Quantcast
Channel: Mugniar | Mamak Blogger Makassar
Viewing all 2019 articles
Browse latest View live

8 Alasan Mengapa ASUSPRO A4110 Terdepan di Kelasnya

$
0
0
Seperti pada sebagian keluarga Indonesia modern, di keluarga kecil saya, komputer adalah barang yang amat penting. Terutama bagi saya yang sudah tidak bisa lepas lagi dari dunia blogging. Dua laptop milik saya dan suami terbagi atas  beberapa username. Lengah sedikit, si bungsu yang baru berusia 7 tahun bakal menjadikan dirinya sebagai administrator dan membuat belasan user name baru.


Kalau pun ambisinya itu bisa kami hadapi, dia akan memaksa ikut memakai komputer dengan membuka aneka video atau ikut-ikutan membuat video. Hah Video? Hihi iya, video. Si bungsu Afyad suka sok-sok bikin vime (video meme), ikut-ikutan kakak sulungnya Affiq (15 tahun). Sulung saya ini sekarang lagi senang-senangnya membuat vime. Karena kesenangannya itu, dia menjadi salah satu admin di sebuah komunitas vime besar di negeri ini.

Kesenangan si sulung membuat vime, membuatnya suka men-download keperluan lagu dan gambarnya. Dia juga memasukkan aplikasi pembuat video di dalam laptop saya. Sebenarnya ketiga anak saya, masing-masing menyumbang hiruk-pikuk yang mendalam di dalam kedua laptop tua kami. Si tengah – Athifah lagi senang buat video yang merekam dirinya sendiri. Dia lagi tertarik belajar bercerita dan melihat ekspresinya sendiri di foto selfie dan video yang dibuatnya sendiri.

Sekarang, bukan hanya isi hardisk dan memori yang terbebani, fisik laptop kami pun terluka mendalam. Saking mendalamnya, keduanya punya kelemahan yang sama, pada bagian engselnya. Notebook milik saya sudah pernah direparasi malah karena bagian engselnya putus tus tus sehabis ditabrak si bungsu yang ndut. Sementara laptop milik pak suami nasibnya pun beda tipis. Hiks.

Sepertinya karena alasan itu, saya koq jadi memendam rasa kepada komputer yang tidak memiliki engsel. Daaan saat melihat presentasi ASUSPPRO A4110, rasa yang terpendam itu semakin membuncah. Apa yang dipaparkan oleh Mas Jose pada ASUSPRO Media Roadshow pada hari ini di sebuah hotel di jalan Chairil Anwar, makin memikat saya. Saya jadi makin punya alasan. Daaan setelah saya hitung-hitung, saya bisa mengumpulkan sebanyak 8 alasan, saudara-saudara!

Alasan pertama: komputer ini tak berengsel

Body-nya "engsel-less" haha, cocok nih buat rumah  yang rempong
dengan anak-anak yang suka narik dan tabrak laptop. Dengan demikian
tidak perlu khawatir engsel rusak hihi.

Jelas dong, dia kan kelas all in one, di mana CPU-nya tergabung dengan monitornya. Secara fisik, bentuknya cukup imut dan ringkas. Sebenarnya, ASUS mengeluarkan produk ini untuk kebutuhan korporasi. Tapi boleh dong, saya meliriknya untuk kebutuhan ngeblog? Secara, saya semakin sibuk melakukan pekerjaan menulis. Seiring dengan itu, anak saya pun semakin sibuk. Tapi, saya akan menuliskan kelebihan-kelebihan komputer ini juga buat teman-teman yang memiliki startup atau usaha yang baru berjalan, ya.

Alasan kedua: mendukung multitasking.


Sama seperti pebisnis, saya pun butuh komputer yang punya performa multitasking. Sering kali, dalam ngeblog, saya harus membuka banyak aplikasi. Ya Microsoft Word, Power Point, Photo Scape, dasbor blog, blog, Facebook, sembari browsing berbagai kebutuhan tulisan. Laptop tua saya sudah sering freeze. Kelihatannya ASUSPRO A4110 ini bisa diandalkan. Prosesor Intel Celeron N3150 yang dimilikinya amat mendukung berbagai teknologi hebat yang mendukung produktivitas. Selain dukungan prosesor, dukungan memori RAM sebesar 2 GB DDR3 SODIMM yang bisa di-upgrade hingga 8 GB mampu mengakomodir kebutuhan multitasking.

Alasan ketiga: kapasitas grafik memadai.


Nah, dalam ngeblog sesekali saya perlu dong upload foto atau gambar. Anak saya suka meminjam laptop saya untuk urusan vime-nya. Chipset Intel HD – chipset grafik di dalam komputer jenis ini memadai untuk kebutuhan pekerjaan grafis ringan dalam mengakomodir kita menikmati video dan pengolahan gambar.

Alasan keempat: kapasitas penyimpanan data yang oke.


Kapasitas memori penyimpanan 500 GB memadai, baik blogger maupun pebisnis dalam mengelola dan menyimpan datanya.  ASUS bahkan menyediakan ASUS Web Storage sebagai solusi penyimpanan cloud dan memberikan secara gratis 32 GB selama 3 tahun. Lumayan, kan!

Alasan kelima: layar sentuh yang antiglare.


Wiih layar sentuh (feat VIta) ^_^
Wiih, ini menarik, nih. Bisa klak-klik di layar, tidak perlu selalu menggunakan mouse dan keyboard. Layarnya nyaman, ukurannya 15.6 inci dengan fitur antiglare yang bisa mengurangi pantiulan cahaya di layar sehingga kita bisa bekerja dengan minim gangguan. Cocok sekali bagi saya yang matanya sudah mulai terganggu dan untuk menjaga kesehatan mata anak-anak saya. Untuk pebisnis pun demikian, supaya tidak mudah lelah selama bekerja menggunakan komputer, fitur ini diperlukan. Nah, ukuran layar ini juga mampu menampilkan data yang lebih banyak lagi daripada laptop biasa. Cocok untuk mereka yang sering membuka file lebih dari satu. Menariknya lagi, layar ASUS A4110 ini bisa digantung ke dinding dengan bracket sehingga bisa digunakan untuk mereka yang kreatif.

Alasan keenam: ASUS Business Manager


ASUS Business Manager adalah nama aplikasi utk fitur keamanan yang dimiliki ASUS. Sebagai top 2 produsen notebook konsumen dunia, penghasil motherboard terbaik di dunia, peraih TOP Brand Award untuk kategori bisnis notebook di tahun 2016, dan peraih WOW Brand Award di tahun 2015 untuk kategori bisnis Smartphone, ASUS juga menaruh perhatian lebih pada seri ASUSPRO-nya yang lebih banyak digunakan untuk tujuan bisnis ini.

ASUS Business Manager
Dengan ASUS Business Manager, keamanan komputer bisa terjaga. Beberapa hal terkait kelebihan ASUSPRO dengan adanya aplikasi ini, adalah:
  • Bisa mengonfigurasi dengan mudah, misalnya power saferbisa diatur berapa lama bertahan dan bisa lebih menudahkan terkait power.
  • PC Clean Up, lebih dimudahkan bagi user, hanya dengan satu langkah (dibandingkan pada komupter lain).
  • USB Lock, bisa membuat USB di-set terkunci. Kalau asal pasang lepas USB, kan rentan virus dan data kita rentan diambil orang. Nah, kita bisa menguncinya supaya aman.
  • Finger print, bisa diatur. Biasanya di notebook. Di sini bisa. Dengan perlakuan khusus, tentunya.
  • Backup dan recovery, lebih gampang, orang awam pun bisa lebih mudah melakukannya.
  • Ada fitur untuk mengunci hardisk sehingga tidak mudah dibaca.

Alasan ketujuh: ketahanan fisik ekstra andal.


ASUS ekstra andal karena lulus uji militer. Hm, bisa bandingkan fisik tentara dibandingkan fisik kita yang bukan tentara. Nah, bisa dibilang produk ASUS itu seperti tentara di kelasnya. ASUSPRO A4110 ini tentara di kelas PC di zaman sekarang.

Alasan kedelapan: Dukungan Windows 10.


Seri ASUSPRO, termasuk PC all in one hadir dengan kelengkapan sistem operasi Windows 10 – sebuah sistem operasi terbaru untuk komputer. Tahu Windows, kan, dengan Windows 10 performanya lebih tinggi lagi, dengan kemudahan penggunaan dan kemampuan ekspansi yang luas.  Windows 10 menyempurnakan Windows 8.1. Salah satu keunggulannya adalah dengan adanya Cortana. Cortana ini semacam asisten digital canggih gabungan antara Siri-nya Apple dan Google Now-nya Google. Cortana di Windows 10 mampu menjawab pertanyaan lisan pengguna, memberikan pengingat, menge-setalarm, hingga melakukan update berita yang terlewatkan.

Wohoo, dengan kedelapan alasan ini, keunggulan ASUSPRO A4110 sangat menggoda. Pantaslah kalau barang satu ini termasuk terdepan di kelasnya (kelas komputer zaman ini, maksudnya). Sebagai penutup, berikut ini spesifikasi lengkapnya dan benchmark (benchmark adalah langkah-langkah pengetesan perangkat elektronik secara lengkap):
  • CPU: Intel Celeron N3150
  • Operaring system: Windows 10 Home atau versi lain
  • Layar 15,6 inci, HD 1366 x 768, LED-backlit
  • Memori 2GB up to 8 GB, DDR3 at 1600 MHz
  • Storage: 500 GB SATA Hard Drive
  • Graphics: Intel Graphics HD
  • Input/Output: (side) 2 x USB 3.0, 2 x COM, HDMI-out, VGA-out, RJ45 LAN, 1xDC-in, 1x6-in-1 Card Reader, 1 x Headphone, 1 x Microphone, 1 x Kensington Lock
  • Connectivity: 10/100/1000 GIGABITS MBps
  • Harga: kira-kira Rp. 6.099.000
Benchmark:



Info selengkapnya, silakan cek dan ricek di: http://www.asus.com yaa.

Makassar, 26 September 2016

Festival #Ambisiku Ajang Bertabur Inspirasi, Motivasi, dan Kreativitas

$
0
0
Menariknya sekarang, banyak kegiatan yang diperuntukkan bagi mereka yang muda dan kreatif. Sakah satunya adalah Festival #Ambisiku yang diselenggarakan pada tanggal 23 – 25 September lalu. Festival #Ambisiku yang diselenggarakan di Basement Trans Studio Mall ini terdiri atas: Parade #Ambisiku dan Kejar #Ambisiku.


Parade #Ambisiku ini menampilkan bazaar, talkshow dan workshop selama 3 hari itu. Bazaarnya diikuti oleh sejumlah UMKM dari para muda kreatif yang telah dikurasi. Terdiri atas 20 merek nasional dan 30 merek lokal (produsen asesoris, fashion, kuliner, dan craft). Talkshow-nya menampilkan orang-orang yang telah berhasil mencapai ambisinya dalam dunia bisnis. Ada pembicara lokal dan nasional. Workshop-nya, tentunya berkisar keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan banyak orang, seperti crafting dan fotografi.

Saya datang ke lokasi acara pada hari Sabtu, tanggal 24 September. Rasanya lelah menggapai lokasi acara tetapi rasa lelah itu secara perlahan-lahan terhapus. Lelah? Iyaah. Bayangkan, saya berjalan kaki dari gerbang TSM, masuk ke lokasi yang letaknya di salah satu ujung basement. Rasanya saya berjalan kami beratus-ratus kilo meter. Rasanya lebih dari 500 kilo meter, deh! Kalau membayangkan peta Makassar, posisi venue ini nyaris di ujung barat daya Makassar. Harus benar-benar niat untuk datang ke sana. Untungnya saya memang niat datang dan tiba di sana pada waktu yang tepat.

Tepat beberapa saat sebelum hujan deras turun dan tepat saat workshop fotografi yang di-coaching oleh Mattuju Photography. Workshop-nya mengambil tema foto produk. Peserta diajarkan teknik memotret produk dengan cara yang indah dan informatif. Tim coach menyiapkan peralatan untuk membuat boks kardus beserta alat penerangnya. Hasil foto beberapa peserta yang saya lihat keren-keren. Bagi para pebisnis, penting mengetahui cara memotret produk agar tampilan produknya di etalase dunia maya tampak menggoda.

Antusiasme peserta workshop fotografi
A. adhar MAttuju (memegang mic)
Selanjutnya talkshow dengan nara sumber Achmad Suryanegara, lelaki kelahiran tahun 1994, pemilik 17 perusahaan: Surya Perdana Group, menaungi 16 perusahaan lainnya. Tujuh belas? Yup, Anda tidak salah baca. Tujuh belas perusahaan! Sebelas di antaranya diwarisi dari ayahnya. Dia mengembangkannya sejak 4 tahun lalu, termasuk menumbuhkan cabangnya di kota-kota lain.

Ada 3 jenis pebisnis: penemu, pemodifikasi, dan penjiplak. Achmad menceritakan prosesnya membuat bisnis jins yang bisa dikustomisasi. Sebelumnya, dia ke Bandung, untuk mengamati bisnis apa yang tidak ada di Makassar. Didapatnyalah bisnis jins yang bisa dipesan ukurannya, denan memodifikasi pada cara menjahitnya agar berbeda dengan bisnis sejenis (nama usaha jinsnya: Wear Jeans).

Menurutnya, pemuda kreatif itu harus memiliki ide dan konsep dalam melihat peluang dan memilih produk yang akan dibisniskan. Dibandingkan dengan modal, ide kreatif dan keberanian jauh lebih penting daripada modal. Anyway, dalam mencari peluang usaha kata Achmad, adalah dengan mencari masalahnya apa atau buat(kan) masalah. What? Seperti anti virus itu, lho. Katanya yang buat anti virus adalah pembuat virusnya. Iyakah?

Gerai 3 (kanan), para peserta menunggu acara berikutnya (kiri)
Achmad Suryanegara.
Achmad mengatakan, setiap orang harus mencari jalan kesuksesannya sendiri-sendiri. Karena jalan setiap orang tidaklah sama. Selain itu, harus disadari adanya peran orang lain dalam kesuksesan seseorang.

Dalam menyikapi kegagalan, Achmad mengatakan, “Gagal adalah ketika berhenti mencoba. Kegagalan adalah start untuk memulai kesuksesan. Orang dikatakan bahagia kalau di sekelilingnya bahagia.”

Oya, selain talkshow dan workshop, ada acara hiburan juga. Seperti talkshow dan workshop yang eksis setiap hari selama 3 hari itu, hiburan pun demikian. The Overtunes, In Waloni, dan Gio Idol menghibur para pengunjung. Saya hanya sempat melihat penampilan dari Fandy, menyanyikan lagu I Love Makassar di hari Sabtu siang menjelang sore itu.

Tadinya saya sudah akan pulang di sore hari. Tetapi karena masih hujan, dan pas ada Vita – bisa nebeng sama Vita, maksudnya, saya memutuskan untuk nonton Tumming dan Abu dulu. Jadwal tampilnya habis maghrib. Maka usai shalat maghrib, saya kembali ke venue. Tak berapa lama, Tumming dan Abu keluar. Mereka yang sudah nonton film Uang Panai’ pasti tahu siapa Tumming dan Abu ini. Duo ini merupakan selebgram Makassar yang sukses menghibur di Instagram, lalu merambah ke film layar lebar. Film Uang Panai’ ini sudah menembus angka 500.000 penonton sejak tayang satu bulan yang lalu, berkat peran Tumming dan Abu juga yang sudah membuat film ini menjadi lucu sekali.

Tumming (kanan), MC (tengah), dan Abu (kiri)
Kevin Osmond
Berikutnya giliran Kevin Osmond, seorang serial entrepreneur, di antaranya memiliki bisnis Fimela, Weekend Inc., dan Printerous. Kevin berbagi strategi dalam mengembangkan startup. Pemaparannya begitu terstruktur, membuat Vita dan saya yang tadinya sudah hendak pulang, mengurungkan niat.

Di hari Jumat dan hari Ahadnya, ada dua artis ibu kota:
  • Titi Kamal, selebriti yang telah sukses dengan usaha kateringnya Titisari dan resto Ayam Jerit ini membawakan materi berjudul Kekuatan Campaign Dalam Berbisnis.
  • Andien. Selebriti muda yang sukses dengan bisnis 20fit-nya ini membawakan materi berjudul Strategi Pemasaran Dalam Bisnis.

Selain mereka, juga ada:
  • Iskandar Cita, founder Kampoeng Merdeka Clothing yang juga Finalis Terbaik MAPAN, Wirausaha Muda Mandiri tingkat Nasional 2012 Reg X. Ia membawakan materi berjudul Ada Peluang Dibalik Kata.
  • Arham Bunyamin, CEO Kretakupa Printing. Pemenang II Wirausaha Muda Mandiri 2010 Kategori Mahasiswa Program Diploma dan Sarjana Bidang Usaha Industri dan Jasa. Arham membawakan materi berjudul modal kecil? siapa takut!

Selain itu, ada 2 workshop ini:
  • Teknik Membuat Papercraft, dibawakan oleh Perimakassar – salah satu komunitas pecinta paper replika di kota Makassar.
  • Membuat Kerajinan Tangan 2D, oleh Zukaacraft, merupakan seni kriya atau kerajinan tangan seperti pin cushion jar, tempat tissue, sarung bantal, dan tas tangan.

Salah satu tenant bazaar.
Satu sudut kreativitas, by Ina Waloni
Keren-keren para pengisi acaranya, kan? Nah, di samping itu, ada satu program yang penting sekali di Festival #Ambisiku ini, yaitu Kejar #Ambisiku. Ini adalah wujud dedikasi Tri untuk mendukung pengusaha pemula (startup) yang berambisi mengembangkan usahanya dan ingin sukses. Melalui ajang ini, Tri menantang kawula muda yang punya niat, ambisi, dan nyali untuk mengejar ambisinya itu dengan menyampaikan ide inovatif kewirausahaan.

Nantinya dari seluruh Indonesia akan dipilih mereka yang dianggap mampu mengemban amanah berikut dari Tri. Mereka akan diberi dukungan berupa mentoring, pengembangan dan inkubator, hingga implementasi pasar. Wuiiih. Mupeng, ndak?

Mupeng?
Cukup umur? Ada batasan usianya, lho. Mulai dari 18 hingga 35 tahun. Nah, cukup umur Anda?
Sekali lagi berminat?

Waaah, sayang, untuk Makassar, pendaftarannya sudah ditutup. Di kota Bandung masih ada harapan. Untuk warga Bandung, nantikan pelaksanaan Festival #Ambisiku yang insya Allah akan diselenggarakan pada tanggal 7 – 9 Oktober nanti. Untuk lebih jelasnya, silakan simak di http://tri.co.id/ambisiku/parade. Ayo daftar!


Makassar, 27 September 2016

3 Image Tentang Ety Abdoel, Mom Blogger dari Solo

$
0
0
Pada suatu siang, saya mendapatkan telepon dari orang yang tidak dikenal. Sewaktu perempuan di ujung sana menyebutkan namanya “Ety Abdoel”, saya terkejut dan girang. Rasanya bagaimanaa gitu, ditelepon teman blogger Solo yang sehari-harinya hanya “bertemu” di dunia maya.



Saya merasa sudah lama mengenal Mbak Ety. Entah di berapa komunitas kepenulisan dan blogging, kami sama-sama bergabung, sepertinya sejak tahun 2012, deh. Akhirnya, makin lama, kami makin didekatkan oleh takdir #tsah.

Karena sudah cukup sering berinteraksi di dunia maya, kami bisa ngobrol dengan akrab layaknya orang yang sudah kenal lama. Apalagi yang diobrolkan kalau bukan tentang blogging. Saat itu Mbak Ety bertanya-tanya mengenai acara blogger yang baru-baru saya hadiri karena sedang menimbang-nimbang untuk menyelenggarakan acara serupa di Solo. Keren, yah. Sampai rela menelepon saya.

