Quantcast
Channel: Mugniar | Mamak Blogger Makassar
Viewing all 2021 articles
Browse latest View live

Welcome Super September

$
0
0
Dalam sebuah tulisan yang saya publish tanggal 16 Agustus lalu di Kompasiana, saya merinci ada 11 hal positif yang bisa dipelajari ketika mengikuti perlombaan 17 Agustusan. Ide tulisan itu adalah pengalaman putri saya – Athifah ketika mengikuti lomba-lomba menjelang hari kemerdekaan.


Tak ada satu lomba pun yang berhasil Athifah menangkan di bulan Agustus ini. Saya tanyakan padanya, apakah ia kecewa. Nona mungil ini mengangguk. “Tak apa kecewa sedikit, Nak. Seperti yang Mama bilang sebelumnya, yang paling penting dari berlomba bukanlah menang atau kalahnya tetapi bagaimana Kamu menjalani prosesnya. Athifah bisa belajar banyak dari sebuah lomba,” nasihat saya kepadanya.

Saya mengatakannya bukan tanpa dasar. Sejak memutuskan untuk aktif ngeblog (setelah sebelumnya sembat ngeblog selama 3 tahun lalu vakum selama 2 tahun), saya bukan hanya sekadar menulis. Saya mengikuti banyak lomba menulis. Baik yang kategorinya besar maupun kecil. Termasuk juga mengikuti kuis-kuis di media sosial. Hitungan kasar saya, sih kira-kira ada 500-an bahkan mungkin 600-an atau 700-an lomba yang saya ikuti.

Tahukah kawan, apa manfaat terbesar dari berbagai lomba itu? Apakah hadiah-hadiah yang saya peroleh ketika memenangkan lomba? Bukan! Hadiah-hadiah jelas merupakan manfaat. Namun manfaat terbesar yang saya maksud adalah pengaruhnya bagi pengembangan diri saya. Perlombaan membawa saya kepada ketertarikan memenuhi tantangan dan menikmati prosesnya. Di samping itu, saya senang bisa belajar banyak hal dari persiapan mengikuti lomba. Seperti mengumpulkan bahan tulisan, membaca referensi, dan menggunakan aplikasi baru.

Kalau menang, alhamdulillah. Kalau kalah? Tidak masalah! Masih ada lomba-lomba lain menanti. Kekalahan bukan akhir dunia, kan? Tidakkah saya kecewa saat kalah? Kadang-kadang. Namun, makin ke sini saya semakin bisa bangkit dari rasa kecewa. Sering kali malah tidak ada rasa kecewa. Kalau kecewa pun, ukurannya kecil. Tidak sampai memengaruhi keadaan saya.



Setiap kekalahan menjadi semacam “bantal pengalas” bila “terjatuh” (baca: “kalah”) lagi. Jadi, semakin lama, dengan semakin tingginya bantal kekalahan yang saya punyai, kekalahan berikutnya tidak membuat saya sakit lagi.

Itulah yang ingin saya ajarkan kepada putri saya, melihat semangat berlombanya yang sudah muncul kini. Saya yang telat punya semangat berlomba saja bisa belajar banyak, saya harap dia pun bisa belajar banyak.

Well, saya tadi cerita tentang 11 hal positif yang bisa dipelajari dari perlombaan 17 Agustusan, ya? Nah, ini dia kesebelas hal tersebut:
  1. Melatih sportifitas melalui kejujuran dalam berlomba, di antaranya dengan menyelamati pihak yang menang serta menerima kekalahan.
  2. Melatih kebesaran jiwa dengan tidak terpengaruh kepada besarnya dukungan sekitar. Pada sebuah lomba, putri saya tak mendapat dukungan sama sekali. Kawan-kawannya malah mendukung pihak lawan. Di kalangan anak-anak pun ternyata hal seperti ini bisa saja terjadi. Dia sempat bertanya, “Masa, teman-temanku tidak ada yang mendukung, Ma?” Saya menghiburnya dengan mengatakan bahwa tidaklah penting dukungan orang-orang, yang penting dia berusaha sebaik-baiknya dalam berlomba.
  3. Belajar menikmati proses sebagai sebuah pembelajaran berarti.
  4. Belajar mengukur kemampuan sehingga tahu di mana kekurangan diri dan belajar lebih baik lagi.
  5. Berani tampil di depan orang banyak tanpa peduli ada yang mengagumi ataupun mencemo’oh.
  6. Berlatih konsentrasi dalam menyimak dan melakukan instruksi yang diberikan.
  7. Berlatih dan berani menerima tantangan lalu menyelesaikannya.
  8. Jika terbiasa berlomba, kekalahan tak mudah menjatuhkan. Sebaliknya, kemenangan tak mudah menjadikan diri sombong.
  9. Belajar menerima keragaman. Bahwa banyak orang yang lebih bagus, atau sama bagusnya dengan kita dan tidak mudah mencemo’oh orang lain.
  10. Belajar memanfaatkan waktu untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat.
  11. Jika terbiasa berlomba, secara perlahan pribadi tangguh akan terbentuk dan ketika dibutuhkan dalam hidup, anak bisa bersikap tangguh.

Ketangguhan penting, karena akan sewaktu-waktu dibutuhkan dalam hidup. Sementara ketangguhan tak akan mungkin turun dari langit ketika dibutuhkan. Kita perlu melatih diri untuk menjadi tangguh.

Ide gambar kartun dari: evilnymphstuff.wordpress.com
Lantas, dengan demikian apakah semua lomba yang pernah saya ikuti itu membuat saya menjadi perempuan tangguh? Weh, saya tidak berani mengklaim. Saya hanya bisa bilang sedikit-demi sedikit, saya jadi punya bekal untuk jadi perempuan tangguh. Sampai sekarang pun sebenarnya saya masih terus belajar menangguhkan diri. Mudah-mudahan bisa belajar bareng anak.

Dalam berbagai lomba yang diikutinya di bulan Agustus ini, setidaknya Athifah belajar banyak hal dari kekalahannya. Dia juga sudah tahu kalau dia tak perlu terlalu memikirkan apa yang sudah terjadi. Toh di depan sana menanti Super September. Akan ada hal-hal baru yang dipelajarinya di bulan September termasuk pertambahan eh pengurangan usianya.

Super September”, meminjam istilah Mataharimall.com yang sejak tahun lalu meluncurkan hal baru untuk menyambut hari kelahirannya, aneka promo dan diskon meriah hingga 99% untuk semua kategori termasuk fashion, elektronik, groceries, lifestyle, dan lain-lain. Akan ada juga kuis-kuis menarik dengan berbagai macam hadiah. Ah, ya ini salah satu yang menarik di bulan September nanti.

Makassar, 26 Agustus 2016

Makan Daging-Dagingan, Ini Tips Sehat Saat Idul Adha

$
0
0
“Sesungguhnya Kami telah memberikan karunia sangat banyak kepadamu.
Maka shalatlah untuk Tuhanmu dan sembelihlah qurban.”
(Q. S. Al-Kautsar 1-2)

Tak terasa ya, hari Raya Idul Adha hampir tiba. Seperti tahun-tahun lalu, seakan hukum alam saja, harga hewan qurban 2016 ini sudah merangkak naik. Yang memang sudah pasang niat kuat untuk berqurban mesti punya kiat tersendiri untuk mewujudkan niatnya.

Sebagaimana yang termaktub dalam Qur’an surah Al-Hajj ayat 36, orang yang berqurban juga berhak memakan daging qurbannya. Maka tak jarang, orang Islam saling mengundang di hari raya ini. Naaah, di sinilah warning-nya.

Buat mereka yang usianya sudah di atas 40-an harus ekstra hati-hati, nih. Yang usia 20 – 30 tahunan juga sudah harus mulai waspada terhadap daging-dagingan. Jaga kesehatan! Tidak lama lagi bakal banyak olahan daging. Jangan sampai kebablasan. Buat sebagian orang, alarm “bahaya”-nya bakal diaktifkan. Iya, bahaya, program diet bisa luntur begitu saja. Takutnya, berat badan akan tiba-tiba meningkat. Susah kan menolak mentah-mentah sajian olahan daging?

Meski cukup menggoda, sebenarnya kita tetap bisa sehat saat Idul Adha nanti, lho. Nah, berikut tips sehat saat Idul Adha yang mungkin akan berguna. Jangan khawatir!

Asal dambar dari: www.vectorstock.com

Ini Dia Tips Sehat Saat Idul Adha yang bakal kurangi rasa khawatir

1. Makan dengan porsi yang kecil

Meski bertabur makanan berlemak, bukan berarti kita tak bisa tahan diri, kan teman? Rasa tetap akan sama walau kita makan banyak sekalipun, kan? Tahan diri, yuk, untuk batasi porsi makanan – yang penting ‘sudah tahu rasa’saja!

2. Perbanyak serat

Supaya makin seimbang, kita bisa perbanyak makan serat. Saluran pencernaan kita akan cukup sulit untuk mengolah makanan yang dikonsumsi kalau kurang serat. Selain itu, serat juga membantu tubuh untuk melunturkan lemak. Tidak perlu jugaterlalu paranoid terhadap lemak, sih sebenarnya.

3. Perbanyak konsumsi air putih

Selain serat dari sayur dan buah, memperbanyak konsumsi air putih juga wajib hukumnya. Air putih akan membuat sisa makanan yang sudah terolah dalam tubuh “berjalan” dengan semestinya ke sistem pembuangan tubuh. Selain air putih, minuman hangat seperti air jeruk hangat ataupun air putih yang hangat akan membantu tenggorokan lebih lega, lho.

4. Masak dengan cara yang lebih sehat”

Nah, kalau ambil andil memasak daging qurban – cobalah cara memasak yang lebih sehat. Salah satu caranya adalah pisahkan daging kambing dari lemaknya. Kemudian, pilih mengolah daging dengan memanggangnya ketimbang menggoreng dengan menggunakan minyak agar semakin tak berlemak. Nah, lebih sedap lagi kalau ditambahkan bumbu rempah sebelum memanggang daging.

5. Kurangi makanan berlemak dan bergula lainnya

Sudah jadi hal yang lazim di Indonesia, meja-meja akan diramaikan oleh makanan dan minuman yang berlemak serta bergula. Contohnya saja, sudah dihidangkan daging-dagingan, eh, ternyata ada makanan yang manis seperti kue dan lainnya dan juga sirup serta minuman manis lainnya. Wah, berat badan bisa-bisa naik dratis!Untuk itu, butuh pengendalian diri tinggi dari kita untuk bisa menahan diri mengonsumsi semua hidangan tersebut. Terlebih lagi dalam porsi besar.

Oh ya, jangan lupa aturan jam makan, ya. Sebisa mungkin hindari makan “besar” sebelum tidur. Oleh karena cukup banyak sisa daging yang masih terhidang, kamu malah tergoda untuk makan malam hari sebelum tidur. Eits! Tunggu saja besok kali untuk dikonsumsi lagi.

Yang pasti, ingatlah untuk berbagi daging qurban– yang memang sudah diikrarkan untuk disumbangkan. Hanya sepertiga dari total daging qurbanlah bagian kita. Sebagian besar lainnya bisa disumbangkan melalui panitia untuk dibagikan kepada umat Muslim yang membutuhkan.

Sudah menyiapkan hewan qurban yang akan diqurbankan? Jika belum, Anda bisa bergabung dengan ACT Indonesia dan Global Qurbanuntuk penyaluran qurban ke umat Muslim lainnya yang butuh. Sila akses halaman Bukalapak untuk mengetahui cara menyalurkan dana untuk harga pembelian hewan qurban 2016 tersebut. Ada pula pilihan mencicil per bulannya agar tak memberatkan, lho.

Selamat menunaikan ibadah Hari Raya Idul Adha! Semoga berkah dan tetap sehat selalu.


Makassar, 29 Agustus 2016

Pesan Tiket Bus Makin Mudah dengan Tiketbusku

$
0
0
Satu hal lagi yang membuat saya makin betah ngeblog adalah bertemu dengan banyak orang kreatif. Salah satunya adalah Kasman Suherman, CEO Tiketbusku.com(Tiketbusku.com selanjutnya saya sebut dengan “Tiketbusku” saja). Saat itu saya menghadiri sebuah acara di mana Kasman diminta untuk menjelaskan tentang Tiketbusku.[1].

Sekilas dari penjelasannya, saya mendapat gambaran bahwa melalui website Tiketbusku, user bisa memesan tiket bus ke daerah tujuan tanpa perlu datang ke kantor perusahaan otobus (PO) bersangkutan. Wah, ini sebuah kemudahan, berkat perkembangan IT.

Sumber gambar: page FB Tiketbusku.com
Website Tiketbusku dirancang sejak April 2014, dibuat selama 5 bulan. Soft launching-nya digelar  pada 1 Desember 2015 silam. Orang-orang di belakangnya masih mahasiswa, lho. Mereka semua masih kuliah di UIN Alauddin Makassar. Selain Kasman Suherman, ada Virah (CMO), Fadhli (CTO), Alfian WP (Penjualan), Lukman (COO), Agung (designer), dan Abdullah (web developer).

Saat saya tanyakan tentang cerita latar belakang Tiketbusku, Kasman berkisah, “Sebenarnya yang mendasari lahirnya TIKETBUSKU.COM adalah kolaborasi yang kita lakukan. kita selalu berharap bagaimana di posisi bangku kuliah kita sudah punya produk yang bisa kita kontribusikan kepada masyarakat. Nah, lahirlah Tiketbusku.com yang juga sebenarnya merupakan solusi dari masalah kami yang selalu sulit mendapatkan tiket bus ketika mudik.”

Inilah salah satu inovasi yang menguntungkan masyarakat kini. Pengguna bus tidak perlu lagi mendatangi PO untuk memesan dan membayar tiket. Semuanya bisa dilakukan dari rumah dan ATM. Hanya perlu memahami bagaimana memanfaatkan website Tiketbusku yang kini sedang dibuat aplikasi androidnya ini. Anda-anda yang biasa naik bus antarkota, sekarang dipermudah dengan aplikasi ini. Anda bisa menggunakan aplikasi Tiketbusku untuk memesan tiket bus dari kota Makassar ke kota-kota lain di Sulawesi seperti Palopo, Bone-Bone, Mamuju, Topoyo, Toraja, Palu, dan Manado. Hingga kini, ada 26 tujuan rute dilayani (dengan rute terjauh Manado di Sulawesi Utara).

Pada tanggal 22 – 24 Agustus lalu, Tiketbusku mengikuti final Startup World Cup 2017 di Jakarta sebagai satu dari lima startup Wildcard yang berasal dari lima kota di Indonesia. Startup World Cup merupakan kompetisi startup international yang di adakan oleh Fenox Venture Capital bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia untuk region Indonesia.

Fenox VC dan Bekraf menyeleksi startup-startupdi masing-masing wilayah untuk memberikan tiket wildcard agar dapat berkompetisi dalam 15 startup di Asia Tenggara. Tiketbusku bersungguh-sungguh mempersiapkan diri sejak jauh-jauh hari sebelumnya untuk mengikuti kompetisi ini.

Saya mencoba mencari tiket bus ke Sorowako. Input tanggal keberangkatan & jumlah
penumpang. Hasilnya: 3 kelas tiket ke Sorowako (VIP, VVIP, dan Business Class). Bisa
dilihat berapa sisa seat. Sayangnya baru 1 PO tujuan Sorowako yang bergabung dengan
Tiketbusku jadi hanya kelas-kelas dari PO tersebut yang tampak.
Tiketbusku, dalam ajang bergengsi ini tidak berhasil menjadi pemenang wildcard. Ini berarti tidak meraih “tiket” ke Silicon Valley namun tim Tiketbusku tidak merasa kecewa. “Bisa hadir di 15 top startup sudah membuat kami bersyukur karena yang menjadi perhatian kami bukanlah kompetisi tapi bagaimana Tiketbusku tetap dapat memberikan kontribusi untuk pelayanan transportasi bus,” demikian Kasman mewakili teman-temannya.

Rasa penasaran saya terhadap Tiketbusku sangat besar. Terlebih karena mereka masih muda-muda. Entah berapa jumlah pertanyaan yang saya berikan kepada Kasman. Beberapa jawaban, hasil wawancara sudah saya saya tuliskan di atas. Beberapa lagi saya tuliskan dalam bentuk tanya-jawab sebagai berikut:

Adakah kesulitan dalam mengembangkan Tiketbusku?

