Quantcast
Channel: Mugniar | Mamak Blogger Makassar
Viewing all 2017 articles
Browse latest View live

IIDN Makassar: Kopdar dan Shooting di Regus

$
0
0
Kopdar (kopi darat) IIDN (Ibu-Ibu Doyan Nulis) Makassar yang berlangsung pada bulan November lalu merupakan salah satu kopdar spesial kami. Kopdar kali ini berlangsung pada tanggal 18, usai waktu shalat Jum’at. Kali ini kopdar diselenggarakan di salah satu ruang meetingRegus. Saya katakan spesial karena biasanya yang mengunjungi Regus Makassar, dan biasanya yang mengunjungi Regus di seluruh dunia adalah orang-orang yang terkait pekerjaan tertentu. Eh, barangkali juga saya sok tahu, ya. Tapi untuk Makassar, ini kali pertama Regus ditempati meeting *halah meeting, tadi bilangnya kopdar hahaha* orang-orang dari komunitas seperti kami, bukan terkait dengan pekerjaan tertentu.


Awalnya saya takut kalau-kalau suara kami, para ibu yang terkadang centil bisa menghebohkan seisi Regus. Soalnya salah seorang kawan bikin ulah. Dari ruang 529 yang biasa saya gunakan untuk bekerja, terdengar suara terbahak-bahak seru dari beberapa teman. Saya yang berjalan dari ruang meeting menuju ruang nomor 529 bergegas menghampiri dan buru-buru meletakkan ibu jari di bibir, “Pssst, suara kalian terdengar sampai di sana!”

Kehebohan itu bersumber dari salah seorang kawan yang pakai hijab baru tapi price tag-nya lupa dilepas. Si price tag melambai-lambai di bagian belakang-bawah hijabnya ketika dia berjalan masuk Graha Pena hingga ke Regus di lantai 5. Yang berada di ruangan itu tertawa geli. Semuanya, termasuk saya.

Buru-buru saya ajak kawan-kawan ke ruang meeting yang sudah siap sejak tadi. Mungkin suara cekikikan kami yang masih saja terdengar sampai masuk di ruangan meeting terdengar sampai ke ruangan-ruangan yang kami lewati. Saya kira ada beberapa ruangan yang sedang ditempati para pekerja kantoran saat itu.

Foto: Zilqiah (www.qiahladkiya.com)
Yup, pekerja kantoran. Regus sebenarnya merupakan “kumpulan kantor” – bisa dikatakan demikian. Tepatnya, Regus merupakan hotel kantoryang bisa disewa sesuai kebutuhan. Kapasitas tempat yang disediakannya mulai dari perorangan, dua orang, 3 orang, dan seterusnya. Menyewanya bisa bulanan (bayar bulanan maksudnya), bisa pula sesuai kebutuhan (maksudnya tidak penuh selama sebulan ditempati, hanya beberapa kali dalam seminggu bisa pula). Pokoknya bersahabat, deh. Cocok sekali buat mereka yang baru bikin usaha tapi belum punya tempat. Ketimbang menyewa ruko yang bayarnya harus setahun paling kurang, kan. Cocok juga buat mereka yang ingin punya virtual office. Ada asisten yang bisa senantiasa menjawab telepon tetapi dirinya sedang mobile entah di mana. Cocok pula buat mereka yang tidak mau repot dengan urusan sampah dan tidak mau repot membeli perlengkapan kantor seperti printer dan mesin foto kopi karena jarang-jarang dipakai. Untuk lebih jelasnya, silakan baca tulisan saya yang berjudul 12 Alasan Menyewa Ruang Kantor di Regus.

Oya, selama berada di ruang meeting Regus, suara kami ternyata tidak terdengar keluar ruangan selama pintu tertutup rapat. Ruangannya cukup kedap suara, lho. Jadi, para klien Regus di ruangan lain tidak sampai terganggu.

Di awal kopdar, Mas Anton Cahyono, salah seorang staf Regus menjelaskan kepada kami mengenai Regus. Jadi, teman-teman yang baru kali ini bertandang ke kantor yang elegan itu dan belum pernah membaca tulisan saya: 12 Alasan Menyewa Ruang Kantor di Regus bisa paham. Mana tahu ada yang bisa menjadi klien atau menyarankan kenalannya untuk menjadi klien Regus, kan?

Selain keistimewaan tempat, satu hal yang menjadikan kopdar kali ini semakin istimewa adalah kehadiran Fiko (Firman), video journalist dari Net TV Sul Seluntuk meliput kami. Sayang sekali, saya lupa meminta kawan-kawan untuk membawa buku karya mereka guna dipajang di meja. Padahal bisa sekaligus promosi. Waktu shooting dengan Metro TVtempo hari (baca ceritanya di: Dari Talkshow di TV Lokal ke TV Nasional), kami memperlihatkan buku-buku karya kami dengan memajangnya di atas meja. Untuk shooting kali ini, saya tidak pula mempersiapkan materi khusus. Awalnya rencananya kami hanya akan bincang-bincang ringan saja seputar dunia menulis. Tapi menurut Fiko, bagusnya kalau saya tampak membawakan materi. Pakai LCD projector kah atau bisa juga pakai board saja.

Foto: Zilqiah (www.qiahladkiya.com)
Aish, padahal sebelumnya saya menolak tawaran Mas Anton mengenai white board. Cepat-cepat, deh saya menarik ucapan penolakan saya, dengan meminta kembali white board kepada Mas Anton. Pak Lukman segera menyiapkan peralatan yang diminta untuk kami. Fiuh, untungnya fasilitas di Regus lengkap. LCD projector-nya ada juga, lho cuma sementara dipakai pada sebuah pertemuan di ruang meeting lainnya.

Secepat kilat saya memikirkan, apa yang hendak saya sampaikan kepada teman-teman. Tidak mungkin juga kan akting menerangkan tetapi mencoret-coret asal dan pembicaraan tak terkendali. Terpikir dialog dengan Kak Luna Vidya – seniwati Makassar yang jago nge-MC mengenai harga diri dan integritas sebagai MC (baca tulisan berjudul Mini Workshop MC: Mari Kembalikan Harga Diri). Kedua hal itu cocok untuk diadaptasi di lingkungan kerja mana pun, termasuk ketika blogger bekerja sama dengan sebuah brand. Maka mengenai hal itulah yang saya angkat. Dalam bekerja sama dengan brand, sebaiknya blogger tidak hanya mementingkan harga dirinya, integritas dirinya - misalnya dalam memberikan kualitas layanan yang baik juga mesti diperhatikan. Beberapa kawan juga turut memberikan pengetahuannya sehingga saling sharing-nya semakin oke. 

Shooting hari itu ditayangkan pada hari Selasa, 29 November 2016 pada program Lingkar Kreatif di Net TV Sul Sel. Kesibukan membuat saya lupa mengabari kawan-kawan di grup Facebook IIDN Makassar. Saya pun hanya menyaksikan separuh tayangan tentang IIDN Makassar karena ketika saya tongkrongi pukul setengah tujuh pagi (seperti kata Fiko), e ternyata acaranya sudah mulai beberapa menit sebelumnya.

Terima kasih buat Fiko dan Net TV Sul Sel

Masih ada kesempatan untuk mendapatkan file rekaman videonya. Saat diundang Net TV Sul Sel untuk shooting talkshow bertema Ujian Nasional, saya meminta file tersebut kepada Fiko. Lalu saat saya ke Regus untuk mengerjakan sesuatu, saya upload-lah video itu ke channel Youtube saya *ehm, wifi di Regus lancar jaya, teman. Mudah sekali urusan upload video!*. Maka inilah videonya, yang saya sisipkan pada tulisan ini. Silakan menyimak liputan tentang IIDN Makassar. Jangan lupa mengamati ruang meeting Regus tempat kami kopdar, di video itu,  yah.


Makassar, 12 Desember 2016

Ralat:

Narasi dalam tayangan mengenai IIDN Makassar di Net TV Sul Sel itu mengatakan kami mengadakan pertemuan setiap minggunya. Tidak demikian. Sewaktu diwawancarai, saya menjawab bahwa pertemuan kami usahakan setiap bulan. Namun bisa saja berlangsung dalam 2 bulan. 😀

Happy-Happy di 10 Tahun Anging Mammiri

$
0
0
Tahun ini sudah 10 tahun usia Komunitas Blogger Anging Mammiri. Tahun ini temanya santai saja: “Happy-happy”. Acara puncaknya berlangsung pada tanggal 25 November lalu. Sebelumnya sudah digelar berbagai keseruan seperti Baku Tantang Ngeblog (sayangnya saya kudet, jadi sudah lewat batas waktu daftar baru saya cari info untuk mendaftar hihi), lomba blog, kuis Twitter, lomba Instagram, dan AM Award.


Kali ini acara puncak ulang tahun Anging Mammiri (AM) berlangsung di Woody Do Cafe, di jalan Ahmad Yani. Saat saya datang sore itu, teman-teman panitia masih sedang mempersiapkan ruangan yang terletak di lantai 2. Lantai 2 di-booking seluruhnya untuk acara ini. Saat saya tiba, cuaca masih mendung. Tak berapa lama kemudian hujan deras mengguyur kota Makassar. Banyak di antara teman-teman yang terlambat datang. Penyebabnya macam-macam. Ada yang terjebak hujan, ada yang kesulitan mencari angkutan umum entah itu taksi maupun grab car, dan ada juga yang harus pergi kuliah di Tamalanrea dulu.

Bukan hal mudah menuju ke jalan Ahmad Yani karena daerah Ahmad Yani terletak di sisi barat kota Makassar. Pada cuaca sekarang ini, ditambah dengan kemacetan di mana-mana, butuh perjuangan tersendiri untuk sampai di lantai 2 Woody Do Cafe. Dan saya salut, menjelang maghrib, lantai dua kafe ini sudah ramai oleh warga AM. Jangankan yang muda-mudi. Yang mamak-mamak dan para blogger MAM (Makkunraina Anging Mammiri – blogger perempuannya Anging Mammiri) juga banyak yang datang. Yang bawa anak juga tak sedikit makanya tempat acara jadi makin meriah.


Nunu, ketua AM
Makin meriah lagi karena Iqko bak turun gunung. Siapa tidak kenal Iqko, mantan penyiar radio yang sering jadi MC ini. Dia termasuk blogger yang bergabung di awal-awal AM berdiri. Balik dari studinya di luar negeri, bukannya duduk manis, dia malah didaulat menjadi MC puncak acara ulang tahun AM. Semoga tahun depan ada penerusnya ya Qko, training-lah sejak sekarang salah satu kawula muda AM supaya tahun depan Iqko bisa duduk-duduk manis eh duduk ganteng sepanjang acara.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, ada penjelasan mengenai perjalanan panjang AM. Setiap tahun semua warga AM memang mesti diingatkan kembali mengenai hal ini. Biar tahu perjuangan panjang menjaga nafas dari komunitas blogger yang termasuk salah satu komunitas blogger tertua di Indonesia ini. Juga supaya warga baru AM tahu siapa founder-nya (Irayani Queencyputri yang akrab disapa Rara) dan para ketua sebelum Nunu (Nur Almarwah Asrul). Pun, supaya semua bisa saling menghargai keberadaan satu sama lain di dalam komunitas yang anggotanya makin beragam ini.

Bukan arisan ibu-ibu, lho yaa hehehe
Zilqiah, sharing tentang blogger MAM 

ketua panitia, ketua AM, dan founder AM
Ada kejutan di HUT AM kali ini, Rara yang tadinya dikabarkan tidak bisa hadir karena sedang menghadiri sebuah acara di negara lain, tiba-tiba muncul saat acara tengah berlangsung. Founder AM ini memang setiap tahunnya menyempatkan hadir walau dia tidak tinggal di Makassar. Saat menyampaikan rasa salut saya padanya tahun lalu, Rara tersenyum dan mengatakan, “Ya bagaimana, seperti anak sendiri yang mau ulang tahun, ya diusahakan datang.” Kalau benar-benar tak bisa hadir, barulah Rara absen. Sekali lagi salut pada Rara, kali ini masih berupaya untuk datang meski terlambat. Terlihat sekali betapa cintanya Rara pada AM.

Game-game seru dimainkan di sela-sela acara. Banyak sekali hadiah dibagikan pada hari ini. Ruang Baca tampil membawakan lagu-lagu untuk menghibur hadirin. Tak ketinggalan diumumkan para pemenang dari lomba blog, lomba instagram, dan AM Award. Alhamdulillah saya menjadi pemenang ketiga lomba blog 10 Tahun AM*terima kasih dewan juri*. Tulisan saya yang ikut lomba itu berjudul 3 Pertanyaan yang Mungkin Ditanyakan Selama Saya Ngeblog dan Bikin Happy. Pemenang-pemenang lainnya adalah Iyan (juara 1) dan Winarni (juara 2).

Sumber gambar: angingmammiri.org

Sumber gambar: angingmammiri.org
Lomba Instagram dimenangkan oleh Indah Ain dan Febi. Sayangnya tidak ditampilkan di layar padahal saya ingin sekali melihat karya foto mereka yang katanya niat banget. Untuk AM Award, terpilih Nanie (Blogger Perempuan Terpilih dan Blogger Terpuji – wow, dua kategori, lho disabet bundanya Baby Jo ini), Lia Djabir (Blogger Pendatang Baru Terpilih), Ndy Pada (Blogger Favorit), dan Enal (Blogger Pria Terpilih). Selamat ya, buat semuanya. Kalian keren.

Acara makan-makan tak kalah serunya. Ada banyak makanan yang bisa diserbu. Tahun ini sponsor pada acara puncak AM banyak sekali, terbanyak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Di penghujung acara, ada tukar-tukaran kado. Sebelumnya panitia meminta hadirin membawa kado seharga maksimal Rp. 20.000 yang dibungkus kertas koran. Seru juga bagian ini.

Acara yang sangat berkesan. Sepanjang acara, semua orang happy-happy. Banyak keseruan pula di dalamnya. Terima kasih AM dan para panitia yang telah bekerja keras menyelenggarakan acara ini. Sampai ketemu lagi pada acara yang lebih meriah di tahun-tahun mendatang.


Makassar, 14 Desember 2016

Nyi Penengah Dewanti, Blogger Kendal dan Tentang Nara Sumber Pelatihan Kehidupan

$
0
0
Saya sok mengaku sudah cukup lama kenal Nyi Penengah Dewanti. Saya pakai kata “sok mengaku” karena saya hanya mengenalnya di dunia maya dan hanya berinteraksi di grup Facebook atau inbox Facebook. Blogger Kendal ini dulu saya kenal sebagai penulis buku saja. Beberapa kawan menyandangkan predikat “ratu antologi” saking banyaknya dia terlibat dalam pembuatan antologi (buku kumpulan tulisan). Kalau tidak salah lebih dari 100!


Header blog Nyi. Perhatikan kata-kata di header itu. Indah, ya?
Dulu Nyi belum aktif ngeblog meski dia sudah punya blog. Nyi memang lebih banyak menulis secara serius untuk antologi, lalu kemudian membuat buku solo. Saya kagum sekali padanya karena waktu mengenalnya pertama kali, Nyi masih menjadi TKW di Hongkong. Namun kesibukannya dalam bekerja, sering kali dari pagi hingga malam, disertai simbahan peluh dan air mata tidak menyurutkan semangat berkaryanya.

Nyi menjadi TKW di usia yang sangat belia, belum genap 17 tahun. Perjalanan panjangnya pernah saya ulas dalam tulisan berjudul Nyi Penengah Dewanti: Antara Hongkong – Indonesia Demi Secercah Harapan. Singkatnya, saya mengagumi ketangguhannya dalam menyikapi perjalanan hidup yang tak mudah. Satu hal yang saya yakin tak banyak dimiliki oleh perempuan-perempuan lain.

Nyi telah menerbitkan 5 buku solo. Yang pertama berupa novel memoar mengenai kisah hidupnya berjudul Promise, Love & Life (diterbitkan oleh Quanta, 2013). Lalu berturut-turut Waktu (Zettu, Juli 2013), Pendamping Hatiku (Rumah Oranye, Oktober 2013), Yang Tercinta (Zettu, Februari 2014), dan Ingin Bercinta(Zettu, September 2014).

Kini dia akif ngeblog. Pada tahun-tahun terakhir ini, Nyi lebih banyak menulis tentang event atau kegiatannya. Selain itu ada beberapa catatan mengenai pembelajaran menulis. Baik berdasarkan pengalamannya sendiri maupun yang diperolehnya dari orang lain. Contohnya bisa disimak pada tulisan-tulisan berjudul Wawancara dengan Novelist Kezia Evi Wiadji, penulis Because Of You yang terdiri atas 3 tulisan dan Ide untuk Menulis Datangnya dari Mana. Karena mahir menulis fiksi, tulisan Nyi enak dibaca. Coba simak postingan berjudul Suatu Hari Tentang Kepergian yang berisi puisi dengan diksi indah ini:
Aku tak mampu menahanmu,
mungkin inilah caraku untuk mengikhlaskanmu
Aku tak ingin memiliki pelukan terakhir yang lantas saling melepas
Tersebab, aku tak benar-benar ingin kita berakhir

Seiring dengan langkah kakiku yang semakin menjauh
dan kau yang tak lagi dapat kurengkuh
Perlu kau ketahui, ada lekat yang selalu mengikat

Ialah rasa yang selalu tumbuh dalam dada
Ialah doa dan segala hal tentangmu yang telah kunamai sebagai cinta

Mungkin saja kepergian
adalah cara yang diinginkan Tuhan,
untuk membuka pintu bagi seseorang yang sempat tertahan
mungkin pula kepergian adalah cara yang Tuhan mau
agar seseorang lebih giat berjuang dan bertemu di hari kemudian

Dan saat itulah keduanya akan tersadar jika cinta
adalah perihal menyadarkan juga menyabarkan.

