Quantcast
Channel: Mugniar | Mamak Blogger Makassar
Viewing all 2016 articles
Browse latest View live

Songsong Tantangan Masa Depan Bersama dengan Oleh-Oleh Khas Kekinian

$
0
0
Saat ini sedang marak dibicarakan mengenai artis-artis yang buka toko kue, seperti di kota Makassar. Di Makassar ada Bosang dan Makassar Baklave. Saya sempat menghadiri undangan soft launching kedua toko kue yang mengusung brand yang sama dengan nama toko kuenya. Sebagai undangan, saya sangat menghargai tuan rumah dan seperti biasa, saya menuliskannya ke dalam blog ini. Tentu saja saya tak akan menjelek-jelekkan tuan rumahnya tetapi saya berusaha menuliskan review dengan jujur. Kalau enak, pasti saya bilang enak. Kalau ada ganjalan terkait rasa, akan saya tuliskan juga.

Sambut Sisi Positifnya


Saya pribadi menganggap masuknya usaha-usaha artis ini positif. Walau ada beberapa pertanyaan yang megganjal, menggugat tak akan menghasilkan apa-apa kecuali buang-buang energi. Saya menaruh apresiasi besar ketika pada peresmian Makassar Baklave, saya menyaksikan sendiri kerja sama antara toko kue kepunyaan Irfan Hakim itu dengan CCBC (Celebes Cooking and Baking Community), sebuah komunitas yang beranggotakan para pemiliki usaha kue-kuean di Makassar. Selain itu, saya juga menyaksikan bentuk kerja sama Makassar Baklave dengan para pendukung film Silariang yang merupakan film produksi orang-orang Makassar. Salut buat ketiga pihak – CCBC, Silariang, dan Makassar Baklave. Selain itu, baik Makassar Baklave maupun Bosang juga membuka lapangan kerja baru dan memberi tambahan ragam kuliner di kota ini.

Atraksi Tarian 4 Etnis pada peresmian toko Makassar Baklave
Beberapa hari setelah dua brand yang dimiliki aktor terkenal meresmikan tokonya, lini masa media-media sosial saya ramai dengan perbincangan mengenai hal ini. Mulai dari yang menyambut dengan tangan terbuka hingga yang sarkastis.

Menggugat Kata Kunci, Adakah Manfaatnya?


Sebagian orang terusik, mempertanyakan, atau mempermasalahkan istilah “oleh-oleh khas Makassar” yang sesekali muncul melengkapi brand yang baru masuk kota. Apa kabar kuliner asli daerah? Begitu kira-kira pertanyaan besarnya.

Saya pribadi memaklumi strategi marketing yang digunakan dengan istilah “oleh-oleh khas Makassar”. Sah-sah saja. Selama ini tidak ada hukum yang melarang penggunaan kata kunci meski penggunaannya tidak permisi dulu pada warga asli daerah yang dimaksud. Saya pun memaklumi, mengapa orang-orang terusik, mempertanyakan, atau mempermasalahkan istilah “oleh-oleh khas Makassar” itu. Sah-sah saja.

Bagi sebagian orang, kuliner khas Makassar yang bisa menyandang istilah “oleh-oleh khas Makassar” itu hanyalah jalangkote’, taripang, bannang-bannang, pallumara, palubasa, pisang ijo dan lain-lain penganan tradisional. Hanya itu. Tak lain dan tak bukan.

Namun yang tak bisa kita abaikan adalah trendsekarang adalah globalisasi.Banyak terjadi pergeseran pengertian pada banyak hal. Oleh-oleh khas bukan lagi berarti oleh-oleh berupa sesuatu yang asli berakar sejak bertahun-tahun di daerah itu. Dan sebenarnya pula, istilah khas sendiri, merujuk kepada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) berarti khusus; teristimewa. Jadi oleh-oleh khas dari sebuah daerah berarti oleh-oleh yang khusus atau teristimewa ada (berasal) di daerah itu.

Dahulu saya mengira otak-otak merupakan makanan khas Makassar karena otak-otak Ibu Elly mejadi salah satu oleh-oleh yang disukai pendatang. Ternyata saya salah, penganan yang terbuat dari daging tenggiri cincang yang dibungkus dengan daun pisang, dipanggang, dan disajikan dengan kuah asam pedas itu merupakan makanan Melayu yang populer di Indonesia, Singapura, dan Malaysia.

Salah satu kreasi Batik Lontara. Sumber: fan page 
Batik Lontara Sulawesi (@workshopbatiklontara)
Cerita lain adalah, ibu saya suka sekali mengoleh-olehi kerabat kami kue kering melinjo. Sebagian orang mengiranya sebagai oleh-oleh khas Makassar karena seringnya Ibu memberikannya kepada kerabat padahal kue kering ini sudah lebih dulu ada di Surabaya. Seorang sahabat saya malah mengatakan, ketika iparnya ke Surabaya, dia selalu minta dibawakan kue kering melinjo tersebut sebagai oleh-oleh.

Beberapa tahun ini, saya melihat ada materi promosi produk “abon gulung khas Makassar”. Padahal setahu saya, abon gulung itu oleh-oleh kekinian khas Manokwari yang bertahun-tahun lalu sudah sering menjadi oleh-oleh saudari ipar saya yang berdomisili di sana kepada kami.

Kue pia pun, sudah ada kue pia khas Makassar. Jenis produk ini bagi saya seperti sandingan bagi kue pia khas Gorontalo. Padahal kue pia pun bukan penganan tradisional di Gorontalo dan Makassar.

Kembali kepada oleh-oleh kekinian yang lagi jadi buah bibir, terkait nama brand yang mirip, yang di Makassar namanya Makassar Baklave. Dua kata itu dengan huruf e sebagai pengganti a untuk membedakannya dengan baklava asal Turki. Penamaan Makassar Baklave (bukan Baklava) menyerupai penamaan “Batik Lontara” dan “Batik Toraja” yang kini menjadi salah satu oleh-oleh khas Makassar. Adapun pemakaian nama itu bukan karena hendak mengklaim baklava dari Turki ataupun batik dari Jawa.

Walau tanpa kata kunci “oleh-oleh khas Makassar”, otak-otak, kue kering melinjo, abon gulung, kue pia, Batik Lontara, dan Batik Toraja bisa dianggap penerimanya sebagai barang khas dari kota ini kalau dari kota ini ada yang senang mengoleh-olehi kerabat mereka dengan produk-produk tersebut. Terlepas dari pertanyaan apakah benar-benar khas atau tidak.

Ikan bakar. Salah satu makanan tradisional yang selalu bikin saya ngiler.


Metamorfosa Kota Wisata Kuliner


Pada kenyataannya, dunia nyata kita mengglobal. Kalau bukan Ricky Harun dan Irfan Hakim yang masuk, akan ada orang-orang lain yang masuk dengan mudahnya ke Makassar. Mengapa? Karena pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan yang sering berada di atas pertumbuhan ekonomi rata-rata nasional bisa menjadi daya tarik yang seksi bagi mereka yang bermodal besar. Selain itu, Makassar pun dikenal sebagai kota yang transaksi online-nya tinggi.

Pada beberapa acara yang menghadirkan wakil gubernur Sulawesi Selatan – Bapak Agus Arifin Nu’mang, saya dapati penjelasan tentang pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan yang tinggi itu dan pada beberapa acara, seperti sosialisasi Serempak (website Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) dan Ngopi Bareng Tiket(dotCom), saya dapati penjelasan tentang daya tarik Makassar dari sisi transaksi online.

Pendeknya, uang yang berputar di kota ini banyak sekali, kawan. Dan itu daya tarik besar. Sementara kreativitas dan inovasi berkembang sangat baik di negeri ini. Begitu banyak orang kreatif dan inovatif yang terus saja bermunculan. Dan ketika mereka bertemu dengan pemodal. Voila, terwujudlah peluang bisnis!

Malah, kalau bukan Ricky Harun dan Irfan Hakim, bukan tidak mungkin beberapa tahun ke depan di kota ini akan bertumbuh subur usaha kuliner yang dimiliki orang-orang asing yang membawa cita rasa dari negara mereka lalu memodifikasikannya dengan lidah orang Makassar. Bisa saja, kan? Sekarang kan eranya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Peluang investasi asing makin terbuka lebar! Siapa yang bisa membendung masuknya beragam hal baru nanti? Akan terus menggugat kata kunci? Kalau iya, adakah gugatan itu akan membuahkan hasil yang nyata dan berdampak positif? Bukan mustahil pula jika suatu saat nanti orang Turki bikin Turkish Burongko, misalnya. Bisa saja, kan?

Maka dari itu, daripada menggugat istilah yang membuat kita membuang energi, lebih baik hal ini dijadikan sebagai tantangan. Mari ambil hikmahnya. Mau tidak mau, Makassar sedang bermetamorfosa menjadi kota wisata kuliner di negara ini. Kita harus hidup berdampingan dengan hal-hal baru. Tidak ada pilihan lain, UMKM asli daerah harus memikirkan cara jitu untuk maju, mengantisipasi persaingan yang semakin ketat. Ini tantangan besar untuk lebih kreatif dan inovatif lagi. Mari kita cari caranya!


Makassar, 17 Januari 2017



Semua Anak Makassar Berhak Punya Akta Kelahiran

$
0
0
Usai menghadiri Pertemuan Koordinasi dan Pengumpulan Data Pencatatan Kelahiran Bagi Anak-Anak Rentan di Kota Makassar, saya membuat tulisan yang dimuat di BaKTI News No. 130 (Oktober – November 2016)

Ada satu jenis dokumen yang mutlak dibutuhkan anak-anak sekolah. Dokumen itu bernama akta kelahiran. Di sekolah-sekolah negeri, bahkan hampir tiap tahun para siswanya harus menyetor foto kopi akta kelahiran kepada wali kelas mereka. Akta kelahiran juga merupakan implementasi pemenuhan hak anak, yaitu hak hidup. Dalam hal ini hak mendapatkan identitas diri dan status kewarganegaraan. Nanti akan berkaitan dengan hak-hak lain seperti hak mendapatkan perlindungan dan hak tumbuh kembang.


Untuk anak-anak yang orang tuanya peduli, hal ini tidaklah sulit. Tetapi tidak demikian bagi anak-anak rentan, seperti anak jalanan, anak penderita kusta, anak yang sedang berhadapan dengan hukum, dan anak yang tinggal di panti asuhan. Penghalang mereka untuk bersekolah dengan normal adalah ketiadaan akta kelahiran.

Tak Ada Akta Kelahiran = Bukan Warga Negara?


Kenyataan menyedihkan lainnya terkait ketiadaan akta kelahiran adalah, dalam sistem peradilan pidana, anak yang tidak memiliki akta kelahiran diperlakukan seperti orang dewasa. Adanya akta kelahiran diperlukan agar anak tetap diperlakukan sebagai anak-anak bukannya sebagai orang dewasa. Juga memungkinkan pertimbangkan alternatif untuk penahanan pra sidang, perlakuan yang berbeda selama persidangan, serta hukuman alternatif jika anak terbukti bersalah. Selain itu, untuk urusan hukum waris dan pekerjaan, kelak akta kelahiran sangat dibutuhkan anak Indonesia.

Di sisi lain, pada tahun 2015, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dinas DUKCAPIL) telah merealisasikan 37. 867 akta kelahiran. Tahun ini, 42.500 akta kelahiran menjadi targetnya. Pencatatan kelahiran rutin dilakukan Dinas DUKCAPIL termasuk melalui mobile unityang menargetkan warga kelurahan.

Dalam rangka hal-hal tersebut di atas, BaKTI bersama Unicef dan Pemerintah Kota Makassar mengadakan Pertemuan Koordinasi dan Pengumpulan Data Pencatatan Kelahiran Bagi Anak-Anak Rentan di Kota Makassar pada tanggal 17 – 18 Oktober 2016 di Hotel Jolin. Pertemuan ini dihadiri oleh kurang lebih 20 orang yang berasal dari dinas terkait seperti Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Sosial, dan Kelurahan Balang Baru. Selain itu, peserta juga berasal dari YPAC (Yayasan Pembinaan Anak Cacat), HWDI (Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia), PPDI (Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia), Permata (Perhimpunan Mandiri Kusta), Kompleks Kusta Jongaya, KPD (Kelompok Penyandang Disabilitas) eks kusta Tamalanrea, dan Forum LKSA (Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak).

Tujuan penyelenggaraan kegiatan ini adalah untuk mengembangkan model intervensi untuk memastikan anak-anak rentan tersebut terdaftar. Inisiatif ini merupakan kelanjutan dari kegiatan mobile unit pencatatan kelahiran yang dilakukan sebelumnya melalui kelurahan/kecamatan. Intervensi selanjutnya akan fokus pada mobileunit untuk memproses pencatatan kelahiran untuk kelompok rentan ini. Mobile unit akan mengunjungi: Lapas Makassar untuk orang tua dan anak-anak dalam tahanan, Dangko (Kelurahan Balangbaru) dan Tamalanrea (daerah di mana orang tua dengan kusta terkonsentrasi), dan kantor kecamatan untuk anak-anak yang tinggal di Panti Asuhan yang belum terdaftar secara legal.


Ibu Amelia Tristiana (Ibu Tria) – Child Protection Specialist Unicef pada awal kegiatan menyampaikan Secara keseluruhan, di antara 30% kelompok rumah tangga  termiskin  ditemukan 36% dari perempuan berusia 19-29 yang memiliki  akta kelahiran menyelesaikan 12 tahun pendidikan dibandingkan dengan hanya 10% dari mereka yang tidak memiliki akta kelahiran.

Ditemukan pula 9 dari setiap 10 perkawinan usia anak melibatkan anak perempuan dan laki-laki yang tidak memiliki akta kelahiran. Peristiwa ini meningkat hampir 100% untuk 30% kelompok yang berada dalam rumah tangga termiskin. Baseline study yang dilakukan AIPJ (Australia Indonesia Partnership for Justice) menemukan bahwa 9% dari anak perempuan dari kelompok rumah tangga termiskin tersebut menikah di bawah usia 16. Tak satu pun dari gadis-gadis ini memiliki akta kelahiran. Diantara gadis gadis ini tidak ada yang menyelesaikan 12 tahun pendidikan wajibnya. Namun tidak ditemukan hal tersebut pada kelompok anak laki-laki yang menunjukkan adanya ketimpangan gender pada 30%

Salah satu permasalahan adalah letak Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil terletak di perbatasan Kota Makassar dengan Kabupaten Gowa. Transportasi umum tidak selalu ramah kepada kelompok seperti mantan atau penderita kusta dan penyandang disabilitas. Kelompok-kelompok ini memerlukan perhatian khusus untuk  agar bisa mengakses pembuatan akta kelahiran dengan mudah. Dan satu lagi, orang tua yang berada di tahanan kemungkinan tidak mencatatkan akta kelahiran anak-anak mereka. Mereka pun perlu mendapatkan perhatian khusus. Sayangnya pada pertemuan kali ini tidak hadir wakil dari Rutan dan Lapas.

Pertemuan koordinasi ini dipandu oleh Ibu Sri Wahyuningsih dari ICJ (Institute of Community Justice). Pada hari pertama, Ibu Sri memandu para peserta untuk mengidentifikasi faktor penghambat pengurusan akta kelahiran bagi anak rentan, potensi pengurusannya, dan alur komunikasi yang efektif dalam mengurusnya. Ibu Sri juga menekankan pentingnya berkoordinasi dalam dua hari ini untuk menemukan mekanisme yang tepat untuk anak rentan dan membuat format pendataannya.

Saat diskusi, terungkap 6 hal yang menghambat pembuatan akta kelahiran pada anak-anak rentan: orang tua menikah secara siri, tidak memahami pentingnya akta kelahiran, kurangnya informasi, jarak ke kantor Catatan Sipil jauh, akses disabilitas yang sulit, dan adanya anak-anak panti asuhan yang berasal dari daerah tidak memiliki akta kelahiran karena hanya dititip sekolah sampai bangku SMA.

Ibu Andriani, Kasi Kelahiran Terlambat, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar, langsung menanggapi. Terkait kenyataan bahwa masyarakat sering kali tidak bisa mengurus akta kelahirannya karena tidak adanya surat nikah. Sekarang hal tersebut bukan hambatan lagi. Dinas Dukcapil bisa membuatkan akta kelahiran anak meski berbekal surat keterangan nikah dari imam (bagi yang muslim) atau keterangan nikah dari rumah ibadah yang bersangkutan saja. Demikian pula bagi orang tua yang nikah isbath atau nikah massal. Namun harus disertakan SPTJM (Surat Pertanggungjawaban Mutlak) kebenaran data suami-istri yag ditandatangani oleh dua orang saksi bahwa mereka benar-benar pasangan suami istri. Permendagri nomor 9 tahun 2012 untuk percepatan cakupan akta kelahiran telah melegalkan hal ini. Di akta kelahirannya nanti ada catatan bahwa pernikahan dari orang tua anak yang bersangkutan belum memenuhi peraturan perundang-undangan.

Dinas Dukcapil dan Pengumpulan Data


Pada sesi presentasi materi berjudul Sekilas  Pelayanan Dinas  Kependudukan  dan  Catatan  Sipil  Kota  Makassar, Ibu Andriani menjelaskan mengenai definisi, fungsi, dan kegunaan akta kelahiran. Definisi akta kelahiran adalah suatu bentuk akta yang wujudnya berupa kertas yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang berisi informasi mengenai identitas anak yang dilahirkan yaitu : nama, tanggal lahir, nama orang tua, tempat lahir, dan sebagainya.