Kesulitannya adalah kami harus belajar lebih untuk pengembangan software dan harus bisa bekerja ekstra dikarenakan jumlah tim yang minim.

Bisa diceritakan apa saja kesulitannya dalam mengembangkan Tiketbusku dan bagaimana mengatasinya?

Kesulitannya kami harus bersedia membagi waktu kuliah kami untuk mengembangkannya dan hampir kami tidak mempunyai waktu liburan apalagi dudk bersantai dengan teman kampus.

Yang sudah berhasil diraih sekarang (dari Tiketbusku), apakah sudah sesuai dengan keinginan kalian?

Kami masih terus mengembangkan teknologi ini.

Selain secara teknis (yang berhubungan dengan aplikasi), apa yang kalian lakukan untuk mengembangkan Tiketbusku?

Kami harus belajar otodidak mengenai bisnis dan marketing untuk bisa mempromosikan Tiketbusku.com

Saat ini bagaimana animo masyarakat dalam menggunakan Tiketbusku?

Untuk saat ini kita masih mengedukasi masyarakat untuk menggunakan teknologi dalam pemesanan tiket bus melalui aplikasi dan adapun data transaksi dari satu perwakilan yang bekerjasama dengan kami kurang lebih 5000-an transaksi per bulan.

Apa mimpi besar kalian untuk Tiketbusku?

Mimpi kami adalah bagaimana Tiketbusku.com dapat hadir di seluruh daerah yang ada di Indonesia agar masyarakat dapat lebih mudah untuk melakukan pembelian tiket bus.

***

Video Tiketbusku.com

Saya sangat terkesan dengan kalimat Kasman yang ini:
Kesulitan (dalam mengembangkan Tiketbusku) adalah kami harus bersedia membagi waktu kuliah kami untuk mengembangkannya dan hampir kami tidak mempunyai waktu liburan apalagi dudk bersantai dengan teman kampus.

Apresiasi sebesar-besarnya buat tim Tiketbusku. Tidak banyak anak muda yang seperti mereka, rela menyisihkan waktu hura-hura untuk bekerja keras demi melakukan hal yang bermanfaat sekaligus membangun bisnis. Jauh lebih banyak anak muda yang lebih suka bersantai-santai saja. Inspiratif sekali. Semoga saja Tiketbusku bisa diaplikasikan di seluruh Indonesia.

Lalu, ketika saya “memaksa[2]” Kasman menitipkan harapannya melalui saya kepada pembaca blog ini, saya merasa sedikit tertohok. Kasman berharap, “Harapannya sih, semoga anak-anak muda Indonesia bisa berkolaborasi untuk bisa memberikan solusi/karya nyata untuk bangsa ini. Karena kita saja dari bangku kuliah – alhamdulillah bisa berkontribusi untuk menyelesaikan masalah kecil.”

Baiklah Kasman, saya tidak muda lagi. Setidaknya – lucky me – di usia sekarang, saya memutuskan untuk serius ngeblog dan menebar manfaat melalui tulisan. Membaca harapan Kasman, membuat saya merasa harus makin bersungguh-sungguh di jalan kebaikan ini karena pertambahan usia saya setiap tahunnya makin mendekatkan saya kepada ajal.

Nah, sekarang, saya mau mengumpan balik kata-kata Kasman. Hal bermanfaat apa yang telah Anda lakukan untuk berkontribusi dalam kebaikan?

Makassar, 30 Agustus 2016

Tulisan ini diikutkan lomba blog #KitaIndonesia.

Referensi:
  • Wawancara via inbox Facebook dengan Kasman Suherman, CEO Tiketbusku.
  • https://www.tiketbusku.com/).
  • https://id.techinasia.com/kumpulan-startup-yang-mengguncang-startup-world-cup-indonesia
  • https://dailysocial.id/post/tiketbusku-layani-pemesanan-bus-antarkota-secara-online-di-sulawesi
  • https://id.techinasia.com/tiketbusku-layani-pemesanan-tiket-bus-online-di-makassar





[1]Tiketbusku.com adalah situs reservasi pertama yang berpusat di Sulawesi. Sebagai mitra Perusahaan Otobus (PO), pihak Tiketbusku.com telah membuat sistem layanan pengolahan tiket bus online terpadu sehingga penjualan tiket bus di setiap titik kantor perwakilan terkontrol dan tersinkronisasi dengan baik dengan penjualan tiket bus yang ada di website tiketbusku.com. Tiketbusku.com merupakan website reservasi tiket online pertama dan terbesar di Sulawesi Selatan. Website ini pertama kali dikembangkan tahun 2015 oleh Friendstech. Untuk mendukung kinerja, website tiketbusku.com telah bekerja sama dengan sejumlah perwakilan bus di Sulawesi Selatan. Sehingga, e-tiket bisa digunakan tanpa harus dicetak, cukup dengan memperlihatkan tiket yang telah disimpan. Tiketbusku juga bekerja sama dengan pemerintah untuk mendukung Smart City. (dari https://www.tiketbusku.com/).

[2]Saya mengatakan “memaksa” Kasman karena saya mendesaknya hehehe.

Inspirasi dari Deasy Maslianita, Sang Survivor Kanker

$
0
0
Bahkan dunia maya bisa membuat seseorang merasa dekat dengan orang lain.

Ketika berita duka saya terima bulan Agustus lalu, saya tersentak. Seorang kawan blogger, sesama grup Arisan Link Kelompok 4 – sebuah grup dan program “informal” di grup Komunitas Blogger Perempuan, meninggal.

Almarhumah bernama Deasy Maslianita Burhan, seorang survivor kanker yang menemui takdir ajalnya bulan Agustus lalu. Saya merasa mengenalnya padahal hanya sesekali berinteraksi dengannya di dunia maya. Saat teman-teman segrup membuat status dan komentar-kometar berduka mereka, dan saat saya di-tag oleh Manda (Mbak Primastuti), mata saya berkaca-kaca.


Saya menelusuri blognya dan menemukan tulisan berjudul 08.11.2012. Kisah tanggal 12 November 2012, saat Deasy menjalani mastektomi (operasi pengangkatan payudara).

Saya tersentuh sekali membaca dua paragraf terakhirnya (saya gabung menjadi satu paragraf saja di sini, ya):
Tanggal 15 Desember 2012, hasil dari tes FISH[1] baru selesai, sangat sangat lebih dari 10 hari. Alhamdulillah hasilnya negatif dan saya ga perlu berobat dengan Herceptin. Dokter menyarankan untuk kemoterapi sebanyak 6 kali dan anti hormon selama 2 tahun dengan suntik dan obat, kemudian 3 tahun obat saja. Saya pasti kuat, saya kuat, saya bisa melewati semua treatment ini dengan ikhlas, tawakal, semua karena Allah.

Selanjutnya, serangkaian pengobatan dilalui Deasy. Hingga pada bulan April 2016 ia mengalami hal buruk. Tiba-tiba saja ia merasa sesak napas. Di suatu subuh, segera suaminya mengantarnya ke rumah sakit.
Ada cairan di jantung saya, yaitu cairan di antara jantung dan selaputnya, namanya Efusi Perikadial, entahlah saya sayup-sayup mendengarkan perawat dan dokter ngobrol.

Hal ini diketahui dari hasil Ekokardiografi. Tindakan segera dilakukan untuk mengeluarkan cairan dari jantung Deasy. Deg-degan membaca tulisannya yang berjudul ALARM TUBUH DENGAN DADA SESAK. Lagi-lagi saya tersentuh membaca bagian akhir tulisan ini:
Jadi jangan abaikan alarm tubuh, langsung sigap apa yang terjadi dengan tubuh kita. Segeralah ke dokter apabila dirasakan keluhan yang tidak lazim. Sujud syukur kepada Allah SWT, yang memberikan saya kekuatan dan ketabahan untuk menjalani ini semua. Insya Allah selalu semangat untuk sembuh. Buat keluarga dan teman-teman semua, terima kasih atas perhatian dan yang sudah jenguk saya pas saya dio rawat di rumah sakit. Love u All.

Perjuangan Deasy tak pernah putus. Di sela-sela segala proses pengobatan, termasuk kemoterapi, ia masih menyenangkan putri semata wayangnya, sempat menulis, mengikuti berbagai kegiatan blogger dan fotografi, termasuk sesekali nimbrung di grup dunia maya Arisan Link Grup 4 di mana saya juga bergabung. Hal-hal tersebut membuatnya bisa mengalihkan perhatian dari penyakit kankernya. Hingga suatu ketika ia meminta mundur dari grup karena akan menjalani kemoterapi berikutnya. Daaan ternyata, berita duka itu tiba hanya beberapa hari setelah ia pamit.

Pesan Mbak Deasy sewaktu pamit dari grup Arisan Link Grup 4,
Komunitas Blogger Perempuan (gambar dari blog
Mbak Kania Ningsih)
Deasy sudah tiada, namun karyanya masih bisa dibaca di http://deasy.burhan.biz/. Kita bisa belajar darinya mengenai bagaimana menghadapi ujian berat. Di blognya, Deasy memberi tahu, bagaimana caranya mengisi hidup agar lebih bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain meskipun vonis kanker sudah membebaninya. Perjuangan tanpa henti melawan kanker, mengenali kondisi tubuh, mengetahui segala macam proses pengobatan, dan tak putus harapan. Selamat jalan Deasy, meski belum lama mengenalmu, saya belajar darimu tentang ketabahan, ketangguhan, dan bagaimana memaknai kehidupan.

Makassar, 6 September 2016




[1]FISH: Flourescence In Situ Hybridization, jenis tes untuk melihat kandungan protein sel kanker, berguna untuk menentukan tindakan selanjutnya. 

Pemerataan Kapasitas Daya Terpasang di KTI

$
0
0
Tulisan ini dimuat di rubrik Opini Harian Fajar, 6 September 2016. Karena terlalu panjang, judul dan ada bagian tulisan yang sedikit diedit oleh editor (tidak mengurangi isinya). Ini versi aslinya:

Harga buku, untuk buku yang dijual di toko buku besar di Makassar berbeda dengan harga buku yang sama persis, dalam jaringan toko buku besar yang sama di Jabodetabek. Untuk Makassar, harganya paling sedikit sepuluh persen lebih mahal. Untuk buku tipis, perbedaan harganya tak seberapa. Tetapi untuk buku yang harganya mencapai ratusan ribu rupiah, perbedaannya bisa signifikan.

Perbedaan harga bagi buku-buku yang berada di jaringan toko buku besar yang sama tidak sebesar jika buku-bukunya tidak masuk di dalam jaringan toko buku besar tersebut. Sayangnya, tidak semua buku yang terbit di pulau Jawa khususnya, didistribusikan di toko buku besar di kota Makassar. Kita-kita yang tinggal di Makassar harus membeli buku yang tidak masuk di toko buku Makassar via online.


Untuk buku-buku yang hanya dijual online, perbedaan harganya bergantung pada ongkos kirim. Semakin berat buku, tentunya semakin besar ongkos kirimnya. Selain itu, semakin jauh sebuah daerah maka ongkos kirimnya semakin mahal. Buku adalah satu contoh kecil mengenai besarnya biaya logistik yang harus ditanggung konsumen di luar Jawa – Bali, termasuk di Kawasan Timur Indonesia. Cerita yang sama berlaku untuk biaya logistik barang-barang lainnya.

Hubungan Antara PDB dengan Besarnya Biaya Logistik di Indonesia dan Tol Laut

Dari data yang diperoleh dari Asosiasi Logistik Indonesia, PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia harus menanggung biaya sebesar 26.4%. Nilai tersebut termasuk yang tertinggi diantara negara-negara di dunia. Sebagai bandingannya, bisa dilihat perbandingan persentasi biaya logistik terhadap PDB di Amerika Serikat 9,9% (di Amerika Serikat, harga beli buku via online sama ke hampir semua wilayah AS), sementara negara-negara di Eropa hanya 8 – 11%. Tingginya biaya tersebut harus ditanggung oleh konsumen di Indonesia, terutama para konsumen yang berada di luar wilayah Jawa-Bali, akibat seringnya kapal pengangkut barang hasil industri kembali dalam keadaan kosong.

Terlepas dari perdebatan mengenai apakah 68 pelabuhan, bagian dari tol laut yang dijanjikan pemerintah RI untuk diselesaikan sampai akhir tahun ini realistis untuk diwujudkan atau tidak, ide tol laut sangat relevan untuk mempermudah transportasi – yang nantinya mudah-mudahan bakal menurunkan biaya logistik. Dengan demikian pula diharapkan tol laut akan mendorong pengembangan industri di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Hubungan Antara Pemerataan Kapasitas Daya Listrik dan PDB

Pada tahun 2014, sebanyak 59% penduduk terkonsentrasi dalam 7% wilayah NKRI (pulau Jawa dan Bali), sementara 41% penduduk lainnya mendiami 93% wilayah NKRI. Dari 93% itu, sebagian besar berada di KTI. Data dari Statistik Indonesia 2015 (sumber: Badan Pusat Statistik) dan Statistik Ketenagalistrikan 2015 (sumber: Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral) menunjukkan bahwa 59% penduduk tersebut didukung oleh 70% kapasitas daya listrik negara dan sebagai akibatnya memberikan kontribusi sebesar 59% dari PDB nasional.  Sebaliknya sisanya, 41% penduduk yang berada justru di 93% wilayah Indonesia memberikan kontribusi sebesar 41% dari PDB nasional.

Data tersebut memperlihatkan ketidakseimbangan penyebaran kapasitas daya tersambung sebagai implementasi dari asas manfaat pembangunan yang kemudian berdampak lagi pada ketidakseimbangan penyebaran penduduk. Ketidakseimbangan penyebaran kapasitas daya tersambung ini mengakibatkan ketidakseimbangan pembangunan industri/usaha dan ketersediaan lapangan kerja yang pada akhirnya semakin memperparah ketimpangan distribusi penyebaran penduduk (ingat, 59% penduduk terkonsentrasi dalam 7% wilayah RI).

Menarik pula dicermati, masih dari Statistik Ketenagalistrikan 2015 dan Statistik Indonesia 2015, bisa dilihat bahwa industri dan usaha yang berada di wilayah Jawa – Bali menggunakan listrik 3 kali lipat (92.920 GWh) dibandingkan industri dan usaha yang berada di luar wilayah Jawa – Bali (30.601 GWh) namun hanya menghasilkan kontribusi PDB 1,4 kali lipat lebih besar (kontribusi PDB Jawa – Bali sebesar 6.296 triliun dibagi kontribusi PDB luar Jawa – Bali sebesar 4.403 triliun, hasilnya: 1,4).

Oleh karena itu, isu pemerataan kapasitas daya terpasang di seluruh wilayah Indonesia diharapkan dapat memicu pemerataan pembangunan dan kesejahteraan. Harapannya, setelah itu akan dimungkinkan terjadinya pemerataan penyebaran penduduk dan pengoptimalan pengembangan potensi daerah. Dengan adanya pemerataan kapasitas daya terpasang, diharapkan berdampak kepada pengoptimalan SDM dan SDA lokal, juga kepada penurunan biaya logistik dan peningkatan PDB.

Sebuah Tawaran Solusi untuk Mendorong Pengembangan KTI

Isu ini, selain sejalan dengan program tol laut, juga sejalan dengan prioritas pemerintah dalam membangun kawasan industri. Kementerian Perindustrian, melalui Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Imam Haryono mengatakan, dalam jangka panjang menargetkan 36 kawasan industri baru dibangun hingga 2035. Sebagian besar kawasan industri tersebut berlokasi di luar pulau Jawa dan Bali. Dalam waktu dekat, direncanakan akan berdiri 7 kawasan industri baru beserta 11 sentra Industri Kecil Menengah di KTI. Kawasan Industri tersebut diharapkan mampu menyerap investasi sebesar 155 triliun rupiah dan 600 ribu orang tenaga kerja. Tentunya, pembangunan kawasan industri ini membutuhkan dukungan daya listrik yang memadai.

Penting adanya semua pihak terkait duduk bersama guna membicarakan hal-hal yang dapat menjadi rekomendasi bagi isu pemerataan kapasitas daya terpasang ini. Dengan kerja sama semua pihak diharapkan dapat mendorong percepatan rekomendasi ke arah yang signifikan. Dengan demikian banyak hal yang bisa didorong ke arah yang lebih baik, termasuk peningkatan Indeks Pembangunan Manusia, demi terwujudnya masa depan yang lebih baik bagi KTI.