Nyi, ketika menjadi nara sumber Bekraf untuk Perwakilan dari Marketplace Bukalapak
Sumber foto: www.nyipenengah.com
Nyi adalah seorang pembelajar. Senang sekali saya membaca tulisan di blognya yang berjudul Pengalaman Pertama Menjadi Narasumber Bekraf untuk Perwakilan dari Marketplace Bukalapak. Saya suka membaca ceritanya mengenai belajar untuk pengalaman baru dan menjadikan pengalaman barunya sebagai pelajaran. Pencapaian demi pencapaian yang diraihnya sejak menjadi TKW hingga sekarang sangat luar biasa. Kalau ada pelatihan kehidupan agar menjadi tangguh, Nyi layak menjadi nara sumbernya. Dia masih muda tetapi sudah sangat kenyang dengan berbagai pengalaman hidup. Ah, Nyi, saya tak punya kata-kata lagi selain pujian dan dukungan dari jauh untukmu. Tetap rendah hati, besemangat, menikmati hidup apa adanya, dan jadi pembelajar, ya, Nduk.

Makassar, 14 Desember 2016


Untuk Arisan Link Komunitas Blogger Perempuan Grup 4 alias Geng Ijoek.



Saran untuk Nyi:
Nyi, ditambahkan keterangan di blog Nyi tentang diri Nyi, ya. Bisa dalam bentuk laman About Me, misalnya. Isi dengan portofolio dirimu dan alamat e-mail beserta data akun media sosial supaya pembaca bisa merasa lebih akrab denganmu dan pemberi job bisa langsung mengontakmu :)

Angan Keibuan dan Bahagia yang Sederhana

$
0
0
Saat menonton sebuah tayangan hiburan bertema Hari Ibu, putri mungil saya Athifah meneteskan air mata. Athifah tiba-tiba mendatangi saya yang sedang berada di ruang makan. Dia menangis dan langsung memeluk saya.

Saya tersenyum dan balas memeluknya. Tak perlu saya tanyakan mengapa dia menangis. Saya menyaksikannya nonton televisi dari ruang makan. Sembari menyaksikan acara televisi itu, dia mengusap-usap matanya . Saya tahu tayangan yang memperlihatkan kedekatan para ibu dengan anak-anak mereka itu membuatnya terharu dan mengapresiasi hubungan kami.


Yup, bagi saya ini adalah bentuk penghargaannya kepada relasi ibu dan anak di antara kami. Dan tahukah Anda, ini adalah hadiah yang sangat indah dan sangat berharga bagi saya. Saya menginginkan bonding yang kuat dengan anak-anak. Tak perlu hadiah berupa barang. Mereka dengan suka rela mengekspresikan rasa sayang dan perhatian mereka saja, saya sudah bahagia sekali.

Berbeda dengan si sulung Affiq yang lebih menahan diri dalam mengekspresikan perhatiannya, putri mungil saya ini jauh lebih ekspresif. Kadang-kadang malah lebay, hehehe. Terhadap Affiq, saya sudah senang ketika dia memperhatikan saya dengan cara menelepon saat saya belum pulang dan bertanya, “Kenapa Mama lama sekali?” Cukup itu saja. Rasanya sudah NYESS luar biasa.

Beda anak, beda wataknya. Beda juga caranya mengekspresikan perasaannya. Dua anak saya yang terkecil sangat terlihat responnya ketika saya memeluk atau mencium mereka. Berbeda dengan si sulung yang sudah duduk di bangku SMA. Tapi tentunya saya tetap menghargainya. Saya sudah merasa bahagia ketika mengusap-usap kepalanya dan dia tak menolak. Nyaris dia tak menunjukkan ekspresi tapi saya bisa melihat dia menikmati sentuhan naluri keibuan yang saya coba tularkan kepadanya.

Sejak menyandang status IBU, saya makin memahami betapa sederhananya kebahagiaan. Cukup bisa menyaksikan senyum dan tawa mereka saja hati sudah berbunga-bunga. Apalagi kalau melihat wajah bahagia mereka karena hal-hal yang sebenarnya juga sederhana, semisal usai memakan nasi goreng buatan saya yang mereka pinta.

Jadi ibu menjadikan saya belajar banyak. Tentang menyederhanakan kebahagiaan, tentang kesabaran, tentang ketulusan memberi, dan lain-lain sebagainya. Sampai sekarang pun, saya belum merasa menjadi ahli tetapi saya akan terus belajar. Mudah-mudahan anak-anak kelak dengan tulus mematrikan saya dalam hati dan pikiran mereka sebagai the best-nya mereka. Ibu sekalian, bagaimana dengan Anda? Setujukah dengan saya?


Apresiasi untuk Ngopi Bareng Tiket.Com

$
0
0
Tanggal 3 Desember lalu, Tiket.Com– sebuah aplikasi reservasi tiket besar di Indonesia mengajak saya untuk menjadi nara sumber pada acara bertajuk Sharing Session Magnetize + Monetize. Senang sekaligus deg-degan karena jadi pengalaman berharga yang berkesan sekaligus menjadi satu tonggak bersejarah bagi saya.


Saya diminta pihak Tiket.Com untuk membawakan materi seputar monetize blog melalui konten. Rasanya saya belum jadi ahlinya tapi saya berusaha sekemampuan saya. Deg-degan, sudah pasti. Sejak jauh-jauh hari sebelumnya saya sudah deg-degan. Bagaimana tidak, Tiket.Com kan perusahaan besar. Kalau saya tampil under expectation, bagaimana doong?

Saya susun materi seperti yang diminta dan mengirimkan ke alamat e-mail PR Tiket.Com kira-kira 5 hari menjelang hari H. Belum final, masih 80% tapi sudah bisa dilihat seperti apa materi yang akan saya bawakan. Finishing-nya  masih saya lakukan menjelang hari H. Saat tiba hari H, tanggal 3 Desember, saya masih saja deg-degan.

Sumber: parcelbuku.net
Salah seorang staf hotel Melia tampil membuka rangkaian kegiatan hari itu. Dia memaparkan mengenai program sekuritas di Hotel Melia yang berpedoman pada standar keselamatan internasional. Koh Gaery Undarsa– Co Founder & Chief Communication Officer Tiket.Com yang tampil setelahnya menjelaskan mengenai bagaimana Tiket-Com bertumbuh sejak berdiri tahun 2010. Koh Gaery Undarsa mendirikan Tiket.Com bersama dengan koleganya Mas Natali Ardianto. Mas Natali yang baru launching buku berjudul In The Mind of Natali Ardiantoini hadir di dalam ruangan tetapi beliau berada di belakang layar saja.

Mulanya banyak yang tidak percaya pada Tiket.Com. Perusahaan yang menyediakan jasa booking dan bayar online pemesanan tiket pertama di Indonesia ini akhirnya bisa terus bertumbuh hingga sekarang. Sejak awal, founder-founder-nya sudah meriset, tahu kondisi Indonesia, tahu market-nya, dan tahu ekosistem Indonesia.


Yang membedakannya dengan perusahaan sejenis lainnya adalah Tiket.Com ini “asli Indonesia” ya owner-nya, founder-nya, dan modalnya. Kini, Tiket.Com melayani 15.000 booking per hari. Tiket.Com kini memiliki 280 pekerja dengan customer service yang oline selama 24 jam dan 3 juta pengguna. Aplikasi mobile-nya dalam 6 bulan sudah di-down load sebanyak satu juta kali.

Tingkat pertumbuhan transaksi online di Makassar menjadi penyebab Makassar menjadi kota ketujuh yang dipilih Tiket.Comyang memang mengandalkan kekuatan online. Keistimewaan lain dari Tiket.Com adalah “last minute booking”, booking mepet pada 3, 2, bahkan ada yang 1 jam sebelum keberangkatan.

Selanjutnya giliran saya. Materi saya berjudul: Monetizing Blog: Through Empowering and Magnetizing Content. Kayak sok-sok in English ya, hehehe. Kata “Monetizing Blog” saya tulis jauh lebih kecil dan berwarna abu-abu. “Through Empowering and Magnetizing Content” saya tulis dengan huruf yang ukurannya jauh lebih besar dan berwarna lebih jelas. Maksudnya adalah yang penting bukan monetizing blog. Yang paling penting adalah memberdayakan konten dan mengusahakannya menjadi seperti magnit. Kalau konten kuat, insya Allah bonusnya berupa job akan mengikut (syarat dan ketentuan berlaku, ya hehehe).

Sumber foto: Eryvia Maronie, Alfu Laila, dan Mbak Nuniek (nuniek.com)
Satu hal yang saya tekankan adalah bahwa jangan mimpi blognya menghasilkan tanpa proses. Proses adalah sesuatu yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Harga mati. Dan hal lain yang harus dipahami adalah:
  • Kekuatan media sosial yang dimiliki.
  • Ada saatnya perlu negosiasi fee (rate card).
  • Rezeki tak selalu dalam bentuk hitung-hitungan fee berupa uang.
  • Berikan kerja berkualitas sebelum menuntut hak.
Saya tidak akan menuliskan semuanya. Anda bisa membaca di blog teman-teman blogger Anging Mammiri yang ikut event Ngopi Bareng Tiket. Salah satunya yang bisa saya rekomendasikan adalah tulisan dari Ndy Pada, pemenang lomba yang digelar Tiket.Com yang diumumkan seminggu setelah event tersebut: Ngobrol Penuh Inspirasi Bersama Tiket.Com: How To Attract Brand And Monetize Blog.

Yang spesial dalam event ini bagi saya adalah untuk pertama kalinya, saya bertemu dengan Mbak Nuniek Tirtayang fenomenal. Banyak sekali yang mengenalnya di dunia maya. Beliau seorang influencer top yang mendirikan Indonesia Lifestyle Digital Influencers. Blogger di http://www.nuniek.com ini menjadi moderator event Ngopi Bareng Tiket. Beliau menceritakan prosesnya membangun personal branding-nya sejak tahun 2002. 

Sumber foto: Ndy Pada
Saya suka kesan pertama bertemu dengan Mbak Nuniek. Sosok yang humble dan senang berbagi pengalaman. Beberapa kali beliau mengucapkan “terima kasih sudah membantu”, sampai-sampai saya sungkan dan membalasnya beberapa kali juga dengan ucapan, “Saya juga berterima kasih.” Really Mbak Nuniek, saya terpukau sama pesona dirimu. Saya suka sekali ketika pulang ke rumah dan mengamati time line media sosial Mbak Nuniek yang sering sekali memberikan apresiasi kepada orang-orang yang ditemui dan menceritakannya dalam caption/status. Mbak Nuniek, semoga besok-besok masih bisa bertemu lagi, yaa.

Makassar, 24 Desember 2016


Sepenuhnya bukan review acara. Saya buat sebagai bentuk apresiasi saya kepada Tiket.Com dan Mbak Nuniek. Maaf baru bisa menyelesaikannya dan posting sekarang.

Baca juga:
Berbagi Hal Positif tentang Blogging di PPG SM-3T UNM
Menggugah Semangat Menebar Kebaikan Melalui Blog Kepada Etoser

Cara Menggunakan Panci Presto

$
0
0
Alat masak yang bisa membantu ibu rumah tangga mengolah masakannya dengan super cepat mudah sekali menggoda para ibu rumah tangga, termasuk saya. Contohnya panci presto. Asyik kan, ada alat yang bisa membuat pekerjaan memasak menjadi lebih cepat selesainya. Daripada berlama-lama memasak, sebagian waktu bisa dimanfaatkan untuk mengerjakan hal-hal lain.

Saya pernah menggunakannya di rumah adik saya. Pancinya kepunyaan adik saya. Waktu itu kami praktik masak ikan bandeng duri lunak. Hasilnya jadi mirip sekali dengan ikan kaleng. Tulangnya bisa dimakan juga. Kami juga praktik masak bubur kacang hijau. Beras ketan hitam dan kacang hijaunya cepat sekali melunak. Cerita panci prestonya bukan kepunyaan sendiri ya hehe. Ya bagaimana, saya belum merasa butuh membelinya.


Alhamdulillah selama memakai panci presto milik adik saya beberapa kali, tidak pernah ada kejadian yang tidak diinginkan, seperti pancinya “meledak”. Tentunya karena kami memperhatikan benar cara penggunaan panci presto yang petunjuknya ada beserta pancinya.

Buat yang belum pernah menggunakannya, memang sebaiknya mencari tahu benar-benar dulu cara menggunakan panci presto ini. Kalau browsing di internet, sudah banyak koq yang mengunggah tips penggunaannya. Salah satunya adalah TabloidNova.Com. Pada artikel berjudul Inilah Cara Menggunakan Panci Presto yang Benar yang tayang pada tanggal 5 September 2014, dijelaskan cara penggunaan alat masak fenomenal itu sebagai berikut:
  1. Periksa panci sebelum digunakan. Apakah sudah bersih luar dan dalam, tidak ada sisa bekas makanan atau kotoran yang menempel. Periksa juga apakah panci tidak penyok atau mengalami kerusakan lain. Gasket (cincin karet) harus dalam kondisi baik, pas dengan ukuran tutup, tidak ada yang retak atau rapuh.
  2. Pastikan panci terisi air. Untuk model jiggle top, jumlah airnya paling sedikit 1 gelas, sedangkan untuk model katup, paling sedikit setengah gelas (untuk memasak 20 menit).
  3. Jangan isi panci lebih dari dua per tiga dari ukuran panci untuk menghindari tekanan uap yang berlebih saat memasak. Untuk masakan yang menghasilkan buih (kaldu), pengisian paling banyak adalah setengah dari kapasitas panci.
  4. Kecilkan api jika tekanan uap telah tercapai.
  5. Perhatikan waktu memasak sesuai dengan jenis masakannya, berdasarkan grafik cooking time-nya. Jika kelewatan beberapa menit saja, masakan bisa menjadi super lembek.
  6. Jangan buka tutup panci sampai semua tekanan dari dalam panci dilepaskan untuk menghindari terjadinya ledakan. Ada dua cara yang bisa dipilih. Yakni, melepaskan dengan cara alami (mengangkat panci dari kompor dan membiarkannya dingin) atau dengan cara pelepasan cepat (buka katup pengamannya sampai uap habis baru membuka tutup panci).
Uap air yang terperangkap di dalam panci ketika air mendidih menyebabkan tekanan yang semakin besar pada bahan yang tengah dimasak. Penambahan tekanan itu menaikkan titik didih dan titik lebur zat. Dengan demikian panci presto mampu melunakkan daging atau bahan-bahan lain yang sedang dimasak dalam waktu yang sangat singkat.

Cari dan baca juga tips-tips lainnya mengenai panci presto untuk memperkaya wawasan. Pertimbangkan benar-benar sebelum mengecek harga promo panci presto terbaru apakah memang Anda perlu membelinya atau tidak. Pilih yang bahannya benar-benar bermutu. Jangan sekadar membeli karena harganya murah. Biar bagaimana pun juga, keselamatan tetaplah yang utama.


Makassar, 24 Desember 2016

[Opini Harian Fajar] Manfaatkan Internet, Mari Menembus Batas

$
0
0
Tulisan ini dimuat di rubrik Opini, Harian Fajar pada tanggal 24 Desember 2016

Pada sebuah diskusi, seorang penulis laki-laki mengatakan bahwa penulis perempuan di Indonesia tidak terlihat berperan. Padahal tidak demikian, beliau saja yang tidak paham dunia perempuan saat ini. Seiring makin pesatnya perkembangan dunia digital kini, perempuan – termasuk kaum ibu, punya banyak cara untuk aktif dan mengaktualisasikan dirinya.

Selama hampir 6 tahun belakangan, saya menyaksikan potensi para perempuan yang luar biasa dalam dunia menulis. Belasan ribu perempuan Indonesia bergabung dalam komunitas-komunitas perempuan yang khusus mengasah kemampuan menulis mereka. Perkembangannya pesat. Bukan semata karena mereka berbakat menulis.


Sebagian dari para perempuan itu sama seperti saya, tidak terbiasa menulis sejak kecil. Ada yang persis dengan saya, menyeriusi menulis di usia yang tidak muda lagi. Sulitkah? Tidak sama sekali! Menulis bukan perkara bakat. Menulis itu keterampilan yang harus terus diasah. Hanya butuh kemauan, kemampuan belajar, dan komitmen yang kuat dalam melakoninya.

Selain itu, melalui menulis, tujuan-tujuan komunikasi bisa terpenuhi. Tujuan komunikasi adalah membuat orang lain paham, menyampaikan gagasan kepada orang lain, dan menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu. Menariknya, dengan menulis, orang bisa menulis dari mana saja dan dibaca oleh siapa pun di belahan dunia mana saja. Ya, bisa menembus batas wilayah. Internet membuatnya niscaya.

Nuniek Tirta adalah contoh ibu masa kini yang mampu menembus batas teritori melalui dunia digital. Dia adalah sosok influencer dan blogger yang memengaruhi para perempuan Indonesia dengan style modisnya. Kabar mengenainya sempat menjadi viral. Topiknya tentang “istri direktur yang memakai pakaian seharga lima puluh ribu rupiah”. Dia menjadi pembicaraan seindonesia oleh mereka yang fashionable. Nuniek sebenarnya menyampaikan pesan bahwa untuk menjadi keren tak harus memaksakan diri berpakaian mahal. Juga pesan-pesan kebaikan lainnya melalui media sosial seperti bagaimana menghargai orang lain dan tetap rendah hati walau sudah memiliki banyak penggemar.

Jihan Davincka adalah contoh lain, tentang seorang ibu yang menembus batas teritori melalui tulisan-tulisan panjangnya. Perempuan Bugis yang tinggal di Irlandia bersama suami dan ketiga anak lelakinya ini punya banyak sekali penggemar. Setiap tulisan yang dijadikannya status Facebook yang juga diunggah di blog pribadinya, dibaca dan dibagikan kembali oleh ratusan orang. Wajar saja, sebab Jihan mampu menulis dengan bernas. Dia mengolah dan menganalisa semua informasi yang diterimanya dengan cerdas dan logis. Temanya di antaranya, mengenai politik dalam dan luar negeri, traveling, dan pola hidup sehat dengan food combining. Maka wajar saja jika bukan hanya perempuan yang meminati tulisannya, lelaki pun. Sehingga bukan hanya menembus batas wilayah, Jihan pun mampu menembus batas gender.