Lama-kelamaan, rasanya makin kenal dekat Mbak Ety, setelah sama-sama tergabung di dalam grup kecil bernama Arisan Link Blogger Perempuan Grup 4. Grup yang kini punya alias: “Geng Ijoek” ini memang membuat sesama anggota yang jumlahnya hampir 30 orang itu semakin dekat. Ada saja candaan dan pelajaran baru yang bisa disimak di grup ini. Pelajarannya ya seputar blogging juga. Daan karena setiap bulan harus me-review salah dua dari kami, rasa dekat itu makin terasa. Khusus tentang Mbak Ety, 3 hal ini image dirinya bagi saya:

Image mom blogger ini, sejak dulu di benak saya adalah “penulis perempuan”yang keren. Sama seperti saya – err sama-sama keren, gitu?– haha bukaan. Maksudnya, Mbak Ety ini juga ibu rumah tangga yang punya passion menulis, sama kayak saya kan? Kalau bicara kekerenannya, lebih keren Mbak Ety-lah.


Banyak memenangkan lomba” adalah image berikutnya. Lihat saja porto folio dirinya di dalam blog pribadinya. Mbak Ety ini pernah juara sebagai postingan paling menarik “Apa Kata Media” Tentang Azus Zenfone dan juara 2 FED Challenge Fun Blogging Community. Eh selain itu, beberapa tulisannya dimuat di media cetak, antara lain Majalah Potret, majalah Irfan, dan Koran Jakarta.

Image ketiga adalah: kemauan belajarnya kuat. Dan Mbak Ety ini tipe orang yang mengajar apa yang ingin diketahui/dipelajarinya. Terbukti dalam tulisan berjudul Rela Kehabisan Tiket Demi Menyerap Ilmu Lengkap Fun Blogging 10. Dari Solo, Mbak Ety bela-belain ke Yogyakarta walau “adegan”-nya penuh drama Korea. Eh lebay ding. Tidak penuh. Ada drama-nya (tanpa Korea), itu saja. Karena kehabisan tiket kereta api, Mbak Ety rela naik bis, kembali dari Yogyakarta ke Solo.

Worthed. Mbak sepulang dari Yogyakarta, Mbak Ety membuat tulisan itu dan mempublikasikan di blognya jadi, saya yang tinggal jauh dari pulau Jawa bisa membacanya. Fun blogging gitu loh. Nara sumbernya trio blogger keren: Mbak Haya Aliya Zaki, Mbak Shinta Ries, dan Mbak Ani Berta. Ketiganya sudah terkenal di dunia blogging. Mereka biasanya membawakan materi di event-event Fun Blogging di wilayah Jabodetabek.

Barang siapa yang mau belajar ngeblog, silakan telusuri blog Mbak Ety, ada berbagai tips dan tutorial dibaginya di sana, beberapa merupakan review kegiatan, sebagiannya lagi hasil pembelajarannya. Carilah pada label Tips dan Tutorial. Tulisan Mbak Ety di sana, misalnya Cara Membuat Readmore Blog WordPress Lebih Personal, Tutorial Membuat Gambar Pada Postingan, Cara Mudah Memasang Banner Pada WordPress, dan Memahami Teknik SEO.

Ah, silakan saja meluncur ke blognya, biar paham sendiri :)

Makassar, 30 September 2016


Arisan Link Komunitas Blogger Perempuan Grup 4

Setelah Kesulitan Ada Kemudahan pada Theragran-M

$
0
0
Lebih dari dua bulan yang lalu, sebuah ujian berat menimpa keluarga kami. Diawali dengan sakit parahnya ibu mertua sehingga pak suami harus menemaninya di rumah sakit selama 5 minggu. Selama 5 minggu itu, beliau menginap di rumah sakit. Tidak pulang ke rumah kecuali hanya untuk sejam dua jam saja, itu pun hanya sebanyak 3 kali.

Ketika ujian itu datang ...


Baru kali ini saya terpisah sedemikian lama dengan suami. Sebelumnya, paling lama hanya sekira seminggu. Ini lima minggu. Sungguh situasi yang berat karena sehari-harinya saya mengandalkan suami dalam mengurusi anak-anak dan pekerjaan rumah tangga. Namun perasaan saya tenang karena saya tahu beliau sedang berbakti pada ibundanya. Kedua anak kami yang terkecil sering merengek dan menangis, berharap ayahnya tidur di rumah. Saya hanya bisa menghibur mereka. Kepada si sulung Affiq dan si tengah Athifah, saya memberikan pengertian.

Ujian terberatnya datang ketika Athifah demam selama 4 hari, bersamaan dengan saya yang juga demam selama 5 hari. Di samping harus merawat anak sakit, saya juga tetap harus mengurus dua anak yang lain, dan mengurus keperluan makan sehari-hari kedua orang tua saya. Selain itu, saya juga tetap mengerjakan beberapa pekerjaan rumah.


Dokter yang memeriksa Athifah menyarankan putri kami untuk dirawat inap karena jumlah sel darah putihnya tinggi, di atas batas normal. Saya menolaknya karena tinggal di rumah sakit bisa membuat sakit saya semakin parah. Rumah sakit memberikan ketegangan tersendiri kepada penjaga pasien. Apalagi bagi penjaga pasien yang juga sedang sakit. Tak ada orang lain yang bisa diminta menjaga Athifah di rumah sakit. Lalu, kalau saya di rumah sakit, siapa yang akan mengurus rumah, dua anak yang lain, dan kebutuhan makan kedua orang tua saya?

Ah ah, perasaan ini rasanya sendu sekali. Seperti dipenuhi lagu sedih. Suami yang biasanya ditempati berkeluh-kesah, kali ini tak bisa dicurhati. Perihal sakitnya Athifah, saya berkabar kepadanya namun saya kesankan, Athifah sudah tertangani. Sementara sakit yang saya derita, tak saya kabari sama sekali. Kalau saya beri tahu, pak suami pasti kepikiran. Kasihan, kan. Sementara ibunya dalam sedang dalam keadaan butuh perhatian khusus karena menderita komplikasi masalah pada organ jantung, paru-paru, dan ginjal.

Saat sakit, Athifah muntah beberapa kali. Kejadiannya bisa tengah malam. Setiap kali muntah, saya harus siaga. Setiap kali hendak buang air, saya harus terjaga. Setiap pagi, saya menyiapkan bekal untuk Affiq bawa ke sekolah. Juga sarapan kedua orang tua saya. Lalu menyiapkan makan siang untuk kami semua, juga makan malam. Entah itu masak sendiri atau beli di luar. Saya harus selalu menguatkan diri untuk kemaslahatan seisi rumah sembari terus memohon kekuatan kepada Allah dalam lantunan kalimat: "Laa hawla walaa quwwata illaa billaah."

Saya segera menyadari, perasaan saya tidak boleh selalu sendu. Harus tegar. Setegar-tegarnya. Athifah sudah ditangani secara medis. Cara berikutnya adalah dengan memberikan suplemen semaksimal mungkin kepadanya sembari berusaha agar ia terus makan dan minum.

Untuk diri saya sendiri, waktu itu saya tidak ke dokter sama sekali. Sekarang, saya pikir-pikir, berani benar saya, saat itu, yah! Saya membeli obat anti biotik, karena sudah paham model penyakit saya (radang tenggorokan). Anti biotiknya saya minum selama 5 hari, dengan dosis 3 kali sehari satu kapsul (yang ini jangan ditiru, yah hehe). Saya memperkuat diri dengan suplemen selain minum obat penurun panas, banyak minum air putih, dan berusaha sebisa mungkin beristirahat. Alhamdulillah demam dan radang tenggorokan secara perlahan membaik dan sembuh. Syukurnya bukan penyakit berat. Sementara putri saya, lebih dulu pulih daripada saya.

Saat kondisi fisik belum balik ke titik normal, saya harus terus beraktivitas. Sementara pak suamimasih harus menjaga ibundanya di rumah sakit. Aktivitas blogging yang terbengkalai, pelan-pelan mulai saya kerjakan. Ada lebih sebulan saya tidak ngegblog. Alexa rank, page views, domain authority, dan page authority blog terjun. Mau tidak mau harus aktif ngeblog lagi supaya blog saya tidak benar-benar anjlok nilai-nilainya.

Multivitamin penjaga stamina


Saat sedang meningkatkan kondisi fisik itulah, saya menemukan Theragran-M. Melihat kandungannya yang saya butuhkan sekali, langsung saja saya konsumsi. Theragran-M cocok sekali untuk saya yang kondisi staminanya masih mendaki, mencari titik normalnya ditambah terus kelelahan setiap hari karena harus mengerjakan aneka pekerjaan.

Tabel kandungan multivitamin Theragran-M
Berikut ini manfat bahan penyusun Theragran-M:
  1. Vitamin A, tidak hanya memperbaiki fungsi penglihatan. Kandungan retinol dalam vitamin A  sangat aktif  menghambat zat-zat beracun yang dibawa oleh radikal bebas dari  dalam tubuh  dan luar tubuh. Selain itu, konsisten mengkonsumsi vitamin A setiap hari dapat mengakibatkan tubuh membentuk senyawa yang mampu melindungi organ tubuh dari serangan virus, jamur, bakteri, kuman, dan pantogen yang terbawa dari radikal bebas lewat makanan, obat-obatan, udara, dan kondisi cuaca[1].
  2. Vitamin B1 berperan penting untuk mempertahankan fungsi saraf dan jantung yang sehat. Vitamin ini membantu mengkonversi karbohidrat menjadi glukosa, yang pada akhirnya digunakan untuk menghasilkan energi. Vitamin B1 diperlukan untuk pemecahan lemak dan protein. Selain itu, berguna untuk mempertahankan tonus otot pada sepanjang dinding saluran pencernaan, serta meningkatkan kesehatan sistem saraf, kulit, rambut, mata, mulut, dan hati. Vitamin B1  juga meningkatkan ketahanan tubuh untuk melawan stres[2].
  3. Vitamin B2, berperan dalam berbagai metabolisme energi dalam tubuh. Berperan dalam pemecahan senyawa karbohidrat menjadi gula yang lebih mudah dicerna. Vitamin B2 juga berperan mengkonversikan senyawa lain seperti protein dan lemak menjadi energi. Vitamin B2 juga berfungsi sebagai antioksidan dan membentuk sel darah merah yang baru. Juga berfungsi melindungi saraf mata dan organ pernapasan[3].
  4. Vitamin B6, mengkonsumsinya bersama dengan vitamin B9 dan B12 telah terbukti efektif untuk menurunkan kadar homocystein, senyawa yang meningkatkan risiko penyakit jantung. Selain itu juga bermanfaat untuk mengatasi beberapa tipe anemia dan mencegah efek samping pengobatan tertentu[4].
  5. Vitamin B12 bermanfaat untuk menghasilkan sel darah merah, menjaga kesehatan sistem saraf, melepaskan energi dari makanan yang dikonsumsi, memproses asam folat, dan membantu dalam proses sintesis DNA[5].
  6. Niasinamida berfungsi untuk membantu proses pertumbuhan dan perkembangbiakan sel, perombakan karbohidrat, dan mencegah penyakit pellagra.[6]
  7. Kalsium pantotenat merupakan bagian dari jenis vitamin yang disebut B-kompleks. Vitamin ini dapat bekerja sama untuk penyembuhan luka, daya kesehatan otak, meningkatkan energi, dan berperan dalam kekebalan tubuh[7].
  8. Vitamin C memiliki banyak kegunaan bagi tubuh. Di antaranya untuk meningkatkan daya tahan tubuh, memperbaiki jaringan sel kulit, menurunkan resiko penyakit jantung, mencagah naiknya tekanan darah, mencegah stroke,  dan mencegah penuaan dini[8].
  9. Vitamin D bermanfaat untuk kesehatan tulang. Bukan hanya itu, viamin D dapat mencegah kanker usus besar, kanker prostat, dan kanker payudara, meningkatkan kematian sel kanker, memperlambat pertumbuhan dan perkembangan pembuluh darah baru di jaringan kanker, serta mengurangi pertumbuhan, pertambahan, dan penyebaran sel kanker. Juga berfungsi untuk mencegah diabetes[9].
  10. Vitamin E memiliki banyak manfaat untuk tubuh. DI antaranya: perlindungan terhadap racun misalnya dari polusi udara, sindrom pramenstruasi, sindrom kelelahan kronis, gangguan mata seperti katarak, penyakit saraf seperti alzheimer, dan diabetes[10].
  11. Iodium, berguna antara lain untuk menjaga fungsi kelenjar tiroid, mencegah gondok, dan mencegah stroke[11].
  12. Besi, berguna untuk membantu metabolisme protein, memproduksi hemoglobin dan sel darah merah, dan meningkatkan daya tahanan  tubuh yang menjadikannya tangguh dalam melawan infeksi[12].
  13. Tembaga berfungsi dalam pengembangan dan pemeliharaan kesehatan kulit dan rambut. Tembaga kita butuhkan untuk menghasilkan melanin (pigmen kulit), warna kulit, rambut, dan mata. Ketika rambut beruban karena kekurangan tembaga, mengkonsumsi suplemen tembaga dapat mengembalikan warna rambut. Tembaga juga membantu mengatur fungsi lisil oksidase, enzim yang diperlukan untuk pembentukan kolagen dalam tulang, jaringan ikat, dan kulit[13].
  14. Mangan berfungsi membantu tubuh mengkonversi protein dan lemak untuk energi. Mangan juga meningkatkan pertumbuhan tulang yang normal, membantu menjaga reproduksi yang sehat, saraf, dan sistem kekebalan tubuh, dan terlibat dalam regulasi gula darah. Selain itu, mangan terlibat dalam pembekuan darah dan pembentukan tulang rawan dan cairan pelumas pada sendi[14].
  15. Magnesium berperan dalam proses sintesa protein, fungsi saraf dan otot, kontrol kadar glukosa darah dan juga pengontrol tekanan darah.[15]
  16. Seng berfungsi untuk antioksidan, meningkatkan kesehatan mata, mencegah kerusakan otak, menjaga kesehatan rambut dan kulit.[16]


Saat 4 butir pertama Theragran-M saya minum, satu butir per hari selama 4 hari, khasiatnya langsung terasa. Badan saya terasa lebih segar. Sampai tulisan ini saya buat, saya sudah mengonsumsi Theragran-M sebanyak 3 kali. Saat ini saya sedang mengonsumsi kemasan ketiga, satu kemasan utuh masih tersedia di kotak P3K kami. Pertama kali tahu Theragran-M, saya mendapatkannya dari seseorang,. Setelah itu, berikut-berikutnya saya membelinya di apotek dekat rumah. Beli yang satu kemasan terdiri atas 4 kaplet. Saya mengonsumsinya ketika badan merasa nyaris drop. Selama ini hasilnya memuaskan, membantu menjaga stamina saya. Minimal 1 butir setiap hari, selama 4 hari, badan jadi terasa lebih nyaman karena kekurangan-kekurangan zat gizi dalam tubuh saya tertutupi setelah mengonsumsi Theragran-M. Alhamdulillah. Setelah kesulitan, ada kemudahan, Allah yang membukakan kemudahan demi kemudahan. Salah satunya melalui Theragran-M.

Makassar, 5 Oktober 2016

NB: 

Saat ini keadaan ibu mertua saya perlahan membaik namun beliau tak bisa sesibuk dulu lagi. Mohon do'anya, ya supaya tak berulang lagi kejadian 2 bulan lalu, itu :)

Catatan kaki:



[1]Untuk lebih lengkapnya, silakan baca di http://manfaat.co.id/manfaat-vitamin-a
[2]Lebih lengkapnya, silakan baca di http://www.tipscaramanfaat.com/manfaat-vitamin-b1-thiamine-923.html.
[3]Untuk lebih lengkapnya, baca di http://wikivitamin.com/manfaat-dan-fungsi-vitamin-b2-riboflavin/.
[4]Selengkapnya, silakan baca di https://www.alodokter.com/vitamin-b6.
[5]Lebih lengkapnya bisa dibaca di http://www.alodokter.com/vitamin-b12.
[6]Selengkapnya bisa dibaca di http://www.materibiologi.com/fungsi-niacin-dalam-tubuh/.
[7]Untuk lebih jelasnya, silakan baca http://www.konsultankolesterol.com/asam-lambung.html.
[8]Untuk lebih jelasnya, baca http://manfaat.co.id/manfaat-vitamin-c.
[9]Lebih jelasnya, silakan baca di http://www.alodokter.com/manfaat-vitamin-d-tidak-hanya-untuk-tulang?gclid=CPfC5sjfws8CFZaOaAoddbQG3w.
[10]Selengkapnya bisa disimak di http://manfaat.co.id/manfaat-vitamin-e.
[11]Untuk lebih jelasnya silakan simak di http://manfaat.co.id/manfaat-yodium.
[12]Selengkapnya, silakan simak di http://mediskus.com/nutrisi/fungsi-dan-manfaat-zat-besi.
[13]Lebih jelasnya, silakan baca di http://ilmualam.net/fungsi-tembaga-bagi-tubuh.html.
[14]Selengkapnya, bisa dibaca di http://ilmualam.net/fungsi-dan-manfaat-mangan-dalam-tubuh.html.
[15]Baca selengkapnya di http://kb.123sehat.com/mineral/magnesium/.
[16]Silakan simak selengkapnya di http://manfaat.co.id/manfaat-seng.

Pesan Athirah untuk Para Lelaki

$
0
0
Saya sudah siap menonton film ini. Mungkin karena alasan itu makanya saya tak terlalu menitikkan air mata. Mungkin juga karena saya sudah pernah membaca kisah puluhan perempuan yang dipoligami dalam satu buku jadi saya siap menonton kisah poligami Haji Kalla, eh Puang Aji – ayahanda Jusuf Kalla dalam film Athirah. Mungkin juga karena dominan tulisan teman-teman yang sudah mengulas Athirah, mengangkat tema bagaimana perempuan yang dipoligami yang memang sangat kuat aromanya dalam film yang berdurasi hanya 80 menit ini. Itu semua membuat saya sangat siap menonton film ini.


Namun keingintahuan saya terhadap film ini tak menyusut. Saya menyimpan rasa penasaran yang mendalam karena:
  • Saya penasaran dengan kesan saya pribadi tentang film ini.
  • Teman-teman yang sudah nonton semuanya memuji film ini. Ya akting para pemainnya yang katanya semua bagus. Juga tentang kedahsyatan bahasa gambar film besutan Riri Riza dan Mira Lesmana ini. Saya ingin menikmati semuanya.
  • Bahasa Bugis sering dipergunakan sepanjang film Athirah pun makanan khas Bugis. Saya juga ingin menikmati hal-hal ini dalam bahasa gambar karya sineas besar negeri ini. 
  • Sarung-sarung sutera di film ini adalah hasil karya putera daerah Wajo yang diperoleh dari Aminah Silk, Sengkang, milik Kak Ida Sulawati – kawan IIDN Makassar.
  • Ibunda seorang kawan bernama Rahmadani Nur Maghfirah yang berdomisili di Sengkang ikut bermain sebagai figuran – perajin sutera di Wajo.


Haha, memangnya penting, ya pernyataan kesiapan saya sehingga Anda harus membacanya sampai sepanjang ini. Baiklah pindah topik yaa. Jadi, review saya ini tidak berpusat kepada kesan saya tentang perempuan tangguh bernama Athirah. Bukan karen saya menafikannya, bukan. Penghormatan saya kepada almarhumah Athirah menjadi sedemikian besar usai nonton film ini. Tapi saya tak mau mengulasnya karena sudah terlalu banyak teman blogger yang menuliskannya Ketangguhan Athirah adalah pesan yang paling besar dari film ini, itu tak diragukan lagi. Saya mau membahas “pesan Athirah untuk para lelaki” saja.

Well, ada dua lelaki yang perannya nyaris sama pentingnya dengan Athirah dalam film ini, yaitu: Puang Aji – suaminya dan Ucu - putera sulungnya.