Makassar, 7 September 2016


Tulisan ini dibuat dalam rangka menyukseskan Semiloka Kajian Pengembangan Ketenagalistrikan di Kawasan Timur Indonesia yang akan diselenggarakan pada tanggal 10 September di Gedung Ipteks UNHAS.

#60TahunUnhas



Gathering Blogger: Bincang-Bincang Bisnis dan Pemasaran Online

$
0
0
Rasanya belum bayar utang kalau belum menulis tentang gathering blogger yang diselenggarakan oleh KUDO (Kios untuk Dagang Online, sebuah startup yang menghubungkan offline dengan online) ini. Melalui acara ini, saya bisa bertemu dengan Bu Indari Mastuti – founder IIDN (Ibu-Ibu Doyan Nulis) yang berdomisili di Bandung. Bu Indari yang super aktif dan lincah ini bisa mengunjungi Makassar berkat KUDO. Kira-kira 3 tahun yang lalu, ia memiliki rencana untuk ke Makassar namun tak kunjung kesampaian.



Perempuan beranak 2 yang akrab disapa Iin ini diajak KUDO untuk menjadi nara sumber dalam gathering blogger bertema PAHLAWAN KELUARGA yang berlangsung tanggal 13 Agustus lalu di sebuah restoran ayam penyet di jalan Perintis Kemerdekaan. Bukan tanpa alasan KUDO mengajaknya karena inspirasinya di dalam dunia bisnis, melalui Indscript sudah cukup dikenal di Indonesia. Beberapa media cetak nasional telah meliputnya dan menobatkannya sebagai sosok inspiratif.

Cerita Bisnis dari Perempuan 99% Online


Bisnis 99% Onlineadalah judul materi yang dibawakan Bu Iin. Perempuan yang sudah menekuni dunia menulis sejak tahun 1996 ini mengaku dirinya “99% online”. Alasannya adalah karena Indscript yang dibangunnya, juga 3 komunitas lain yang didirikannya: IIDN, IIDB (Ibu-Ibu Doyan Bisnis), dan Emak Pintar Asia yang didirikannya amat mengandalkan dunia online.

Perempuan yang sudah menghasilkan 61 judul buku ini berkaca dari pengalamannya sendiri, sebagai perempuan (sekaligus istri dan ibu). Kalau dirinya bisa maka perempuan lain pun bisa. Mimpi besarnya adalah “melahirkan 1 juta perempuan yang produktif menulis dari rumahnya”.

Bu Indari Mastuti, di belakang sana: tim KUDO
Bu Iin memotivasi perempuan untuk mandiri secara ekonomi. Di zaman, di mana teknologi IT berkembang pesat saat ini, pekerjaan bisa dilakukan dari rumah. Bahkan tidak perlu modal besar. Menurutnya, perempuan cocok sekali untuk beraktivitas di dunia online. Mengapa? Karena:
  • Melalui online, kita bisa aktif belajar. Membuka status-status teman Facebook saja misalnya, kita sudah bisa belajar banyak hal.
  • Mudah bangun networking.
  • Diskusi bisa dilaksanakan kapan saja.
  • Membangun bisnis saat ini sangat mudah melalui online.
  • Banyak konsp bisnis bagus yang muncul di dunia online.
  • Bisa upgrade diri melalui online.

Membangun bisnis dan menulis itu mudah. Yang harus diingat adalah kuncinya: KONSISTENSI. Namun, jika berkegiatan di dunia online, harus dipahami berbagai manfaat dan dampak negatif media sosial.

Manfaat media sosial, jika digunakan sebaik-baiknya:
  • Bisa menjadikan orang memiliki penghasilan.
  • Dari yang tidak pintar menjadi pintar.
  • Menambah teman.
  • Merangsang produktivitas.

Dampak negatif media sosial, jika salah digunakan:
  • Salah dalam menjalin networking.
  • Menimbulkan iri hati.
  • Lupa waktu (gara-gara terlalu kepo dengan status-status orang lain misalnya).

Bu Indari lalu memberikan penjelasan mengenai keuntungan dan kesalahan dalam menjalankan bisnis online.

Keuntungan bisnis online adalah:
  • Tidak perlu biaya besar.
  • Tidak perlu ruangan (untuk kantor).
  • Tidak perlu fasilitas lengkap.
  • Tidak perlu terlalu khawatir cari pelanggan.
  • Bisa dijalankan dengan waktu terbatas.
  • Akun media sosial kita bisa dijadikan etalase.

Sedangkan kesalahan dalam menjalankan bisnis online adalah:
“Mantengin gadget terus”. Menurut Bu Iin, seharusnya tetapkanlah waktu-waktu tertentu untuk melayani pelanggan. Jangan melayani pelanggan sepanjang hari. Keluarga bisa terbengkalai.

Berbisnis Mudah dengan Teknologi


Materi berikutnya adalah penjelasan tentang KUDO dari Mas Dimas. KUDO terbentuk sejak 2 tahun silam, bertempat di ruko kecil dengan karyawan 20 orang. Perkembangannya pesat, saat ini ada 300 karyawan muda usia.

KUDO didirikan oleh Albert Lucius dan Agung Nugroho, dua pemuda yang pernah belajar IT ke luar negeri lalu pulang ke Indonesia dengan tujuan berkontribusi untuk kemajuan Indonesia. KUDO adalah sebuah platform teknologi O2O (online to offline) yang menghubungkan online merchants dengan pelanggan offline melalui agen.

KUDO hadir sebagai pelengkap market place yang ada. Ia bekerja sama dengan beberapa market place seperti Bukalapak, Hijabenka, dan Berrybenka. Ibu rumah tangga bisa menjadi agen KUDO, dengan menjual barang-barang yang ada di website/aplikasi android KUDO, dengan imbalan komisi. Komunitas pun bisa bergabung menjadi agen. Komisinya nantinya bisa digunakan untuk membiayai komunitas.

Nara sumber terakhir adalah Ahmad Maulana yang akrab disapa Made atau Ucup. Ini materi yang paling saya suka. Karena Made berulang kali menekankan bahwa dalam berbicara bisnis, produknya bukanlah barang saja. Jasa pun merupakan produk. Kemampuan menulis juga merupakan produk. Ia bahkan mencontohkannya dengan menyebut nama saya, “Kak Niar produknya tulisan.” Made juga berpesan, “Jangan menjual yang terlalu jauh dari hobi karena bisa cepat bosan.”

Ahmad Maulana alias Made
Made merupakan pegiat online marketing. Pengalamannya meriset hingga memperoleh aneka tips jualan onlinemembuatnya sering menjadi nara sumber. Saya sangat setuju dengannya karena saya pun sebenarnya butuh trik tersendiri agar dapat menjual diri eh tulisan kepada klien/brand. Biasanya dalam acara seperti ini, saya seperti merasa dipaksa mengakui kalau yang namanya bisnis itu hanyalah menjual barang (eh, perasaan saya saja, ya kayaknya), di acara kali ini, tidak demikian.

Dalam berbisnis, Made membeberkan tips-nya:
  • Berbisnisjangan mau cepat, karena ada proses di dalamnya.
  • Riset terlebih dulu, jangan menjual barang yang tidak banyak dibutuhkan di tempat itu.

Setelah itu, topik berpindah kepada Facebook marketing. Made memperlihatkan halaman online shop-nya di Facebook dan bagaimana ia mengelolanya. Made juga memberikan kiat-kiatnya:
  • Berikan informasi dalam status-status. Misalnya tentang trend hijab 2016.
  • Jangan hard selling sebab calon pembeli akan “lari”.
  • Pilih nama toko online senatural mungkin, tidak usah pakai kata “TOKO” di depannya.
  • Jangan lupa melakukan riset.
  • Pilih produk.
  • Punyai perangkat (komputer, gadget, dan lain-lain).

Usai pemaparan dari Made, pemenang live tweet diumumkan. Alhamdulilah, saya dan Nanie menjadi orang yang beruntung hari itu. Lumayan, dapat voucher belanja di KUDO. Voucher-nya saya gunakan membeli pulsa. Tadinya milih-milih barang, ternyata yang saya suka ongkos kirimnya mahal, bisa lebih mahal daripada barang yang saya incar. Untungnya KUDO menyediakan pulsa, tidak perlu ongkos kirim. Setelah foto-foto dan bagi-bagi goodie bag, semua yang hadir makan siang bareng. Usai makan siang, usai pula gathering hari itu. Terima kasih KUDO, Bu Indari, dan Made.

Makassar, 8 September 2016






Cara Mengelola Stres untuk Ibu Rumah Tangga

$
0
0
Menjadi ibu rumah tangga tanpa stres, bisakah? Di zaman ini, entahlah. Sepertinya sulit, ya. Perempuan berpendidikan tinggi yang menjalani rutinitas dan memang memilih hanya menjadi ibu rumah tangga – tanpa aktivitas lain dikarenakan harus mengurus anak yang masih kecil misalnya, banyak yang merasakan stres.


Rutinitas yang itu-itu saja, dari matahari terbit hingga terbenam. Berulang terus di hari-hari berikutnya, selama bertahun-tahun, wajar saja bila membuat seorang ibu rumah tangga merasa stres. Stresnya bukan karena tidak menerima keadaan, melainkan karena kaget dan belum terbiasa dengan rutinitasnya. Juga karena belum menemukan solusi atas masalahnya.

Ibu rumah tangga zaman dulu, banyak yang betah dengan rutinitas yang itu-itu saja. Hingga menjadi nenek, lalu “harus” merawat cucu-cucu mereka, dijalani dengan penuh suka cita. Kalau Anda tak pernah menjumpai perempuan seperti ini, mungkin Anda tak percaya, ya? Tapi saya pernah menemukannya. Bagi saya, perempuan yang bisa menjalani kehidupan yang seperti itu amatlah luar biasa.


Entah bagaimana mereka mengelola rasa stresnya, ataukah mereka tak pernah merasakan stres, saya juga tak paham. Zaman mereka muda dulu, keadaan belum seperti sekarang. Belum ada mesin cuci. Pakaian bayi harus merajut sendiri, belum ada yang dijual bebas seperti sekarang. Televisi belum ada. Wiih, saya tak bisa membayangkan kalau saya – dengan pola pikir yang sekarang, hidup di zaman itu. Alhamdulillah, saya hidupnya di zaman ini.

Sehubungan dengan hal itu, saya jadi pengensharing sedikit, kepada para ibu rumah tangga yang merasakan stres terhadap dinamika “keiburumahtanggaan”. Mengapa? Karena saya pernah mengalaminya!

Lalu, bagaimana cara saya mengelola stres? Ini dia beberapa di antaranya:
  • Terima perasaan tidak enak yang dirasakan. Setiap orang pasti memiliki momen seperti itu. Jangan ditolak, jangan terlalu merasa bersalah. Menerima keadaan dengan lapang dan ikhlas, bisa membantu penyelesaian masalah. Penolakan justru tidak menolong kita menemukan pemecahan masalah. Merasa tidak enak ataupun stres wajar, koq. Manusiawi. Kita “hanya” perlu melaluinya sembari mencari pemecahannya.
  • Definisikan dan pahami apa yang dirasakan. Dengan demikian, terjawab pertanyaan “mengapa perasaan saya tidak enak” dan “apa namanya perasaan ini”. Baiknya komunikasikan dengan suami. Sebagai pasangan hidup, hendaknya suami tahu keadaan istrinya supaya bisa membantu meringankan atau memberi solusi.
  • Jika sudah, cari cara yang paling nyaman dan paling esensial untuk mengatasinya. Mendekatkan diri kepada Tuhan, tentunya menjadi cara pertama yang harus dilakukan. Ingin menangis ketika mengingat-Nya? Tak apa. Menangislah. Bebaskan diri dengan menangis. Asalkan menangis itu bukan menangis lebay yang terlalu mengasihani diri sendiri. Tak perlu merasa diri sebagai orang paling menderita sedunia sehingga tak ada yang mengalahkan. Tak perlu merasa semua orang bahagia, hanya diri kita yang merana. Semua orang punya masalah. Bahkan banyak yang lebih dahsyat daripada diri kita. Percayalah pada saya! Menangislah sebagai tanda kita butuh Sang Maha Pencipta untuk bersandar. Menangislah sebagai cara untuk melepaskan beban. Nah, cara berikutnya adalah:
  • Ciptakan waktu untuk diri sendiri. Orang menyebutnya “me time”. Cari apa yang disukai. Kalau saya memilih menulis. Yang suka craft bisa memilih menghasilkan karya. Yang suka fotografi, tentunya memilih pergi memotret. Lalu bagaimana urusan anak? Titip sama suami dululah. Sesekali ini saja, koq. Suka nonton? Silakan pilih tontonan favoritmu. Kalau suka membaca, Anda bisa memilih membaca. Selain bisa menjadi cara untuk menghibur diri, membaca juga bisa jadi sarana untuk meng-upgrade diri.

Well, ada satu cara lagi sih, namanya cara hidup sehat terkini breaktime. Yaitu dengan melihat-lihat Website Lifestyle Portal yang mengulas tentang gaya hidup sehat, termasuk bagaimana hubungan yang sehat secara psikologis antar manusia.

Melalui cara hidup sehat terkini breaktime, berbagai problema kehidupan yang bikin stres bisa dicari pemecahannya. Punya masalah dengan pasangan? Dengan teman kantor? Ada solusinya di sini. Mau konsultasi dokter? Bisa juga.

Perkembangan teknologi di zaman ini menawarkan banyak kemudahan dan membantu pemecahan berbagai masalah. Tinggal pintar-pintarnya kita saja mewaspadai masalah, mengenalinya, dan mengelola diri. Bahkan cara mengelola stres yang berasal dari bermacam-macam sumber masalah pun bisa kita dapatkan dengan hanya menggerak-gerakkan jemari. Eh, saya menuliskan hal ini hanya sekadar berbagi. Saya pun masih terus belajar untuk menjadi lebih baik. Mari belajar bersama. Setuju?

Makassar, 9 September 2016

3 Tempat Wisata Unik di Solo yang Wajib Dikunjungi oleh Traveler

$
0
0
Ada beberapa tempat di Indonesia yang mengundang rasa penasaran saya untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Yogyakarta atau Jogja. Walau sudah pernah satu kali ke sana, saya masih penasaran. Selain Jogja, ada satu daerah di pulau Jawa, yang provinsinya bersebelahan dengan Jogja yang bikin saya penasaran. Nama daerahnya adalah Solo. Solo sudah menggugah saya sejak mengetahui lagu Bengawan Solo yang menggambarkan Sungai Bengawan Solo.



Tidak jauh berbeda dengan Jogja, Solo juga menyimpan banyak sekali tempat wisata yang unik dan jarang diketahui banyak orang. Di tempat ini, kita bisa menemukan beraneka ragam destinasi wisata. Bagi yang menyukai wisata sejarah bisa berburu candi-candi yang sebagian besar masih tersembunyi. Sedangkan penyuka wisata alam bisa menjelajah ke hutan untuk menemukan air terjun yang sangat memukau.

Mengunjungi Solo katanya akan membuat kita merasakan pengalaman yang menakjubkan. Aneka destinasi wisata di tempat ini bakalan membuat kita jatuh hati dan terus-menerus ingin kembali. Berikut ini bocoran tiga tempat wisata unik di Solo yang bisa dijadikan referensi untuk menghabiskan liburan di Solo dan sekitarnya:

Candi Sukuh


Yang menyebabkan Candi Sukuh sangat unik jika dibandingkan dengan candi yang lain adalah letaknya yang sangat tinggi. Candi yang konon dibangun pada abad ke-15 ini berada di ketinggian 1.200 mdpl dan tepat berada di lereng Gunung Lawu yang berudara sejuk. Mengunjungi Candi Sukuh akan membuat betah karena suasana di sekitar candi masih sangat asri sebab dipenuhi pepohonan hutan.

Sumber : www.triptrus.com
Selain masalah ketinggian, candi ini juga memiliki punden berundak yang cukup unik. Jika dilihat-lihat mirip sekali dengan bangunan suku Inca atau bahkan piramida di Mesir. Pengunjung bisa naik ke atas candi yang dahulu digunakan untuk persembahan. Oh ya, di candi ini banyak sekali relief yang menunjukkan organ kelamin pria dan wanita yang disebut sebagai lingga dan yoni. Hal ini bisa dimaklumi karena keduasimbol tersebut dianggap sebagai keberuntungan di masa lalu.