Pada penjelasan mengenai fungsi akta kelahiran, terlihat betapa penting akta kelahiran bagi anak. Fungsi-fungsi yang disebutkan Ibu Andriani adalah : menunjukkan hubungan hukum antara anak dan orang tuanya secara sah  di depan hukum (karena di dalam akta disebutkan nama bapak dan ibu dari si anak), merupakan bukti kewarganegaraan dan identitas diri awal anak yang dilahirkan dan diakui oleh negara, dan secara yuridis anak menjadi berhak mendapatkan perlindungan hak-hak kewarganegaraannya (seperti hak atas pendidikan, hak atas kesehatan, hak atas pemukiman dan hak atas perlindungan sosial).

Pada slide berikutnya, Ibu Andriani memaparkan mengenai kegunaan akta kelahiran. Akta kelahiran dibutuhkan untuk keperluan sekolah, melamar pekerjaan, pembuatan paspor, pembuatan KTP/ KK /NIK, dan pembuatan SIM. Selain itu, akta kelahiran digunakan dalam keperluan pengurusan hal-hal sebagai berikut: pensiun, tunjangan keluarga, hak waris, pencatatan perkawinan, pengangkatan anak, asuransi, beasiswa, dan ibadah haji.

Dinas Dukcapil menjalankan tugasnya seiring dengan program wali kota Makassar khususnya menyangkut “Pelayanan Publik  Kelas Dunia Bebas Korupsi”. Inovasi pelaksanaan program  pelayanan  Dinas Dukcapil adalah (1) Pelayanan Jemput Bola Penerbitan akta Kelahiran pada kecamatan dan kelurahan yang mempunyai penduduk marginal; (2) Pelayanan mobile dengan menggunakan mobil keliling keseluruh kecamatan yang belum melakukan rekam KTP-El; (3) Pendataan penduduk rentan administrasi kependudukan kepada penduduk terpencil, bencana alam, bencana sosial dalam rangka penerbitan dokumen kependudukan dan catatan sipil; (4) Desentralisasi pelayanan penerbitan KTP-EL dan Kartu Keluarga di 14 kecamatan; (5) Perbaikan Layout loket pelayanan Catatan Sipil; (6) UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) di kecamatan Biringkanaya; (7) Penerbitan KAM (Kartu Anak Makassar); (8) Pencatatan perkawinan massal bagi warga non muslim.

Dinas Dukcapil menyelenggarakan pelayanan langsung akta kelahiran ke kelurahan dan kecamatan dengan menerbitkan akta kelahiran di lokasi melalui mobil keliling bagi penduduk yang telah memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK). Baru-baru ini, dari 6 wilayah/kecamatan semakassar telah diterbitkan 1.455 lembar akta kelahiran.

Menarik disimak tanggapan Ibu Nielma Palamba pada sesi tanya jawab. Menurutnya pelayanan publik di Dukcapil identik dengan pungli. Padahal layanan gratis, calolah yang dibayar. Warga sendiri yang tidak mendukung pelayanan gratis dengan membiarkan akta kelahiran anaknya diuruskan oleh calo Dengan membuat sistem menitip-nitipkan kepada orang lain. Akibatnya, nama bisa salah tulis. Buntutnya, amat merepotkan.

Khusus mengenai pencantuman nama kepala panti dalam akta kelahiran anak yang sering dilakukan oleh pengurus panti asuhan, Ibu Nielma menghimbau supaya tidak dilakukan. Ada prosedurnya kalau yang seperti demikian, harus melalui pengadilan. Hukumnya demikian. Hanya pengadilan yang bisa memerintahkan penggantian nama orang tua. Dinas Dukcapil sebagai pelayan publik tidak mungkin akan mengecek ke bawah mengenai kebenarannya. Ibu Nielma juga menitip harap agar pengadilan juga harus diajak berpartisipasi dengan memfasilitasi/menggratiskan pengurusan akta kelahiran anak rentan.

Usai presentasi dari Ibu Andriani, para peserta yang dibagi dalam 3 kelompok berdiskusi mengenai potensi (siapa saja) yang bisa diminta mengumpulkan data anak-anak rentan berikut alurnya. Setelah itu, masing-masing kelompok mempresetasikan hasil diskusi mereka, mengenai potensi pengumpul data dan alur komunikasinya. Pada hari kedua, peserta mendiskusikan mekanisme dan format dari formulir pendataan. Well, mari kita doakan rancangan pengumpulan data bisa tersusun dengan baik dan data yang diharapkan bisa diperoleh secepatnya.


Belajar dari Blogger Tutorial – Faycha Anastasya

$
0
0
Membaca Blog Imajinasi Asha, makin menguatkan kesan misterius dari perempuan yang pernah kuliah di Teknik Infomatika ini. Saya mencoba menyelami blognya, mencari kisah-kisah pribadi namun tak mendapatkannya. Saya biasanya suka membaca kisah personal seseorang untuk mendapatkan pelajaran hidup dari si empunya kisah.

Namun, setelah mengaduk-aduk blognya, saya tak mendapatkan kisah itu di blog Faycha Anastasya – pemilik Imajinasi Asha. Persis seperti yang dituturkannya di tab “About” di dalam blognya, bahwa ia masih merahasiakan identitasnya. Juga persis seperti kata kunci mengenai profilnya di akun Facebooknya: I'm the Mystery | Welcome to my world and my imagination.

Hm, baiklah. Saya sepertinya mulai mengenal blogger Jakarta ini dari kemisteriusannya tersebut. Ini juga sebuah identitas yang harus dihargai, kan? 😏

Well, yang menarik dari blog Faycha bukan hanya desain blognya yang simple dan enak dipandang. Yang paling utama menarik dari blognya adalah bahwa ada beberapa tutorial sehubungan dengan teknis blog, dan tips praktis penggunaan software/aplikasi komputer/internet di dalmnya. Contohnya seperti: Tips Untuk Menghilangkan Iklan Pada Browser, Cara SettingE-mail di Outlook, Cara Membuat Signaturedi Microsoft Outlook, Dasar untuk Mengoperasikan Program Adobe Photoshop, Kamus HTML, dan Cara Mudah Membuat Sub-Domain di Blogger.

Saya pernah terbantu oleh post http://blog.imajinasiasha.web.id/2016/08/cara-mudah-membuat-sub-domain-di-blogger.html. Waktu itu saya bertanya di grup Arisan Blogger Grup 4 tentang apakah bisa blog yang hosting-nya masih di Blogspot membuat sub domain-nya sendiri. Soalnya saya pikir, hanya mereka yang sewa hosting saja yang bisa bikin sub domain sendiri. Faycha menjawab pertanyaan saya. “Bisa,” katanya. Menyusul link tulisannya tentang membuat sub domain tersebut. Saya pun mempelajari cara embuat sub domain sembari menghubungi CS (customer service) dari perusahaan penyedia domain yang saya gunakan. Sambil baca-baca, tanya-tanya, dan praktik sendiri, akhirnya jadi juga sub domain blog saya. Sub domain itu beralamat di http://www.buku.mugniar.com. Setelah itu saya buat tulisan, sebagai catatan untuk saya sekaligus testimoni dan ucapan terima kasih buat Faycha dan perusahaan penyedia domain yang telah membantu saya. Catatan dari hasil membuat sub domain bisa dibaca di tulisan berjudul Mudahnya Membuat Sub Domain untuk Blogspot.


Masih banyak tulisan seputar tips di blog Faycha Anastasya. Saya juga tertarik dengan tulisan yang berjudul 7 Tips SEO untuk Blogger. Tulisan ini bisa diterapkan oleh blogger gado-gado macam saya ini. Tipsnya sederhana. Tidak njelimet. Tidak seperti banyak tips yang bertebaran di dunia maya yang bikin saya makin bingung dan merasa “bersalah” tidak memilih niche yang mainstream seperti food bloggerkah, atau travel blogger, misalnya 😊. Namun kelihatannya dari tulisan itu masih bisa dikembangkan lagi. Misalnya, Faycha bisa buat tulisan lagi tentang bagaimana menerapkan H1 dan H2. Juga menjelaskan tentang “meta tag”, “meta data”, “web spiders”, dan bagaimana membuat deskripsi untuk gambar yang diunggah blogger agar SEO friendly. Topik-topik itu sangat penting buat blogger kebanyakan.

Sepertinya, akan keren sekali kalau ke depannya blogger tutorial ini dinobatkan atau menobatkan dirinya menjadi BLOGGER TECHNO, mengingat sedikit sekali perempuan yang memilih niche itu. Apalagi basic ilmunya sangat mendukung. Ditambah lagi pekerjaannya sekarang, sebagai data analyst juga akan sangat mendukung. Pasti banyak sekali hal yang bisa dia tuliskan untuk membantu orang awam menggunakan komputer dan internet. Nah, yang mau belajar banyak tentang tutorial ngeblog dan menggunakan komputer serta internet, silakan cus ke blog Imajinasi Asha, yaa.

Makassar, 23 Januari 2017


Diikutkan Arisan Link Grup 4 Komunitas Blogger Perempuan



Alasan Mengapa Anak-Anak Belum Boleh Punya Akun Facebook

$
0
0
“Teman-temanku punya akun Facebook, Ma. Teman-temanku tanya, apa saya juga punya,” Athifah menceritakan kisah dengan teman-teman sekolahnya tadi malam.

“Saya bilang, tidak ada. Mamaku larang ka’ punya akun Facebook kalau belum tiga belas tahun,” lanjut Athifah lagi.

Saya tersenyum mendengarkan celotehnya. Anak-anak seusia dia memang belum urgent memiliki akun Facebook. Untuk apa? Toh tanpa media sosial, dia bisa menikmati masa kanak-kanaknya. Lagi pula, Facebook memang membatasi penggunanya, minimal berusia 13 tahun.

Saya masih ingat waktu Affiq seusia Athifah. Dia merengek-rengek, hendak punya akun Facebook. Selama kurun waktu 3 tahun, dia masih saja berusaha meminta supaya boleh punya akun media sosial itu. Apa lagi sebabnya kalau bukan karena kawan-kawan kelasnya sudah pada memiliki akun Facebook.


Selama 3 tahun itu, saya juga keukeuh, tidak memperbolehkannya. “Karena aturannya, minimal usia pemakai Facebook tiga belas tahun, Nak,” begitu jawaban saya setiap dia menanyakan mengapa dia belum boleh daftar.

Selama itu, Affiq patuh walau setiap pemintaannya tidak terpenuhi. Begitu usianya memasuki 13 tahun. Membuat akun Facebook menjadi salah satu prioritasnya, selain membuat akun e-mail (batas minimal usia memiliki akun e-mail di Gmail juga 13 tahun).

“Kakak dulu punya akun Facebook umur berapa, Ma?” Athifah memberikan saya pertanyaan yang dia sebenarnya sudah tahu jawabannya.

“Tiga belas tahun,” jawab saya.

“Kalau Mama?” dia bertanya lagi.

“Kalau Mama ... Mama punya akun Facebook itu tahun dua ribu sebelas. Umur Mama tiga puluh tujuh tahun. Jadi, kalau mau pakai standard Mama, di umur segitu baru Athifah boleh punya akun Facebook,” saya tersenyum menggodanya.

“Ih, lamanya!”

“Biar ndak sampai selama itu. Kalau lulus kuliah, kau juga bisa punya,” Ato’ (ayah saya) co’do’ (menyela, bahasa Makassar) pembicaraan.

Makin tersenyumlah saya. Ini wacana yang bagus juga. Bagaimana kalau Athifah punya akun Facebook pada usia sekira 23 tahun saja, ya? Hahaha.

Well, begitulah perbincangan ringan usai makan malam. Saya senang, Athifah memahami apa yang saya sampaikan mengenai mengapa anak-anak belum boleh punya akun Facebook. Membuatkan anak-anak akun Facebook sebenarnya mudah saja kalau saya mau melakukannya. Saya bisa membuatkan mereka akun dengan mudah walau usianya belum 13 tahun. Tapi, apakah itu tindakan benar? Tidak, kan. Itu tindakan salah!


Aturan Facebook memang mudah dilanggar tapi kan salah kalau saya megajarkan anak-anak melanggar aturan yang mudah dilanggar itu. Justru karena mudah dilanggar, sebaiknya kita menghargai pengelola Facebook dan membantu menegakkannya. Toh pada kenyataannya, tidak ada urgensinya membiarkan anak-anak bermedia sosial di usia sekolah dasar. Kalau terbiasa melanggar aturan sederhana, saya khawatir bukan hanya satu yang saya langgar. Saya mungkin akan mencoba melanggar dua, tiga, atau sepuluh aturan sederhana. Lalu mencoba melanggar aturan yang lebih rumit lagi. Duh, na’udzu billah. Dan dampaknya, anak-anak saya pun kelak akan mencoba melanggar aturan yang saya buat karena belajar dari mamaknya yang melanggar aturan demi aturan. Ih, seram.

Karena alasan itu pulalah, baru-baru ini saya tidak menyetujui permintaan pertemanan dari akun yang memakai nama bocah berusia 8 dan 6 tahun. Saya tidak melihat urgensinya. Lagi pula, saya sudah berteman di media sosial itu dengan ayah dan ibu mereka. Saat ini, saya sedang berpikir untuk membersihkan pertemanan saya dengan akun atas nama anak-anak. Akun yang sebenarnya orang tua mereka sendiri yang memainkannya dan saya pun berteman dengan orang tua mereka.

Makassar, 24 Januari 2017

Catatan:
  • Mamaku larang ka’ : Mamaku larang saya.
  • Kedua gambar berasal dari Pixabay.Com
  • Ini catatan untuk diri saya. Juga untuk anak-anak saya di masa depan.

Pilgub DKI 2017 untuk Orang Luar Jakarta, Mengapa Dibahas?

$
0
0
Di zaman ini, sudah sangat lazim terjadi, peristiwa apa saja bisa tersebar dengan cepat. Jangankan yang terjadi di satu kota yang bisa langsung menyebar ke seantero kota itu. Bahkan yang terjadi di suatu benua pun, bisa dengan cepat tersebar ke benua lain.

Seperti tadi pagi, saya menyimak berita mengenai Denny Indrayana, wakil menteri Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia yang menjabat pada periode lalu, dikabarkan menjadi sopir di Australia. Wow, ada-ada saja, ya para netizen ini 😊. Denny sampai perlu mengklarifikasi, sopir seperti apa yang dimaksud dalam kabar yang menjadi viral mengenai dirinya itu.


Riuhnya “pemberitaan” di dunia maya juga membuat banyak hal yang terjadi di ibu kota negara seolah dekat dengan kehidupan di daerah-daerah lain. Di rumah kami, sewaktu Debat Kandidat disiarkan langsung, orang rumah juga menjadikannya tontonan. 😅, saya sempat ikut nonton juga, lah ya, sekadar mau lihat visi dan misi para calon. Sesekali nonton yang beginian asyik juga. Tapi debat itu tak selesai saya ikuti. Hendak mengubah, tidak enak dengan Ayah yang asyik nonton. Jadinya saya masuk kamar dan mengerjakan hal lain.

Begitu memikatnya pilgub DKI 2017, sampai ada orang-orang di luar Jakarta yang rela berdebat demi calon pujaannya. Tak habis rasa heran saya kalau ada warga luar Jakarta yang sampai terlalu sinis mengomentari atau terlibat perdebatan opini yang mendalam mengenai hal-hal seputar bursa pemilihan gubernur ibu kota negara itu.

Sampai-sampai ada guyonan yang mengatakan, nanti di Lapangan Karebosi (salah satu ikon kota ini) akan didirikan satu TPS pada saat pilgub DKI 2017 diselenggarakan. Khusus bagi mereka yang terlalu “sibuk” dengan pesta demokrasi di ibu kota negara itu. Orang-orang yang terlalu sibuk itu ...  “Apa hubungannya ya, pilgub Jakarta dengan kemaslahatan daerahnya? Apa hubungannya, ya dengan dirinya?” begitu pertanyaan yang muncul di benak saya.

Ah, yayaya, saya baru ngeh .... barangkali saja orang-orang itu sedang melihat jauh ke depan, ya? Bahwa ketiga pasang calon gubernur yang sedang bertarung di sana itu kelak akan menjadi calon-calon pemimpin bangsa ini? Makanya mulai sekarang mereka sudah memilih calon yang mana yang mereka inginkan menjadi gubernur Jakarta? Yang jadi gubernur nanti bisa saja menjadi presiden walau masa jabatannya belum selesai. Mungkin saja, kan?

Baiklah, kalau untuk alasan itu ... hm, masuk akal juga. Di sela-sela kesibukan, bolehlah sesekali memerhatikan calon pemimpin bangsa. Kalau mau cepat update, internet menjadi pilihan tepat. Ambillah referensi sebanyak-banyaknya dan tarik kesimpulan dengan pikiran jernih. Salah satu link yang bisa disimak adalah: pilgub DKI 2017 Sindonews.