Ketika Athirah memastikan kabar suaminya menikah lagi
Banyak lelaki yang nonton film ini. Kalian tangkapkah pesan Athirah kepada kalian, wahai lelaki? #tsahmamakNiarberetorika

Baiklah, langsung saja. Inilah pesan Athirah untuk para lelaki:
  1. Jadilah role model yang mantap untuk anak lelaki kalian! Kalian simak, kan, bagaimana kemarahan Ucu kepada ayah kandungnya? Walau ia menghormati ayahnya, perasaan yang tampak dari seorang Ucu dalam film ini didominasi kegalauan dan keprihatinan karena melihat penderitaan ibundanya. Karena karakter ayahnya, anak lelaki bisa belajar menghormati perempuan, lho. Tetapi seorang anak lelaki juga berpotensi menjadi lelaki yang kelak akan menyakiti hati perempuan lain karena pengaruh sosok ayahnya.
  2. Jika lelaki sudah berharta, jangan serta-merta memutuskan mencari perempuan lainuntuk membagi hartanya karena dia bisa bangkrut. Bukan semata karena jalur pengeluaran semakin banyak tetapi karena do’a seorang pendamping yang tadinya begitu ikhlas dan sabar tak berkah lagi untuk menjadikannya kaya-raya. Beberapa kejadian membuktikannya, kejayaan tahta lelaki runtuh akibat tergoda perempuan lain. Beberapa lelaki yang saya kenal, memahami dengan baik hal ini. Sehingga, meskipun hidup mereka dikelilingi perempuan cantik, mereka tidak pernah berpaling.

Ibunda Athirah menceritakan kisah masa lalu dan menyanyikan Mate Colli.
Adegan yang paling saya suka adalah ketika  Athirah menyuruh Ucu mengambilkan kotak dari kamarnya. Kotak itu diletakkan di atas meja, di depan Haji Kalla. Kata-kata yang dikeluarkan Athirah mencerminkan kebesaran jiwa sekaligus kemenangannya, membuat Haji Kalla tertunduk. Wow, berapa banyak perempuan bisa seperti itu setelah semua pengorbanan, air mata, dan kerja kerasnya selama ini mengobati luka seiring waktu?

Jajang C. Noer – aktris favorit saya, seperti biasa, bermain apik. Sebagai ibunda Athirah, dia bisa menuturkan bahasa Indonesia dialek Bugis, bahkan berbahasa Bugis dan menyanyikan lagu Bugis berjudul Mate Colli dengan fasihnya. Jangan ditanya kualitas akting Cut Mini memerankan Athirah. Dia pun luar biasa. Ah, dan memang benar, semua pemain berakting dengan bagus!

Satu hal yang saya kurang sreg, yaitu dialog pada adegan Ucu bermain bola dengan kawan-kawan lelakinya. Seorang kawannya mengatakan, “Bagi bolamu, Cu. Bapakmu mau berbagi perempuan, masa kau tidak mau berbagi bola?” Di sini saya bingung. Berbagi bola --> berbagi perempuan? Bapaknya Ucu kan tidak membagi perempuannya dengan lelaki lain seperti para pemain bola berbagi bola?

Athirah berbisnis sarung sutera. Perhatikan cara menjemurnya, memang khas seperti itu.
Sumber:
https://www.brilio.net/film/15-foto-adegan-film-athirah-cerita-masa-kecil-jusuf-kalla--160915e.html
Adegan itu diakhiri dengan perkelahian. Aih, kebayang kan perasaan seorang Ucu saat diledek? Apalagi ketika cintanya ditolak oleh Ida karena ada riwayat poligami dalam keluarganya. Ayah Ida takut kalau-kalau Ucu nantinya bersikap sama seperti ayahnya. Ah, ya, saya kira tak ada lelaki yang mau putrinya disakiti, ya?

Eh, yang terakhir itu, merupakan pesan Athirah untuk para lelaki juga. Bahwa, lelaki harus menjaga sikapnya dalam rangka menjaga perempuannya, entah itu ibunya, saudarinya, atau putrinya. Jadi, pesan Athirah untuk para lelaki semuanya ada 3 ya, teman. Masih ingat yang duanya apa? :)


Makassar, 6 Oktober 2016 

Apartemen Murah di Jakarta dan Aturannya

$
0
0
Apartemen murah di Jakarta sekarang ini tidak lagi selalu difungsikan sebagai tempat tinggal lagi. Pertumbuhan apartemen terlihat sekali akhir-akhir ini. Lihat saja iklan-iklan properti di televisi. Ada beberapa orang yang memiliki tujuan untuk membeli apartemen untuk disewakan atau dijadikan sebagai investasi ke depan. Mengapa? Karena pada umumnya apartemen dibangun di pusat kota, secara otomatis penghuni apartemen tersebut akan dimudahkan dalam beraktivitas sehari-hari. Contohnya apartemen yang berada di dekat supermarket atau pasar, perkantoran, perguruan tinggi, sekolah, rumah sakit, apotek, dan lain sebagainya. 

Sumber gambar: www.urbanindo.com
Sudah bukan rahasia lagi bahwa pemilik apartemen lebih memilih untuk menyewakan apartemen tersebut kepada orang lain. Dimana hal itu lebih dirasa bermanfaat dibandingkan digunakan sendiri. Saya pernah membaca tanya-jawab properti, tentang mengapa harga properti tidak akan pernah turun. Alasannya adalah karena pertumbuhan penduduk di negara kita besar sementara pertumbuhan perumahannya termasuk kecil. Jadi, investasi dalam bentuk apartemen itu menguntungkan.

Aturan-aturan dalam menyewa antara pemilik kepada penyewa sangatlah penting untuk diperhatikan. Hal ini tidak hanya untuk kepentingan pemilik apartemen saja, tapi juga untuk melindungi kepentingan para pemilik apartemen yang lain. Karena perlu anda ketahui, bahwa tinggal di apartemen akan banyak menggunakan fasilitas-fasilitas umum atau kepentingan bersama. Aturan yang digunakan dalam proses sewa menyewa apartemen merupakan tindakan preventif terhadap masalah-masalah yang kemungkinan akan timbul di kemudian hari. Oleh sebab itulah sebagian pemilik apartemen akan memberikan tata tertib serta peraturan kerumahtanggaan terhadap apartemen yang dimiliki aturan. Oya, sebagian penyewa mendapatkannya dari perantaranya dengan pemilik yang sebenarnya. Tidak selalu juga pemilik yang sebenarnya berhubungan langsung dengan penyewa. Dalam hal ini, anggaplah perantara itu sebagai perwakilan pemilik, yah.

Aturan tata tertib tersebut guna untuk meminimalisir adanya permasalahan yang akan timbul. Berikut ini ada beberapa contoh tata tertib serta aturan dalam sewa menyewa apartemen.
  1. Apabila pemilik apartemen menyewakan apartemennya, maka hal tersebut telah dianggap bahwa pemilik sudah menyerahkan hak-haknya dalam menggunakan bagian benda serta tanah bersama kepada si penyewa. Dan si pemilik tidak lagi memiliki hak dalam menggunakannya kecuali atas kesepakatan bersama antara pemilik dan penyewa.
  2. Sebelum apartemen tersebut disewakan, si pemilik harus mengisi formulir yang berisikan hak serta kewajiban yang nantinya akan dialihkan kepada si penyewa terlebih dahulu.
  3. Setiap perjanjian sewa menyewa apartemen tersebut, harus dilaporkan kepada badan pengelola apartemen. Dimana hal tersebut ada yang gratis dan juga ada yang dikenakan biaya administrasi.
  4. Badan pengelola apartemen kemudian menyiapkan formulir standar kontrak sewa bagi pemilik yang ingin menyewakan apartemennya agar kepentingan pengelola apartemen dapat terlindungi dengan baik. 
  5. Pengelola apartemen tidak akan bertanggung jawab jika terjadi permasalahan antara pemilik apartemen dengan penyewa selama ada hubungan sewa menyewa. Pemilik apartemen dapat menggunakan jasa yang ditawarkan oleh badan pengelola apartemen untuk pemasaran sewa menyewa apartemen.

Jangan sekali-sekali mengabaikan aturan-aturan seperti ini, teman, bahkan dengan keluarga sendiri sekali pun, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Banyak kejadian, karena merasa punya hubungan kekeluargaan, terjadi hal yang tidak diinginkan di belakang hari. Kalau kata pepatah "dalamnya hati manusia tak terduga". Sungguh tidak enak, kalau menyangkut uang kemudian bermasalah dengan keluarga sendiri. Makanya, perlu diantisipasi sedini mungkin dan aturan seperti inilah cara antisipasinya.


Makassar, 8 Oktober 2016 

Okkots Oh Okkots

$
0
0
Saya mungkin tidak melihat papan yang ada tulisan aneh itu kalau bukan Athifah yang bertanya, “Apa maksudnya itu, Mama?”

"Dilarang mingta2", tulisan itu tertera di persimpangan jalan Kasuari-Ratulangi. Pada sebilah papan. Maksudnya, supaya orang tidak mengemis (meminta-minta) di situ. Kenapa jadi mingta ditulisnya? Itu karena okkots.

Dalam istilah gaul di Makassar, kata-kata yang kelebihan atau kekurangan “vitamin G” seperti itu disebut okkots. Seperti tulisan MINGTA itu. Yang dimaksudkan “minta” yang dituliskan “mingta”.

Beberapa jam sebelumnya saya melihat tulisan di badan sebuah mobil berbunyi "rindu terpendang". Tentu bukan bahasa Indonesia kata terpendang itu. Apa lagi kalau bukan okkots. Yang dimaksud TERPENDAM yang dituliskan TERPENDANG.


Di sebuah lapak penjual rambutan di jalan Sultan Alauddin, tertulis kalimat “Jual rambutan lengken”. Yang dimaksud tentu saja adalah “rambutan lengkeng”, rambutan yang rasanya manis sekali.

Saat saya menceritakan pada pak suami tentang tulisan rindu terpendang, beliau juga punya cerita tentang pengamen yang bernyanyi di bus. Ada kata-kata dalam lirik lagu dangdut yang dipikirnya sekian lama karena terdengar aneh, yaitu "dendang membara". Dendang? Padanan kata “membara” kan DENDAM, hehehe.

Okkots ini menjadi sebuah kekhasan pada sebagian orang di Sulawesi Selatan. Pulang bisa jadi pulan. Makan bisa jadi makang. Ikan bisa jadi ikang. Kelompok bisa jadi kelompot. Takut bisa jadi taku’. Kalau saya bilang, sih, ini karena pengaruh bahasa daerah. Lidah yang terbiasa atau fasih sehari-harinya berbahasa daerah kemudian harus berbahasa Indonesia, tentu membutuhkan penyesuaian. Semacam kalibrasi atau tuning, begitu. Nah, untuk sebagian orang, penyesuaiannya ya dengan okkots itu. Ini pendapat saya pribadi.

Saya yakin di semua daerah ada koq penyesuaian seperti itu. Misalnya nih ya, orang Sunda melafalkan kata yang ada huruf F-nya menjadi huruf P. Eh, yang ini macam orang Sulawesi Selatan juga, sih ... F bisa jadi P, hehehe.

Dalam bahasa Indonesia berdialek daerah, okkotsini akan lestari jika pemakainya tidak menggunakan bahasa Indonesia baku. Sebagian orang lantas bisa melepaskan okkots-nya ketika harus berbahasa Indonesia baku tetapi sebagian orang lagi tidak bisa.

Saya sendiri misalnya, sehari-harinya biasa mengucapkan kalimat ini: “Edede cepa’ maki’.” Kalau dalam bahasa Indonesia baku, saya mengatakan, “Ayolah, cepat.” Saya bisa mengucapkan bahasa Indonesia dengan baik dan benar ketika kondisi mengharuskan saya untuk itu. Nah, sebagian orang lagi tidak bisa.

Saya meyakini semua daerah punya yang semacam okkots itu karena memerhatikan kedua orang tua saya yang berbeda suku, masing-masing punya kekhasan masing-masig. Ayah saya orang Bugis sementara ibu saya orang Gorontalo. Walau masih sama-sama di pulau Sulawesi, bahasanya berbeda jauh. Lidah keduanya membutuhkan penyesuaian juga dalam berbahasa Indonesia karena mereka masih merupakan native spreaker bahasa daerah masing-masing.

Oya, saya punya cerita lain lagi. Sewaktu suatu hari saya pulang dari bepergian, mendekati rumah, dua orang anak lelaki usia sekolah dasar sedang bercakap-cakap. Dua orang bocah ini saya taksir berusia 9 – 10 tahun. Sebut saja mereka A dan B. Percakapannya begini:
A: Ada mi temang kelompo’ nu? (Sudah ada teman kelompokmu?)
B: Ada mi. Laki-laki semua (Sudah ada. Laki-laki semua)
A: Eh, ndak bisa begitu. Ibu guru bilang harus ada perengpuang bede’ (Eh, tidak bisa begitu. Ibu guru bilang harus ada perempuan). Kata perengpuang diucapkan, dengan huruf E seperti E pada kata EMBER.

Sesampainya saya di rumah, ibu saya sedang bercakap-cakap di telepon dengan seorang kerabat menggunakan bahasa Indonesia dialek Gorontalo. Pada percakapannya, saya mendengar ada kata “PEREMPUAN” disebutkan tapi cara menyebutkannya begini “PARAMPUAN”.

Nah, punya cerita kekhasan seperti ini di daerahmu? Eksplorasi, yuk. Dengan mengeksplorasinya, kita makin tahu kalau Indonesia itu kaya.


Makassar, 9 Oktober 2016

Astra: Menyemai Inspirasi di Usia Matang

$
0
0
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas beserta peraturan pelaksananya yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas, berefek pada maraknya kegiatan-kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) di sekitar kita akhir-akhir ini.

Astra Menyemai Inspirasi pada dan di Sekitar Saya


Kata orang, kegiatan CSR dari perusahaan-perusahaan sekarang lebih kepada hal-hal yang fisik. Ada yang bilang, biar perusahaan bisa sekaligus promo. Entah itu bermaksud negatif atau positif tapi kalau buat saya, sih, diambil positifnya saja. Plang nama lorong (gang) di lingkungan kami, di RW 1 kelurahan Rappocini, kecamatan Rappocini, Makassar dan sekitarnya, misalnya. Setelah bertahun-tahun, sekian banyak orang tersesat karena tidak ada kejelasan yang mana lorong yang mana, setelah dipasangkan oleh PT. Astra pada tahun ini, menjadi lebih jelas dan rapi.

Lorong Serasi Autoraya atau Lorong 3B
Lorong Astra Motor atau Lorong 5B
Dulu saya sampai berandai-andai, kalau punya banyak uang, saya mau bikin plang nama lorong di sekitar sini untuk memudahkan mereka yang datang ke lingkungan kami. Sekarang itu tidak perlu berandai-andai lagi, sudah dibikinkan oleh Astra. Sebelum ada plang nama-nama lorong, sering kali kurir dari jasa pengiriman barang ataupun karib dan kerabat kami tersesat saat mencari alamat rumah yang dituju. Di sini gang-gangnya saling berhubungan satu sama lain. Saat mencari alamat di lorong 3 misalnya, tanpa disadari orang bisa tahu-tahu berada di lorong 5 atau ke jalan sebelah karena tidak adanya tanda penunjuk nama lorong pada tiap lorong.

Kalau saya, memilih menikmati CSR yang ada sekarang. Soalnya, dibanding dulu, yang sekarang ini sudah jauh lebih menyentuh rakyat. Kalau mau diharapkan benar-benar sesuai keinginan masyarakat, sih tidak mungkin yah. Perusahaan pasti punya aturannya masing-masing.

Dalam sebuah buku berjudul Corporate Social Responsibility – Alternatif Bagi Pembangunan Indonesia yang diterbitkan oleh ICSD (Indonesia Center for Sustainable Development), dipaparkan mengenai perkembangan peran CSR sejak tahun 1970an hingga sekarang. Yang mana dijelaskan bahwa, dulu perusahaan tidak begitu peduli pada sebagian besar komuniti di sekitar wilayah korporat. Namun pada akhir-akhir ini, keberhasilan sebuah perusahaan juga ditentukan oleh perhatiannya pada lingkungan sekitar, mencakup bagaimana perusahaan terkait mengelola tanggung jawab sosial terhadap komuniti di sekitar daerah operasinya.

TK Babul Jannah, Rappocini, binaan Astra.
Beasiswa dari Yayasan Toyota Astra yang saya terima tahun 1996. Waktu itu SPP
masih Rp. 120.000 per semester
Awards yang telah diterima oleh Astra (Laporan Berkelajutan Astra 2015)
Ngomong-ngomong tentang CSR Astra, bahkan saya pribadi pun pernah menerima dananya. Berupa beasiswa saat kuliah dulu, tepatnya dari Yayasan Toyota Astra pada tahun 1996. Senangnya, waktu itu saya terbantu sekali. Apalagi menjelang studi selesai, sebentar-sebentar harus foto kopi berkas ini itu. Dapat uang –  Rp. 450.000 per semester selama 2 semester, sangatlah membantu keuangan.

Pada praktiknya, ada 4 model pelaksanaan CSR[1]: melalui keterlibatan langsung, melalui yayasan atau organisasi sosial yang didirikan sendiri oleh perusahaan, bermitra dengan pihak lain, dan bergabung dengan konsosrsium. Kelihatannya, Astra menjalankan model yang pertama dan kedua.

Bukan hanya yang saya ceritakan di atas itu, anak-anak di sekitar rumah pun terbantu karena sebuah sekolah taman kanak-kanak di lingkungan kami menjadi sekolah binaan ASTRA. Nama sekolahnya TK Babul Jannah yang diperuntukkan bagi masyarakat menengah ke bawah. TK yag didirikan oleh Pak Haryadi Tuwo dan almarhumah istrinya ini tidak memungut uang bulanan kepada siswa-siswinya. Uang yang dibayarkan hanyalah uang pangkal sebesar Rp. 500.000. Saya sempat ngobrol-ngobrol dengan Bu Oda – salah satu gurunya. TK Babul Jannah sudah dibina sejak tahun ini. Astra memberikan bantuan lima juta rupiah, poster, buku-buku, dan alat tulis. Selain itu, ada bantuan berkalanya juga.

Bu Oda menceritakan kepada saya mengenai hal-hal yang dilakukan Astra di lingkungan kami, seperti: pembenahan taman di lorong 3, membina sebuah UMKM perajin rotan di lorong 5, dan membenahi bank sampah.

Suasana kelas TK Babul Jannah
Lorong Astra International Isuzu, atau Lorong 3C
Lorong Astra Graphia atau Lorong 3
Lorong Traktor Nusantara atau Lorong 3D
Pada bulan Ramadhan lalu, Astra mensponsori kegiatan Festival Anak Ramadhan di Masjid Bani Haji Adam Taba’ yang diselenggarakan oleh Yayasan Babul Jannah. Pendiri sekaligus pengurus yayasan ini, ya pendiri sekaligus pengurus TK Babul Jannah juga – Pak Haryadi, ayahanda dari Ibu Oda.

Berbagai lomba digelar, yaitu lomba tahfizh (menghafal) Qur’an, tadarus, adzan, dan menghafal surah-surah pendek tingkat TK dan SD. PT Astra memberikan hadiah kepada para pemenang lomba saat itu, diberikan di kantor Astra Graphia Jalan DR. Ratulangi pada acara buka puasa bersama pendiri Yayasan Babul Jannah, para pemenang, dan orang tua mereka. Putri saya menjadi salah satu pemenang lomba menghafal dan tadarus. Betapa senangnya dia membawa pulang dua kotak besar hadiah berisi perlengkapan sekolah.

Pada tahun 2015, Astra meneguhkan kontribusi konsistennya dalam berbagai program CSR dengan fokus program pada empat pilar, yaitu: Pendidikan, Lingkungan, Income Generating Activity (IGA), dan Kesehatan. Berbagai inisiatif unggulan di bawah payung Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia (SATU Indonesia) dikembangkan. Agar keterlibatan perusahaan dalam mendukung pembangunan Indonesia semakin meningkat. Program-program Astra Green Company dan Astra Friendly Company merupakan cara Astra untuk berkontribusi secara berimbang dalam menjalankan bisnis berkelanjutan, sehingga Goal Astra 2020, “pride of the nation” dapat tercapai.