Museum Purbakala Sangiran


Bagi mereka yang menyukai hal-hal berbau purbakala, tempat ini adalah surga. Di museum ini, bisa ditemukan banyak sekali peninggalan sejarah dari zaman purba yang ada di kawasan Sangiran. Fosil-fosil manusia purba serta hewan yang hidup di masa lalu dipajang di setiap sudut museum.

Sumber: Wikipedia
Meski jarang dikunjungi dan kurang diminati banyak orang, museum ini memiliki nilai pendidikan yang tinggi. Bayangkan saja, tempat ini menyimpan banyak sekali fosil yang tidak bisa ditemukan di daerah lain. Bahkan, ada yang menyebut bahwa Museum Purbakala Sangiran adalah museum terlengkap di kawasan Asia. Di tempat ini kita bisa mempelajari perkembangan manusia purba yang bisa saja menjadi nenek moyang kita di zaman prasejarah.

Air Terjun Jumog


Air terjun Jumog adalah salah satu air terjun terbaik yang terletak 40 km dari pusat Kota Solo. Di tempat ini, kabarnya kita bisa menemukan air terjun yang indah dengan bagian kiri dan kanannya merupakan hutan yang masih sangat lebat.

Sumber : jalankemana.com
Akses untuk ke kawasan ini cukup susah. Pengunjung harus naik angkutan umum beberapa kali dari Solo ke Tawangmangu dilanjutkan ke Ngargoyoso, dan berakhir di Karangpandan. Dari sini, Anda bisa naik ojek melalui kawasan hutan yang rimbun sebelum akhirnya sampai di pintu masuk air terjun.

Itulah tiga tempat wisata unik di Solo yang konon masih jarang didatangi oleh banyak orang. Kalau Anda ingin mengunjungi semua tempat wisata di atas, disarankan untuk menginap selama beberapa hari di Solo. Di kota ini, bisa booking hotel murah yang nyaman sejak beberapa minggu sebelum perjalanan wisata dilaksanakan.

Kalau bingung untuk memilih hotel yang murah di Solo, cobalah untuk menggunakan layanan Airy Rooms. Operator hotel virtual ini memiliki jaringan hotel terluas di Indonesia sehingga mudah untuk ditemukan dan kerap melayani para budgettraveler.


Untuk masalah fasilitas, kita tidak perlu khawatir, hotel-hotel yang tergabung dengan Airy Rooms memiliki fasilitas yang lengkap, seperti AC, kamar yang bersih, hot shower, hingga TV LCD. Terakhir, untuk memesannya, hanya perlu mengaksesnya melalui website,  aplikasi android, hingga menghubungi langsung customer service atau melalui WhatsApp.

Asyik dan mudah ternyata ya, untuk ke Solo di zaman sekarang?


Makassar, 13 September 2016

Belanja Online, Waspadai 3 Hal Ini

$
0
0
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (TIK, atau biasa pula disebut IT) sekarang amat pesat. Berbagai macam kemudahan ditawarkan di zaman ini. Saya beruntung bisa menjadi saksi hidup dari beberapa zaman (eh zaman? Kayak yang sudah tua sangat, yah hehehe). Cuma mau bilang, saya pernah melalui zaman di mana kalau berbelanja harus datang ke toko yang nyata secara fisik, memakai lembaran dan recehan rupiah untuk membayar belanjaan.

Kalau tidak ada yang disukai di sebuah toko, pindah ke toko sebelah atau ke toko yang terletak di jalan sebelah, atau malah pulang dengan tangan hampa. Lalu besoknya hunting barang yang dicari lagi. Bayangkan berapa banyak waktu dan energi yang terbuang karenanya. Belum lagi kalau harus naik-turun angkot. Hadeh, ribetnya.

Nah, di zaman ini, apa-apa bisa dibeli melalui internet. Belanja online, istilahnya. Mulai dari belanja baju, sepatu, hingga belanja pulsa. Bahkan baru-baru ini saya dengar, ada yang memanfaatkan bonus keanggotaannya di sebuah startup untuk membeli sereal dan ikan kaleng  dengan harga murah, dengan fasilitas gratis ongkos kirim. Wow!


Saya bukanlah termasuk orang yang suka berbelanja online tetapi sesekali saya melakukannya juga. Terutama kalau mendapat hadiah voucher belanja. Saya sudah pernah mencoba membeli pakaian, makanan, dan pulsa. Yang paling menyenangkan adalah jika aplikasi yang ditempati berbelanja menyediakan fasilitas pengiriman gratis ke Makassar.

Dalam membeli pakaian, beberapa kali saya puas menerima barang belanjaan saya. Namun beberapa kali, saya merasa agak kecewa. Sebenarnya bukan sepenuhnya kesalahan aplikasinya, sih. Ada faktor human error-nya juga di sini, yaitu kurang teliti.

Nah, dari beberapa pengalaman belanja online, itu, saya menyimpulkan, ada tiga hal yang perlu diwaspadai, yaitu:

Ketelitian.

Anda merasa termasuk orang yang teliti atau tidak? Kalau tidak merasa teliti, atau kurang teliti, coba, deh berusaha untuk lebih teliti lagi. Perhatikan baik-baik apa yang Anda inginkan, harganya, jumlahnya, ukurannya, proses pembayarannya bagaimana, dan seterusnya. Kalau tidak teliti, bisa kecewa karena misalnya ukuran baju yang dibeli kebesaran atau kekecilan. Saya pernah membeli baju, hanya memperhatikan ukuran baju di badan modelnya. Begitu tiba di rumah, eh ternyata baju yang saya beli kepanjangan. Setelah meneliti kembali gambarnya, baru saya sadari kalau model yang memeragakan pakaian itu perempuan berbadan tinggi, wajahnya kebule-bulean pula. Sementara saya ... 160 centi meter pun tak sampai, saudara. Jelas saja, bajunya kepanjangan.

Ukuran.

Saya pernah, nih, beli baju ukuran L karena mengingat beberapa baju saya yang ukurannya L. Ternyata begitu bajunya sampai, aiih kebesaran Mak. Terpaksa dipermak, deh supaya lebih enak dipakainya. Biasanya tempat belanja online menyertakan ukuran pakaian. Biasanya, sih standard internasional. Salah satu contoh panduan ukuran lengkap untuk laki-laki, perempuan, dan anak-anak bisa dilihat di sini. Agar mendapatkan ukuran yang sesuai, berhati-hatilah dalam memilih ukuran. Oya, website yang menampilkan tabel panduan ukuran itu bernama MAPEMALL.com, merupakan situs tujuan gaya hidup premier di Indonesia. Portofolionya meliputi 75 merek internasional dan terdiri atas berbagai produk. MAPEMALL.com adalah bagian dari PT. Mitra Adiperkasa Tbk. (MAP) yang merupakan perusahaan ritel, dengan lebih dari 1.900 toko.

Warna.

Kalau kualitas gambar yang dipublikasi tempat belanja online tidak begitu bagus, bisa jadi barang yang kita bayangkan – yang kita pesan di online shop bersangkutan, berbeda dengan kenyataannya. Atau bisa saja definisi kita soal nama warna dan warnanya berbeda dengan definisi orang pada umumnya. Masih ada, lho orang yang salah mepersepsikan warna, misalnya saja warna hijau dibilangnya biru dan sebaliknya, warna biru dibilangnya hijau. Bukan karena buta warna, melainkan karena persepsinya terhadap warna berbeda.

***

“Sampai sekarang saya masih takut belanja online, Bu,” begitu kata seseorang kepada saya. Tak perlu takut. Adalah hak kita untuk memanfaatkan kemajuan IT sebaik mungkin, termasuk dalam berbelanja. Ada toko online yang bisa dipercaya, kalau kata teman saya, MAPEMALL.com ini salah satu contohnya. Hm, saya setuju, sih. Saya pribadi pernah berbelanja di toko-toko fisik yang bekerja sama dengan PT. Mitra Adiperkasa Tbk dengna menggunakan voucher MAP. Tahu kan voucher MAP? Nah, ini dia toko online-nya.  Hanya perlu waspada saja dengan ketiga hal di atas. Teman-teman mungkin punya tambahan, hal apa lagi yang perlu diwaspadai ketika berbelanja online?


Makassar, 14 September 2016 

Mudahnya Membuat Sub Domain untuk Blogspot

$
0
0
Asyiknya bergabung dengan komunitas-komunitas blogger itu, salah satunya adalah bisa terus upgrade ilmu pengetahuan. Beberapa kali, saya jadi mengetahui hal-hal baru setelah menyimak pembicaraan teman-teman. Atau, kalau menemukan masalah atau tiba-tiba timbul pertanyaan, saya tinggal bertanya di salah satu grup dan teman-teman memberikan jawaban atau solusinya.


Bulan lalu, saya penasaran dengan sub domain. Sub domain itu biasanya berbentuk nama sesuatu di depan nama blog. Saya pikir, untuk hal ini kita harus bayar lagi, selain bayar sewa domain/hosting. Atau mungkin malah blog yang hosting-nya masih nempel di Blogspot kayak punya saya ini tidak bisa bikin sub domain.

Pada sebuah percakapan di grup Arisan Link Grup 4, Komunitas Blogger Perempuan, Mbak Faycha Anastasia mengatakan bahwa domain yang  hosting-nya masih di Blogspot bisa koq bikin subdomain. Wow keren, nih. Jadi pengen bikin sub domain dari blog ini. Blog buku yang masih blogspot mau di-redirect ke sub domain.

Maka malam ini, saya mencoba-coba bikin sub domain. Saya bertanya-tanya via e-mail ke Dracoola – penyedia domain, tempat saya membeli domain www.mugniar.com sejak tadi siang. Adminnya merespon dengan sabar dan teramat cepat (ini dia keunggulan Dracoola yang saya suka, selalu fast response).

Admin Dracoola menuntun saya dengan sabar, lengkap dengan gambar dan link langkah-langkah untuk mengatur domain. Saya mengikutinya sembari mencari-cari tutorial membuat sub domain gratis untuk Blogspot di Google. Ketemu beberapa link, plus link tulisan Mbak Faycha. Buat yang penasaran dengan cara membuat sub domain di Blogspot, saya tidak akan memberikan tutorialnya, ya. Di internet sudah banyak tutorial membuat sub domain. Ini saya kasih link-link yang saya baca saja. Silakan pelajari di:

Selain mempelajari link-link tersebut, saya sarankan teman-teman untuk menghubungi penyedia domain/hosting yang teman-teman gunakan dan bertanya, di mana bagian yang bisa di-manage untuk membuat sub domain.

Usai berurusan dengan urusan rumah tangga, saya pun mengutak-atik akun saya melalui link dari Dracoola.com. Tidak perlu waktu lama, ternyata. Saya pun berhasil membuat sub domain. Perkenalkan blog buku baru saya, teman-teman: www.buku.mugniar.com. Blog yang berupa sub domain blog ini, hasil redirect dari blog buku yang lama http://buku-mugniar.blogspot.co.id.

Pertanyaan selanjutnya, adalahapakah sub domain dan domain ini saling mempengaruhi? Misalnya mempengaruhi rank blog? Lalu, apakah keputusan saya ini tepat, ya?Entahlah, soalnya untuk membelikan domain baru, saya masih ragu-ragu. Pasalnya, blog buku ini masih jarang diisi, hehehe.

Saat menanyakan kepada salah seorang kawan – penasihat blog saya, ia mengatakan, “Enggak Bun, beda rumah, cuma dompleng domainnya saja. Mungkin malah menguntungkan Bun, soalnya di Alexa, sub domain tidak punya peringkat, karena yang tercatat hanya domain utamanya saja.”

Nah, bagaimana teman-teman yang sudah pernah bikin sub domain dan sudah mempelajari karakteristik blog utama maupun sub domainnya setelah si sub domain itu beroperasi, bagaimana pengalaman kalian? Share, dong.

Makassar, 14 September 2016



Konsistensi Kanianingsih, di Sela-Sela Sumur-Dapur-Kasur

$
0
0
Kanianingsih– saya merasa berkaca kalau membaca tentang dirinya. Ibu dua anak, blogger Tangerang ini sudah cukup lama saya “kenal” di dunia maya. Coba baca bagian About Me di blognya:
Saya Kanianingsih, panggil saja Kania. Saya seorang istri dan ibu 2 anak yang hobi menulis di blog. Kegiatan sehari-hari sama seperti ibu rumah tangga pada umumnya, selalu hectic di pagi hari ...

Sama dengan keadaan saya. Momblogger satu ini juga tak dibantu oleh ART (asisten rumah tangga). Dengan anggota rumah minimal 7 orang, kadang-kadang bisa lebih dari 10, suasana pagi saya pastilah hectic.Ada sedikit perbedaan, Kania lebih rajin blog walking (BW: mengunjungi blog-blog lain dan meninggalkan komentar)dibandingkan saya. Akhir-akhir ini saya kesulitan BW. Dunia nyata saya benar-benar riuh-rendah, gegap gempita, nan hiruk-pikuk.

Ah, kenapa malah menceritakan diri saya ya, ini sih curhat colongan hahaha. Oke, balik ke blogger wanita yang terkesan lembut di mata saya (setelah membaca tulisan-tulisannya dan beberapa kali berinteraksi dengannya – sekali lagi di dunia maya).

Lagi-lagi sama seperti saya, Ibunda dari Za dan Ra ini beberapa kali mengaku sebagai pribadi yang tertutup. Tetapi eh tetapi, melalui menulis, ia bisa juga “ceriwis”. Saya salut dengan konsistensi yang dibangunnya. Bayangkan, dia mengelola 2 blog ber-domain berbayar, yaitu www.rumahmayakania.comdan www.petualanganzara.com dan dalam sebulan, ia bisa membuat lebih dari 20 tulisan di kedua blog itu!

Pada tulisan terbarunya yang berjudul Kapan Nulisnya?, Kanianingsih membagikan 3 tips yang berusaha dilakukannya, yaitu: fokus, menguatkan niat, dan manajemen waktu yang lebih baik. Khusus mengenai manajemen waktu, Kania menjelaskannya sebagai berikut:
Saat ini saya menulis di blog pada saat anak sekolah di pagi hari sampai zuhur menggunakan komputer. Saya bisa online dan menulis di waktu selain itu menggunakan handphone di sela-sela kegiatan mengurus keluarga, misalnya sambil nemeni anak nonton televisi, sambil nunggu anak les ngaji, atau sebelum tidur. Saya jarang menyimpan tulisan (membuat draft), biasanya langsung publish, kecuali ada lomba atau job review yang ingin benar-benar saya selesaikan dengan sempurna.

Nah, sebenarnya tidak ada alasan, yah kalau kita memang benar-benar serius. Ngeblog melalui HP pun no problem, di sela-sela rutinitas harian.

Saya kembali menemukan kemiripan diri saya dengan momblogger ini pada tulisannya yang berjudul Bagaimana Caranya Ngeblog? Tulisan itu terinspirasi dari sebuah pertanyaan dan keadaan Kania sebagai ibu rumah tangga “biasa”:
"Hebat ya, sekarang sering ikut acara-acara,” kata seorang teman saat saya bertanya padanya tentang rute untuk menuju satu alamat, untuk mengunjungi sebuah acara blogger. Hah? Saya sempat bengong, hebatnya dimana ya. Oh ya, mungkin dia mengira saya selama ini hanya ibu rumah tangga yang biasa-biasa saja. Mengurus keluarga, sudah, titik. Jadi kalau ada ibu rumah tangga yang ikut-ikut acara ini dan itu di matanya mungkin hebat, mungkin.

Mbak Kania bersama Mbak Leyla Hana di sebuah
acara, yang diselenggarakan di sebuah kafe.

Yeah, orang tidak tahu saja kalau sehari-hari kami, walau berkutat dengan sumur-dapur-kasur namun sebagai mamak blogger, kami juga berkutat dengan dead line yang ketat. Juga terlibat dengan job, event, dan invoice. Saya baru saja menge-print, menempel materai, men-scan invoice, dan mengirimkannya kembali via e-mail kepada salah seorang klien #hihi, pamer#. Beuh, ibu rumah tangga bisa juga menyebut kata “klien”, lho. Dan kerennya, kami mengerjakannya dari rumah, sembari menggeluti urusan sumur-dapur-kasur itu.

Sampai-sampai ada yang mengira, momblogger seperti kami menelantarkan keluarga karena kalau ikut event harus mengeksposnya di media sosial dan membuat tulisannya sehingga kelihatannya seperti hampir tiap hari keluar rumah. Oh, no, kami tetap memilah. Seperti juga yang dikatakan Kania dalam tulisannya:
Ah kamu tak tahu kawan. Saya hanya mengikuti sedikit saja acara blogger, agar saya bisa terus upgrade dengan perkembangan terbaru.

