang tidak boleh jorok. Di dalam ada pembalut.” Lalu dia menasihati saya tentang perilaku hidup sehat khusus sanitasi toilet.

Saya bengong, “Adakah?”

“Iya. Ada!” tatapannya menghunjam ke dasar hati yang paling dalam. Kalau bisa kejadian, mungkin saat itu sudah tembus ke punggung saking malunya diri ini.

Di atas itu penggalan kecil percakapannya. Tapi dalam percakapan kami yang lebih panjang daripada itu, saya seperti dituduh telah membuang pembalut bekas ke dalam kloset!

Gambar oleh Michal Jarmoluk dari Pixabay
Bukan toilet kami. Gambar ambil di Pixabay. Cuma mau
bilang, toiletmu ranah pribadimu tapi bisa jadi pembica-
raan orang lain. Seperti kisahku ini.

Setengah mati saya berpikir. Memutar otak. Apakah saya pernah amnesia setelah membuang pembalut ke dalam kloset sampai-sampai tak mengingatnya? 😰

Saya pernah membuang sesuatu bertahun-tahun yang lalu. Tapi saya yakini hanya bagian dalam pembalut. Yang hancur karena telah berupa bubur kertas. Atau yang telah berupa gel! Bagian luarnya yang ada lapisan plastiknya saya ambil dan bersihkan, bungkus rapi, lalu buang di tempat sampah. 

Tapi saya tak pernah membuang bagian dari pembalut ke dalam kloset lagi. Saya tak mau melakukannya lagi sejak bertahun-tahun lalu.

“Kalau dia tahu yang menyumbat itu pembalut, berarti masih utuh bentuk pembalutnya,” kata adik saya ketika saya curhat soal pembicaraan dan tatapan menghunjam dari orang yang memperbaiki toilet kami. 🙈

“Nah itu mi. Saya pikir begitu. Kalau yang saya buang bertahun-tahun lalu itu jelas mi ndak bisa dikenali lagi bentuknya. Saya ndak akan berani mi buang satu pembalut utuh ke dalam sana. Kalau saya melakukannya kan seharusnya dari dulu mi mampet,” saya masih membela diri.

Saya juga tahu betapa berbahayanya membuang sampah pembalut di dalam lobang kloset karena akan susah dihancurkan oleh alam bagian yang ada unsur plastiknya. Saya berusaha berhati-hati dengan sampah pembalut selama ini.

Saya kemudian mengingat-ingat. Pernah ada tamu yang saya tahu sedang kedatangan tamu bulanan selama beberapa hari dan saya tak pernah mendapati sampah pembalutnya. Saya seharusnya melihat sampah pembalutnya karena setiap harinya saya yang mengurusi urusan domestik dan tahu keadaan tempat-tempat sampah kami di dalam rumah. 

Etapi belum tentu juga dia orangnya, bisa jadi tamu lain. Hm, jadi menuduh juga saya, yah. Habis bagaimana lagi, saya yakin bukan saya yang melakukannya dan saya perlu mencari penyebabnya. 😥

Saya masih yakin bukanlah saya penyebab toilet tersumbat. Tapi tatapan orang itu tak akan saya lupakan seumur hidup. Terlebih seorang yang lain membicarakannya dengan orang lain lagi dan rasanya sepeti menuduh saya melakukannya.

Mungkin perasaan saya saja tapi mereka tahu yang tinggal di rumah kami, ada 3 perempuan. Ibu saya, saya, dan anak perempuan saya. Nah, yang paling mungkin dituduh kan saya. Adik perempuan saya hanya datang sesekali. “Duh, bantu dulu pulihkan nama baikku 😖,” pinta saya kepada adik.

Maka ketika dia mendengarkan lagi masalah itu diungkit di depan orang lain oleh seseorang saat saya tak mendengarnya, adik saya langsung mengatakan, “Tamu itu yang buang sampah pembalutnya. Tidak mungkin mi kami yang lakukan!”

Gambar oleh Peter H dari Pixabay

Sampai di sini saya sudah puas, harga diri saya masih ada harapan terselamatkan. Memang ini hal sepele tapi memalukan. Takut dituduh jorok di toilet, sepele ya tapi coba bayangkan jika kalian dituduh jorok.

Lalu ada yang mengatakan, “Cantik-cantik/ganteng-ganteng/pintar-pintar koq serigalajorok!” Runtuh harga diri, kan? Berada di posisi ini, nanti kalau sampai di telinga calon besan kayak mana tanggapannya?

Ahaha berlebihannya Niar, deh. Tapi bisa saja nah. Karena kisah ini sudah diceritakan ke orang-orang yang mengenal saya. Bisa saja kelak sampai ke telinga calon besan (yang entah siapa) dan menilai saya sebagai orang jorok lalu menilai anak-anak saya jorok. Ulala, kutak rela, Saudara!

Ini baru urusan toilet, ya. Semoga tak ada yang lebih besar daripada ini. Dituduh melakukan sesuatu yang merugikan orang banyak tetapi saya tak melakukannya. Na’udzubillah. Semoga dosa saya tak bertambah lagi. Dosa sampai di usia 45 ini saja belum tentu sanggup saya bayar di neraka.

Ah ya, terima kasih buat kalian yang sudah membaca cerita receh hari ini sampai tuntas. Semoga tak ada yang menuduh kalian jorok. Mari kita renungkan sama-sama “filosofi” di balik kisah “takut dituduh jorok” ini.

Makassar, 3 Oktober 2019


Viewing all 2036 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>