Jalan masuk lorong 3 terlihat lebih asri berkat bantuan Astra
Gapura, taman, dan hiasan dindingnya tampak asri
Cantik, kan? :))
Oya, satu hal lagi yang belum saya ceritakan di sini. Di jalan masuk gang kami, sekarang sudah terlihat asri. Astra dalam hal ini berperan membantu program pemerintah kota Makasar, mewujudkan “LONGGAR” (Lorong Garden). Lagi-lagi program fisik. Tak mengapa, di sini berperan pepatah “dari mata turun ke hati”. Dengan melihat lingkungan yang asri, perasaan jadi terasa lebih enak bila pulang ke rumah di siang bolong melewati area tersebut.

Ternyata, peningkatan kualitas program empat pilar CSR Astra yang sejalan sesuai dengan hasil pemetaan sosial dan dampak proses bisnis dengan fokus program pada:
  • Pilar Pendidikan, fokus pada pembinaan minimal satu program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) “Senyum Sapa PAUD Astra”, pembinaan Sekolah Adiwiyata Nasional dan pengembangan SMK berkarakter Astra (SMK BISA).
  • Pilar Lingkungan, memiliki program konservasi keanekaragaman hayati terpadu yang mencakup unsur pendidikan, konservasi, dan wisata di setiap grup bisnis.
  • Pilar Income Generating Activities (IGA), pembentukan satu sentra pemberdayaan ekonomi masyarakat (IGA) di setiap grup bisnis.
  • Pilar Kesehatan, pembentukan satu program Kampung BERSERI (Bersih, Sehat, Cerdas & Produktif) di setiap grup bisnis.
Ada yang manarik dari program SATU Indonesia Awards. Melalui ajang ini Astra mencari bakat para muda Indonesia yang memiliki semangat sejalan dengannya yang mampu memberi manfaat bagi masyarakat luas di bidang pendidikan, lingkungan, wirausaha, kesehatan dan teknologi. Sejak tahun 2010, 32 orang menerima apresiasi SATU Indonesia Award. Mereka tersebar di pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. Setiap tahun jumlah pendaftar dan wilayah asal selalu bertambah. Pada tahun 2015, pendaftarnya mencapai rekor baru yaitu 2.071 orang.

Sedikit tentang Astra


Pada Desember 2015, Astra merupakan salah satu perusahaan dengan nilai kapitalisasi saham terbesar di Bursa Efek Indonesia, yaitu sebesar Rp242,9 triliun. Kehadiran Astra memengaruhi lebih dari 10 juta pelanggan yang menggunakan produk-produk Astra.

UMKM kerajinan rotan binaan Astra di RW 4.
Lorong Honda Supra atau Lorong 5D
MegaPro milik suami, setia sejak tahun 2002
Aktivitas bisnis Grup Astra telah berkembang pesat meliputi enam lini bisnis, yaitu otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur, logistik dan lainnya serta teknologi informasi. Aktivitas bisnis Astra dilakukan oleh 198 anak perusahaan, perusahaan asosiasi, dan jointly controlled entities.

By the way, suami saya termasuk salah seorang pengguna produk Astra. Beliau menggunakan Honda MegaPro yang masih awet sejak tahun 2002 hingga sekarang. Waktu itu, mengapa pak suami memutuskan membeli MegaPro, alasannya adalah karena kuat, irit bahan bakar, dan tidak butuh perawatan banyak. Dan semua alasannya itu terbukti selama 14 tahun ini.

Tak banyak perusahaan yang berkembang pesat dalam kurun waktu 60 tahun sejak didirikan. Astra merupakan yang tak banyak itu. Astra pada awalnya hanya memiliki empat karyawan hingga Desember 2015 karyawan Astra berjumlah 221.046 orang yang bekerja di 198 perusahaan Grup Astra. Laba Astra sepanjang tahun 2015 mencapai Rp 14,464 triliun.

Sebaran Program CSR Astra hingga tahun 2015 (Anual Report Astra)

Sebaran Program CSR Astra hingga tahun 2015 (Annual Report Astra)
Pada tahun 2015, Astra tetap mampu mempertahankan pangsa pasar domestik berbagai produk dan jasanya, antara lain: Grup kendaraan roda empat meraih pangsa pasar sebesar 50%; pangsa pasar sepeda motor Honda meningkat dari 64% di tahun 2014 menjadi 69%; dan untuk unit alat berat, PT United Tractors Tbk tetap memimpin pasar sebesar 36%. Komitmen jangka panjang Astra kepada pelanggan dan reputasi yang dibangun Perusahaan melalui tata kelola yang baik menjadikan Astra sebagai sebuah perusahaan besar yang teruji dan terpercaya.

Sebagai penutup, saya hendak mengutip ulasan Bapak Prijono Sugiarto – CEO PT Astra International Tbk yang dimuat dalam Laporan Berkelanjutan 2015: Membangun Ketahanan Usaha dengan Penuh Tanggung Jawab (file PDF), sebagai berikut:
Kami berpandangan bahwa Astra telah melakukan bisnis di tempat yang tepat serta memiliki sumber daya manusia dengan engagement yang tinggi, semangat dan tekad yang kuat untuk menjawab tantangan masa depan. Selain untuk Astra, dengan terus membangun dan memperkuat bisnis Astra di lingkungan MEA akan turut memberikan kontribusi bagi pembangunan dan menjadikan Astra sebagai aset yang berharga bagi bangsa Indonesia. Untuk itu, kami mengundang semua pemangku kepentingan, termasuk Anda, untuk maju bersama-sama dan tumbuh secara berkelanjutan.

Menarik. Mari maju bersama dan tumbuh secara berkelanjutan.

Makassar, 11 Oktober 2016

Tulisan ini diikutkan Lomba Anugerah Pewarta Astra 2016

Referensi tambahan:

  • Corporate Social Responsibility – Alternatif Bagi Pembangunan Indonesia. Ditulis oleh Arif Budimanta, Adi Prasetijo, dan Bambang Rudito. Diterbitkan oleh ICSD (Indonesia Center for Sustainable Development) tahun 2008 (cetakan kedua).
  • https://www.linkedin.com/pulse/kebijakan-pemberlakuan-tanggung-jawab-corporate-social-emli-training
  • Laporan Berkelanjutan 2015: Membangun Ketahanan Usaha dengan Penuh Tanggung Jawab (file PDF)
  • Laporan Tahunan 2015: Memanfaatkan Keberagaman Peluang Untuk Sejahtera Bersama Bangsa (file PDF)





[1] Saidi dan Abidin (2014), termaktub pada halaman 22 buku Corporate Social Responsibility – Alternatif Bagi Pembangunan Indonesia, terbitan Indonesia Center for Sustainable Development tahun 2008.

Serba-serbi Menyangkut Daftar Peralatan Medis yang Perlu Diketahui

$
0
0
Seiring dengan perkembangan modernisasi sekarang ini, perkembangan dunia ilmu medis juga mengalami kemajuan dan semakin baik dari tahun ke tahun. Semua bisa dibuktikan dengan begitu banyaknyadaftar peralatan medis  yang berada di rumah sakit dengan fitur terbaru serta tampilan yang sangat canggih hingga modern. Dengan demikian,kebutuhan tiap orang di dalam penanganan medis pun juga menjadi lebih baik.


Setiap rumah sakit memang harus mempunyai peralatan medis dengan fitur yang lengkap untuk membantu proses medis dan menyembuhkan penyakit yang diderita oleh pasien. Pada prinsipnya, dalam dunia kesehatan tentunya tidaklah mungkin melakukan penyelamatan jiwa tanpa menggunakan alat medis ini.

Bahkan, secara perorangan, banyak pula yang memiliki beberapa peratan medis untuk memantau penyakit yang dideritanya. Seperti apakah itu? Contohnya adalah alat pengukur tekanan darah. Kalau rutin mengecek tekanan darah kan menjadi lebih waspada terhadap asupan makanan. Ibu saya memutuskan membeli yang digital. Dengan demikian, ayah dan ibu saya bisa rutin mengecek tekanan darah sendiri tanpa perlu ke rumah sakit atau dokter praktik.

Alat tes gula darah. Sumber gambar:
https://www.bukalapak.com/p/industrial/peralatan-medis-laboratori
Contoh lainnya adalah nebulizer dan alat tes gula darah. Ibu mertua saya mempunyai alat ini. Digunakan sebagai pertolongan pertama ketika asma datang. Dengan demikian, tidak perlu selalu ke rumah sakit. Bayangkan kalau tiba-tiba di malam hari atau di pagi buta, asma menyerang, sulit untuk segera ke rumah sakit.

Sedangkan alat tes gula darah, adik saya dan suaminya memutuskan membelinya dua tahun lalu. Bukan hanya mengetes gula darah, alat yang mereka miliki juga bisa mengetes kadar asam urat dan kolesterol. Mereka rutin menggunakannya sehingga tidak perlu selalu ke rumah sakit. Baik alat pengukur tekanan darah maupun nebulizer, dan alat tes gula darah, banyak dimiliki oleh orang awam. Ketiga barang itu bisa dibeli di toko yang menjual alat kesehatan atau melalui online shop.

Ada begitu banyak manfaat dan fungsi dari alat kesehatan sebagai pembantu setiap orang terlebih yang sedang mengalami perawatan medis. Walaupun beberapa diantaranya mempunyai harga yang tinggi, namun fitur dan peran yang sebanding dengan harga yang dimiliki dapat membantu mendiagnosaatau menangani berbagai penyakit.

Berikut berbagai macam manfaat daftar peralatan medis, antara lain:
  • Membantu mengambil tindakan untuk mengobati penyakit. Ada berbagai macam jenis penyakit yang harus mengalami penanganan yang cepat dan sepenuhnya penanganan tersebut dibantu oleh alat-alat ini, beberapa jenis penyakit ini seperti penyakit jantung yang seringnya menggunakan alat seperti defibllator,
  • Akurat dalam melakukan diagnosis. Berbagai macam perlengkapan medis memang mempunyai tingkat akurasi serta kecepatan yang baik untuk mendiagnosa sebuah penyakit tertentu. Dengan demikian, peran peralatan medis ini juga berguna untuk kecepatan dan keakuratan diagnosis penyakit,
  • Memaksimalkan pengobatan untuk penyakit khusus. Bagi berbagai macam jenis penyakit berat, biasanya memerlukan perawatan dan pengobatan khusus bisa segera diketahui dengan cepat dengan menggunakan peralatan medis yang mempunyai fitur khusus. Sehingga proses pengobatan pasien akan lebih maksimal,
  • Membantu menentukan jenis pengobatan yang harus dilalui pasien. Perlengkapan medis memang tidak hanya untuk pengobatan pasien tersebut melainkan, ada beberapa alat yang digunakan untuk mempermudah tenaga medis dalam menentukan pengobatan yang tepat bagi pasien.

Pentingmengetahui peralatan kesehatan, sebelum melakukan pembelian alat medis. Karena begitu vital nya alat-alat ini, tentu saja pembelian harus dilakukan dengan sangat cermat. Jika kita membeli secara online, ada berbagai macam tips yang dapat diikuti.
  • Pertama, teliti sebelum melakukan pembelian. Ada beberapa pihak yang sekarang ini menjual alat kesehatan menggunakan media sosial, umumnya mereka menggunakan media sosial ini untuk mengiklankan produk mereka. sebelum tertarik melakukan pembelian, usahakan meneliti situs yang mereka gunakan untuk berjualan.
  • Kedua, lebih berhati-hati. Biasanya orang lebih sering melakukan pembayaran dengan menggunakan kartu kredit. Oleh sebab itu, ingatlah bila kartu kredit yang kita miliki itu bersifat statis yang artinya ia mempunyai nomor yang tidak akan berubah. Hal ini harus diperhatikan. Jika informasi kartu kredit kita bocor, ditakutkan informasiyang terkandung di dalamnya akan digunakan oleh pihak yang kurang bertanggung jawab. Oleh sebab itu saat transaksi dengan menggunakan kartu kredit, pastikan laman situs merupakan tempat belanja yang aman.

Terakhir, selalu perhatikan testimonial. Biasanya jika sudah melihat daftar trendperalatan medis dengan harga yang murah, orang-orang akan gegabah dalam mengambil keputusan tanpa melihat testimonial pengguna brand terkait. Testimoninya, tentu sajamerupakan kesaksian yang diberikan oleh para pelanggan yang telah melakukan pembelian di situs tersebut. Setiap online shop biasanya memiliki kolom testimonial untuk pelanggan. Nah, kita dapat melihat kolom tersebut dan melihat banyak testimonial negatif atau positif.


Makassar, 11 Oktober 2016

Pungli Oh Pungli

$
0
0
Sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain diantara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui (QS Al Baqarah 188)



Walau ada yang menilai inspeksi mendadak pak presiden yang menangkap tangan operasi pungli (pungutan liar) di Kementerian Perhubungan, shock therapy memang perlu diadakan sesekali. Bohong pakai banget deh kalau orang tidak tahu ada pungli di mana-mana. Sudah menjadi rahasiau umum!

Contohnya, saya masih ingat zaman kuliah dulu, tahun 1990-an, setiap mahasiswa yang mau mengurus beasiswa atau mengurus berkas kelulusan, mesti menyerahkan  sejumlah tip kepada pegawai administrasi. Kalau ikhlas mungkin disebut tip walaupun sebenarnya tidak layak, karena menguruskan berkas mahasiswa adalah tugas mereka. Lha ada yang memang terang-terangan meminta potongan beasiswa yang diterima mahasiswa sebagai bagiannya. Pungutan liar!

Sumber gambar: pixabay.com
Waktu itu, saya takut memberikan bagian beasiswa yang saya terima. Saya takut sama hukum Islam perihal sogok-menyogok. Kalau dalam Islam kan jelas ya, hukumnya sama-sama haram buat yang memberi dan yang diberi. Dilaknat. Na’udzubillah. Kalau kita memberikan karena jabatan yang bersangkutan ada hubungannya dengan urusan berkas kita, itu kan semacam sogok juga. Termasuk memakan harta orang dengan cara batil.
Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnad-nya, dari Abdullah bin Amr bin al-Ash radhiallahu ‘anhuma, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, Laknat Allah atas orang yang menyuap dan menerima suap.”

Syukurnya, petugas yang menguruskan pencairan beasiswa saya tidak meminta bagian. Itu juga tanda sebenarnya, bahwa tidak semua pegawai administrasi bermata duitan. Ada juga yang ikhlas bekerja.

Begitu pun saat mengurus berkas kelulusan, saya tidak perlu sampai memberi uang kepada pegawai administrasi di saat sebagian mahasiswa melakukannya karena memanggapnya lazim, hiks. Fyuh, beruntung sekali saya lolos dari urusan sogok-menyogok ini dulu. Mudah-mudahan besok-besok, saya tidak perlu mengalaminya juga.

Memberi dan meminta imbalan untuk tugas yang seharusnya dikerjakan dan membuat dikerjakan atau tidak dikerjakan, sesungguhnya merupakan gratifikasi (bila merupakan pemberian dalam arti luas) atau bisa berupa suap (bisa hanya berupa janji) yang bertentangan dengan undang-undang di negara kita. Untuk lebih jelasnya silakan simak di website hukum ini. Pada intinya, sogok atau suap, selain merupakan perbuatan melawan hukum negara, juga merupakan perbuatan melawan hukum Islam.

Mudah-mudahan langkah pemerintah bukan hanya langkah sesaat yang kata beberapa orang untuk mengalihkan perhatian masyarakat. Mudah-mudahan semua pungli di semua sektor diberantas sampai ke akar-akarnya. Semoga Allah menjauhkan kita semua dari pungli.


Makassar, 13 Oktober 2016

Belajar Food Photography pada Winarni, Owner Winslicious

$
0
0
Kelemahan saya dalam ngeblog, di antaranya adalah foto. Saya tidak betah mencari foto-foto yang bagus. Berbeda dengan orang yang memang hobi fotografi, dia akan mencari foto yang benar-benar bagus. Kalau perlu 10 foto di antara ribuan. Kalau saya, aih boro-boro. Mending saya menulis tulisan baru lagi daripada mencari foto-foto bagus lagi. Asalkan ada yang sudah cukup bagus, itu saja yang di-upload. Mending saya mengerjakan tulisan untuk lomba daripada menekuni foto berlama-lama, hehehe.


Berbeda dengan Winarni yang memang hobi foto-foto. Kelihatannya dia memang enjoy mencari foto yang terbaik. Betah bermain dengan konsep, properti, komposisi, dan pencahayaan. Demi mencari foto-foto terbaik. Hal tersebut mendukung aktivitasnya yang bukan hanya sebagai blogger di www.winslicious.com dan www.inart.web.id, melainkan juga mendukung kegiatan entrepreneurship dalam dunia kuliner – khusus kue.

Tapi saya ingin belajar melakukan pemotretan dengan cara yang lebih baik. Salah satu caranya adalah belajar sedikit-sedikit mengenai teknik memotret. Dan saya berharap bisa mendapatkannya di workshop  Food Photography gratis yang diselenggarakan oleh DiLo pada Jumat lalu ini. Well, memotret produk mirip-mirip dengan memotret makanan, toh ....

Hari Jumat, itu mata saya mengantuk luar biasa. Pas waktu shalat Jumat, saya tak bisa menahan kantuk. Bangunnya, masih harus memberi makan kepada dua krucil terkecil. Habis itu baru bisa bersiap pergi. Rencana workshop mulai jam 2 siang. Baru mau siap-siap, saya ingat belum memasukkan jemuran ke dalam rumah. Haduh, pasti terlambat.

Untungnya saya tidak terlambat. Saat tiba di DiLo, Jalan DR. Ratulangi, Inar (Winarni) masih mempersiapkan peralatan presentasinya. Beberapa ibu membawa bocah, termasuk saya. Saya malah membawa bocah dan bapaknya hihi. Suami saya memang niat ikut juga. Kami sepakat membawa Afyad – si bungsu ikut serta. Kedua kakaknya masih di sekolah.

Presentasi Inar didukung oleh tampilan foto-foto yang pernah dibuatnya. Keren-keren. Ada hal-hal teknis yang harus diperhatikan dalam memotret makanan yang disampaikan Inar.
Food photography adalah sebuah foto yang dalam pengambilannya memerlukan beberapa persiapan sebelum pengambilan gambar.

Berbeda dengan food documentation yang tidak butuh persiapan khusus, sekadar mendokumentasikan makanan. Ini yang selama ini saya kerjakan, ternyata hehe. Dalam food photography, makanan dipresentasikan melalui foto.

Komponen dalam food photography, yaitu:

1)      Konsep
Misalnya: bright, moody, colorfull, black and white, dan lain-lain.

Salah satu konsep foto Winarni. Foto: Winarni (winslicious.com)

2)      Pencahayaan
Untuk lighting, ada available light dan artificial light. Available light misalnya, cahaya alam. Sedangkan artificial light misalnya dengan menggunakan flash, flash, lampu studio dan menggunakan alat seperti softbox, octabox, diffuser, dan sebagainya. Inar sendiri prefer menggunakan cahaya alami.

3)      Komposisi
Bisa menggunakan rules of third, diagonal, atau dead center. Saya agak lama mempelajari rules of third. Jadi ceritanya, secara otomatis, kebanyakan orang akan melihat empat titik di bagian tengah dari grid-grid dalam bantuan fotografi. Maka, obyek kita fokuskan di salah satu titik itu. Perbedaan antara diagonal dan dead center bisa dilihat pada foto-foto Inar di bawah ini.

Rules of third, perhatikan 4 titik di tengah. Foto: Winarni (winslicious.com)
Contoh "diagonal". Foto: Winarni (winslicious.com)
Contoh "dead center". Foto: Winarni (winslicious.com)


4)      Styling
Catatn khususnya adalah: dalam hal ini, bisa bermain dengan  complementary color, silakan cek di Google, warna yang mana merupakan komplementer dari warna yang mana. Bisa memadupadankan warna yang saling kontras. Untuk setting, disiapkan sebelum makanan selesai dimasak. Sebab kalau selesai dimasak baru mau mempersiapkan, keburu makanannya tidak tampak segar lagi. Bila perlu, tambahkan minyak agar mengilap atau menggunakan lelehan saus.