Mari mundur ke abad yang lalu dan mengenang R. A. Kartini. Perempuan Jawa ini mampu menembus batas wilayah, budaya, dan waktu melalui keterampilan menulisnya. Kartini melampaui perempuan Jawa pada masa itu dengan kritiknya terhadap budaya dan dengan pola pikir visionernya yang tidak biasa pada zamannya. Semasa hidupnya ia juga menulis tentang politik dan memperkenalkan ukiran Jepara dan batik hingga ke Belanda, melalui surat-suratnya kepada orang-orang Belanda. Tulisan Kartini bukanlah tulisan seorang gadis cilik, meski saat menulisnya dia masih sangat muda. Penulisan suratnya, disebutkan oleh Dr. Joost Cote sebagai usaha strategis untuk memengaruhi pemikiran orang-orang Belanda – administrator kolonial, politisi, dan warga Belanda pada umumnya. Kartini menginginkan peningkatan posisi bangsanya.

Joost Cote, seorang ahli dari Australia yang meneliti sejarahnya, pada sebuah seminar internasional di Universitas Hasanuddin pada bulan April lalu memaparkan hal-hal tersebut. Termasuk bahwa Kartini abadimelalui tulisan-tulisannya: 141 surat yang ditulisnya dalam kurun waktu Maret 1899 – September 1904, empat cerita pendek yang dipublikasikan tahun 1903 – 1904, dua karya ilmiah (salah satunya dipublikasikan pada tahun 1899 dan yang lainnya baru dipublikasikan pada tahun 1914), empat artikel panjang yang tak dipublikasikan (termasuk 1 autobiografi dan deskripsi pernikahan tradisional Jawa, beberapa catatan (diistilahkan oleh Dr. Cote dengan “memoranda”) politis mengenai pentingnya pendidikan dan pelatihan kejuruan, dan katalog sepanjang hampir 8 halaman mengenai daftar buku pada perpustakaan Kartini). Secara keseluruhan, tulisan-tulisan Kartini ada 800 halaman.

Kartini telah terbukti mampu menembus batas wilayah, waktu, dan gender melalui kungkungan budaya pada masa itu. Tentunya, di zaman ini, kemungkinan seorang ibu untuk menembus batas jauh lebih besar lagi. Dengan hanya menggerakkan jari-jarinya pada gadget atau komputer saja, tulisannya bisa dibaca oleh banyak orang. Ia pun bisa memengaruhi pikiran orang lain.

Tidak perlu sehebat Jihan, Nuniek, atau Kartini untuk jadi ibu penembus batas (lagi pula mereka dulu memulainya dari nol, dari apa yang mereka miliki). Kita hanya perlu mencontoh kemauan, kemampuan belajar, komitmen, dan konsistensi mereka yang luar biasa. Haruskah menulis buku atau menulis artikel seperti ini? Tidak! Jadilah penyampai pesan-pesan baik kepada sekitar kita melalui tulisan. Sesederhana apapun itu walau hanya di media sosial. Lebih baik lagi kalau memiliki blog pribadi. Maka semua manfaat menulis bisa dirasakan.

Mau tahu apa saja manfaat menulis itu? Ini dia: menjadi “prasasti” sejarah pribadi yang bisa dikenang dan diambil manfaatnya oleh anak-cucu, semakin lama semakin terampil menulis, menjadikan semakin kreatif karena ide semakin mudah datangnya, memperluas jaringan pertemanan, berkesempatan menghadiri kegiatan menarik secara gratis, menambah wawasan dan motivasi bagi diri sendiri dan orang lain, ajang aktualisasi dan pengembangan diri, anti aging, terapi, mengatasi trauma, membuat hidup jadi lebih produktif, membantu orang lain secara materi, menyampaikan kritik secara berbeda, menjadi penyeimbang media mainstream sehingga bisa membuka mata dunia luar tentang daerah kita, pintu rezeki, meningkatkan kemampuan komunikasi lisan, menjernihkan pikiran dan ladang amal jariyah. Banyak, kan manfaat menulis? Yuk, Bu, tunggu apa lagi. Mari menulis dan jadi penembus batas.


Makassar, 24 Desember 2016

Semaraknya Community Event di Regus Makassar

$
0
0
Selalu ada yang berbeda pada setiap Community Event di Regus Makassar. Selain karena tema tiap bulannya berbeda, selalu ada pembicara tamu yang berbeda, dan sajian makanan yang berbeda. Makanan? Ya, pada Community Event, Regus Makassar menjamu para klien dan tamunya. Sudah tiga kali saya menghadirinya, sejak bulan Oktober, ketiga event berlangsung secara menarik dan unik (saya menuliskan tentang Community Event bulan Oktober, sekaligus menjelaskan apa itu Regus pada tulisan berjudul 12 Alasan Menyewa Ruang Kantor di Regus).

Community Event Regus Makassar, 16 Desember 2016

Menyingkirkan Gangguan dan Tingkatkan Keseimbangan Kehidupan dalam Dunia Kerja


Melalui Community Event, Regus memfasilitasi para kliennya untuk memperluas networking mereka. Sebuah langkah kreatif dari perusahaan yang menyediakan fasilitas co working space ini. Community Event tanggal 25 November 2016 bertema Singkirkan Gangguan Pertemuan, E-Mail, dan Bos: Meningkatkan Keseimbangan Kehidupan Kerja Tim Anda. Dari selembar materi yang diberikan oleh Ibu Hazanah Dewi – GM Regus Makassar, saya mendapatkan pengertian dari topik ini. Jadi, ada tawaran solusi untuk memendekkan waktu kerja tetapi target perusahaan terpenuhi. Sebuah studi oleh Basex menunjukkan bahwa pekerja dapat kehilangan sebanyak 3 – 5 jam sehari karena adanya gangguan-gangguan. Penelitian lain, oleh Regus menunjukkan bahwa rata-rata 23% perusahaan di seluruh dunia membuang waktu mereka untuk bepergian guna keperluan meeting (antara lain karena tidak tersedianya ruang meeting). Sementara di Brazil dan India, angka itu naik hampir sepertiganya.

Solusi untuk masalah ini adalah dengan video conferencing, ruang rapat yang mudah dipesan, menetapkan kebijakan mengefisienkan pertemuan selama 15 – 20 menit saja, dan memiliki jumlah peserta yang tetap. Secara dramatis hal-hal tersebut dapat mengurangi waktu yang dihabiskan (sia-sia) dalam pertemuan.

Salah satu ruangan di Regus Makassar
Gangguan lain adalah e-mail. Rata-rata orang bisnis membaca 122 e-mail setiap harinya. Mereka menghabiskan waktu 2 jam untuk itu. Solusinya adalah dengan memindahkan komunikasi “di rumah” dengan platform real time seperti Slack dan Asana.

Kesimpulannya adalah jika waktu kerja bisa dipotong dengan tetap mengerjakan target yang telah ditentukan perusahaan, berarti juga menyenangkan karyawan dengan hari kerja yang lebih pendek. Karyawan-karyawan yang senang akan meningkatkan kinerja sehingga mereka 12% lebih produktif. Win-win solution, kan?


Moment Coffee, Moment Glucogen, dan Konten Marketing


Pada kesempatan ini ada dua orang yang ikut sharing: manager Moment – sebuah perusahaan MLM dan Pak Yermia Resky (Eky) – seorang content writer yang mengkhususkan dirinya pada pembuatan konten marketing.

The Moment rupanya sudah dua tahun meramaikan kancah MLM di Makassar. Mungkin banyak yang belum mengetahuinya karena banyak pemesanan barang dilakukan secara online. Semua yang hadir mendapatkan goodie bag berisi Moment Coffee (bagi yang laki-laki) atau Moment Glucogen (bagi yang perempuan). Kopinya konon berkhasiat menambah stamina dan berefek pada hubungan ehm ehm suami-istri (tebak sendiri 😅).

Moment Glucogen
Sementara itu Moment Glucogen adalah nutrisi alami yang menghasilkan suatu zat bernama Glutathione. Glutathione adalah protein yang secara alami diproduksi tubuh dan sangat berperan penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh, regenerasi sel-sel tubuh, super anti oksidan, antiaging, dan anti toksin. Rasanya enak, terasa manis tapi tidak berlebihan manisnya. Pokoknya rasanya pas.

Terakhir, Pak Eky mempresentasikan mengenai jasa copy writing Kreatif Menulis Studio yang ia kelola bersama teman-temannya. Pak Eky menjelaskan mengenai pentingnya perusahaan meng-update konten di website/blognya. Mengapa penting? Karena website/blog merupakan bagian penting dari pendekatan konten marketingdi era pemasaran online. Iya, sih. Sayang sekali kalau perusahaan tidak memanfaatkan kemajuan teknologi yang mendukung pesatnya dunia online, termasuk online marketing.

Celebrate with Regus


Pada Community Event yang berlangsung tanggal 16 Desember 2016, Ibu Dewi tidak membagikan materi dalam bentuk kertas kepada hadirin. Community Event kali ini spesial. Dengan tema Celebrate with Us, Regus Makassar merayakan kebersamaan dengan para kliennya di akhir tahun sembari berharap di tahun 2017 bisa sukses bersama-sama. Pada kesempatan kali ini Ibu Putu, dari Sekolah Pilot menceritakan mengenai bentuk usaha dari Sekolah Pilot. Sekolah Pilot ini merupakan konsultan bagi mereka yang hendak mengikuti pendidikan profesi pilot. Bukannya yang mendidik para calon pilot.

Regus Makassar kali ini bukan hanya menjamu tetamunya dengan makanan dan minuman. Kali ini ada acara bagi-bagi door prize. Hadiah yang dibagikan banyak sekali. Ada produk-produk dari Moment Makassar, ada voucher diskon 50% selama setahun dari Zafferano Pizza, dan flash disk dari Ibu Dewi. Saya pun kebagian hadiah berupa Moment Coffee.

Saat memberikan hadiah saya, Mas Anton – staf Regus bertanya sembari bercanda, “Ibu Niar ada suaminya, kan?”

Diskusi kebangsaan di ruang 530 Regus Makassar
Maksudnya, kopi itu disarankan diminum oleh suami saya. Sayangnya suami saya tidak minum kopi, mau kopi apapun itu. Jadi saya yang minum kopinya haha. Tidak apa-apa, koq. Moment Coffee juga bisa untuk laki-laki dan perempuan, kan. Efeknya pun tidak selalu harus ke “hubungan ehm ehm” suami-istri 😇.

Sayangnya, tamu yang kami tunggu-tunggu – Pak Arqam Azikin, pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Makassar datang terlambat berhubung beliau harus menghadiri sebuah acara terlebih dulu. Acara sudah selesai baru beliau datang. Sedianya Pak Arqam akan mengulas sedikit mengenai materi kebangsaan di acara ini. Jadinya kami (saya, Abby, Kak Novie, dan Pak Arqam) berbincang-bincang santai di ruang 530. Saat itu baik Abby dan saya menyampaikan harapan kami supaya Pak Arqam mau hadir dalam kopdar IIDN Makassar untuk memberikan materi mengenai perempuan dalam konteks kebangsaan di akhir bulan ini. Mudah-mudahan saja bisa, soalnya aktivitas beliau padat sekali.

Makassar, 25 Desember 2016

Silakan baca juga:


Mengenai Regus Makassar:

Untuk informasi lebih lanjut silakan langsung ke:
Telepon: 0411-3662100

Link Building Dulu, Berantas Broken Link Kemudian

$
0
0
Kalau bukan karena menghadiri materi Kelas MAM (Makkunraina Anging Mammiri), kelas para blogger perempuan dalam komunitas blogger Anging Mammiri, saya mungkin tidak akan serius membasmi broken linkyang ada di dalam blog ini. Kelas MAM ini berlangsung tanggal 14 Desember lalu dengan Nanie sebagai nara sumbernya.


Bukan khusus bahasan broken link, melainkan tema Link Buildingyang dibahas Nanie. Tapi yang paling mengena bagi saya adalah bagian yang membahas broken link. Broken link itu bak musuh dalam selimut. Dia ada dalam blog kita, berasal dari link yang sudah mati, sudah dihapus, atau yang hosting-nya bermasalah dan kalau sudah banyak sekali, dia bisa mengancam keberadaan blog kita.

Ah ya, saya cerita tentang materi Nanie dulu, yah. Sederhananya, link buildingitu membangun link di website/blog, baik secara internal (internal linking) maupun secara eksternal (external linking). Internal berarti dari dalam blog. Eksternal ya berarti sebaliknya, dari luar blog.

Untuk external link, ada dua atributnya: Dofollow dan Nofollow. Dofollow itu kalau kita mengizinkan Google untuk mengakses link yang kita rekomendasikan dari blog kita untuk mengaksesnya. Akan menjadi keuntungan bagi pemilik halaman yang dirujuk karena jadi tambahan poin signifikan baginya yang menambah kredibilitas halaman tersebut di “mata” Google. Sementara Nofollow berarti sebaliknya, walaupun tetap “nge-link” namun tidak ada poin tambahan.

Selain istilah internal link dan external link, ada pula istilah back link dan broken link yang saya sebut di atas tadi. Back linkadalah link yang terpasang di website atau blog lain. Back link juga menentukan popularitas blog kita. Tetapi kita tidak bisa terlalu banyak memberikan back link dalam satu halaman di blog.

Santai tapi serius
Nah, broken link yang paling menarik perhatian saya. Broken link bisa menurunkan kredibilitas blog kita di mata mesin pencari. Itulah saya katakan tadi bak musuh dalam selimut. Jika tidak secepatnya dibasmi, semakin lama akan semakin banyak dan kata Nanie bisa membuat blog kita di-suspend oleh Google. Alamak, ini ancaman yang sangat mengerikan bagi seorang blogger.

Sebelumnya saya sudah pernah mengecek broken link sebanyak dua kali melalui www.brokenlinkcheck.com. Mulanya saya mendapatkan lebih dari 200 broken link. Hanya sempat mereparasi sedikit saja. Pasalnya saya kebingungan membaca kode-kode yang tampak. Pada sebuah kesempatan, Nanie – di grup Line Komunitas Blogger Anging Mammiri mengatakan kepada saya untuk secara khusus memerhatikan bagian “SRC” di daftar yang tampak.

Pertama kali melihat di bagian SRC itu, saya belum bisa langsung menebak di mana sumber broken link-nya. Baru setelah Kelas MAM tanggal 14 Desember ini, saya teka-teki yang tadinya jawabannya masih samar-samar baru terlihat jelas. Saya mulai mengenali bagian mana yang harus saya perbaiki saat melihat kode-kode tertentu.

Maka perburuan broken link saya tekuni selama berjam-jam sejak mengikuti Kelas MAM. Kali ini saya seperti orang yang mendapatkan pencerahan dan menetapkan broken link sebagai musuh besar yang harus dibasmi. Hingga keesokan harinya, ketika berada di Regus, saya kembali mengecek broken link dan membersihkannya dari blog saya.

"Foto keluarga MAM" di Kelas MAM 7. Ramai, yah 😊
Foto: dari Zilqiah Angraini (www.qiahladkiya.com)
Cepat sekali urusan membasmi broken link dengan fasilitas jaringan wifi di Regus. Wifi untuk kantor, euy. Cepat sekali menelusuri dan membuka-tutup tab-tab yang berkenaan dengan penghapusan broken link. Jaringan wifi ini memang menjadi salah satu fasilitas di Regusbagi para kliennya. Selain itu ada fasilitas peralatan kantor yang bisa digunakan dan dibayar sesuai kebutuhan. Fasilitas listrik sudah termasuk dalam harga tempat yang digunakan untuk co working space. Tak terasa, broken link di blog saya menyusut hingga tinggal 50 saja.

Bahagianya perasaan saya. Rasanya telah melakukan perjuangan yang besar untuk sampai ke tahap ini. Haha, maklum saja ya kalau lebay. Soalnya untuk blog yang berasal dari Blogspot, broken link harus dibersihkan satu per satu. Tidak seperti pengguna Wordpress yang bisa memasang plugin di blognya dan membasminya dengan cepat. Jadi, ya ... membasmi dua ratusan broken link hingga tinggal 50 itu sebuah pencapaian yang luar biasa.

Makassar, 26 Desember 2016

Baca juga:

Pengajuan KPR Secara Online, Mengapa Tidak?

$
0
0
Suatu ketika, seorang kawan yang berasal dari luar pulau kebingungan mencari alamat BTN CV Dewi. Kawan itu belum terlalu lama tinggal di Makassar, kira-kira baru 2 – 3 tahun. Saya tidak terpikir sebelumnya kalau dia bakal bingung mencari alamat karena saya sendiri sudah sangat familiar dengan penyebutan perumahan yang ada kata “BTN”-nya dan saya memang sudah tahu alamat tempat di mana kegiatan kami akan berlangsung. Tetapi tidak dengan kawan saya, dia mencari bank di daerah itu, merujuk pada kata BTN.


Untungnya kawan saya akhirnya menemukan alamat tempat pertemuan kami. Ia menceritakan kepada saya kesulitan upaya pencarian alamat yang dilakukannya. Setelah mendengar ceritanya barulah saya jelaskan bahwa ada beberapa perumahan di kota ini yang diawali dengan kata “BTN”. Yang mana, Bank Tabungan Negara merupakan bank tempat penyedia KPR (Kredit Pemilikan Rumah) di kompleks itu.

Zaman dulu, beberapa perumahan di Makassar memang memakai kata BTN di depan nama nama perumahannya, misalnya BTN Antara, BTN CV Dewi, dan BTN Hamzy. Kebiasaan pemberian nama yang ada kata BTN-nya ini kira-kira mulai pada dekade 70-an. Oleh warga Makassar, istilah “rumah BTN” pun jadi lumrah. Saya malah tidak pernah mendengar ada nama bank lain di depan nama perumahannya. Pokoknya, jadi asosiasi yang umum terkait kompleks perumahan, deh. BUMN ini memang sudah lama sekali memberikan kemudahan kredit pemilikan rumah bagi warga.