3 pasangan calon gubernur DKI 2017. Sumber foto: metro.sindonews.com

Saat membuka website Sindonews itu, saya melihat isinya diupayakan selalu update. Hingga saat tulisan ini saya buat, untuk tanggal 25 sudah ada 3 artikel. Tanggal 24 kemarin, ada 7 artikel, dan tanggal 23 ada 8 artikel yang di-upload redaksi media online ini. Beberapa yang menarik adalah Hasil Survei Tak Efektif Ubah Pendirian Pemilih, KPU DKI Ingatkan Netralitas Media Dalam Pemberitaan Pasangan Cagub, dan Tina Talisa dan Eko Prasojo Pandu Debat Publik Kedua.

Err, sebenarnya saya ingin memilih satu artikel untuk satu pasangan calon tapi tidak jadi, deh. Salah memilih bisa kelihatan bias nanti 😆. Padahal apalah saya, ini, yah. Baru mengkritik orang yang terlalu baper soal pilgub Jakarta, bisa-bisa malah menuliskan hal yang bisa menjerumuskan orang kepada ke-baperan yang makin parah.

Namun, sekali lagi, sebaiknya ambil referensi sebanyak-banyaknya. Jangan cepat terpengaruh dengan segala sesuatu yang bersifat provokatif. Perhatikan juga media mana yang terlalu berat sebelah (terlalu memihak kepada salah satu pasangan calon) sehingga bisa mencari media lain yang juga terlalu memihak dua pasangan calon yang lainnya. Biar informasi yang didapatkan berimbang, toh? Tidak luculah orang dewasa berdebat tanpa dasar dan alasan yang kuat!

Well, bagaimana pun, kita baiknya sama-sama berharap yang terbaik untuk negara ini, juga untuk ibu kota negara kita. Semoga pilgub DKI 2017 ini berlangsung dengan damai dan tertib.


Makassar, 25 Januari 2017

Orientasi Mahasiswa Baru dan Setan yang Menyusup

$
0
0
Saya dulu kuliah di fakultas yang Opspeknya (dulu orientasi mahasiswa baru disebut Opspek di kampus saya) terkenal keras: Fakultas Teknik UNHAS. Ibu saya dag dig dug saat tahu masa menghadapi Opspek akan saya hadapi. Beliau melakukan usaha “pencegahan” untuk melindungi saya dari kekerasan. Soalnya kan ini “fakultas maskulin”. Perempuan hanya segelintir di dalamnya. Seangkatan dan sejurusan saya (Elektro, tahun 1992), hanya ada 15 perempuan di antara 105 laki-laki.

Tak hanya Ibu, seorang kawan sejak SD yang tahu betul kualitas fisik saya sampai mengatakan, “Niar yang pe’lo begitu masuk Fakultas Teknik?” 😝 Pe’lo itu apa ya Bahasa Indonesianya?  ... Yang jelas, fisik saya lembek, itu saja. 😅


Ibu saya mendatangi kenalan dan kerabat yang anaknya lebih dulu kuliah di Fakultas Teknik, meminta para senior itu menjaga saya selama orientasi mahasiswa baru. Singkat cerita, saya menjalani Opspek yang memang keras secara gemblengan fisik. Beruntung saya tak pernah mendapatkan tindakan kasar padahal pendamping kelompok saya dua orang senior cewek yang terkenal kejam.

Singkat cerita, saya berhasil menjalani Opspek walau tertatih-tatih. Sesekali ada bantuan dari senior yang “menjaga” saya tapi hanya seputar memberikan air minum saat saya kelelahan dan memisahkan saya dari gerombolan besar peserta Opspek saat genjotan fisik sedang keras-kerasnya. Bantuannya pun tidak sering datang. Ada kalanya saya mengedarkan pandangan, mencari bala bantuan, saya tidak menemukan senior yang menjaga saya.

Sekali lagi, saya katakan saya tidak pernah mengalami tindakan kasar, baik dari senior cewek apalagi cowok. Para senior memegang erat aturan bahwa lelaki dilarang mengurusi, apalagi sampai menyentuh maba (mahasiswa baru) cewek. Malah para maba perempuan terjaga oleh mereka.

Usai Opspek, saya masuk kuliah dengan perasaan “kuat” dan bangga karena baru habis melewati suatu tantangan. "Mana itu yang mengatai saya pe’lo, saya sudah buktikan kalau saya tidak pe’lo dan bahkan tidak pernah beralasan sakit ataupun sakit betulan selama Opspek!" rasanya ingin meneriakkan kata-kata itu di telinga orang yang sempat meragukan saya. 😝

Sekarang, saya melihat manfaat Opspek bagi saya adalah: modal awal untuk merasa siap dan kuat menghadapi tantangan-tantangan berikutnya selama kuliah yang ternyata lebih berat. Alhamdulillah, saya memang siap dan kuat. Saya menyelesaikan kuliah dalam jangka waktu 4 tahun 9 bulan, dalam sistem yang tidak mengenal pengulangan dalam semester yang sama.

Dan, para oknum penyiksa mahasiswa baru. Saya akui, mereka ada. Mereka bertindak atas kemauan sendiri. Bukan berdasarkan perintah panitia Opspek. Saya pernah melihat TOR Opspek FT UNHAS. Isinya seputar pengembangan dan penggemblengan diri. Tak ada “aturan pemukulan” di dalam sana.

Adapun yang sok superior, mereka hanya oknum yang punya sifat pongah dan bodoh. Memanfaatkan kegiatan bertema orientasi mahasiswa baru. Dan sampai sekarang orang-orang seperti itu masih saja ada. Mungkin saja mereka akan tetap ada selama setan masih ada di dunia ini. Secara diam-diam setan menyusup ke dalam hati mereka dan mebuat mereka menikmati kegiatan menyiksa orang-orang tak berdaya karena berada di bawah tekanan superioritas mereka sebagai senior, hingga membuat mereka tertawa. Mereka barangkali baru berhenti tertawa saat yang disiksa sudah tak bernyawa. Ini pekerjaan rumah besar buat kita semua. Semuanya, tanpa kecuali karena para pelaku dan para korban adalah anak-anak bangsa ini.

Makassar 26 Januari, 2017


Turut berduka kepada para orang tua yang kehilangan anak mereka saat berstatus mahasiswa baru. Saya turut merasa teriris-iris menyimak berita tentang anak Anda. Semoga anak-anak itu beroleh surga. Semoga Allah memberikan Anda ketabahan.

Catatan:
Gambar berasal dari pixabay.com

Catatan dari Sharing Cara Jitu Menerbitkan Buku dengan Self Publishing

$
0
0
Tanggal 19 Januari lalu, kopdar IIDN (Ibu-Ibu Doyan Nulis) Makassar diselenggarakan bekerja sama dengan DiLo Makassar. Kali ini ada sharing berjudul Cara Jitu Menerbitkan Buku Melalui Self Publishing dari Umma Azura – penulis novel Rayhan Anakku. Novel Rayhan Anakku adalah sebuah novel yang based on true story. Umma adalah orang yang tepat sebagai orang yang membagikan pengalamannya karena memang dia sudah berpengalaman melakukan self publishing. Beberapa bukunya melalui proses penerbitan sendiri. Bahkan Umma pun mendirikan penerbit bernama Rinra Publishing.


Well, mari mencari tahu apa yang dimaksud self publishing. Secara bahasa, self publishing artinya penerbitan mandiri atau “menerbitkan buku sendiri”. Maksudnya, penulis secara mandiri benar-benar terlibat dalam proses editing, desain cover, layout buku, permohonan ISBN di Perpustakaan Nasional RI, dan termasuk melakukan pemasaran bukunya.

Self publishing bisa menjadi solusi bagi mereka yang ingin sekali menerbitkan buku. Mengapa demikian? Alasannya adalah:
  • Semua naskah diterima. Jelas, kan yang mau menerbitkan buku membayar.
  • Prosesnya lebih mudah. Semacam membeli barang, sebenarnya. Ada uang, ada barang. Ada uang, naskah bisa langsung diproses dan diterbitkan.
  • Lebih singkat ketimbang menggunakan jalur penerbit mayor sepertika Gramedia, Bentang, dan lain-lain. Kalau melalui penerbit mayor, antreannya panjang. Proses seleksi naskahnya ketat.
  • Berkuasa penuh atas bukunya. Secara self publishing, siapa pun bisa suka-suka menentukan judul, lay out, desain cover, dan pemasaran sendiri.
  • Keuntungan penjualannya, menjadi hak penuh si penulis. Kalau untungnya besar, asyik. Sebaliknya, kalau rugi, yah kerugian si penulis juga.  Kalau lewat penerbit mayor, royalti biasanya hanya sebesar 10 persen, dipotong pajak.

Kalau ada alasan di atas, yang bisa menjadi keuntungan tersendiri dalam menerbitkan buku secara self publishing, ada juga kekurangan self publishing:
  • Karena tidak ada seleksi naskah maka kualitas naskah yang diterbitkan juga bisa “dipertanyakan”. Namun ini bisa diatasi kalau penulisnya sudah berpengalaman. Begitu pula dalam hal editing, tidak ada jaminan hasil editing-nya bagus.
  • Hasil lay out dan desain cover bisa “kedodoran” kalau tidak ditangani dengan baik.  Akhirnya buku hasil self publishing  jadi terlihat buruk dalam tampilan dan tata letak. Namun masalah ini bisa diatasi dengan  menggunakan jasa desainer grafis dan layouter yang khusus dibayar untuk itu.
  • Salah memilih tempat cetak juga memengaruhi kualitas buku. Kualitas kertas, hasil cetakan buram, lembar halaman buku mudah terlepas karena kualitas lem kurang bagus, bisa jadi kelemahan berikutnya.
  • Selain self publishing, Umma memperkenalkan istilah “menerbitkan buku setengah indie”. Apa maksudnya?


Begini, jika ingin menerbitkan buku namun terkendala beberapa faktor misalnya tak bisa mendesain sendiri, tak tahu me-lay out, lemah di editing, tidak tahu mengurus ISBN, dan sebagainya, kita bisa menerbitkan buku di penerbitan indie.  Cara inilah – dengan memakai jasa penerbitan indie yang disebut “menerbitkan buku setengah indie”. Mengapa pakai kata “setengah”? Karena kita tak sepenuhnya ikut terjun  di pengurusan buku.

Saat sesi tanya-jawab, pertanyaan yang cukup lama didiskusikan adalah proses mendirikan self publishing, yang sampai perlu memakai akta notaris dan pengurusan ISBN. Kalau saya, sih, daripada ribet mengurusi izin usaha pendirian penerbitan, mendingan pakai jasa penerbitan indie yang bisa dipercaya ... maksudnya kalau memang mau menerbitkan buku sendiri tanpa melalui penerbit mayor.

Tentang ISBN, dibahas juga saat presentasi oleh Umma. ISBN diberikan oleh Badan internasional ISBN yan berkedudukan di London. Di Indonesia, Perpustakaan Nasional RI merupakan Badan Nasional ISBN yang berhak memberikan ISBN kepada penerbit yang berada di wilayah Indonesia.

Rayhan Anakku bercerita tentang anak penyandang autisme yang bisa hafal Qur'an
ISBN penting karena alasan tertentu namun, tak punya ISBN juga sebenarnya juga tak mengapa. Umma menjelaskan manfaat ISBN sebagai berikut:
  • Memberikan identitas terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit.
  • Membantu memperlancar arus distribusi buku karena dapat mencegah terjadinya kekeliruan dalam pemesanan buku.
Sarana promosi bagi penerbit karena informasi pencantuman ISBN disebarkan oleh Badan Nasional ISBN Indonesia di Jakarta, maupun Badan Internasional yang berkedudukan di London.

Ternyata signifikan juga ya manfaat ISBN. Kalau mau menerbitkan buku, memang sebaiknya mengurus ISBN juga. Penerbit biasanya membantu menguruskannya juga. Nah, kalau mau menerbitkan buku, pikir matang-matang apakah mau memakai alternatif self publishingatau setengah indie? Kalau mau setengah indie, ke Umma Azura saja (pst Umma, jangan lupa komisi buat saya, yaaa 😏).



Makassar, 29 Januari 2017

Keterampilan Sosial dan Emosional Anak, Bagaimana Membekalinya?

$
0
0
Mbak Astrid Prasetyo, Senior Brand Manager SGM Eksplor memperlihatkan video mengenai harapan-harapan para bunda terhadap anak-anak mereka. Kesimpulannya, semua bunda mengharapkan anak mereka punya keterampilan emosional dan sosial yang bagus, seperti bisa bergaul dengan baik. Menarik. Mereka tidak menyebutkan ingin anaknya juara Matematika atau meraih ranking 1 di kelasnya.


Andai semua orang berpikir seperti itu, mungkin pola umum sistem pendidikan sekarang bisa segera diubah dari yang menitikberatkan pada perolehan intelektual dalam bidang-bidang tertentu saja, menjadi ke arah pengembangan sosial dan emosional yang lebih bagus bagi si anak di masa depannya. Saya menyaksikan video itu saat menghadiri undangan Media Gathering SGM Eksplor di Mal Panakukang pada tanggal 28 Januari lalu. Selama 3 hari, sejak tanggal 27 Januari, di Mal Panakukang ada arena bermain edukatif yang diselenggarakan oleh SGM Eksplor. Arena bermain itu bertemakan Dukung Anak Indonesia Jadi Anak Supel Lengkapi Nutrisinya, Jadikan Dunia Sahabatnya.

Dalam Media Gathering ini, nyata sekali diperlihatkan pentingnya keterampilan tersebut bagi anak yang tentunya didukung pemberian nutrisi yang baik. Gizi? Yup, ada hubungan antara gizi dengan keterampilan sosial dan emosional anak, ternyata.

Pemberian Gizi yang Pas, untuk Bekali Keterampilan Sosial dan Emosional Anak


Dr. Dian Permatasari, Spesialis Gizi Klinisyang sehari-harinya praktik di RSU Tangerang mengatakan bahwa nutrisi penting untuk tumbuh kembang optimal. Kenapa penting? Karena ada efek jangka pendek dan jangka panjangnya. Kalau tidak optimal bisa tejadi penurunan berkembangan pada anak, misalnya anaknya jadi pendek. Bisa pula terjadi penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, hipertensi, dan lain-lain.

Piramida makanan

Anak yang nutrisi tercukupi akan jadi anak sehat. Anak sehat itu cirinya: anaknya aktif, gembira, matanya berbinar, bersih, dan jernih, rambutnya bercahaya. Pertumbuhan dan perkembangannya baik, sesuai dengan usianya. Nafasnya pun tidak bau.

Penjelasan mengenai hubungan antara gizi dan psikis anak dilengkapi oleh psikolog Anna Surti Ariani (Mbak Nina). Ia mengatakan bahwa ada masalah emosi yang dialami oleh anak bermasalah nutrisinya. Misalnya, anak bisa jadi pemarah, sulit bergaul, atau ditolak kawannya dalam lingkungan pergaulan.

Mbak Dian Permatasari membahas tuntas mengenai pentingnya gizi bagi tumbuh-kembang anak. Pemenuhan gizi anak hendaknya dipantau, misalnya dengan monitoring berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Gunakan juga Milestone Kids Chart, untuk mendapatkan panduan perkembangan dan pertumbuhan anak. Ada pula KMS (Kartu Menuju Sehat) yang bisa diperoleh di Puskesmas terdekat.

Faktor yang memengaruhi tumbuh-kembang anak ada dua, yaitu: internal dan eksternal. Nutrisi masuk di dalam faktor eksternal yang diperoleh saat kehamilan hingga bayinya lahir. Hubungan antara status nutrisi dan tumbuh-kembang anak: nutrisi berhubungan dengan perkembangan fisik, kesehatan, aktivitas fisik, hubungan anak dengan orang tua dan sekitar.

Taufan (MC), Dr. Dian Permatasari, Nina (psikolog), dan Astrid Prasetya (SGM Eksplor)
Asupan nutrisi seimbang mengacu pada piramida makanan. Piramida makanan dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Seluruh dunia juga sudah menggunakannya. Pada piramida ada karbohidrat (paling bawah), vitamin dan mineral (jenjang berikutnya), dan protein dan lemak (pada jenjang berikutnya lagi).  Paling atas adalah gula, garam, dan minyak (batasi konsumsinya sebanyak maksimal 4 sdm, 1 sdt, dan 5 sdm saja dalam sehari). Dalam satu piring harus lengkap nutrisinya ada lauk-pauk, makanan pokok, buah, dan sayur. Maktonutrien[1] dan mikronutrien[2] harus tercukupi.

Susu bagaimana? IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) menyarankan 1-3 tahun susu sebagai asupan tambahan karena mencukupi kebutuhan kalori sehari-hari juga mengandung kalsium yang tinggi dan vitamin lainnya. AAFP mengatakan boleh 2 – 3 kali sehari. Yang harus diketahui adalah kebutuhan gizi anak harus terpenuhi untuk seharinya.

Mbak Dian menganjurkan, dalam memberikan makan kepada anak gunakan cara responsive feeding, seperti:
  • Pendampingan saat makan, lakukan kontak mata dengan anak.
  • Peka terhadap rasa lapar dan kenyang anak. Anak menentukan jumlah makannya.
  • Tidak memaksa anak untuk makan.
  • Berikan makan secara sabar dan perlahan.
  • Variasi jenis makanan.
  • Meminamilisir distraktor bila anak mudah kelhilangan perhatian saat makan (seperti gadget, televisi).