Untuk properti, Inar memberikan kiat-kiat berikut:
  • Pilih peralatan makan dengan warna yang netral seperti putih atau silver
  • Miliki talenan sebagai properti andalan
  • Siapkan setidaknya 2 warna back ground (hitam dan putih). Dalam hal ini, Inar membawa kertas stiker yang digunakan sebagai back ground dari obyek yang dibawanya. Ini catatan penting untuk saya. Saya terpikirnya memakai jilbab sebagai alternatifnya. Bisa kan?
  • Miliki item bernuansa etnik. Misalnya nih, baki kayu bermotif khas Toraja.
  • Miliki serbet aneka warna.

Untuk editing, bisa memperlengkapi diri dengan aplikasi khusus editing memakai ponsel. Inar memberikan beberapa contoh. Bisa juga kalau mau browsing sendiri, ada banyak sekali aplikasi untuk mengedit. Misalnya Snapseed, Pics art, VSCO. Saya sendiri memakai Square Instapic, biar bisa langsung di-upload di Instagram dengan ukuran yang lebih kecil.

Untuk editing, Inar menekankan, “Semakin sedikit editing-nya, semakin bagus.”

Praktik foto saya
Praktik foto saya
Setelah mempresentasikan materinya, Inar mempersilakan para peserta untuk memotret dua macam kue buatannya: kue taart (lupa tanya namanya apa) dan eclair. Para peserta praktik dengan antusias. Tiga orang pemuda dari Kofipon (Komunitas Fotografi Ponsel) juga ikut membagikan pengetahuannya saat praktik. Saya juga memerhatikan cara mereka mengambil gambar.

Suasana belajar. Asyiknya, anak-anak bisa santai sementara para mamak
belajar :))
Bagian akhir dari acara hari ini tak kalah mengasyikkannya: makan kue bersama. Wiih. Kue buatan Inar lezat, lho kawan. Keberuntungan hari ini berlipat ganda. Bukan hanya dapat wawasan gratis dari Inar plus praktik memotret dengan kue bikinannya yang cantik, juga dapat mencicipi kuenya dengan gratis. Wow, beruntung sekali saya bisa hadir pada workshop Food Photography ini. Terima kasih Inar dan DiLo Makassar.


Makassar. 16 Oktober 2016

Lovepink dan Pinky Promise Menggugah di Octobreast

$
0
0
Lantai paling atas Trans Studio Mall adalah salah satu tempat terujung di Makassar bagi saya. Apalagi menuju ke sana saya harus berjalan kaki dari pintu gerbang mall, plus dengan sedikit acara nyasar. Tapi saya tiba sebelum pukul setengah dua belas, seperti yang dijadwalkan di undangan.

Bapak Suasis dari Garda Medika menjelaskan tentang Garda Medika
“Di sini pemutaran film Pinky Breast?” tanya saya kepada seorang lelaki berpakaian biru tua yang berada dekat pintu masuk Studio 5, Bioskop XXI. Dia mengenakan uniform yang sama dengan yang dikenakan sejumlah orang di sana. Dari pakaiannya terlihat ia merupakan salah satu panitia.

“Iya,” jawab lelaki berpakaian biru tua itu.
“Sudah boleh masuk?”
“Belum, Bu. Masih dipersiapkan.”

Saya menjauh, menuju deretan tempat duduk di mana beberapa teman blogger berada. Saya merasa ada yang aneh dengan pertanyaan saya. Pinky Breast? Eh, kayaknya bukan Pinky Breast. Ah, iya, Pinky Promise! Hahaha.

Garda Medika Octobreast


Saya baru sadar sudah salah menyebutkan nama. Yang akan saya hadiri pada tanggal 15 Oktober siang ini adalah sebuah eventbertajuk Garda Medika Octobreast. Di dalamnya ada sesi nonton bareng film Pinky Promise. Dari keterangan di flyer-nya, acara ini bermaksud mengadakan semacam edukasi mengenai kanker payudara. Syukurlah suara saya tidak terlalu keras tadi. Lelaki berpakaian biru tua itu pasti mengira saya menyebutkan PINKY PROMISE. Hoho.

Agak lama proses persiapan di dalam Studio 4 berlangsung. Event ini mengambil tempat di Studio 4. Saya memanfaatkan waktu dengan mendaftarkan diri untuk cek gula darah gratis, mengambil makan siang di counter makanan, dan berfoto di photo booth– ketiganya merupakan rangkaian kegiatan Garda Medika Octobreast juga.

Acara yang diunggu-tunggu akhirnya dimulai juga.

Ki-ka: DR. Dodi, Mbak Tuti, Mbak Muti, dan MC.
Foto: akun twitter @berkelanjutan
Bapak Suasis dari Garda Medika memberikan sedikit penjelasan mengenai Garda Medika. Garda Medika adalah perusahaan asuransi di bawah bendera Astra Group yang sudah berusia 8 tahun yang sudah memiliki hampir 500.000 member. Garda Medika mempunyai hampir 900 provider (rumah sakit) yang tersebar di Indonesia dan negara-negara lain. Garda Medika support komunitas Lovepink dalam memberikan sosialisasi mengenai pentingnya mengetahui sejak dini kanker payudara, di antaranya melalui event Octobreast.

Hasil penelusuran saya di internet membawa kepada sebuah artikel yang menjelaskan besarnya support Garda Medika terhadap deteksi dini kanker payudara. Seperti juga yang dikatakan oleh Pak Suasis, Makassar menjadi kota ketiga event Octobreast setelah kota Jakarta dan Bandung. Akan diselenggarakan pula di Surabaya, Denpasar, dan Bogor. Sebagai tanda komintmen untuk mendukung kampanye peduli kanker payudara, Garda Medika baru-baru ini menyerahkan satu unit mobil operasional kepada Yayasan Daya Dara Indonesia (komunitas Lovepink)[1]. Pak Suasis mengharapkan, sosialisasi ini mampu menyebarkan pengetahuan akan kepedulian deteksi dini kanker payudara.

Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara


Rasanya agak-agak risih ketika dokter lelaki bernama Dodi Permadi ini menuturkan dengan sangat vulgar tentang satu anggota tubuh perempuan yang biasanya dianggap tabu untuk dibahas secara terbuka. Tetapi kali ini berbeda. Dalam rangka edukasi, mau tidak mau, penuturan pak dokter harus disimak dengan baik dan menelan bulat-bulat rasa risih yang sesekali timbul. Sebisa mungkin saya mencatat penyampaian pak dokter yang postur tubuh dan wajahnya mirip sekali dengan Mas Rangga Septiana – branch manager Garda Medika Makassar ini.

Yang diapit baju pink itu Dhea Seto dan Dhea Ananda
Foto: akun twitter @berkelanjutan
Oke teman, belum apa-apa, saya dibuat terkejut oleh keterangan pak dokter yang menyebutkan bahwa kanker payudara menduduki posisi pertama top 5 kanker di Indonesia pada tahun 2016ini! Ranking 1, tidak main-main. Dengan kata lain, penderitanya yang terdeteksi meningkat! Berturut-turut di bawahnya adalah kanker kolorektal (saluran pencernaan), kanker leher rahim (serviks), kanker paru, dan kanker rahim (uterus).

Jumlah angka kejadiannya 21,5 per 100.000 penduduk Indonesia. Sebanyak 30% dari penderita kanker payudara berusia di bawah 40 tahun. Tidak seperti kanker serviks yang sudah ada vaksinnya, kanker payudara tidak demikian. Jumlah angka kematiannya pun termasuk tinggi: 43% dari kasus!

Mengapa? Karena biasanya pasien yang datang sudah punya tanda klinis berupa benjol, nyeri tak tertahankan, atau luka. Sementara, tanda-tanda seperti itu menandakan tingkat stadiumnya sudah lanjut. Di fase awal hampir tidak ada tanda-tanda. Di situlah banyak orang terlena.

Kanker terjadi bila sel payudara atau sel dari kelenjar di saluran ASI bermutasi dan bertumbuh tanpa kendali. Bila stadium sudah lanjut, sel kanker bisa tersebar (bermetastase) ke kelenjar getah bening, lalu ke paru-paru, tulang belakang, panggul, hati, saluran pencernaan, dan otak.

Apa penyebab kanker payudara? Tidak diketahui. Yang bisa diketahui adalah faktor-faktor risikonya. Apa saja faktor-faktor risiko itu? Ini dia:
  • Genetika.
  • Hamil pertama kali di atas 35 tahun.
  • Menggunakan terapi hormon setelah menopouse.
  • Tidak menyusui anak.
  • Alkoholik dan obesitas.
  • Early menstruation dan late menopouse (haid pertama kali di bawah usia 11 tahun dan menopouse di usia lebih dari 55 tahun).

Saya ada di belakang, lhoo.
Foto: akun twitter @berkelanjutan
Satu catatan penting di sampaikan oleh pak dokter, yaitu bahwa wanita karir 70% berisiko kena kanker payudara. Kenapa? Karena kepadatan aktivitasnya bisa membuatnya berada dalam faktor-faktor risiko (tidak menyusui, tunda kehamilan, stres kerja, polusi udara, dan kurang tidur).

Gejala yang biasa dirasakan penderita kanker payudara misalnya: bengkak, kulit iritasi, puting susu nyeri atau melesak ke dalam, kulit pada payudara atau puting susu berwarna kemerahan atau bersisik.

Saat pembahasan masuk pada tingkatan stadium kanker payudara, saya tidak bisa menuliskan karena pak dokter menjelaskan dengan cepat. Yang jelas, semakin naik stadiumnya, semakin berat penyakitnya. Pada stadium 1, kanker sudah bersifat invasif (mengkolonisasi suatu habitat secara masif), ukurannya di bawah 2 centi meter, dan belum menyerang kelenjar getah bening. Pada stadium 2, ukurannya berada di antara 2 dan 5 centi meter dan menyerang kelenjar getah bening. Sementara pada stadium 3, makin invasif, ukurannya sudah di atas 5 centi meter (dan sudah menonjol).

Tindakan medis secepatnya perlu diambil. Lalu melakukan terapi: pembedahan (mastektomi), radioterapi, dan kemoterapi. Deteksi dini bisa dilakukan sendiri di rumah, dengan cara berdiri di depan cermin atau sambil berbaring pada hari ke-7 – 10 setelah haid hari pertama. Tindakan deteksi dini ini perlu dilakukan secara rutin.

Gelang Garda Medika Octobreast milik saya
Deteksi dini ini disebut juga dengan SADARI (perikSA payuDAra sendiRI). Caranya, dengan melingkar-lingkarkan jari di area payudara, dekat puting dengan berputar. Untuk lebih lengkapnya, silakan browsing di internet. Sudah banyak yang mengunggah caranya.

Lovepink: Komunitas dan Aplikasi Peduli Kanker Payudara


Tak cukup sampai di situ, pesan edukasi berikutnya diberikan oleh dua orang survivor kanker payudara: Mbak Madelina Mutia (Muti) dan Mbak Tuty Effendi. Keduanya menceritakan perjuangan mereka menghadapi kanker payudara dan support orang-orang terdekatnya.

Survivor atau orang yang sedang berjuang, merupakan kunci utama. Bagaimana mereka bersikap menentukan kelancaran penanganan kanker yang dideritanya. Mbak Tutty yang sudah sejak tahun 2010 divonis kanker payudara stadium 2, buktinya sampai sekarang masih bisa bertahan dan datang ke Makassar, memberikan sosialisasi.

Aplikasi Lovepink Breasties, unduh di Play Store.
Mbak Muti bersama seorang temannya – Mbak Santi mendirikan Lovepink, agar mereka yang terkena kanker payudara bisa saling support. Kekuatan berjuang dirasakan bertambah besar ketika sesama suvivor saling menguatkan.

Mempercepat tindakan medis harus dilakukan, jangan terlalu banyak mendengar komentar orang-orang di luar sana yang tidak mengalami tetapi seakan-akan lebih pintar dari dokter. Jangan egois dengan keras kepala tidak melakukan terapi. Ingatlah orang-orang tercinta yang menunggu survivor sembuh.

Kepada para sahabat dan keluarga, jangan bereaksi berlebihan, misalnya dengan menganggap penderita kanker sebagai orang sakit yang “tinggal menunggu waktu”. Biasa saja. Berikan semangat maka survivor anda akan semakin bersemangat.

Ada langkah-langkah melakukan SADARI di aplikasi Lovepink Breasties
Semakin cepat terdeteksi, semakin cepat pula kemungkinan sembuhnya. Lakukan deteksi dini kanker payudara dengan SADARI. Lagi-lagi Mbak Muti menekankan hal ini. Penting dilakukan pada hari ke 7 – 10 setelah hari pertama menstruasi. Kalau sudah menopouse, tetap bisa melakukannya. Pilih tanggal. Lakukan sebulan sekali. Sekarang sudah ada aplikasi Lovepink Breasties yang bisa unduh di Play Store. Kalau ada kawan ada anggota keluarga yang terdiagnosa kanker payudara, agar lebih kuat, bisa hubungi Think Survive Makassar– di mana pada survivor kanker payudara di Makassar berada.

Aneka informasi ini bisa diperoleh juga di aplikasi Lovepink Breasties
Mengenai Lovepink Breasties, saya sudah mencoba mengunduhnya melalui Play Store. Sebelum menggunakannya, kita perlu mendaftar dulu untuk membuat akun. Jika sudah, ikuti langkah-langkah pada tab SADARI. Ada tuntunan beberapa gerakan yang harus dilakukan dengan memerhatikan apakah ada perubahan bentuk dan warna pada kulit payudara dan puting. Dengan aplikasi ini, kita akan diingatkan tiap bulan untuk melakukan deteksi. Selain itu, ada informasi-informasi penting seputar kesehatan dan kanker payudara yang perlu diketahui.

Gelang Simbol Peduli Kanker Payudara


Usai sharing session dari mbak-mbak dari Lovepink, giliran dua aktris pendukung film Pinky Promise tampil ke hadapan hadirin. Cantik-cantik mereka: Dhea Seto yang berperan sebagai Ken dan Dhea Ananda, yang berperan sebagai Vina. Dengan ramah mereka meladeni mereka yang ingin mencuri kesempatan berfoto bersama. Tak lama kemudian panitia membagikan gelang semi kulit berwarna coklat kepada hadirin. Gelang ini dikenakan serempak dan dijadikan simbol dukungan yang menunjukkan kepedulian kepada kanker payudara. Sembari saling mengaitkan kelingking, hadirin diminta membaca pernyataan yang tertera pada layar besar di depan sana. Tulisan itu berbunyi: 
“Saya bersama Lovepink dan Garda Medika mendukung gerakan peduli kanker payudara.”
 
9 tabs dalam aplikasi Lovepink Breasties

Inspirasi Pinky Promise


Tiba juga di puncak event Octobreast: nonton bareng film Pinky Promise. Yeayy! Nontonnya sambil menikmati pop corn dan minuman ringan yang dibagikan oleh panitia. Wow, ada cemilan lagi, padahal kan sudah dikasih makan siang tadi? Garda Medika top, deh sebagai tuan rumah.

Well, film ini berkisah tentang hubungan 4 sahabat: Kartika (Agni Prathista), Vina (Dhea Ananda), Bebi (Alexandra Gottardo), dan Ken (Dhe Seto). Film karya sutradara Guntur Soeharjanto ini juga didukung oleh Jajang C. Noer, Maudy Kusnaedi, Derby Romero, dan Gunawan.

Keempat sahabat yang saya sebutkan di atas, dipertemukan di Rumah Pink. Rumah Pink didirikan oleh Tante Anind (Ira Maya Sopha), tante dari Kartika yang seorang survivor kanker payudara yang berasal dari latar belakang berbeda. Rumah Pink didirikan untuk menyosialisasikan edukasi mengenai kanker payudara dan diniatkan menjadi rumah singgah bagi para penderita kanker yang hendak berobat di Jakarta.


Bukan sekadar drama kehidupan keempat perempuan itu, dalam film ini pun ada edukasi yang mencerahkan mengenai kanker payudara. Di antaranya melalui kasus-kasus yang dijelaskan dengan bahasa medis yang mudah dimengerti oleh orang awam oleh dokter yang menangani Tante Anind, berikut Vina dan Bebi.

Selain itu informasi lain diperoleh sepanjang film, melalui kisah yang bergulir. Misalnya saat Tante Anind memberikan ceramah di Rumah Pink dan di perkampungan. Satu pesan terselip yang tak boleh diabaikan adalah bahwa kanker payudara juga bisa meyerang laki-laki. Ya, kanker payudara bukan mustahil menyerang laki-laki, lho. Selain ada contoh yang dimunculkan dalam film ini, almarhum artis penyanyi Melky Goeslaw adalah salah satu contoh lelaki survivor kanker payudara.

Salah satu adegan mengharukan
So, film ini layak ditonton. Bukan hanya bagi perempuan, juga buat lelaki. Karena bukan hanya perempuan yang bisa terkena kanker payudara. Di samping itu. Dengan menonton film ini, lelaki juga bisa tahu bagaimana harus bersikap bila orang terdekatnya didiagnosis kanker payudara. Seperti yang bisa disimak dari sikap suami Vina (Ringgo Agus Rahman). Satu lagi, film ini tidak melulu bercerita tentang kanker. Di dalamnya, sekali lagi ada cerita kehidupan, seperti cerita-cerita kehidupan yang ada di sekitar kita. Ada kisah hubungan antar anggota keluarga. Ada kisah hubungan antara lelaki dan perempuan. Dan tentu saja, ada kisah hubungan persahabatan. Persahabatan yang dipertemukan oleh warna-warni di Rumah Pink.

Makassar, 19 Oktober 2016

Tulisan ini diikutkan Garda Medika Octobreast Blog Contest



Catatan: 

  • Website Garda Medika: www.asuransiastra.com
  • Website Lovepink: www.lovepinkindonesia.org
  • Fan page Facebook Lovepink Indonesia: Lovepink Indonesia
  • Twitter Garda Medika (Asuransi Astra): @berkelanjutan
  • Twitter Lovepink: @LovepinkID
  • Instagram Lovepink: @lovepinkindonesia
  • Fan page Facebook Think Survive Makassar: Rumah Singgah Think Survive Cancer Woman Makassar.




[1] Selengkapnya silakan simak di https://www.asuransiastra.com/knowledge-post/garda-medika-serahkan-mobil-operasional.

3 Cara Meningkatkan Cinta pada Indonesia South Sea Pearl

$
0
0
Saya merasa beruntung, menjadi saksi bermacam-macam mode pakaian perempuan Indonesia. Tahun 1980-an, saya masih menyaksikan tante-tante mengenakan kebaya dan kain sarung. Bersamaan dengan itu, ada perempuan, termasuk ibu saya yang mengenakan terusan dengan batas kain lima jari  di bawah lutut. Mode pakaian terusan di atas lutut semarak pada dekade sebelumnya.

Di kala itu, mutiara menjadi perhiasan andalan. Saya menyaksikan beberapa kerabat memiliki satu set perhiasan emas bertahtakan mutiara, mulai dari giwang, cincin, hingga kalung. Berbeda dengan sekarang, di mana perhiasan sudah beraneka ragam, saat itu mutiara  masih menjadi favorit.

Sumber gambar: www.pixabay.com
Lama setelah itu baru saya tahu kalau proses pembuatan mutiara tidaklah mudah. Indonesia menghasilkan mutiara berjenis South Sea pearl yang sering disebut sebagai queen of pearl. Proses pembiakannya melalui tahapan yang panjang, bisa sampai 4 tahun. Dan itu membuat mutiara dari Indonesia amat bernilai. 

Saya menemukan sebuah penjelasan mengenai mengapa konsumen Indonesia lebih memilih mutiara imitasi. Mungkin ini juga bisa menjawab pertanyaan mengapa sekarang mutiara tidak menjadi primadona lagi sebagai perhiasan. Joseph[1], seorang pebisnis mutiara mengatakan kepada CNN Indonesia bahwa perbedaan harga yang jauh yang menyebabkan konsumen Indonesia lebih sering membeli dan mengimpor mutiara imitasi dan palsu dibandingkan membeli South Sea Pearl.