Cikal bakal Bank BTN (Bank Tabungan Negara) adalah Postspaarbank yang berdiri di Batavia pada tahun 1897. Pada zaman pendudukan Jepang (1942 – 1945) berubahlah namanya menjadi Chokin Kyoku. Pada tahun 1950 namanya berubah menjadi Bank Tabungan Pos. Baru pada tahun 1963 namanya berganti menjadi Bank Tabungan Negara. Sejak tahun 1974, BTN telah memberikan kemudahan pembiayaan kredit perumahan rakyat. Pada perkembangannya, tahun 2005 terbentuklah BTN Syariahyang merupakan Strategic Bussiness Unit (SBU) dari Bank BTN guna melayani tingginya minat masyarakat dalam memanfaatkan jasa keuangan syariah dan memperhatikan keunggulan prinsip perbankan syariah, adanya fatwa MUI tentang bunga bank, serta melaksanakan hasil RUPS tahun 2004.

Pencarian online
Saya pribadi masih mencari-cari bentuk pengajuan kredit rumah yang cocok. Kalau dulu pengajuan kredit harus secara “manual” dengan bolak-balik mendatangi banknya, seiring perkembangan zaman, cara perolehan KPR seharusnya bisa semakin mudah dan canggih. Kalau belanja online makin lama makin memudahkan dan memanjakan konsumen dengan belanja dari rumah tahu-tahu dalam beberapa hari sudah ada di depan pintu rumah, juga transfer uang bisa via internet, maka seharusnya untuk urusan pengajuan kredit online juga ada, dong ya.

Eh iya, ternyata ada. Kembali lagi ke BTN yang saya ceritakan di awal, melalui BTNProperti, secara online siapa pun, di mana pun dia berada bisa melakukan pengajuan kredit online yang cepat, murah, dan prosesnya cepat. Pengajuan kredit online merupakan andalan BTNProperti. Pengajuan onlinebisa dilakukan untuk mengajukan kredit apa saja, lho Teman! Baik itu kredit pemilikan rumah/apartemen, kredit rumah second, maupun kredit takeover/pindah dari bank lain. Jadi apapun kredit yang dibutuhkan, Anda bisa melakukan pengajuan online.

BTN Properti adalah web portal pencarian berbagai kategori properti dengan pilihan terlengkap dari berbagai wilayah di Indonesia. Website ini terintegrasi dengan KPR Bank BTN. Tidak pakai ribet, dokumen yang di-upload hanya sedikit untuk mendapat persetujuan seketika.

Simulasi KPR Syariah
Dan senangnya saya, ketika menelusuri website-nya, saya menemukan pilihan untuk pengajuan KPR BTN Syariah. Bagi yang berminat mengajukan KPR BTN konvensional maupun BTN Syariah, bisa lebih dulu melakukan simulasi sesuai dengan kemampuan masing-masing. Selain itu, melalui BTNProperti, calon konsumen juga bisa mengecek harga pasar dari tahun ke tahun di daerah yang diinginkan di seluruh Indonesia, sesuai  dengan luas tanah / luas bangunan yang diinginkan.

Saat saya cek harga rumah untuk kota Makassar dan sekitarnya, banyak juga hasil yang saya temukan. Mulai dari harga dua ratus jutaan rupian hingga tiga miliaran rupiah. Wow, 200 jutaan? Yup, betul sekali. Dua ratusan jutaan di wilayah kabupaten Gowa. Gowa – Makassar sekarang sudah terasa dekat dan sudah biasa di sini, orang kerjanya di Makassar tapi tinggal di Gowa. Mirip-mirip Jakarta yang punya kota-kota satelit di Bodetabek, di sekitar Makassar –  kabupaten Gowa, terutama ibu kotanya: Sungguminasa sudah bisa dibilang kota satelit dari Makassar.

Bicara tentang harga rumah murah, BTNProperti sedang punya promosi bernama KPR BTN Subsidi. KPR BTN Subsidi adalah kredit pemilikan rumah  program kerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat  dengan SUKU BUNGA RENDAH DAN CICILAN RINGAN serta tetap sepanjang jangka waktu kredit. KPR BTN Subsidi terdiri atas KPR untuk pembelian rumah tapak dan rumah susun. Keunggulan dari KPR BTN Subsidi adalah proses mudah, cepat dan murah. Semakin mudah proses pengajuan KPR-nya karena bisa dilakukan secara online, mulai dari registrasi, pengisian formulir, penyertaan dokumen penunjang, dan pembayaran.


Hm, bisa, nih jadi referensi kalau suatu saat nanti mau bangun rumah. Di zaman yang apa-apa bisa serba cepat dan mudah, BTNProperti bisa menjadi pilihan bagi mereka yang sibuk dan sok sibuk. Eh 😅


Makassar, 27 Desember 2016


Referensi:
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Tabungan_Negara
  • http://www.btn.co.id/
  • https://www.btnproperti.co.id
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_BTN_Syariah

Gathering Smartfren – Blogger dan Promo yang Bikin Ngiler

$
0
0
Saya terlambat datang ke gathering blogger denganSmartfren pada tanggal 16 Desember lalu. Saya menghadiri acara di Regusdulu dan usai shalat maghrib baru ke sebuah kafe di jalan Bau Mangga, tempat berlangsungnya acara. Saat tiba di tempat acara, Mas Al sedang memaparkan sesuatu. Saya belum sempat mencatat apa yang disampaikannya, pembicara keburu beralih ke Mas Andika, anggota tim Product Smartfren.


Mas Andika bertutur tentang bagaimana kepedulian Smartfren terhadap jenis gadget yang akan dipasarkan di Indonesia. Terlebih dahulu Smartfren mengadakan riset pasar, mengenai kebutuhan orang Indonesia. Meskipun ada yang diproduksi di China, tetap diperhitungkan mengenai kecocokannya dengan orang Indonesia. Oya, Smartfren juga memperhitungkan himbauan pemerintah mengenai minimal 30% komponen dibuat di dalam negeri, lho.

Saat sampledikirimkan oleh produsen, produk masih dites lagi. Tujuannya untuk mengetahui apakah spesifikasi yang diminta sudah sesuai. Seperti fitur dan handset-nya, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat.


Acara malam itu berlangsung santai. Walaupun demikian, pihak Smartfren memberikan penjelasan dengan lengkap. Tidak ada pengeras suara tetapi suara orang yang berbicara bisa terdengar oleh saya yang duduk merapat pada sebuah dinding di ruangan yang terletak di lantai 2 kafe itu karena struktur semua meja dan kursi peserta di ruangan itu mengarah ke “titik pusat” di tengah ruangan.

Sesekali pembahasan mengenai produk Smartfren diselingi candaan. Teman-teman blogger yang hadir memang pada suka bercanda. Namun demikian, mereka memperhatikan penuturan setiap nara sumber. Demikian halnya dengan Mas Andika. Dia tetap kembali kepada pokok pembahasan.


Saat menjelaskan mengenai dua jenis sinyal 4G, dia menganalogikannya dengan sinar senter yang didekatkan dan dijauhkan dari obyek. Sinyal 4G TDD jangkauannya sempit tapi jelas, ibarat senter yang menerangi obyek dari jarak dekat. Sedangkan Sinyal 4G FDD memiliki jangkauan luas tetapi kurang tajam, ibarat senter yang menerangi obyek dari jarak jauh. Untuk saat ini, baru Smartfren yang mempunyai kedua teknologi ini. Jaringannya pun terluas di Indonesia, mencakup 200 kota dan kabupaten. Catat, ya ... baru Smartfren!

Kembali ke tes sample produk. Setelah menjalani tes tersebut, ada market survey. Testing diadakan di tengah masyarakat. Ada FGD (focus group discussion) yang akan “mencoba” produk tersebut. Selanjutnya assembling (perakitan) dilakukan di Indonesia. Setelah itu masuk proses quality control. Berikutnya monitoring.Lalu launching, deh. Life cycle sampai launching produk Smartfren adalah berkisar 6 – 7 bulan atau tergantung pasar. Bisa juga lebih cepat, tergantung sikon (situasi dan kondisi).

Sesudah launching, apakah berhenti sampai di sini? Tidak. Masih ada riset mystery shopper-nya. Eh, siapa tahu Smartfren butuh mystery shopper, saya mau deh asalkan bayarannya sesuai. Sudah setahun lebih saya menjadi freelancer program Mystery Shopper dari sebuah perusahaan yang berkantor di Belgia. Hingga saat ini saya masih enjoy-enjoy saja menjalaninya.


Oke, kembali ke pokok pembahasan. Perlu diketahui, Smartfren menggunakan teknologi VoLTE (Voice over LTE). Pengguna bisa melakukan baik panggilan suara maupun video melalui jaringan 4G LTE AdvanceddariSmartfren. Dengan teknologi ini, suara terdengar jauh lebih jernih, video call lebih stabil, dan bisa telepon sembari tetap browsing atau download pada saat yang bersamaan.

Saat ini sementara ada promo produk akhir tahun produk-produk canggih Smartfren hingga 31 Desember 2016, yaitu:
  • Pembelian paket Smartplan 65 GB seharga hanya Rp. 650.000, gratis Andromax A.
  • Penawaran harga spesial untuk pembelian Andromax E2+ dan Andromax A bagi pemegang kartu member Hypermart.
  • Penawaran harga spesial untuk pembelian Andromax E2+, Andromax A, dan MiFi Andromax bagi pemegang kartu member Lotte Mart.
  • Penawaran harga spesial bagi pemegang kartu kredit Bank Mega bagi mereka yang melakukan pembelian Andromax E2+, Andromax A, Andromax R+, dan MiFi Andromax di Carrefour.
  • Penawaran harga spesial untuk Andromax A dan Andromax E2+ di Giant Supermarket, bagi mereka yang berbelanja minimal Rp 200.000,-.
  • Program Big Kuota MiFi Andromax di Alfamart dan 7 -Eleven
  • Gratis headphone, bagi pelanggan yang membeli Andromax A, Andromax E2+, Andromax R+, dan Andromax R2 di Wellcomm Shop.

VoLTE Smartfren

Bukan hanya itu, beberapa teman blogger beruntung mendapatkan promo gratis dadakan: MiFi dan ponsel Andromax sebagai hadiah dari kuis-kuis yang diberikan oleh Pak Robin dan kawan-kawannya. Saya cuma bisa menatap mereka yang beruntung dengan ngiler sembari menetralisirnya dengan menghabiskan seporsi bubur Manado dan segelas cokelat panas yang ada di hadapan saya. Dalam hati saya berkata pada diri sendiri, “Mudah-mudahan rezeki saya ada di tempat lain.”

Makassar, 28 Desember 2016

Referensi:
http://www.smartfren.com/




13 Tips Menulis Konten Blog Kreatif

$
0
0
Nafas ngeblog saya bisa tetap konsisten, tidak terlepas dari adanya perangkat pendukung. Saat menghadiri lomba blog on the spot yang diselenggarakan oleh Asus pada tanggal 26 September lalu, saya membawa laptop tua yang engselnya sudah mulai terlepas. Di rumah ada dua laptop tetapi kedua-duanya bermasalah pada bagian engsel. Laptop yang saya pakai sehari-hari kerusakannya lebih parah lagi makanya saya tak membawanya.


Laptop yang paling mungkin dibawa adalah laptop yang sehari-harinya dipakai oleh suami dan anak-anak karena masih lebih tangguh dibandingkan laptop saya ya .. walaupun belum ber-"Intel Core i3/Intel Core i5/Intel Core i7 Processor" tapi lumayanlah dipakai sehari-hari, termasuk untuk membuat gambar-gambar sederhana. Sempat terjadi beberapa masalah yang membuat saya tak henti-hentinya berdebar-debar dan menjadi panik juga waktu itu. Alhamdulillah semua masalah terselesaikan dan tulisan saya selesai pada waktunya.

Allah Maha Baik, juri lomba memutuskan saya menjadi pemenang ketiga yang berhak mendapatkan hadiah notebook Asus E202S berwarna merah cantik. Laptop inilah yang sekarang menemani kegiatan ngeblog saya dan menemani saya ke mana-mana termasuk saat saya membawa materi mengenai Menulis Blog Kreatif di depan adik-adik komunitas Pecandu Aksara pada tanggal 23 Desember lalu. Saya banyak tertolong dengan notebook Asus E202S ini, terasa sekali lebih cepat dibandingkan laptop lama yang memang sudah out of date.

Foto bareng adik-adik komunitas Pecandu Aksara usai sharing mengenai Creative Blogging
pada tanggal 23 Desember lalu

Mengapa Perlu Kreatif dalam Menulis Blog?

Ada alasan mengapa kita perlu belajar menulis kreatif. Pakar Creative Writing – Naning Pranoto mengatakan bahwa menulis itu perlu  dan banyak manfaatnya. Bisa mengurangi ketegangan, stres, dan ketakutan – ketiganya pemicu stroke. Selain berkarya, juga ampuh untuk membasuh jiwa dan pencerahan untuk diri penulis dan pembacanya (dikutip dari wawancara dengan beliau di http://indonovel.com/naning-pranoto-creative-writing-itu-teknik-menulis/). Dari pendapat Naning Pranoto, saya menyimpulkan: agar kegiatan menulis bisa berkesinambungan tentunya dibutuhkan kreativitas dalam mengolah kata supaya menulis tidak menjadi rutinitas yang monoton. Dengan demikian, manfaatnya bisa terus dirasakan.


Lalu, dalam kegiatan ngeblog, mengapa kita harus kreatif?

Karena blogger sekarang ini banyak sekali, jumlahnya jutaan. Pada tahun 2015 lalu saja diprediksi ada 3 juta blogger. Nah, bagaimana kita bisa dikenali di antara jutaan bloggeritu? Olehnya itu, kita harus kreatif!

Percaya tidak, kalau blogger yang menulis dengan kreatif itu: tampil beda, mudah diingat, pengunjung blognya terus bertambah, ngeblognya awet, amalnya makin banyak, dan manfaat blognya jalan terus? Kalau saya percaya!


Maka saya mengamati, menimbang, menyusun, dan memutuskan, ada 13 cara menulis blog kreatif:
  1. Buat judul yang menarik.
  2. Buat paragraf pertama yang menarik.
  3. Tidak terlalu panjang.
  4. Visualisasikan (ceritakan yang dialami, yang dilihat, yang dirasakan).
  5. Masukkan pengalaman personal.
  6. Kreatif dalam memilih kata.
  7. Sisipkan foto/video.
  8. Fokus.
  9. Menggali wawasan (banyak baca dan blog walking).
  10. Lakukan riset kecil-kecilan.
  11. Jujur dalam menulis.
  12. Menantang diri sendiri untuk mengembangkan kemampuan.
  13. Sering ikut lomba blog.

Khusus tips nomor 7, foto atau video ternyata sangat berpengaruh. Dalam lomba-lomba blog, mereka yang bisa membuat infografis dengan bagus, foto yang berkualitas, atau video yang keren mudah sekali menjadi pemenang, mengalahkan mereka yang hanya mampu menulis dengan bagus.

Langsung praktik, berproses, konsisten, banyak menulis, dan jangan menyerah bila
ingin ngeblognya langgeng.
Ya, infografis, foto, atau video menjadi bagian yang penting dalam sebuah blog karena pada kenyataannya blog yang dilengkapi salah satu atau ketiga hal tersebut, secara visual menjadi jauh lebih menarik dan membuat orang betah berlama-lama menyimak postingan si blogger. Kelemahan saya adalah dalam visual gambar dan video. Saya perlu belajar desain grafis dan membuat video kalau tidak mau kalah sama blogger-bloggerlain. Pada beberapa lomba, saya tahu kalau kekalahan saya akibat tidak maksimal dalam visualisasi gambar ataupun video.

Perangkat yang Mendukung Kreativitas

Bila ingin serius belajar, laptop yang biasa-biasa saja tidak bisa lagi mendukung. Spesifikasi yang dibutuhkan harus mendukung pembuatan grafis dan video. Prosesor yang andal adalah salah satu kuncinya. Nah, untuk keperluan mempelajari desain grafis, saya melihat spesifikasi ASUSPRO B8230sangat memadai. Notebook ini dilengkapi dengan prosesor dan kartu grafis terbaru, yaitu prosesor Intel® Core™ i7-6500 atau Intel® Core™ i5-6200 yang merupakan generasi keenam (disebut dengan Intel Skylake). Intel Skylake akan memastikan notebook bekerja dengan performa yang lebih prima dibanding varian prosesor yang lahir dari generasi sebelumnya.

Intel adalah prosesor yang terdepan saat ini. Penggunaan notebook dengan prosesor tertentu adalah berdasarkan penggunaan. Kalau hanya penggunaan sehari-hari dengan dokumen, laptop dengan prosesor Core i3 sangat memadai. Namun jika banyak membuat desain gambar dan butuh pemrosesan yang lebih cepat, prosesor Interl Core i5-lah solusinya. Lebih daripada itu, kalau butuh komputer yang jauh lebih cepat lagi untuk pengerjaan video atau gambar 3 dimensi (misalnya bekerja dengan software video editing, 3D designer, atau 3D animator) maka komputer berprosesor Core i7 lebih layak menjadi solusi. Mengapa? Karena Core i7 punya kemampuan Hyper-Threading. Hyper-Threading adalah kemampuan setiap core prosesor untuk memproses dua thread sekaligus dalam satu waktu.

ASUSPRO B8230
Notebook dengan spesifikasi baterai 3 cell berjenis Li-Polymer ini dipadukan dengan storage atau media penyimpanan berkapasitas, berjenis Solid State Drive(SSD) dengan kapasitas 256 GB. Tahu kan, media penyimpanan berbasis SSD akan membuat proses komputasi read and write menjadi lebih cepat. Di samping itu RAM-nya memiliki kapasitas sebesar 4 GB. Wuih, dengan spesifikasi seperti ini proses multitasking menjadi jauh lebih cepat. Tidak masalah apakah multi tasking-nya bersamaan dengan proses pembuatan video atau desain gambar menggunakan aplikasi semisal Photoshop.


Kelebihan lain dari ASUSPRO B8320 adalah adanya sejumlah fitur yang mampu memproteksi data dengan maksimal. Fitur-fitur tersebut di antaranya: USB lock, HDD protection, fingerprint, TPM module, Kensington lock, Smart Card reader, dan sudah didesain dengan standar pengujian militer MIL-STD 810G. Bukan hanya unggul dalam proteksi data, ketangguhan fisiknya pun sudah teruji.