Pentingnya Mengajarkan Keterampilan Emosional dan Sosial pada Anak


Mbak Nina (psikolog) menekankan pentingnya mengajarkan anak-anak berbagai macam keterampilan emosional dan sosial. Dari 5 domain penting tumbuh kembang anak: fisik, kognitif, bahasa, emosi, dan sosial, sosial dan emosional adalah aspek yang saling mempengaruhi satu sama lain.


Penting mengajarkan anak keterampilan sosial pada anak, misalnya menjadi pendamai, berempati, bekerja sama, sabar, ikut aturan, dan menahan marah. Ajari anak, kalau marah ia bisa mengekspresikannya dengan baik, tak mengganggu lingkungan.

Kenapa perlu keterampilan sosial? Karena dengan keterampilan sosial, anak jadi mudah diterima lingkungan dan mudah memecahkan masalahnya. Anak juga bisa mempelajari keterampilan hidup lainnya. Anak bisa belajar banyak dari teman-temannya. Anak yang keterampilan sosialnya baik, masalahnya lebih sedikit di sekolah karena mudah bergaul dan happy.  Anak juga jadi lebih berprestasi. Orang tua harus memberikan contoh dulu kepada anak sebelum mengajarkan anaknya. Kalau orang tua tidak suka bergaul misalnya, sulit jadi contoh buat anaknya.

Perbanyak anak bertemu dengan banyak anak seusianya, jangan di rumah saja. Perbanyaklah kesempatan anak bertemu teman-temannya, biarkan ia mencoba sendiri menyelesaikan masalahnya. Namun harus tegas menghadapi kekerasan dalam bermain. Berikan pengarahan supaya tidak terjadi. Penting untuk diperhatikan penyebab anak melakukan kekerasan. Untuk usia berbeda, penyebabnya berbeda.





Wujud Komitmen


Pak Arif Mujahidin Communication Director Danone Indonesiadan Mbak Astrid Prasetyo, Senior Brand Manager SGM Eksplor, keduanya menekankan komitmen SGM Eksplor dalam mengusahakan yang terbaik bagi anak Indonesia. Berbekal pengalaman lebih dari 60 tahun, SGM Eksplor yang merupakan hasil kolaborasi pusat penelitian Sarihusada di Yogyakarta dan pusat penelitian Nutricia di Singapura dan Belanda yang juga berkomitmen untuk memberikan produk-produk inovatif dalam mendukung tumbuh-kembang anak.



Arif Mujahidin Communication Director Danone Indonesia 

Untuk itu pulalah Dunia Sahabat Eksplor hadir di Makassar, setelah berlangsung di Surabaya, Yogyakarta, dan Medan. Di dalam “dunia bermain” ini, ada 4 dunia yangbisa dieksplorasi:

Dunia Samudera.

Di sini anak bisa mewarnai ikan sesuai imajinasinya. Setelah itu, gambar ikan yang telah diwarnai di-scan pada sebuah perangkat elektronik. Hasilnya nanti akan tampak di layar besar serupa akuarium raksasa. Anak bisa mengembangkan keterampilan sosialnya dengan berinteraksi dengan anak lainnya.

Gambar ikan yang diberi warna hitam
Ikan berwarna hitam berenang di dalam akuarium :))



Dunia Berkebun.

Di dalam dunia ini, anak diajak bercocok tanam dan mengenali buah dan sayuran yang mengandung serat, yang baik untuk pencernaan. Namun anak sekaligus diajar untuk mengikuti aturan dan proses. Dan memahami hasil menaati atau melanggar aturan. Anak bisa berlatih membangun rasa percaya diri dengan komunikasi yang baik dengan anak lain di dalam sini.

Dunia Safari.

Motorik tangan dan kaki anak akan dilatih di sini. Di dalam dunia ini, anak belajar mengantre dan melatih keberanian untuk mencoba flying fox sehingga mampu bersosialisasi dengan teman-temannya.

Dunia Langit.

Di dalam dunia ini, anak diajarkan mengenali cuaca. Setiap anak akan mendapat peran untuk bersama-sama memindahkan awan. Di sini anak-anak belajar bekerja sama dengan anak-anak lain yang berbeda dari dirinya. Belajar bekerja sama dengan orang lain termasuk hal yang penting dalam meningkatkan keterampilan sosial.

***

Pada Media Gathering ini saya beruntung dua kali, saat kuis saya menjawab satu pertanyaan. Dan saat pengumuman live tweet, saya juga dapat hadiah. Keberuntungan saya sama dengan yang diperoleh sahabat saya, Abby Onety. Alhamdulillah, terima kasih SGM Eksplor.

Usai Media Gathering, masih ada satu talkshow lagi. Pada talkshow ini, Mbak Nina menjadi nara sumbernya. Para bunda yang hadir mendapatkan penjelasan yang gamblang mengenai menghadapi perilaku anak-anaknya dan bagaimana menanamkan perilaku baik.

Apresiasi dan Harapan Terhadap Sarihusada


Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya pada dua hal dalam penyelenggaraan arena bermain anak dari SGM Eksplor ini:
  • Khusus pada penyajian hiburan, ditampilkan dua gadis kecil yang melakukan tarian modern. Ini lebih baik ketimbang mendatangkan penyanyi dewasa seperti pada acara serupa yang pernah saya hadiri.
  • Talkshow khusus yang diberikan di akhir Media Gathering sangat membantu para bunda. Dengan mengadakannya secara terbuka, walau bunda yang tak punya tiket masuk pun bisa menyaksikannya dari luar arena. Hal ini sangat bermanfaat bagi lebih banyak orang.

Augmented reality
Harapan saya, semoga apa yang dilakukan SGM Eksplor bisa mengadvokasi pemerintah untuk menggeser titik berat perhatian pada sistem pendidikan nasional yang sekarang ini banyak yang masih menerapkan sistem penilaian hanya pada sedikit aspek kecerdasan (seperti yang masih sangat menghargai anak-anak yang perolehan nilai Matematika dan IPA-nya tinggi).

Kalau boleh, saya berharap program CSR-nya bisa membantu mengedukasi para bunda dari golongan ekonomi menengah ke bawah juga untuk menggeser perhatian mereka pada pentingnya mengajarkan anak keterampilan sosial dan emosional. Karena saya masih melihat banyak yang mesih menganggap penting meraih nilai tinggi di sekolah, atau meraih ranking 1 di kelas. Pemahaman yang sudah terlanjur melekat selama puluhan tahun di negeri ini. Padahal nyata sekali, ranking bukanlah penyebab anak bisa menghadapi kehidupannya kelak.

Makassar, 30 Januari 2017




[1]Makronutrien adalah zat gizi (nutrien) yang memberikan energi bagi tubuh yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar untuk bertahan hidup. Terdapat tiga jenis makronutrien yaitu Karbohidrat, Protein dan Lemak. Sumber: https://klinikgizi.com/2014/10/02/makronutrien-dan-pegaruh-pada-tubuh/

[2]Mikronutrien (zat gizi mikro) adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, namun mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukan hormon, aktivitas enzim serta mengatur fungsi sistem imun dan sistem reproduksi. Mikronutrien adalah vitamin dan mineral. Sumber: foodtech.binus.ac.id/2015/02/03/mikronutrien-sedikit-tapi-penting/

Pindahan Lebih Mudah dengan Go-Box

$
0
0
Saya mengerahkan segenap kemampuan multi tasking yang saya miliki. Pengalaman ber-multi tasking  selama menjadi ibu rumah tangga lebih dari 17 tahun memang biasa saya gunakan di acara seperti ini.

Tanggal 29 Januari sore itu, saya menghadiri undangan acara Go-Box Meet Makassar Blogger di Toast Cafe. Laptop saya gunakan untuk mencatat penyampaian Mbak Venny Johan – Marketing Manager Go-Box. Sembari menyimak penjelasannya, jari-jemari saya juga bergerak menelusuri aplikasi Go-Jek dalam HP saya begitu Mbak Venny mengatakan akan ada kuis yang berhadiah Go-Pay. Jelas saja insting “quiz hunter” saya langsung waspada dan memicu insting “multi taskingagar berfungsi semaksimal mungkin. Haha kesempatan tidak pernah datang dua kali, teman. Harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.


Berkenalan dengan Go-Box


Dari penjelasan Mbak Venny bisa dikatakan bahwa Go-Box adalah salah satu layanan Go-Jek yang berada di bawah divisi Go-Logistik, bersama dengan Go-Send. Kalau Go-Send adalah layanan kurir instan yang dapat digunakan untuk mengirim surat dan barang dalam waktu 60 menit (pakai motor). Maka Go-Box adalah layanan kirim barang instan untuk pindahan rumah dan kirim barang (pakai mobil).

Ada 4 jenis kendaraan yang disediakan Go-Box yang bisa dipilih sesuai kebutuhan:
  • Pick up Bak. Dimensi maksimal 2 x 1,3 x 1,2 m3.
  • Pick up Box. Dimensi maksimal 2 x 1,3 x 1,3 m3.
  • Truk Engkel Bak. Dimensi maksimal 3 x 1,6 x 1,3 m3.
  • Truk Engkel Box. Dimensi Maksimal 3 x 1,6 x 1,6 m3.



“Selama masih muat dimensi mobil dan tidak melebihi dimesi maksimum, bebas masukkan apa saja. Tapi tidak boleh mengangkut makhluk hidup. Ada asuransi, tapi tidak meng-cover makhluk hidup,” papar Mbak Venny.

Selama acara berlangsung, saya masih saja mengutak-atik aplikasi Go-Jek di HP saya. Aplikasi ini sudah lama ter-install tetapi saya belum pernah berhasil menggunakannya. Terlalu gaptek barangkali haha. Sunggu ironis. Ternyata ada permintaan update. Rupanya aplikasi dalam ponsel saya sudah out of date. Baiklah, mumpung wifi di Toast Cafe lagi lancar jaya, saya bisa update di sini. Namun ternyata update aplikasi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Gagal. Saya harus uninstall dulu, rupanya. Usai uninstall, saya mencari aplikasi Go-Jek di Play Store. Klik “Install”. Aih, gagal lagi. Katanya memorinya tidak cukup. Harus mengorbankan satu aplikasi lagi. Baiklah, kali ini mamak turuti kemauanmu. 😂

Pindahan Lebih Mudah


Sudah sejak Oktober lalu Go-Box hadir di Makassar. Sampai sekarang, 188% rata-rata pertambahan orderan tiap bulan. Tapi orang Makassar belum cukup baik mengenalnya, sebaik mengenal layanan Go-Ride dan Go-Food. Eh, Go-Ride dan Go-Food populer disebut dengan Go-Jek, padahal itu hanya dua dari sekian layanan Go-Jek. Untuk selanjutnya, saya menyebutnya denga Go-Jek saja, ya sebagaimana Mbak Venny menyebutkannya. 😊

Go-Box hadir di Makassar. Foto: Go-Box

Nah, padahal untuk pindahan kos atau rumah, Go Box menawarkan layanan mudah via aplikasi. “Tidak usah takut terlalu mahal harganya. Kapan pun bisa pesan sekarang. Praktis, tidak usah ke pangkalan, tidak usah nego-nego lagi,” Mbak Venny melanjutkan penjelasan – dengan Go-Box, pindahan lebih mudah.

Seperti Go Jek, Go-Box pun bisa kita lihat driver-nya siapa, melalui aplikasi. Bahkan bisa sekali jalan mengantarkan barang  ke 15 titik. Misalnya Anda menjual kain/tekstil dan mau drop off di 15 toko, nah bisa pakai Go Box. Kalau Go Jek, hanya satu titik.

Saat ini Go-Box sudah hadir di 15 area di Indonesia: Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bali, Medan, Palembang, Balikpapan, Makassar, Malang, dan Solo. Walau belum begitu lama, Go-Box sudah mendapatkan kepercayaan dari banyak perusahaan, salah satunya adalah IKEA. Pemesanannya sebenarnya tidak harus melalui aplikasi, bisa juga dengan menghubungi call center. Namun, dengan menggunakan aplikasi, ada fitur-fitur lain

Go-Box Met Blogger Makassar, at Toast Cafe.

Kalau tidak punya aplikasi bisa lewat call center. Hanya saja, dengan memesan melalui aplikasi ada fitur-fitur yang mendukung seperti asuransi dan bisa order24 jam sebelumnya. Dengan aplikasi, driver Go-Box bisa di-track keberadaannya. Misalkan dia keluar jalur bisa langsung ditelepon atau dilaporkan kepada pihak Go-Jek.

Bicara mengenai asuransi, Go-Jek bekerja sama dengan perusahaan asuransi Tokio Marine. Hingga harga barang senilai 500 juta rupiah, bisa di-cover asalkan customer membayar preminya jika terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Untuk yang seharga 500 juta rupiah, cukup membayar premi sebesar Rp. 50.000. Harga premi termurah yang dibayar pelanggan adalah Rp. 2.000 saja, untuk harga barang hingga maksimal 10 juta rupiah. Mengenai minimum fare-nya, untuk 5 kilo meter pertama sebesar Rp. 127.000, sudah termasuk asuransi. Pertambahan jarak per kilo meter berikutnya (kilo meter ke-6, ke-7, ke-8, dan seterusnya), masuk tarif per kilo meter seperti pada Go-Jek. Oya, saat ini, eh berlaku hingga hari ini (31 Januari 2017) ada promo Go-BoxMakassar dengan kode voucher  PINDAHANKA, diskonnya sebesar 20%.

Saya masih sesekali melirik layar ponsel. Mengenyahkan satu aplikasi ternyata tak membuat saya bisa menginstalasi ulang aplikasi Go-Jek yang baru. Ah, mungkin harus di-reboot. Oke, saya lakukan. Eh, rupanya masih belum bisa juga install Go-Jek. Terpaksa memilih aplikasi lain yang harus dibuang. Begini ini nasib HP usang, tidak bisa memasukkan banyak aplikasi di dalamnya. 😓

Pilih Go-Box yang sesuai kebutuhan

Pak Kurniawan (Wawan), Operational Manager Go Boxmendapatkan kesempatan berikutnya untuk sharing. Tak banyak yang disampaikannya. Hanya mengatakan bahwa saat ini ada 100 driver Go-Box. Tidak terlalu banyak karena untuk menyeimbangkan demanddan supply.

Kisah Pak Salam, Driver Go-Box


Pak Salam, salah seorang driver Go-Boxjuga urun sharing pengalamannya. Menurutnya, ini kesempatannya untuk menambah penghasilan lebih banyak. Dulu dia pasang spanduk di pinggir jalan di kawasan Toddopuli. “Ada yang pesan tapi jarang,” ujar Pak Salam. Dengan jadi driver Go Box, orderan yang diterimanya bahkan dari wilayah lain kota Makassar. Meski yang memesannya tidak pernah melihat mobil Pak Salam. Melalui Go Box, Pak Salam bisa melayaninya. “Kekeluargaan di Go Box tinggi. Bulan September sampai sekarang sering sekali kumpul-kumpul, main futsal bareng dengan para karyawam dan driver Go-Box lainnya,” tambah Pak Salam.

Pak Wawan, Mbak Venny, dan Pak Salam, dari Go-Box Makassar.

Secara umum, Go-Jek memang sudah berkomitmen akan memberikan imbal balik yang positif kepada kantor dan masyarakat. Komitmen itu bisa dibaca pada penjelasan mengenai apa itu Go-Jek di website-nya: GO-JEK adalah sebuah perusahaan teknologi berjiwa sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja di berbagai sektor informal di Indonesia.

Saat masuk sesi tanya-jawab, saya masih saja berkutat dengan aplikasi Go-Jek di HP saya.Usai uninstall aplikasi kedua, saya re-start dan mencoba menginstalasi aplikasi Go-Jek dari Play Store. Kali ini berhasil. Yeayy. Lega. Saya mengikuti perintah-perintah selanjutnya. Yaitu registrasi untuk membuat akun dan memasukkan nomor ponsel beserta alamat e-mail. Dan tadaaa, saya sudah punya akun Go-Pay. I’m really ready for the quiz now!

Hal Lain Tentang Go-Box


Beri ekstra fee, untuk extra shipper jika butuh bantuan pengangkut barang karena
sopir hanya menjemput barang, bukan untuk disuruh-suruh. Foto: Go-Box

Pada sesi tanya-jawab, Mbak Venny menjelaskan bahwa tidak ada batas maksimum jarak yang bisa ditempuh Go-Box. Biaya perjalanan ditanggung oleh customer, termasuk pungutan-pungutan yang ada selama perjalanan. Go-Box tidak menanggung pungutan-pungutan antara wilayah (antar kabupaten/provinsi). Kalau di Jawa/Bali, Go-Box sudah biasa melakukan perjalanan lintas pulau menyeberangi selat Bali. Kalau di Makassar, perjalanan terjauh baru sampai Jeneponto.

Jika jumlah barang banyak, gunakan extra shipper, tentunya dengan membayar biaya tambahan untuk tenaga angkut tambahan karena sopir hanya berfungsi sebagai penjemput dan pengantar barang. Ingat, sopir di sini sebagai mitra Go-Box.