Joseph menjelaskan, per satu kerang Chinese fresh water pearl, induk kerang bisa menghasilkan 40 butir mutiara dalam waktu yang singkat dan dihargai kira-kira 1 – 15 USD per gram mutiara untuk setiap ekspor. Berbeda jauh dari kerang Indonesia (species kerang pinctada maxima) yang hanya menghasilkan 1 butir Indonesia South Sea Pearl dalam satu indukan kerang sehingga harganya bisa mencapai 25 – 100 per gram mutiara untuk setiap ekspor. Kerang mutiara air tawar asal Cina dapat menghasilkan puluhan mutiara setiap panen dalam jangka waktu panen yang lebih singkat, itu makanya mutiara laut Indonesia jauh lebih mahal harganya.

Mutiara di laut Selatan dan yang bisa hidup di perairan laut Indonesia adalah dari species pinctada maxima. Kerang yang menghasilkan mutiara ini bisa dibudidayakan pada banyak wilayah perairan di Indonesia. Di pulau Sulawesi saja, bisa dibudidayakan di beberapa daerah di pesisir Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah. Hanya di wilayah Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan saja tidak ada daerah tempat budi dayanya. Saya pikir mungkin hal ini juga yang membuat saya merasa jauh sekali dari kata “mutiara”.

Sepertinya perairan laut di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat tidak cocok untuk budi daya kerang penghasil mutiara karena pertumbuhan kerang sangat bergantung pada banyak faktor yang harus dipenuhi oleh lingkungannya, di antaranya: jenis perairan (yang tenang, dasar perairan berpasir), tingkat kecerahan, temperatur (25-30 0C atau 27–31 0C), salinitas (antara 32-35 ppt), derajat keasaman (7,8 - 8,6), tingkat oksigen terlarut (5,2-6,6 ppm), dan kandungan mineral (misalnya pada kadar fosfat, nitrat, dan nitrit tertentu).

Awal mulanya Dr. Sukeo Fujita mengadakan penelitian yang dibiayai oleh Mitshubishi di pulau Buton (Sulawesi Tenggara) dengan mengambil tiram mutiara dari Laut Arafura (Kepulauan Aru) menghasilkan Mutiara Laut Selatan hasil budi daya yang pertama pada tahun 1928. Kini ada sekira 70 perusahaan budi daya mutiara tersebar di seluruh Indonesia. Mereka beroperasi di banyak perairan di Indonesia, di antaranya di lautan selatan (Samudera Indonesia), laut Arafura, laut Timor, dan laut Sulawesi.

Salah satu contoh daerah di pesisir Sumatera Barat yang menjadi tempat budi daya mutiara adalah di Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Pulau Sironjong, Kabupaten Pesisir Selatan karena kandungan kalsium dan fosfor di perairan tersebut bagus. Masyarakat di sana diberi benih kerang dan media untuk budidaya. Lalu ketika benih berumur 10 bulan atau berkembang menjadi cangkang berukuran 8 sampai 10 cm, maka akan dibeli oleh sebuah perusahaan dengan harga 2.000 – 2.500 rupiah.

Pada tahun 2005, Indonesia berhasil menjadi produsen terbesar dunia tetapi nilai jualnya hanya nomor 2. Sayang, yah. Kenapa bisa demikian? Konon kendala yang dihadapi para eksportir mutiara saat ini karena tidak adanya sertifikasi mutiara dari pemerintah. Akibatnya, tanpa sertifikasi, sering terjadi klaim sepihak kerang asal Indonesia oleh negara lain ketika sudah sampai di tingkat pengepul internasional (trader). Mutiara hasil budi daya di Indonesia misalnya, pernah ditemukan dijual sebagai mutiara asal Australia. Sedih, ya.

Bandingkan Indonesia South Sea Pearl (kiri atas) dengan 3 jenis yang lain.
Mutiara Indonesia, jelas yang terbaik.
Saat ini, pemerintah, melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah mulai menunjukkan perhatiannya. Pada pembukaan The 5th Indonesia Pearl Festival, menteri Susi mengusahakan perbaikan pada regulasi, dengan mengurangi pajak ekspor mutiara. Menteri Susi menghimbau orang Indonesia untuk membeli mutiara Indonesia dan beliau juga berharap produksi mutiara Indonesia bisa menduduki nomor 2 di dunia, bukannya nomor 9 seperti yang terjadi selama ini.

Senang sekali saya mengetahui hal ini. Jika boleh, sebagai warga negara yang mencoba berpartisipasi, izinkan saya mengusulkan kepada instansi yang terkait dengan kelangsungan mutiara 3 hal berikut untuk meningkatkan cinta kita kepada mutiara Indonesia:

1. Menghidupkan Wisata Bahari Bertema Indonesia South Sea Pearl


M. Baiquni dalam bukunya berjudul Membangun Pusat-Pusat di Pinggiran, Otonomi di Negara Kepulauan (diterbitkan oleh ideAs dan PKPEK, tahun 2004) mengulas khusus wisata bahari sebagai kekuatan Indonesia yang nota bene negara maritim. Menurutnya, wisata bahari dapat dijadikan lokomotif untuk mendorong pengembangan pulau-pulau terpencil yang memiliki daya tarik alam luar biasa. Hal ini sesuai dengan visi wisata bahari yang pernah digagas melalui Rancana Induk Pengembangan Wisata Bahari yang disusun oleh Kator Menteri Kebudayaan dan Pariwisata bekerja sama dengan Pusat Studi Pariwisata UGM pada tahun 2002, yaitu: “Terwujudnya wisata bahari yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas hidup manusia dan kelestarian lingkungan.”

Dalam hal, ini dinas-dinas terkait bisa mengupayakan Pariwisata Edukasi Bertema Mutiara, misalnya dengan perjalanan mengunjungi pusat-pusat budi daya mutiara, melihat kehidupan para nelayan atau penangkap mutiara dari dekat, menyaksikan dari dekat bagaimana kerang bisa menghasilkan mutiara sembari menikmat sea food dan panorama laut yang indah dan pemberian edukasi mengenai Indonesia South Sea Pearl yang menakjubkan.

Sumber:
http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/04/mengintip-budidaya-mutiara-laut-lombok
Dari website National Geographic, saya mendapat informasi mengenai salah satu pelaku industri mutiara yang membuka ruang pajang (showroom) dan tur edukasi tentang mutiara yang bisa dijadikan contoh, yaitu yang terletak di Kelurahan Malaka, Desa Teluk Nara, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.

Saya setuju dengan pendapat Baiquni di bukunya bahwa wisata bahari dapat digunakan untuk diversifikasi pendapatan penduduk lokal sehingga mengurangi ketergantungan kepada mata pencaharian berbasis sumber daya alam. Ya, pada industri wisata mutiara, akan berkembang bisnis penginapan, kerajinan tangan, kuliner, tour guide, dan sebagainya. Tentunya dengan ketentuan menjaga kearifan lokal dan kebersihan daerah setempat.

2. Buku Cerita Anak Bertema Indonesia South Sea Pearl


Ingatan anak-anak tentang buku cerita yang pernah dibacanya biasanya sangat kuat. Pesan-pesan yang dibacanya juga terpatri dengan erat di memori. Pemerintah melalui dinas-dinas terkait bisa bekerja sama membuat sayembara menulis buku anak bertema Indonesia South Sea Pearl untuk menumbuhkan pengetahuan, kepedulian, dan kecintaan anak Indonesia terhadap mutiara Indonesia.

Bisa dilihat contoh yang dihasilkan pada Lomba Menulis Dongeng yang diadakan oleh Nusantara Bertutur dan KSAN (Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional) 2015 sebagai bagian dari upaya pencapaian Universal Access 2019 di sini. Link tersebut mengarah kepada kumpulan pemenang cerita anak yang bagus dan berilustrasi menarik bertema sanitasi yang mengajarkan anak tentang pentingnya sanitasi. Beberapa cerita dihubungkan dengan kearifan lokal. Ide ini bisa dikembangkan dengan membuat lomba khusus bertema mutiara, di lokasi-lokasi budi daya mutiara di seluruh Indonesia. Hubungkan cerita anak dengan kearifan lokal yang ada di daerah bersangkutan.

3. Memberi Penghargaan pada Buku Anak Bertema Mutiara yang Sudah Ada


Saya mengajak Anda untuk mencoba menelisiki, bagaimana mengedukasi anak sebagai agen pembaruan. Kalau generasi yang lahir 20 – 40 tahun lalu kurang peduli atau kurang cinta kepada mutiara asal Indonesia, bagaimana kalau kita mencari cara supaya anak-anak kita memiliki kepedulian dan kecintaan yang lebih besar dibandingkan mereka. Sekali lagi, anak-anak kita bisa menjadi AGEN PEMBARUAN. Caranya adalah, salah satunya dengan mengedukasi mereka melalui buku cerita anak.

Sampul buku Misteri Pantai Mutiara,\
terbit tahun 2015
Saya sudah pernah meresensi satu buku anak, yang di dalamnya menceritakan tentang kekayaan alam di Nusa Tenggara Barat, termasuk mutiara. Seperti yang kita ketahui bersama, NTB adalah penghasil terbesar mutiara di negara ini. Ada 18 perusahaan budi daya mutiara yang beroperasi di wilayah perairan lautnya. Judul buku yang saya maksud adalah Misteri Pantai Mutiara, terbit tahun 2015. Buku ini ditulis oleh kawan saya Mbak Erlita Pratiwi. Memilih genre misteri, Mbak Erlita menuliskan dengan cara menarik mengenai kasus pencurian mutiara yang berhasil dibongkar oleh anak-anak pemberani (resensinya bisa dibaca di sini). 

Mbak Erlita memaparkan serba-serbi mutiara. Seperti penjelasan tentang perbedaan mutiara air laut dan mutiara air tawar (halaman 49),  alasan mengapa perairan Lombok cocok untuk budi daya mutiara (halaman 103), dan legenda mutiara (halaman 109). Membaca buku ini serasa seperti diajak berwisata Bahari oleh penulisnya. Saya kira tidak berlebihan kalau saya mengusulkan pemberian penghargaan kepada Mbak Erlita karena upaya besarnya menuliskan tentang “pantai mutiara”. Atau bisa juga dengan membeli semua bukunya yang masih ada di penerbit/toko buku dan memberikan kepada anak-anak yang tinggal di pesisir pantai. Jika kontrak penerbit dengan Mbak Erlita sudah selesai nanti, bukunya bisa diterbitkan kembali.

***

Ketiga hal di atas hanyalah sedikit usulan dari saya. Dengan harapan bisa meningkatkan kepedulian dan kecintaan kita kepada Indonesia South Sea Pearl. Yup, dibutuhkan kepedulian masyarakat Indonesia untuk menghargai kekayaan negeri. Siapa lagi yang bisa menghargainya setinggi penghargaan yang merasa memiliki? Yuk, Bu, jika mampu belilah mutiara Indonesia. Jadikan mutiara Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri.

Makassar, 23 Oktober 2016

Tulisan ini diikutkan lomba blog The Magnificent Indonesian South Sea Pearl.


Referensi:
  • Membangun Pusat-Pusat di Pinggiran, Otonomi di Negara Kepulauan (ditulis oleh M. Baiquni, diterbitkan oleh ideAs dan PKPEK, tahun 2004)
  • BahanMateriBlogger Writing Competition (Usaha BudidayaMutiaraIndonesia) IPF –6, 2016 (file PDF)
  • http://www.pesona.co.id/article/pembiakan-mutiara-indonesia
  • http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150510120239-92-52292/miris-masa-depan-mutiara-terbaik-dari-indonesia/
  • http://www.classyfm.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1258:kerang-mutiara-sumbar-berkualitas-internasional&catid=1:classy-news
  • http://reformasi-birokrasi.kkp.go.id/berita/cetak.php?id=85
  • http://kkp.go.id/2016/10/12/menteri-susi-anjurkan-beli-mutiara-asli-indonesia/
  • Analisis Hidro-Oseanografi untuk Budidaya Tiram Mutiara di Perairan Baubau (file PDF)
  • http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/04/mengintip-budidaya-mutiara-laut-lombok





[1] Bisa dibaca di http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150510120239-92-52292/miris-masa-depan-mutiara-terbaik-dari-indonesia/

Tentang Rita Asmaraningsih, Blogger Palembang yang Abdi Negara

$
0
0
Senangnya ngeblog adalah, bisa mengenal banyak blogger dari berbagai daerah. Karena blogger dari luar Jawa – tidak sebanyak blogger yang berada di pulau Jawa, kadang-kadang menjadi lebih mudah mengingat mereka yang berada di luar pulau Jawa dengan mengidentikkan dengan lokasi di mana ia berdomisili. Contohnya adalah, Mbak Rita Asmaraningsih, blogger Palembang. Saya kalau mendengar namanya, langsung ingat “Palembang”.

Belakangan, setelah beberapa kali ke blognya, saya jadi tahu identitas lainnya adalah sebagai penyuka TTS dan “abdi negara”. Nah, tidak banyak abdi negara yang ngeblog, lho. Dari sekian banyak tulisan di blognya, tulisan Mbak Rita yang juga dikenal sebagai lifestyle blogger yang paling menarik menurut saya adalah tulisan yang menceritakan bagaimana beliau bersikap ketika sedang menjadi abdi negara. Judul tulisannya adalah Niat berbuat baik Malah Dicurigai Negatif Oleh Orang Lain.


Dalam tulisan itu diceritakan mengenai tanah dekat kantor Mbak Rita yang tidak pernah dipedulikan oleh pemiliknya. Tanahnya dibiarkan tidak terurus. Rumput bukan sekadar rerumputan lagi jadinya, malah sudah menjadi menjadi semak belukar. Sudah begitu PBB (Pajak Bumi dan Bangunan)-nya pun tak pernah dibayarkan oleh pemiliknya.

Berkat arahan Mbak Rita, tanah itu ditanami TOGA (tanaman obat keluarga) yang kemudian menghasilkan. Selain itu, tanah tersebut menjadi lebih rapi dan bersih. Hingga pada suatu hari, orang yang mengaku memiliki tanah itu datang marah-marah.

Membaca tulisan ini, saya jadi tegang sendiri. Membayangkan diri saya berada di posisi Mbak Rita. Menghadapi orang marah, Mbak Rita rupanya tak gentar. “Peluru pertama” pun dilontarkan Mbak Rita:
"Pak, gak sah ngomong kencang. Ngomong pelan saja kenapa sih Pak? Saya  masih bisa dengar koq!"

Glek. Berani, yah. Ibu-ibu menghadapi lelaki yang sedang marah! Tapi harus demikian, sih. Kalau tidak bisa kalah pamor dengan si bapak dan si bapak bisa tak terkendali di dalam kanto pemerintah!

Kemudian terjadilah percakapan ini:
 "Bu, siapa yang bikin kebun di tanah saya? Saya tidak mau ada orang lain berkebun di sana!" Bapak paruh baya itu menunjuk tanah di seberang kantorku yang sebagian tanaman singkongnya sudah patah -patah.   
   "Pak, jangan memarahi Abah yang sudah susah payah merawat tanah Bapak. Saya yang menyuruh Abah menebas semak belukar di tanah itu dan menyuruhnya berkebun TOGA di sana. Mestinya Bapak berterima kasih pada kami. Tanah Bapak diurusi, ditebas belukarnya tanpa mengeluarkan satu sen pun. Biaya menebas belukar itu banyak Pak! Mahal! Lagi pula kalau Bapak merasa itu tanah Bapak kenapa Bapak tidak pernah muncul? Kebetulan Bapak sekarang muncul, saya mau menagih tunggakan pajak PBB yang sudah bertahun-tahun tidak pernah  Bapak bayar!"

Seru, kan? Mau tahu bagaimana akhir kisah ini? Silakan deh langsung simak di blog yang bersangkutan. Link-nya sudah saya berikan di atas.

Membaca tulisan blogger Palembang ini, saya seperti tercerahkan. PNS bisa juga tegas dan berwibawa, seperti Mbak Rita. Dan ia tahu kapasitasnya dan bagaimana menggunakannya dengan baik. Ngeblog menjadi bentuk sosialisasi mengenai bagaimana sebaiknya bersikap dalam kondisi seperti ini. Sekaligus memberitahukan kepada khalayak bahwa seperti ini lho hal yang bisa dihadapi dalam tugas. Nah, kalau boleh usul, sering-seringlah menulis kisah Mbak Rita ketika sedang bertugas. Mudah-mudahan bisa jadi inspirasi, berkah, dan amal jariyah juga.

Well, masih banyak yang bisa dibaca di blog Mbak Rita. Di sana ada beberapa cerita jalan-jalannya, kisah menarik dalam hidupnya, cerita tentang kepolosan Raffy – keponakan tersayangnya, kegiatan-kegiatan yang pernah diikutinya selaku blogger, hingga kisahnya ketika menjadi salah seorang pemenang lomba mengisi TTS (Teka-Teki Silang). Cus, klik saja http://www.rita-asmara.com.

Makassar, 26 Oktober 2016


Tulisan ini untuk Arisan Link grup 4 Komunitas Blogger Perempuan


My Life Began at Forty

$
0
0
Perempuan itu terus saja memanggil saya dengan sebutan “Dek”. Seperti biasa, saya merasa agak terganggu. Benarkah dia lebih tua daripada saya?


Malam itu, saya menghadiri acara penyuluhan kesehatan di masjid dekat rumah. Perempuan itu memberikan testimoni mengenai penyakit kanker yang dideritanya dan bagaimana dia sembuh. Karena tertarik dengan materi penyuluhan kesehatan dan kisah yang dia tuturkan bersama seorang kawannya, saya pun melontarkan beberapa pertanyaan.

“Ibu umurnya berapa?” tak bisa menahan rasa penasaran, akhirnya pertanyaan itu terlontar juga.

“Tiga puluh lima tahun, Dek,” percaya diri sekali dia menjawab.

Wew, usia saya tujuh tahun di atasnya. Berani-beraninya dia memanggil saya dengan sebutan DEK. Apa penerangan di dalam masjid kurang memadai baginya untuk melihat prototipe perempuan usia sangat dewasa sudah tampak jelas di wajah saya?

Haha, inilah satu kekonyolan saya. Saya tidak suka seenaknya dipanggil dek oleh orang yang usianya jauh lebih muda daripada saya. Karena bagi saya, menyapa seseorang haruslah proporsional. Itu menunjukkan seberapa peduli kita dengan perasaan orang lain. Rasulullah mengajarkan kita untuk memanggil orang dengan panggilan yang disukainya, kan?

Seharusnya bangga dong, ada yang mengira dirinya lebih tua daripada saya.

Bangga? Bersyukur, kali, tepatnya! No. Biasa saja, tidak perlu bangga. Bersyukur, sih iya. Bersyukur masih ada orang yang salah mengira usia saya.

Sejak memasuki usia 35, tujuh tahun yang lalu, saya sadar telah terjadi perubahan signifikan dalam tubuh, termasuk wajah saya. Kalau sepuluh tahun sebelumnya, bahkan orang muda sekali pun masih banyak yang menyapa saya dengan sebutan “Dek”, waktu usia saya masih berkisar 28 – 30-an awal, masih banyak yang mengira saya masih mahasiswa S1. Namun sejak usia 35 tahun, biasanya, dengan melihat wajah saja, orang menyapa saya dengan sebutan “Bu”. Karena kesan ibu-ibu sudah terlihat jelas di wajah saya. Tidak ada lagi yang salah mengira saya masih anak gadis. Kerutan sudah mulai terlihat samar di wajah, bercak-bercak berwarna gelap sudah menumbuh, bintik-bintik macam biang keringat suka tumbuh di wajah, dan elastisitas kulit wajah juga mulai berkurang.