Kebayang, kalau mamak blogger macam saya jago desain grafis dan buat video, wuih pasti dunia blogging bagian perlombaan bergetar hebat. Haha harap maklum, yah, mamak blogger ini memang percaya diri. Why? Karena memang harus memiliki rasa percaya diri untuk terus maju. Saya ingin merajut kreativitas dalam dunia blogging dan terus ngeblog sepanjang sisa usia saya.


Makassar, 28 Desember 2016


Tulisan ini diikutkan Lomba Blog Asus  yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Asus Indonesia.

logo_asus_isoi_intel


Referensi tambahan:
http://bloggerperempuan.com/asuspro-b8230
http://winpoin.com/intel-core-i5-vs-core-i7-mana-yang-sebaiknya-kamu-pilih/
http://www.techno.id/gadget/intel-core-i3-vs-core-i5-mana-yang-terbaik-150705w.html

Ricky Harun dan Bosangnya

$
0
0
Awan mendung makin sering menggantung di langit kota Makassar selama penghujung tahun ini. Alhamdulillah saat ke Mal Ratu Indah (MaRI) pada siang hari tanggal 18 Desember lalu, hujan sedang terhenti sesaat. Di area Arcade sudah banyak orang berkumpul di sekitar panggung tempat berlangsungnya Soft Opening Bosang Makassar.


Sebelum datang, yang saya ketahui hanyalah bahwa brandyang mengusung aktor Ricky Harunini merupakan usaha kuliner jenis kue-kuean yang mau buka di kota Makassar. Mengenai bentuknya, baru terjawab saat Ricky Harun dan Herfiza Novianti(istrinya) naik di atas panggung, mempresentasikan Bosang di hadapan para hadirin yang terdiri atas beberapa komunitas termasuk fans Ricky.

Di depan panggung, ada dua set kursi. Satu set berada dekat sekali dengan panggung. Sementara satu set lainnya terletak agak jauh dari panggung. Saya dan teman-teman blogger menempati jajaran kursi yang letaknya agak jauh dari panggung jadi agak sulit berinteraksi dengan keseruan yang sedang berlangsung di panggung seperti mannequin challenge yang heboh. Untungnya saya masih kebagian kursi karena jumlah kursi yang disediakan panitia tidak banyak.

Menjawab pertanyaan mengenai apa ide dasar Bosang, Ricky menjawab bahwa ia ingin mencoba yang belum pernah dia lakukan. Bisnis pakaian sudah dia jalankan, sekarang saatnya bisnis kue.

Sebagian blogger
Ada tim yang bekerja dalam mengkreasikan Bosang. Herfiza dan Ricky terlibat dalam hal tasting dan testing. Keunikan yang membuat Bosang berbeda adalah komposisi dan tekstur kuenya. Bagian atas Bosang berupa bolu yang sangat lembut. Pada lapisan bagian bawahnya renyah karena berupa pastryyang menimbulkan kesan berbeda ketika gigitan berpindah dari bolu ke bagian ini. Selain itu, ada cheese cream dalam struktur kuenya.

Saat mendengar penjelasan Ricky dan Herfiza mengenai keunikan Bosang, saya masih belum bisa membayangkan seperti apa Bosang itu. Ketika Bosang dibagi-bagi dari arah panggung yang dapat pun mereka-mereka yang duduk dekat dengan panggung.

“Bagaimana bisa me-review, ya kalau kita tidak kebagian?” saya dan beberapa teman blogger saling berpandangan.

Bosang rasa green tea
Untungnya dua orang kawan blogger gesit. Dia “menjemput bola” dan mengantarkan kepada kami dua piring dan sekotak Bosang. Untungnya ada mereka, kalau tidak saya mungkin tidak akan merasakan Bosang karena saya tipikal orang yang suka malu-malu minta makan di acara seperti ini 😆.

Kesampaian juga, deh mencicipi Bosang. Rasanya memang enak. Saya kebagian rasa lemon, green tea, dan red velvet dari 6 macam rasa yang diluncurkan pertama kali. Terasa bedanya ketiga cita rasa itu. Bagian bolunya memang lembut sekali, seperti yang dikatakan oleh Herfiza. Sayangnya, bagian pastry-nya sudah agak melempem.

Saat hendak memotong kue saja, kami kerepotan karena potongan kue yang tiba di hadapan kami besar-besar. Agar semua teman blogger bisa kebagian, tentunya kami harus tahu diri dengan memotong-motongnya lagi ke dalam ukuran yang lebih kecil. Tak ada pisau, jemari pun jadi. Alhasil, agak alot ketika memotong bagian pastry dan tangan jadi belepotan cheese cream. Untungnya seorang kawan yang bawa anak kecil membawa tisu basah. Kalau tidak, pasti bingunglah saya, bagaimana membersihkan jari-jari yang belepotan krim.

Herfiza, Ricky, dan Nunu
Mengenai pastry inilah yang menjadi bahan masukan saya saat diminta oleh salah seorang panitia untuk mengisi kertas review di tempat. Saya mempertanyakan, bagaimana mempertahankan kerenyahan bagian pastry-nya setelah berjam-jam? Karena kan tidak mungkin semua orang makan Bosang yang fresh from the oven, bukan? Kalau masih fresh, saya bisa membayangkan Bosang ini pasti lezatnya luar biasa. Namun, setelah berjam-jam, bagian pastry-nya pasti akan melempem. Alih-alih crunchy, si pastry ini justru jadi agak keras dan alot ketika digigit. Sayang, kaan.

Untuk keseluruhan acara, saya mengacungkan jempol kepada tim Bosang karena menggelar soft opening ini sekaligus menjadikannya sebagai bahan masukan agar saat grand opening di bulan Januari nanti, Bosang sudah menjadi lebih mantap dalam segalanya. Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya untuk mereka yang bersedia diberi kritik dan saran untuk perbaikan ke depannya.

Acara ditutup dengan pelelangan barang-barang pribadi Ricky Harun, seperti sepatu dan pakaian yang semua hasilnya disumbangkan kepada korban bencana gempa bumi di Pidie, Aceh. Hasil sumbangan diserahkan kepada Nunu – ketua komunitas blogger Anging Mammiri yang akan menyerahkannya kepada pihak yang berwenang. Memang, bertepatan dengan pelaksanaan soft opening Bosang, teman-teman blogger sedang membuka kesempatan berdonasi bagi korban gempa di Pidie.

Makassar, 30 Desember 2016


Bosang Makassar
www.bosangmakassar.com
Jl. DR. Sam Ratulangi 105
IG: @bosangmakassar

Ketika Hard Disk Penuh, Lakukan Hal Ini

$
0
0
Karena sudah pernah mengalami kerusakan laptop, data di laptop saya yang sekarang masih aman. Maksudnya, karena data di laptop yang lama kan hanya sebagian yang pindah ke laptop yang sekarang. Jadinya lebih lega pemakaian ruang hard disk pada laptop yang sedang saya gunakan ini. Rasanya belum perlu memikirkan tempat penyimpanan baru. Beruntungnya saya, notebook nyaris saya pakai sendiri dan kebanyakan berupa tulisan yang ukuran per file-nya tak seberapa. Sementara data milik suami dan anak-anak hanya sedikit saja yang ada di laptop yang saya gunakan sehari-hari ini.

Yang kasihan, laptop yang satunya. Di situ bertumpuk data suami dan anak-anak saya. Yang paling besar, sih data si sulung Affiq karena dia lagi senang-senangnya membuat video meme. Dari aplikasi pembuat videonya, kumpulan video yang dia buat, sampai file-file pendukung video (seperti lagu dan gambar) miliknya tersimpan dalam hard disk di laptop itu. Tahu kan, ukuran gambar itu biasanya lebih besar daripada ukuran file dokumen (tulisan) dan jauh lebih besar lagi ukuran file video?

Suami saya sampai harus cerewet memperingatkan agar jangan sampai terlalu sedikit free space yang tersisa di hard disk itu. Beliau mempersyaratkan minimum harus 1 GB tersedia free space-nya. Kalau kurang dari itu? “Bisa rusak!” seru beliau.

Buat jaga-jaga saja sebenarnya. Tidak ada ketentuan baku juga. Untuk pergerakan file, jauh lebih aman menjaga ada ruang kosong di hard disk yang harus dijaga. “Sebab kalau sampai nol ruang kosongnya maka bisa saja kejadiannya boot sector yang ditulisi,” begitu kata pak suami. Wallahu a’lam kalau sistem sekarang lebih canggih sehingga bisa mencegah kejadian itu. Bisa saja kami yang kurang update. Boot sector itu berhubungan dengan operating system. Operating system-lah yang bekerja sehingga laptop bisa beroperasi. Kalau dia rusak, duh bye bye, deh. Repot lagi urusannya. Makanya, lebih baik ambil tindakan pencegahan saja.

Jadinya hard disk di laptop yang satu itu harus sering-sering dicek kapasitas ruangnya. Sesekali terjadi, tiba-tiba free space-nya tahu-tahu sudah di bawah 1 GB saja. Usut punya usut ternyata si bungsu Afyad habis berulah. Dia meng-copy banyak file sebanyak berkali-kali. Si bungsu ini memang selalu ingin punya folder tersendiri untuk menyimpan file-file yang disukainya. Sering kali, video sudah ada, dikopinya lagi ke dalam folder yang diklaim sebagai miliknya. Alasannya simple, karena video itu sebelumnya berada di bawah ranah (folder) milik kakak-kakaknya. Dia juga mau memiliki video di ranahnya sendiri, tidak peduli video itu sudah ada di folderlain. Hadeh!

Klik kanan pada drive, pilih "Properties" untuk mengecek free space. Kalau di
laptop saya hard disk-nya dipartisi ke dalam 3 drive C, D, dan E.

Kalau free space nyaris habis seperti ini, terpaksa deh ayahnya anak-anak kerja keras lagi mengecek isi semua folder dan menghapus file-file yang dianggap tidak penting. Nah, begitu tahu video kesayangannya hilang, Afyad marah-marah. Heboh lagi, deh. Mana mau dia mengerti kalau videonya boleh dihapus “seenaknya”.

Nah, kalau pada suatu masa nanti hard disk hampir penuh, apa solusinya? Solusinya ada dua pilihan:
  • Selamatkan data kita somewhere di internet. Entah itu namanya cloud, Drop Box, atau Google Drive. Atau:
  • Simpan data kita ke dalam hard disk eksternal.
Harga hard disk eksternal ini macam-macam, tergantung kapasitas yang ditawarkan. Untuk kapasitas 1 TB (tera byte), harganya berkisar di antara tujuh ratus ribuan rupiah hingga delapan ratus ribuan rupiah. Untuk kapasitas 2 TB, harganya satu jutaan rupiah. Browsing saja dulu untuk membanding-bandingkan harga dengan kapasitas hard disk yang diinginkan, sesuaikan dengan kapasitas kantong dan kebutuhan. Sebelum memutuskan membeli, cari tahu juga apa saja yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli hard disk eksternal, seperti kecepatan rotasi, pelindung (case) hard disk, fitur (misalnya apakah ada proteksi password-nya atau tidak), garansi, ukuran hard disk, dan after sales service (layanan purna jual). Dan yang paling penting daripada itu: sudahkah mengecek ruang kosong di hard disk kita?


Makassar, 1 Januari 2017

Peran Perempuan dalam Berkebangsaan

$
0
0
Catatan dari diskusi Peran Perempuan dalam Berkebangsaan dengan DR. Arqam Azikin
Bermula dari percakapan santai, usai menghadiri Community Event-nya Regus, tercetus ide untuk mengundang DR. Arqam Azikin di pertemuan IIDN (Ibu-Ibu Doyan Nulis) Makassar. Ketika itu, Pak Arqam datang terlambat. Sedianya ia akan menyampaikan sedikit uraian pada Community Event tapi batal. Lalu Abby mengajaknya ke ruang 530, ngobrol dengan saya dan Kak Novie.


Maka pertemuan itu pun terlaksana tanggal 30 Desember lalu. Walau hanya dihadiri oleh beberapa orang, tak menyurutkan semangat kami berdiskusi. Saya membuka diskusi dengan ucapan terima kasih kepada Pak Arqam yang telah sudi meluangkan waktunya untuk datang ke diskusi kecil kami, mengingat perempuan – khususnya ibu memegang peranan penting dalam berkebangsaan secara tidak langsung. Perempuan adalah tiang negara. Mengingat dalam keluarga – sebuah komunitas kecil dalam negara, ketahanannya juga ditentukan oleh ibu (sebenarnya ayah dan ibu sama-sama perannya, cuma perempuan harus lebih sadar diri lagi kalau dia pun berperan, bukannya menganggap urusan “ketahanan” keluarga yang berikutnya juga berdampak kepada ketahanan dalam berkebangsaan hanya urusan para ayah. Begitu).

Pak Arqam memulainya dengan memaparkan sejarah dari munculnya 3 tokoh: Dr. Wahidin Sudirohusodo, Ahmad Dachlan, dan Hasyim Asy’ari. Ada pergumulan ide di antara ketiga tokoh tersebut. Di antaranya adalah regenerasi terhadap kekuatan ummat (di antaranya regenerasi laki-laki dan perempuan). Para tokoh ini sudah memikirkan bahwa kesenjangan sosial dan kemiskinan kelak akan menjadi ancaman. Sudah pula diprediksi, tidak mungkin hasilnya menjadi baik tanpa partisipasi “elemen perempuan”.

Kalau mau panjang usia, negara harus bikin pergerakan. Ke depannya tentu tidak akan sederhana. Sejak tahun 1908 lahir banyak komunitas. Banyak pula perdebatan di dalamnya. Andil komunitas perempuan sudah ada, baik dari kalangan santri maupun nasionalis. Muhammadiyah lahir tahun 1912, NU tahun 1926. Ini menjadi cikal-bakal ormas-ormas berikutnya.

Diskusi berlangsung di ruang 519 Regus Makassar

Abad 19 – 21 banyak lahir komunitas yang sesuai dengan era dan perkembangan teknologi. Perempuan pun harus turut memikirkan bagaimana agar negara ini panjang umurnya. “Perempuan harus bisa bikin sejarah. Bukan hanya pikir kelompoknya, juga memikirkan grand designke depan. Perempuan juga ambil andil dalam keutuhan negara,” tambah Pak Arqam.

Saya setuju, kebiasaan kami yang terbiasa menulis, sejarah itu dibuat pertama-tama melalui tulisan. Pak Arqam menganjurkan supaya bersinergi dengan komunitas-komunitas lain yang sevisi, untuk membuat kegiatan yang bermanfaat. Nah, ini seperti yang pernah dilakukan IIDN Makassar bekerja sama dengan LeMInA (Lembaga Mitra Ibu dan Anak) dalam mengedukasi warga yang tarafnya menengah ke bawah mengenai pencegahan kekerasan seksual pada anak. Ceritanya bisa dibaca di: Buah Manis dari Rentetan Proses yang Bukan Kebetulan dan “Gunung Es” Berupa Kasus-Kasus Kekerasan Seksual pada Anak.

Ancaman kepada perempuan (saya kemudian mengartikannya kepada perempuan muda dan anak-anak juga termasuk di dalamnya) di masa ini adalah perusakan moral seperti melalui narkoba, tatanan pergaulan bebas, dan teknologi. Teknologi bahkan mempetakonflikkan Indonesia.

Diskusi berlangsung asyik walau banyak teman yang berhalangan
Pengaruh asing bisa merusak moral generasi muda. Melalui stimulus (utang luar negeri), lalu orang-orang asing masuk, dan terakhir dengan ideologi yang dibawa mereka. Ideologi bukan hanya menyangkut agama, melainkan juga style, dan hal-hal yang merusak tatanan moral kita.

Negara kita jadi perhatian dunia internasional karena sudah masuk anggota G20, termasuk juga kekuatan MEA. Jadi potensi ancaman yang bakal masuk besar sekali. Maka perkuatlah jejaring komunitas perempuan. Sekali lagi, saran Pak Arqam agar para perempuan memperlebar jaringannya. Jaga, jangan sampai mudah dipecah belah. Ada “rumus” memecah belah perempuan agar tidak solid. Padahal jika solid, suara perempuan besar sekali di negara ini (dengan suara dan kekuatan besar, lebih mudah menjaga ketahanan negara). Pesan khusus kepada perempuan ini termasuk juga agar menjaga 5 generasi di dekatnya (ehm, saya masih mengira-ngira pengertian “generasi” ini, pasti ada perbedaan tetapi yang dimaksud adalah dengan menjaga orang-orang yang usianya di bawah kita “5 level”. Saya menangkapnya semacam “kaderisasi positif” hingga kepada mereka yang usianya 5 x 5 tahun di bawah usia kita. Saya menyimpulkan demikian, dari perkataan Pak Arqam).

Diskusi ini berlangsung di ruang 519, Regus Makassar. Jika ingin mendapatkan ketenangan selama berdiskusi, Regus pilihan yang pas. Selain diskusi, pas pula untuk mengadakan training yang pesertanya maksimal 12 – 13 orang (harap dikonfirmasi dan diskusikan lagi dengan staf Regus Makassar jika berminat karena saya pernah mengadakan kopdar dengan peserta 13 orang dan nyaman-nyaman saja bagi kami). Suasana privasi tetapi tidak mengganggu orang-orang yang berada di ruangan-ruangan lain tetap bisa didapatkan meski sesekali tidak bisa tertahankan ada suara tawa ataupun suara dari video yang tengah ditonton. Karena ketika pintu tertutup, suara dari dalam ruangan tidak akan terdengar di ruangan sebelahnya. Diskusi dan training bisa berlangsung dengan lancar, dengan adanya fasilitas seperti kopi, teh, air minum, snack, peralatan kantor (seperti mesin foto kopi, printer, dan lain-lain).