Sekali lagi, sama persis dengan saya. Jelas saja saya tak bisa mengikuti semua acara blogger dan acara-acara lain yang memungkinkan blogger untuk hadir karena tetap keluarga adalah prioritas kami.

Pada suatu pagi, seorang teman mengirim pesan inbox, menanyakan apakah saya datang ke sebuah acara yang menjadi bagian dari rangkaian acara reuni di kampus. Saya menjawab, “Tidak, saya sedang ‘dinas’ di rumah sekarang, suami saya yang pergi ke acara itu.” Yup, saya harus tahu diri, di rumah ada 10 orang yang harus makan hari itu dan ada 2 tamu yang harus dijamu. Siapa lagi yang harus masak nasi, masak air, masak lauk, dan menyiapkan makanan kalau bukan saya?

Heh, curhat colongan lagi hahaha. Maaf ya Mbak Kania, ini tentang dirimu tapi diriku numpang curcol. Soalnya nasib dan takdir kita mirip sekali, sih.

Makassar, 15 September 2016


Untuk Arisan Link“Kocokan” ke-10, di grup 4 Komunitas Blogger Perempuan



Sosis, Nasi Goreng, dan Casing-nya

$
0
0
Saya menolak membuatkan nasi goreng sosis ketika pada suatu malam Athifah merengek sembari marah minta dibuatkan. Bukan tanpa alasan penolakan saya. Saya sering mengikuti kemauan anak-anak hendak makan apa tetapi ketika malam itu ia memintanya, saya tidak mau menurutinya. Karena ada jenis makanan lain yang sudah siap di meja makan dan ia biasanya mau menyantap jenis makanan itu. Selain itu, cara memintanya tak bisa saya terima. Seharusnya dia bisa meminta dengan lebih sopan.

Ketika ibu saya mencoba membela Athifah, saya berkeras pada pendirian saya. Ibu memang tak suka mendegar anak-anak merengek dan rewel padahal sesekali, tak mengapa membiarkan mereka merengek dan rewel agar mereka bisa belajar sesuatu. Dan. bukanlah hal yang sederhana memasak nasi goreng sosis. Sosisnya harus dibeli dulu, lalu bumbu harus disiapkan. Andai request-nya sejak sore tadi, mungkin saya masih mempertimbangkannya. Lagi pula, terlihat jelas kalau masalah sebenarnya bukan makanan tetapi hal lain. Saya tahu pasti, karena saya ibunya. Kalau masalah itu tak ada, Athifah pasti mau saja makan makanan yang ada di meja makan.


Ibu masih saja membela Athifah di depan saya dan ibu mertua saya. Well, memang sering kali terjadi perbedaan pendapat antara kami, dalam banyak hal. Biasanya kalau seperti ini keadaannya, saya pun tak mau mengalah. Anak-anak saya harus bisa melihat saya sebagai penentu, bukan yang lainnya, meski itu Oma (ibu saya) atau Nenek (ibu mertua saya). Tidak boleh ada dualisme kepemimpinan dalam relasi orang tua – anak dalam keluarga kecil saya. Saya dan suami adalah satu tim. Kami berdua di sisi yang satu sementara di sisi yang lain adalah anak. Bentuk hubungan dengan keluarga besar adalah hal lain, tidak terkait dengan aturan dan nilai-nilai yang kami terapkan kepada anak-anak.

“Dia harus diajar untuk mau makan apa yang ada, Ma. Tidak boleh selalu pilih-pilih. Bukan setiap saat harus diikuti kemauannya,” saya memberi alasan. Ya, itu pula salah satu alasan saya tidak mau menuruti kemauannya.

Putri saya pada akhirnya berterus terang apa masalahnya kepada saya. Kakinya sakit. Di situ sebenarnya sumber masalahnya. Saya menasihatinya untuk mengatakan apa masalahnya. Bukannya membuat masalah baru.

“Memangnya hebat, gitu Kamu pasang muka jelek. Marah-marah. Tidak mau bicara hanya karena kakimu sakit?” kurang lebih seperti itu pertanyaan yang saya lontarkan kepada gadis mungil ini.

“Tidak,” lirih suara Athifah mengatakan ini sembari menggeleng.

Masalah malam itu berakhir clear. Saya berhasil menerapkan “kepemimpinan” versi saya dan Athifah mengerti poin saya. Athifah pun tak menolak makan lauk yang ada di meja makan. Case is closed.

Athifah sangat menyukai nasi goreng sosis yang saya buat. Bumbunya sederhana saja, bawang putih dan garam. Campuran nasinya pun sederhana, hanya sosis yang dipotong-potong kecil, telur orak-arik, daun bawang yang diiris halus, dan kecap manis. Tanpa bumbu penyedap sama sekali. Terakhir kali saya membuatnya, Athifah dan adiknya Afyad makan dengan amat lahap.

Sosis yang saya gunakan adalah sosis kemasan yang dijual di pasaran. Mungkin akan lebih enak lagi kalau sosisnya dibuat sendiri, ya. Lebih organik pula. Lebih aman. Iseng-iseng tadi malam saya browsing resep sosis buatan sendiri. Kelihatannya tidak sulit tetapi harus menggunakan casing sosis. Nah, ini yang baru saya ngeh hahaha. Casing sosis itu ternyata harus khusus, benda yang dibuat memang untuk membungkus sosis yang akan dimasak.

Rupanya ada lho casing sosis yang khusus dibuat oleh sebuah perusahaan. Contohnya adalah  casing sosis Devro Markaindo. Devro merupakan salah satu produsen casing(selongsong/kulit sosis) yang telah dikenal oleh perusahaan pengolahan daging di dunia. Devro memasok kebutuhan casingkepada lebih dari 50 negara dengan berbagai jenis dan tipe casing berbeda. Wih, baru tahu saya.

Saya baca di website casing sosis Devro Markaindo, berdasarkan cara pengolahan sosis terdapat 4 jenis casing untuk sosis, yaitu: fresh, processed, smoked, dan dried. Sementara ada lagi pengklasifikasian berdasarkan warnanya: clear/white, boldredfrankfurterredcontinentalbrownsaveloy, dan lainnya. Masih ada pula penggolongan terhadap diameter casing yang tersedia, yaitu antara 13 - 30 mili meter. Berbagai jenis casing tersebut untuk diaplikasikan dalam berbagai jenis produk sosis seperti frankfurter, wiener, hot dog, chipolata, cabanossi, salami, lapcheong (Chinese sausage), snackstick, dan lain-lain. Sampai di sini baru mata saya terbuka lebar. Saya pikir sosis itu satu macam saja. Ternyata casing-nya pun bisa jadi industri tersendiri, yah.

Casing sosis Devro Markaindo yang terbuat dari kolagen sapi merupakan casing sosis yang dapat dimakan (edible) sehingga tidak perlu dikupas sebelum dikonsumsi. Kebutuhan kulit sosis kolagen (collagencasing) di Indonesia disuplai oleh pabrik yang berlokasi di Australia. Khusus untuk collagen casingyang dikirim ke Indonesia ini, selain food grade juga harus halal. Wow, syukurlah.

Sip, deh. Noted. Nanti, kalau mau bikin sosis sendiri, saya sudah tahu tentang casing kolagen yang bisa dimakan ini.

Makassar, 16 September 2016




Semaraknya Gathering Blogger dengan OPPO

$
0
0
Permulaan yang menyenangkan di acara OPPO Community, O-Fans, and Blogger Gathering, Experience OPPO F1s pada tanggal 31 Agustus lalu itu adalah bagi-bagi tiket nonton gratis di beberapa bioskop di Makassar! Pilih-pilih bioskop mana yang dituju ternyata cukup lama juga. Saya dan teman-teman blogger yang perempuan saling mencocokkan waktu, agar bisa nonton bareng. Haha dasar perempuan, ribetnya untuk urusan tiket nonton saja sementara teman-teman blogger yang laki, dikasih tiket untuk bioskop mana saja nurut. Untungnya Mas Khalil yang membagi-bagikan tiket sabar meladeni kami.



Tentang OPPO Community


Acara ini dilaksanakan di kafe Bistropolis, dekat KFC jalan Sultan Hasanuddin. Sembari menyantap hidangan pembuka, berlanjut dengan hidangan utama dan penutup, kami – para blogger Makassar beserta O-Fans dan OPPO COMMUNITY menyimak presentasi dari Mas Khalil alias Sang Pena (beliau blogger juga, lho ternyata), Mas Vany Ghifari  alias Ofan, Mbak Mawarni, Mas Fernando Wijaya, dan Daeng Ipul.

Untuk peluncuran produk OPPO F1s, Kota Makassar terpilih menjadi kota pertama diadakannya gathering produk ini di Indonesia. Begitu pun sepanjang usia OPPO Community yang baru 1,5 tahun, inilah kali pertama diadakannya pertemuan dengan blogger – khususnya blogger Makassar. OPPO Community adalah sebuah komunitas berskala internasional untuk para user OPPO. User-nya bisa siapa saja, baik itu pengguna OPPO maupun yang bukan pengguna OPPO. Saat ini, untuk Indonesia saja, anggotanya sudah mencapai 42.000 user.

Sekilas Tentang Fitur OPPO F1s


Mas Khalil yang juga menjadi admin media sosial OPPO menceritakan tentang OPPO Community. OPPO Community itu mirip-mirip Kaskus, merupakan tempat share dan meet up mengenai segala sesuatu tentang OPPO. Jenis kegiatan yang diselenggarakan OPPO Community ada dua macam: online dan offline. Contoh yang online seperti Latest News, First Hands On, Review, dan Contest. Kegiatan offline adalah Gathering (seperti malam inilah, contoh acaranya)dan Community Engagement. Mas Khalil mempersilakan, kalau punya proposal event keren, silakan mengirimkan ke OPPO. Kalau proposalnya mantap, OPPO bisa mensponsorinya. Komunitas Blogger Perempuan adalah satu contoh komunitas blogger yang pernah bekerja sama dengan OPPO.


Pada sesi berikutnya, Mas Vany menyampaikan secara umum mengenai OPPO F1s. Brand yang menjuluki dirinya sebagai “selfie expert” ini memiliki:
  • Kamera depan 16 MP dengan sensor 1/3.1 inci. Wow!
  • Fitur Beautify 4.0 sehingga menampilkan “kecantikan” natural (ehm, untuk cowok berarti “kegantengan natural”, yah). Ada tiga level mode beautify yang berbeda mulai dari Weak, Medium hingga Stronguntuk hasil selfie yang lebih baik. 
  • Memiliki 7 tingkat kecerahan filter-nya: cafe, bright, candy, shine, soft, fade, dan mono.
  • Screen flash bekerja sama dengan proximity (kecerahan) sehingga bisa “mengeluarkan” cahaya di tempat gelap untuk menghasilkan foto bagus.
  • Panorama selfie.
  • Palm shutter. Cukup dengan melambaikan, eh angkat telapak tangan menghadap ke kamera maka kamera akan langsung menghitung mundur untuk mengambil gambar.
  • Rear camera (kamera belakang) 13 MP. Dengan fitur Ultra HD-nya bisa menghasilkan outputgambar dengan resolusi dan ukuran yang lebih baik, bisa menghasilkan resolusi gambar hingga 6240 x 8320. Wuiih keren.
  • Dual SIM (Nano-SIM, dual stand-by).

Tentang Color OS 3.0


Selanjutnya giliran Mas Fernando menjelaskan dengan detail, lengkap dengan istilah teknis mengenai operating system yang digunakan OPPO F1s, yaitu: Color OS 3.0 yang merupakan pengembangan dari Color OS 2.1.


Berikut ini beberapa hal mengenai Color 3.0 yang disampaikan oleh Mas Fernando:


Menu unik di Color 3.0.
Menunya bisa di-set real time, dengan mengikut tanggalan dan cuaca hari itu. Ikon-ikon dinamisnya menunjukkan situasi dan kondisi yang sebenarnya.

User friendly.
Pembersihan bisa dipersonalisasi, dengan menentukan waktu semisal dalam sejamkah, satu harikah, atau ketika dikunci.

Hemat daya.
Berfungsi untuk mengaktifkan aplikasi yang memakan batere berlebihan


Perlindungan privasi.
Mode “tamu” merupakan pengembangan dari versi terdahulu. Di OS yang ini, bisa bikin kunci sama tetapi “isi dalam”-nya berbeda. Hm, seolah-olah sama, ya dengan punya kita tetapi buat si tamu tampilannya khusus buat dia, tidak bisa lihat foto dan dokumen pribadi kita.

Penguncian majalah 2.0.
Oya Mas Fernando juga menceritakan mengenai fasilitas “penguncian majalah” dari Color OS 3.0. Saya tidak mencatat dengan detail, hanya sempat menangkap bahwa dengan fasilitas penguncian majalah ini, pengguna bisa update secara berkala, semisal seminggu sekali foto pribadinya, bukan itu-itu saja.

Manajemen RAM.
Ada fasilitas untuk memudahkan user untuk membuang “sampah”. Misalnya ada aplikasi yang double, dengan Color OS 3.0 ini jadinya lebih simple karena bisa otomatis dihapus. Ada pula fitur “manajemen jalan otomatis”. Dengan fitur ini, aplikasi akan muncul secara otomatis. Dengan manajemen RAM pula bisa dilipih aplikasi mana yang tetap diaktifkan dan mana yang tidak. Tidak seperti pada gadget lain yang walau sudah dinonaktifkan, masih muncul juga notifikasinya.

Asyiknya acara blogger, berlangsung serius tapi santai
Scan virus.
Pengguna OPPO F1s tidak perlu lagi download anti virus dari Play Store karena OPPO dengan Color OS 3.0 ini sudah punya bawaan sistem sendiri.

Modus mudah.
Tersedia cara mudah menggunakan OPPO F1s bagi pengguna manula dan anak-anak. Cocok buat mereka yang teramat sangat gaptek memakai HP.

Dirac HD sound.
Bagi penikmat musik, menggunakan OPPO F1s bisa memfasilitasinya. Dengan dukungan Color OS 3.0, bisa setting sendiri bass, treble, dan equalizer.

Sebelum nara sumber terakhir tampil, Mbak Mawarni sebagai MC memperkenalkan jajaran service center OPPO Makassar. Saya mengapresiasi sesi ini. Dari sekian event serupa ini yang saya ikuti di Makassar, baru kali ini ada yang memperkenalkan pegawai lokalnya kepada para peserta event. Ini penghargaan yang baik kepada karyawan, menurut saya.

Daeng Ipul dan OPPO F1s


Nara sumber yang satu ini cocok sekali dipilih OPPO untuk mempresentasikan pengalamannya menggunakan OPPO F1s. Di samping sebagai blogger senior yang keandalannya sudah tak diragukan lagi dan suka fotografi, Daeng Ipul ini saat ini sedang bergiat membuat vlog (video blog), sering tugas ke luar kota, bahkan ke luar pulau, dan bisa disebut sebagai social media influencer. Bagaimana saya tahu tentang kompetensinya? Seperti yang saya bilang tadi beliau ini seorang social media influencer yang senang berbagi di media sosial, makanya saya tahu, begitu. Maka saya menerima bulat-bulat semua yang dituturkannya karena yakin dengan kompetensinya itu.


Saya tidak bisa mencatat dengan detail semua istilah teknis fotografi yang disebutkan oleh Daeng Ipul tetapi pada dasarnya, dari apa yang dikatakannya, saya bisa menyimpulkan hal ini:
  • OPPO F1s memadai sekali digunakan oleh blogger. Salah satu alasannya adalah, “Bisa update blog sambil edit foto.” Salah dua alasannya adalah mampu diajak multi tasking. Blogger kan kerjaannya multi tasking. Bukan hanya saat memakain komputer blogger melakukan banyak hal, saat menggunakan gadget pun demikian.
  • Untuk pengguna HP berkamera, dalam tataran kelasnya, OPPO F1s ini sangat baik.
  • Body-nya oke. Layar 5.5-nya bersama fisik yang kokoh dan desain elegan, layar cerah, desain ikon simple dan modern membuat gadget ini nyaman digunakan.
  • Kamera depannya memadai untuk membuat vlog. Daeng Ipul memperlihatkan vlog-nya menggunakan OPPO F1s ketika bertugas di sebuah daerah. Vlog-nya itu diambil sambil bergerak. Kelihatannya oke.
  • Foto pemandangan di alam terbuka bisa lebih detail gambarnya, begitu pun foto di tempat yang minim cahaya, bisa lebih jelas.
  • Keunggulan lain OPPO F1s adalah: fast charging dan 6 bulan garansi untuk batere tanam.