Saya suka mengikuti diskusi yang menambah wawasan. Saya tidak malu orang tahu
usia saya 42 tahun. Saya nyaman dengan itu.
Kalau banyak perempuan makin tak mau diketahui tahun kelahirannya, dengan senang hati saya bersedia membagi-bagikannya kepada siapa saja tanpa diminta. Gratis dengan bonus cerita kelahiran yang saya dapatkan dari ibu saya, kalau perlu.

Supaya apa? Supaya tidak ada yang salah memanggil saya. Silakan memanggil dengan nama saja jika sepantaran atau lebih tua dengan/daripada saya. Silakan panggil “Kak” jika lebih muda atau jauh lebih muda daripada saya tapi jangan panggil saya tante ... eh? Biar sama-sama senang. Saya senang, anda senang. Eh, memangnya pengaruh dengan kesenangan orang lain?

Di atas dari urusan wajah, usia di atas 35 tahun merupakan momentum penting dalam kehidupan saya. Karena momentum itulah, sekarang saya punya yel pribadi:my life began at forty”. Menjelang usia 37 tahun, menulis menjadi passionsaya. Saya pun memutuskan untuk aktif dan serius ngeblog. Sejak itu, nyaris tiada hari saya tanpa ngeblog. Berbagai manfaat saya rasakan berkat ngeblog, di antaranya kemudahan rezeki, perluasan jaringan pertemanan, dan self healing. Di usia 40, saya merasa semakin mantap dan nyaman dengan aktivitas ngeblog. Saya mempelajari seluk-beluk ngeblog, menerapkannya semampu saya, dan makin beroleh aneka manfaat termasuk jaringan pertemanan yang makin meluas sehingga makin banyak yang mengenal saya sebagai “mamak blogger dari/di Makassar”.

Kini, di #UsiaCantik 40 + 2, banyak berkah dalam kegiatan ngeblog yang saya geluti. Dalam usia ini, saya berusaha menulis dengan topik di seputar makna kehidupan dalam pandangan saya secara lebih mendalam. Berbekal konsistensi yang coba saya tegakkan, berbagai hal tak terduga masuk ke dalam pencapaian-pencapaian saya (baca di sini). Saya mencatat ada 3 hal yang menjadi alasan mengapa ngeblog di usia cantik itu berkah
  • Cukup banyak pengalaman kehidupan yang bisa ditulis dan dibagikan.
  • Saat untuk belajar menjadi bijak dan memang secara usia sudah pantas untuk menulis seputar kebijakan.
  • Masih bisa berusaha menyaru sebagai kakak kepada mereka yang sudah pantas menyapa dengan ...  “tante”.

Jangan tertawa membaca yang nomor tiga, yah. Bagi saya itu perlu supaya bisa lebih akrab dengan banyak teman. Kebanyakan kawan baru saya kalangan muda usia. Masih mahasiswa, usia 20 hingga 30-an. Sebutan “Bu” terasa begitu formal dan menjauhkan jarak. Berbeda dengan sebutan “Kak” yang terasa memendekkan jarak, membuat saya bisa bersikap selayaknya kakak yang bisa ngakak bareng, menasihati dengan cara yang lebih asyik – bukannya dengan petuah sok bijak, atau pun bisa memarahi adik yang nakal. Menjadi “ibu” atau “bunda” bagi mereka, membuat saya merasa harus lebih menjaga sikap agar tak terlihat kekanak-kanakan di hadapan mereka padahal saya ini bisa sesekali bersikap konyol dan kekanak-kanakan juga.

Sebenarnya saya happy-happy saja dengan semua itu. Tapiiiii, ada satu masalah. Makin ke sini, koq makin tidak enak melihat wajah sendiri di cermin dalam jarak yang  sangat dekat. Jangan sampai suami merasa eneg juga melihat wajah saya. Waduh. Ini warning keras untuk perawatan wajah.Perlu juga kan menyamarkan kerutan di wajah, biar bisa lebih lama menyaru sebagai kakak dan biar makin disayang suami juga kaan.



Kemudian saya menemukan Revitalift Dermalift Centella Asiatica. Revitalift Dermalift Centella Asiatica ini merupakan keluaran terbaru dari L'Oreal Paris Skin Expert dengan kandungan tanaman Centella Asiatica, Pro Retinol A, dan Dermalift Technology. Komponen-komponen penyusun produk ini secara bersama akan menghasilkan manfaat yang dapat mengurangi kerutan sebanyak 27% dan meningkatkan kekencangan sebanyak 35% di 8 zona utama wajah. Apa saja 8 zona utama wajah itu? Ini dia: di dahi, di antara alis, kontur mata, kerutan ujung luar mata, pipi, garis senyum, rahang, dan leher. Wow.

Saya memakai krim pagi/siang, krim malam, dan milky cleansing foam (sabun wajah)-nya. Alhamdulillah, kini kulit wajah berasa lebih kenyal dan terlihat lebih cling. Kulit wajah saya yang biasanya cenderung kering jadi terasa lebih lembab dan halus. Bintik-bintik berwarna gelap pun makin tersamarkan warnanya. Kandungan dermalift-nya membantu merawat/menegangkan kekencangan kulit. Pro retinol A-nya membantu menyamarkan/mengurangi kerutan/kedutan pada kulit. Dan kandungan centella asiatica-nya membuat kulit terasa lebih kenyal. Produk ini juga memberikan perlindungan terhadap UVA & UVB untuk mencegah penuaan dini Kini, makin mudah mendapatkan Revitalift Dermalift Centella Asiatica, saya rekomendasikan satu link untuk belanja online ya kawan, yaitu di sini.

Well, itulah kisah saya di usia cantik kini. Kalau dulu, saya tidak begitu memerhatikan urusan kecantikan kulit, saat ini sudah harus memerhatikan. Bukan sekadar supaya kelihatan cantik. Bukaan. Cantik mah relatif, teman. Sebenarnya, karena kecantikan kulit itu identik dengan perawatan kulit yang juga identik dengan kesehatan kulit. Tentunya produk yang dipilih yang aman dan berkualitas, dong seperti #LorealDermalift.


Hanya itu saja? Tidak, dong. Tentunya harus diimbangi dengan hal-hal lain juga, seperti makanan yang sudah harus dijaga polanya, pola pikir yang mestinya positif, daan mestinya makin dekat ke Sang Maha Pencipta yah biar usia cantik ini makin bermakna. Ada tambahan lain?


Makassar, 30 Oktober 2016

Psst ada lomba blog bertema #UsiaCantik, lho di bulan November ini. Yang bukan usia cantik boleh ikut. Simak di sini. :)

Toilet untuk SMADA

$
0
0
Pas bisa keluar rumah maka saya menyanggupi ikut dengan Uli dan teman-teman alumni SMA seangkatan untuk datang ke sekolah kami: SMA Negeri 2 (SMADA) Makassar pada tanggal 20 Oktober 2016 lalu. Khususnya untuk seremonial Serah Terima perbaikan toilet dan kebersihan sekitar toilet SMADA. Kafe Ngopi Yeuh di jalan Yosef Latumahina milik Eenk (Endhy) menjadi titik kumpul kami sebelum menuju SMADA. Ini kegiatan kesekian dari teman-teman alumi seangkatan. Sebelum ini, dua kali teman-teman ke sana sehubungan dengan beberapa pekerjaan membersihkan dan memperbaiki toilet.

Mengapa toilet?
Karena sebelumnya sudah disepakati kalau alumni SMADA angkatan 92 (lulus tahun 1992) melaksanakan kegiatan maka kegiatannya difokuskan pada “kembali” ke sekolah dengan membantu apa-apa yang perlu dibantu. Dan menurut penelusuran teman-teman, toilet adalah bagian yang paling krusial untuk dibantu. Maka diupayakanlah perbaikan di sana-sini dengan koordinasi penuh dari bro Shafwan.

Mengenang SMADA Makassar
Gedung bagian depannya sekarang mentereng
Hari Kamis itu, Shafwan membawa dokumen serah-terima. Dari kafe Ngopi Yeuh, kami (saya, Uli, Diah, Shafwan, dan Hendra) berangkat. Rasanya singkat sekali perjalanan sepanjang jalan Yosef Latumahina ke jalan Baji Gau (di mana SMADA berlokasi) karena sepanjang pertemuan, saya ngobrol terus dengan Uli. Saya bersahabat dengan Uli sejak SMP, kami sekelas di SMP. Saat SMA, kami tak sekelas lagi kecuali pada saat penataran P4 pada masa orientasi siswa baru di kelas 1. Setelah itu kami tak pernah sekelas walau sama-sama jurusan Fisika. Uli di kelas Fisika 1, saya di kelas Fisika 2.

Waktu itu pembagian jurusan di SMADA ada 4: Fisika, Biologi, IPS, dan Bahasa.Yang datang ke SMADA hari ini berasal dari kelas-kelas berbeda. Di pekarangan SMADA, kami bertemu dengan Anti. Sambil menunggu Bu Masita – kepala sekolah yang sedang pergi melayat, kami berenam melihat-lihat SMADA. Gedung SMADA yang sekarang berbeda jauh dengan SMADA yang dulu. Sudah banyak penambahan gedung dan ruangan sekarang. Aih, memang sudah banyak yang berubah. Di antara kami pun sudah banyak yang anaknya sudah usia SMA.

Masjid di dalam sekolah. Dulu kami shalat di aula.
Bertemu Ibu Masita, kepala sekolah SMADA di ruang kepala sekolah.
Shafwan memperlihatkan kepada kami di bagian mana saja di toilet dan sekitarnya yang mengalami perbaikan. Memang sudah terlihat bersih dan lebih bagus sekarang. Mudah-mudahan bisa dijaga kebersihannya oleh penghuni SMADA yang sekarang. Oya, hal-hal yang dilakukan sehubungan dengan kebersihan toilet dan sekitarnya adalah:
  • Penambahan keramik dinding ruang wudhu dan toilet.
  • Pengecatan dinding ruang wudhu dan toilet.
  • Penambahan titik lampu di lorong menuju toilet.
  • Perbaikan plafon dan atap ruang wudhu dan kamar mandi.
  • Penambahan ventilasi ruang wudhu wanita.
  • Penggantian saklar lampu kamar mandi yang rusak.
  • Penggantian keran ruang wudhu dan kamar mandi yang rusak.
  • Perbaikan pintu kamar mandi yang rusak.
  • Penggantian ember kamar mandi.
  • Pembersihan lantai dan dinding ruang wudhu dan toilet.
  • Penyerahan tali asih bagi petugas kebersihan.

4 dari sekian pekerjaan perbaikan toilet dan sekitarnya
Akhirnya Bu Masita datang juga. Beliau menerima kami di ruang kepala sekolah. Ruangan yang berbeda dibandingkan dulu. Ruangan kepala sekolah sekarang lebih luas, lebih bagus, dan lebih nyaman. Bu Masita menyampaikan penghargaannya atas apa yang telah alumni angkatan 92 lakukan. Beliau berpesan jika ada kekurangan yang perlu diperbaiki, supaya langsung memberitahukan pihak SMADA jangan sampai terekspos keluar karena bagaimana pun juga kami – alumni dengan SMADA dan para gurunya merupakan satu keluarga besar. Teman-teman juga menyampaikan beberapa hal yang dianggap masih perlu diperbaiki. Yah, sebagai alumni, rasa memiliki memang masih terasa. Kami tentunya berharap yang terbaik untuk SMADA.

Toilet ini bukanlah yang pertama dalam program alumni SMADA angkatan 92. Sebelum-sebelumnya ada beberapa kegiatan:
  • Sosialisasi mengenai penyakit hepatitis dan pencegahannya, kerja sama dengan Fakultas Kedokteran UNHAS.
  • Penyerahan sumbangan kursi aula pada 17 Agustus 2016.
  • Selain itu teman-teman alumni SMADA angkatan 92 ikut berpartisipasi pada kegiatan Yoga on the Street pada rangkaian event Octobreast, untuk kampanye penanganan kanker payudara pada tanggal 9 Oktober lalu.

Penyerahan sumbangan kursi untuk aula
Sosialisasi mengenai penyakit hepatitis.
Proud of them: teman-teman alumni SMADA angkatan 92. Dimulai dari inisiasi pembentukan grup oleh Aqsha, menyusul temu alumni usai lebaran barusan, teman-teman bergerak perlahan menuju pelaksanaan Reuni Perak. Ya, Reuni Perak sebenarnya yang menjadi targetnya lalu ada inisiatif-inisiatif lain dalam menyelenggarakan kegiatan kecil-kecil menjelang Reuni Perak. Semoga makin kompak menuju Reuni Perak dan riak-riak kecil berupa drama tak mengganggu keharmonisan yang pelan-pelan mulai terbangun. Wajarlah itu ada drama-drama kecil, di mana-mana komunitas ya seperti itu. Semoga dengan demikian, kita semua semakin dewasa dan bermanfaat buat sekeliling kita, khususnya untuk SMADA tercinta sehingga sloga We Are Here to Inspire bukanlah untaian kata tanpa makna. Semangat saudara-saudariku.


Makassar, 31 Oktober 2016

Grow n Health, Fungsi Ganda dalam Satu Kemasan

$
0
0
Dikaruniai 3 anak itu rasanya nano-nano. Dari menghadapi kelakuan mereka setiap harinya, sampai dengan melihat warna-warninya sifat dan kesukaan mereka. Dua anak saya yang terbesar bertubuh “sangat langsing”. Alhamdulillah yang bungsu tubuhnya bongsor. Athifah yang berselisih tiga tahun dengan si bungsu, bertubuh kecil. Meski sedikit lebih tinggi daripada Afyad, lingkar badan Afyad jauh lebih besar (ndak tega menyebut nona mungilku kurus .. hiks). Kalau si sulung Affiq, saya tidak begitu khawatir lagi karena dia sudah suka mengonsumsi aneka jenis makanan bahkan kadang-kadang mencari sambal untuk teman makan dan kadang-kadang bisa masak sendiri. Tubuhnya tidak gemuk tapi tinggi. Di usianya yang 15 tahun, sekarang dia sudah lebih tinggi daripada ayahnya.

Hanya si tengah Athifah (10 tahun) yang suka bikin saya kebingungan. Soalnya anak perempuan satu-satunya ini sangat picky eater. Pemilih sekali. Nyaris di setiap waktu makan, dia membuat saya pusing berkeliling-keliling. Salah satu cara menyiasatinya adalah, saya memberikannya suplemen dari bahan-bahan nabati.


Ketemulah saya dengan madu produksi CV. Gilang Persada Nusantara. Namanya Grow n Health. Saya langsung tertarik ketika membaca kandungannya: madu murni, ekstrak temulawak, ekstrak kulit manggis, dan ekstrak ikan gabus(albumin). Wow, baru kali ini melihat madu yang dalam kandungannya ada ketiga bahan yang sangat dibutuhkan anak-anak itu. Ketiganya merupakan sari ekstrak pilihan yang sangat dibutuhkan dalam proses tumbuh kembang anak, khususnya yang berusia 1 – 12 tahun.

Anak-anak saya, khususnya Athifah, sangat membutuhkan semua kandungan dalam Grow n Health ini. Bertepatan pula dengan cuaca ekstrem yang terjadi sekarang, sebentar panas terik, tak lama kemudian hujan deras yang mendukung cepatnya penyebaran penyakit. Berikut ini, nih kandungan dan khasiat Grow n Health yang bisa membantu mereka menghadapi keadaan ini:
  • Madu murninya (20,1  gr per 15 ml) berguna untuk membantu proses pertumbuhan karena mengandung banyak nutrisi dan vitamin, di antaranya vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6, D, E, dan K. Madu murninya diambil dari madu lebah murni yang terjamin dan teruji secara klinis yang berasal dari nektar pilihan yang bebas residual pestisida.
  • Ekstrak kulit manggisnya (209,4 mgr per 15 ml) berguna sebagai anti mikroba dalam menangkal berbagai macam penyakit serta memiliki anti oksidan tinggi yang berguna untuk menambah kekebalan tubuh anak.
  • Ekstrak temulawaknya (209,4 mgr per 15 ml) berguna untuk meningkatkan nafsu makan anak dan menjaga fungsi hati.
  • Ekstrak ikan gabusnya (418,8 mgr per 15 ml) berguna untuk membantu kecerdasan anak karena adanya zat albumin yang berprotein tinggi dan berguna untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
Baik Athifah maupun Afyad, meminumnya secara langsung. Sebenarnya bisa juga dibuat sebagai bahan olahan tapi saya belum pernah mencobanya. Soalnya, dua anak yang minum, kawan. Dosisnya tiga kali dua sendok teh sehari, untuk dua anak. Kalau dicampur sebagai bahan olahan nanti cepat habis, dong. Haha, maklum, mamak-mamak irit.


Grown Health ini bisa dikonsumsi oleh yang selain usia 1 – 12 tahun juga, dengan takaran yang disesuaikan tentunya. Siapa tahu Anda butuh suplemen penambah nafsu makan? Bisa juga, lho meminum produk ini. Rasanya enak. Rasa temulawak, kulit manggis, dan ikan gabusnya tersamarkan koq dengan rasa madunya. Saya juga mencicipinya. Tapi saya takut meminumnya secara rutin. Takut kalau-kalau nafsu makan saya meningkat. Soalnya tanpa meminum ini pun, nafsu makan saya sering tiba-tiba naik, apalagi setelah menulis. Usai menulis itu rasanya lapaaaar sekali. Nah, kalau yang meminumnya anak usia 1 – 12 tahun, cocok sekali karena mereka sedang dalam masa pertumbuhan.

Makassar, 1 November 2016

Grow n Health care center:
E-mail : tanya@grownhealth.co.id
Facebook page: GrowNHealth
Twitter: @GrowNHealth
Instagram: @grownhealth 

Info penting:
Cara dapat diskon 10%: Pakai kode KBGNH42. ORDER di  nomor WA 087834464222 atau BBM D29550E

12 Alasan Menyewa Ruang Kantor di Regus

$
0
0
Social media screening. Saya baru mengetahui kalau ternyata dalam proses perekrutan pegawai, ada yang menggunakan ini. Tema ini dibicarakan pada Community Event di Regus, tanggal 27 Oktober lalu. Dari lembar materi yang diberikan oleh Bu Hazana Dewi – General Manager Regus, dijelaskan bahwa CareerBuilder.com pernah melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa semakin banyak perusahaan merambah ke media sosial untuk melakukan background check terhadap calon karyawannya. Sebesar 45% perusahaan melakukan stalking kepada akun media sosial sebagai salah satu bahan pertimbangan. Angka ini naik dari setahun sebelumnya yang hanya 22%. Nah, lho. Ini warning buat Anda yang sedang mencari kerja, yaa.



Tapi tidak perlu terlalu khawatir juga, sih karena di Indonesia kelihatannya belum sebanyak itu yang memanfaatkan social media screening. Namun demikian, rasanya kita perlu tahu juga apa alasan yang membuat manajemen enggan mempekerjakan calon karyawan karena konten media sosialnya siapa tahu saja perusahaan tempat Anda bekerja atau calon rekan bisnis Anda tiba-tiba kepo sama akun media sosial Anda? Nah, konten media sosial yang dianggap buruk oleh manajemen yang bersangkutan itu adalah ketika calon karyawannya:
  • Mem-posting konten tentang kebiasaan minum atau menggunakan obat-obatan.
  • Menjelek-jelekkan perusahaan tempat ia bekerja sebelumnya.
  • Membuat komentar yang bernada SARA atau diskriminatif.
  • Berbohong tentang kualifikasinya.
  • Mem-posting informasi dari perusahaan tempat ia pernah bekerja.

Salah satu ruangan di Regus

Ruangan untuk 4 orang

Salah satu ruangan yang disewakan, untuk 2 orang
Materi ini sedianya menjadi bahan diskusi seru sambil ngebakso, ngeteh atau ngopi, dan makan brownies di sore itu. Namun di antara para peserta diskusi hanya saya dan Bu Dewi yang pernah bersentuhan dengan hal ini. Saya menyampaikan bahwa saya pernah mendengar tentang pemberi job  yang menilai blogger dari akun-akun media sosialnya. Jadi, para blogger sebaiknya berhati-hati, ya menuliskan status atau nge-tweet, jangan menuliskan hal-hal negatif yang bisa memburukkan diri sendiri.