Diskusi sebelumnya di ruang 530 Regus

Apakah Regus hanya untuk diskusi dan meeting? Bukan itu saja. Regus ialah penyedia ruang kantor yang pas bagi mereka yang baru merintis bisnis, yang kerja perorangan, maupun mereka yang sudah lama berbisnis. Konsepnya adalah co working space. Layanan virtual office pun bisa. Saya suka menyebutkannya sebagai “hotel kantor”. Jika ingin tahu selengkapnya silakan baca tulisan-tulisan saya berikut ini:

Makassar, 3 Januari 2017


Catatan:

Sekali lagi, terima kasih kepada Pak Arqam, terlah bersedia berbagi pengetahuan dan berdiskusi dengan kami. 


Mengenai Regus Makassar:

Untuk informasi lebih lanjut silakan langsung ke:
Telepon: 0411-3662100

Menuju Advokasi Peliputan dan Penulisan Isu Perempuan dan Anak

$
0
0
Diskusi Media Soal Anak dan Perempuan yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen(AJI) Makassar pada tanggal 31 Desember lalu itu merupakan langkah advokasi peliputan dan penulisan isu perempuan dan anak. Diskusi kali ini merupakan diskusi keempat. Saya hadir pada diskusi pertama namun berhalangan datang pada diskusi kedua dan ketiga. Harapannya, setelah diskusi keempat ini akan lahir buku saku atau buku panduan dalam peliputan dan penulisan isu perempuan dan anak.

Mengapa hal ini penting? Karena masih banyak pelanggaran dalam meliput dan menuliskan kasus yang menyangkut isu perempuan dan anak. Contohnya, identitas korban masih ada saja yang membukanya bulat-bulat padahal itu kan tidak etis. Siapa yang bertanggung jawab kalau ada dampak usai pemberitaan? Wartawan atau media? Ih, belum tentu! Pada kasus kekerasan yang dialami oknum guru dan pelakunya anak SMA di Makassar beserta ayahnya misalnya, si anak mengalami bully habis-habisan di media sosial. Kasihan, karena dalam kasus seperti ini, walaupun anak sebagai pelaku, ia juga sebagai korban. Bagaimana masa depannya nanti?


Pembicaraan Tentang Isu Perempuan dan Anak Kali Ini Didominasi Lelaki!


Hujan turun deras sekali namun tak menghalangi para nara sumber untuk hadir pada waktunya. Saat saya tiba di Kafe Independen, jalan Toddopuli VII, para nara sumber Haswandy Andymas(Wawan, direktur LBH Makassar) dan Yudha Yunuz– praktisi dan pemerhati perempuan dan anak, konsultan pada program MAMPU, BaKTI (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia) sudah duduk ganteng mengitari sebuah meja bersama Gunawan Mashar– jurnalis, pimpinan GoSulSel.Com yang pernah menjabat sebagai ketua AJI Makassar. Saat melihat mereka, saya baru sadar kalau isu perempuan dan anak kali ini akan dikupas oleh para lelaki. Cool!

Karena Perspektif Media Berpengaruh dalam Membangun Opini Publik

Agak lama menanti hingga dimulainya acara. Yang tadinya direncakan mulai jam 10, molor hingga pukul 11.30 karena menunggu lebih banyak lagi yang datang di tengah derasnya hujan yang mengguyur kota Makassar. Agam – ketua AJI Makassar akhirnya membuka juga diskusi ini.

Usai Agam berbicara, Lusi Palulungan dari program MAMPU BaKTI memaparkan mengenai pentingnya buku panduan peliputan dan penulisan isu perempuan dan anak. Mengapa? Karena perspektif jurnalis penting untuk membangun opini publik.

Fungsi jurnalis selain mewacanakan isu/persoalan saat ini, biasanya tidak signifikan untuk peran-peran yang lebih jauh, seperti melakukan pengawasan dan advokasi isu untuk menjadi kebijakan pemerintah baik eksekutif maupun legislatif. Padahal dari beberapa program yang diimplementasikan, peran media sangat strategis dalam pembuatan kebijakan. Olehnya itu, Lusi mengharapkan buku panduan peliputan dan penulisan isu anak dan perempuan bisa segera hadir di tahun 2017.

Penyelenggaraan buku panduan menjadi perhatian program MAMPU[1] untuk diimplementasikan. MAMPU dan AJI Makassar memberikan trainingkepada beberapa jurnalis sehubungan dengan hal tersebut. Nantinya akan dipantau dan diharapkan apa yang ada di buku panduan bisa direplikasi di kabupaten/kota/provinsi di semua wilayah program kerja Mampu.

Agam (ketua AJI Makassar) membuka acara.
Selajutnya, tiba giliran Gunawan Mashar sebagai moderator untuk berbicara. Dia mengatakan bahwa langkah advokasi kalau ada pelanggaran jurnalis media dalam peliputan isu perempuan dan anak, perlu didiskusikan. Karena masih banyak jurnalis yang pemahamannya mengenai peliputan ini masih sangat kurang sehingga merugikan anak dan perempuan.

Yudha Yunus mendapatkan giliran berbicara pertama kali sebagai nara sumber. Ia mengatakan penting untuk mendorong advokasi dari dua sisi: legislatif dan jurnalis. Diharapkan nanti akan terbentuk buku  panduan yang menarik. Yang dimaksud menarik adalah yang tidak menyusahkan, yaitu memudahkan orang melakukan sesuatu. Seperti panduan memasak mie instan, demikian perumpaan yang dia berikan.

Mengapa Hak Anak dan Perempuan Perlu Mendapatkan Perhatian Lebih?


Yudha memberikan contoh kecil mengapa perempuan dan anak perlu mendapatkan perhatian lebih. Dalam penanggulangan bencana misalnya, bantuan tidak dipikirkan secara spesifik untuk perempuan dan anak-anak. Bantuan yang sangat dibutuhkan perempuan dan anak itu seperti pakaian dalam, pembalut, dan makanan bayi. Ketika bencana datang, tidak ada alasan untuk tidak menggunakan barang-barang tersebut pada situasi yang mendesak. Sementara bantuan yang datang tidak memuat barang-barang itu. Kalau ada yang sementara haid, bagaimana dong? Dan bayi-bayi, mau makan apa?

Penting juga penyediaan fasilitas publik yang ramah anak/accessable untuk semua orang di toilet, tangga, dan meja sekolah anak. Toilet perempuan seharusnya lebih banyak jumlahnya daripada toilet laki-laki untuk jumlah laki-laki dan perempuan yang berimbang. Tangga yang tidak tertutup bagian bawahnya, akan memudahkan lelaki iseng mengintip pakaian dalam perempuan. Begitu pun meja sekolah yang bagian depannya tidak tertutup, akan memungkinkan terjadinya bullying di dalam kelas. Anak-anak lelaki akan mencari-cari alasan agar bisa menunduk dan mengintai dari bagian depan-bawah meja sekolah yang terbuka. Kalau kata suami saya, bukan hanya siswa lelaki, guru lelaki yang iseng juga melakukannya. Nah, lho!

Yudha melanjutkan penjelasannya, “Pernah ada yang mengatakan, ‘Sembarangnya mo Pak Yudha, yang seperti itu diurusi’. Maka saya jawab, ‘Kalau istri atau anak perempuan Bapak naik tangga kemudian ada anak-anak muda nakal duduk di bagian bawah tangga dan mengintip ke dalam roknya, apa yang Bapak lakukan?’ Lalu bapak itu menjawab, ‘Akan saya pukul!’.” Nah, kan, orang lebih care kalau yang kena perlakuan tidak enak itu istri atau anak sendiri!

Yudha Yunuz, Gunawan Mashar, dan Haswandy Andymas (kiri-kanan)
“Kepekaan akan hal-hal seperti ini kurang sekarang. Bagaimana mengubah perspektif bahwa ini semua untuk keluarga sendiri juga. Bahwa bagaimana melindungi semua anak sebagai anak-anak sendiri kurang dirasakan orang-orang. Merasa aman karena bukan anak sendiri,” Yudha melanjutkan penjelasannya.

Penjelasan berikutnya, Yudha mengaitkannya dengan pengaruh media, “Terkait isu anak dan perempuan itu agak sensitif. Banyak guyonan. Begitu bicara tentang janda, misalnya, konotasi negatif langsung berputar di kepalanya. Menjadi kebiasaan orang-orang kita. Baru guyonan saja sudah bias begitu, bagaimana aslinya? Belum lagi pejabat kita masih ada yang bias gender. Situasi seperti ini masih membayangi. Kalau ada di media, lebih bahaya lagi (karena tersebar luas dan memengaruhi opini publik).”

Ada dua istilah yang penting diketahui sehubungan dengan isu perempuan:
Pengarusutamaan Gender (PUG), sebagai salah satu strategi. Semua sektor bicara tentang gender. Urusan gender tidak lagi menjadi domainsatu SKPD (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak maksudnya) tapi menjadi domain semua sektor.
PPRG (Perencanaan Penganggaran Responsif Gender): bicara perencanaan (harus ada uangnya).

Ada 7 prasyarat PUG melalui PPRG:
  1. Komitmen Pemda/Pemdes. Perhatikan, apakah ada di visi/misinya? Apakah tertulis?
  2. Regulasi (contohnya: Perda Perlindungan Anak). Bagaimana melahirkan regulasi umum tapi responsif. Juga ketika melakukan assesment melibatkan perempuan dan anak, misalnya dalam Perda Penanggulangan Bencana, haruslah responsif gender yang memerhatikan kebutuhan perempuan yang tidak dialami laki-laki.
  3. Kelembagaan PUG. Bappeda, inspektorat, Keuangan, Pemberdayaan Perempuan (driver), motor utama.
  4. POKJA PUG, ketua Bappeda, Badan Pemberdayaan Perempuan dan semua SKPD pengurus di sini
  5. Vocal Point, ada 2 – 3 orang yang dianggap punya komitmen untuk mendorong isu-isu ini.
  6. Forum data: data yang disajikan dua hal: jenis kelamin dan umur.
  7. Ketersediaan data pilah (profil) gender. Menulis pada data: jenis kelamin (L / P). Alokasi harus berimbang. Misalnya cari tahu berapa banyak yang bisa ikut pelatihan di antara anggota? Kalau laki-laki 60%, perempuan 40% maka dalam pelatihan alokasinya 60% untuk laki-laki dan 40% untuk perempuan.

Di antara penjelasan tentang hal-hal tersebut, terselip pembicaraan tentang WC. “WC laki-laki dan perempuan harus terpisah. WC perempuan seharusnya lebih banyak kalau jumlah perempuan dan laki-laki sama banyak. Dikarenakan perempuan lebih lama berada di dalam WC dibandingkan laki-laki,” tutur Yudha.

Eh, benar, yah. Saya sendiri merasakan demikian. Butuh waktu lama untuk saya berada di dalam WC apalagi bila harus berwudhu. Koq tidak pernah terpikirkan untuk menuntut jumlah WC yang lebih banyak bagi perempuan, ya?

Lusia Palulungan dari program MAMPU, BaKTI (berdiri)
“Ini proses panjang. Perspektif genderbukan masalah pendidikan, banyak yang pendidikannya tinggi tapi perspektif gender-nya tidak ada. Sedang diusahakan sekarang 31 indikator kota layak anak terpenuhi. Di antaranya adalah sekolah ramah anak, tempat ibadah ramah anak. Masih banyak tempat ibadah yang melarang anak-anak berada di dalamnya. Di kota layak anak, setiap anak harus punya identitas (seperti akta kelahiran),” Yudha mengakhiri pemaparan panjangnya tentang isu anak dan perempuan.

Tentang Hak Anak dan Perempuan di Dalam Hukum


Nara sumber berikutnya, Wawan menyampaikan alasan mengapa tidak ada konvensi laki-laki dan orang dewasa (sementara ada Konvensi Hak Anak dan Konvensi Hak Perempuan di dunia ini), adalah karena pada faktanya terjadi diskriminasi pada anak dan perempuan. Makanya butuh perhatian khusus mengenai pemenuhan hak perempuan dan anak.

Pemaparan Wawan masuk pada prinsip-prinsip HAM yang berlaku baik bagi laki-laki dan perempuan, yaitu sebagai berikut:
  • Universal dan non diskriminasi. Berlaku bagi setiap maunsia. Non diskriminasi: tanpa pembedaan.
  • Tidak bisa direnggut (inalienable). Melekat pada diri setiap orang. Dalam praktiknya hak yang melekat sering direnggut. Misalnya dalam perang dunia (hak untuk hidup)
  • Tidak bisa dipisah-pisah. Tidak terpisah antara hak sipil politik dan hak Ekosob (ekonomi, sosial dan budaya).
  • Saling tergantung. Saling mengandalkan/mensyaratkan antara hak yang satu dengan hak yang lainnya.

Adapun hak-hak anak dalam proses peradilan pidanaadalah sebagai berikut:
  1. Diperlakukan secara manusiawi dengan memperhatikan kebutuhan sesuai dengan umurnya
  2. Dipisahkan dari orag dewasa
  3. Memperoleh bantuan hukum dan bantuan lain secara efektif
  4. Melakukan kegiatan reaksional
  5. Bebas dari penyiksaan, peghukuman, dan perlakuan lainnya yag kejam, tidak manusiawi, serta merendahkan derajat martabatnya
  6. Tidak dijatuhi pidana mati
  7. Tidak ditangkap, tidak ditahan, atau dipenjra, kecuali sebagai usaha terakhir dan dalam waktu paling singkat
  8. Memperoleh keadilan di muka pengadilan anak yang obyektif, tidak memihak, dan dalam sidang yang tertutup untuk umum.
  9. Tidak dipublikasikan identitasnya.
  10. Memperoleh pendampingan orang tua/wali dan orang yang dipercaya oleh anak.
  11. Menperoleh advokasi sosial.
  12. Memperoleh kehidupan pribadi.
  13. Memperoleh aksesbilitas, terutama bagi anak difabel (kata “cacat” saya ganti dengan kata “difabel” karena istilah “difabel” dianggap lebih manusiawi sekarang ini).
  14. Memperoleh pendidikan
  15. Memperoleh pelayanan kesehatan.
  16. Memperoleh hak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Suasana Kafe Independen
Wawan memberi satu contoh kasus di Lapas Anak yang merugikan anak. Sudah didapatkan surat kuasa penasihat hukum dari orang tuanya. Dalam perjalanannya, sidang berlangsung tanpa sepengetahuan penasihat hukum. Tak ada yang memberitahukan penasihat hukum perihal berlangsungnya sidang, termasuk orang tua si anak. Saat ditanyakan kepada orang tua anak tersebut, si orang tua mengaku dilema. Jaksa yang membujuknya untuk tidak memanggil pengacara karena bisa bertambah tinggi tuntutan hukuman. Kata jaksanya, dia yang akan menentukan keputusan. Namun pada kenyataannya, yang terjadi tuntutan tetaplah tinggi. Tidak terbukti kemauan jaksa benar berjalan. Anak itu tetap dituntut 2 tahun penjara padahal masih di bawah umur.

Contoh kasus lain adalah kasus yang heboh beberapa bulan lalu, mengenai anak SMA di Makassar yang bersama ayahnya memukul seorang guru bernama Darwis. Akhirnya semua orang tahu identitasnya setelah kasusnya di-blow up oleh media. Sebagian jurnalis berprinsip bahwa semua orang sudah tahu jadi untuk apa pakai inisial lagi. Nah, sementara di UUPA (Undang-Undang Perlindungan Anak) dan Konvensi Hak Anak, identitas anak harus dirahasiakan. Seharusnya para jurnalis menjunjung tinggi HAM dengan menutupi identitas si anak. Dampaknya, anak ini sekarang depresi bahkan ada anak yang bernama sama dengannya di-bully di media sosial. Kasihan, ya padahal kan masih besar kemungkinan dia belajar dari kesalahan dan berubah menjadi baik. Nah, siapa yang mau tanggung jawab kalau masa depan anak itu hancur?

Wawan lalu menjelaskna mengenai aturan penahanan bagi anak yang telah berumur 14 tahun. Jika diduga melakukan tindak pidana, ancaman pidananya penjara 7 tahun atau lebih. Jika masa penahanan sebagaimana yang disebutkan di atas telah berakhir, anak wajib dikeluarkan dari tahanan demi hukum. Namun ada kasus di mana hakim gagal melakukan diversi[2] karena ada intervensi pihak lain di dalamnya. Padahal diversi akan mengakomodir kepentingan anak.

Terkait hal ini, Gunawan menghimbau kepada para jurnalis, “Jangan menyebutkan identitas, termasuk keluarga ataupun tempat tinggal. Seruan Dewan Pers melarang menyebut identitas korban asusila. Inisial pun jangan disebut. Sebutkan saja ‘seorang anak’. Termasuk dalam kasus SARA dan yang traumatik. Pada Pedoman Media Cyber ada aturan mengenai berita apa saja yang bisa dicabut di media online. Pada Pedoman Perilaku Jurnalis: ada pedoman kasus-kasus kriminal pada isu perempuan dan anak. Aturan sudah sangat banyak, tinggal diejawantahkan!”

Ada 2 hal yang penting dalam hal ini, yaitu peliputan dan penulisan. Dalam peliputan: penting wartawan punya kepekaan pada kasus berisu perempuan dan anak, supaya punya standard akurasi yang lebih tinggi dibandingkan pada kasus lain. Karena kalau salah (tidak memahami dan cek dan ricek tidak bagus) kesalahannya bisa fatal. Wartawan jangan jadi pemicu terjadinya copy cat. Sering terjadi, untuk kasus kriminal, wartawan memburu dramanya.


Pada babak diskusi, ada saran-saran dan pandangan-pandangan yang dilontarkan para peserta. Ada pula permintaan untuk menyatakan keberanian dalam memihak (kebenaran). Buku panduan memang perlu tetapi tentunya keberanian untuk mengaplikasikannya juga penting. Fauziah Erwin (ketua KPID Sulawesi Selatan) menyampaikan usulan penyusunan panduan, agar kiranya memperhatikan 3 hal ini: perilaku, standard konten, dan pemilihan angle dalam menulis. Dengan demikian dipikirkan juga bagaimana dampak ke depannya penyajian sebuah berita/artikel.