Go-Box dan blogger Makassar. Foto dari: Eryvia Maronie (emaronie.com)

Mbak Venny (di bawah tulisan "Go") dan blogger perempuan Makassar (blogger MAM).
Foto dari: Eryvia Maronie (emaronie.com)

Oya, Go-Box juga melayani Event Organizer dan membutuhkan layanan logistik yang praktis. Nama layanannya adalah Go-Box Pro for Events. Untuk yang memiliki usaha yang membutuhkan layanan logistik terjadwal, terjangkau dan praktis, bisa menggunakan layanan Go-Box Pro for Business. Nah, jelas, kan bahwa sewa pick up di Makassarsekarang sudah jauh lebih mudah?

***

Usai sesi-tanya jawab, Mbak Venny memberikan pertanyaan kuis. Aih, rezeki tak ke mana, alhamdulillah. Saya menjawab satu pertanyaan kuis dan mendapatkan saldo Go-Pay sebesar seratus ribu rupiah. Untung sudah berhasil installaplikasi Go-Jek. Saya akan menggunakannya nanti. Terima kasih Go-Box. 😍


Dapat saldo Go-Pay. Yeayy ... 😏


Makassar, 31 Januari 2017


Catatan
Gambar paling atas merupakan foto dari backdrop acara "Go-Box Meet Makassar Blogger" yang dimodifikasi.

Intan, Blogger Muda Inspiratif dari Bengkulu

$
0
0
Entah kenapa setiap ke rumah maya blogger Bengkulu ini, saya blank. Saya tidak bisa menghubungkan “inokari” yang menjadi alamat blognya dengan nama lengkapnya: Intan Novriza Kamalasari. Pada kunjungan yang kesekian kalinya baru saya paham kalau INOKARIitu akronim namanya *tepukjidat* 😌.

Berkenalan dengan blogger perempuan muda seperti Intan ini menjadi salah satu hal yang membuat semangat ngeblog saya tetap terjaga nyalanya. Bagaimana tidak, Intan masih muda tapi selalu bersemangat untuk melakukan hal-hal positif, termasuk menuliskan kisahnya ke dalam blog.


Sejak SMA, Intan sudah terbiasa mencari nafkah sendiri walau orang tua masih memberi sangu. Saat kuliah dia masih tetap bekerja. Setelah lulus, sebagai sarjana Fisika, Intan masih menjalani profesinya sebagai penyiar radio. Selain blog Inokari yang menggambarkan dirinya sebagai lifestyle blogger, Intan juga aktif mengelola blog bukunya di www.ketimpukbuku.com.

Tulisan segar ala Intan selalu ada di blognya. Salah satu yang menarik adalah, Intan mengadakan rubrik Rabu Merindu, bersama Asri Rahayu, Blogger Jogja yang Aktif dan Kreatif (masing-masing dari mereka membuat tulisan di blog sendiri, dengan tema yang sama dan saling nge-link-kan tulisan). Tulisannya ringan tapi bisa menggambarkan sosok seperti apa Intan. Kalau mau tahu, silakan baca tulisannya yang berjudul It’s All About Me Time dan Tips Menabung Bagi Si Single. Kalau menurut saya, Intan adalah sosok perempuan dewasa muda yang matang. Tahu apa yang dia butuhkan dan inginkan dan tahu harus melakukan apa untuk mencapainya.


Intan juga punya target-target tertentu dalam kehidupannya, agar bisa berkembang. Bisa dibaca dalam tulisannya yang berjudul Intan Dan Catatan Januari 2017. Intan tak hanya bicara tentang target ngeblog di dalamnya. Dia juga bertutur tentang target spiritualnya. Intan bertutur, bukan hanya tentang apa yang akan dilakukannya, dia juga bercerita tentang apa yang dilakukannya. Salah satu tulisan menarik lainnya adalah Tips Agar Tetap Kecanduan Buku Meski Dilanda Setumpuk Kesibukan.

Tips Intan ini layak diterapkan oleh orang yang mengaku tidak bisa membaca karena super sibuk:
  • Ala bisa karena biasa. Sisihkan waktu untuk membaca meski hanya 15 menit per hari.
  • Produktif di saat punya waktu luang (waktunya bisa dipilih sendiri, di mana yang bikin diri produktif).
  • Beli buku yang disukai, entah karena penulisnya, entah karena covernya yang cute atau barangkali karena review positif dari  readersdi Goodread.
  • Ikut tantangan baca. Diimingi-imingi hadiah akan membuatmu terpacu untuk tetap membaca.
  • Gabung di komunitas pencinta buku. Kamu akan tahu, bahwa mostly mereka punya kesibukan, tapi tetap berkencan dengan buku setiap hari.

Khusus poin ke-2, ini penjelasan Intan:
Dalam sebulan, pasti deh ada 6 – 10 hari buat menikmati waktu libur. Apalagi lepas dari bangku kuliah 6 bulan lalu, kesibukan aku cuma siaran dan ngeblog. Kalo lagi nggak siaran ya berarti punya waktu seharian di rumah. Aku nargetin bisa baca 1 atau 2 buku sampe tuntas, buat menebus sedikitnya waktu yang tersedia buat baca di hari-hari kerja. Jam-jam paling asyik buat baca itu pagi-pagi banget, pas otak masih fresh. Atau malah jam-jam abis sholat Isya. Kalo dibawa nulis pasti suka ngantuk, tapi kalau baca, dijamin seger dan  bisa tahan sampe jam 11an malam. 4 jam buat ngabisin 1 buku setebal 250-300 halaman? Bisa banget!

Selain tips dari blogger buku asal Bengkulu ini, di dalam tulisan itu ada juga tips dari blogger-blogger buku lainnya. Kalau mau tahu, silakan langsung ke Tips Agar Tetap Kecanduan Buku Meski Dilanda Setumpuk Kesibukan.

Makassar, 6 Februari 2017

Untuk Arisan Link Grup 4 komunitas Blogger Perempuan


Seru-Seruan di OPPO Selfie Tour

$
0
0
Pontianak, bersiap! Setelah Makassar, Pontianak menjadi kota tujuan berikut untuk Selfie Tour 2017. Sebelumnya OPPO Selfie Tour telah diselenggarakan di Jakarta, Malang, dan Palembang. Acara di Makassar ini berlangsung seru di Boncafe, pada tanggal 7 Februari lalu.


Mulanya saya pikir kami – para peserta akan diajak berkeliling kota oleh OPPO, karena kata “tour” pada nama acaranya. Ternyata tidak. Tour-nya dilaksanakan di dalam Boncafe saja. Namun demikian, acara ini tetap seru. Seru karena tidak hanya berisi tentang cerita keunggulan OPPO F1s yang baru melainkan juga penuh dengan berbagai tips yang mendukung aktivitas kami dalam dunia blogging: menyangkut fotografi dan videografi menggunakan kamera ponsel!

Aryo Meidianto Aji, Media Engagement OPPO Indonesiamenjelaskan mengenai acara yang bertajuk “Menjadi Selfie Expert Lewat OPPO Selfie Tour 2017” ini sebagai kegiatan untuk sharing pengetahuan guna memaksimalkan kegunaan fitur-fitur kamera OPPO untuk hasil gambar terbaik. Mentor-mentor terbaik di bidangnya mengajak para peserta untuk mempelajari lebih jauh keunggulan lini “selfie expert” yang diusung OPPO.

OPPO F1s keluaran terbaru yang diperlihatkan Aryo memiliki ruang yang jauh lebih besar dibandingkan OPPO F1s yang terdahulu: ROM-nya 64 GB (dulu: 32 GB) dan RAM-nya: 4 GB (dulu: 3 GB). Dengan operating system-nya ColorOS 3.0 Android 5.1, SIM card: dual nano-SIM, dan layar 5,5” Gorilla Glass 4 yang flash touch access, OPPO F1s yang ini dibanderol dengan harga Rp. 3.899.000.

Fotografi


Kristian Tjahjono, Managing Editor Yangcanggih.Com adalah mentor pertama yang tampil usai kami menikmati coffee break di pagi itu. “Yangcanggih.Com selalu me-review produk smartphone dan kamera. Ada halaman Flickr, memuat semua hasil tes kamera yang diuji. Ibaratnya kalau baca artikel review, fotonya bagus tapi seperti apa, ini bisa dilihat di Flickr,” Kristian bertutur tentang website yang memang canggih ini.

The Best Camera is the One You Have with You - memulai ulasannya tentang teknik fotografi, Kristian mengutip ungkapan yang juga menjadi judul buku karya Chase Jarvis – seorang fotografer terkenal yang juga berprofesi sebagai sutradara, penulis, dan entrepreneur. “Yang penting di luar MP (mega pixel – red) adalah color dan focus,” tandas Kristian.

Kristian Tjahjono (nara sumber fotografi) dan Angga (moderator)

Bukan tanpa alasan karena tips yang disampaikannya memang bisa digunakan dengan camera phone apapun. Namun terkhusus OPPO, Kristian membagi tips andalnya, bagaimana menggunakan OPPO untuk menghasilkan foto yang menawan.

Kristian telah menguji OPPO F1s di beberapa tempat di Jakarta. Si selfie expert berkamera depan 16 MP dengan lensa berdiafragma f/2.0 dan kamera utama 13 MP ini, “Sangat realible. Bagus banget di area terbuka. Mampu memilih fokus, yang mana yang mau ditonjolkan.”

Banyak foto yang diperlihatkan Kristian pada kami melalui slide-slide presentasinya. Ada potret dalam keadaan sun rise tanpa editing yang menghasilkan foto dengan warna serta exposure bagus dan ketajaman cukup. Ada pula foto keren yang memanfaatkan fitur Panorama, tanpa editing,tanpa cropping pula.

“Berbicara tentang detail foto, kamera ponsel yang bagus tidak cukup hanya bicara MP. Lensanya bagus, tidak?” kalimat retorika dilemparkan oleh Kristian. Dia kemudian memperlihatkan kepada kami potret sekumpulan semut di atas pohon. Hasilnya jelas dan detailpadahal semut-semutnya bergerak, cahayanya pun terlihat bagus di foto itu. Kristian menjelaskan bahwa foto tersebut diambil menggunakan fokus manual dan memainkan ISO-nya.

Mencoba fitur-fitur OPPO F1s (featuring Bunga & Lina)

Expert mode bisa jadi pilihan penggunaan kamera pada OPPO F1s. Apa saja yang bisa diatur? Ini dia: Focus, White Balance, Exposure, Shutter, dan ISO. Pilihan simpanan gambarnya bisa dilakukan dalam format RAW. File RAW-nya OPPO mudah dibuka menggunakan ponsel. Contoh yang diperlihatkan oleh Kristian adalah foto luar ruangan saat senja, lowlight yang masih bisa terlihat detail-nya. Foto itu diambil dengan exposure 1 detik, ISO 100, dan diletakkan di dinding (karena tangan tak boleh goyang).

Bukan hanya OPPO F1s, salah satu andalan OPPO adalah OPPO A39 yang harganya lebih murah, berkisar pada dua jutaan rupiah. Kristian menceritakan bagaimana OPPO A39 dia bawa ke Ancol. Menggunakan HDR, hasil fotonya lebih terihat jelas detail-nya.

Usai menuturkan kisahnya dengan OPPO A39, Kristian membagi kisahnya mengenai “foto selfie”. Menurutnya, selfie adalah capture moment. “The moment is the most important things,” intinya adalah bagaimana mengabadikan momen yang hanya datang satu kali dengan sebaik-baiknya.

Sebagian peserta

Pada suatu kesempatan, misalnya saat Kristian berfoto selfie dengan serombongan turis perempuan asal Jepang, ini hanya datang satu kali dalam hidupnya. Belum tentu di lain kesempatan dia akan bertemu dengan rombongan turis Jepang, perempuan semua pula, yang mau diajak foto selfie. Begitu pun berfoto dengan latar belakang senja di Pantai Losari, pada kesempatan yang diambilnya, belum tentu akan mendapatkan senja yang sama keesokan harinya dan hari-hari berikutnya. Senja selain senja hari itu adalah senja berbeda dan menghasilkan foto yang berbeda pula.

Tips Fotografi ala Kristian Tjahjono


Selain sharing pengetahuan fotografi di atas, Kristian juga membagikan tips fotografi berikut:
  • Tips selfie bagi orang pemalu dalam contoh kasus berfoto bareng turis asing adalah: ajak beberapa orang untuk ber-selfie ria. Jangan hanya satu orang. Sebab dengan demikian yang diajak berfoto akan merasa “aman”. Sekali lagi ini tentang “moment”.
  • Tips food photography yang di-share Kristian adalah: tampilan makanan, kalau kurang menarik bisa di-closeup. Harus kreatif mengatur. Perhatikan pencahayaan dan tekstur makanan yang menarik. Pencahayaan, misalnya: cahaya dekat jendela, pagi, atau siang.
  • Berbicara tentang cahaya, yang paling baik adalah natural, terserah outdoor atau indoor. Ada plus-minus-nya masing-masing. Apakah menginginkan cahaya kuat, shadow-nya kuat, ataukah yang lebih soft. Bisa juga pakai reflektor pakai kertas HVS. “Itu sah-sah saja,” tandas Kristian.
  • Nah, kalau menginginkan bagian belakang obyek di foto blur. Caranya bagaimana? Jawaban Kristian: “Bereksperimenlah dengan Expert Mode. Manual focus. Manualset ke near. Harus maju sedikit. Untuk blur, perlu diperhatikan jarak subyek agak jauhan dari yang belakang.”
  • Untuk fitur Panorama, harus latihan untuk menghasilkan yang bagus. Jika menggunakan cahaya low light, harus seragam. Semuanya low light. Lihat kondisinya cocok atau tidak. Kalau hasil fotonya belang-belang, artinya exposure-nya berubah-ubah.

Videografi (membuat vlog)


Fatimah Kartini Bohang (Tini), Kompas Tekno Journalist adalah nara sumber kedua dalam OPPO Selfie Tour di Makassar. Perempuan muda ini membuka presentasinya usai makan siang bersama dengan slideWhat’s hot in internet in 2016. Nah, menurut Tini: yang baru, yang hangat, dan yang membedakan dunia internet pada tahun 2016 dibandingkan tahun- tahun sebelumnya adalah perkembangan: selebgram, selebtweet, dan Youtuber/vlogger. Iya, sih. Saya juga mengakuinya. Sulung saya saja, yang usianya baru menuju angka 16 tahun pengenjadi Youtuber. Oya, Tini dan Angga, moderator acara ini Youtuber, lho. Angga sering memberikan Tini pertanyaan yang kami butuhkan ketika kami tak terpikir untuk mempertanyakannya.Tidak salah OPPO memilih mereka untuk jadi mentor dan moderator di acara ini.

Fatimah Kartini Bohang (nara sumber videografi)

Tini juga memperlihatkan kepada kami vlog buatannya yang menggunakan ponsel OPPO. Dalam video itu dia menceritakan proses persiapan dan perjalanannya dari Jakarta ke Makassar untuk OPPO Selfie Tour. Pembicaraan berlanjut kepada bahasan mengenai 3 tahapan utama membuat video yang baik, yaitu: pre production, production, danpost production.

Pre production


Pada tahap ini, matangkan ide, inginnya membuat vlog seperti apa. Tentukan, apakah jenisnya traveling, kuliner, komedi, musik, fashion, daily, critics, atau opinion.

Bagaimana mempersiapkannya? Buatlah perencanaan ini:
  • Flow chart, bayangkan visualnya seperti apa.
  • Story board. Untuk membuat ketersambungannya. Supaya nyembung harus dibikin transisinya seperti apa.
  • Tools. Peralatan yang digunakan apa? Misalnya: vlognya pakai kamera OPPO A39 dan selfie stick. “Pakai kamera HP (zaman sekarang sebenarnya) sudah mumpuni. Bisa pakai audio clip supaya suara lebih bagus,” kata Tini.
  • Where and when. Di mana dan kapan, proses pengambilan gambarnya.

Production


Pada tahapan ini, ada 3 hal yang harus diperhatikan, yaitu:
  • Just be yourself. Youtuber terkenal punya karakter khas yang dikembangkan sendiri. Tini memperlihatkan kepada kami video karya tiga Youtuber yang dikaguminya: Pita’s Life, Cindercella, dan Agung Hapsah. Mereka terkenal dan disukai banyak orang karena memiliki karakter khas yang kuat. Misalnya: tetap menggunakan logat daerah tanpa menjadi kejakarta-jakartaan, tidak berusaha tampil cantik yang dibuat-buat, apa adanya. “Explore kelebihan masing-masing,” tegas Tini.
  • Be flexible. Misalnya, nih fleksibellah dalam menggunakan fitur dan properti bila tiba-tiba cuaca berubah saat pengambilan gambar.
  • Stay classy. Maksudnya jangan monoton, harus kreatif, dan terus berinovasi. Vlogger baru terus berdatangan. Kalau tak “classy” bagaimana orang betah menonton video kita?

Post Production


Pada tahap ini, pikirkan bagaimana caranya editvideo hingga jadi satu cerita yang nyambung. Apa yang harus dilakukan? Ini dia tips dari Kartini:
  • Audio-nya match. Apa yang diomongkan dengan musik latarnya harus sesuai.
  • Smoth transition. Perpindahan antar adegan-nya halus.
  • Gunakan text or emoji.