Lounge dan kabin tempat peralatan makan
Lounge

Meeting \dengan Ibu Hazana Dewi

Front desk

Suasana Community Event di Regus (Oktober 2016)

Community Event di lounge
Regus menyelenggarakan Community Event setiap bulan. Materinya ditentukan. Sama di seluruh Regus. Dilaksanakan dalam suasana hangat. Biasanya yang hadir adalah para klien Regus dan orang-orang tertentu yang diundang. Sore ini, saya menjadi salah seorang yang beruntung, bersama Abby – teman blogger, saya hadir di lounge Regus dan berbincang dengan kawan-kawan baru.

Sebelumnya, saya berkesempatan melihat-lihat seantero Regus yang menempati area cukup luas di lantai 5 gedung Graha Pena sembari ngobrol dengan Bu Hazana Dewi. Saya juga sempat berkenalan dengan sejumlah klien Regus saat Community Event, dan melihat-lihat website Regus. Maka kalau saya bahasakan, Regus ini adalah semacam hotel kantor, solusi canggih kantor masa kini dan masa depan. Ada banyak pilihan yang ditawarkan Regus. Memadai bagi perusahaan (kecil maupun besar, startup maupun yang sudah mapan) dan juga bagi perorangan. Setelah mengamati Regus, saya menemukan 12 alasan, untuk jadi klien Regus:
  1. Sangat efisien karena hanya membayar sesuai kebutuhan (ketimbang menyewa ruko atau meyewa banyak pegawai, misalnya). Startup bisa memilih menyewa ruangan atau meja sejumlah yang dibutuhkan. Pada awal berdirinya, sebuah usaha tentu tidak membutuhkan banyak pegawai dan perabot. Di Regus, jumlah dan space yang dibutuhkan bisa diatur. Anda juga tidak perlu membeli perabotan kantor, peralatan kantor (seperti mesin foto kopi, mesin fax, dan pesawat telepon), dan aksesoris ruangan baru. Regus sudah menyediakannya. Tinggal datang saja lalu colokkan laptop Anda.
  2. Pilihan produk bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Kalau karyawan Anda ada 8 orang, Anda bisa menyewa ruangan yang muat 8 orang. Kalau hanya 4 orang, ada ruangan yang sesuai untuk 4 orang. Bahkan kalau Anda seorang diri pun, Anda bisa memilih ruangan yang diinginkan atau co working space (seruangan dengan klien lain), atau bekerja di lounge. Mengerjakan bisnis seorang diri pun kan membutuhkan kantor yang representatif, kan?
  3. Virtual office bisa menjadi pilihan Anda yang tidak perlu sering-sering berkantor. Ada asisten yang akan menjawab telepon dan Anda bisa mencantumkan alamat di lokasi strategis di portofolio perusahaan Anda.
  4. Suasana nyaman karena setiap ruangan didesain secara eksklusif dengan interior dan pilihan warna/corak ornamen yang berbeda-beda. Cocok bagi mereka yang mencari ketenangan.
  5. Bagi mereka yang mobile, bekerja di beberapa kota dalam jangka waktu yang rutin bisa memanfaatkan Regus. Regus bisa diakses secara nasional, tersebar di 21 lokasi di seluruh Indonesia (di wilayah berikut: Bali, Balikpapan, Bandung, Jakarta, Medan, Serpong, dan Surabaya). Anda juga bisa memilih akses global jika pekerjaan mengharuskan Anda bekerja di beberapa negara karena Regus sudah hadir di 3.000 lokasi di seluruh dunia.
  6. Kopi dan teh gratis setiap waktu. Anda tinggal bawa camilannya saja.
  7. Lokasi di pusat kota, mudah mengaksesnya dari mana saja. Contohnya di Makassar, Regus ada di Graha Pena, jalan Urip Sumoharjo. Lokasi pilihan Regus bisa menaikkan citra bisnis Anda.
  8. Kalau Anda memanfaatkan akses nasional atau global maka kemungkinan berjejaring dengan banyak klien Regus di seluruh Indonesia, bahkan di seluruh dunia terbuka lebar. Hal ini dikarenakan seringnya intensitas pertemuan dengan klien-klien Regus lain di lokasi-lokasi berbeda. Ini tentunya berarti peluang besar untuk memiliki kenalan baru sekaligus membuka peluang bisnis baru.
  9. Regus menyediakan semuanya lengkap. Klien mendapatkan semua yang mereka perlukan dalam satu harga transparan, termasuk resepsionis, perlengkapan kantor, WiFi kualitas bisnis, pesawat telepon khusus yang terhubung ke WiFi yang computerized, akses ke jaringan global Regus, dan ruang meeting.
  10. Fleksibilitas yang lebih besar. Klien dapat mengambil ruang kantor yang dapat mengikuti perubahan kebutuhan bisnis mereka, dan mengganti lokasi kapan saja mereka perlukan tanpa biaya.
  11. Dalam jangka waktu penyewaan, di Regus, ada tiga pilihan sederhana, dengan harga inklusif, yaitu:  (1) Penuh waktu. Klien bisa mendapatkan ruang untuk satu orang atau seluruh tim, mulai dari satu bulan sampai tahunan. Menyewanya tidak harus setahun penuh, bisa hitung bulanan; (2) Paruh waktu. Klien bisa mendapatkan ruang suite, kantor atau co-working, untuk satu orang sampai satu tim, untuk paket 5 atau 10 hari per bulan; (3) Bayar sesuai penggunaan. Klien dapat mengunduh aplikasi Regus untuk di gadget, mendaftarkan kartu kredit, dan mulai menggunakan lounge, ruang rapat, dan kantor sesuai kebutuhan.
  12. Tidak perlu pusing dengan urusan sampah kantor serta pembersihan dan pemeliharaan kantor karena di Regus , ada yang mengerjakannya untuk Anda.

empat kabin mungil di lounge
Perlatan kantor ready


Ada mesin foto kopi
Ada mushala-nya
Oya sekadar catatan, semua fasilitas di atas ada yang berbayar ada yang free, ya. Teliti benar-benar, ya. Saya sekadar menginformasikan bahwa fasilitas itu semua ada, tidak perlu lagi mencari di luar atau membeli yang baru.

Bukan hanya di masa kini, untuk pekerjaan bertahun-tahun ke depan pun, Regus masih amat memadai. Mengapa? Karena harga properti pasti semakin naik dan harga beli atau sewa ruko di pusat kota juga semakin mahal. Masih banyak alasan lain, sih sebenarnya. Di antaranya adalah karena perilaku orang dalam berwirausaha/berbisnis masih seperti sekarang. Misalnya: masih akan ada yang membutuhkan ruang kantor untuk sesekali meeting dengan mitra bisnisnya walaupun menjalankan usahanya seorang diri dan masih akan ada orang yang akan membutuhkan virtual office sementara dirinya sendiri mobile ke mana-mana. Setuju?

Sumber: website Regus


Makassar, 2 November 2016

Untuk informasi lebih lanjut silakan langsung ke:

Telepon: 0411-3662100

Berbeda Bukan Berarti Bermusuhan, Biarkan yang Menanam yang Menuai

$
0
0
Kalau saya mengatakan tidak pernah berniat dan berbuat jahat, bukan berarti saya tidak pernah berbuat salah. Ada beberapa kejadian, di mana ternyata orang-orang yang berinteraksi dengan saya merasa tersinggung walau saya tak berniat menyinggung. Itu bukan berarti saya tidak salah. Saya berbuat kesalahan.  Karena menyadarinya, saya meminta maaf.

Lalu, ketika sudah meminta maaf dan orang-orang yang tersinggung kemudian memaafkannya. Apakah selesai sampai di situ saja? BIG NO. TIDAK!Ada konsekuensi berikut yang masih harus ditanggung. Misalnya, ada sesuatu yang harus saya perbaiki atau ubah. Saya HARUS MENGERJAKAN SESUATU. Apakah itu memperbaiki sikap? Memperbaiki sikap tentu sebuah keharusan tapi bukan konsekuensi. Bukan itu yang saya maksud. Saya harus mengerjakan sesuatu. Nyata, ada yang dikerjakan sebagai konsekuensinya. Seperti tindakan menghapus atau memperbaiki sesuatu contohnya. Barulah setelah itu masalah sudah dianggap selesai.


Well, itu analogi pertama. Analogi kedua adalah contoh kasus seseorang yang terburu-buru berkendara karena mengejar suatu tujuan. Dia ngebut dan menabrak seseorang. Yang ditabrak luka parah. Ada kejadian seperti ini, lebih tragis lagi akibatnya, yang ditabrak meninggal dunia. Dengan kejadian seperti ini, tentunya semua orang akan sepakat kalau permintaan maaf saja tidak cukup. Konsekuensi di belakangnya adalah bertanggung jawab atas kerusakan yang ditimbulkannya dan PROSES HUKUM yang tidak bisa diabaikan. KELALAIAN tetap harus dipertanggungjawabkan, kan meski orang lalai tak berniat jahat?

Itu dua analogi saja. Ketika kerusakan yang tidak terlalu besar terjadi, ada konsekuensi yang mengikut di belakangnya. Apatah lagi kalau hal itu jauh lebih besar yang menyinggung banyak orang, bahkan sampai jutaan jumlahnya. Terlebih lagi bila itu menyangkut aqidah. Sungguh, itu bukan masalah kecil. Tidak bisa dinafikan tersinggungnya jutaan orang.

Maka kalau hari ini jutaan orang itu memilih demo serentak di mana-mana, anggap itu salah satu konsekuensinya agar kelak tidak terjadi hal yang sama. Apatah lagi yang menjadi sumber masalahnya adalah seorang petinggi. Perilakunya kelak bisa jadi preseden. Efeknya jauh lebih besar daripada kedua analogi yang saya ceritakan di atas. Karena bicara ayat suci, bagi umat Islam bukan perkara sepele. Bukanlah hal yang bisa ditawar.  Agar kelak, siapa pun bisa lebih santun dalam beretorika. Maka biarlah yang menanam akan menuai.

Saya bukanlah seorang ahli. Hanya seorang perempuan biasa yang mencoba menuliskan uneg-unegnya. Karena resah melihat banyaknya kesimpangsiuran di mana-mana. Hingga ada yang berpikir unjuk rasa akan memecah republik ini. Atau kemudian menjadi sangat ketakutan sehingga beropini tak berdasar. Saya yang orang biasa ini hanya mau mengatakan bahwa saya yakin dengan agama saya. Bahwa Islam itu agama damai. Akan banyak orang yang menjaga demonstrasi ini berjalan sebagaimana yang diharapkan. Semoga saja tidak ada penyusup yang memanfaatkan situasi.

Mari sama-sama menjaga semua tetap di koridornya. Perbedaan memang tak bisa disamakan tetapi bukan berarti akan memecah-belah bangsa atau membuat yang berbeda saling bermusuhan.

Makassar, 4 November 2016


Tidak untuk diperdebatkan. Kalau berbeda pendapat, silakan buat tulisan sendiri, yaa :)

Explore the World: Serunya Bermain di 4 Negara

$
0
0
Kesempatan emas, jalan-jalan ke 4 negara berbeda untuk dua anak saya yang terkecil tidak saya lewatkan. Tanggal 29 Oktober lalu, Athifah dan Afyad berkesempatan mengunjungi Belanda, Jepang, Brazil, dan beberapa tempat di Indonesia. Wih macam gaya kali, ya saya menuliskan ini hahaha. Bukan ke negaranya betulan, sih melainkan ke arena Explore the World-nya Dancow, area seluas 462 m2di atrium Mal Panakukang.


Eksplorasi 4 Negara


Anak-anak excited karena ada aneka hal yang bisa dimainkan dan dijelajahi di sana. Ada permainan dan kegiatan yang sudah mereka kenal seperti mewarnai, memancing ikan, dan bercocok tanam. Juga ada aneka hal yang baru mereka lihat, seperti aksen-aksen dan desain area yang khusus menggambarkan keadaan di 4 negara. Aksen khusus yang saya maksud adalah keterangan-keterangan yang mengedukasi yang ditempel di pagar pembatas area. Misalnya keterangan tentang origami, harimau, milking cow, dan kimono.

Banyak hal menarik bisa ditemukan di “tiap negara”. Seperti melihat pohon sakura dan berfoto dengan kostum kimono di Jepang, bermain perosotan dan kolam bola serta berfoto bersama harimau secara augmented reality di Brazil, kincir angin dan memerah patung sapi yang menghasilkan susu di Belanda, bermain pasir pantai dan berfoto bersama lumba-lumba secara augmented reality di Indonesia.

Selain itu, hal-hal berikut ini juga menjadi daya tarik di area Explore the World: lomba mewarnai berhadiah, kesempatan minum susu gratis melalui cup-cup mungil yang dibagi-bagikan oleh kakak-kakak berseragam kuning, dan boothConsultation. Di booth Consultation tempat bunda atau ayah bisa mengonsultasikan masalahnya pada psikolog dan ahli gizi yang stand by di sana.

Lomba mewarnai
Augmented reality, berfoto bersama harimau

Booth Jepang
Sementara suami saya menemani anak-anak bermain, saya memerhatikan seantero area Explore the World. Sesekali saya melayangkan pandangan kepada kedua anak kami untuk mengawasi mereka. Syukurnya, kali ini mereka tidak terlalu pecicilan. Mereka bermain setiap bagian sampai tuntas, tidak kelayapan seorang diri. Hanya saja kami tidak ikut ngantri di Photo Booth meski kostum kimononya lucu-lucu. Soalnya antriannya panjang. Bisa-bisa waktu habis untuk mengantri hingga semua area tidak tereksplorasi dengan baik. Athifah masuk siang kelasnya di hari ini, makanya waktu digunakan seefisien mungkin. Patokannya, jam 12 teng, Cinderella eh kami sudah harus meninggalkan tempat supaya masih sempat shalat zuhur dan anak-anak masih sempat makan siang sebelum Athifah berangkat sekolah.

Tumbuh Kembang Si Kecil Berawal dari Perlindungan yang Optimal


Setelah suami saya pergi bersama kedua anak kami, saya kembali ke area Explore the World untuk mengikuti press conferencebersama teman-teman blogger dan jurnalis dari berbagai media. Press conference-nya kira-kira sama dan sebangun dengan seminar parenting yang digelar di ruangan lain di mal ini pada pagi hari tadi.

Press conference ala talkshow berjudul Tumbuh Kembang Si Kecil Berawal dari Perlindungan yang Optimal ini berlangsung seru. Shahnaz Haque sebagai moderator memandu acara dengan gaya hangatnya. Mulanya, secara bergantian para nara sumber menyampaikan presentasi kepada hadirin, dilanjutkan dengan tanya-jawab.


Carissa Putri dan Shahnaz
Ratih Ibrahim (yang berdiri). Di belakang: Shahnaz, Riza, dan Sari


Sari Sunda Bulan
Duo ahli dari Dancow Parenting Center yang membagikan pengetahunnya adalah Ratih Andjayani Ibrahim (psikolog) dan Sari Sunda Bulan (ahli gizi). Keduanya aktif di Dancow Parenting Center. Untuk diketahui, Nestle Dancow berkomitmen untuk memberikan rangkaian produk untuk setiap tahapan usia si kecil serta terus berinovasi melampaui produk (beyond the product) dengan menyediakan Dancow Parenting Center ini.

Senior Brand Manager Dancow Excelnutri+, Riza Nopalas mewakili Nestle juga tampil sebagai nara sumber. Nestle memproduksi beberapa macam brand, salah satunya adalah Dancow Excelnutri+ dengan 3 varian: 1+, 3+, dan 5+. Selain mereka ada Carissa Putri, aktris yang membagi kisah perannya sebagai bunda dari Quenzino Acana Naif (3 tahun).

M. Reza Pahlevi, Regional Sales Manager Sulawesi Dancow membuka talkshow dengan menyampaikan bahwa Excelnutri+ Dancow memastikan anak-anak Indonesia terlindungi dengan nutrisi yang pas.

“Tiga hal penting dalam tumbuh kembang anak adalah cinta, nutrisi seimbang, dan stimulasi. Cinta kasih yang tulus memungkinkan kita menjalankan tanggung jawab sebagai ibu dengan penuh dedikasi,” Ratih Ibrahim membuka presentasinya mengenai tumbuh kembang anak.


Booth foto

Booth Consultation

Belanda (kincir angin dan memerah susu)

Indonesia (bermain pasir)
“Satu tahun masa eksplorasi, penuhi kebutuhan gizi anak. Jaga anak supaya tidak sering sakit. Delapan puluh persen imun ada dalam saluran cerna, ungkap Sari. Sari juga menyebutkan contoh-contoh nutrisi saluran cerna, sebagai berikut: serat pangan inulin; bakteri baik strain spesifik Lactobacillus Rhamnosus; vitamin A, C, dan E; dan mineral selenium dan zinc. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa anak yang asupan bakteri baiknya tercukupi tingkat sakitnya rendah. Anak seharusnya mendapatkan asupan gizi yang seimbang dengan jenis dan jumlah yang sesuai dan diperlukan. Perhatikan prinsip keanekaragaman namun batasi garam, gula, dan minyak.

Selanjutnya, Ratih dan Sari secara bergantian dan saling mengisi membawakan presentasi seputar tumbuh kembang anak.

Proses eksplorasi anak tidak selalu mudah. Penting bagi ayah dan bunda memberikan stimulasi pada bermacam aspek perkembangan anak. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana menumbuhkan rasa percaya diri anak. Dengan rasa percaya diri, anak memiliki harga diri yang bagus. Harga diri yang bagus akan membuat anak menjadi orang yang secara pribadi sehat.

Secara khusus, Carissa Putri menceritakan hal-hal yang dijalankannya sebagai ibu. Dia memberikan makanan yang aneka ragam pada putranya. Salah satunya dengan browsing resep-resep masakan supaya putranya tidak bosan dengan makanan yang itu-itu saja sekaligus mengenalkan aneka rasa. Carissa bersama suaminya berusaha selalu mendukung eksplorasi anaknya, misalnya dengan cara tidak melarang dan memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Memancing

Augmented Reality: berfoto bersama lumba-lumba, naik banana boat

Naik "kuda"
Riza Nopalas menceritakan secara khusus mengenai Dancow Excelnutri+ dan Explore the World. Menurutnya, visi dan misi Dancow adalah menjadi mitra orang tua untuk menemani tumbuh-kembang si kecil. Di dalam kandungan Dancow Excelnutri+ ada nutrisi untuk perlindungan tubuh dan tumbuh kembang otak.

Sesi tanya-jawab berlangsung seru, usai mendengarkan semua nara sumber berbicara. Saya mencatat beberapa yang menarik. Seperti pertanyaan Lia Djabir mengenai berapa kebutuhan susu anak. Sari menjawab, “Dua sampai tiga gelas.” Karena anak-anak harus dibiasakan makan dan dibiarkan merasa lapar menjelang waktu makan utamanya. Saya pun menyempatkan diri bertanya mengenai hal-hal yang membuat harga diri anak bagus. Ratih menjawab, supaya orang tua tidak banyak memakai kata JANGAN, jangan cuek kepada anak ketika ia butuh perhatian, dan ketika anak patut dipuji maka pujilah tetapi jangan lebay atau berlebihan.

Reza Pahlevi

Kimono adalah ....

Berkebun

Memerah susu. Benar-benar ada susunya!
Selalu saja ada reminding setiap mengikuti acara seperti ini. Sampai sekarang, setelah belasan tahun menjadi orang tua, saya masih saja melakukan banyak kesalahan dan memiliki banyak kekurangan. Masih banyak hal yang saya harus perbaiki. Di Arena Explore the World ini, bukan hanya anak-anak saya yang bersenang-senang dan belajar banyak hal dalam aneka stimulan yang disiapkan Nestle. Saya pun belajar kembali melalui talkshow di press conference ini. Terima kasih Dancow, Nestle, dan semua nara sumber.


Makassar, 5 November 2016
Viewing all 2019 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>