Berikut ini, saya mencatat hal-hal yang disampaikan ketiga nara sumber pada babak diskusi:


Gunawan:

Di dunia online, apapun itu bisa naik. Tidak seperti media cetak sehingga nilai berita di media online lebih cair dibandingkan cetak. Dalam artian, media online punya ruang untuk memuat segalanya. Hal yang paling privat dimuat. Media online sekarang ada 3 jenis: mainstream(detik com dll), UGC (penggunanya juga terlibat menbuat berita sendiri, seperti Hipwee, Kompasiana, Selasar, Mojok.co) punya andil dalam penciptaan opini, dan agregator seperti Babe, Kurio, Caping, dan lain-lain. Akibat banyaknya space, memungkinkan untuk mengedepankan prasangka daripada fakta. Fakta jadinya bisa jauh lebih terlambat dibandingkan prasangka. Media online juga terbelit pada persoalan untuk hidup. Ini era yang edan tapi keniscayaan teknologi seperti itu.

Penyehatan menyeluruh seharusnya kepada medianya. Kerja jurnalis bukan kerja perorangan. Percuma kalau jurnalisnya punya pespektif yang baik namun tidak dibarengi redaktur dan pemimpin redaksinya. Dalam rapat redaksi, yang menentukan angle adalah orang-orang di atas reporternya. Redaktur beberapa media berpihak pada kepentingan industri.

Ini eranya “tsunami media”. Hadirnya media onlinetelah mengubah konstelasi, terutama dalam mudahnya membangun media. Sekarang mudah dengan beli hosting dan menyebar link ke mana-mana.

Pada media mainstream dan online yang benar-benar menerapkan prinsip jurnalisme, ada training. Jika masih berniat baik, ada training-nya. Tapi kebanyakan tidak. Di era sekarang, banyak warga yang terlibat sebagai pembuat. Kelemahan jurnalisme warga: pada verifikasi. Dulu untuk mengetahui sesuatu, wartawan ada di tengah, warga ada di samping. Sekarang warga yang berada di tengah, wartawan di samping-samping.

Media online di Makassar ada 100 lebih tetapi cuma 1 atau 2 yang terdaftar. Ini menandakan lemahnya kualitas. Rencananya Dewan Pers akan memberi verifikasi, logo kepada media online dan akan dibatasi. Ke depannya nanti, nara sumber berhak menolak wawancara dari wartawan atau media yang tidak punya kompetensi.




Yudha

Terkait pemberitaan, kita berlindung pada kata “rating”dan pembaca/pemirsa. Istri dan gaya hidup kalau perlu disorot habis-habisan padahal tidak ada hubungannya dengan berita. Jadi tameng tersendiri, justifikasi. Terkait penulisan panduan: penting pengetahuan dasar mengenai isu, gerakan, istilah, apapun yang terkait perspektif gender harus dipahami. Dengan demikian akan memengaruhi penulisan. Pada anak, baik dia pelaku ataupun korban, dia tetap korban. Lihatlah fakta-fakta lapangan.

Jurnalis hendaknya bisa mengungkap hal-hal yang tidak terungkap. Misalnya:
  • Teliti apakah meja siswa di sebuah sekolah terlindung di bagian depannya atau tidak.
  • Adakah WC perempuan di mal yang baru dibuka.
  • Pada suatu razia oleh Satpol PP – apakah ada Satpol PP perempuan yang ikut merazia atau tidak. Sebab kalau tidak, rawan terjadi pelanggaran HAM.
  • Fasilitas publik apakah aksesnya bisa dimanfaatkan perempuan, laki-laki dan anak-anak.
  • Cek pula misalnya apakah tidak memungkinkan terjadinya pelecehan seksual ketika laki-laki dan perempuan bergelantungan di pete-pete smart.
  • Atau, apakah manfaat dari area publik bisa dirasakan berimbang antara laki-laki, perempuan, dan anak.
  • Nah, diharapkan jurnalis punya sensitivitas gender dan hal-hal seperti itu bisa diekspos yang nantinya akan mampu mendorong regulasi.

Wawan:

Ada pertarungan kontestasi (istilah “kontestasi” ini sebenarnya tidak ada dalam bahasa Indonesia, kira-kira Pak Wawan mau bilang “kompetisi” atau hal lain, yah?) nilai-nilai di dunia ini. Wartawan pun menjadi pengusung nilai-nilai.

Demikian catatan saya dari diskusi akhir tahun mengenai isu perempuan dan anak dalam peliputan dan penulisan. Harapan saya, buku panduan untuk para jurnalis bisa segera hadir untuk menimalisir, bahkan kalau bisa – segera menghentikan ketimpangan yang terjadi dalam pemenuhan hak-hak perempuan dan anak dalam peliputan media. Blogger pun perlu tahu mengenai hal ini supaya kelak kita bisa sama-sama mengusung hal-hal baik demi kesejahteraan bersama.

Saya ingin menutup tulisan ini dengan satu kalimat kunci dari Pak Yudha:
Isu perempuan dan anak adalah isu mainstreaming, isu semua orang, dan seharusnya menjadi perhatian semua orang.
Makassar, 7 Januari 2017

Baca juga:




Catatan kaki:


[1]MAMPU adalah program BaKTIyang concern pada peningkatan kapasitas perempuan dan yang terkait isu perempuan. BaKTI adalah Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia, sebuah NGO yang menaruh perhatian besar pada pengembangan kawasan timur Indonesia.

[2]Merujuk pada Pasal 1 angka 7 UU 11/2012, pengertian diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana. Lalu, Pasal 5 ayat (3) menegaskan “dalam Sistem Peradilan Pidana Anak wajib diupayakan diversi. Sumber: http://www.bantuanhukum.or.id/web/aparat-hukum-belum-paham-arti-diversi/

Satu Kemasan Bakmi Mewah untuk Seisi Rumah

$
0
0
Seperti anak-anak lain di Indonesia, anak-anak saya suka sekali makan mie. Biasanya pulla, jika dikreasikan atau diolah dengan cara berbeda, mereka tetap suka. Jangankan anak-anak, ya, orang dewasa saja suka dengan mie. Mie jadi kuliner umum di Indonesia yang disukai semua kalangan dan usia. Mie instan pun selalu saja jadi salah satu barang yang paling laku, mulai dari super market besar sampai warung kecil di dalam gang.



Dari sebuah artikel, saya dapatkan penjelasan bahwa mie diperkirakan sudah ada sejak 4.000 tahun lalu[1]. Wow, sejak ribuan tahun sebelum masehi! Konon bangsa Italia, Cina dan Arab, sama-sama mengklaim sebagai penemu mie. Mulanya, mie diproduksi secara manual berbentuk lembaran-lembaran tipis-panjang. Baru pada tahun 700-an ditemukan mesin pembuat mie dengan alat mekanik.

Model mie sekarang mulai dari yang “berombak” hingga yang “keriting” bak rambut saja. Ukurannya pun macam-macam. Ada yang lebar-lebar dan ada yang langsing. Biasanya kalau mie instan mengaku ada kandungan ayamnya, bentuknya berupa serbuk atau cairan dalam kemasan bumbu. Waktu mencoba Bakmi Mewah Rasa(selanjutnya saya sebut dengan Bakmi Mewah saja), saya menemukan yang berbeda. Tekstur mie-nya kenyal, licin, tipis, dan lembut tapi tidak mudah putus. Ada pula daging ayam dan jamur yang sudah dipotong kecil-kecil di dalam kemasannya. 

Aroma Bakmi Mewahini pun berbeda dengan aroma mie-mie instan yang saya pernah cicipi. Aromanya sangat khas dan bikin ngiler. Rasanya? Ulala, tidak seperti mie instan biasa! Seperti sajian mie di restoran mewah! Oya, Bakmi Mewah ini halal, lho. Ada logo HALAL dari MUI di kemasannya.


Cara memasak Bakmi Mewah (sumber: bakmimewah.com). Tidak ribet, bahkan
bisa hanya dengan diseduh selama 3 menit dengan air panas!

Saat kedatangan tamu di rumah, stok sekotak Bakmi Mewah yang ada tak bisa dibagi untuk semua. Mau ke luar rumah lagi untuk membeli, rasanya malas. Jadi, saya mencoba berkreasi dengan mengadonnya bersama tahu dan telur ayam hingga jadi masakan yang bisa dicicipi seisi rumah yang jumlahnya belasan. Nama masakannya ... sebut saja Dadar Tahu Telur Bakmi Mewah.

Dadar Tahu Telur Bakmi Mewah

Bahan-bahannya mudah diperoleh. Mudah, maksudnya pas ada di rumah hehehe. Ini dia bahan-bahannya:
  • 1 kotak Bakmi Mewah, rebus dahulu seperti petunjuk yang tertera di kemasannya. Caranya mudah sekali
  • 2 buah tahu putih, direbus selama beberapa menit dahulu. Buat sebagian orang mungkin bisa langsung digunakan, kalau saya sukanya merebus tahu sebelum digunakan karena saya tidak suka bau khasnya dan kalau disimpan di kulkas bisa tahan lama.
  • 5 butir telur ayam.
  • 3 buah sosis (bisa diganti daging ayam/sapi giling atau kornet).
  • 3 siung bawang putih (yang ini ukurannya agak kecil).
  • 2 siung bawang merah.
  • 1 batang daun bawang (sayangnya, daun bawang di warung dekat rumah habis jadi saya memasaknya tanpa daun bawang tapi rasanya tetap enak, koq).
  • Garam secukupnya.
  • Bisa ditambahkan kecap dan saus tomat bila suka.

Dadar Tahu Telur Bakmi Mewah (kanan bawah). Bahan-bahannya: dari kiri bawah,
ke atas (Bakmi Mewah, tahu, bawang merah, bawang putih, sosis, dan telur ayam)

Caranya:
  1. Campurkan Bakmi Mewah (yang sudah dimasak), tahu, dan telur ke dalam sebuah wadah.
  2. Haluskan bawang putih dan bawang merah. Masukkan ke dalam wadah (1).
  3. Iris dan potong sosis kecil-kecil lalu masukkan ke dalam wadah (1).
  4. Masukkan garam. Bila suka, masukkan juga kecap dan saus tomat (ke dalam wadah (1)).
  5. Aduk merata bahan-bahan di dalam wadah itu.
  6. Masukkan sedikit minyak ke dalam pan datar. Panaskan di atas api sedang. Lebih bagus lagi bila menggunakan pan yang saling menutup sehingga nantinya bisa membolak-balikkan masakan tanpa merusak masakannya. Tetapi jika tidak ada, bisa gunakan alat masak lain.
  7. Jika minyak sudah panas, masukkan adonan di dalam wadah ke dalam pan. Kecilkan api.
  8. Masak sampai matang. Sajikan dengan mengoleskannya saus tomat atau saus cabe.

Ketiga buah hati saya asyik makan Bakmi Mewah, secara original. Taburan ayamnya
itu, lho ... hm ... menggoda.
Penampakan “Dadar Tahu Telur Bakmi Mewah” ini serupa telur dadar tebal. Kalau semua adonan dimasak satu kali, wujudnya serupa schotel tapi kali ini saya memasaknya dua kali biar hasilnya lebih banyak. Karena pan yang saya gunakan cukup besar. Adonan dengan 5 butir telur itu sangat memadai hasilnya untuk belasan orang. Tak ada yang dikecewakan. Seisi rumah bisa menikmati lauk hanya dari sekotak Bakmi Mewah.

Nah, ini cerita saya mengenai kreasi Bakmi Mewah. Apa ceritamu? Share, yah!

Makassar, 8 Januari 2017



[1]Dari http://mesinmie.biz/sejarah-mie-dan-asal-usulnya/

Kebahagiaan yang Sederhana ala Rotun, Mom Blogger Bergelar Nyak

$
0
0
Namanya Rotun. Ia dikenal dengan nama Nyak Rotun di dunia blogging. Saya pernah membaca salah satu tulisannya yang menceritakan bahwa kata “Nyak” tersemat di depan namanya sejak zaman sekolah (kalau tidak salah SMA). Sampai sekarang nama itu masih melekat. Setelah ia menjadi ibu dari seorang putri dan seorang putra – Wafa dan Ayyash, “gelar” NYAK tetap menempel pada namanya. Bahkan dalam keseharian obrolan kami di grup 4 Arisan Link Blogger Perempuan, dia disapa cukup dengan kata “Nyak” saja oleh seisi grup.

Gaya bahasanya dalam menulis di blog ringan dan mengalir. Membaca tulisan-tulisannya membuat saya terhanyut. Tahu-tahu saja sudah tiba di titik paling akhir pada post yang saya baca. Bukan hanya gaya menulisnya yang membuai, gambar-gambar yang disajikannya pun apik-apik. Terlihat taste seninya pada gambat-gambar atau foto-foto yang dia buat. Kalau tidak percaya, buktikan saja sendiri. Silakan berselancar di www.nyakrotun.comdan www.dapurotun.com, kedua blog mom blogger bergelar Nyak ini. Kalian pasti akan setuju dengan saya.

Seperti biasa, saat membaca blog seseorang, saya sangat menyukai tulisan-tulisan yang berbagi kisah keseharian. Biasanya ada hikmah dalam kisah-kisah perorangan yang ditulis dari hati. Begitu pun ketika ke blog Nyak. Di blognya, saya menyukai kisah keseharian atau kisah dari orang-orang yang dia kenal. Menuliskan kisah orang saja, Nyak pandai mengambil hikmahnya. Tengoklah tulisan berjudul Dear, Mba. Selamat Menikmati #UsiaCantik-mu…yang menjadi salah satu pemenang lomba blog #UsiaCantik yang diselenggarakan oleh Komunitas Blogger Perempuan baru-baru ini.

Pada tulisan itu, Nyak menuliskan:
Aku ingin tulisan ini bisa menginspirasi orang lain. Bahwa berbuat baik tidak selalu harus dengan hal-hal besar. Bahwa menginspirasi tidak selalu harus berbuah piagam penghargaan. Tapi dari hal-hal kecil yang selalu menyentuh hati. Karena sesuatu yang dilakukan dari hati, akan selalu sampai ke hati. Dan akan membekas di sana, selamanya.

Tulisan itu kelihatannya dituliskan dari hati pula oleh Nyak. Yang membacanya akan merasa terinspirasi oleh hal-hal kecil dari sosok yang disebut Nyak sebagai “Mbak Dini”. Hasilnya, seperti yang saya tulis tadi, wajar saja jika dia kemudian menjadi salah satu pemenang lomba.

Senangnya, ketika takdir mepertemukan saya dengan Rotun saat staycation di Zen Rooms dan saat Asus Media Roadshow di tahun lalu. Kami langsung bisa berbincang dengan akrab seolah sudah pernah bertemu sebelumnya padahal kami biasanya hanya berinteraksi di dunia maya. Saya merasa makin mengenal sosok Nyak dan keluarganya sejak bertemu di salah satu hotel Zen Rooms, saat pertama kali kami bertatap muka.

Gambar dari blog Nyak Rotun
Saya pun bisa berkenalan dengan sosok suaminya yang senantiasa mendukung kegiatan ngeblog Nyak. Suaminyalah yang mendorongnya untuk ngeblog mengingat kegiatan menulis yang pernah dilakoninya terhenti saat menikah. Akhirnya kegiatan menulislah yang membuat family blogger yang juga food blogger ini bisa tetap bahagia menjalani kehidupannya sebagai ibu dari dua anak balita yang aktif dan cerdas. Suaminya pulalah yang mendukung Nyak melakukan perjalanan panjang (kurang lebih selama 5 – 6 jam) dari Palopo menuju Makassar saat hendak mengikuti Asus Media Roadshow.

Saya masih ingat pertanyaan yang terlontar saat bertemu Nyak di acara Asus itu, “Anak-anak sama siapa?” Saya pikir ada orang lain yang dipercayakan Nyak untuk menitipi anak-anaknya. Ternyata perkiraan saya salah. “Sama bapaknya,” jawab Nyak. Wow, what an amazing daddy! Ayah Wafa dan Ayyash itu bersedia mengasuh kedua anaknya selama istrinya pergi ke Makassar untuk ikut kegiatan!

Palopo. Saya tadi menuliskan nama kota itu. Ya, yang saya maksud memang Palopo. Sebuah kota administratif yang terletak di kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Sebuah kota kecil yang tidak menyediakan toko buku yang bisa memuaskan dahaga Nyak akan bacaan-bacaan baru nan bermutu. Suami Nyak memang ditempatkan pemerintah untuk mengabdi di sana. Saya salut, Nyak berani ikut suami setelah sempat long distance relationship beberapa lama sebelumnya.



Kehidupannya di perantauan tidak semudah kehidupan di kota Jakarta. Namun kebahagiaannya lengkap di sana karena berkumpul dengan keluarga tercinta meski sesekali suaminya harus meninggalkannya untuk urusan dinas. Bacalah blognya, maka Anda akan mengerti kebahagiaan apa yang dilukiskannya di sana. Kebahagiaan sederhana, ala seorang ibu yang merasa lengkap di tengah-tengah keluar kecilnya walau tinggal di perantauan. Sangat sederhana malah, seperti tagline blognya: Being a mother is enough.

Makassar, 9 Januari 2017


Diikutkan Arisan Link Grup 4, Komunitas Blogger Perempuan



Oreo Blast Makassar Baklave, Oleh-Oleh Khas Makassar yang Sungguh Terlalu

$
0
0
Ada satu jenis biskuit yang warnanya teramat gelap. Biskuit itu sering dimodifikasi menjadi berbagai bentuk minuman dan makanan. Menjadi sajian khusus di kafe-kafe di negeri ini. Juga menjadi bahan baku resep-resep andalan yang ditayangkan di stasiun-stasiun televisi. Mulanya biskuit itu ngetop dengan cara makannya yang tak biasa. Yaitu dengan “dijilat”, “diputar”, dan “dicelupin”. Sewaktu masih duduk di bangku sekolah dasar, putra sulung saya pernah minta dibuatkan minuman yang bahannya bersumber dari biskuit ini. Enak juga ternyata. Kini, setelah sekian tahun berlalu saya menemuinya lagi di sini ....