Vlog karya Fatimah Kartini Bohang di Kompastekno

Cukupkan dengan hal-hal tersebut saja? Tidak! “Percaya diri dan share ke semua media sosial,” Tini menekankan hal ini. Untuk apa membuatnya capek-capek kalau tidak ada yang nonton, kan?

Serupa dengan yang disampaikan Kristian pada awal materinya, Tini juga menekankan bahwa dengan camera phone saja pembuatan video bisa dilakukan. Begitu pun dalam mengedit, bisa dengan HP. Sekarang banyak aplikasi yang mendukung. "Creativity is number one, tool is just complementary," pungkas Tini. Kreativitas yang utama, peralatan hanyalah pelengkap.

Tips Videografi ala Fatimah Kartini Bohang


Tips lain yang dibagikan Tini kepada kami adalah:
  • Gunakan Snapchat ada pilihan pengeditan untuk mempercepat di situ. Kenapa Tini suka pakai adegan “cepat-cepatan”, adalah supaya orang tak bosan melihatnya bicara terus.
  • Mengenai durasi, “Ngapain dipanjang-panjanginkalo cuma mau bercerita tentang Fort Rotterdam?” Maksud Tini, perhatikan situasi dan kondisi juga. Kapan membuat video pendek atau panjang. “Durasi panjang nggak papa yang penting yakin orang gakbosan,” ujarnya.
  • Mengenai vlog dengan adegan stop motion di dalamnya, Tini menggunakan 0,2 detik durasi untuk tiap frame. Total, ia menggunakan 150 frame untuk bikin video stop motion itu. Untuk lebih mantapnya, sebaiknya pakai tripod dan gunakan self timer.
  • Untuk alat bantu, gunakan audio clip dan tripod. Namun selfie stick dan HP gpp, kreativitas is number one.
  • Untuk musik dan lagu hormati kebijakan hak cipta. Untuk amannya gunakan Audio Library-nya Youtube (search saja di Youtube). Semua musik dan lagunya sudah dibeli lisensinya oleh Youtube. Kalau bisa berkreasi membuat musik sendiri, bagus juga. Di Google Play Store banyak aplikasi audio mixer. Ada piano, biola, dan lain-lain. Bisa bikin musik secara digital.
  • Dalam menentukan judul harus kreatif. Youtube sistemnya keyword. Keyword bikin semenarik mungkin. Apa yang ingin disampaikan taruh di depan. Misalnya “OPPO F1s” taruh di depan, jangan di belakang.

Kelebihan Video ala OPPO F1S dan Challenge untuk Peserta


Aryo Meidianto Aji, Media Engagement OPPO Indonesia
Usai sesi Videografi, Aryo Meidianto Aji, Media Engagement OPPO Indonesia menyampaikan kelebihan camera phone dari OPPO F1s. Dia memperlihatkan kepada kami rekaman video yang dibuatnya saat konser Raisa dengan menggunakan OPPO F1s. “Kamera smartphonesusah ketika lampu di belakangnya berubah-ubah tapi apa yang dilakukan F1s, fokusnya tetap konstan di Raisa. Raisa jalan ke sana ke mari di atas panggung tapi fokus kamera OPPO tetap di Raisa. Bisa dikunci di satu titik fokus, dan dia akan fokus di situ. Pakai tripod,” ujar Aryo. Iya, lho, hasilnya terlihat mantap padahal pencahayaan agak kurang tapi di videonya terlihat bagus.

Dan kami pun tiba di puncak acara. Angga menyampaikan challenge yang diberikan kepada peserta Selfie Tour hari itu: memotretmakanan menggunakan perangkat-perangkat OPPO. Secara acak, kami dibagikan perangkat OPPO ini: OPPO F1s, OPPO F1 Plus, dan OPPO A39. Saya kebagian OPPO A39. Bersama teman kelompok saya: Alfu, Ayi, dan Lina, kami menuju ke salah satu meja yang ditunjuk oleh Kristian. Di atas meja itu ada dua piring makanan yang harus difoto oleh kami. Mejanya terletak dekat sekali dengan kaca jendela sehingga kedaannya “banjir cahaya”.

Salah satu foto menggunakan OPPO A39

Ini tantangan menarik yang harus dipecahkan. Saat diumumkan tantangannya adalah memotret makanan, hampir bersamaan, saya dan beberapa kawan spontan berseru, “Aih menang mi Inar!” Inar (Winarni) boleh dikatakan guru kami dalam hal memotret makanan. Niche-nya dalam dunia blogging memang food blogger. Instagramnya pun dihiasi aneka kreasi makanan dalam bisnisnya – Doubleyou Cake. Ilmu food photography-nya sudah oke banget!

Sempat berkecil hati juga awalnya. Namun saat melihat kemampuan camera phone OPPO A39, perlahan-lahan saya mulai optimis. Kameranya memang keren. Dengan keadaan banjir cahaya sekali pun ternyata makanan yang difoto dalam jarak dekat bisa terlihat detail-nya! Ini baru menggunakan OPPO A39. Pasti lebih bagus lagi hasilnya jika menggunakan OPPO F1s dan OPPO F1 Plus!

Video ini memuat foto-foto yang saya ambil dengan OPPO A39 untuk challenge.
Bandingkan kualitasnya dengan foto-foto di blog ini. Memang saya butuh
HP baru #uhuk (kode buat ...) 😏

Yah, setidaknya bagi orang awam fotografi macam saya ini, kamera OPPO A39 ini sudah oke. Meskipun pada akhirnya terbukti Inar yang jadi salah satu pemenang kompetisi foto di Instagram, saya tidak kecewa karena sudah mengantongi foto-foto makanan keren dengan ponsel pinjaman sesaat itu. Selain itu, saya sangat terhibur karena menjadi salah satu pemenang live tweet hari itu. Alhamdulillah. 😊


Makassar, 11 Februari 2017

Jenis-Jenis Mesin Absensi yang Perlu Anda Ketahui

$
0
0
Sebagai orang sok sibuk yang akhir-akhir ini sering keluar-masuk kantor, ngantor tapi tanpa bos dan tanpa jam kerja yang mengikat, saya santai saja berlenggang tanpa perlu melapor pada mesin presensi. Eh, pernah dengar istilah mesin presensi? Kalau yang beredar luas tak ada, ya. Sudah jamak istilah yang berlaku umum dan di pasaran adalah mesin absensi – yang sebenarnya artinya adalah “mesin ketakhadiran” 😆.



Ah, sudahlah. Istilah yang sudah umum seperti itu tidak usah diperdebatkan lagi meski agak-agak aneh kalau dipikir-pikir. Saya itu kalau lihat mesin absensi, kadang-kadang timbul pikiran iseng ingin juga punya kebiasaan menyetor identitas di mesin itu setiap hari. Padahal yang tiap hari ngisi absen pengen kayak saya, kali yah. Jam masuk kantor harus tepat, pulangnya juga harus tepat. Malah ada yang tidak boleh pulang sebelum bos pulang walaupun jam kantor sudah berakhir.

Jadi, ya ... untuk memuaskan rasa penasaran akan mesin absensi, saya cari tahu jenis-jenisnya saja dulu. Rasa penasaran, sekali-sekali perlu diikuti, toh. Buat nambah wawasan. Mana tahu suatu saat nanti saya yang buka kantor dan butuh ini. Ternyata, mesin absensi ada macam-macam jenisnya. Ini beberapa yang saya temukan:

1. Mesin Absensi Fingerprint

Mesin ini seringkali ditemukan di kantor-kantor. Kelebihannya ada pada pemakaian lebih praktis, tingkat akurasi tinggi dan dapat terintegrasi dengan komputer. Sedangkan kekurangannya adalah alat ini sensornya sangat sensitif sensor terhadap benda-benda asing dan harganya relatif mahal.

2. Mesin Absensi Kartu (Manual)

Nah, untuk kantor yang karyawannya sedikit, mesin ini sangatlah tepat. Kelebihannya adalah harga mesin absensi relatif murah, tidak membutuhkan suplai listrik, dan berukuran kecil. Sedangkan kekurangannya terletak pada kerentanannya terhadap kecurangan, ribet dalam pengoperasian, dan kapasitas pengguna yang terbatas.

3. Mesin Absensi Biometrik

Hampir sama dengan absensi digital, banyak orang menyukai mesin absensi ini. Kelebihannya terletak pada pemakaian yang lebih praktis, tingkat akurasi tinggi, dan dapat terintegrasi dengan komputer. Sedangkan kekurangannya yaitu rentan terhadap error pada sensor saat mendeteksi atau memverifikasi dan harganya relatif lebih mahal.

4. Mesin Absensi Digital

Mesin jenis ini dapat digunakan untuk penghitungan gaji dan pembuatan laporan. Bahkan mesin jenis ini juga dapat difungsikan untuk akses kontrol ke ruangan tertentu. Sebelum membeli mesin absensi digital di tempat jual mesin absensi, Anda harus tahu tentang kelebihan dan kekurangannya dulu. Kelebihannya adalah pengolahan data karyawan secara digital lebih cepat dan dapat terintegrasi dengan komputer. Sedangkan kekurangannya ada pada pemasukan data (PIN/ID) yang memakan waktu. Banyak pula kejadian, karyawan lupa PINnya atau curang menggunkannya (dua hal ini termasuk kekurangan mesin absensi jenis ini.

5. Mesin Absensi Magnetic Card

Kelebihan dari mesin ini adalah pemakaiannya yang lebih cepat dan dapat terintegrasi dengan komputer. Sedangkan kelemahan dari mesin absensi ini adalah rentan terhadap kecurangan dan kapasitas pengguna terbatas.

6. Mesin Absensi Web

Bisa dibilang mesin absensi yang satu ini sangat canggih karena tidak memiliki bentuk nyata. Kelebihannya terletak pada kepraktisan, keefektifan dan dapat dengan mudah diakses dari manapun asal ada koneksi internet. Sedangkan kelemahannya terletak pada kebutuhan akan koneksi internet, dan penggunaannya pun tergantung pada bagus atau tidaknya jaringan yang ada. Nah, lho.


Mudah-mudahan sekelumit pengetahuan tentang jenis-jenis mesin beserta kelebihan dan kekurangannya ini bisa membantu mereka yang mencari mesin absensi. Salah satu yang menjual adalah Indotrading.Com. Di Indotrading.Com banyak sekali penjual distributor dan suppliermesin absensi. Semoga ulasan ini juga bisa membantu Anda yang ingin membeli produk ini di tempat jual mesin absensi online saat ini.


Makassar, 13 Februari 2017

Papa Suka Mama

$
0
0
“Ma, siapa yang duluan suka. Mama duluan suka Papa, atau Papa yang duluan suka sama Mama?” aish, Athifah kembali mengemukakan topik “siapa duluan suka” ini. Dia sudah pernah mempertanyakan hal ini kira-kira setahun atau dua tahun atau malah 3 tahun yang lalu.

“Papa, dong. Papa yang duluan suka Mama,” jawab Mama.

Mama terdiam sejenak. Berpikir kemungkinan yang akan terjadi. Lalu mengatakan, “Kalau Kamu tanya Papa, pasti Papa bilangnya Mama yang duluan suka sama Papa!”

“Papa gengsi tuh, menjawab yang beginian haha. Memang kenapa, menjawab kalau dia yang duluan suka. Ndak salah, kan?” Mama membatin padahal dia juga gengsi kali dibilang duluan suka sama Papa haha.




Begitu Papa muncul, Athifah langsung meluncurkan pertanyaannya, “Pa, siapa yang duluan suka. Papa yang duluan suka Mama, atau Mama yang duluan suka sama Papa?”

“Mama,” jawab Papa mantap.

“Nah kan, betul yang Mama bilang tadi hahaha,” ujar Mama.

Makassar, 15 Februari 2017

Catatan:
Gambar berasal dari Pixabay.com

Baca juga:

8 Alasan Mengapa Saya Betah di Regus

$
0
0
Beberapa bulan terakhir ini, saya sering ke Regus untuk sebuah pekerjaan. Biasanya saya perginya setelah waktu zuhur dan pulang di waktu sore. Betah saya di sana. Saking betahnya di Regus, beberapa kali saya sampai lupa diri, pulang terlalu sore. Begitulah kalau melakukan pekerjaan yang merupakan passion sendiri. Rasanya tidak seperti sedang bekerja 😊.


Bukan tanpa alasan saya sangat betah berada di tempat yang diistilahkan sebagai co working space“berkonsep hotel-kantor” ini. Rasanya seperti hotel tapi bukan hotel. Seperti kantor tapi tidak persis kantor juga. Gabungan keduanya, deh pokoknya. Yang jelas, saya nyaman berada di Regus dan senang berlama-lama di situ.

Saya pikir-pikir, yang membuat saya betah di Regus adalah 8 alasan ini:

1. Suasananya tenang dan privat.


Kalau sudah berada di dalam ruangan, mau ngobrol sekeras apapun dengan teman seruangan, orang-orang di ruangan sebelah tidak akan terganggu. Yang penting jangan teriak-teriak saja. Kalau mau teriak-teriak, tempatnya bukan di sini. 😝 Regus didesain “cukup kedap suara”, selama pintu tetap tertutup. Rasanya privat karena tak terganggu dengan orang lain yang lalu-lalang ataupun bunyi kendaraan. Keamanan juga lebih terjaga karena tamu yang masuk pasti melalu front desk dan selalu ada staf Regus di front desk. Ada, sih sesekali terdengar bunyi kendaraan nun jauh di luar sana tapi tidak akan sampai mengganggu.

2. Ada peralatan kantor yang bisa digunakan.


Begitu butuh memfoto kopi atau nge-print, peralatan di Regus ada. Tidak perlu ke luar mencarinya. Tinggal datang ke front desk, minta staf Regus yang berada di sana untuk membantu foto kopi atau nge-print. Biayanya seperti harga foto kopi dan print out di luar sana.

Di Regus ruang 530 bersama Abby, Umma, dan Ama

3. GM dan stafnya ramah.


Ibu Hazanah Dewi – General Manager Regus Makassar beserta staf-stafnya asyik diajak ngobrol karena mereka orang yang ramah. Beberapa kali saya terlibat pembicaraan seru dengan Bu Dewi terkait beberapa hal.

4. Suhu ruangan terjaga, tidak ada asap rokok.


Suhu ruangan adem karena ada AC sentral. Menyenangkannya, ini berarti juga tak ada asap rokok! Jelas saja, orang tak diperkenankan merokok selama berada di Regus. Saya jadi makin nyaman karena organ pernapasan saya makin peka dengan asap rokok.

5. Internetnya lancar jaya.


Fasilitas kantor yang satu ini menjadi pendukung mutlak kelancaran pekerjaan saya. Dan wifi di Regus lancar jaya. Klien Regus mendapatkan akses internet, sebagai bagian dari fasilitas kantor. Bebas diakses selama jam kantor.

6. Minuman dan camilan tersedia.


Kopi, teh, dan air minum bisa diperoleh gratis. Boleh gratis? Bolehlah! Memang demikian adanya di Regus. Kalau dihitung-hitung biaya ngafe, mendingan ambil sewa lounge, lho. Ada yang Rp. 250.000 per bulan! Selain itu, camilan dan minuman dingin pun ada, tapi khusus yang ini harus dibeli.

7. Kebersihannya terjaga.


Siapa yang tidak senang kalau tiap masuk ruangan bersih. Sampah sudah tidak ada di keranjang sampah? Nah, ini salah satu nilai lebih Regus. Klien tidak perlu repot mengurus pembuangan sampahnya. Regus yang menguruskan.

Begitu pun kebersihan peralatan makan. Di pantry, ada aneka peralatan makan termasuk sendok, garpu, dan pisau. Klien bebas memakainya. Gratis. Yang penting setelah menggunakan, mengembalikannya di wastafel. Jangan dibiarkan tergeletak di dalam ruangan.

Lounge dan pantry Regus Makassar

8. Ada Community Event.


Nah, ini juga merupakan salah satu alasan mengapa saya betah di Regus. Pada setiap Community Event, saya merasa wawasan saya bertambah. Anda bisa membaca mengenai pengalaman saya menghadiri Community Event pada tulisan berjudul 12 Alasan Menyewa Ruang Kantor di Regus dan Semaraknya Community Event di Regus Makassar.

Wawasan yang saya maksud adalah mengenai topik yang dibicarakan di Community Event dan mengenai klien-klien Regus. Pada Community Event, tidak menutup kemungkinan terbentuk networking baru dan pekerjaan baru di antara sesama klien. Selain itu ... yang menyenangkan dari Community Event adalah tersedianya makanan lezat bagi seluruh klien dan tamu Regus. Ngobrol sembari makan itu sangat mengasyikkan!

Siapa saja yang membutuhkan ruang kantor bisa berkantor di Regus. Ada banyak pilihan ruangan/jenis co working space. Mulai dari pilihan yang untuk 1 orang hingga 6 – 8 orang. Untuk lebih jelasnya, silakan hubungi: www.regus.co.id atau nomor telepon 0411-3662100 (untuk area Makassar).

Makassar, 15 Februari 2017


Silakan baca juga:

Kalau Saya Sudah Menikah, Saya Butuh Dia?

$
0
0
Nona mungil itu sering punya alasan menolak jika diminta membantu Mama. Seperti hari itu, “Mual ka’, Ma.” Katanya, dia merasa mual, entah kenapa.