Keseruan berlangsung sepanjang acara. Selain karena para peserta boleh mengikuti acara sembari santap malam, aneka hadiah dibagikan melalui kuis dan door prize. Sayangnya, saya tidak kebagian keberuntungan hari ini. Yah, mudah-mudahan ada keberuntungan lain nanti. Terima kasih telah mengundang saya, OPPO.

Makassar, 17 September 2016



Referensi:
  • Sebagian besar berasal dari: Gathering dengan OPPO pada tanggal 31 Agustus di kafe Bistropolis.
  • Sebagian kecil, sebagai pelengkap, saya ambil dari:
-  http://www.oppo.com/id/smartphone-f1s
-  http://community.oppo.com
-  http://www.gsmarena.com/oppo_f1s-8239.php


Membandingkan Asuransi dengan Futuready

$
0
0
Kalau lihat iklan-iklan asuransi jiwa atau asuransi kecelakaan diri di televisi seram, yah. Saya sampai merinding. Iklannya biasanya menggambarkan keluarga kecil yang bahagia pada mulanya lalu tiba-tiba sang kepala rumah tangga mendapatkan kecelakaan dan meninggalkan keluarganya. Sedih. Tapi merupakan pembelajaran, bagaimana supaya bisa menyiapkan keuangan agar jika tiba-tiba ajal menjemput, keluarga yang ditinggalkan tidak terlalu terpuruk.

Saya masih ingat kisa almarhum mantan aktor yang juga anggota DPR RI Adji Massaid. Ia tiba-tiba meninggal, dalam keadaan sehat – sepanjang pengetahuan orang. Berdasarkan informasi yang bisa dipercaya, konon almarhum sudah membeli premi asuransi di sebuah perusahaan asuransi. Nilainya mencapai miliaran rupiah. Hm, bekal yang cukup untuk keluarganya sembari menata diri untuk hidup ke depannya.


Asuransi apapun itu, termasuk asuransi kecelakaan diri, maksudnya tentunya bukan untuk menggantikan hak Sang Maha Pencipta. Hanya berusaha membantu meringankan beban keluarga yang ditinggalkan. Sebagian orang tak mau meninggalkan keluarganya dalam keadaan miskin, keadaan itu memudahkan orang untuk melakukan apa saja, bahkan hal-hal yang menentang hukum. Orang-orang inilah – seperti juga almarhum Adji Massaid, yang berpikir jauh ke depan, semasa hidupnya sudah menabung bekal untuk keluarganya dengan membeli asuransi kecelakaan diri atau bentuk-bentuk asuransi lainnya.

Ingin meniru mereka? Pertanyaannya kemudian adalah: asuransi yang mana yang paling cocok? Sekarang, sudah banyak perusahaan yang menjual produk asuransi denan berbagai macam manfaat dan jenisnya. Tentunya dalam memilihnya, kita harus benar-benar selektif.

Nah, melalui tulisan ini, saya mau memperkenalkan sebuat website yang bisa kita gunakan dalam membandingkan produk asuransi. Saya juga baru tahu, nih. Supaya orang lain juga tahu, saya share ke sini. Ternyata selain website pembanding oline shop, pembanding asuransi juga ada. Ini tentu bisa lebih mempermudah kita dalam menentukan produk asuransi yang cocok. Cocok dengan kantong, juga cocok dengan keyakinan.

Namanya adalah FutureadydotCom. Futuready adalah broker asuransi online pertama di Indonesia yang memegang lisensi resmi dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan), pada bulan Juni 2015. Futuready memilih produk-produk asuransi terbaik dari perusahaan-perusahaan asuransi yang ada di Indonesia, lalu menawarkannya kepada kita dengan informasi yang ringkas, jujur, dan tidak memihak. Hm, mengetahui ini membuat saya berpikir, bahwa informasi dari Futuready perlu juga dijadikan dasar pertimbangan selain informasi dari agen asuransi, ya. Soalnya ada agen asuransi yang terlalu over claimed, dengan memberikan informasi yang terlalu dibuat-buat.

Bagaimana caranya? Mudah saja. Masuk ke website Futuready. Pilih jenis asuransi yang ingin dibandingkan, misalnya asuransi kecelakaan diri. Di sisi kiri tampilan yang muncul, masukkan tanggal lahir dan jenis kelamin. Lalu masukkan jenis pembayaran premi yang disanggupi. Apakah itu di bawah satu juta rupiah, antara satu juta rupiah dan dan lima juta rupiah, ataukah lebih dari lima juta rupiah. Klik “Tampilkan”. Nanti di sebelah kanan akan muncul jenis-jenis asuransi yang kira-kira cocok untuk kita. Nah, tinggal dipilih, deh.

Premi termurah bisa dari lima puluh ribu rupiah. Premi termahal bisa jutaan rupiah. Untuk membandingkannya, ada 4 pilihan kategori: premi termurah, premi termahal, limit klaim tertinggi, dan limit klaim terendah.

Di website ini juga bisa diperoleh berbagai bacaan yang mengedukasi. Temanya seputar asuransi dan proteksi, kesehatan, keuangan, Futurepedia, Futurexpert, dan Futurator. Sementara jenis asuransi yang bisa dicari dan dibeli adalah kesehatan, kecelakaan, dan perjalanan. Eh apa pula jenis asuransi perjalanan itu, ya? Pengen tahu? Hm, silakan cus ke wensite-nya.


Makassar, 19 September 2016

Serunya Festival Internasional F8 di Pantai Losari

$
0
0
Tanggal 8, 9, dan 10 September lalu, pemeritah Kota Makassar menyelenggarakan Makassar International F8 Festival & Forumdi anjungan Pantai Losari. Event ini mengundang antusias warga Makassar untuk datang memadati anjungan Pantai Losari. Sedikitnya ada 20 negara yang turut meramaikan ajang ini.


Booth negara lain yang sempat saya lihat adalah booth dari konsulat Jenderal Switzerland. Eh tapi cuma lewat di depannya saja, ding. Andai sedang santai, saya mungkin mampir dan mengambil majalah atau flyer yang ada di sana. Sayangnya saya sedang dalam keadaan bertugas memberikan live report ke media sosial. Jadi cuma bisa lalu-lalang saja. Selain itusaya melihat ada booth dari pemerintah daerah Kediri (Jawa Timur) dan dari daerah-daerah lain di Sulawesi Selatan. Sayangnya saya tidak bisa mencatat kota atau daerah apa saja yang “hadir” di ajang yang memenuhi area sepanjang lebih dari 1 kilo meter ini.

Bersyukur saya sempat datang di sore hari Jumat itu. Acara-acara inti dimulai pukul 4 sore. Beberapa panggung memulai atraksinya secara paralel. Bukan hanya di panggung di dalam anjungan. Di pinggir jalan Penghibur pun ada atraksi yang bisa dilihat. Ada jejeran becak hias dan anak-anak sekolah dasar semakassar ber-shaf di depannya. Anak-anak sekolah dasar itu ber-marching band. Konstumnya macam-macam, warna-warni. Senang deh menyaksikan mereka. Sayangnya ada kelompok marching band yang memainkan lagu Goyang Dumang. Aih pelatihnya ini gimana, sih. Masa’ lagu Goyang Dumang dianggap pantas untuk anak-anak?

Di sela-sela jajaran anak-anak yang ber-marching band, ada juga anak-anak yang memakai baju adat Sulawesi Selatan. Lucu-lucu mereka. Rata-rata berpasang-pasangan, laki-perempuan. Eh, tunggu dulu. Istilah marching band kayaknya tidak pas, ya. Karena mereka tak berbaris, hanya membentuk formasi shaf yang amat panjang dan berdiri saja di situ selama memainkan alat musik yang mereka pegang Kayaknya yang ini namanya "lining band", deh :) 

Anak-anak dari SDN Borong Jambu berlatih sebelum tampil

Gerbang panggung Folks, di antara 2 tugu adipura
Para penonton berfoto bersama anak-anak yang keren-keren ini. Bahkan ada juga yang berfoto bersama para tukang becak hias yang mengenakan pakaian khas Makassar. Hihi kreatif juga bapak-bapak itu. Lumayan kan bisa nampang di media sosial dengan hashtag #MakassarF8 dan dilihat oleh banyak orang hari itu.

Saya dan Abby Onety berkeliling lokasi Festival dan Forum F8. Jujur saja, saya kewalahan mengikuti Abby. Kami seumuran, badannya lebih besar daripada saya tetapi jauh lebih lincah dirinya daripada saya wkwkwk. Mungkin karena dia terbiasa traveling kali, yah. Sering kali saya tertinggal beberapa langkah di belakangnya.

Banyak sekali booth tersebar di antara 8 tema berhuruf depan F di  Makassar International F8 Festival & Forum ini. F8 adalah istilah untuk tema-tema: Food, Fashion, Fineart, Fiction writer, Folk, Flora, Fushion Jazz, dan Film. Selain yang saya ceritakan di atas, juga ada booth-booth dari komunitas, seperti JJS (Jalan-Jalan Seru). Ada booth-booth UMKM dengan aneka produk mereka, seperti kripik Pisang Ijo, kripik ubi ungu, burger ubi ungu dan sebagainya. Di atas booth-booth tersebut ada tulisan “MCN”. Saya menduga itu singkatan dari Makassar Creative Network, bukan MCN yang televisi itu.

Taman Flora

Jejeran booth hotel
Ada booth dari sejumlah hotel di Makassar, booth dari brand multi vitamin, provider telekomunikasi, UMKM penjual barang-barang khas (untuk oleh-oleh) Makassar. Juga panggung-panggung menampilkan atraksi budaya tradisional, jazz, dan internasional.

Ketika panggung Folk menampilkan orang-orang Indonesia yang menari tarian India, di dekat saya dan Abby ada seorang ibu ikut joget India dengan hebohnya haha. Padahal kami berdiri di luar gerbang Folk. Entah di dalam sana bagaimana, mungkin lebih banyak lagi yang menari India.

Setiap hari ada pertunjukan fashion show dari berbagai designer. Beberapa di antaranya designer muda berhijab. Desain mereka keren-keren. Saya sempat terpukau juga melihatnya. Hanya saat melihat ada desain baju yang sedikit memperlihatkan perut peragawatinya, terbit rasa miris. Pengennya saya, kalau designer-nya berhijab supaya rancangannya janganlah memperlihatkan bagian perut seperti itu walaupun desainnya bukan untuk perempuan berhijab. Kayaknya kontras, begitu.

Menjelang maghrib, saya dan Abby masuk ke area 10 Ikon Kuliner Makassar. Penasaran juga, apa saja 10 ikon yang dimaksud itu. Kuliner Makassar kan banyak. Oooh rupanya yang berikut ini ke-10 jenis kuliner itu: coto, jalangkote, pisang ijo, sop saudara, mie kering, pallumara, sop konro, pisang epe, konro bakar, dan pallubasa.

Bendera negara-negara peserta Festival F8

Aneka lampion mempermanis area festival
Sayangnya tidak semua item ready stock. Saya memesan kue dadar gulung yang disajikan bersama saus santan. Saus santannya seperti saus santan pada penganan pisang ijo. Dadar gulung biasanya berisi kelapa parut dicampun gula merah namun kali ini dadar gulungnya berisi kacang tanah yang ditumbuk dan dicampur gula merah.

Sayangnya di area 10 Ikon Kuliner Makassar itu minim tempat sampah. Terlihat pada saat-saat ramai, sampah bertebaran di situ. Sekadar masukan buat hotel yang punya booth di situ, tahun depan – kalau ada kesempatan lagi, “Tolong dong disediakan tempat sampah yang lebih banyak!”

Saat waktu maghrib tiba, kami shalat maghrib di masjid apung Amirul Mukminin. Baru kali ini saya shalat di masjid ini. Eh, tepatnya bukan di masjid. Kami shalat di pelataran masjid. Untuk sebagian jama’ah perempuan, disediakan tempat shalat beralas karpet di pelataran masjid. Area shalat dibatas oleh pagar berupa tali rafia. Bagi yang tidak membawa mukena, ada mukena disediakan. Mukenanya terlipat di atas karpet, bebas dipakai oleh siapa saja.

Sejumlah petugas tampak sedang mengatur ketertiban. Seorang petugas memindahkan alas kaki yang kami letakkan di dekat karpet, ke balik sebuah papan. Kami tak melihat adanya papan tersebut tadi. Rupanya alas kaki para jama’ah yang shalat di luar masjid diletakkan di situ.

Bisa mnum air gratis di sini

Atraksi marching band. Di belakang anak-anak itu berjejer becak hias
Becak hias
Banyak petugas tersebar di seantero area event. Saya tidak tahu dari satuan mana saja mereka. Ada dari Satpol PP tetapi ada pula yang lainnya. Terlihat dari warna seragam yang mereka kenakan berbeda-beda. Di beberapa tempat ada semacam papan informasiyang memberikan petunjuk mengenai peta event. Beberapa booth informasi juga tersebar di sini.

Selain itu, petugas pemadam kebakaran dan petugas kesehatan juga bersiaga. Terlihat mobil pemadam kebakaran dan mobil kesehatan “Dottorota” terparkir. Ada pula booth kesehatan. Baik mobil maupun booth ditunggui oleh petugas kesehatan.

Oya, buat yang kebelet pipis atau BAB, tersedia WC portable, lho. Saya sempat mengintip ke dalamnya. Lumayan juga. Memadai buat mereka yang kebelet. Cuma agak bau, sih. Maklum saja kalau orang-orang yang bergantian masuk tidak semuanya mau menyiram kotorannya sendiri dengan baik. Mungkin karena bukan miliknya kali ya hihi. Kalau disiram dengan baik, seharusnya tidak seberbau itu, kali. Apakah karena kurang air? Entahlah, ya. Waktu saya intip, airnya ada, koq.

Buat mereka yang ingin minum gratisan, di area F8 ini ada juga tempat minum gratis, lho. Tepatnya di booth PDAM. Di situ ada kran air siap minum. Boleh dicicip. Gratis. Hanya saja, tidak boleh dipindahkan ke tempat lain. Minum di tempat saja.

Mobil Dottorota siap siaga

Mobil polisi bersiap
Fiyuh. Butuh waktu lama untuk bisa puas-puas mengamati semua yang ada di sini. Sudah sepanjang ini tulisan saya tetapi belum semuanya bisa tertuang di sini. Saya belum menuliskan tentang taman mungil Flora yang berisi aneka bunga cantik. Juga beberapa yang lain:
  • Beberapa perahu phinisi yang disiapkan untuk para fotografer – baik andal maupun dadakan.
  • Atraksi sukhoi yang terlewatkan oleh saya
  • Penampilan penyair-penyair Makassar di atas panggung Fiction Writer
  • Ada pemutaran film asal Norwegia di layar besar pada panggung Film.
  • Para cosplayer yang berfoto bersama para pengunjung.
  • Atraksi marching band dari Satpol PP Kota Makassar.
  • MC yang juga mempromosikan UMKM Makassar, seperti batik lontara’.
  • Panggung Folks juga memperdengarkan alunan bebunyian tradisional.

Seru sekali Makassar International F8 Festival & Forum. Ini hanya sebagian kecil yang teramati oleh saya, di hari kedua. Tentunya jauh lebih banyak lagi macam kreativitas/hal menyenangkan yang bisa disaksikan selama acara. Malahan, belum semua item acara saya tuliskan di atas. Andai Pantai Losari dekat dari rumah saya dan tidak banyak yang harus saya kerjakan, mungkin saya bakal datang setiap hari.

Pakaian adat Toraja

Pakaian adat Bugis/Makassar
Mudah-mudahan di tahun depan ajang seperti ini berlangsung lagi dan oya, sedikit saran dari saya ...  jika Makassar International F8 Festival & Forum diselenggarakan lagi, sebaiknya pemerintah kota lebih melibatkan banyak blogger Makassar supaya lebih seru. Kami – blogger, banyak terlibat di media sosial dan banyak di antara kami yang siap menjayakan Makassar melalui tulisan. Dengan banyaknya blogger Makassar yang bisa dilibatkan sejak sebelum acara hingga setelahnya (dengan membuat tulisan seperti ini) – ehm, tentunya perlu dibicarakan lebih dulu teknisnya– tentunya gaung dari sebuah event internasional bisa jauh lebih besar lagi.