Toko Kue Baru


Hujan sedang menjeda turunnya di kota Makassar ketika saya menyusuri jalan Sultan Hasanuddin hari Senin kemarin. Jalan ini bisa dibilang sebagai bagian dari “kota tua”-nya Makassar. Penduduk lama kota ini pasti tahu jalan Sultan Hasanuddin ini terletak di mana. Mata saya tertambat pada sebuah bangunan bernomor 31. Saya lupa dulu di sini rumah atau toko namun yang jelas hari ini ada yang baru di sini. Ada spanduk dan baliho berwarna merah Bertuliskan “LAGI HITZ DI MAKASSAR, OLEH-OLEH KHAS MAKASSAR”.

Ada gambar aktor terkenal – Irfan Hakim pada materi-materi promosi di depan tokonya. Juga ada gambar-gambar kue. Ada tulisan MAKASSAR BAKLAVE tertera sebagai nama toko pada bangunan ini. Wah, toko kue baru! Dan tanggal 9 ini soft launching-nya!

Sejumlah orang tengah duduk-duduk santai di pelataran toko. Sepertinya akan ada acara yang mereka tunggu. Tak begitu jauh dari tepi jalan ada panggung kecil. Di belakang panggung itu tertera tulisan SILARIANG, official sponsor. Ooh, ada hubungan antara film Silariang dan Makassar Baklave ternyata, yah.


Usai mengisi daftar presensi, saya disambut seorang lelaki berbaju merah bertuliskan “Makassar Baklave”. Dia tersenyum ramah dan membukakan pintu kaca. Oleh lelaki itu, saya diarahkan ke meja kasir. Kasir menjelaskan lima macam jenis Makassar Baklave yang sedang dijual.

Tak lama kemudian, Rika Kusumawati – Asisten Manajer Marketing oleh-oleh khas Makassar ini keluar dari bagian dalam toko. Ia mengatakan, akan ada jumpa artis film Silariang pukul 10 pagi ini. Mudah-mudahan saja saya bisa menyaksikan mereka promo film Silariang. Soalnya saya ada agenda lain lagi pagi ini.

Filosofi Cinta di balik Makassar Baklave

Saya menyempatkan diri bercakap-cakap dengan Mbak Rika. Penasaran juga, mengapa ada brand Irfan Hakim di kota ini. Setahu saya Irfan orang Sunda. Selain prospek besar di Makassar, sebagai kota terbesar di Indonesia timur, barangkali saja ada hal lain yang membuatnya tertarik membuka usaha di kota ini.

“Irfan Hakim dekat dengan Makassar karena istrinya pernah tinggal di Makassar,” ujar Mbak Rika.

Oooh ya ya ya.

“Kue ini juga merupakan filosofi perjalanan Irfan Hakim. Mengapa manis, karena orang sini suka (kue) manis. Orang Makassar tampak keras padahal hatinya manis,” lanjut Mbak Rika lagi.

Ah, Mbak Rika ini pandai mengambil hati saya. Haha ini kenapa jadi saya yang tersanjung. Saya tahu, untuk orang luar Makassar, kami dianggap keras bahkan kasar padahal itu hanya dialek saja yang terdengar seperti itu. Sesungguhnya di sini banyak orang berhati lembut yang bisa melumerkan batu. Contohnya, saya. UHUK 😀.

Ah iya, ada yang baru saya ketahui saat berbincang-bincang dengan Mbak Rika. Tadinya saya kira MAKASSAR BAKLAVE itu kata BAKLAVE-nya diucapkan sebagai BAKLEV atau BAKLEIV. Ternyata tidak, saudara-saudara. Pengucapannya tetap seperti tulisannya: BAKLAVE. Asalnya adalah dari kata BAKLAVA. Baklava adalah makanan khas Turki. Nah, lapisan bagian atas dari Makassar Baklave ini mirip seperti baklava. Bedanya adalah pada baklava di bagian atasnya ditambahkan bahan-bahan seperti kacang, keju, atau kismis. Sementara Makassar Baklave, hanya bagian atasnya saja yang mirip baklava. Bagian bawahnya sendiri berupa cake yang lumer saat di mulut saat digigit. Begitu penjelasan Mbak Rika kepada saya.

Pembeli silih berganti di hari pertama toko buka
Oya, kembali pada Irfan Hakim dan istrinya. Saat masih gadis, Della Sabrina Indah Putri (istri Irfan Hakim) pernah tinggal di Makassar. Irfan Hakim waktu itu sempat datang ke Makassar untuk meyakinkan calon mertuanya mengenai keseriusannya meminang Dela. Waktu itu ayah Dela – Arief Budi Sampurno menjabat sebagai Pangdam VII Wirabuana.

Kisah perjuangan cinta inilah yang ingin dihadirkan Irfan di oleh-oleh khas Makassar ini. Semacam baklava - pastry khas Turki yang berlapis-lapis, menggambarkan lapisan impian dan harapan Irfan Hakim dalam menjalanakan kehidupan rumah tangga bersama Della. Sementara itu cottoncake yang lembut, menggambarkan kelembutan kasih sayang keduanya. Bermacam variasi isian seperti pisang, kacang, coklat, keju, dan biskuit, menggambarkan beragam momen dan romantisme yang Irfan dan Della alami selama ini. Semuanya berpadu renyah, manis, legit dan lembut dalam satu gigitan.

Mbak Rika juga menceritakan kepada saya mengenai rencana lain dari Makassar Baklave. Jadi, selain bekerja sama dengan pelaksana film Silariang, dengan menjadi loket yangmenyediakan tiket film Silariang, Makassar Baklave juga akan mengadakan festival film pendek. Tema film pendeknya seputar kue. Info lengkapnya akan diberikan pada tanggal 15 Januarinanti, pada saat peresmian toko Makassar Baklave. Pemutaran film pendeknya akan berlangsung pada bulan Maret nanti, saat grand launching toko Makassar Baklave.

Selain itu akan ada undian berhadiah yang mulai berlangsung sekarang bagi mereka yang membeli produk Makassar Baklave. Undiannya akan diselenggarakan bulan Februari nanti. Hadiahnya adalah nonton acara Dangdut Academy di Jakarta. Tahu, kan Dangdut Academy, acara kontes dangdut yang tayang di salah satu stasiun televisi nasional itu? Nah, Irfan Hakim kan jadi salah satu host-nya.

5 Varian Rasa

Selama saya berbincang dengan Mbak Rika, para pembeli silih-berganti, lalu-lalang di depan kami. Wih, bagus juga marketing toko ini. Baru buka hari pertama, sudah bisa menggaet animo masyarakat sini.

Saya melihat-lihat dulu kelima jenis kue yang ada, semuanya berharga Rp. 65.000. Saat ini sedang ada diskon 10% hingga tanggal 15 Januari. Ada 5 varian Makassar Baklave tertera pada brosurnya:
  • Nutty Fruity. Isiannya berupa pistachio walnut, cashewnut di dalamnya dengan aroma cranberry dan raisin yang dipanggang selama 40 menit. Sirup dengan aroma lemon segar membuat cotton cake lumer dan lembut di mulut.
  • Rich Cheese. Setiap lapisan filo-nya (bagian atas Makassar Baklave yang berupa pastry) menghadirkan gurihnya keju yang berpadu legit dengan cotton cake nan lembut.


  • Oreo Blast. Terlihat kilauan coklat dengan remahan biskuitnya. Ada sensasi gurihnya keju di antara lapisan filo dan cotton cake yang lembut.


  • Royal Chocolate. Uniknya rasa selai coklat buatan sendiri chef Makassar Baklave menjamin keaslian resep varian ini.

  • Banana Fluffy. Dibuat khusus untuk mengangkat pisang sebagai salah satu buah yang sangat melimpah dan digemari di Makassar. Manisnya pisang berpadu dengan renyahnya filo dan taburan kacang, berikut kelembutan cotton cake.


Wiih, kelihatannya semua oleh-oleh khas Makassar ini enak tapi saya hanya akan membawa pulang satu varian saja. Yang mana, ya? Aih-aih, bimbang mamak ...

Terlalu Enak!

Oreo Blast sudah terpegang oleh saya ketika Mbak Rika menawarkan, apakah saya mau ganti rasa. Sempat bimbang lagi haha. Tapi sudahlah. Mau berapa lama saya menggalau di dalam toko sementara saya masih harus menyelesaikan urusan lain di jalan Toddopuli. Jalan Toddopuli jauh dari jalan Sultan Hasanuddin sementara saya harus secepat mungkin menyelesaikan keperluan saya.

Jarum jam sudah menunjuk ke angka 10 ketika saya tinggalkan toko Makassar Baklave. Serombongan orang baru datang ketika itu. Menilik penampilannya, kelihatannya mereka artis film Silariang. Wah sayang sekali, saya tidak bisa menunggu lagi.

Di rumah, seisi rumah kebagian Oreo Blast Makassar Baklave. Siapa lagi kalau bukan saya yang paling duluan mencicipinya. Sekian detik menikmati Oreo Blast di dalam mulut, saya merasa beruntug sekali telah memilih Oreo Blast. Rasanya benar-benar lezat. Sungguh! Saya tidak melebih-lebihkan!


Paduan biskuit oreo pada coklat leleh yang menutupi filo, lalu lapisan keju di antara filo dan cotton cake-nya yang lumer di mulut rasanya sangat istimewa. Sepertinya pada cotton cake-nya ada kandungan biskuit oreonya-juga. Rasanya manis tetapi tidak terlalu manis. Pas di lidah saya. Menurut saya, ini rasa coklat jenis baru yang sangat enak!

Kepada anak sulung saya yang berusia remaja saya bertanya secara khusus mengenai rasa Oreo Blast, “Bagaimana rasanya, Nak? Enak ji? Enak biasa atau enak sekali?” Agak deg-degan saya menunggu jawabannya. Haha, ini kenapa saya yang deg-degan, yak. Makassar Baklave kan bukan kepunyaan saya. Saya deg-degan karena sulung saya ini sering kali memberikan jawaban tak terduga, ekstrem pula reaksinya – untuk pertanyaan apapun.

Terlalu enak!” jawab si sulung.

“Maksudnya? Di atasnya enak sekali?” saya mencoba memperjelas jawabannya.

Dia mengangguk, mengiyakan pertanyaan saya. Nah, saya setuju. Oreo Blast memang terlalu enak.

Makassar, 10 Januari 2017



Makassar Baklave
Oleh-oleh khas Makassar
Jl. Sultan Hasanuddin No. 31
Telepon: 0411-3623 898
IG: @makassarbaklave
Fan page FB: Makassar Baklave
Twitter: @makassarbaklave

Kisah Foto Instagramku: Talkshow Televisi Tema Pendidikan

$
0
0
Ngeblog membuka jalan saya menuju stasiun televisi. Bukan karena jadi selebriti, macam artis gitu, yaa tapi lebih kepada sharing serba-serbi dunia menulis yang saya jalani selama ini. Sepertinya buat sebagian orang, ibu rumahan yang aktif menulis (dan ngeblog) itu luar biasa. Sesekali ada celetukan, “Ibu-ibu kan biasanya doyan gosip, ini koq ada yang doyan nulis!” Hiks, begitulah stigmanya 😓. Makanya ketika ada ruang di stasiun televisi, mamak-mamak yang senang menulis ini bisa masuk layar kaca.




Beberapa kali saya dapat undangan menghadiri talkshowdi televisi. Ada yang dengan membawa nama komunitas IIDN (Ibu-ibu Doyan Nulis) Makassar di mana saya bertindak sebagai ketuanya. Ada juga yang mengundang saya sebagai pribadi. Isinya, ya tanya-jawab dunia menulis yang saya tekuni.

Namun bulan Desember lalu, saya mendapat undangan talkshow untuk tema berbeda. Tema PENDIDIKAN, tentang wacanapenghapusan Ujian Nasional. Tugasnya apa? “Hanya dimintai pendapat ta’ selaku orang tua murid, terkait Ujian Nasional,” Boim – salah seorang kru Net TV Sul Sel menjelaskan melalui telepon. “Kan biasa jaki’ menulis tentang pendidikan, toh?” ujar Boim lagi. Iya, sih. Saya beberapa kali menulis tentang dunia pendidikan tapi kebanyakan pengalaman terkait sekolah anak-anak atau berupa kritikan. Salah satunya pernah dimuat di Harian Fajar, kritik tentang peringatan Maulid Nabi Muhammad di sekolah-sekolah. Banyak sekolah yang tak proporsional lagi mengadakan kegiatan peringatan Maulid sebagai syi’ar Islam. Tulisan saya bisa dibaca di: Mempertanyakan Empati dalam Kondisi Kini. Selain itu, di blog ini ada kategori SEKOLAH yang berisi seputar dunia pendidikan.

Saat saya tanya kepada pak suami, beliau mengizinkan. Jarang-jarang kan dapat undangan seperti ini, untuk menyatakan pendapat di depan kamera televisi. Lumayan, kan buat orang biasa. Maka pada tanggal 1 Desember siang itu saya pun stand by di kantor Net TV Sul Sel, jalan Toddopuli. Masih menunggu beberapa lama sebelum shooting dimulai. Menunggu pejabat Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan (Pak Irman Yasin Limpo) dan seorang nara sumber lagi. Ternyata Pak Irman berhalangan datang. Tak lama kemudian Pak Harpansa, kepala SMAN 11 Makassar, sekaligus menjabat sebagai Ketua MKKS (Musyawarah Kepala Sekolah) SMU semakassar datang dan talkshow pun dimulai.

Segmen 1 Kupas Peristiwa "Ketika UN Dihapus" (dari Net TV Sul Sel)

Ada saat saya merasa malu, ketika host Ihsan Faturrahman mengatakan saya sebagai “praktisi, pemerhati, dan pengamat pendidikan”. Duh, terdengar seperti hebat sekali, yak? Padahal saya apa ji kodong (istilah Makassar dari “saya mah apa atuh”). Kecuali kalau praktisinya dalam arti yang luas, sebagai orang yang ikut praktik sistem pendidikan nasional, mungkin bolehlah. Yah, anggap begitu saja, yah. Karena mau tidak mau, saya kan harus mengikuti sistem di mana anak-anak saya bersekolah. Begitu, kan? Lalu “pengamat dan pemerhati”, duh ... hanya dalam level amatir, bolehlah dikatakan demikian. Yang paling benar adalah ketika saya disebutkan “sekaligus sebagai orang tua murid”. Nah! Kebetulan anak sulung saya sudah dua kali melalui ujian nasional, yaitu saat dia duduk di bangku SD dan SMP. Sekarang sulung saya itu duduk di kelas 1 SMA.


Dan dari talkshow program bernama KUPAS PERISTIWA hari itu, pada pokoknya saya hendak menyampaikan hal-hal ini:

Jangan buru-buru menyalahkan.

Kalau ada wacana atau keputusan pemerintah, jangan buru-buru menyalahkan. Pasti ada alasan kuat di balik rencana pemerintah. Jangan pula menghakimi, bahwa pasti tidak ada langkah antisipasinya. Duh, memangnya kita siapa sih sampai seenaknya menghakimi? Para pemangku kebijakan dan para pengambil keputusan itu kan orang-orang pintar, toh. Mestinya mereka punya alasan kuat di balik pengambilan sebuah keputusan. Dan seharusnya, mereka pun sudah memikirkan langkah-langkah ke depannya.

Keputusan pemerintah  bukan akhir segalanya.

Kalaupun UN ditiadakan, itu bukan akhir dari segalanya. Sekolah akan tetap berlangsung dan akan tetap ada cara untuk mengukur kualitas anak-anak kita.

Orang tua harus tetap menjalankan tugasnya.

Mau apapun keputusan pemerintah. Entah itu ganti kurikulumkah atau peniadaan UN, misalnya, tetap saja sebagai orang tua kita harus mendampingi anak-anak kita dalam melalui segala tahapan dalam jenjang pendidikan mereka. Tidak ada pilihan. Kita tetap harus mencari tahu apa yang harus dilakukan untuk anak-anak kita dalam sistem pendidikan yang sedang berlangsung.

Pemerataan perhatian pada hal lain yang masih dalam konteks pendidikan.

Apa yang dinilai di sekolah kebanyakan berupa kemampuan yang hanya meliputi sebagian saja dari kemampuan atau kecerdasan anak. Bagaimana kemampuan anak dalam menghadapi masalah, kemampuannya beretorika, kemampuannya berkomunikasi, kemampuannya mempelajari sesuatu yang diminati di luar pelajaran sekolah misalnya, tak pernah dinilai. Tak pernah ada penghitungan kadar kecerdasan interpersonal ataupun kecerdasan intrapersonal anak misalnya. Padahal banyak sekali hal yang kelak justru akan memengaruhi kehidupan termasuk prestasi kerjanya di masa depan. Nah, akankah kelak sistem pendidikan kita mengakomodasi hal-hal tersebut?


Segmen 2 Kupas Peristiwa "Ketika UN Dihapus" (dari Net TV Sul Sel)

Yeah, pendeknya, setuju ataupun tidak, tetap ada yang harus terus dilakukan orang tua untuk pendidikan anak-anaknya. Roda kehidupan harus terus berputar. Dan pada kenyataannya pendidikan bukan hanya apa yang diberikan oleh sekolah. Ada banyak hal yang perlu dipelajari anak-anak kita. Mari berusaha semaksimal mungkin. Itu saja.


Hari berganti hari. Tanggal 11 Desember, sejak pagi hari saya mengingat-ingat talkshow yang akan tayang pukul 11 siang. Saya menjalani hari seperti biasa ... dan tenggelam dengan pekerjaan rumah hingga tiba-tiba saya terkaget. Saya kaget melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 13 lewat. Haduh kelupaan, deh nonton televisinya! 😅

Makassar, 13 Januari 2017




Catatan:

Untungnya Net TV Sul Sel menyimpan rekaman talkshow-nya. Saya mengambilnya di sana dan mengunggahnya ke akun Youtube saya. Talkshow terdiri atas lima file (lima segmen). Kelima segmen tersebut ada di dalam akun Youtube saya (Mugniar Marakarma). Saya hanya mengunggah segmen pertama dan kedua saja di tulisan ini. 

Silakan baca tulisan-tulisan lain:



Viewing all 2017 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>