“Nah, kan .. katanya mau membantu Mama. Dimintai tolong mengambil pakaian yang sudah kering saja seperti itu,” ujar Mama kepada putrinya.


Saat Mama memintanya lagi, sesekali masih ada keluhannya namun nona mungil ini akhirnya melakukan juga yang diminta Mama. Dia membantu mengambilkan pakaian-pakaian yang sudah kering dan memberikannya kepada Mama.


“Kalau sudah jadi seperti Mama, bagaimana moko, Nak. Sekarang saja diminta bantuan begini, banyaknya alasannya. Bagaimana mi Mama, setiap hari harus melakukan banyak pekerjaan?” keluarga mereka memang tak punya asisten rumah tangga maka Mama harus melakukan banyak pekerjaan rumah dan meminta anak-anak membantunya.

Athifah berpikir sejenak sebelum bertanya, “Nanti kalau saya menikah, saya juga seperti Mama, melakukan pekerjaan ini?”

“Iya. Kecuali kalau banyak uangmu, Kamu bisa mempekerjakan banyak asisten rumah tangga.”

“Kalau ada asisten digaji, ya?”

“Iya. Tapi tidak mudah mencari asisten. Sekarang banyak asisten yang sukanya main hape. Tidak mau mengikuti yang disuruh. Maunya menjalankan keinginannya saja.”

“Suka nonton televisi juga?”

“Iya.”

“Biasanya kan ada orang dari kampung yang mau jadi asisten?”

“Iya tapi sekarang banyak yang lebih suka jadi penjaga toko. Jadi, kalau mereka dapat pekerjaan jadi asisten rumah tangga, mereka tidak sungguh-sungguh. Tidak gampang itu cari asisten yang kerjanya bagus dan mau mendengarkan majikannya dengan baik.”

Begitulah cerita hari ini tentang si nona mungil yang sekarang berusia sepuluh tahun. Dia memang gemar sekali bertanya tentang apa saja. Bukan hanya tentang masa kini pun tentang masa depan. Seperti kisah ini, dimulai dari pertanyaan “kalau saya sudah menikah”.

Dan sejak dulu sampai sekarang, pertanyaannya selalu sambung-menyambung menjadi banyak (bukan menjadi satu). Kalau tak pandai menjawabnya, pasti kewalahan. Eh, ini bukan mau bilang bahwa Mama pandai. Mama sering juga kewalahan dan butuh waktu untuk menjawab pertanyaan putrinya.

Makassar, 17 Februari 2017


Catatan: Gambar berasal dari pixabay.com

Baca juga:

Cerita di Balik Sop Tahu Ceria

$
0
0
Menyediakan makanan bagi putri saya rasanya seperti gambling,apakah dia akan suka atau tidak. Suatu kali saya pernah membuatkan masakan yang saya yakin dia pasti suka karena sebelumnya dia memakan makanan jenis ini dengan lahap ... eh, ternyata dugaan saya salah. Dia hanya mencoba satu kali suapan. Habis itu: A BIG NO.

“Tidak enak, ada tomatnya!” nona mungil ini berkeras. Oh oh oh, betapa kekinya hati ini. Padahal perasaan saya sudah bungah duluan, mengira dia akan memuji masakan saya!



“Yang dulu Athifah makan ji, Nak. Yang Mama bikin dulu ada ji juga tomatnya juga,” setengah mati saya menahan rasa gemas.

“Tidak ada!” dia masih ngotot.

Aarggh, rasanya pengen kunyah panci teflon 😢. Resep masakan yang lalu dengan yang barusan saya masak ini persis sama koqdia bilang beda, sih?

Namun saya tidak patah arang. Ketika dia meminta sendiri makanan yang diinginkannya, saya mencoba membuatkannya. Seperti ketika dia merasakan sop tahu buatan seorang kenalan, dia bertanya, “Mama bisa bikin sop tahu?” Saya langsung mengiyakannya. Saya memang bisa berkreasi dengan sop tahu.

Baru kemarin saya berhasil mengumpulkan bahan-bahan menarik pembuat sop tahu. Ada ayam, kentang, wortel, kol, sosis, bakso ikan “berwajah ceria”, telur ayam, dan bumbu-bumbunya. Masaknya, tentu saja tanpa penyedap rasa. Hasilnya ... alhamdulillah, Athifah suka. Senang sekali rasanya. Bagi saya, melihat reaksi nona mungil itu menikmati Sop Tahu Ceria (saya menamakannya Sop Tahu Ceria), seperti mendapatkan sebuah prestasi!

Stamp fisik terkumpul sejumlah 15 (kanan), bisa tebus casserole Royal VKB
(kiri).
Beberapa produk sponsor bertanda khusus (lingkaran merah) di Alfamart
Alat masaknya, menggunakan casserole yang baru saja saya tebus murah dari Alfamart untuk pertama kalinya setelah dibeli. Panci yang saya gunakan sehari-hari sudah pantas diganti, makanya saya memang berminat sekali dengan casserole ini begitu tahu ada program Kejutan Awal Tahun Alfamart. Panci lama berbahan teflon kepunyaan saya sudah mulai terkelupas padahal menggunakannya sudah sebaik mungkin, pun tidak digosok dengan benda kasar saat mencucinya.

Casserole bermerek Royal VKB ini tutupnya dilengkapi dengan satu lubang sebagai pembuangan uap panas dari dalam panci. Ini yang saya butuhkan juga. Supaya kalau memasak, tutupnya tidak perlu dibuka-tutup lagi. Panci berbahan teflon terdahulu kepunyaan saya yang dibeli dengan harga mahal, tidak memiliki lubang pada tutup kacanya. Saya suka gemas sendiri menggunakannya karena ketika tekanan uap panas besar sekali dari dalam, terpaksa tutupnya harus dibuka supaya air dari dalam panci tidak meluap. Setelah itu, berulang kali saya harus membuka-tutup panci selama memasak. Nah, menggunakan casserole Royal VKB ini tidak perlu lagi melakukan buka-tutup seperti itu. Makanan lebih cepat panas, deh jadinya.

Beruntung sekali saat ini sedang ada program Kejutan Awal Tahun di Alfamart. Setiap pembelanjaan minimal sejumlah Rp. 30.000 mendapat satu stamp.  Jika di dalamnya terdapat produk sponsor maka pembeli berhak mendapatkan satu ekstra tamp lagi. Di kasir ada flyer untuk menempelkan koleksi stamp kita. Inilah yang saya lakukan sehingga saya akhirnya bisa menebus murah 15 stamp dengan casserole berdiameter 20 cm seharga Rp. 139.900. Tahu, tidak harga normalnya berapa? Rp.  499.900! Diskonnya 85%, Bu! Seandainya saya menukarnya dengan stamp digital yang bisa diperoleh dengan men-download aplikasi Alfastamp, saya bisa menebusnya dengan harga yang jauh lebih murah: Rp. 99.900.

5 varian Royal VKB cook ware yang bisa ditebus murah (rak atas dan tengah)
beserta beberapa produk sponsor (rak paling bawah) 
Saya naksir yang ini juga. Stir fry wok lama saya rusak lapisan teflonnya.
Saya sudah punya frypan yang ini. Abang kasirnya sudah siap memberikan
untuk saya saat difoto 😅

Ada 5 varian perlengkapan masak yang bisa ditebus mura: frypan (diameter 20 cm dan 24 cm), sauce pan (diameter 16 cm), sir fry-wok (diameter 24 cm), dan casserole  (diameter 20 cm). Kelebihan yang ditawarkannya adalah: pegangannya ergonomis, kualitas teruji dengan standard Eropa yang telah memenangkan berbagai penghargaan, mudah dibersihkan, lapisan teflon anti lengket yang tahan lama, dan penyebaran panas yang cepat merata. Saya sudah membuktikan sendiri kelebihan-kelebihan ini. Rasanya tidak rugi upaya tebus murah yang saya lakukan.

Bukan hanya itu. Setiap penukaran stampdengan alat masak Royal VKB tipe/ukuran apapun berkesempatan memenangkan HADIAH undian berupa paket wisata ke Belanda. Kesempatan memenangkan hadiah bukan hanya buat mereka yang telah membeli peralatan masak, lho Bu.

Masih ada lagi. Buat ibu-ibu yang sudah berbelanja seharga Rp. 30.000 produk sponsor berhak mengikuti kontes resep dan membagikannya ke media-media sosial milik Alfamart dengan hashtag#PilihanBundaAlfamart. Sertakan bukti struk belanja dalam caption foto dan resep yang diunggah ke media sosial. Sepuluh peserta yang terpilih akan mendapatkan kesempatan memasak resep yang di-upload tersebut secara langsung di hadapan juri untuk memperebutkan juara 1-10. Info lengkapnya bisa dilihat di website Alfamart. Kesempatan bagus menjelang bulan Ramadhan, lho Bu. Periode penukaran stamp sampai dengan tanggal 21 Mei 2017. Enak kan punya alat masak berkualitas dengan harga murah yang bisa digunakan di bulan Ramadhan nanti?


Makassar, 17 Februari 2017 

4 Hal, Menembus Batas dengan Internet

$
0
0
Bersyukur sekali saya sekarang berakrab-akrab dengan internet. Sejak kenal internet, di tahun 1997, saya cuma tahu browsing dan e-mail, termasuk mailing list (milis). Saat merantau ke Riau usai prosesi pernikahan, hubungan dengan teman-teman kuliah dan teman-teman sekelas saat di SMA masih terjaga melalui milis alumni. Setelah itu, saya tak bermain mIRC dan Friendster namun masih tetap mengontak kawan-kawan lama melalui e-mail. Kudet (kurang update) sekali, yah.



Akhirnya takdir membawa saya berkenalan dengan dunia media sosial. Dimulai dari Facebook di tahun 2011. Setelah sebelumnya ngeblog di warnet pada tahun 2006. Lama-kelamaan, saya seperti bersahabat dengan internet karena keseharian saya tidak jauh-jauh dari mengelola blog dan akun-akun media sosial yang saya miliki.

Saya merasa sangat beruntung karena saya tahu tak banyak perempuan seusia saya yang terlibat dengan internet seperti yang saya alami. Saya pernah melihat data pengguna internet, di mana pengguna terbanyak adalah yang berusia akhir belasan dan dua puluh tahunan. Jumlah penggunanya menurun dengan semakin meningkatnya usia pengguna.

Menyampaikan tentang Pantai Losari kepada dunia.


Ah ya, saya juga belajar buat video melalui internet. Ini salah satu
video hasil otodidak. Video tentang pisang epe'.

Melalui internet saya mendapatkan banyak pengalaman menembus batas. Batas profesi, batas gender, batas wilayah, dan batas waktu. Saya bisa menjelaskan alasan mengatakan demikian di antaranya karena hal-hal berikut:
  1. Saya yang sehari-harinya sebagai “ibu rumahan” (ibu yang lebih banyak berada di rumah saja)  sering ikut lomba blog, bersaing dengan para lelaki dan mereka yang memiliki profesi di sektor publik. Secara fair tentunya,saya pernah memenangkan satu lomba yang cukup berat temanya (bisa dibaca tulisan saya yang berjudul Pentingnya Orang Tua dan Pendidikan Tinggi Berkolaborasi dalam Membentuk Karakter Positif Anak). Ini yang saya maksud dengan menembus “batas profesi” dan “batas gender”. Bisa berkompetisi dan menang.
  2. Ngeblog membawa saya kepada kesempatan bekerja sama dengan beberapa pihak. Salah satunya dengan BaKTI (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia). BaKTI adalah sebuah lembaga berbentuk yayasan yang menyediakan platform dan alat untuk lembaga donor, pemerintah, dan masyarakat. Diharapkan platform atau alat tersebut bisa dipergunakan untuk mengakses informasi, menyimpannya, bertemu, dan berdiskusi mengenai isu-isu pembangunan serta prioritas apa yang harus diambil agar bisa lebih mempengaruhi pengambilan keputusan dan lebih mendukung aktivitas pembangunan yang berbasis pengetahuan di Kawasan Timur Indonesia. Tanpa mempertanyakan profesi saya, BaKTI mengajak saya bekerja sama untuk beberapa programnya. Dua tulisan dari kerja sama ini adalah: Menuju Layanan Kesejahteraan Anak yang Holistik dan Komprehensif dan Semua Anak Makassar Berhak Punya Akta Kelahiran.
  3. Melalui blog, saya bisa mengabarkan hal-hal baik dari Makassar, Sulawesi, dan Indonesia Timur kepada dunia. Melalui internet, saya menembus batas wilayah dengan membawa kisah dalam bentuk tulisan ke hadapan Anda, di mana pun Anda berada. Bukan hanya informasi berupa tempat, juga berupa kebaikan-kebaikan lainnya. Dengan harapan informasi yang beredar tentang daerah saya dan Kawasan Timur Indonesia bisa menjadi lebih berimbang. Banyak hal baik yang saya kabarkan. Sebagian catatan saya bisa dibaca pada kategori BaKTI, Kabar dari Timur, dan Celebesiana di blog ini. Berikut ini 3 tulisan yang pernah saya buat: Sekolah Kapal Kalabia Membentuk Agen Perubahan di Raja Ampat, Antara Sekolah Politik Perempuan dan Geng Motor iMuT, dan Kisah Sulap Minyak Jelantah Menjadi Bahan Bakar Biodiesel.
  4. Bagaimana dengan menembus batas waktu? Melalui kegiatan ngeblog, insya Allah hal itu bisa terwujud. Kelak, ketika saya sudah tidak ada di dunia ini, anak-cucu saya bisa membaca tentang dan mengenal saya melalui tulisan-tulisan saya. Dalam blog ini ada kisah saya, kisah anak-anak, pembelajaran saya sebagai ibu dan istri, dan ada pesan-pesan saya untuk keturunan saya. Beberapa tulisan yang saya buat: Dalam Perjalanan, Selalulah Ingat untuk Berdo'a, Nak, Memaknai Kelulusan, 17 Tahun Kemudian, dan Pentingnya Adaptasi Perubahan Iklim Wilayah Maritim.

Pertemuan Koordinasi Lintas Sektor dan Monitoring PPKAI Kota Makassar
& Kabupaten Gowa yang diselenggarakan oleh BaKTI.
Dulu tak pernah terbayangkan saya bisa hadir pada kegiatan seperti ini.
Ngeblog membawa saya "menembus batas profesi" hingga sampai ke sini.
Selain itu, ada 4 hal menarik yang saya temui. Hal-hal yang tidak bisa saya alami tanpa internet. Beberapa masalah bahkan menemukan solusinya. Berkat internet yang membawa saya menembus batas dari dalam kamar tidur.

1. Mengkritik dengan cara elegan.

Karena tidak setuju pada sebuah tayangan yang diprakarsai seorang artis terkenal pada tahun 2014 lalu, saya membuat tulisan berjudul Mengumbar Rahasia Pribadi Seseorang di Televisi dalam Siaran Langsung Adalah BULLY! Singkat cerita, saya pun berdialog secara baik-baik dengan sang artis melalui direct message Twitter. Untuk menggugah lebih banyak orang, saya membagikan tulisan tersebut di media sosial, mengadukan tayangan yang tak saya setujui di website KPI, dan membuat satu tulisan lagi yang berjudul Menjadi Nyamuk yang Mengganggu Monster Raksasa. Setelah itu, artis tersebut tak pernah lagi membuat acara yang saya kritik. Bahkan dia menjadi salah satu follower akun Twitter saya.

2. Menuntut hak dengan cara elegan.

Hampir saja saya tak menerima hadiah juara 3 sebuah lomba blog. Laptop yang sedianya menjadi hak saya, ditarik kembali oleh event organizer yang menyelenggarakan lomba untuk alasan yang tidak bisa diterima. Kepada salah seorang panitia saya mengirim SMS yang berbunyi, “Saya bukan blogger, Mbak kalau saya tak menuliskan tentang ini.” Saya juga memberikan dia link tulisan ini: ICT USO EXPO 2013: Katanya Saya Memenangkan Notebook Tapi Hadiahnya Diterbangkan Angin. Yah, katakanlah itu ancaman halus hehe. Yang jelas setelah itu, EO berbalik sikap. Dengan segera laptop hadiah dari Jakarta diusahakan terbang ke Makassar. Kelanjutannya baca di: ICT USO EXPO: Hadiah Notebook Itu Akan Terbang Menuju Makassar.

3. Membantu menggerakkan UMKM lokal melalui blog dan media sosial.

Maraknya pengusaha bermodal kuat ke daerah sempat meriuhkan time line media sosial saya. Rasa gelisah dan gemas akan komentar-komentar sinis yang tak memberi solusi membuat saya membuat tulisan berjudul Songsong Tantangan Masa Depan Bersama dengan Oleh-Oleh Khas Kekinian. Sebelumnya, saya pernah beberapa kali menulis tentang UMKM dan startup lokal, di antaranya: Fabya, Abon Ikan Lezat Tanpa 3P Buatan, Klappertaariza yang Lembut dan Lezat, dan Pesan Tiket Bus Makin Mudah dengan Tiketbusku. Saya pikir, sebagai pengguna aktif media sosial, sebaiknya kita membantu para pelaku UMKM dan startup lokal dengan cara membagikannya di akun media sosial. Lebih baik begitu daripada menebar rasa antipati, kan?