Para petugas 

Area 10 Ikon Kuliner Makassar



Makassar, 20 September 2016


*Bukan tulisan berbayar. Murni persembahan saya untuk kota tercinta*


Dua dari beberapa foto yang saya upload di Instagram saat festival berlangsung. Oya, F8 sempat jadi trending topic, lhoo:


A photo posted by Mugniar (@mugniar) on

5 Hal Menyenangkan Bersama Zen Rooms

$
0
0
Sebagai blogger yang punya komitmen dalam setiap tugasnya, saya harus sering kali mengekspos diri seperti teman-teman blogger lain. Banyak orang yang tidak tahu, kalau blogger itu harus aktif bermedia sosial sebagai konsekuensi kerjaan yang dilakukannya, bukan untuk narsis tanpa alasan.

Kerjaan? Memangnya blogger itu pekerjaan? Hm, menurut ngana, bagaimana?


Kalau menurut saya sih, blogger itu adalah seseorang yang melakukan hal-hal yang menyenangkan. Pekerjaannya adalah menulis. Tetapi yang dilakukannya tidak melulu menulis. Dan melalui blogging,banyak sekali manfaat dan berkah yang bisa diperoleh seorang blogger.

Seperti yang saya alami pada tanggal 10 – 11 September lalu, merupakan berkah ngeblog. Saat itu saya boleh memboyong anak-anak untuk sejenak berlibur di Hotel Ramayana - jalan Gunung Bawakaraeng, gratis. Yang booking-kan, teman blogger juga. Booking untuk rame-rame, secara online melalui Zen Rooms. Saat datang ke hotelnya, saya terkejut karena ternyata harga yang ditawarkan via website Zen Rooms itu lebih murah ketimbang langsung datang dan check in sendiri!

Pernah dengar Zen Rooms, tidak? Buat yang belum pernah dengar, saya kasih tahu, ya: ZEN Rooms adalah Virtual Hotel Operator (VHO) yang ber-partner dengan hotel hotel budgetterbaik di seluruh Indonesia, Singapore, Thailand, Filipina, Sri Lanka, dan Brazil. Didukung dengan tim terbaik dan teknologi terbaru, ZEN Rooms menawarkan pengalaman traveling yang lebih efisien.

Lobi dan dekorasi sekitarnya

Anak-anak saya senang mendapatkan pengalaman ini. Di dalam kota, boleh nginap di hotel. Kamarnya nyaman, dengan 2 ranjang supersingle size. Kedua ranjang itu terpaksa saling dirapatkan demi kemaslahatan bersama. Ketiga anak saya kalau tidur masih seperti gasing, bisa berputar ke sana ke mari, dengan arah tak terduga. Bahaya kalau kami tidur berdua-dua di ranjang sempit.

Ranjang tidak pernah menghambat antusiasme anak-anak. Mereka menikmati sekali pengalaman ini. Begitu pula halnya dengan saya. Sesekali menjauh dari hiruk-pikuk rutinitas keseharian, perlu saya lakukan supaya bisa recharging.

Ah ya, saya juga suka tulisan ini
Meja dan kursi nyaman, dengan televisi ber-channel banyak

Yeayy ada ketel air panaaaas!!!
Selama berada di sana, saya mencatat 5 hal yang saya suka selama berada di hotel ini:
  1. Ada lembaran Guest Comment di atas meja. Nah, keren sekali perusahaan yang mau dikritik secara terbuka. Dengan senang hati saya mengisinya sampai penuh. Setelahnya, tentunya, dalam tulisan ini tak ada kritik lagi.
  2. Kamar dilengkapi dengan TV kabel yang menawarkan hampir 60 channel. Anak-anak ribut menentukan channel mana yang ditonton. Untungnya tidak sampai ribut besar. Kalau ribut, sudah pasti mamaknya secara semena-mena akan mematikan televisi. Tidak ada yang boleh nonton haha. Jug Ada ketel air panas di dalam kamar. Wuih, saya suka sekali kamar yang ada ketel air panasnya. Bisa sewaktu-waktu minum teh, kopi, atau cereal hangat sambil nonton TV kabel, kan asyik!
  3. Bertemu "Nyak Rotun", nama beken dari Mbak Rotun, blogger asli Jawa yang lagi terdampar di Palopo. Kapan lagi kami bisa bertemu kalau bukan berkat "berkah ngeblog" seperti ini? Saya sudah berasa kenal lama dengan Nyak Rotun karena sudah sering berinteraksi di dunia maya. Kami satu grup di sebuah komunitas kecil (bagian dari sebuah komunitas besar) dengan program "Arisan Link"-nya.
  4. Menu sarapannya variatif. Ada sereal dengan susu, roti tawar dengan margarin dan aneka topping-nya, kalau mau bakar ada toaster tersedia. Ada nasi putih dengan lauk ayam krispi, perkedel jagung, dan mi goreng sayuran plus sambal. Boleh request telur mata sapi atau telur dadar. Ada nasi goreng, bubur ketan hitam, teh, kopi, jus, dan air putih.
  5. Suasana tenang dan artistik. Dekorasi berupa barang-barang khas daerah Jawa dan furnitur serta ornamen artistik lainnya tersebar di pelataran setiap lantai. Di bagian paling bawah, ada sejumlah kursi dan meja taman di tengah taman artistik. Orang-orang yang menginap di hotel boleh memilih sarapan di situ. Saya dan anak-anak lebih suka sarapan di dalam ruangan saja, lebih dekat dengan tempat makanan soalnya hahaha.

Tenang dan damai. Bisa sarapan di sini
Nyaman
Lima alasan ini sangat cukup membuat saya memuji Zen Rooms bekerja sama dengan Hotel Ramayana, walaupun di sini tak ada pouch merah bertuliskan Zen Rooms. Untuk yang lain-lainnya standard, sama di tempat lainnya – saya kira.

Saking senangnya bisa nginap gratis di hotel, putra bungsu saya hampir tiap hari menanyakan kapan kami nginap di hotel lagi. Sering kali bahkan baru bangun tidur, di bibirnya yang pertama kali terucap adalah kata “hotel”.

Aih, Nak, berdo’alah supaya Mama bisa dapat berkah ngeblog lagi, nginap gratis di hotel dalam kota lagi, dan kamu bisa ikut.

Instagram: @zenrooms.id
Twitter: zenroomsID
Facebook Page: Zen Rooms

Makassar, 21 September 2016

Bidang Fotografi: Action Camera Vs DSLR

$
0
0
Saya mengistilahkan dunia fotografi sekarang ini dengan “irressistible”, saking menariknya bagi banyak orang. Banyak sekali orang di zaman sekarang menggemari dunia fotografi. Begitu banyak orang senang berfoto, bahkan tak jarang diantaranya bisa menghasilkan puluhan sampai ribuan jepretan tiap harinya.

Saya bukan orang yang senang berfoto tapi saya senang melihat-lihat foto, apalagi jika “instagrammable” (istilah zaman sekarang untuk foto yang apik kelihatan bila dipasang di Instagram - CMIIW). Baik foto-foto yang tersebar di media sosial maupun di blog teman-teman blogger. Saya tidak begitu paham dunia fotografi tetapi saya merasa mampu merasakan mana foto yang bagus dan mana yang tidak. Kalau foto mampu berkomunikasi maka bahasanya adalah bahasa universal. Karena tak pandang bangsanya, pesan yang terkandung dalam sebuah foto bisa diterima oleh orang yang melihatnya.


Kecenderungan ini membuat berbagai produsen elektronik mulai menyematkan keberadaan kamera di dalam produk mereka, sebut saja di antaranya adalah ponsel. Dulunya, ponsel hanya diciptakan secara khusus untuk bertukar pesan dan menelpon saja (saya masih ingat HP jadul milik pak suami pada tahun 2002 ya seperti ini) namun sekarang kegunaan lainnya sudah sangat banyak, mulai untuk mengabadikan gambar, video bahkan akses internet. Nah sekarang juga hadir jenis kamera terbaru yang hanya bisa merekam atau membuat video untuk diri sendiri, namanya action camera GoPro.

Jenis kamera tersebut memang baru populer dalam beberapa tahun terakhir, tak jauh berbeda dengan fenomena selfie, karena ini memang dibuat secara khusus untuk mengabadikan satu individu saja, namun bukan dalam bentuk gambar, melainkan video,action camera memungkinkan kamu untuk tampil narsis dalam berbagai posisi gerakan. Cocok sekali untuk bikin vlog, yah. Ini kali kedua saya menulis tentang kamera, yah. Apa hubungannya? Ya ada, dong. Buat blogger, aneka jenis kamera itu penting. Hasil dari kamera itu, baik foto maupun video, merupakan bahan pelengkap untuk postingan blog.

Bidang fotografi sendiri tak hanya terpaku pada satu jenis jepretan maupun pengambilan video saja, melainkan memiliki cabang-cabang yang disesuaikan dengan jenis obyek. Berikut ini yang patut kita ketahui ... hm, kalau dalam dunia blogging, istilahnya “niche”, ya:
  1. Fashion fotografi, jika kamu melihat beberapa majalah fashion hasil gambar yang diberikan sangat bagus dan memiliki makna, inilah yang dinamakan sebagai fashion, mereka menggabungkan antara obyek manusia dengan apa yang tengah dikenakan, baik itu baju maupun aksesoris sehingga menjadi satu kesatuan yang indah, cabang ini banyak digunakan pada dunia modeling dan dikomersilkan.
  2. Weddingfotografi, mereka yang ingin menikah pasti berusaha mencari fotografer yang menurutnya terbaik, mengingat upacara tersebut hanya berlangsung satu kali dalam seumur hidup jadi tiap pasangan menginginkan hasil terbaik. Bidang yang satu ini paling laku namun juga cukup sulit karena banyak aspek yang harus diatur.
  3. Fotografi alam, banyak di antara anak muda yang senang hunting fotografi alam, mereka dengan kecintaan akan pemandangan indah dan suka petualangan umumnya memang lebih senang dengan gaya fotografi satu ini.
  4. Arsitektur fotografi, dari namanya saja bisa kita tahu apa yang dijadikan sebagai obyek foto yaitu bangunan, nyatanya jauh lebih sulit menentukan sudut foto pada bangunan dibandingkan dengan manusia, umumnya fotografer yang digunakan juga tak sembarangan, melainkan hanya mereka yang ahli dalam departemen visual.
  5. Fotografi jurnalistik, dibandingkan dengan mengutamakan seni, jenis fotografi yang didasarkan untuk gambar berita ini lebih kepada makna yang akan ditonjolkan, para jurnalis memang tak hanya dituntut untuk bisa menulis berita saja, namun mengabadikan gambarnya juga.
  6. Fotografi forensik, yang di foto umumnya adalah kasus, baik itu pembunuhan atau yang lainnya dari gambar tersebut nantinya mereka harus bisa memecahkan misteri.
Jika action camera bertujuan hasilkan video dengan diri Anda sebagai satu-satunya obyek maka DSLR bisa mencakup semua jenis bidang fotografi di atas.


Makassar, 22 September 2016

4 Pesan Penting di Antara Haha Hihi Uang Panai’

$
0
0
“Ada yang bilang, saking banyaknya humornya, pesannya tidak sampai,” suami saya menanggapi perkataan saya sepulang saya nonton film Uang Panai bersama putra sulung kami.

“Ah masa? Kasihannya itu kalau ndak dapat pesannya. Menurutku justru dalam bentuk film seperti ini, pesan filmnya lebih mudah disampaikan kepada remaja,” ya – saya heran saja kalau ada yang merasa demikian. Karena saya merasa mampu menangkap pesannya.


Saya juga merasa beruntung sekali sudah mengajak si sulung yang sudah berusia remaja (SMA kelas 1) ikut nonton. Pulangnya, saya menceritakan tentang uang panai’ dalam prosesi pernikahan saya dan papanya dengan menyelipkan pesan-pesan moral. 

Memang film ini berbentuk komedi situasi yang bikin tertawa dari awal sampai akhir. Tumming dan Abu sangat mewarnai kelucuan film yang berjudul lengkap Uang Panai’ = Maha(R)l ini. Chemistry di antara mereka berdua terlihat sangat erat. Saya baru tahu dari Affiq – si sulung kalau mereka berdua terkenal di Instagram (setelah saya cek, weh memang benar. Follower akun tumming_abu ini mencapai 177 ribuan!).

Kuatnya karakter Tumming dan Abu tidak semata-matamemblurkan pesan moral dari film ini. Ada 4 pesan penting yang saya tangkap dari film yang diproduksi oleh Makkita Cinema Proction (MCP) ini, yaitu:
  1. Lelaki, dalam memperjuangkan harga diri menyangkut uang panai’ itu harus seperti Ancha. Taro ada taro gau (apa yang dikatakan, itu yang dilakukan) – pepatah Bugis ini dimaknai Ancha dengan bekerja keras demi mengumpulkan uang panai’-nya. Ia tidak mengemis pada orang tuanya yang hidup sederhana. Bahkan Ancha menolak ketika ayahnya berniat meminjam uang kepada rentenir untuk menggenapkan uang panai’-nya.
  2. Istilah “harga diri” dalam konteks uang panai’ tidak sekaku persepsi Ancha. Bagi Ancha, harga dirinya menyangkut rasa malu ketika Risna menyumbangkan kalung untuk uang panai’. Di tengah pertengkaran mereka, Risna mengatakan, “Kau bicara harga diri? Yang dikasih harga itu saya. Pakai price tag!” Ya, dalam hal ini, uang panai’ itu masalah bersama yang wajar saja bila dipikul berdua. Karena toh yang akan dicapai tujuan berdua. Sekarang, banyak pasangan yang sama-sama menabung untuk uang panai’ mereka. Mereka memiliki buku tabungan bersama dan mengisinya bersama-sama sampai terkumpul jumlah yang diminta keluarga perempuan. Ada beberapa kejadian di mana uang panai’ sama sekali tidak bisa diabaikan dan benar-benar diusahakan oleh kedua belah pihak.
  3. Kompromi bukan hal yang mustahil dalam masalah uang panai’. Sebenarnya, dalam keluarga modern saat ini, kompromi bisa saja dilakukan. Bisa dalam bentuk “tawar-menawar”, atau disebut “harga” tinggi tapi yang dikasih tidak sebesar itu, dan lain-lain. Seperti juga pada ending film ini, ada sedikit kompromi diberikan oleh ayah Risna karena Ancha telah membuktikan taro ada taro gau’-nya di hadapannya.
  4. Jangan takut menikah dengan perempuan Bugis-Makassar. Dalam banyak keluarga Bugis-Makassar saat ini, kompromi dan toleransi bisa mereka terapkan. Ditambah lagi dengan banyaknya orang yang sudah benar-benar memahami hukum pernikahan dalam agama Islam, fenomena uang panai’ tidak seseram dulu. Orang tua Risna boleh dikatakan masih kolot. Yang seperti mereka masih ada tetapi di sisi lain, yang sudah tidak se-saklek mereka juga banyak. Takut menikah dengan perempuan Bugis-Makassar yang sudah bergelar hajjah, sarjana, bangsawan pula (karena uang panai’-nya mungkin besar)? Aih kasihan, deh ... ke laut saja sana. Jadi lelaki jangan ciut dulu sebelum bersikap sebagai lelaki, dong!

Walau sudah tidak seperti dulu, uang panai’kadang-kadang masih menjadi masalah bagi orang-orang Bugis-Makassar. Adalah hal yang wajar bila remaja kita sudah diperkenalkan dengan istilah ini. Bisa jadi, di antara remaja kita kelak ada yang terjebak dalam situasi yang sama seperti Ancha, film ini sudah membuka jalan bagi wawasan mereka. Remaja perlu dibekali aneka pengetahuan, termasuk tentang keadaan sosial kemasyarakatan dan bagaimana menghadapinya. Moga-moga saja para remaja yang nonton bisa menangkap keempat pesan film di atas. Nonton jangan asal haha hihi saja, ya Nak. Telisiki pesan apa yang ada dalam film itu.

Sedangkan mengenai film Uang panai’ sendiri, saya tidak akan menuliskan jalan ceritanya di sini. Anda bisa browsing, sudah banyak yang menuliskannya. Saya mau menyampaikan apresiasi saya. Saya suka sekali, film ini mengangkat isu fenomenal dengan cara yang menghibur. Great job.