Status Facebook tentang UMKM Bandeng Mama Ni'

4. Membantu mereka yang membutuhkan.

Membantu orang menjadi lebih mudah dengan keterhubungan di dunia maya. Tulisan di blog bisa menggerakkan. Anda bisa membaca tulisan-tulisan saya yang ini: Bahagianya Beramal Bersama Setia Karya dan Paket untuk Anak-Anak An-Nur. Tanpa blog pun, melalui media sosial saja banyak yang bisa dilakukan.

Masih banyak kisah saya mengenai bagaimana internet membantu saya menembus batas. Saya tidak bisa menuliskan semuanya. Melalui tulisan ini, saya hanya ingin menyampaikan bahwa di zaman ini, banyak hal yang dulunya tidak mungkin terjadi sekarang menjadi keniscayaan. Seperti yang saya alami. Saya, yang ibu rumah tangga berusia hampir 43 tahun dari dalam kamarnya, bisa mengalami hal-hal yang dulu tak pernah terbayangkan. Tulisan ini bukan bermaksud menyombongkan diri. Saya hanya hendak menyampaikan bahwa saya yang “bukan siapa-siapa” bisa mendapatkan banyak manfaat dan ingin bermanfaat bagi banyak orang melalui internet. Sebagian pengalaman yang saya tuliskan di atas sudah membuktikannya.

Anda punya kisah serupa? Share, yuk di kotak komentar blog ini.

Makassar, 18 Februari 2017

Tulisan ini diikutkan KEB Blogging Competition



SMS Berbunyi Pap Say

$
0
0
Kira-kira sepekan yang lalu ada kejadian konyol. Gara-gara menelepon berkali-kali tidak diangkat terus, akhirnya saya kirim SMS ke Pak Suami (iya, SMS, Anda tidak salah baca. Saya kirimnya SMS bukan WA 😅 ).

Beberapa jam kemudian kami terhubung lewat voice call.
"Sudah baca SMS?" tanya saya.
"Tidak ada SMS masuk," jawab si dia.
"Ah, masa? Na kelihatannya terkirim ji," saya yakin terkirim karena kalau tak terkirim kan ada notifikasinya masuk


"Tidak ada!" Pak Suami berkeras kalau SMS yang saya kirimkan tak ada.
Ya sudahlah. Masa mau didebat.

Beberapa lama kemudian, baru saya sadar bahwa SMS itu terkirim ke orang lain! Lelaki pula, bukan perempuan.

Ya Allah, mana ada kata "Pap say"-nya plus gambar hati berderet-deret lagi. 😩
Kacau deh.

Tanggapan teman-teman yang tahu hal ini beragam.
“Wah, bakal berbunga-bunga yang menerimanya.”
“Ih, bagaimana kalau ketahuan istrinya?”
“Mungkin si penerima masih belum siuman dari pingsan rezeki yang diterimanya hahaha.”
“Mungkin kamu lelah.”
“Hahaha ..... yang penting gak ada telepon, balik ngamuk-ngamuk.”

Hm, untungnya tidak ada yang telepon balik dan mengamuk. Tapi yang nerima pasti tidak akan berbunga-bunga. Barangkali saja dia menganggap itu SMS penipuan. Atau barangkali saja dia cerdas dan sadar itu SMS nyasar. Mudah-mudahan saja, kalau ada istrinya, mudah-mudahan istrinya bukanlah termasuk kalangan perempuan dodol. Maksudnya, mudah-mudahan istrinya cerdas.

Soalnya SMS saya itu sebenarnya berisi permintaan dan daftar belanja. Supaya Pak Suami berkenan, mesti dirayu-rayu plus dikasih gambar hati berderet-deret, kan? 😜

Lalu siapa sosok yang jadi korban, menerima SMS saya?
Well, dia tidak saya kenal. Juga bukan kenalan suami saya hahaha. Saya hanya tahu dia laki-laki tapi saya tidak tahu dia sudh beristri atau belum. Namanya pun hanya numpang lewat di HP saya.

Koq bisa? Ya, bisa sajalah.

Begini ceritanya:
Jadi, ada yang minta carikan orang dengan kategori/kompetensi tertentu. Carinya dari teman ke teman. Ketemulah namanya. Nomornya di-save terus disampaikan ke temannya teman, pokoknya ribet deh. Intinya, saya tidak kenal orangnya. 😆


Makassar, 1 Maret 2017

Meski Harga Mesin Jahit Mini Semini Ukurannya, Manfaatnya Bisa Maksi

$
0
0
Saya selalu kagum dengan para perempuan yang pintar menjahit. Juga mengagumi baju-baju yang bisa mereka hasilkan. Baru-baru ini seorang sahabat saya hubungkan untuk bekerja sama dengan seorang teman dalam membuat baju perempuan ala butik. Pesannya banyak, dengan harga jahit miring. Sahabat saya dan teman saya senang, saya juga ikut senang padahal saya tidak kebagian duitnya, hehe. Saya senangnya karena, insya Allah nanti kan bisa jadi pahala buat saya juga, kan ya.


Ibu saya pintar jahit. Beliau dulu menjahit seprei dan gorden sendiri. Saya bagaimana? Haha, jangan ditanya, ah. Saya tidak suka menjahit. Dua mesin jahit milik ibu jadinya menganggur begitu saja. Yang satu sudah dijual, masih tinggal satu.

Kadang-kadang terpikir juga, sih untuk belajar jahit pakai mesih jahit. Meskipun hanya untuk jahit pakaian yang robek misalnya. Atau untuk jahit kain sarung. Kan bisa lebih cepat kalau pakai mesin jahit. Kalau lihat iklan mesin jahit imut yang kelihatan lucu, jadi ikut gemas rasanya. Soalnya harganya lebih murah daripada mesin jahit biasa tapi bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Pada kenyataannya, seiring dengan berkembangnya zaman, berbagai macam peralatan yang sangat dekat dengan kehidupan pun semakin berkembang. Termasuk “mesin jahit mini” yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.Jika dulu mesin jahit dioperasikan memakai tangan, dan berkembang dengan pedal lalu muncul mesin jahit listrik, kini sudah tersedia juga mesin jahit mini portableHarga mesin jahit mini ini dibanderol bervariatif di pasaran mulai dari puluhan ribu sampai ratusan ribu rupiah saja.

Mesin jahit mini bentuknyalebih kecil dibanding mesin jahit terdahulu. Karena bentuknya yang kecil, mesin jahit ini lebih fleksibel dan mudah dibawa kemana-mana sehingga banyak yang menyebutnya mesin jahit portable. Jika dilihat dari ukuran serta pemakaiannya, mesin jahit mini ini terdiri dari 2 jenis, yaitu:

1. Mesin jahit tangan atau mesin jahit stapler
Mesin jahit stapler cara pengoperasiannya hampir sama seperti menggunakan stapler. Bentuknya sangat kecil sehingga dapat dijangkau dalam kepalan tangan saja. Lucu, ya. Anak-anak bisa belajar menggunakannya. Umumnya mesin jahit ini hanya memakai 1 spool benang sehingga hasil jahitan pun tampak seperti jahitan rantai. Harga mesin jahit mini stapler ini hanya berkisar puluhan ribu saja. Kalau mujur, bisa dapat harga belasan ribu rupiah saja, lho.

2. Mesin jahit mini portable
Mesin jahit portableadalah mesin jahit yang bentuknya sama persis dengan mesin jahit listrik. Pengoperaasiannya pun sama namun dengan ukuran yang lebih ringan dan kecil. Mesin jahit ini menggunakan 1 sekoci dan 1 spoolbenang sehingga hasil jahitannya sama persis dengan hasil jahitan mesin jahit biasa. Mesin jahit ini juga cukup murah karena bisa didapatkan hanya dengan ratusan ribu rupiah saja.

Memang, belakangan trendmesin jahit ini sangat populer di kalangan banyak orang, apalagi di kalangan Ibu rumah tangga yang notabene kerap sekali menjadi penjahit dadakan untuk baju keluarga yang robek. Berbahan dasar plastik, tak heran jika mesin jahit inicukup ringan untuk dibawa kemana-mana. Dengan harga yang dibanderolnya, wajarlahjika para Ibu rumah tangga banyak yang menginginkannya. Harganya lebihterjangkau jika dibanding dengan mesin jahit biasa yang dibanderol hingga jutaan rupiah.

Seiring perkembangan waktu, makin banyak aneka jenis mesin jahit portable yang memakai daya listrik dan baterai. Hal ini tentu saja menjadi kabar gembira karena sumber daya yang dibutuhkan ada 2 yaitu listrik dan baterai sehingga apabila di tengah aktivitas menjahit listrik tiba-tiba mati, maka tenaga baterainya digunakanuntuk melanjutkan pekerjaan. Bahkan kini banyak juga mesin jahit portable yang mampu menghasilkan pola seperti mesin jahit rumahan.

Kelebihan mesin jahit mini selainbentuknya yang kecil sehingga sangat mudah untuk dibawa kemana-mana, adalah daya baterai atau dynamo bisa digunakan menggantikan listrik ketika listrik tiba-tiba mati.Untuk mereka yang sedang belajar menjahit, maka mesin jahit mini ini sangat cocok karena pengoperasiannya yang memang didesain sangat mudah untuk dipakai siapa saja. Dengan demikian, yang mengaku tertarik dengan dunia jahit menjahitbisa dengan mudahmengoperasikannya. Bentuknya yang juga cukup menarik dan cantik menjadikannya sangat unik. Selain itu yang tak kalah penting, itu tadi ... harga mesin jahit mini ini dibanderol sangat terjangkau untuk siapa saja.


Makassar, 2 Maret 2017

Sosialisasi Peduli Sahabat: Ujian Atas Kesungguhan dan Keyakinan

$
0
0
Kesungguhan dan keyakinan belum dapat dikatakan sebagai kesungguhan dan keyakinan sebelum mendapatkan ujiannya.
Itu niscaya. Saya dan teman-teman Panitia Sosialisasi Peduli Sahabat Makassar baru saja menjalaninya. Aneka peristiwa yang melatarbelakangi kedatangan Mas Sinyo Egie dari Jogja ke Makassar menjadi bukti adanya ujian akan kesungguhan dan keyakinan kami.



Yang paling dahsyat adalah ketika tiba-tiba di hari Senin, dari bandara Adisucipto, Mas Sinyo menelepon, "Kak, salah beli tiket, ya? Ini tiketnya hari Selasa."

DEG. Selasa? Iyakah?

Daan ternyata memang salah beli tiket! Yang seharusnya yang dibeli tiket hari Senin, ini belinya untuk flight hari Selasa. Nara sumbernya sudah mau naik pesawat, ini malah harus mengurus ganti tiket dulu.

Duh, duh.

Beragam kemungkinan buruk tiba-tiba berkelebat dalam benak. Apa kata dunia kalau itu semua terjadi? Kegiatan di masjid, Senin malam sudah tersebar informasinya. Begitu pun kegiatan utama kami di hari Selasa pagi. Masa nara sumbernya berangkat Selasa pagi? Keadaan emosi saya tidak bisa dilukiskan dalam satu kata. Saya berada dalam keadaan antara ingin menangis dan ingin tertawa terbahak-bahak karena kekonyolan fatal ini. Saya adalah orang pertama yang akan digantung kalau kemungkinan-kemungkinan buruk itu terjadi. Karena saya sudah berani menandatangani proposal kegiatan sebagai ketua panitia!

Talkshow di Auditorium Aksa Mahmud, Universitas Bosowa Makassar
Teringat waktu beberapa hari sebelumnya, ada miss communication dengan Pengurus Pusat Yayasan Peduli Sahabat. Mas Sinyo mengira kegiatan di Makassar batal! Wah wah. Sampai-sampai beliau shocked karena saya mengonfirmasi kalau saya tak pernah mengatakan batal. Ada banyak persoalan yang membuat Panitia Sosialisasi Peduli Sahabat terdiam, boleh dikatakan tertidur sangat lama hingga kemudian berlari menjelang hari H kedatangan Mas Sinyo Egie.

Alhamdulillah Mas Sinyo sangat kooperatif dan sabar. Ganti tiket pun beres, beliau bisa berangkat Senin pagi, setelah delay pesawat 50 menit. Berkat jaringan 4G si biru yang lancar, saya bisa memantau melalui internet, berkomunikasi dengan panitia dan Mas Sinyo melalui WA. Alhamdulillah rangkaian kegiatan roadshow berlangsung dengan sukses, sejak Senin malam hingga hari ini.

Sosialisasi Peduli Sahabat di Masjid Bani H. Adam Taba', Rappocini, Makassar
Meeting Mas Sinyo Egie dengan panitia Sosialisasi Peduli Sahabat Makassar.
Rangkaian acara Sosialisasi Peduli Sahabat, dengan ridha Allah terlaksana juga, antara tanggal 27 Februari sampai dengan 3 Maret kemarin. Rangkaian acaranya adalah sebagai berikut:
  • Pengajian Sebab dan Akibat Perilaku Menyimpang Masa Kini, di Masjid Bani Haji Adam Taba’, jalan Rappocini Raya lorong 3 (27 Februari 2017 malam).
  • Talkshow Deteksi Orientasi Seksual dan Hidup Tenang dengan Fitrah (28 Februari pagi – siang) di Auditorium Aksa Mahmud, Universitas Bosowa.
  • Membawakan materi tentang orientasi seksual dan kecanduan gadget dan pornografi di asrama SMP – SMA Bosowa (28 Februari malam).
  • Kajian tentang Deteksi Dini Orientasi Seksual Anak di Masjid Nurul Ikhlas, BTP Blok M, Rumah Qur’ani Imam Bukhari (Tanggal 1 Maret pagi – siang).
  • Membawakan materi tentang orientasi seksual dan kecanduan gadget dan pornografi di Pesantren IMMIM Putra, Tamalanrea (Tanggal 1 Maret malam).
  • Kunjungan media ke redaksi Harian Amanah dan harianamanah.com dan talkshow di Radio Bharata FM (pagi – siang, tanggal 2 Maret).
  • Membawakan materi tentang orientasi seksual dan kecanduan gadget dan pornografi di asrama SMP – SMA Bosowa (tanggal 2 Maret, malam).
  • Membawakan materi tentang orientasi seksual dan kecanduan gadget dan pornografi di sekolah SD, SMP, SMA Bosowa (3 Maret, pagi).

Pada beberapa kegiatan saya bisa ikut serta namun pada beberapa kegiatan lain, saya tak bisa. Jaringan internet sangat membantu kelancaran saya memantau kegiatan ini. Melalui media sosial, saya memantau dari berita dan foto-foto yang di-upload oleh kawan-kawan panitia. Yang paling melegakan adalah ketika saya bisa mendengarkan streaming talkshow di Radio Bharata menggunakan jaringan 4G XL. Suara terdengar jernih dan lancar walau sesekali ada sedikit delay tapi delay itu sama sekali tak mengganggu karena dengan cepat kembali menjadi normal. Saya memang sementara memakai XL. Untuk install aplikasi dari Play Store, upload video, dan dengar siaran radio streaming saja lancar koneksi internetnya, apalagi untuk penggunaan media sosial yang saya gunakan untuk memantau kegiatan.

Kajian tentang Deteksi Dini Orientasi Seksual Anak di Masjid Nurul Ikhlas, BTP,
Makassar.
Mas Sinyo Egie mengisi materi di asrama SMP-SMA Bosowa, Makassar


Mas Sinyo Egie (nama pena dari Agung Sugiarto) adalah pendiri Yayasan Peduli Sahabat yang bergerak dalam edukasi mengenai ketergantungan terhadap gadget dan pengaruh pornografi, dan pendampingan kepada SSA (same sex attraction) yang ingin menjalani hidup sebagai hetero seksual. Sinyo Egie juga menulis beberapa buku, dua di antaranya adalah Anakku Bertanya Tentang LGBT dan LGBT: Lo Gue Butuh Tau. Yayasan ini melakukan kegiatan secara sosial, alias tidak mengharapkan imbalan dari mereka yang menjadi klien. Sudah ada beberapa klien yang terbantu oleh Peduli Sahabat. 

Ketika ditanyakan kepada Mas Sinyo, apakah ada yang menyerangnya? Mas Sinyo menjawabnya dengan elegan, “Tidak. Kita kan tidak mengganggu siapa-siapa. Kita hanya membantu mereka yang ingin hidup di jalan Allah. Kalau mau jadi LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) ya terserah, kita tidak mengganggu mereka.”

Yup, Peduli Sahabat tidak mempengaruhi mereka yang tidak mau hidup secara hetero seksual. Mau menjadi homo seksual, ya monggo. Mau dibantu jadi hetero seksual, silakan mendekat. Bukan hanya yang beragama Islam yang dibantu, mereka yang selain Islam kalau mau, silakan. Jadi, aman, kan. Masing-masing orang dengan pilihannya masing-masing. Tidak saling mengganggu. Bagimu jalan dan pilihanmu, bagi kami jalan dan pilihan kami, begitu.

Makassar, 5 Maret 2017

Catatan:
  • Insya Allah jalannya talkshow akan saya bahas di tulisan lain.
  • Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya roadshow Sosialisasi Peduli Sahabat. 
  • Untuk lebih lengkapnya, silakan googling tentang Sinyo Egie dan Yayasan Peduli Sahabat.
  • Website-nya: www.pedulisahabat.org.

Viewing all 2016 articles
Browse latest View live