Selain itu,tak perlu berlogat Jakarta pun, ternyata film ini mampu memikat penonton dengan jumlah mencapai 500.000. Sepanjang film, murni para pemainnya berlogat Makassar, sub title-nya yang berbahasa Indonesia secara baik dan benar. Jadi mau ka’ kasih standing ovation. Makassar bisa tonji, menembus nasional ternyata, kan. Tanpa perlu kejakarta-jakartaan dalam bertutur. Dua artis ibu kota – Katon Bagaskara dan Jane Shalimar tampil sekilas, sebagai cameo. Adalah hal yang luar biasa kalau film ini mampu bertahan selama sebulan di bioskop hingga saat ini.

Official trailer film Uang Panai'

Hanya saja sempat terbit rasa kasihan saya mengingat Risna – seorang perempuan yang dulu sampai sempat jadi artis YouTube karena batal menikah dengan kekasihnya. Dalam dunia nyata, ada seorang perempuan bernama Risna yang divideokan kepiluannya oleh orang lain di acara pernikahan mantan kekasihnya. Kekasihnya itu pernah melamarnya namun ditolak karena tak sanggup memberikan syarat uang panai’ yang diminta keluarganya. Akhirnya sang lelaki menikah dengan orang lain.

Saat sadar nama tokoh utama perempuannya sama dengan nama perempuan yang pernah ngetop karena kasus uang panai’ itu, mendadak timbul empati – tepatnya mencoba membayangkan seperti apa rasanya jadi Risna dan orang tuanya dengan adanya film ini. Mana pakai nama Risna pula di dalamnya. Eh, saya malah jadi baper. Sudah, ah. Pokoknya, saya mengapresiasi film ini setinggi-tingginya. Selamat buat semua pemain, Makkita Cinema Production dan semua orang yang berperan di balik film ini.

Uang Panai’ Maha(r)l

Produser: Amril Nuryan, Andi Syahwal Mattuju
Penulis Skenario: Halim Gani Safia, Amril Nuryan
Sutradara: Halim Gani Safia, Asril Sani
Pemain: Ikram Noer, Tumming, Abu, Nur Fadillah, Awaluddin Tahir.


Makassar, 23 September 2016

Keunggulan AnTuTu Redmi Note 2

$
0
0
Saya lagi excited dengan istilah “skor AnTuTu”. Baru tahu ternyata ada istilah skor AnTuTu ini, yang menunjukkan kinerja sebuah gadget. Saat browsing di internet, ketemu istilah Benchmark. Saya mendapatkan penjelasan dari Adityahadi mengenai Benchmark dan AnTuTu:

Benchmark adalah langkah-langkah pengetesan perangkat elektronik secara lengkap. Di akhir tes, diperoleh angka benchmark-nya. Bisa dibilang Benchmark adalah besaran untuk mengukur tingkat kehebatan sebuah barang elektronik, dengan sebuah nilai Benchmark sebagai satuannya. Nilai benchmark biasanya distandardisasi oleh sebuah badan independen yang bisa dipercaya. Khusus untuk smartphone, badan Benchmark yang paling terkenal adalah AnTuTu (huruf ‘A’ dan ‘T’ ditulis dengan huruf kapital)[1].

Berikut ini contohnya. Misalnya pada Redmi Note 2, ponsel dari Xiaomi yang telah menggunakan prosesor dari Helio X10 dengan RAM 2GB. Dengan kombinasi antara keduanya tersebut, skor AnTuTu yang didapatkan ponsel ini mencapai 50.646! Bahkan untuk seri Redmi Note 2 Prime, skor untuk performance benchmark yang didapat mencapai 54.024. Kecepatan ini bisa menjadi pertimbangan Anda untuk membeli ponsel andalan Xiaomi tersebut, yang harganya hanya Rp. 1,7 jutaan sekarang ini (psst, angka itu termasuk angka wow, lho).

Nah, konon ini dia faktor-faktor lain yang membuat skor AnTuTu untuk Redmi Note 2 menjadi demikian tinggi:

Prosesor yang mantap
Menggunakan prosesor dengan sistem Octa-Core 2.0GHz dan chipset MediaTek MT6795 Helio X10 yang bahkan lebih cepat dari Snapdragon 801, tak heran jika kecepatan dari Redmi Note 2 sangatlah ngebut. Anda bisa membuka beragam aplikasi, browsing, maupun mengutak-atik ponsel ini dengan sangat lancar tanpa ada lag.

Dukungan memori besar
RAM yang sudah 2GB sangat membantu dalam membuat Redmi Note 2 menjadi ponsel yang sangat cepat ketika membuka aplikasi, dan tak akan melambat ketika beberapa aplikasi sekaligus dibuka. Memadailah buat yang sering-sering multitasking! Masih ada ponsel yang sekelas dengannya yang masih menggunakan 1 - 1,5GB RAM. So, ini merupakan kelebihan utama lain dari Redmi Note 2.

GPU berkualitas
Untuk keperluan grafis seperti gaming, tersedia GPU PowerVR G6200. GPU ini bisa digunakan untuk menjalankan video game yang berkualitas HD, membuat Anda bisa bermain dengan sangat nyaman tanpa mesin menjadi terlalu panas dan tak mengalami lag yang keterlaluan.

Baterai besar
Untuk memaksimalkan performanya, dukungan baterai yang besar adalah hal wajib. Redmi Note 2 sudah menggunakan baterai jenis Li-Po dengan kapasitas 3.060 mAh, dengan talk time 11 jam 30 menit, dan standby sampai 144 jam.

Layar lebar dan bening
Layar IPS berukuran 5,5 inci dan Full HD (1080 x 1920 piksel) menjamin Anda bisa menyaksikan grafis yang sangat indah dan jernih. Menonton video maupun gaming menjadi saat-saat menyenangkan.

Kamera dahsyat
Kamera yang dimiliki Redmi Note 2 adalah kamera 13MP yang resolusinya 4.128 x 3.096 piksel. Ditambah dengan autofokus, HDR, dan LED flash, Anda akan mendapatkan kamera yang bisa mengambil gambar sangat tajam. Kamera depan sebesar 5MP yang dimiliki juga tak mengecewakan.

Konektivitas lancar
Jaringan 4G LTE sudah didukung oleh ponsel ini, demikian juga dengan sistem Dual-SIM. Gunakan dua nomor Anda sekaligus untuk melakukan browsing kilat.

Kalaupun ada kekurangan yang dimiliki oleh Redmi Note 2, hal tersebut adalah tak adanya slot untuk memori eksternal. Memang, ponsel ini sudah dilengkapi dengan memori internal sebesar 16GB, bahkan Redmi Note 2 Prime sudah memiliki memori 32GB. Tapi tanpa adanya memori eksternal, ada keterbatasan dalam menyimpan data. Belum lagi karena sebagian memori tersebut dipakai untuk sistem.

Terlepas dari itu, dengan harga smartphone xiaomiini hanya di bawah Rp. 2 juta (antara Rp. 1,7 juta sampai dengan Rp. 1,8 juta – tergantung apakah Anda memilih Redmi Note 2 atau Redmi Note 2 Prime), Anda akan mendapatkan ponsel 4G dengan layar lebar, kamera dahsyat, baterai besar, dan performa super cepat, plus RAM 2GB. Redmi Note 2 adalah pilihan terbaik kalau Anda hanya punya budget terbatas.

Oya, kembali ke skor AnTuTu tadi. Antutu Benchmark ada aplikasinya, lho. Merupakan salah satu aplikasi benchmark terpopuler, gratis untuk smartphone dan tablet Android di dunia! AnTuTu Benchmark adalah aplikasi benchmark gratis yang membantu pengguna untuk mengetahui lebih dalam tentang perangkat Androidnya melalui angka dan fakta yang sesungguhnya. Pernah ngetes skor AnTuTu ponsel Anda?

Makassar, 25 September 2016



[1]Sumber: http://aitinesia.com/apa-itu-antutu-benchmark/

Mini Workshop MC: Mari Kembalikan Harga Diri

$
0
0
Mengapa saya bela-belai ikut Mini Workshop: Master of Ceremony dengan Kak Luna Vidyasebagai nara sumbernya, yang berlangsung di BaKTI pada Jumat 23 September kemarin? Alasannya adalah karena saya terkesan dengan kemampuan Kak Luna setiap menjadi MC ataupun moderator pada sebuah acara. Menurut saya, Kak Luna punya karakter kuat yang khas. Salah satunya, kalau kebanyakan MC suka berlogat Jakarta, Kak Luna tampil apa adanya, dengan logat khas Makassar dan sesekali dengan logat Ambonnya.


Menurut saya, MC itu ya yang seperti itu. Karena kita ada di Makassar maka wajar saja jika membawakannya sesuai dengan daerah kita dan sesuai dengan gaya berbicara kita sehari-hari. Selain itu, saya juga terkesan dengan kemampuan Kak Luna dalam menggali informasi dari nara sumber, kemudian menyampaikannya kembali kepada peserta. Bahkan dalam membawakan event besar, di panggung besar pun, Kak Luna mampu menjelaskan apa makna pembicaraan-pembicaraan dan para penampil di panggung.

“Mengembalikan dignity” – saya suka istilah yang digunakan Kak Luna ini. Sebagai seorang MC, seharusnya sadar bahwa dirinya adalah “boss of the event”. Kata Kak Luna, “Begitu acara dimulai, MC adalah ‘yang dipertuan agung’. Bahkan nara sumber ‘berada di bawah kekuasaannya’!” Berbicara harga diri, jadi MC itu bukan sekadar membaca runtutan acara, lho ternyata.

Beuh, prolog saya sudah kepanjangan ini. Baiklah, saya langsung menuliskan kembali di sini apa saja yang di-share oleh Kak Luna. Oya, kami menyimak penyampaian Kak Luna ini sembari menikmati ubi goreng, lho. Ubi gorengnya lezzaat saudara-saudara. Rasanya ingin membenarkan istilah Kak Luna bahwa ubi gorengnya “terenak sealam semesta”.

Tahap persiapan.




MC harus siap sebelum acara dimulai. Untuk itu, perhatikan 3 hal ini:

1.  Mempersiapkan diri.


Cari tahu back ground dan tujuan kegiatan. Untuk mencari tahu, sempatkan bertemu dan berdialog dengan EO/panitia. Cari informasi tentang nara sumber. Ini penting karena nantinya MC harus bisa “menjamin” mood peserta terjaga. MC harus bisa melibatkan peserta dengan cara memberi tahu apa yang baru/akan terjadi di acara itu. Nah, banyaknya informasi yang didapatkan mengenai acara itu bisa membantu kelancaran tugas seorang MC.

2.  Tahu tanggung jawabnya.


Apa saja tanggung jawab MC?
Ini dia:
  • Bertanggung jawab terhadap terbangunnya alur.
  • Bertanggung jawab memelihara antusiasme anggota. Kreativitas sering kali diperlukan dalam hal ini. Kalau melihat banyak peserta yang bosan, bisa diajak melakukan sebuah aktivitas.
  • Bertanggung jawab membuat peserta merasa dikenal. Misalnya dengan menyebutkan asal dari mana saja peserta yang datang.
  • Membuat pembicara merasa dihargai, diharapkan pikiran-pikirannya. Juga memberi ruang bagaimana supaya pembicara bisa “membumi”.
  • Memelihara waktu. MC bertugas memberi tahu nara sumber, siapa audiens-nya. Supaya nara sumber bisa menyesuaikan cara penyampaian materinya dengan audiens. Misalnya jangan bicara data pada petani.
  • Memastikan peserta ter-update, dengan memberitahukan apa yang terjadi.


3.  Cari tahu harapan EO/panitia/yang punya acara apa

 

Tips dari Kak Luna:

  • Selalu senyum.
  • Menjadi MC bukannya menjadi bintang yang paling berkilau di acara itu. Bintangnya adalah peserta. Kalau peserta tak ada, MC mau ngapain? “Bersyukur mi ada yang datang. Kita perlu memberi lebih kepada peserta,” kata Kak Luna.
  • Cari tahu siapa nara sumbernya, apa expertise-nya. Seperti: nama lengkap, nama panggilan, tempat dan tanggal lahir. Dari sederet bio data, ambil summery-nya. Jangan sekadar membaca. Perkenalan nara sumber tidak boleh lebih dari 3 menit.
  • Selalu punya catatan. Keep organized. Catat apa yang perlu (secara kasar) tentang apa yang akan disampaikan sampai ujung acara.
  • Sepakati dengan panitia, hanya akan ada satu “pintu” untuk perubahan mendadak.


The day


Inilah tips Kak Luna bagi MC menjalani hari bertugasnya:
  • Tetap tenang. Sadari, bisa banyak kebetulan terjadi.
  • Kalau salah, langsung lanjutkan. Jangan grogi. Bermodal ketulusan.
  • Temukan spot untuk melihat. Lihat mata audiens. Kendalikan kegugupan, bicara perlahan-lahan.
  • Dalam pembukaan, berikan ruang supaya peserta yang datang merasa dihargai. Pembukaan bisa dengan membaca puisi, putar film. Berikan frame, dengan menghubungkan bentuk pembukaan (misalnya film atau puisi tadi) dengan mengucapkan terima kasih kepada orang-orang di dalam konteks.
  • Jujur, otentik. Jadilah diri sendiri. Harus punya konsep sendiri
  • Ingat, perkenalan nara sumber tidak lebih dari 3 menit. Sebaiknya sebelum acara, ngobrol dengan pembicara, buat kesepakatan mengenai waktu. Perhitungkan juga waktu – waktu untuk turun dan naik.
  • Mengucapkan terima kasih. Dalam rangka ini, MC harus mengikuti apapun yang dibicarakan dan mengikuti semua performance. Dengan demikian, MC bisa menyampaikan apa makna dari acara ini kemudian berterima kasih. Dalam mengucapkan terima kasih, sampaikan alasan mengapa berterima kasih.
  • Hindari mengulng-ulang menyebutkan sesuatu.
  • Siap untuk terjadinya kejutan-kejutan.
  • Dalam penutupan: punya konsep, tulus (dalam mengucapkan terima kasih kepada peserta, nara sumber, dan mereka yang berada di belakang layar – pengantar bakinya sekali pun), dan buat rangkuman.

Wow. Inilah sari pati pengalaman berbilang tahun menjadi MC dari seorang Luna Vidya. Beruntung sekali bisa mengikuti sharing ini. Masih ada sedikit waktu sebelum maghrib, Kak Luna memberi kesempatan kepada para peserta mini workshop untuk berlatih.

Berlatih jadi MC
Seperti biasa, kalau untuk urusan berbicara di depan orang, saya ketar-ketir. Saya merasa tidak sanggup menghadapai tatapan lekat orang-orang kepada saya. Tapi saya mencoba mengambil kesempatan itu dan mengatasi kegugupan. Hasilnya? Haha, saya masih saja grogi, dengan mengulang-ulangi beberapa kata yang sama dan melupakan mengucapkan terima kasih kepada yang hadir pada bagian awal. Untuk performance saya ini, Kak Luna mengingatkan, “Buat dan bawa catatan!”

Setelah 5 orang berlatih, Kak Luna memberikan kuis. Hadiah bagi 2 orang yang bisa menjawabnya adalah buku dari BaKTI. Seorang peserta mendapat hadiah khusus, sebagai peserta termuda. Seorang lelaki muda yang ternyata masih duduk di bangku SMP. Keren, anak SMP mau ikut mini workshopitu luar biasa.

Well, sebenarnya banyak kisah yang dibagikan oleh Kak Luna. Saya tak mungkin menuliskan semuanya. Pada intinya, tentang mengapa ia mengatakan “mengembalikan harga diri” pada peran MC, saya menyimpulkannya sebagai berikut:
  1. Bahwa menjadi MC, harus memiliki pandangan bak drone. Jangan sekadar menjadi pembaca runtutan acara. Ketahui back ground acara.
  2. MC harus bisa memberi makna dari setiap yang tampil. Baik itu materi maupun hiburan. MC harus mampu menyampaikan kutipan yang bermakna kepada audiens sebagai informasi dan bentuk penghargaan kepada audiens, juga sebagai bentuk penghargaan kepada penampil.
  3. Tampil dengan tulus itu lebih penting ketimbang ribet dengan dandanan.
  4. Otentiklah, ciptakan pembukaan dan penutupanmu sendiri. Kuasai back ground acara.

Jadi, mari menjadi MC yang memiliki harga diri. Terima kasih buat Kak Luna dan BaKTI. Semoga bisa hadir lagi di lain kesempatan.


Makassar, 26 September 2016
Viewing all 2021 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>